5. Prosedur
Persiapan Klien :
Jika luka ringan, / ekskoriasi / lecet / bersih dan tidak perlu tindakan
jahit, luka cukup dibersihkan dengan desinfektan kemudian ditutup dengan
kassa steril dan dibalut dengan ferban. Pasien diberitahu bahwa luka akan
diobati tanpa dilakukan penjahitan.
Jika luka robek dan kotor, maka :
Menjelaskan pada pasien tntang tindakan yang akan dil;akukan
dibersihkan dan akan dilakukan.
Jika luka berat yaitu luka yang tergolong besar dan dalam dengan
perdarahan banyak, prinsip penangananya adalah dengan :
1). Mencegah dan mengatasi shock, menghentikan perdarahan,
mencegah infeksi , mengurangi rasa sakit.
2). Melakukan rujukan ke Rumah Sakit.
Persiapan petugas
T a. mencuci tangan sesuai SOP.
b. Memakai handschoen steril sesuai SOP
Penatalaksanaan luka
MMembersihkan luka dengan cara :
a. Memasang bengkok di bawah lokasi luka.
b. Irigasi dengan perlahan dengan cairan NaCL untuk membuang kotoran di
permukaan, kemudian luka dicuci pakai H2O2 terus dibilas NaCL dengan
cara menyemprotkan cairan NaCl kedalam luka, jika luka tak berongga
semprotkan cairan irigasi dan pertahankan ujung spuit sekitar 2,5 cm diatas
luka, melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan irigasi tampak bening dan
bersih.
c. Membuang jaringan mati dan benda asing lainnya dengan cara menggunting
jaringan yang rusak/mati tergantung pada factor bagaimana terjadinya cedera,
umur luka dan adanya potensi infeksi.
d. Klem dan ikat pembuluh darah yang mengalami perdarahan atau melakukan
hemostasis dengan jahitan dengan cara mengambil klem steril dengan tangan
kanan yang sudah memakai handscoen steril, menjepitkan klaim pada
pembuluh darah yang terputus dan meminta tolong paramedis lain untuk
membantu memegangi, kemudian mengikat pembuluh darah di bagian atas
klaim dengan menggunakan kedua tangan dan mengikat dengan memakai
benang serap (catgut). Pengikatan dilakukan dengan menggunakan simpul
bedah (surgeon’s knot).
e. Beri desinfektan daerah luka dengan cara :
1). Mencukur rambut di sekitar luka (apabila mengganggu penutupan luka yang
dilakukan oleh pendamping).
2). Membersihkan sekitar luka dengan cairan pembersih (betadin) dengan cara
mengusap dari sekitar pinggir luka ke arah luar, jangan sampai cairan
pembersih masuk ke dalam luka.
f. Memasang duk di atas luka (caranya) dengan cara meletakkan duk di atas luka
sehingga yang tampak hanya luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
g. Mempersempit lapangan dengan meletakkan duk steril (duk lobang) di atas
luka dengan cara meletakkan duk di atas luka sehingga yang tampak hanya luka
dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
h. melakukan tes sensitisasi terhadap lidocain dengan cara :
i. Bila hasil tes negatif dilakukan anastesi lokal dengan menyuntikkan lidokain
pada sekitar luka dengan cara menyuntikan lidokain (dosis maksimum dewasa :
dengan epinefrin :7 mg/kgBB maksimum 500mg, tanpa epinefrin : 4,5
mg/kgBB maksimum 300 mg) dipinggir luka diarahkan ke samping kanan dan
kiri luka sampai merata.
j. Menunggu kurang lebih 5 menit.
k. Memastikan anestesi sudah bekerja, dengan cara menyentuh bagian yang
dianestesi kemudian menanyakan kepada pasien apakah masih merasakan
sakit atau tidak, tebal atau tidak.
l. Menjahit luka disesuikan dengan kondisinya, waktu selama cedera berlangsung,
derajat kontaminasi dan vaskularisasi.: luka lebih dari 8 jam masuk kontaminasi
maka jarak jahitan satu dan lainya 1 sampai 1,5 cm Bila kurang dari 8 jam jarak