ESTIMASI
DISUSUN OLEH :
BIOSTATISTIK INFERENSIAL
NIA MUSNIATI MKM.
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
2019
1
BIOSTATISTIK INFERENSIAL
“ESTIMASI”
PENDAHULUAN
Telah dijelaskan bahwa walaupun kita hanya mengambil sampel, sebenarnya kita inigi
mengetahui nilai populasi. Dalam teorema limit pusat dinyatakan bahwa distribusi sampling
terjadi jika sampel diambil berulang kali. Dalam kenyataan sehari-hari tidak mungkin kita
melakukan pengambilan sampel berulang kali. Selain tidak mudah, juga mungkin tidak perlu
karena dengan memakaikan sifat-sifat teorema tersebut kita dapat melakukan estimasi atau
perkiraan terhadap nilai populasi.
Estimasi adalah suatu metode di mana kita dapat memperkirakan nilai populasi (parameter)
dengan memakai nilai sampel (statistik). Dengan estimasi, tidak perlu mengambil sampel
berulang kali untuk mengetahui distribusi sampling.
Dalam bidang kesehatan serimg digunakan untuk mengestimasi prevalensi penderita penyakit,
mengestimasi angka kematian, seperti AKI dan AKB. Di rumah sakit teori estimasi dapat
digunakan untuk memperkirakan jumlah pengunjung atau pronogsa (kemungkinan sembuh)
suatu penyakit.
Estimator dapat diartikan sebagai nilai statistik atau sampel (statistik) yang digunakan untuk
menduga nilai populasi (parameter). Estimator yang baik haruslah mempunyai sifat : tidak bias,
efisien, dan konsisten.
1. Tidak Bias
Estimator yang tidak bias adalah estimator yang hasil estimasinya mengandung nilai
parameter atau nilai populasi yang diestamasi.
2. Efisien
Dikatakan efisien apabila hasil estimasi memakai nilai tersebut pada rentang yang kecil
saja sudah mengandung nilai parameter.yaitu dengan simpangan baku yang kecil
sehingga peluang untuk mendekati nilai parameter/populasi menjadi lebih besar.
3. Konsisten
Konsisten sebagai sifat estimator yang dimaksud adalah berapa pun besarnya sampel
pada rentangnya akan mengandung nilai parameter (nilai populasi) yang sedang
diestimasi.
2
B. Bentuk Estimasi
Dalam menduga nilai parameter kita dapat melakukan dua macam pendugaan berikut.
Rumus Umum :
St−Z 1 /2 α . SE ≤ PARAMETER ( μ ) ≤ St +Z 1 /2 α . SE
Keterangan :
SE = standar error
Atau : X́ −Z 1 /2 α . SE ≤ PARAMETER ( μ ) ≤ X́ + Z 1/ 2α . SE
3
Nilai Confidence Interval atau Tingkat Kepercayaan (Didapat dari tabel distribusi normal
standar), yaitu :
CI 99% → Z 1/ 2 α =± 2.575
CI 95% → Z1 /2 α =± 1.96
CI 90% → Z 1/ 2 α =±1.645
CI 80% → Z 1/ 2 α =±1.28
Confidence interval dimaknai dengan peneliti mengakui bahwa dengan confidence interval 90%,
atau 95%, atau 99% maka rentang nilai mean yang didapat, kemungkinan mengandung/memuat
nilai mean populasi. Sebaliknya diakui ada 10%, 5%, 1% peluang dimana rentang nilai mean
yang diadapat kemungkinan tidak mengandung/memuat nilai mean populasi.
Jika CI 95 % → α =5 %=0,05
Semakin LEBAR rentang nilai mean sampel MAKA semakin TIDAK AKURAT nilai
mean sampel itu mewakili nilai mean populasi yang sesungguhnya.
Semakin SEMPIT rentang nilai mean sampel MAKA semakin AKURAT nilai mean
sampel itu mewakili nilai mean populasi sesungguhnya.
D. DISTRIBUSI STUDENT t
ketika jumlah sampel tidak besar, umunya kurang dari 30, sehingga standard deviasi (s)
mungkin lemah untuk diandalkan mengestimasi nilai standard deviasi populasi (μ), maka
σ tidak diketahui.
Oleh karena itu, ditribusi sampel diasumsikan berditribusi seperti distribusi student t.
Untuk menentukan nilai t diperlukan nilai degree of freedom (df) dan nilai α.
SE=s / √n df =n−1
Rumus umum :
St−t . SE ≤ μ ≤ St+t . SE
Contoh Soal :
X́ −t . SE ≤ μ ≤ X́+ t . SE
4
Besarnya kadar hemoglobin laki-laki dewasa normal diketahui 15 gr/100 ml dengan standar
deviasi 2 gr. Dari penelitian terhadap kelompok pekerja tertentu didapatkan 25 orang pekerja
tersebut kadar Hb = 16,0 gr/100 ml. tentukan 95% CI berapa kadar populasi ( μ), bandingkan
dengan kadar Hb laki-laki dewasa, dan apa interpretasinya !
Penyelesaian :
S 2 2
Diketahui : μ=15 gr SE = = = =0,4
√ N √ 25 5
s = 2 gr α =5 %=0,05
n = 25 pekerja df = 25-1 = 24
x́ = 16 gr
24 2,064 t = 2,064
Ditanya : Tentukan 95% CI berapa kadar populasi ( μ), bandingkan dengan kadar Hb laki-laki
Jawab :
X́ −t . SE ≤ μ ≤ X́+ t . SE
¿ 7,75 gr ≤ μ≤ 24,25 gr
Interpretasinya :
5
95% CI, diperkirakan kadar hemoglobin para pekerja berada pada interval 7,75 gr/100 ml sampai
24,25 gr/100 ml.
Jika dibandingkan dengan kadar Hb laki-laki normal pada populasi yang sebesar 15 gr/100 ml
dapat disimpulkan bahwa rentang nilai sampel kadar Hb para pekerja telah mewakili nilai mean
pada populasi.
DAFTAR PUSTAKA