.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BABI PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Ruang Lingkup
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 A. Pengertian Kehamilan
B. Pengertian Status Gizi
C. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil
D. Pengertian Kurang Energy Kronik
2.2 A Penilaian Status Gizi Ibu Hamil
B. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian KEK Pada Ibu Hamil
BAB IV PEMBAHASAN
• Karakteritik Responden
• Hubungan KEK dan Karakteritik Responden
• Analisis Hubungan KEK dan Karakteritik Responden
BAB V PENUTUP
• Kesimpulan
• Saran
A. Latar Belakang
Di Negara berkembang, termasuk Indonesia, masalah gizi masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian ibu
dan anak secara tidak langsung. Angka kematian ibu dan bayi terutama bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang tinggi pada hakekatnya juga
ditentukan oleh status gizi ibu hamil. Ibu hamil dengan status gizi buruk atau yang
mengalami kurang energi kronis (KEK) cenderung melahirkan bayi BBLR dan
dihadapkan pada resiko kematian yang lebih besar dibanding dengan bayi yang
dilahirkan oleh ibu dengan berat lahir yang normal.
Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa itu ibu
harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya.
Ibu sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan ibu adalah gizi ibu (Depkes RI, 2000). Masalah gizi yang
sering dihadapi ibu hamil yaitu KEK dan anemia gizi. Data menunjukkan bahwa
sepertiga (35,65 %) Wanita Usia Subur (WUS) menderita KEK, masalah ini
mengakibatkan pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin sehingga
menimbulkan resiko pada bayi berupa BBLR (Depkes RI, 2002).
Penyebab tak langsung kematian ibu ini antara lain adalah anemia, kurang
energi kronis, usia terlalu muda, usia terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak
melahirkan (Saifudin 2002). Kondisi kesehatan ibu hamil dipengaruhi oleh umur,
paritas, penyakit/infeksi dan riwayat kesehatan kehamilan seperti pernah
keguguran dan pendarahan (Depkes 2001b). Lebih lanjut Samsudin (1998),
menyatakan bahwa tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, paritas, jarak
kelahiran, umur ibu dan riwayat kehamilan mempunyai kaitan erat dengan
kejadian KEK.
Berdasarkan berbagai masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui
factor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
pada ibu hamil.
B. Rumusan Masalah
Metode penilaian apa yang digunakan untuk menilai status gizi ibu
hamil di Kota Kendari tahun 2012?
C. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh :
Institusi Kesehatan
Sebagai bahan informasi berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya KEK pada ibu hamil sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan perencanaan pengobatan & pencegahan.
Masyarakat
Sebagai tambahan informasi berbagai faktor–faktor yang mempengaruhi
terjadinya KEK pada ibu hamil , sehingga dapat dilakukan upaya
pencegahan terjadinya KEK pada kelompok risiko.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi
Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan istimewa bagi seorang wanita
sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik
yang mempengaruhi kehidupannya (Kristiyanasari, 2010, p.43).
Masa kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (9 bulan7 hari, atau 40
minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Masa kehamilan dibagi
dalam 3 triwulan yaitu
1) Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (pertambahan
berat badan sangat lambat yakni sekitar 1,5 kg).
2) Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (penambahan berat
badan 4 ons per minggu).
3) Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (penambahan berat
badan keseluruhan 12 kg) (Waryono, 2010, p.44).
Ambang batas LILA WUS dengan risiko KEK apabila LILA kurang dari 23,5 cm,
artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan
BBLR (Supariasa I, 2001 : 82).
Lingkaran Lengan Atas (LILA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak
dan otot yang tidak berpengaruh banyak oleh cairan tubuh. Pengukuran ini
berguna untuk skrining malnutrisi protein yang biasanya digunakan oleh DepKes
untuk mendeteksi ibu hamil dengan resiko melahirkan BBLR bila LILA < 23,5
cm (Wirjatmadi B, 2007 : 4).
Ambang batas LILA WUS adalah 23,5 cm. Bila hasil pengukuran kurang dari
23,5 cm berarti risiko KEK. Bila lebih dari sama dengan 23,5 cm berarti tidak
berisiko KEK.
Cara pengukuran LLA :
Ada 7 urutan pengukuran LLA, yaitu :
(1) Tetapkan posisi bahu dan siku.
(2) Letakkan pita antara bahu dan siku.
(3) Tentukan titik tengah lengan.
(4) Lingkar pita pada tengah lengan.
(5) Pita jangan terlalu dekat.
(6) Pita jangan terlalu longgar.
(7) Cara pembacaan skala yang benar. (Supariasa I, 2001 : 49).
2) Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang didasarkan atas perubahan-perubahan
yang terjadi dihubungkan dengan ketidak cukupan zat gizi. Dapat dilihat dari
jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, mukosa oral.
3) Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang uji
secara laboratorium dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh.
4) Biofisik
Adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi
(khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dan jaringan. (Supariasa I,
2001 : 19-20).
2) Statistik vital
Pengukuran dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab
tertentu yang berhubungan dengan gizi.
3) Faktor ekologik
Mengatakan bahwa jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan
ekologi seperti iklim dan lain-lain (Supariasa I, 2001 : 20-21).
• Pendidikan Ibu
Latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu unsur penting yang
dapat mempengaruhi keadaan gizinya karena dengan tingkat pendidikan tinggi
diharapkan pengetahuan / informasi tentang gizi yang dimiliki menjadi lebih baik.
• Faktor Biologis
Faktor biologis ini diantaranya terdiri dari :
• Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2 tahun.
Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara
kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup
lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak
kelahiran dibawah 2 tahun. (Aguswilopo, 2004 : 5).
Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang
rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan
untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk
memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). Dengan mengandung kembali
maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung.
(Baliwati, 2004 : 3).
• Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup
(viable). (Mochtar, 1998). Paritas diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Primipara adalah seorang wanita yang telah pernah melahirkan satu kali
dengan janin yang telah mencapai batas viabilitas, tanpa mengingat janinnya
hidup atau mati pada waktu lahir.
2. Multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua atau lebih
kehamilan yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas viabilitas.
3. Grande multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami lima atau
lebih kehamilan yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas viabilitas.
BAB III
METODE PENELITIAN
b.Teknik Sampling
Sampel dalam penelitian ini yang ditentukan, yaitu :
1.Ibu Hamil di Kota Kendari, yang melakukan pemeriksaan kehamilan,
berdomisili diwilayah penelitian, memiliki buku pemeriksaan ibu hamil.
2. Bersedia untuk menjadi responden penelitian.
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang meliputi identitas
responden, data pemeriksaan LILA sebagai indicator KEK, data pola konsumsi
ibu hamil yang didapatkan melalui wawancara pada saat Posyandu.
3.5 Instrumentasi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Kuisioner pengumpulan data identitas responden
b. Pita LILA
c. Alat Tulis yang mendukung penelitian
1. Pengolahan Data
5.Tabulasi (Tabulation)
Tabulasi dilakukan dengan memasukkan data ke dalam tabel yang tersedia,
kemudian melakukan pengukuran masing-masing variabel.
2.Analisis Data
Penelitian ini telah penulis laksanakan pada Bulan Desember 2012 terhadap 30
ibu hamil pada saat Posyandu di wilayah Kota Kendari. Selama proses penelitian,
penulis tidak menemui hambatan berarti sebaliknya banyak faktor pendukung
yang penulis dapatkan selama penelitian, antara lain : proses perijinan yang relatif
cepat dan bantuan dari kader dan bidan selama pengumpulan data.
Setelah data terkumpul, maka penulis melakukan pengolahan data dan hasil
analisa data tersebut akan disajikan sebagai hasil penelitian yang disesuaikan
dengan tujuan khusus dan tujuan umum penelitian.
A. Karakteristik Responden
Dalam penelitian karakteritik responden yang kami data adalah berupa identitas
pribadi seperti nama responden, umur responden, agama responden, suku
responden, pendidikan reponden, pekerjaan keluarga reponden, pendapatan
keluraga responden, dan usia kehamilan responden.
Table 4.1
Distribusi Responden Menurut Umur Pada Posyandu Wilayah Kerja Kota Kendari
Tahun 2012
Umur Frekuensi persentase( %)
< 20 th 11 36,7
20-35 19 63,3
> 35 th 0 0
Total 30 100
Sumber data primer tahun 2012
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa distribusi responden menurut umur
dengan persentase tertinggi adalah responden dengan umur 20 34 tahun yaitu 19
responden atau sebesar 63,3 % dan jumlah responden dengan persentase terendah
adalah responden dengan umur <20 tahun dengan jumlah 11 responden atau
sebesar 36,7 %.
Table 4.2
Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Pada Posyandu Wilayah Kerja Kota
Kendari Tahun 2012
Pekerjaan Frekuensi persentase
IRT 21 70
PNS 2 6.7
Wiraswasta 7 23,3
Total 30 100
Sumber data primer tahun 2012
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa distribusi responden menurut pekerjaan
dengan persentase tertinggi adalah responden yang bekerja sebagai Ibu Rumah
Tangga yaitu ada 21 responden atau sebesar 70 % ,responden yang bekerja
sebagai wiraswasta yaitu ada 7 responden atau sebesar 23,3%, dan jumlah
responden dengan persentase terendah adalah responden yang bekerja sebagai
PNS yaitu 2 responden atau sebesar 6,7%.
Table 4.3
Distribusi Responden Menurut Pendidikan pada Posyandu Wilayah Kerja Kota
Kendari Tahun 2012
pendidikan Frekuensi persentase ( %)
PT 5 16,6
SMA 12 40
SMP 10 33,4
SD 3 10
Total 30 100
Sumber data primer tahun 2012
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa distribusi responden menurut pendidikan
dengan persentase tertinggi adalah responden yang memiliki jenjang pendidikan
SMA yaitu ada 12 responden atau sebesar 40 % ,responden yang memiliki jenjang
pendidikan SMP yaitu ada 10 responden atau sebesar 33,4%, responden yang
memeiliki jenjang pendidikan PT yaitu ada 5 responden atau sebesar 16,6 %, dan
jumlah responden dengan persentase terendah adalah responden yang memiliki
jenjang pendidikan SD yaitu 3 responden atau sebesar 10%.
Table 4.4
Distribusi Responden Menurut Pendapatan perbulan Pada Posyandu Wilayah
Kerja Kota Kendari Tahun 2012
Pendapatan frekuensi Persentase
Rp 500.000 - Rp 1.000.000 20 66,6
< Rp 500.000 2 6,7
> Rp 1.000.000 7 23,3
tak menentu 1 3,4
Total 30 100
Sumber data primer tahun 2012
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa distribusi responden menurut pendidikan
dengan persentase tertinggi adalah responden yang memiliki pendapatan
perbulan sebesar Rp 500.000 - Rp 1.000.00 yaitu ada 20 responden atau sebesar
66,6 % ,responden yang memiliki pendapatan perbulan sebesar > Rp 1.000.000
yaitu ada 7 responden atau sebesar 23,3%, responden yang memiliki pendapatan
perbulan sebesar < Rp 500.000 yaitu ada 2 responden atau sebesar 6,7 %, dan
jumlah responden dengan persentase terendah adalah responden yang memiliki
pendapatan perbulan yang tak menentu yaitu 1responden atau sebesar 3,4%.
Table 4.5
Distribusi Responden Menurut Paritas Pada Posyandu Wilayah Kerja Kota
Kendari Tahun 2012
paritas frekuensi persentase(%)
1x 18 60
2x 10 33,3
3x 2 6,7
Total 30 100
Sumber data primer tahun 2012
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa distribusi responden menurut paritas
dengan persentase tertinggi adalah responden yang melahirkan 1x yaitu 18
responden atau sebesar 60% ,responden yang melahirkan 2x yaitu 10 responden
atau sebesar 33,3% dan jumlah responden dengan persentase terendah adalah
responden yang melahirkan 3x yaitu ada 2 responden atau sebesar 6,7%.
Table 4.6
Distribusi Responden Menurut Kejadian KEK Pada Posyandu Wilayah Kerja
Kota Kendari Tahun 2012
KEK frekuensi persentase(%)
iya ( <23,5 cm) 6 20
tidak (> 23,5 cm) 24 80
Total 30 100
Sumber data primer tahun 2012
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa distribusi responden menurut ada
tidaknya kejadian KEK dengan persentase tertinggi adalah responden yang
memiliki LILA >23,5 cm yaitu ada 24 responden atau sebesar 80 % , , dan jumlah
responden dengan persentase terendah adalah responden yang memiliki LILA
<23,5 cm yaitu ada 6 responden atau sebesar 20%
B. Hubungan Antara Karakteristik Responden Dengan KEK
Table 4.7
Distribusi Karakteritik Responden dengan Kejadian KEK Pada Posyandu
Wilayah Kerja Kota Kendari Tahun 2012
Karakteristik Keluarga KEK Normal
TINGKAT PENDIDIKAN n N
SD 0 1
SMP 4 8
SMA 2 10
PT 0 5
TINGKAT PENDAPATAN n n
Rp 500.000 - Rp 1.000.000 4 18
< Rp 500.000 2 0
> Rp 1.000.000 0 6
JENIS PEKERJAAN n n
IRT 4 17
WIRASWASTA 2 5
PNS 0 2
UMUR IBU n n
< 20 th 5 6
20-35 1 18
>35 0 0
PARITAS n n
1x 5 13
2x 1 9
3x 0 2
Sumber data primer tahun 2012
BAB V
PENUTUP
• Kesimpulan
• Saran
Perlu dilakukan penyuluhan kepada wanita hamil maupun wanita subur agar
terhindar dari KEK dan dapat menjaga asupan makanan, untuk nmencegah
terjadinya buruknya status gizi ibu hamil dan bayi yang dilahirkan.
DAFTAR PUSTAKA
________,2010. Asupan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui.
http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content HYPERLINK
"http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=vi"&
HYPERLINK "http://www.wawasandigital.com/index.php?
option=com_content&task=vi"task=view&id=37089&Itemid=32. Last update 21
Februari 2010.
Krisnatuti, D. 2003. Menu sehat Untuk Ibu Hamil dan Menyusui. Jakarta : Puspa
Swara, Anggota IKAPI
Pramitha. 2009. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Dan Menyusui. Disediakan di amalat
http://www.pramitha.co.id.htm
Sarisilawan. 2009. Analisis Determinan Perilaku Terhadap Status Gizi Ibu Hamil
di Indonesia. http://www.jkpkbppk-gdl-res-2009-sarisilawan-3148.Diakses pada
tanggal 24 desember 2012
Tim Field Lab FK UNS dan UPTD Puskesmas Sibela Surakarta. 2009.
BukuPanduan Ketrampilan Pemantauan Status Gizi Balita Dan Ibu Hamil.
TimField Lab FK UNS
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisiketiga. Jakarta: Balai Pustaka. 854-5.