Anda di halaman 1dari 20

SOAL LATIHAN UJIAN KOMPRE

BAGIAN A

1. Sebuah lembaga survei melakukan hitung cepat (quick count) saat pelaksanaan pemilu
dan memperoleh angka 53% untuk proporsi pemilih capres no. 2 dengan margin of error
(bound of error) 2% pada tingkat kepercayaan 95%. Yang dimaksud dengan 2% pada
kalimat tersebut adalah…
a. Diduga sebesar 2% dari populasi yang disurvei mungkin berubah pikiran antara
saat survei dilaksanakan dengan saat hasil survei diterbitkan
b. Ada peluang sebesar 2% bahwa persentase pemilih yang memilih capres
no. 2 akan tidak tercakup dalam selang kepercayaan antara 51% - 55%
c. Hanya 2% populasi yang disurvei
d. Lembaga survei 95% yakin bahwa penyimpangan persentase hasil survei
terhadap persentase sebenarnya pemilih capress no. 2 tidak lebih dari 2%

Jawab:
Margin of error adalah istilah statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa
akurat suatu estimasi dari suatu populasi. Margin of error menunjukkan batas
kemungkinan bahwa hasil survei akan berbeda dari nilai sebenarnya populasi
dengan margin tertentu. Semakin kecil margin of error, semakin tinggi tingkat
kepercayaan kita bahwa hasil survei mencerminkan populasi.

Dalam kalimat yang Anda berikan, margin of error 2% pada tingkat kepercayaan
95% berarti bahwa lembaga survei 95% yakin bahwa penyimpangan persentase
hasil survei terhadap persentase sebenarnya pemilih capres no. 2 tidak lebih dari
2%. Artinya, jika kita mengulangi survei dengan sampel yang sama, kita dapat
mengatakan bahwa ada kemungkinan 95% bahwa hasil survei akan berada
dalam rentang antara 51% - 55%, dan tidak lebih dari 53%.

2. Statistik uji t untuk menguji hipotesis tetang nilai tengah populasi (µ) berdasarkan contoh
berukuran n memiliki derajat bebas sebesar:
a. 1
b. n
c. n-1
d. n-2

Jawab:
Statistik uji t adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis tentang nilai populasi berdasarkan sampel. Statistik uji t memiliki
beberapa jenis, tergantung pada jumlah sampel dan jenis data yang digunakan.
Salah satu jenis statistik uji t yang paling umum adalah uji t satu sampel, yang
digunakan untuk membandingkan rata-rata populasi dengan nilai tertentu.
Untuk menghitung derajat bebas dalam uji t satu sampel, kita perlu mengetahui
ukuran sampel dan jumlah pengamatan. Derajat bebas adalah jumlah informasi
independen yang digunakan untuk menghitung statistik uji. Derajat bebas
berhubungan dengan ukuran sampel, dan menunjukkan berapa banyak data
‘bebas’ yang tersedia dalam tes kita untuk membuat perbandingan.

Derajat kebebasan (degrees of freedom) untuk uji t pada sampel berukuran n


dihitung dengan rumus n-1.

3. Anda ingin menguji 𝐻0: 𝑝 = 0, 3 𝑣𝑠 𝐻1: 𝑝 ≠ 0, 3 pada taraf nyata α = 0, 05. Anda
mengambil contoh acak sebanyak 500 dan memperoleh statistik uji 𝑍ℎ𝑖𝑡 = 6, 50.
Kesimpulan yang anda peroleh adalah:
a. Tolak 𝐻0 dan terima 𝐻1, simpulkan bahwa p lebih besar dari 0.3
b. Terima 𝐻0, simpulkan bahwa p sama dengan 0.3
c. Terima 𝐻0, simpulkan bahwa p tidak sama dengan 0.3
d. Terima 𝐻1, simpulkan bahwa p tidak sama dengan 0.3
Jawab:

4. Salah satu perbedaan antara parameter dan statistik adalah?


a. Parameter hanya didasarkan pada pengukuran konseptual, tetapi statistik
didasarkan pada kombinasi pengukuran nyata dan konseptual
b. Statistik berubah setiap kali Anda mencoba mengukurnya, tetapi parameter tidak
berubah
c. Parameter berubah setiap kali Anda mencoba mengukurnya, tetapi statistik
bernilai tetap di seluruh sampel.
d. Nilai sebenarnya dari suatu statistik tidak pernah dapat diketahui kecuali
nilai sebenarnya dari suatu parameter dapat diketahui.
Jawab:
● Parameter adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik populasi.
● Statistik adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik sampel.
● Nilai sebenarnya dari suatu statistik tidak pernah diketahui karena hanya berdasarkan
pada sampel yang diambil dari populasi, sementara nilai sebenarnya dari parameter
dapat diketahui jika seluruh populasi diukur.

5. Statistik mana yang tidak terpengaruh oleh outlier?


a. Jarak Antar Kuartil (interquartile range)
b. Rataan (mean)
c. Simpangan baku (standard deviation)
d. Jangkauan (range)

Jawab:
● Jarak Antar Kuartil (IQR) adalah perbedaan antara kuartil atas dan kuartil bawah. IQR
terutama bergantung pada peringkat data, sehingga keberadaan outlier tidak
mempengaruhinya secara signifikan. Hal ini karena IQR hanya memperhitungkan jarak
antara kuartil pertama dan ketiga, sehingga tidak terpengaruh oleh nilai ekstrem yang
jauh dari nilai tengah.
● Rataan (mean) dan simpangan baku (standard deviation) dapat sangat dipengaruhi oleh
nilai ekstrim atau outlier.
● Jangkauan (range) terpengaruh langsung oleh nilai maksimum dan minimum, sehingga
dapat dipengaruhi oleh outlier.

6. Misalkan selisih dua proporsi contoh adalah 0. Hal ini menunjukkan bahwa:
a. Kedua proporsi populasi sama-sama bernilai 0
b. Kedua proporsi populasi tersebut sama
c. Kedua proporsi sampel sama-sama bernilai 0
d. Tidak ada jawaban yang benar

Jawab:
Ketika selisih dua proporsi contoh (sampel) adalah 0, itu berarti bahwa tidak ada perbedaan
antara proporsi tersebut dalam sampel tersebut. Dengan kata lain, proporsi dari dua kelompok
atau kategori yang diukur dalam sampel adalah identik atau setara. Ini bisa terjadi jika,
misalnya, tidak ada perbedaan antara kelompok-kelompok tersebut dalam hal proporsi yang
diukur dalam sampel yang diambil. Dalam konteks statistik inferensial, nilai 0 pada selisih
proporsi sampel sering dianggap sebagai indikasi bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara proporsi-populasi yang diwakili oleh kedua sampel tersebut.
Namun, ini tidak menunjukkan bahwa kedua proporsi populasi sama-sama bernilai 0, karena
kita tidak mengetahui nilai proporsi populasi asli, hanya nilai proporsi sampel yang diambil

7. Anisa sedang melakukan percobaan terhadap 8 galur. Lahan percobaan terbagi menjadi
tiga kelompok, dan masing-masing kelompok terdapat 8 petakan. Hasil olahan datanya
sebagai berikut:

Sumber db JK KT Fhit
keragaman

Perlakuan 7 150 21,429 6

Kelompok 2 100 50 14

Galat 14 50 3,571

Total 23 300

Kesimpulan yang bisa diperoleh pada taraf nyata 5% adalah…


a. Tolak H0 untuk perlakuan, artinya antar perlakuan berbeda
b. Tolak H0 untuk perlakuan, artinya minimal ada satu perbandingan yang berbeda
c. Tolak H0 untuk kelompok, artinya antar kelompok berbeda
d. Tolak H0 untuk kelompok, artinya kelompok yang dibuat memang berbeda

8. Pernyataan yang tepat mengenai percontohan berpeluang (probability sampling):


a. Dapat melakukan generalisasi terhadap populasi target
b. Peluang untuk setiap anggota populasi dapat dihitung
c. Dapat menghitung tingkat ketelitian dari samplingnya
d. Semua jawaban benar
Jawab:
● Generalisasi terhadap populasi target dapat dilakukan karena percontohan berpeluang
memungkinkan pemilihan sampel yang mewakili populasi dengan cara tertentu.
● Peluang untuk setiap anggota populasi dapat dihitung karena dalam percontohan
berpeluang, setiap elemen dalam populasi memiliki peluang yang diketahui untuk dipilih.
● Dapat menghitung tingkat ketelitian dari samplingnya karena dengan memahami
peluang pemilihan, kita dapat mengevaluasi dan mengukur tingkat ketelitian dari hasil
sampel tersebut.

9. Ukuran contoh diperlukan lebih banyak pada kondisi-kondisi berikut ini, kecuali
a. Tingkat kepercayaan yang lebih tinggi
b. Keragaman populasi yang lebih besar
c. Tingkat kesalahan pendugaan yang lebih besar
d. Tingkat kesalahan pendugaan yang lebih kecil
Jawab:
Ukuran contoh adalah jumlah sampel yang digunakan untuk mengestimasi parameter populasi.
Ukuran contoh diperlukan lebih banyak pada kondisi-kondisi berikut ini:

- Tingkat kepercayaan yang lebih tinggi: Semakin tinggi tingkat kepercayaan yang kita inginkan,
semakin besar ukuran contoh yang kita butuhkan untuk memastikan bahwa estimasi kita tidak
terpengaruh oleh kesalahan acak. Misalnya, jika kita ingin percaya 95% bahwa proporsi
populasi yang sebenarnya berada dalam rentang tertentu, kita membutuhkan ukuran contoh
yang cukup besar agar rentang tersebut tidak terlalu sempit.
- Keragaman populasi yang lebih besar: Semakin besar keragaman populasi, semakin sulit
untuk mendapatkan sampel yang mewakili seluruh populasi dengan baik. Oleh karena itu, kita
membutuhkan ukuran contoh yang lebih besar untuk mengurangi varians estimasi kita dan
meningkatkan presisinya.
- Tingkat kesalahan pendugaan yang lebih besar: Semakin besar tingkat kesalahan pendugaan,
semakin besar kemungkinan bahwa estimasi kita akan jauh dari nilai sebenarnya dari
parameter populasi. Oleh karena itu, kita membutuhkan ukuran contoh yang lebih besar untuk
mengurangi risiko kesalahan pendugaan dan meningkatkan akurasi estimasi kita.

Ukuran contoh diperlukan kurang banyak pada kondisi-kondisi berikut ini:

- Tingkat kepercayaan yang lebih rendah: Jika tingkat kepercayaan yang kita inginkan rendah,
maka ukuran contoh yang kita butuhkan juga rendah. Ini karena estimasi kita akan lebih sensitif
terhadap kesalahan acak dan rentangnya akan lebih lebar. Misalnya, jika kita ingin percaya
90% bahwa proporsi populasi yang sebenarnya berada dalam rentang tertentu, maka ukuran
contoh yang cukup besar dapat memenuhi kriteria tersebut.
- Keragaman populasi yang lebih kecil: Jika keragaman populasi sudah cukup besar, maka
ukuran contoh tidak perlu terlalu besar untuk mendapatkan estimasi dengan presisi tinggi. Ini
karena varians estimasi sudah cukup rendah dan tidak perlu dikompensasikan dengan ukuran
sampel.
- Tingkat kesalahan pendugaan yang lebih kecil: Jika tingkat kesalahan pendugaan sudah
cukup kecil, maka ukuran contoh tidak perlu terlalu besar untuk mengurangi risiko kesalahan
pendugaan. Ini karena estimasi sudah cukup akurat dan tidak perlu dikoreksi dengan ukuran
sampel.

10. Setiap unit yang dapat diambil sebagai sampel (contoh) dinamakan
a. Unsur (element)
b. Kerangka percontohan (sampling frame)
c. Galat percontohan (sampling error)
d. Unit percontohan (sampling unit)

Jawab:
● Setiap unit yang dapat diambil sebagai sampel (contoh) dinamakan unit percontohan
(sampling unit)
● Kerangka percontohan (sampling frame) adalah daftar atau sumber yang digunakan
untuk memilih unit percontohan.
● unsur (element) adalah unit dasar yang membentuk populasi.
● Galat percontohan (sampling error) adalah perbedaan antara nilai statistik yang dihitung
dari sampel dan nilai parameter yang sebenarnya dari populasi.

11. Teknik percontohan gerombol berbeda dengan percontohan acak berstrata dalam hal
a. Dalam percontohan gerombol, anggota populasi harus dibagi dalam beberapa
grup berukuran sama.
b. Dalam percontohan gerombol anggota populasi harus dibagi dalam beberapa
grup yang homogen
c. Dalam percontohan gerombol, anggota populasi harus dibagi dalam
beberapa grup yang secara kasar menyerupai “populasi mini”
d. Semua jawaban salah

Jawab:
● Dalam percontohan gerombol, populasi dibagi menjadi kelompok-kelompok yang
disebut "gerombol" atau "kluster." Kelompok ini tidak harus homogen, tetapi setiap
kelompok harus menyerupai "populasi mini," sehingga variasi di dalam kelompok lebih
kecil daripada variasi di antara kelompok.
● Percontohan acak berstrata melibatkan pembagian populasi menjadi strata atau lapisan
yang homogen, dan kemudian sampel diambil secara acak dari setiap strata.

12. Andi sedang melakukan penelitian untuk melihat pengaruh varietas terhadap
produktivitas jagung. Terdapat empat varietas baru yang dicobakan dan dua varietas
kontrol. Unit percobaannya berupa petak lahan berukuran 0,5m x 1m. Lahan yang
disediakan sebagai berikut:

Pernyataan yang benar dari percobaan di atas adalah…


a. Rancangan pengendalian lingkungan yang digunakan adalah Rangcangan Acak
Kelompok Lengkap (RAKL)
b. Jumlah ulangan sama dengan 2
c. Jumlah perlakuan adalah empat
d. Respon yang diukur adalah produktivitas jagung per petak

13. Dinda sedang melakukan penelitian mengenai pengaruh pakan terhadap pertambahan
bobot domba. Dinda mempunyai empat perlakuan. Pemberian pakan dilakukan pada
domba yang mempunyai tingkatan umur berbeda. Dengan menggunakan pendekatan
derajat bebas galat, berapa jumlah minimal domba yang harus disediakan Dinda untuk
setiap perlakuan ?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6

Jawab:
Pendekatan derajat bebas galat (DFG) adalah salah satu metode rancangan acak lengkap yang
digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Dalam metode ini, jumlah perlakuan (f) adalah jumlah variabel independen, jumlah
sampel (n) adalah jumlah total observasi, dan jumlah galat (g) adalah jumlah batasan atau
kriteria yang harus dipenuhi oleh setiap sampel1.

Untuk menentukan jumlah minimal domba yang harus disediakan Dinda untuk setiap perlakuan,
kita perlu mengetahui nilai derajat bebas galat (DFG) dari setiap perlakuan. Derajat bebas galat
dapat dihitung dengan rumus berikut:

DFG=n−f−1
Di mana:
n = jumlah total observasi
f = jumlah perlakuan
1 = derajat bebas untuk baris

Dengan menggunakan rumus tersebut, kita dapat menghitung DFG dari setiap perlakuan
sebagai berikut:

Perlakuan 1: DFG = 4 - 1 - 1 = 2
Perlakuan 2: DFG = 4 - 2 - 1 = 1
Perlakuan 3: DFG = 4 - 3 - 1 = 0
Perlakuan 4: DFG = 4 - 4 - 1 = -2

Dari hasil perhitungan di atas, kita dapat melihat bahwa hanya perlakuan pertama yang memiliki
DFG positif, yaitu lebih dari n. Ini berarti bahwa hanya perlakuan pertama yang memerlukan
sampel minimal untuk setiap perlakuan. Sedangkan perlakuan kedua dan ketiga memiliki DFG
negatif atau nol, yang berarti bahwa mereka tidak memerlukan sampel minimal untuk setiap
perlakuan.
Jadi, jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan Anda adalah 3. Jumlah minimal domba yang
harus disediakan Dinda untuk setiap perlakuan adalah 3.

14. Suatu percobaan terdapat tiga perlakuan dengan lima ulangan, setiap ulangan
diasumsikan homogen. Statistik uji F dalam ANOVA menyebar
a. F(2,12)
b. F(4,8)
c. F(4,12)
d. F(2,8)

Jawab:
Statistik uji F dalam ANOVA memiliki dua derajat kebebasan, yaitu derajat kebebasan antar
kelompok (perlakuan) dan derajat kebebasan dalam kelompok (ulangan). Notasi yang umum
digunakan untuk menyatakan statistik uji F dalam ANOVA adalah F(a, b), di mana a adalah
derajat kebebasan antar kelompok dan b adalah derajat kebebasan dalam kelompok.

Derajat kebebasan antar kelompok (a) dan derajat kebebasan dalam kelompok (b) pada
statistik uji F dalam ANOVA diperoleh dari jumlah perlakuan (a) dan jumlah ulangan atau total
data (b).

Dalam notasi F(a, b):


● a adalah jumlah perlakuan (kelompok atau perlakuan yang diuji). a = 2 karena ada 3
perlakuan.
● b adalah jumlah derajat kebebasan dalam kelompok, yang dihitung sebagai total data
minus jumlah perlakuan. b = 12 karena ada 3 perlakuan dengan masing-masing 5
ulangan, sehingga total data adalah 3 * 5 = 15. Jumlah derajat kebebasan dalam
kelompok adalah 15 - 3 = 12.
● Jadi, F(2,12)

15. Purba sedang melakukan penelitian mengenai pengaruh pakan terhadap pertumbuhan
bobot ikan. Terdapat dua pakan baru yang dicobakan dan satu pakan yang biasa
digunakan sebagai kontrol. Purba membutuhkan 9 kolam ikan untuk percobaannya.
Namun pada saat yang sama, kolam harus dibagi untuk penelitian lainnya. Purba hanya
kebagian 3 kolam. Pelaksanaan percobaan dilakukan pada 3 musim yang berbeda dan
ketiga perlakuan dicobakan pada setiap musim. Rancangan percobaan yang bisa
dilakukan oleh Purba adalah
a. Rancangan acak kelompok dengan kolam sebagai faktor blocking
b. Rancangan acak kelompok dengan musim sebagai faktor blocking
c. Rancangan acak lengkap dengan musim sebagai ulangan
d. Rancangan acak lengkap dengan kolam sebagai ulangan

16. Pernyataan berikut ini yang benar terkait Lasso adalah


a. Pendugaan koefisien pada model regresi dengan metode Lasso bersifat tak bias
b. Lasso tidak dapat digunakan untuk seleksi peubah prediktor
c. Lasso tidak dapat diterapkan ketika banyak peubah prediktor melebihi ukuran
pengamatannya
d. Apabila nilai λ pada Lasso bernilai 0, maka penduga Lasso sama dengan
penduga MKT
Jawab:

Jika nilai lambda pada metode Lasso (Least Absolute Shrinkage and Selection
Operator) adalah 0, maka metode Lasso akan menghasilkan penduga yang
identik dengan penduga dari model regresi linier tanpa regularisasi (MKT -
Multiple Linear Regression).

Dengan nilai lambda yang nol, komponen regularisasi L1 (yang melibatkan


norma L1 atau absolute values) tidak memberikan kontribusi apa pun, sehingga
model Lasso secara efektif menghilangkan efek regularisasi dan menyamakan
dirinya dengan model regresi linier biasa (MKT). Oleh karena itu, penduga yang
dihasilkan oleh Lasso dengan lambda 0 akan sama dengan penduga dari model
regresi linier tanpa regularisasi.

17. Perusahaan Asuransi Ditto ingin memprediksi apakah pelanggan asuransi otomotif
tertarik untuk membeli asuransi kepemilikan rumah. Perusahaan tersebut merancang
suatu model yang dapat memprediksi dengan akurat apakah pelanggan yang sudah
memiliki asuransi otomatif akan membeli asuransi kepemilikan rumah. Model tersebut
ternyata memiliki ragam yang rendah (low variance) namun memiliki bias yang tinggi
(high bias). Bagaimana pendapat Anda tentang model data tersebut?
a. Model secara konsisten salah memprediksi
b. Model secara tidak konsisten salah memprediksi
c. Model secara konsisten benar memprediksi
d. Model sama-sama benar dan salah memprediksi

18. Tim data science di suatu perusahaan ingin menggunakan model Pohon Klasifikasi
(Classification Tree). Di tahap penelitian (training), anggota tim berdebat tentang berapa
nilai kedalaman tree (tree depth/maxdepth) yang harus digunakan. Karena tim tersebut
menggunakan R, diketahui bahwa nilai tree yang mungkin diantara rentang 1 sampai 32.
Tim data science akhirnya mengundang anda untuk memberikan penjelasan tentang
dampak nilai kedalaman pohon terhadap model. Penjelasan seperti apa yang akan anda
sampaikan
a. Semakin besar nilai kedalaman pohon maka data yang dihasilkan semakin tidak
beraturan (noisy)
b. Semakin besar nilai kedalaman pohon maka data pelatihan (training data) yang
dibutuhkan semakin besar
c. Semakin besar nilai kedalaman pohon maka bias prediksi dari model akan kecil
namin ragam prediksi dari model akan semakin besar
d. Semakin besar nilai kedalaman pohon maka bias prediksi dari model akan besar
namun ragam prediksi dari model semakin kecil

19. Rumah sakit Alpha melacak penyebaran virus A17N2 di masyarakat. Rumah sakit ini
membuat aplikasi jam tangan pintar (smartwatch) yang dapat mengunggah (upload)
data suhu tubuh dari ratusan ribu pengguna. Apa pendekatan terbaik agar Rumah Sakit
Alpha dapat mencapai melacak virus tersebut dengan akurat?
a. Menggunakan Random Forest untuk dapat mengklasifikasikan pengguna
berdasarkan suhu tubuh
b. Menggunakan Regresi Logistik untuk dapat mengurutkan pengguna berdasarkan
data demografi pengguna
c. Menggunakan K-means untuk dapat membuat kluster berdasarkan informasi
yang diperoleh dari smartwatch
d. Menggunakan reinforcement learning untuk memberi hadiah (reward) kepada
sistem ketika pengguna baru berpartisipasi

Jawab:
Pendekatan terbaik agar Rumah Sakit Alpha dapat mencapai melacak virus
A17N2 dengan akurat adalah:

A. Menggunakan Random Forest untuk dapat mengklasifikasikan pengguna


berdasarkan suhu tubuh.

Pendekatan ini akan memungkinkan Rumah Sakit Alpha untuk menggunakan


algoritma pembelajaran mesin untuk mengklasifikasikan pengguna berdasarkan
suhu tubuh yang diunggah dari smartwatch. Hal ini dapat membantu dalam
mengidentifikasi pola-pola yang berkaitan dengan penyebaran virus A17N2 di
masyarakat.

20. Misalkan diketahui X merupakan peubah acak dengan fungsi kepekatan peluang
2 2
sebagai berikut: 𝑓(𝑥) = 3𝑥 dan 0 < x < 1, dimana 𝐸(𝑋) = 3/4; 𝐸(𝑋 ) = 3/5.
Apabila didefinisikan peubah acak 𝑌 = 5𝑋 − 2, maka 𝑉𝑎𝑟(𝑌) =…
a. 0.3975
b. 0.9375
c. 0.3795
d. 0.7395

Jawab:
Diketahui X merupakan peubah acak dengan fungsi kepekatan peluang sebagai
berikut: f(x)=3x2 dan 0 < x < 1, dimana E(X)=3/4; E(X2)=3/5.

Didefinisikan peubah acak Y=5X - 2. Kita ingin mencari nilai Var(Y).

Kita tahu bahwa:

- E(Y) = E(5X - 2) = 5E(X) - 2 = 5(3/4) - 2 = 1.25


- E(Y^2) = E((5X - 2)^2) = E(25X^2 - 20X + 4) = 25E(X^2) - 20E(X) + 4 = 25(3/5) -
20(3/4) + 4 = 2.3

Maka, kita dapat menghitung Var(Y) sebagai berikut:

Var(Y) = E(Y^2) - [E(Y)]^2 = 2.3 - (1.25)^2 = 0.9375

Jadi, jawaban yang benar adalah **b. 0.9375**.

21. Diketahui fungsi kepekatan peluang bersama peubah acak X dan Y sebagai berikut:
3
𝑓(𝑥, 𝑦) = 8𝑥𝑦 𝑑𝑎𝑛 0 < 𝑥 ≤ 𝑦 < 1, 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑓(𝑥) = 4𝑥 − 4𝑥 .
Tentukan nilai E(5X + 2):
a. 14/3
b. 16/3
c. 18/3
d. Tidak ada pilihan yang sesuai

22. Misalkan 𝑋1, 𝑋2, ..., 𝑋𝑛 adalah contoh acak berukuran n yang diambil dari populasi X
−𝑥θ
dengan fungsi peluang 𝑓(𝑥) = θ𝑒 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 θ > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 > 0.
Penduga kemungkinan maksimum bagi θ adalah…
𝑛
a. ∑ 𝑋𝑖
𝑖=1
𝑛
1
b. 𝑛
∑ 𝑋𝑖
𝑖=1

( )
𝑛
1
c. 1/ 𝑛
∑ 𝑋𝑖
𝑖=1

( )
𝑛
d. 1/ ∑ 𝑋𝑖
𝑖=1

23. Misalkan 𝑋1, 𝑋2, ..., 𝑋𝑛 adalah contoh acak berukuran n yang diambil dari populasi X
−𝑥θ
dengan fungsi peluang 𝑓(𝑥) = θ𝑒 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 θ > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 > 0.
Kemungkinan maksimum bagi percontohan ini adalah…
𝑛
−𝑥θ
a. 𝐿(θ) = ∏ θ𝑒
𝑖=1
𝑛 −𝑥𝑖θ
b. 𝐿(θ) = θ 𝑒
𝑛 −θΣ𝑥𝑖
c. 𝐿(θ) = θ 𝑒
𝑛 −𝑥𝑖θ
d. 𝑓(𝑥) = ∏ θ𝑒
𝑖=1

24. Jika bias (θ) = 2 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑎𝑟(θ) = 3 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑀𝑆𝐸(θ) =


a. 5
b. 7
c. 11
d. 13

25. Pernyataan berikut ini yang tepat terkait metode subset selection apabila semua
prediktor signifikan adalah…
a. Jika terdapat 10 peubah prediktor dalam model regresi, ketika diterapkan best
subset selection, maka akan terdapat 10.000 model yang akan dipertimbangkan
b. Metode forward selection dan metode backward elimination selalu menjamin
memperoleh model yang paling baik
c. Backward elimination merupakan satu-satunya metode yang dapat digunakan
ketika dimensi prediktor melebihi observasinya
d. Jika terdapat 25 peubah prediktor dalam model regresi, ketika diterapkan forward
selection, maka akan terdapat 326 model yang akan dipertimbangkan

26. Dimisalkan suatu peubah acak X, manakah dia antara pernyataan berikut ini yang
BENAR tentang bentuk khusus dari sebaran gamma:
1
a. Jika 𝑋~𝐺𝑎𝑚𝑚𝑎 (4, 2
) maka dapat dikatakan pula bahwa X menyebar
khi-kuadrat dengan derajat bebas 4
b. Jika 𝑋~𝐺𝑎𝑚𝑚𝑎 (1, λ) maka dapat dikatakan pula bahwa 𝑋~𝐸𝑘𝑠𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 (λ)
1
c. Jika 𝑋~𝐺𝑎𝑚𝑚𝑎 (α, β
) maka dapat dikatakan pula bahwa 𝑋~𝐵𝑒𝑡𝑎 (α, β)
d. Jika 𝑋~𝐺𝑎𝑚𝑚𝑎 (1, λ) maka dapat dikatakan pula bahwa 𝑋~𝑃𝑜𝑖𝑠𝑠𝑜𝑛 (λ)

Jawab:
● Distribusi chi-kuadrat memiliki parameter derajat bebas (df) dan bukan
parameter skala dan bentuk seperti distribusi gamma.
● Jika X∼Gamma(1,), maka X dapat dikatakan juga X berdistribusi
eksponensial (X∼Eksponensial(λ) karena distribusi eksponensial adalah
kasus khusus dari distribusi gamma dengan parameter α=1.
● Distribusi beta memiliki dua parameter yang dapat mengambil nilai selain
1.
● Distribusi Poisson adalah distribusi diskrit, sedangkan distribusi gamma
adalah distribusi kontinu.

27. Ujian matematika dalam Ujian Akhir Negara (UAN) tingkat SMA berbentuk pilihan
berganda. Ada lima pilihan setiap soal dan hanya satu jawaban yang benar. Banyaknya
soal matematika setiap UAN adalah 30 soal. Tentukan fungsi pembangkit momen dari X,
E(X), dan ragam (X) = V(X)
𝑡 30
a. M(t) = ( ⅕ 𝑒 + ⅘ ) , E(X) = 6, V(X) = 4.8
𝑡 30
b. M(t) = ( ⅘ 𝑒 + ⅕ ) , E(X) = 6, V(X) = 4.8
𝑡 30
c. M(t) = ( ⅕ 𝑒 + ⅘ ) , E(X) = 6, V(X) = 4/25
d. Tidak ada yang benar

28. Pada masa pandemi COVID-19, ada saatnya ketika semua orang yang baru tiba dari
luar negeri harus melakukan tes PCR. Tes tersebut diyakini mampu mendeteksi
seseorang yang terinfeksi COVID dengan akurasi 95%. Berdasarkan tim peneliti, tes
tersebut masih dapat menghasilkan diagnosa yang keliru, yaitu mengira seseorang
terkena COVID padahal sesungguhnya tidak, dengan kemungkinan sebesar 1%. Pada
saat itu, kasus COVID cukup tinggi, bahkan diyakini mencapai 80% dari populasi di
dunia. Jika diketahui, hasil tes seseorang menunjukkan diagnosa positif COVID,
berapakah peluang bahwa orang tersebut benar-benar tertular COVID?
a. 0.799
b. 0.960
c. 0.988
d. 0.997

29. Dua oang bersaudara, Dome dan Gabe berencana pulang ke kampung halaman dari
tinggal mereka masing-masing. Domu naik pesawat dari Bandung dan Gabe naik
pesawat dari Jakarta. Terdapat informasi bahwa kemungkinan pesawat mengalami delay
dari Bandung sebesar 0.07, sedangkan dari Jakarta sebesar 0.11. Selain itu,
kemungkinan kedua pesawat dari Bandung dan Jakarta sama-sama mengalami delay
adalah sebesar 0.05. Berdasarkan informasi tersebut, berapakah peluang bahwa
setidaknya akan ada satu pesawat yang tepat waktu?
a. 0.87
b. 0.89
c. 0.93
d. 0.95

30. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang BENAR:


a. Jika kejadian Bernoulli diulang sebanyak n kali maka pasti akan
menghasilkan peubah acak yang menyebar Binomial
b. Sebaran binomial selalu dapat dihampiri dengan sebaran normal jika ukuran
contohnya besar
c. Sebaran Poisson dapat dihampiri dengan sebaran normal jika memiliki nilai
tengah yang cukup besar
d. Sebaran gamma dapat menggambarkan rentang waktu antar kejadian Poisson

Jawab:
Sebaran binomial adalah sebaran probabilitas diskrit yang menggambarkan
jumlah keberhasilan dalam n percobaan Bernoulli independen, di mana setiap
percobaan hanya memiliki dua hasil yang mungkin (biasanya disebut "sukses"
dan "gagal"). Oleh karena itu, jika kejadian Bernoulli diulang sebanyak n kali,
maka kita dapat menghitung jumlah keberhasilan dalam n percobaan tersebut
dan menghasilkan peubah acak yang menyebar Binomial.

Pernyataan B tidak selalu benar karena sebaran binomial hanya dapat dihampiri
dengan sebaran normal jika ukuran sampelnya besar dan probabilitas
keberhasilannya tidak terlalu dekat dengan 0 atau 1.

Pernyataan C juga tidak selalu benar karena sebaran Poisson dapat dihampiri
dengan sebaran normal jika nilai tengahnya besar, bukan hanya cukup besar.

Pernyataan D tidak benar karena sebaran gamma menggambarkan waktu


tunggu untuk n kejadian Poisson yang terjadi secara independen, bukan rentang
waktu antar kejadian Poisson.

31. Dalam konteks model regresi linier sederhana, apa yang dimaksud dengan koefisien
determinasi (R-squared)?
a. Nilai yang mengukur kekuatan hubungan antara dua peubah
b. Nilai yang mengukur tingkat keakuratan prediksi model
c. Nilai yang mengukur besar keragaman dalam peubah dependen yang dapat
dijelaskan oleh peubah independen
d. Nilai yang mengukur besar keragaman dalam peubah independen yang dapat
dijelaskan oleh peubah dependen
Jawab:

- Koefisien determinasi (R-squared) mengukur proporsi variabilitas dalam peubah dependen


yang dapat dijelaskan oleh peubah independen dalam model regresi linier sederhana.
- R-squared berkisar antara 0 dan 1, dan semakin mendekati 1, semakin besar proporsi
variabilitas yang dijelaskan oleh model.
- Jawaban A mengacu pada koefisien korelasi, jawaban B lebih berkaitan dengan tingkat
akurasi model, dan jawaban D tidak sesuai dengan konsep R-squared dalam regresi linier.

32. Asumsikan waktu tunggu siswa di halte bus berdistribusi uniform antara 12 dan 28
menit. Berapa peluang bahwa seorang siswa dipilih secara acak mempunyai waktu
tunggu antara 20 dan 25 menit? Bulatkan hingga 3 desimal.
a. 0.188
b. 0.200
c. 0.313
d. 0.500

Jawab:
Untuk menghitung peluang bahwa seorang siswa dipilih secara acak mempunyai waktu tunggu
antara 20 dan 25 menit pada distribusi uniform antara 12 dan 28 menit, kita dapat
menggunakan rumus berikut:

P = panjang interval yang diinginkan/panjang total interval


P = (25-20)/(28-12) = 5/16 ≈ 0.313

33. Dalam industri tekstil, produsen tertarik pada jumlah cacat atau tidak cacat yang terjadi
pada setiap 100 meter persegi pada kain yang dihasilkan. Sebaran peluang yang paling
sesuai untuk diterapkan pada situasi ini adalah…
a. Normal distribution
b. Binomial distribution
c. Poisson distribution
d. Uniform distribution

Jawab:
Dalam industri tekstil, produsen tertarik pada jumlah cacat atau tidak cacat yang terjadi pada
setiap 100 meter persegi pada kain yang dihasilkan. Sebaran peluang yang paling sesuai untuk
diterapkan pada situasi ini adalah:
Poisson distribution
Poisson distribution adalah distribusi probabilitas yang digunakan untuk menggambarkan
peristiwa yang terjadi secara acak dalam waktu atau ruang, di mana peristiwa tersebut terjadi
secara independen satu peristiwa pada satu waktu atau lokasi. Dalam kasus ini, jumlah cacat
atau tidak cacat yang terjadi pada setiap 100 meter persegi pada kain yang dihasilkan
merupakan peristiwa yang terjadi secara acak dan independen, sehingga Poisson distribution
adalah distribusi yang paling sesuai untuk menggambarkan peristiwa ini.

34. Jika K adalah rataan dari suatu sebaran Poisson, maka ragamnya adalah…
a. K/2
b. K
2
c. 𝐾
1/2
d. 𝐾

Jawab:
Dalam distribusi Poisson, ragam (σ^2) sama dengan rataan (K).

35. Perhatikan pernyataan I, II, III, dan IV berikut ini. Pasangan pernyataan manakah yang
keduanya BENAR? Diketahui simpangan baku s konstan, maka selang kepercayaan µ
menjadi
I. Melebar bila ukuran contoh meningkat
II. Menyempit bila ukuran contoh meningkat
III. Melebar bila tingkat kepercayaan meningkat
IV. Menyempit bila tingkat kepercayaan meningkat
a. I dan III
b. II dan IV
c. I dan IV
d. II dan III
Jawab:
Selang kepercayaan adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan bahwa
nilai sebenarnya dari suatu variabel berada dalam rentang tertentu. Selang kepercayaan dapat
digunakan untuk menguji hipotesis tentang variabel-variabel yang diteliti, atau untuk
membandingkan dua atau lebih populasi.

Diketahui simpangan baku s konstan, maka selang kepercayaan menjadi menyempit bila
ukuran contoh meningkat. Ini karena simpangan baku s adalah ukuran yang menggambarkan
seberapa jauh nilai-nilai observasi dari nilai rata-rata populasi. Semakin besar simpangan baku
s, semakin besar kemungkinan bahwa nilai-nilai observasi berada di luar rentang yang
diharapkan. Oleh karena itu, selang kepercayaan akan menyempit jika ukuran contoh
meningkat, karena hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel yang diteliti lebih spesifik dan
memiliki variasi yang lebih rendah.

𝑝1−𝑝2
36. Dalam pengujian hipotesis 𝐻0: 𝑝1 = 𝑝2 vs 𝐻0: 𝑝1 < 𝑝2, statistik uji 𝑍 = 𝑆𝐸
adalah
(𝑝 −𝑝 )
1 2

peubah acak yang menyebar normal baku


a. Bila H0 benar
b. Bila H1 benar
c. Bila H0 benar dan ukuran contoh besar
d. Bila H1 benar dan ukuran contoh besar

37. Dalam percobaan laboratorium, dikumpulkan data tentang lama hidup (Y dalam bulan)
dari 33 tikus, asupan protein harian (X1), dan suatu zat kimia (X2) ditambahkan ke
makanan tikus atau tidak. (X2 = 0 jika zat kimia tidak ditambahkan, dan X2 = 1 jika zat
kimia ditambahkan). Dari hasil percobaan diperoleh dugaan model regresi sebagai
berikut:
Dengan lama hidup = 36 + 0,8 protein – 1,7 zat kimia
Dengan JKR = 60 dan JKT = 180
Dari model di atas dapat dikatakan bahwa lama hidup tikus yang diberi zat kimia diduga
a. 1,7 bulan lebih lama dari tikus yang tidak memakai zat kimia
b. 1,7 bulan lebih pendek dari tikus yang tidak memakai zat kimia
c. 0,8 bulan lebih pendek dari tikus yang tidak memakai zat kimia
d. 0,8 bulan lebih lama dari tikus yang tidak memakai zat kimia

Jawab:
Dari model regresi yang diberikan, koefisien yang berkaitan dengan variabel zat kimia (X2)
adalah -1,7. Ini menunjukkan perubahan yang diharapkan dalam variabel respons (lama hidup
tikus) ketika variabel zat kimia berubah sebesar satu satuan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa lama hidup tikus yang diberi zat kimia diperkirakan
1,7 bulan lebih pendek dari tikus yang tidak memakai zat kimia. Oleh karena itu, jawabannya
adalah:
1,7 bulan lebih pendek dari tikus yang tidak memakai zat kimia.

38. Untuk menguji kelayakan model regresi yang melibatkan 14 peubah bebas dan 50
observasi, derajat bebas pembilang dan penyebut (masing-masing) untuk F hitung
adalah…
a. 13 dan 48
b. 13 dan 49
c. 14 dan 48
d. 14 dan 35

39. Regression Analysis: Coronary versus Cigarette


The regression equation is
Coronary = 29.5 + 0.0557 Cigarette
Predictor Coef SE Coef T P
Constant 29.45 29.48 1.00 0.330
Cigarette 0.05568 0.01288 4.32 0.000
Analysis of Variance
Source df SS MS F P

Regression 1 40484 40484 18.68 0.000


Residual 19 41181 2167

Total 20 81666

Koefisien korelasi dari kasus di atas adalah


a. 0.0557
b. 0.704
c. -0.704
d. -0.0557
Jawab:
2
Koefisien korelasi r dapat dihitung sebagai akar kuadrat dari R-squared (𝑅 ).
2
Dalam hal ini, kita dapat menggunakan nilai 𝑅 dari analisis varians (ANOVA).

2
R= 𝑅

2
Dalam output yang diberikan, nilai 𝑅 dapat ditemukan di bagian "Analysis of
2
Variance" (ANOVA) pada baris "Regression". Di sini, 𝑅 adalah 40484/81666 =
0.4956.

R = 0. 4956 ≈ 0.704

Jadi, nilai koefisien korelasi r adalah 0.704.

40. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai t-statistik sebesar 3.12 dengan derajat kebebasan
(df) sebesar 48. Taraf nyata (alpha) yang digunakan adalah 0.05. Bagaimana peneliti
harus menginterpretasikan hasil nilai-p (p-value) dalam analisis ini?
a. Peneliti harus menerima hipotesis nol (H0) jika nilai-p lebih besar dari 0.05
b. Peneliti harus menolak hipotesis nol (H0) jika nilai-p lebih kecil dari 0.05
c. Peneliti harus menerima hipotesis alternatif (H1) jika nilai-p lebih besar dari 0.05
d. Peneliti harus memperpanjang analisisnya jika nilai-p lebih besar dari 3.12

Jawab:
● Dalam pengujian hipotesis, nilai-p adalah probabilitas untuk mendapatkan nilai t-statistik
atau yang lebih ekstrem jika hipotesis nol benar.
● Jika nilai-p kurang dari taraf nyata (alpha) yang ditentukan (0.05), peneliti biasanya
menolak hipotesis nol.
● Sebaliknya, jika nilai-p lebih besar dari alpha, peneliti biasanya gagal menolak hipotesis
nol. Tidak ada alasan untuk menerima hipotesis nol, hanya kita tidak memiliki cukup
bukti untuk menolaknya.
● Dengan t-statistik sebesar 3.12 dan derajat kebebasan 48, penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai-p yang lebih kecil dari 0.05, sehingga peneliti harus menolak hipotesis nol.
BAGIAN B

1. Pabrik LEATHER memproduksi tas kulit. Proses produksinya diatur pada dua kecepatan
berbeda. Pada kecepatan yang lebih rendah, proporsi tas cacat di setiap batch adalah
10%. Pada kecepatan yang tinggi persentase tas cacat adalah 30%. Untuk penjaminan
mutu dilakukan mutu dilakukan pengambilan contoh acak 7 tas dari hasil akhir kedua
proses produksi dan diperiksa kualitasnya. Manager pengawasan mutu melakukan
pemeriksaan kualitas pada contoh acak 7 tas dan menemukan dua tas cacat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ini, proses produksi yang manakah dari dua
kecepatan produksi yang paling mungkin digunakan?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, tentukan:
a. Sebaran yang paling tepat untuk proses pengambilan contoh
b. Hipotesis yang diuji
c. Nilai kemungkinan (likelihood) dari hasil contoh yang diamati (2 rusak pada
contoh 7 tas) untuk setiap hipotesis yang diuji
d. Berdasarkan hasil butir (1c) tentukan dari kecepatan proses produksi yang
manakah contoh tersebut diperoleh?

2. Dalam melakukan pemodelan regresi, seorang data scientist berupaya untuk


menghindari model yang bersifat overfitting. Terkait hal tersebut, dia melakukan proses
k-fold cross validation untuk meyakinkan bahwa kondisi overfitting tersebut tidak dialami
model yang dikembangkannya.
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model bersifat overfitting.
b. Sebutkan apa saja yang dapat menyebabkan sebuah model menjadi overfitting.
c. Uraikan apa yang dimaksud dengan k-fold cross validation.

3. Survey Litbang Kompas, Mayoritas Publik yakin Pemerintah Ciptakan Pemilu yang
Aman
Sumber: databoks.katadata.co.id
Hasil survei Litbang Kompas bertajuk Menjaga Harapan Pemilu 2024 Aman dan Damai
menunjukkan, mayoritas atau 79,1% dari total responden yakin bahwa pemerintah dapat
menyelenggarakan Pemilu 2024 yang aman dan damai.

“Kepercayaan publik terhadap pemilu ini sekaligus menjadi tantangan bagi pemerintah
dan penyelenggara pemilu untuk dapat menghadirkan aspek substantif penyelenggara
pemilu, yaitu bebas, terbuka, jujur, dan adil, demi menjaga kualitas demokrasi bangsa,”
tulis tim Litbang Kompas dalam laporannya, Sabtu (23/9/2023).

Tim Litbang Kompas merinci, dari latar belakang status sosial ekonomi responden,
penilaian positif ini relatif merata diungkapkan oleh ekonomi kelas bawah, yakni
sebanyak 79,6%, dari kelas menengah sebanyak 78,5%, dan kelas atas 74,1%.
Survei ini dilakukan terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan
metode penarikan contoh sistematik bertingkat di 38 provinsi.

Data dikoleksi pada 27 Juli-7 Agustus 2023 menggunakan metode wawancara tatap
muka. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,65% dan tingkat
kepercayaan 95%.
PERTANYAAN
a. Dalam naskah disebutkan bahwa total responden adalah 1.364 orang dan 79.1%
diantaranya menyatakan bahwa pemerintah mampu menyelenggarakan Pemilu
secara aman dan damai. Jika kita bertemu secara acak dengan 3 orang yang
pernah menjadi responden survei ini, berapa peluang ketiganya adalah
responden yang menyatakan yakin?
b. Dalam naskah disebutkan bahwa nilai margin of error pendugaan proporsi
masyarakat yang yakin dengan kemampuan pemerintah untuk tingkat
kepercayaan 95% adalah sebesar 2.65%. Tentukan selang kepercayaan 95%
dari dugaan proporsi masyarakat yang yakin pemerintah dapat
menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan aman dan damai.

4. Seorang peneliti ingin mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga jual (Y,
Rp/kg) suatu komoditi pertanian. Beberapa faktor yang diduga berpengaruh dalam suatu
musim tanam antara lain biaya bibit (X1, Rp/ha), jumlah tenaga kerja (X2, hari orang
kerja atau HOK), sewa lahan (X3, Rp/ha), jumlah pupuk (X4, kg/ha) dan biaya lain (X5,
Rp/ha). Untuk menjawab tujuan tersebut dilakukan survey terhadap 1000 sampel petani
yang membudidayakan komoditi tersebut. Teknik sampling dipergunakan dalam survey
tersebut multistage random sampling
a. Dari data survey diketahui terdapat 10 pengamatan tidak terisi yaitu 3
pengamatan pada peubah X1, 2 pengamatan pada X3, dan 5 pengamatan pada
X5. Berdasarkan kondisi tersebut, apa penanganan data yang Anda dapat
sarankan
b. Berdasarkan hasil deskripsi diperoleh sebagai berikut:

Deskripsi Y X1 X2 X3 X4 X5

Minimum 4500,0 200.000, 10,0 0,0 450,0 800.000,


0 0

Maksimu 7.200,0 310.250, 450,0 1.250.00 1.500,0 1.210.50


m 0 0,0 0,0

rata-rata 5.823,5 250.000, 300,6 1.000.00 750,7 1.000.00


8 0,4 0,5

Median 5.835,7 251,230, 230,5 750.335, 925,8 1.010.23


1 1 5,1

Std. 755,1 25,323,0 253,5 1.345.22 850,3 211.218,


Deviatio 3,5 5
n

N 1000 997 100 998 1000 995


Dari deskripsi tersebut, peubah-peubah mana saja yang diduga mengandung
pengamatan ekstrem, kenapa? Dan bagaimana penanganan yang Anda
sarankan?
c. Dari hasil analisis regresi diperoleh hasil sebagai berikut:
The regression equation is
Y = -96 + 0,00602X1 + 4,00X2 + 0,00211X3 + 1,19X4 + 0,000610X5
● Berdasarkan model dugaan yang diperoleh, interpretasikan makna
koefisien dari peubah X2!
● Apakah dapat dikatakan bahwa peubah X2 paling berpengaruh terhadap
peubah Y, kenapa?

d. Diketahui

Prediktor Coef SE Coef T P VIF

Constant -96.1 196.6 -0.49 0.625

X1 0.0060153 …(i) 8.76 0.000 1.003


0

X2 3.9995300 0.0669000 59.79 0.000 1.005


0 0

X3 0.0021128 0.0000132 …(ii) 0.000 1.002


9 3

X4 1.1854500 0.0208200 56.94 0.000 1.003


0 0

X5 0.0006095 0.0000834 7.31 0.000 1.005


4 1
S = 552,494 R-sq= 97,0% R-Sq(adj) = 96,9%
● Tuliskan hipotesis dari uji statistic di atas
● Lengkapilah (i) dan (ii)
● Apa yang dapat Anda simpulkan dari hasil uji statistic di atas?
● Apa interpretasi dari R-Sq?
5.

Anda mungkin juga menyukai