Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PERAWATAN LUKA

OLEH

KELOMPOK III

1. HINDI PUTRA
2. ULIL AMRI
3. JUNAIDIN
4. ITA HANDAYANI
5. NURWAHIDAH
6. SUCI SRIARTI DJUDDIN
7. JASMAWATI
8. MARLINAH
9. RASNAWATI
10. ASNIYATI.M

DIKLAT
CERFIED BASIC WOUND CARE ANGKATAN I
8-12 DESEMBER 2018
KASUS 1

1. Inisial pasien : Tn. “S” / 55 Tahun

2. Faktor penyulit penyembuhan :

Diabetes, luka terinfeksi, edema

3. Perawatan Ke : Kunjungan berulang dan

dilakuakn secara rutin sejak bulan

Juli 2018 – sekarang.

4. Riwayat keluhan utama :

Tn. S 7 bulan yang lalu ada riwayat terpapar benda asing pada permukaan

telapak kaki kiri, yaitu tertusuk tulang ikan. Luka tersebut dibiarkan dengan

harapan akan sembuh sendiri, namun 1 bulan berlalu luka tersebut semakin

melebar dan berbau serta mengeluarkan banyak nanah sehingga dibawa ke

tempat perawatan luka untuk mulai merawat lukanya secara efektif. Untuk

data tambahan, awal pemeriksaan diperoleh GDS klien 500 mg/dl.

5. Pengkajian luka :

Luka klien Tn. S adalah jenis leg ulcer diabeticum, stadium IV. Luka I

Merupakan luka bercabang (sinus track) dengan Luas luka 7 x 4 cm dengan

tunneling arah jam 1 4 cm, tunneling arah jam 12 1,5 cm. tunneling arah jam

8 1 cm dengan presentase slough 70% dan granulasi 30% tanpa ada

pertumbuhan epitel. Jumlah eksudat kategori banyak berwarna kekuningan

disertai bau yang tercium ketika berdekatan dengan klien. Edema (+),

maserasi (-), dilakukan debridement slough secara mekanikal dan aulotisis.

Hodrasi perlindungan periwound dengan penggunaan zinc.


Luka II

Luas luka 8 x 4,5 cm, tunneling 0,8 cm dengan presentase slough 10%, epitel

20%, dan granulasi 70% tanpa ada pertumbuhan epitel. Jumlah eksudat

kategori sdikit berwarna kekuningan disertai bau yang tercium ketika

berdekatan dengan klien. Edema (+), maserasi (-), dilakukan debridement

slough secara mekanikal dan aulotisis. Hodrasi perlindungan periwound

dengan penggunaan zinc.

Luka III

Luas luka 3 x 2 cm, tunneling 0,5 cm dan undermining 2 cm dengan

presentase slough 50%, epitel 10%, dan granulasi 40% telah ada pertumbuhan

epitel. Jumlah eksudat kategori sedang berwarna kekuningan disertai bau

yang tercium ketika berdekatan dengan klien. Edema (+), maserasi (-),

dilakukan debridement slough secara mekanikal dan aulotisis. Hodrasi

perlindungan periwound dengan penggunaan zinc.

6. Manajemen Luka :

Luka I

(T)issue Management

Melakukan debridement (slough) dengan mekanikal debridement serta

autolysis debridement.

(I)nfection Control

Mencuci luka dengan menggunakan sabun anti septic dengan bilasan air

mineral serta mengaplikasin primary dressing anti microbia sorbac yang

dikombinasi dengan silver.


(M)oisture Balance

Luka dalam kondisi basah dengan kondisi periwound memerah dengan

diaplikasikan salep zinc.

(E)dge of Wound

Belum ada epitelisasi.

Luka II

(T)issue Management

Melakukan debridement (slough) dengan mekanikal debridement serta

autolysis debridement.

(I)nfection Control

Mencuci luka dengan menggunakan sabun anti septic dengan bilasan air

mineral serta mengaplikasin primary dressing anti microbia sorbac.

(M)oisture Balance

Luka dalam kondisi basah dengan kondisi periwound memerah dengan

diaplikasikan salep zinc.

(E)dge of Wound

Telah ada pertumbuhan epitelisasi.

Luka III

(T)issue Management

Melakukan debridement (slough) dengan mekanikal debridement serta

autolysis debridement.

(I)nfection Control
Mencuci luka dengan menggunakan sabun anti septic dengan bilasan air

mineral serta mengaplikasin primary dressing anti microbia sorbac.

(M)oisture Balance

Luka dalam kondisi basah dengan kondisi periwound memerah dengan

diaplikasikan salep zinc

(E)dge of Wound

Belum ada epitelisasi

FOTO LUKA PASIEN


KASUS 2

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn “R”

Umur : 30 Thn

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : BTN Permata Sudiang Raya

II. FAKTOR PENYULIT PENYEMBUHAN LUKA

Luka terinfeksi

III.KELUHAN UTAMA

Terdapat luka pada jempol kaki kiri yang disertai dengan nyeri.

IV. RIWAYAT KELUHAN UTAMA

Luka pada kaki dialami sejak ± 2 bulan yang lalu krn menggunakan alas kaki

yang menekan kuku kedalam (sempit)

V. PERAWATAN KE 2

VI. PENGKAJIAN

A. Luas luka 1 X 0.2 cm

B. Stadium Luka grade II

C. Granulasi + (Hipergranulasi)

D. Epitelisasi +

E. Malodor –

F. Eksudat sedikit
VII. MANAJEMEN PERAWATAN LUKA

A. T (Tissue management)

Hipergranulasi digunting, kuku yang masuk kedalam digunting

B. I (Infection Control)

Pencucian luka menggunakan air mineral + Sabun antiseptik

C. M (Moisture Balance)

Menggunakan zinc salep + Low adherent dressing

D. E (Edge of Wound)

Hipergranulasi.

Kasus 3

VIII. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn “R”

Umur : 30 Thn

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : BTN Permata Sudiang Raya

IX. FAKTOR PENYULIT PENYEMBUHAN LUKA

Luka terinfeksi
X. KELUHAN UTAMA

Terdapat luka pada jempol kaki kiri yang disertai dengan nyeri.

XI. RIWAYAT KELUHAN UTAMA

Luka pada kaki dialami sejak ± 2 bulan yang lalu krn menggunakan alas kaki

yang menekan kuku kedalam (sempit)

XII. PERAWATAN KE 2

XIII. PENGKAJIAN

A. Luas luka 1 X 0.2 cm

B. Stadium Luka grade II

C. Granulasi + (Hipergranulasi)

D. Epitelisasi +

E. Malodor –

F. Eksudat sedikit

G. MANAJEMEN PERAWATAN LUKA

1. T (Tissue management)

Hipergranulasi digunting, kuku yang masuk kedalam digunting

2. I (Infection Control)

Pencucian luka menggunakan air mineral + sabun antiseptic

3. M (Moisture Balance)

Menggunakan zinc salep + Low adherent dressing

4. E (Edge of Wound)

Hipergranulasi.

Anda mungkin juga menyukai