Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

IPS & PKN SD DAN PEMBELAJARANYA (PDS8226)


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Wuri Wuryandani S.Pd., M.Pd.

Oleh
Nama : Amalia Mustafa
NIM : 22112251098

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
ARTIKEL 1
Judul : Humanizing Disciplinary Civic Education at the
Elementary Level: An Exploration of Immigration and
the Humanitarian Crisis at the U.S./Mexico Border
Nama penulis : Genevieve Caffrey & Wayne Journell
Jurnal : The Oregon Journal of the Social Studies
Volume, No/Tahun : Volume 7, Number 2/2019
Masalah : Untuk mengetahui bagaimana krisis kemanusiaan di
perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko dan apa
peran pendidikan kewarganegaraan dalam mendisiplinkan
permasalahan sosial agar saling memanusiakan antar
sesama masyarakat dari sisi pendidikan.
Metode : Menggunakan metode Inquiry Design Model
Temuan : Dalam menerapkan pendidikan kewarganegaraan
khususnya bagi siswa pada tingkat sekolah dasar sebagai
salah satu kelompok masyarakat cukup sulit karena
kebijakan negara yang seringkali berubah. Dalam waktu
yang sama, guru harus mampu mengambil keputusan
meskipun kadang-kadang tidak sejalan dengan kebijakan
yang berlaku. Oleh karena itu, untuk mewujudkan
masyarakat yang maju dan saling menghargai sebagai
warga negara, maka perlu memperhatikan beberapa hal
dalam dunia pendidikan sebagai salah satu bidang yang
membentuk karakter masyarakat. Beberapa hal tersebut
diantaranya yaitu saling memanusiakan antar siswa dan
memanfaatkan pengetahuan siswa serta pihak-pihak yang
secara sadar terlibat langsung dalam isu-isu politik.
Analisis relevansinya : Penelitian ini relevan terhadap pembelajaran PKn di SD
dengan pembelajaran PKn karena dapat dijadikan sebagai sumber rujukan untuk
SD mengetahui bagaimana penerapan pendidikan
kewarganegaraan berperan penting dalam menjaga
keutuhan negara terlebih lagi pada tingkat sekolah dasar.
PKn berperan penting dalam membentuk karakter bangsa
agar saling menjaga dan menghargai satu sama lain, tau
dan sadar pada perannya sebagai warga negara dan
manusia sehingga wajib diterapkan sejak tingkat sekolah
dasar.
Kutipan : Caffrey, G., & Journell, W. (2019). Humanizing
Disciplinary Civic Education at the Elementary
Level: An Exploration of Immigration and the
Humanitarian Crisis at the U.S./Mexico Border. The
Oregon Journal of the Social Studies, 7(2), 26–41.

ARTIKEL 2
Judul : Cognitive Moral Based on Civics Education Material in
Elementary School
Nama penulis : Yogi Prihandoko, St. Y. Slamet, Winarno
Jurnal : Journal of Education and Learning (EduLearn)
Volume, No/Tahun : Vol.12, No.3/2018
Masalah : Untuk mengetahui keefektifan penggunaan materi ajar
pendidikan kewarganegaraan berbasis kognitif moral
dalam meningkatkan kompetensi moral judgment siswa
kelas V sekolah dasar.
Metode : Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan
menggunakan desain pretest-postest control group design.
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD sebanyak 59
siswa yang terdiri dari 31 siswa kelas eksperimen dan 28
siswa kelas kontrol. Perlakuan kelas eksperimen
menggunakan materi ajar PKn berbasis moral kognitif
selama kurang lebih 8 minggu. Proses pembelajaran pada
kelas kontrol pada materi dan intensitas waktu yang sama,
namun tidak diberikan perlakuan. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah tes. Instrumen tes terdiri dari
25 soal pilihan ganda yang didominasi oleh dilema moral.
Temuan : Hasil uji independent sample t test menunjukkan nilai t
hitung lebih besar dari t tabel (2,161 > 1,671). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar PKn berbasis
kognitif efektif dalam meningkatkan kompetensi moral
judgment siswa kelas V sekolah dasar. Peningkatan
kompetensi moral judgment pada kelas eksperimen
berdasarkan perolehan skor N-Gain 0,36 termasuk dalam
kategori sedang.
Analisis relevansinya : Penelitian ini relevan terhadap pembelajaran PKn di SD
dengan pembelajaran PKn karena dapat dijadikan sebagai sumber rujukan untuk
SD mengetahui bahwa penggunaan materi dalam
meningkatkan kompetensi moral judgment siswa kelas V
sekolah dasar. Melalui penggunaan materi ajar
pendidikan kewarganegaraan berbasis kognitif moral
dapat menjadi sarana untuk mengembangkan etika dan
moral siswa. Selain untuk meningkatkan perkembangan
kognitif, kemampuan berfikir kritis siswa juga meningkat
sehingga membentuk siswa menjadi warga negara yang
baik dan cerdas bagi lingkungannya. Sehingga, siswa
menjadi lebih siap dalam menghadapi masalah di
lingkungan masyarakat.
Kutipan : Prihandoko, Y., Slamet, S. Y., & Winarno, W. (2018).
Cognitive Moral Based on Civics Education
Material in Elementary School. Journal of Education
and Learning (EduLearn), 12(3), 472–477.
https://doi.org/10.11591/edulearn.v12i3.8587

ARTIKEL 3
Judul : The Comparison Of Nationalism and Civic Education
Value Between Indonesian and Malaysian Elementary
School Textbook
Nama penulis : Taufik Muhtarom
Jurnal : Journal of Elementary Education Online
Volume, No/Tahun : Vol. 19/2020
Masalah : Untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai pelajaran
pendidikan kewarganegaraan diajarkan serta bagaimana
persamaan dan perbedaan bentuk atau pola penyajian
pelajaran nilai-nilai kebangsaan dan pendidikan
kewarganegaraan dalam buku pelajaran sekolah dasar di
Indonesia dan Malaysia.
Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif
dengan menggunakan metode analisis isi. Sampel dalam
penelitian ini adalah dua buku pelajaran sekolah dasar
kelas tiga dan empat dari Kementerian Pendidikan resmi
di Indonesia dan Malaysia.
Temuan : Hasil penelitian mengungkapkan bahwa cara penyajian
nilai nasionalisme dan pelajaran PKn adalah melalui
cerita, teks naratif, lagu/puisi/surat, kegiatan kelas,
gambar/simbol/gambar, dan berita faktual. Hasil kedua
mengungkapkan bahwa terdapat persamaan dan
perbedaan dalam penyisipan nilai-nilai pelajaran
nasionalisme dan kewarganegaraan pada kedua buku
pelajaran dari Indonesia dan Malaysia. Ditemukan pula
pembuat kebijakan di kedua negara, baik Indonesia
maupun Malaysia, sama-sama untuk meningkatkan porsi
penyisipan nilai-nilai global perdamaian, pemahaman
internasional, dan demokrasi dalam buku pelajaran di
sekolah dasar.
Analisis relevansinya : Penelitian ini relevan terhadap pembelajaran PKn di SD
dengan pembelajaran PKn karena dapat dijadikan sebagai sumber rujukan untuk
SD mengetahui persamaan dan perbedaan antara muatan
pendidikan kewarganegaraan dalam buku pelajaran di
Indonesia dan Malaysia. Perbandingan ini dapat
membantu pembaca untuk mengevaluasi muatan
pembelajaran agar lebih tepat sasaran pada siswa
sehingga nilai-nilai kewarganegaraan bisa siswa dapatkan
dari buku pelajaran yang telah disusun.
Kutipan : Muhtarom, T. (2020). The comparison of nationalism and
civic education value between indonesian and
malaysian elementary school textbook. Elementary
Education Online, 19(3), 1185–1199.
https://doi.org/10.17051/ilkonline.2020.728015

ARTIKEL 4
Judul : Storypath: A Powerful Tool for Engaging Children in
Civic Education
Nama penulis : Margit E. McGuire, Laurie Stevahn, Shari Wennik
Bronsther
Jurnal : Journal of Democracy and Education
Volume, No/Tahun : Vol. 27, No.2/2019
Masalah : Untuk mengetahui mengapa anak sekolah dasar
membutuhkan pendidikan kewarganegaraan,
mengidentifikasi hambatan umum yang menggagalkan
upaya siswa dalam memahami pendidikan
kewarganegaraan, lalu menjelaskan bagaimana
pendekatan Storypath dapat memberikan semua siswa
kesempatan untuk pembelajaran kewarganegaraan yang
kuat.
Metode : Penelitian ini menggunakan kajian literature dengan
merangkum hasil temuan sebelumnya dalam satu artikel.
Temuan : Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Storypath secara
efektif dapat membantu guru dalam mengintegrasikan
konten studi sosial, keterampilan literasi, dan
pembelajaran sosial-emosional (SEL) melalui metode
membentuk kelompok kecil kooperatif yang
menghasilkan pengalaman hidup yang bermakna dan
berkesan bagi siswa yang terlibat dalam wacana
kewarganegaraan dan pengambilan keputusan yang
demokratis.
Analisis relevansinya : Penelitian ini relevan terhadap pembelajaran PKn di SD
dengan pembelajaran PKn karena dapat dijadikan sebagai sumber rujukan untuk
SD mengetahui penggunaan media Storypath dapat
membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap
PKn. Storypath dapat membantu guru diantaranya (1)
erangsang imajinasi, motivasi dan komitmen siswa untuk
belajar, (2) mewujudkan pengajaran dan pembelajaran
yang otentik (3) mendukung keberhasilan integrasi
kurikulum.
Kutipan : McGuire, M. E., Stevahn, L., & Bronsther, S. W. (2019).
Storypath: A Powerful Tool for Engaging Children
in Civic Education. Democracy & Education, 27(2),
1–12.
http://democracyeducationjournal.org/home/vol27/is
s2/4

ARTIKEL 5
Judul : The Environmental Utilization as a Learning Resource for Civic
Education in Elementary Schools by Prospective Teacher
College Students
Nama penulis : Wuri Wuryandani, Fathurrohman, Herwin
Jurnal : Jurnal Prima Edukasia
Volume, No/Tahun : Vol. 10, No.2/2022
Masalah : Untuk mengidentifikasi berbagai jenis sumber belajar dari
lingkungan yang digunakan mahasiswa calon guru dalam
merancang perangkat pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan di sekolah dasar.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah
mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar
yang mengambil mata kuliah pengembangan pendidikan
kewarganegaraan. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan observasi, wawancara, dan analisis
dokumen. Keabsahan data diperiksa dengan
menggunakan triangulasi. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah induktif.
Temuan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan
lingkungan oleh mahasiswa calon guru dalam
pembelajaran PKn di sekolah dasar melibatkan
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Selain itu, pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar dimaksudkan untuk mengembangkan
bahan ajar dan menyiapkan kegiatan LKPD.
Analisis relevansinya : Penelitian ini relevan terhadap pembelajaran PKn di SD
dengan pembelajaran PKn karena dapat dijadikan sebagai sumber rujukan untuk
SD mengetahui bagaimana peran lingkungan dalam
meningkatkan kognitif siswa pada mata pelajaran PKn.
Selain itu, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar sejalan dengan karakteristik pendidikan
kewarganegaraan di sekolah dasar. Manfaat bagi siswa
lainnya, karena mereka mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang mempelajari konsep baru dan mereka
juga mendapatkan langsung pengalaman terkait dengan
materi di sekolah mereka.
Kutipan : Wuryandani, W., Fathurrohman, F., & Herwin, H. (2022).
The Environmental Utilization as a Learning
Resource for Civic Education in Elementary Schools
by Prospective Teacher College Students. Jurnal
Prima Edukasia, 10(2), 194–200.
https://doi.org/10.21831/jpe.v10i2.51923

Anda mungkin juga menyukai