Oleh :
Kelompok 16
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, karena penulis telah diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini mengenai”Populasi dan
Sampel”.Makalah ini ditulis sebagai tugas untuk mata kuliah Biostatistik. Dengan
membaca makalsh ini, diharapkan para pembaca dapat menambah ilmu
pengetahuan tentang knsep dasar statistika dan tedensi sentral dalam penelitian.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Bapak ibu Dr. Ns.
Meri Neherta, M.Biomed Selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Biostatistik
yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan makalah ini.Serta teman-
teman yang telah mendukung sehingga terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik,
pengarahan serta saran yang membangun demi penyempurnaan makalah kami
kedepannya. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Atas semua
perhatian pembaca, kami ucapkan terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
terlalu ke kanan. Sangat sulit bagi kita untuk tepat mengenainya. Oleh
karena itu, kita hanyalah berusaha agar penaksir itu tidak terlalu sering
melewati atau tidak sampai kepada yang ditaksir. Kita berusaha agar
tersebarnya penaksir-penaksir yang dibuat tidak terlalu jauh dari yang
ditaksir.
Pada umumnya dapat dikatakan disini, bahwa probabilitas suatu
penaksiran titik untuk tepat sekali sangat kecil dan ketidakakurasian
sebuah penaksir dalam menaksir disebut fungsi resiko. Fungsi resiko
dalam setiap penaksiran besarnya berbeda-beda, bergantung pada ukuran
sampel. Biasanya semakin besar ukuran sampel yang digunakan maka
resikonya pun akan semakin kecil. Hal ini dikarenakansemakin besar ukuran
sampel maka informasi yang diperlukan tentang yang akan ditaksir
semakin tersedia.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
awal telah disampaikan bahwa proporsi sampel bisa digunakan untuk
mengestimasi proporsi populasi.
Penaksiran titik adalah suatu metode untuk menaksir nilai
parameter populasi dalam satu titik tertentu. Penaksiran titik sangat
sederhana dan mudah dihitung, tetapi ketepatannya diragukan. Dikatakan
demikian, karena jarang terjadi bahwa nilai parameter populasi sama
persis dengan statistik sampel. Estimasi titik dapat dihitung berdasarkan
data numerik dan katagorik.
a. Data Numerik
Data numerik disimbolkan x (rata-rata sampel)
Contoh soal:
Dari 120 sampel didapatkan rata-rata nilai tekanan darah adalah
123/84 mmHg
Rata-rata tekanan darah = 123/84 mmHg
ET ( x ¿BB = 123/84 mmHg
b. Data Katagorik
Data Katagorik disimbolkan p (proporsi sampel)
Contoh soal:
Dari 200 sampel ditemukan yang menderita hipertensi sebanyak 50
orang. Proporsi yang menderita Hipertensi = 50/200 = 0,25
ET (p) yang menderita Hipertensi = 0,25
2. Estimasi Selang
Estimasi selang adalah pendugaan interval dengan menyebutkan
daerah pembatasan dimana kita menentukan batas minimum dan
maksimum suatu estimator. Metode ini memuat nilai-nilai estimator yang
masih dianggap benar dalam tingkat kepercayaan tertentu (confidence
level). Rentang kepercayaan memberikan alternatif penialian efek dari
peluang yang lebih normatif.
Estimasi selang merupakan suatu metode untuk menaksir
parameter populasi dalam bentuk interval antara dua titik. Artinya nilai
parameter ditaksir antara dua harga atas dasar interval keyakinan
5
(confidence interval) tertentu. Ukuran batas keyakinan (confidence limit)
biasanya dinyatakan dalam%.
Estimasi selang dapat dihitung berdasarkan data numerik dan data
katagorik.
a. Data Numerik
Estimasi selang pada data numerik dapat dirumuskan:
σ
ES=x ± Z
√n
Keterangan: ES = Estimasi selang
x = Rata-rata sampel
Z = Derajat kepercayaan
(Nilainya dilihat dalam tabel Z, biasanya
nilai Z yang dipakai ada 3 macam yaitu
90%(1,64), 95%(1,96), dan 99% (2,58)
σ = Standar deviasi populasi
n = Jumlah sampel
6
6
ES = 80 ±1,96
√ 30
= 80 ±1,96x 1,09
= 80 ±2,14
= 80 – 2,14 = 77,85
ES = 80 + 2,14 = 82,14
Ekstimasi Selang berkisar antara 77,85 sampai 82,14
b. Data Katagorik
Estimasi selang pada data katagorik dapat dirumuskan:
ES = p ± Z
√ PQ
n
Keterangan:ES = Estimasi selang
p = Proporsi sampel
Z = Derajat kepercayaan
(Nilainya dilihat dalam tabel Z, biasanya
nilai Z yang dipakai ada 3 macam yaitu
90%(1,64), 95%(1,96), dan 99% (2,58)
P = Proporsi populasi
Berdasarkan hasil penelitian yang lalu,
kalau tidak ada ditetapkan 50% atau 0,5
Q =1–P
n = Jumlah sampel
Diketahui: n = 40
Z = 99% = 2,58
7
P = 50% = 0,5
Q = 1- P
= 1- 0,5 = 0,5
Jawaban:
1. Estimasi titik
ET= p = 20/40 = 0,5
2. Estimasi Selang
ES = p ± Z
√ PQ
n
ES = 0,5 ±2,58
√ 0,5.0,5
40
ES =0,5 ±2,58 x 0,006
ES = 0,5 ±0,016
ES = 0,5 – 0,016 = 0,48
ES 0,5 + 0,016 = 0,52
Ekstimasi Selang berkisar antara 0,48 sampai 0,52
C. Jangkauan Interquartil
Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuaritil atas (Q3) dan kuartil
bawah (Q1). Jika jangkauan interkuartil dinotasikan dengan QR maka:QR =
Q3 – Q1.
Contoh soal:
Dari data 6,2,7,4,6,5,9,6,4,6,5,4. Tentukan Interkuartil dari soal tersebut.
Jawaban:
Data diurutkan dari nilai terkecil hingga nilai terbesar, diperoleh:
2, 4, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 7, 9, 10
Q1 Q2 Q3
Q1= 4+4
8
2
= 4
Q3= 6+7
2
= 6,5
Artinya interkuartil = Q3 – Q1.
= 6,5 – 4
= 2,5
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, I., dkk. 2005. Aplikasi Statistika Dalam Pengolahan dan Analisis Data
Kesehatan. Yogyakarta: Media Pressindo
Sabri, Luknis dan Hastono, Sutanto Priyo. 2014. Statistik Kesehatan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Perkasa