Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Savira Rahmasari (22112251070)
2. Siti Aisyah (22112251073)
3. Amalia Mustafa (22112251098)
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Menghitung Rata-Rata Populasi ................................................................ 3
B. Menghitung Simpangan Baku ................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai banyal hal yang dapat
dideskripsikan dalam bentuk data. Hampir dalam tiap bidang baik
pemerintahan, pendidikan, perekonomian, perindustrian, atau lainnya akan
menghadapi persoalan yang diantaranya dinyatakan dengan data angka.
Kumpulan angka-angka biasanya disusun dalam tabel atau daftar disertai
diagram atau grafik. Kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah yang
dapat memberi gambaran mengenai masalah tersebut dinamakan dengan
statistika. Tentunya informasi data yang diperoleh perlu diolah terlebih dahulu
menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilm
yang mempelajari cara-cara pengolahan data.
Statistika sering disebut studi tentang variasi karena membahas dan
menyediakan cara-cara untuk menyelidiki variasi serta membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang melatar belakangi terjadinya variasi. Para ahli statistika
telah mengusulkan sejumlah ukuran yang dapat membantu memahami variasi
suatu perangkat data. Untuk memperoleh data, diperlukan adanya suatu
penelitian. Penelitian ini diadapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai
langkah-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan
penelitian, tentunya akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang
ingin diteliti. Pendugaan merupakan proses yang menggunakan sampel
statistik untuk menduga atau menaksir hubungan parameter polupasi yang
tidak diketahui. Selain itu pendugaan merupakan suatu pernyataan mengenai
parameter populasi yang diketahui berdasarkan informasi dari sampel.
Dalam prakteknya, pendugaan tunggal yang terdiri dari satu angka
tidak memberikan gambaran mengenai berapa jarak atau selisi nilai penduga
tersebut terhadap nilai sebenarnya. Kecuali jika diberikan besarnya kesalahan
yang mungkin terjadi. Dalam sebuah penelitian terdapat suatu populasi (Dwi
Kristanto, 2021: 110). Dalam sebuah penelitian terdapat suatu populasi dan
1
simpangan baku. Untuk menduga rata-rata populasi dalam suatu penelitian
dibutuhkan suatu rumus. Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas
mengenai rumus untuk menghitung rata-rata populasi dan simpangan baku
dalam suatu penelitian.
B. Rumusan Masalah
Dalam penjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menghitung rata-rata populasi?
2. Bagaimana cara menghitung rata-rata simpangan baku?
C. Tujuan Penulisan
Dari pemaparan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara menghitung rata-rata populasi.
2. Mengetahui cara menghitung rata-rata simpangan baku.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
distribusi frekuensi normal dengan mean = µ dan simpangan baku = σ, dan
ketika sampling tekniknya adalah random dari populasi tersebut, maka
himpunan mean (𝑋̅) dari sampel-sampel itu akan berdistribusi normal dengan
rata-rata populasinya dan deviasi standar populasi dibagi dengan akar anggota
sampel. Kemudian bila jika simpangan standar populasi tidak diketahui, maka
standar error dari mean bisa diestimasi menggunakan simpangan standar
sampel.
Penghitungan untuk sampel (baik n lebih dari atau sama dengan 30 /
sampel besar, atau kurang dari 30/sampel kecil) yang tetapi populasinya
berdistribusi normal dan σ diketahui, maka distribusi sampling harga mean
dapat ditranformasikan menjadi distribusi normal standar dengan:
X̅−µ
Z=
σX̅
X̅−µ
Z = atau apabila sampel besar dan σ tidak diketahui Z =
σ / −√𝑛
X̅−µ
berbagai nilai Z ini dapat diperiksa pada tabel kurva normal standar.
s / −√𝑛
diketahui diganti s
µ = 𝑋̅
σ
E ≤ + 𝑍𝛼/2
√𝑛
4
Ilustrasi:
Seorang pengamat demografi ingin mengestimasi umur rata-rata
anggota dewan perwakilan rakyat wanita di propinsi X. Langkah pertama yang
ditempuh adalah dia mengambil dengan sembarang/acak sampel dari populasi
dimaksud dan mendapatkan jumlah n = 120 orang. Pengambilan sampel
tersebut menghasilkan rataan umur para anggota dewan tersebut adalah 44,5
tahun. Kemudian simpangan standar = 9,75 tahun, dan derajat kepercayaan
(confidence level) 0,95. Pertanyaannya, bagaimana perhitungan interval
kepercayaan untuk usia rata-rata pada populasi anggota dewan perwakilan
rakyat wanita di propinsi X?
Formulasi yang dapat untuk menghitung adalah :
s s
𝑋̅ – 𝑍𝛼/2 < μ < 𝑋̅ + 𝑍𝛼/2
√𝑛 √𝑛
9,75 9,75
44,5 – 1,96 < μ < 44,5 + 1,96
√120 √120
5
maksimum yang mungkin dialami dalam melakukan pendugaan pada
probabilitas tertentu.
σ
E – 𝑍𝛼/2
√𝑛
Zα/2.σ 2
n=[ ]
E
Ilustrasi :
Dalam hal ini bisa dibandingkan atau dilihat kembali mengenai
pendugaan harga mean untuk populasi yang besar atau (n ≥ 30). Jika sampel
acak wanita anggota dewan (tingkat kabupaten / kota) hanya hanya 25 orang
(n = 25), dengan rata-rata usia 𝑋 ̅= 44,5 tahun dan S = 9,75 tahun, maka:
s s
𝑥̅ – 𝑡0,025124 < μ < 𝑥̅ + 𝑡0,025124
√𝑛 √𝑛
9,75 9,75
44,5 – 2,064 < μ < 44,5 + 2,064
√25 √25
6
B. Menghitung Simpangan Baku
Sebelumnya telah membuat selang kepercayaan untuk mengestimasi
proporssi populasi. Selanjutnya akan dibahas prosedur serupa tetapi tujuannya
adalah untuk mengestimasi rerata populasi (Ardat Ahmad & Indra Jaya,
2021:111). Untuk melakukannya perlu menggunakan rerata sampel x̄ sebagai
estimate titik dengan alasan sebagai berikut.
Rerata sampel x̄ merupakan estimasi titik terbaik untuk rerata populasi
𝜇. Untuk membuat selang kepercayaan, perlu membagi prosedurnya menjadi
dua bagia, yaitu ketika simpangan baku populasi 𝜎 diketahui dan ketika
simpangan baku populasi 𝜎 tidak diketahui (Dwi Kristanto, 2021: 115).
1. Simpangan Baku Populasi 𝝈 Diketahui
Terdapat beberapa persyaratan jika ingin membuat selang
kepercayaan untuk mengestimasi rerata populasi ketika simpangan baku
populasi tersebut diketahui. Pertama, sampel yang dimiliki haruslah sampel
acak sederhana. Kedua, populasi yang akan diestimasi reratanya arus
berdistribusi normal atau sampel yang dimiliki berukuran paling tidak 30.
Kondisi ini menjamin untuk bisa menggunakan model distribusi nomal
sebagai distribusi sampling dari rerata sampel.
Metode ini membuat selang kepercayaan sebagai estimasi rerata
populasi ketika simpangan baku populasi tersebut diketahui dapat
dirangkum sebagai berikut.
x̄ - E < 𝜇 < x̄ + E
x̄ ± E, atau
(x̄ - E, x̄ + E)
7
Keterangan:
𝜇 = rerata populasi
𝜎 = simpangan baku populasi
x̄ = rerata sampel
n = ukuran sampel
E = batas galat
Za/2 = nilai kritis yang sesuai dengan tingkat kepercayaan
Persyaratan:
a. Sampel merupakan sampel acak sederhana
b. Simpangan baku populasi 𝜎 diketahui
c. Salah satu atau kedua kondisi berikut terpenuhi:
Populasi berdistribusi normal atau n > 30.
Rumus untuk membuat selang kepercayaan tersebut didasarkan
pada karakteristik distribusi sampling rerata. Karakteristiknya mengatakan
bahwa distribusi sampling dari rerata sampel-sampel berukuran n akan
berdistribusi normal dan berpusat di rerata 𝜇 dan memiliki simpangan baku
𝜎
. Padahal ketika mentransformasi sembarang distribusi normal menjadi
√𝑛
8
b. Menentukan nilai rerata sampel x̄
c. Menentukan nilai kritis Za/2 yang sesuai dengan tingkat kepercayaan
yang telah ditentukan. Nilai kritis ini bisa ditentukan dengan
menggunakan teknologi atau tabel.
d. Menghitung batas galat E dengan rumus berikut.
𝜎
E = Za/2
√𝑛
x̄ ± E, atau
(x̄ - E, x̄ + E)
Contoh :
9
c. Dari semua negara yang mengikuti TMSS pada tahun 2015, kecakapan
Matematika siswanya memiliki rerata 500. Bagaimana posisi Indonesia
terhadap rerata tersebut?
Pembahasan:
Data 1 dari hasil TMSS tahun 2015 bisa diasumsikan sebagai sampel
acak sederhana. Dari soal diketahui bahwa simpangan baku populasi 𝜎
= 90. Ukuran sampel dalam Data 1 adalah n = 576 > 30. Semua
persyaratan terpenuhi.
𝜎 90
E = Za/2 = 1,96. = 7,35
√𝑛 √576
10
2. Simpangan Baku Populasi 𝝈 Tidak Diketahui
Metode yang digunakan untuk mengestimasi rerata populasi pada
pembahasan sebelumnya membutuhkan 𝜎 1 yang sangat jarang ditemui pada
permasalahan sehari-hari, khususnya permasalahan yang melibatkan
sampel-sampel berukuran kecil. Untuk itu, perlu menggunakan simpangan
baku s. Akan tetapi masalahnya adalah nilai s tersebut bisa bervariasi dari
sampel ke sampel. Akibat dari ketidakpastian nilai s tersebut, maka perlu
melonggarkan selang kepercayaan (yang melibatkan bertambahnya batas
galat E). Bahkan orang pertama yang menyelidi masalah ini, yaitu William
Gosset, telah menunjukkab bahwa tidak hanya bertambahnya batas galat,
tetapi penggunaan s tersebut juga mengubah keseluruhan keluarga
disitribusi sampling yang bisa digunakan.
Berdasarkan temuan Gosset, distribusi sampling yang dimaksud
masih memiliki bentuk yang sama dengan distribusi normal, yaitu
berbentuk lonceng yang simetris, akan tetapi detailnya berbeda. Perbedaan
detail tersebut tergantung pada suatu nilai yang disebut dengan derajat
bebas dan distribusi yang ditemukan oleh Gosset tersebut dinamakan
distribusi t-Student. Lebih lanjut, apabila simpangan baku (𝜎) tidak
diketahui tetapi n ≥ 30, maka selang kepercayaan (1 – 𝛼) 100% untuk 𝜇
adalah
𝜎 𝑠
E = Za/2 𝑛
< 𝜇 < x̄ + Za/2
√ √𝑛
Contoh :
Rata-rata hasil ujian akhir dari 40 siswa SMA “X” yang diambil secara acak
adalah 7,5 dengan simpangan baku 1,4. Tentukan selang kepercayaan 95%
dari nilai rata-rata seluruh siswa SMA”X” tersebut.
Pembahasan:
Dalam hal ini simpangan baku populasi (𝜎) tidak diketahui tetapi n ≥ 30.
11
𝜎 𝑠
E = Za/2 < 𝜇 < x̄ + Za/2
√ 𝑛 √𝑛
1,4 𝑠
7,5 – Z0,025 < 𝜇 < x̄ + Z0,025
√40 √40
1,4 1,4
7,5 – 1,96. < < 𝜇 < x̄ + 1,96
40
√ √40
Jadi, selang kepercayan 95% bagi 𝜇 adalah 7,066 < 𝜇 < 7,934.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai populasi menjadi hal yang sangat elemeter dalam perhitungan
penelitian, terutama dalam pendekatan kuantitatif
2. Pendugaan parameter dalam statistika dapat ditempuh dengan cara 2 cara
yaitu, Interval estimation dan Point estimation/
3. Rerata sampel x̄ merupakan estimasi titik terbaik untuk rerata populasi 𝜇
B. Saran
Statistik adalah suatu ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan untuk
perkembangan dunia banyak sekali orang ingin mengetahui cabang ilmu ini
sehingga banyak yang mengetahui ilmu statistik namun karena kesukaran
sehingga banyak yang terkadang enggan atau malas untuk mempelajari ilmu
ini sebenarnya statistik mudah untuk dipelajari yang penting ada niat dari kita
untuk mau mendalami ilmu ini pasti akan tahu dan paham sebagai tentang ilmu
statistik ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14