Anda di halaman 1dari 32

Estimasi,

Derajat Kepercayaan Dan Penyajian Data


• Ada 2 Cara dalam statistik inferensia untuk mengetahui parameter
populasi yaitu dengan pendugaan (penaksiran) dan pengujian
hipotesis.

• Pd bagian ini kita mempelajari bagaimana cara melakukan


pendugaan parameter atau karakteristik populasi berdasarkan
statistik yang dihitung dari sampel.
ESTIMASI/PENDUGA
Pengertian Estimasi

• Estimasi merupakan suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai


populasi dengan memakai nilai sampel.
• Misalnya rata-rata sampel digunakan untuk menaksir rata-rata pupolasi
proporsi sampel untuk menaksir proporsi populasi  (p), dan jumlah ciri
tertentu sampel untuk menaksir jumlah ciri tertentu populasi.
• Nilai penduga disebut dengan estimator, sedangkan hasil estimasi disebut
dengan estimasi secara statistik.
Jenis-Jenis Estimasi
1. Estimasi Titik

Titik estimasi merupakan salah satu cara untuk mengadakan estimasi terhadap
parameter populasi yang tidak diketahui.
Titik estimasi ialah nilai tunggal yang digunakan untuk mengadakan estimasi
terhadap parameter populasi.
Titik estimasi yang dapat digunakan untuk mengadakan estimasi parameter populasi
ialah rata-rata sampel terhadap rata-rata populasi, proporsi sampel terhadap
proporsi populasi, jumlah variabel tertentu yang terdapat dalam sampel untuk
menaksir jumlah variabel tersebut dalam populasi, dan varians atau simpangan baku
sampel untuk menaksir simpangan baku populasi.
2. Estimasi Interval

• Dari penelitian dan perhitungan-perhitungan harga statistik suatu sampel, bisa


dihitung suatu interval dimana dengan peluang tertentu harga parameter yang
hendak ditaksir terletak dalam interval tersebut.
• Estimasi interval merupakan sekumpulan nilai statistik sampel dalam interval
tertentu yang digunakan untuk mengadakan estimasi terhadap parameter populasi
dengan harapan bahwa nilai parameter populasi terletak dalam interval tersebut.
Ciri-ciri Estimasi(estimator yang baik)

1. Penduga Tidak bias

Jika mean dari distribusi sampling  suatu


statistik sama dengan parameter populasi
korespondensinya, maka statistik ini disebut
sebagai estimator tak bias dari parameter
tersebut.

Kebalikannya, jika mean dari distribusi


sampling suatu statistik tidak sama dengan
parameter populasi korespondensinya, maka
statistik ini disebut sebagai estimator bias dari
parameter tersebut.

Nilai-nilai korespondensi dari statistik-statistik


ini masing-masing disebut estimasi bias dan
estimasi tak bias.
2. Efisien

Jika distribusi sampling dari dua statistik memiliki


mean atau ekspektasi yang sama, maka statistik
dengan varians yang lebih kecil disebut sebagai
estimator efisien dari mean, sementara statistik
yang lain disebut sebagai estimator tak efisien.

Adapun nilai-nilai yang berkorespondensi dengan


statistik-statistik ini masing-masing disebut
sebagai estiamsi efisien dan estimasi tak efisien.

Jika semua kemungkinan statistik yang distribusi


samplingnya memiliki mean yang sama, maka
statistik dengan varian terkecil terkadang disebut
sebagai estimator paling efisien atau terbaik dari
mean ini.
3. Konsisten

• Bila besarnya sampel bertambah maka


hampir dapat dipastikan bahwa nilai
statistik sampel akan lebih mendekati nilai
parameter populasi, estimator demikian
disebut konsisten. 
• Estimator konsisten adalah estimator yang
cenderung sama dengan nilai sebenarnya
meskipun ukuran sampel semakin lama
semakin besar.
PENDUGAAN TITIK

Misal:
Dari 1000 orang sampel utk mengetahui rata rata tinggi badan orang
Indonesia diperoleh =164
PENDUGAAN INTERVAL

• Bila nilai parameter dari populasidi duga dengan memakai beberapa nilai
statistic yang berada dalam suatu interval:
1 << 2

Maka statistic disebut penduga interval


Derajat kepercayaan penduga disebut koefisien kepercayaan yang ditulis
dengan dimana 0 < < 1 dan dinyatakan dalam bentuk probabilitas.
DERAJAT KEPERCAYAAN/TINGKAT KEPERCAYAAN/CONFIDENCE INTERVAL/
RISK LEVEL
• Dalam bahasan statistika istilah tingkat signifikansi (significance level)
dan tingkat kepercayaan (confidence level) dan sering digunakan.
• Tingkat signifikansi (α) menunjukkan probabilitas atau peluang kesalahan
yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak atau
mendukung hipotesis nol, atau dapat diartikan juga sebagai tingkat
kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditolerir oleh peneliti, yang
diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahan dalam pengambilan
sampel (sampling error).
• Tingkat signifikansi dinyatakan dalam persen dan dilambngkan dengan α.
• Misalnya, ditetapkan tingkat signifikansi α = 5% atau α = 10%. Artinya, keputusan peneliti
untuk menolak atau mendukung hipotesis nol memiliki probabilitas kesalahan sebesar 5% atau
10%.
• Dalam beberapa program statistik berbasis komputer, tingkat signifikansi selalu disertakan dan
ditulis sebagai Sig. (= significance), atau dalam program komputer lainnya ditulis ρ-value.
• Nilai Sig atau ρ – valueada lah nilai probabilitas kesalahan yang dihitung atau menunjukkan
tingkat probabilitas kesalahan yang sebenarnya. Tingkat kesalahan ini digunakan sebagai dasar
untuk mengambil keputusan dalam pengujian hipotesis.
Definisi Tingkat Kepercayaan
• Menunjukkan tingkat keterpercayaan sejauh mana statistik sampel dapat mengestimasi
dengan benar parameter populasi dan/atau sejauhmana pengambilan keputusan mengenai
hasil uji hipotesis nol diyakini kebenarannya.
• Dalam statistika, tingkat kepercayaan nilainya berkisar antara 0 sampai 100% dan dilambangkan
oleh 1 – α.
• Secara konvensional, para peneliti dalam ilmu-ilmu sosial sering menetapkan tingkat kepercayaan
berkisar antara 95% – 99%.
• Jika dikatakan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, ini berarti tingkat kepastian
statistik sampel mengestimasi dengan benar parameter populasi adalah 95%, atau tingkat
keyakinan untuk menolak atau mendukung hipotesis nol dengan benar adalah 95%
• Tingkat kepercayaan didasarkan pada gagasan yang berasal dari Teorema Limit Pusat (Central
Limit Theorem).
• Gagasan pokok yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila suatu populasi secara berulang-
ulang ditarik sampel, maka nilai rata-rata atribut yang diperoleh dari sampel-sampel tersebut
sejajar dengan nilai populasi yang sebenarnya. Lebih lanjut, nilai-nilai yang diperoleh tersebut
yang berasal dari sampel-sampel yang sudah ditarik didistribusikan  secara normal dalam bentuk
nilai benar / nyata. Bentuk nilai-nilai tersebut akan menjadi nilai-nilai sampel yang lebih tinggi
atau lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai populasinya.
• Dalam suatu distribusi normal, sekitar 95% nilai-nilai sampel berada dalam  dua simpangan baku
(standard deviation)dari nilai populasi sebenarnya. Dengan kata lain, jika tingkat kepercayaan
sebesar  95% dipilih, maka 95 dari 100 sampel akan mempunyai nilai populasi yang sebenarnya
dalam jangkauan ketepatan sebagaimana sudah dispesifikasi sebelumnya.
• Ada kalanya bahwa sampel yang kita peroleh tidak mewakili nilai populasi yang
sebenarnya.Tingkat kepercayaan berkisar antara 99% yang tertinggi dan 90% yang terendah.
Dalam SPSS tingkat kepercayaan secara default diisi 95%.
Z/2
Penentuan interval kepercayaan parameter memakai satuan nilai Z/2
Nilai untuk beberapa derajat kepercayaan atau tingkat kepercayaan
MENGHITUNG PENDUGAAN INTERVAL
PENDUGAAN PARAMETER POPULASI DENGAN SAMPEL BESAR

Sampel besar diambil secara acak


Distribusi sampel normal
Interval kepercayaan parameter memakai satuan nilai Z/2
1. Pendugaan Parameter
Interval kepercayaan (1-
Contoh Soal:
Dari populasi para pegawai suatu perusahaan diambil sampel sebanyak 100 orang dan
dicatat gaji tahunan masing-masing. Rata-rata dan simpangan baku gaji mereka itu adalah:
=30 .000.000 (Rp) dan S = 6.000.000 (Rp)
Buatlah selang kepercayaan 95% untuk menduga berapa sesungguhnya
rata-rata gaji para pegawai di perusahaan tersebut!
Jawab:
Populasi dianggap tak terbatas sebab ukurannya tidak diketahui.
Sampel: n = 100, =30 .000.000 , dan S= 6.000.000. Ukuran sampel n = 100
cukup besar. Karena tidak diketahui, maka harus ditaksir dengan S, yaitu:
𝛿
6.000 .000
𝛿 𝑋¿
= 600.000
√√𝑛100
Untuk interval kepercayaan 95% , diperoleh Z/2 = 1,96
Maka:
Z/2 . = 30.000.000- (1,96)x(600.000)=28.824.000

+Z/2 . =30.000.000+(1,96)x(600.000)=31.176.000
• Jadi, interval kepercayaan 95% untuk rata-rata () gaji tahunan yang
sesungguhnya dari para pegawai di perusahaan tersebut adalah
P(28.824.000 < < 31.176.000) = 0,95.
• Artinya, kita percaya 95% bahwa rata-rata gaji tahunan yang
sesungguhnya dari para pegawai di perusahaan itu berkisar antara
Rp28.824.000 sampai dengan Rp31.176.000 setahun.
Soal-soal latihan:

1. 150 karyawan sebuah perusahaan dipilih secara acak dan ditanya mengenai besarnya
biaya hidup per hari. Ternyata rata-rata pengeluaran adalah sebesar Rp 20.000,-
dengan simpangan baku Rp 6.000,- Hitunglah Estimasi interval rata-rata pengeluaran
dengan: a. level keyakinan 99% b. Level leyakinan 90%
2. Selama pengamatan triwulan pertama 2003, standard deviasi dari suku bunga
deposito untuk periode 12 bulan adalah 0,73%. Untuk melihat lebih lanjut pergerakan
suku bunga, diambil sampel 60 bank dari 138 bank yang ada. Hasilnya, rata-rata suku
bunga bank pada 60 bank tersebut adalah 7,72%. Buat interval kepercayaan untuk
rata-rata populasi dengan level keyakinan 95%.
Soal-soal latihan:

3. Sebuah sampel acak yang terdiri dari 100 buruh tani, ternyata sebanyak 64 buruh tani
tersebut adalah juga sebagai pemilik tanah. Dengan level keyakinan 95^ tentukan interval
kepercayaan untuk mengestimasi proporsi buruh tani yang juga sebagai pemilik tanah.

4. Dua sampel acak masing-masing terdiri dari 700 mahasiswa dan 500 mahasiswi
mengunjungi bazaar buku murah. Dari survey, terdapat 392 mahasiswa dan 325 mahasiswa
yang merasa puas dengan adanya bazaar tersebut. Dengan level keyakinan 98% tentukan
interval kepeprcayaan untuk mengestimasi tingkat kepuasan mahasiswa dan mahasiswa
yang mengunjungi bazaar buku murah tersebut.
ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai