Anda di halaman 1dari 4

MENJAHIT LUKA

No. Dokumen : .SOP /MENJAHIT LUKA


/VI/2022
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 18 Juni 2022
Halaman : 1/4

Melakukan penjahitan pada penderita yang mengalami luka robek


1. Pengertian
Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi
2. Tujuan lanjut

3. Kebijakan Dilakukan oleh perawat yang terampil


Persiapan Alat:
   Alkes yang tidak steril           b.  Alkes yang steril      
1.      Brancart                                              ( Heacting set )
2.     Cauter                                              a. gunting lurus
3.     Tempat sampah tertutup medis       b. gunting bengkok lancip
4.     Sterilisator                                       c. klem : kean,kocker                      
5.     Tensimeter                                      d. pinset anatomi
6.     Stetoskop                                        e. pinset chirrurghie
7.     Bengkok                                          f. nal voeder
8.     Gunting ferband                              g. jarum hecting  bulat
9.     Ferban Gulung                                 h. jarum heacting segitiga
10. Baskom steril / cucing                      i. handscoen steril
4. Alat & Bahan 11. Masker                                              j. benang jahit catgut,
12. Ferband                                            k. Duk lubang steril
13. Plester :                                             l. Kasa 1 tromol ukuran sedang
14. Betadine solution
15. H2O2 3 %
16. Cairan NaCl
17. Termometer axilla
18. Timer / Jam
19. Obat anesthesi: Lidokain
20. Spuit 3 cc
21. Spuit 5 cc
22. Pisau cukur

5. Prosedur
 Persiapan Klien :
 Jika luka ringan, / ekskoriasi / lecet / bersih dan tidak perlu tindakan
jahit,  luka cukup dibersihkan dengan desinfektan kemudian ditutup dengan
kassa steril dan dibalut dengan ferban. Pasien diberitahu bahwa luka akan
diobati tanpa dilakukan penjahitan.
  Jika luka robek dan kotor, maka :
 Menjelaskan pada pasien tntang tindakan yang akan dil;akukan
dibersihkan dan akan dilakukan.
  Jika luka berat yaitu luka yang tergolong besar dan dalam dengan
perdarahan banyak, prinsip penangananya adalah dengan :
1). Mencegah dan mengatasi shock, menghentikan perdarahan,
mencegah infeksi , mengurangi rasa sakit.
2). Melakukan rujukan ke Rumah Sakit.

SOP PELAYANAN PERSALINAN - 1


 Persiapan Lingkungan
a.    Suasana ruangan tenang, ventilasi cukup serta pencahayaan yang terang.
b.    Menganjurkan pada keluarga pasien untuk keluar ruangan.
    Pemasangan sketsel

 Persiapan petugas
T a. mencuci tangan sesuai SOP.
b.    Memakai handschoen steril sesuai SOP
 Penatalaksanaan luka
MMembersihkan luka dengan cara :
a.  Memasang bengkok di bawah lokasi luka.
b.  Irigasi dengan perlahan dengan cairan NaCL untuk membuang kotoran di
permukaan, kemudian luka dicuci pakai H2O2 terus dibilas NaCL dengan
cara  menyemprotkan cairan NaCl kedalam luka, jika luka tak berongga
semprotkan cairan irigasi dan pertahankan ujung spuit sekitar 2,5 cm diatas
luka, melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan irigasi tampak bening dan
bersih.
c.  Membuang jaringan mati dan benda asing lainnya dengan cara menggunting
jaringan yang rusak/mati tergantung pada factor bagaimana terjadinya cedera,
umur luka dan adanya potensi infeksi.
d. Klem dan ikat pembuluh darah yang mengalami perdarahan atau melakukan
hemostasis dengan jahitan dengan cara mengambil klem steril dengan tangan
kanan yang sudah memakai handscoen steril, menjepitkan klaim pada
pembuluh darah yang terputus dan meminta tolong paramedis lain untuk
membantu memegangi, kemudian mengikat pembuluh darah di bagian atas
klaim dengan menggunakan kedua tangan dan mengikat dengan memakai
benang serap (catgut). Pengikatan dilakukan dengan menggunakan simpul
bedah (surgeon’s knot).
e.  Beri desinfektan daerah luka dengan cara :
1). Mencukur rambut di sekitar luka (apabila mengganggu penutupan luka yang
dilakukan oleh pendamping).
2). Membersihkan sekitar luka dengan cairan pembersih (betadin) dengan cara
mengusap dari sekitar pinggir luka ke arah luar, jangan sampai cairan
pembersih masuk ke dalam luka.
f.  Memasang duk di atas luka (caranya) dengan cara meletakkan duk di atas luka
sehingga yang tampak hanya luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
g.  Mempersempit lapangan dengan meletakkan duk steril (duk lobang) di atas
luka dengan cara meletakkan duk di atas luka sehingga yang tampak hanya luka
dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
h.  melakukan tes sensitisasi terhadap lidocain  dengan cara :
i.  Bila hasil tes negatif dilakukan anastesi lokal dengan menyuntikkan lidokain
pada sekitar luka dengan cara menyuntikan lidokain (dosis maksimum dewasa :
dengan epinefrin :7 mg/kgBB maksimum 500mg, tanpa epinefrin : 4,5
mg/kgBB maksimum 300 mg) dipinggir luka diarahkan ke samping kanan dan
kiri luka sampai merata.
j.   Menunggu kurang lebih 5 menit.
k.  Memastikan anestesi sudah bekerja, dengan cara menyentuh bagian yang
dianestesi kemudian menanyakan kepada pasien apakah masih merasakan
sakit  atau tidak, tebal atau tidak.
l. Menjahit luka disesuikan dengan kondisinya, waktu selama cedera  berlangsung,
derajat kontaminasi dan vaskularisasi.: luka lebih dari 8 jam masuk kontaminasi
maka jarak jahitan satu dan lainya 1 sampai 1,5 cm Bila kurang dari 8 jam jarak

SOP PELAYANAN PERSALINAN - 2


jahitan 0,5 cm.
1).Memasukan benang cutgut ke dalam jarum jahit. Memotong benang disesuaikan
dengan banyaknya jahitan yang akan dilakukan (satu jahitan = 5 cm benang).
 2).Lemak subkutan disatukan dengan lemak sub cutan yang terpisah dengan
menggunakan pinset cirurgi .Sedikit jahitan untuk menutup ruang mati. Lihat
SOP HECTING dilembar lampiran.
3). Lapisan subkutikular kemudian ditutup. Lihat SOP HEACTING.
4). Epidermis ditutup, simpul jahitan ditempatkan di samping tepi luka dan tepi
kulit diratakan / dirapikan dengan hati-hati untuk meningkatkan penyembuhan
optimal. Lihat SOP HEACTING.
5). Luka diolesi betadin satu arah mengambil kasa dengan pinset lalu
membasahinya dengan betadin, kemudian dioleskan  di atas luka.
6). Permukaan luka ditutup dengan kasa steril kemudian direkatkan dengan
plester mengambil kasa steril yang terlipat, kemudian diletakan di atas luka
sampai menutup jahitan dan sekitarnya. Kemudian diplester.
m. Mengangkat duk, mengambil bengkok kemudian membuang sampah medis
ketempat sampah.
n.  Setelah itu melepas handscoen (sesuai SOP Melepas Handscoen).
o.  Mencatat hasil kegiatan pada status pasien.
p.  Berikan profilaksis tetanus berdasarkan kondisi luka dan status imunisasi
pasien dengan cara :
1).   Memberitahu pasien bahwa pasien akan mendapat terapi ATS.
2).   Mencuci tangan sesuai SOP.
3).   Memakai handscoen sesuai SOP.
4).   Membebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan (sepertiga lengan atas
bagian dalam)  menyingsingkan  lengan baju ke atas sampai sendi bahu.
5).   Pasang perlak di bawah daerah yang akan dilakukan injeksi intra cutan.
6).   Ambil obat ATS dan ambil 0,1 cc diencerkan dengan aqua bidest menjadi 1cc
lalu siapkan pada bak steril.
7).   Desinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan  dengan kapas alcohol
mengambil kapas dibasahi alkohol dan dioleskan  memutar dari dalam keluar.
8).   Menegangkan dengan tangan kiri menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk
meregangkan kulit sepertiga lengan atas sebagai daerah tempat penyuntikan.
9).   Lakukan penusukan dengan jarum menghadap ke atas dengan  sudut 15 - 20
derajat terhadap permukaan kulit disuntikkan subcutan.
10). Semprotkan obat sebanyak 0,1 cc hingga terjadi gelembung
dengan menekan pangkal spuit pelan-pelan.
11).  Tarik  spuit  dengan pelan-pelan.
12). Melingkari daerah sekitar gelembung dengan spidol dengan diameter 2,5 cm
ambil spidol  untuk menandai daerah suntikan dengan diameter 2,5 cm.
13).   Tunggu reaksi obat selama 10-15 menit.
14).  Amati daerah lingkaran bila positif tandanya adanya kemerahan atau bengkak.
Observasi adanya reaksi alergi sistemik (misalnya : sulit bernafas, sulit
bernafas, keringat dingin, pingsan, mual dan muntah).
15).  Kembalikan posisi klien  mengatur lengan baju pada posisi semula (diturunkan).
16).  Buang peralatan yang tidak digunakan ditempat sampah medis dan mengambili
barang-barang yang sudah kotor atau tidak dipakai dan dimasukkan ketempat
sampah medis.
17).   Melepas handscoen (sesuai SOP).
18).   Mencuci tangan (sesuai SOP).
19).   Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan (sesuai SOP). Semua kegiatan
yang telah dilakukan dicatat di rekam medis pasien.                   

SOP PELAYANAN PERSALINAN - 3


-
6. Bagan Alir (bila
diperlukan)
Unit IGD
7. Unit Terkait

SOP PELAYANAN PERSALINAN - 4

Anda mungkin juga menyukai