HEPATITIS
Hepatitis Hepatitis
E D
HEPATITIS A
• Penyebab penyakit adalah virus hepatitis A (HAV),
picornavius berukuran 27-nm (yaitu virus dengan
positive stain RNA). Virus tersebut dikelompokkan
kedalam Hepatovirus, anggota famili Picornaviridae.
• Hepatitis A merupakan hepatitis yang ringan, bersifat
akut, sembuh total / sempurna tanpa adanya gejala
sisa dan tidak menyebabkan infeksi kronik
• Penularan hepatitis A melalui fecal oral yang terjadi
karena pencemaran air minum, makanan yang tidak di
masak, makanan yang tercemar, sanitasi buruk,
• Pencegahan hepatitis A bisa melalui kebersihan
lingkungan, kebersihan diri, perilaku hidup bersih dan
sehat
PENGOBATAN HEPATITIS A
• Tidak ada obat khusus yang dapat langsung menyembuhkan Hepatitis A.
a. Tirah baring (bedrest) yaitu istirahat total ditempat tidur diawal fase penyakit
b. Pengaturan pola makan. Makanan yang diberikan harus mudah dicerna dan
mengurangi keluhan yang ada. Sebaiknya makan makanan yang tinggi protein dan
karbohidrat tetapi rendah serat. Misalnya dengan membagi dan disantap 5-6 kali
sehai. Usahakan mengkonsumsi makanan yang lebih lembut seperti sup, bubur,
nasi tim, yoghurt, dan jus buah-buahan.
c. Simptomatik yaitu memberi pengobatan berdasarkan keluhan yang ada.
Memberikan paracetamol diberikan pada penderita demam dan sakit kepala,
antasida diberikan bila mual dan muntah, dan turunnya transaminase (SGPT,SGOT).
d. Perawatan di rumah sakit bila penderita muntah terus menerus sehingga
memerlukan cairan infus atau penyakitnya bertambah berat (fulminan).
HEPATITIS B
• Penyebab penyakit ini adalah virus hepatitis B
(HBV), termasuk hepadnavirus, berukuran 42-
nm double straned DNA virus dengan terdiri
dari neucleocapsid core (HBc Ag) berukuran
27 mm, dikelilingi oleh lapisan lippoprotein
dibagian luarnya yang berisi antigen
permukaan (HBsAg).
GEJALA HEPATITIS B
• Kurang dari 10% pada anak-anak dan 30%-50%
pada orang dewasa dengan efisiensi Hepatitis B
(HBV) akut akan berkembang menjadi icteric.
Pada penderita yang menunjukan gejala klinis,
timbulnya gejala biasanya insidious, dan anorexia,
gangguan abdominal yang samar-samar,mual dan
muntah, kadang kadang disertai arthralgia dan
trash dan sering berembang menjadi jaundice.
Demam ringan atau mungkin tidak sama sekali.
PENULARAN HEPATITIS B
PENGOBATAAN HEPATITIS B
• Tirah baring (bedrest) yaitu intirahat total ditempat tidur diawal fase penyakit.
• Diet cukup kalori dengan ukuran 30-35 kalori per kilogram berat badan atau sekitar
150-175% dari kebutuhan kalori basal. Makanan yang kaya hidrat arangkompleks
yaitu 300-400 gram per hari agar dapat melindungi protein tubuh.protein atau
asam amino diberikan sebanyak 0,75 gram per kilogram berat badan.
• Obat-obatan. Kortikosteroid, mengurangi proses peradangan hati, sehingga edema
sel berkurang dan statis (sumbatan) aliran empedu menghilang sehingga terjadi
penurunan bilirubin. Imunomodulator, golongan obat ini dapat memodulasi sistem
kekebalan tubuh. Simptomatik yaitu memberi pengobatan berdasarkan keluhan
yang ada. Memberikan paracetamol diberikan pada penderita demam dan sakit
kepala, antasida diberikan bila mual dan muntah, dan obat tradisional lainnya yang
mempercepat penyembuhan.
• Pada tahap kronis malakukan pengobatan dengan IFN (interferon), yang
merupakan salah satu unsur penting dalam sistem kekebalan alamiah disamping
ikut mengatur sistem kekebalan yang didapat.
• Adenosine arabinoside (ARA-A)
• Ribavirin (new atirival agent)
• Penekan virus (viral supressors)
• Obat Imunomodulator
HEPATITIS C
• Penyebab penyakit adalah virus hepatitis C (HCV)
yang merupakan virus RNA dengan amplop,
diklasifikasikan ke dalam genus berbeda
(Hepacavirus) dari famili Flaviviridae. Paling
sedikit ada 6 genotipe yang berbeda dan lebih
dari 90 subtipe HCV
• Tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah
menghilangkan virus dari tubuh sedini mungkin
untuk mencegah perkembangan yang memburuk
dan stadium akhir penyakit hati.
PENULARAN DAN PENCEGAHAN
HEPATITIS C
• Cara penularan hepatitis C melalui jarum suntik, pengguna
obat-obatan terlarang atau menjalani proses pembuatan tato
di tempat yang tidak memiliki peralatan steril, saling
meminjamkan barang pribadi seperti gunting kuku dan sikat
gigi serta hubungan seks bebas, virus hepatitis C tidak akan
menular melalui air susu ibu, makanan, minuman, maupun
bersentuhan seperti bersalaman atau berpelukan.
• Hepatitis C belum bisa dicegah dengan vaksinasi. Tetapi ada
beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menurunkan
risiko penularan, misalnya berhenti atau tidak menggunakan
obat-obatan terlarang. Tidak berbagi penggunaan barang-
barang pribadi yang berpotensi terkontaminasi darah (seperti
gunting kuku dan sikat gigi)
GEJALA HEPATITIS
• Sebagian besar penderita hepatitis C tidak mengalami
gejala pada tahap awal. Hal ini mengakibatkan
penderita tidak mengetahui bahwa dirinya menderita
hepatitis C hingga kondisi penyakitnya sudah kronis.
• tidak semua hepatitis C berkembang menjadi kronis.
Hampir setengah penderita hepatitis C akan sembuh
dengan sendirinya.
• Gejala biasanya muncul bila infeksi kronis dari hepatitis
sudah menimbulkan kerusakan pada hati. Gejala yang
dapat ditimbulkan adalah lemas, tidak nafsu makan,
dan penyakit kuning
PENGOBATAN HEPATITIS C
• Sebagian penderita hepatitis C dapat sembuh
dengan sendirinya, namun sebagian lainnya
menjadi kronis. Penderita hepatitis C kronis dapat
mengalami komplikasi berupa sirosis atau kanker
hati.
• Oleh karena itu, dokter akan menentukan perlu
atau tidaknya pengobatan terhadap hepatitis C
dengan obat antivirus. Bila penderita hepatitis C
sudah mengalami komplikasi, dokter mungkin
akan menyarankan transplantasi hati.
HEPATITIS D
• Hepatitis D adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus hepatitis D (Delta Virus). Virus ini
mengakibatkan terjadinya radang pada hati
• khusus untuk hepatitis D, penyakit ini membutuhkan
virus Hepatitis B untuk menjangkiti sel hati.
Penularannya dapat ditempuh dengan dua cara, yang
pertama adalah infeksi bersamaan secara simultan
Hepatitis B dengan Hepatitis D (koinfeksi), dan yang
kedua adalah infeksi virus Hepatitis D pada individu
yang telah terinfeksi Hepatitis B sebelumnya
(superinfeksi).
GEJALA HEPATITIS D
• Kulit dan mata menjadi kuning.
• Rasa lelah.
• Mual dan muntah.
• Nyeri sendi.
• Nyeri perut.
• Kehilangan nafsu makan.
• Warna urine berubah menjadi gelap seperti teh.
• Gatal-gatal.
• Tampak bingung.
• Memar dan perdarahan.
PENULARAN HEPATITIS D
• Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV) yang
dapat menyebar melalui cairan tubuh atau kontak langsung
dengan penderita. HDV dapat ditularkan melalui:
• Urine.
• Kehamilan (dari ibu ke janin).
• Persalinan (dari ibu ke bayi).
• Cairan sperma.
• Cairan vagina.
• Darah.
• Sering menerima transfusi darah.
• Melakukan hubungan seks sesama jenis, terutama pria.
• Penyalahgunaan obat-obatan terlarang melalui jarum suntik
• Pasien cuci darah.
• Pekerja fasilitas kesehatan.
PENCEGAHAN HEPATITIS D
• Hindari penggunaan obat-obatan Hindari menggunakan
obat-obatan terlarang terutama yang menggunakan jarum
suntik. Gunakan jarum yang steril dan jangan pernah berbagi
pakai jarum suntik.
• Lebih berhati-hati dalam tindik dan Jika berniat untuk
ditindik atau ditato, pastikan peralatannya bersih dan steril.
• Gunakan kondom. Selalu lakukan aktivitas seks dengan aman
dan sehat. Jangan pernah berhubungan seks tanpa
menggunakan kondom kecuali yakin partner Anda tidak
terinfeksi hepatitis atau infeksi menular seksual lainnya
• Menjalani vaksinasi hepatitis B. Anak-anak serta orang
dewasa yang memiliki risiko tinggi terkena hepatitis B wajib
menjalani vaksinasi hepatitis B.
PENGOBATAN HEPATITS D
• Hingga saat ini, belum diketahui obat untuk
menyembuhkan hepatitis D maupun vaksin untuk
mencegah infeksi hepatitis D. Akan tetapi, penyakit ini
dapat dicegah dengan vaksin hepatitis B karena virus
Hepatitis D hanya dapat menyebabkan infeksi bila
terdapat virus Hepatitis B.
• Pengobatan hepatitis D yang dilakukan sedini mungkin
dapat mencegah terjadinya gagal hati pada
penderitanya. Infeksi Hepatitis D penting dideteksi
karena dapat menyebabkan gagal hati dan perburukan
cepat ke arah sirosis dan kanker hati
Hepatitis pada ibu hamil sering kali tidak
disadari karena gejalanya yang terlihat samar-
samar, bahkan bisa tidak muncul sama sekali.
Umumnya, seseorang bisa mengidap salah
satu dari tiga jenis virus hepatitis yaitu A, B,
dan C, namun jenis yang paling sering dialami
ibu hamil adalah jenis hepatitis B dan C.
HEPATITIS DALAM
KEHAMILAN
APA SIH GEJALA HEPATITIS SAAT HAMIL?
Komplikasi lain yang dapat terjadi pada ibu dengan hepatitis saat hamil
adalah batu empedu, yang sering menimbulkan penyakit kuning selama
kehamilan. Ini terjadi pada 6% dari semua kehamilan, sebagian karena
perubahan garam empedu selama kehamilan. Selain itu, kantung
empedu mengosongkan diri lebih lambat selama kehamilan, yang
berarti cairan empedu menggenang lebih lama di hati dan risiko batu
empedu pun naik.
ADAKAH PENGARUH HEPATITIS SAAT
HAMIL PADA BAYI?