Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PENINGKATAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN HIPEREMESIS


GRAVIDARUM

DOSEN MATA KULIAH:


ASMAWATI, M.KEP

OLEH KELOMPOK 3:
DEKI MERDIANSAH P05120218006
GITA FEBRIANTI P05120218009
INDAH KURNIA P05120218010
SEFTI SITI AISYAH P05120218034
SENLI YOLANDA P05120218037

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur patutlah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan
tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis dengan tujuan sebagai tugas mata kuliah Maternitas
tentang nutrisi pada ibu hamil. Banyak rintangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam
penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta
bimbingan dari dosen , sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa.

Bengkulu, 9 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan anak ditentukan oleh kondisi janin saat
didalam kandungan dan asupan zat gizi makanan ibu selama kehamilan. Ibu
dengan asupan makanan kurang saat hamil akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Asupan zat gizi makronutrien merupakan faktor risiko terjadinya BBLR.
Asupan energi kurang memiliki 76 kali risiko untuk terjadinya BBLR (p=0,01),
asupan protein kurang memiliki risiko 8 kali untuk terjadinya BBLR (p= 0,02),
asupan konsumsi lemak kurang memiliki risiko 7 kali untuk terjadinya BBLR
(p=0,01) dan asupan konsumsi karbohidrat kurang memiliki 12 kali risiko untuk
melahirkan bayi BBLR (p=0,01). Dapat disimpulkan bahwa asupan zat gizi
makronutrien (Energi, Karbohidrat, Lemak dan Protein) yang kurang memiliki
resiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. World
Health Organizaton (WHO) tahun 2013 menunjukkan bahwa Angka Kematian
Bayi (AKB) yaitu sebesar 37 per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian
Neonatal (AKN) sebesar 22 per 1000 kelahiran hidup dan ini merupakan kejadian
yang masih tinggi. Setiap tahun diseluruh dunia terdapat 7,6 juta anak meninggal
di bawah usia lima tahun dan 3,1 juta diantara kematian tersebut terjadi pada
bulan pertama kehidupan. Data Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012 menunjukkan bahwa AKB di Indonesia juga masih cukup tinggi yaitu 32 per
1000 kelahiran hidup dan AKB ini masih jauh dari yang diharapkan untuk
mencapai target MDG’s 2015 yaitu penurunan AKB menjadi 23 per 1000
kelahiran hidup.
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI
terjadi sebesar 27 per 1000 kelahiran hidup. Profil Dinas Kesehatan Kota Padang

4
tahun 2012 kasus kematian bayi sebanyak 35 orang dan sedikit naik jika
dibandingkan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 64 bayi. Kasus kematian bayi ini
masih cukup tinggi disebabkan karena kondisi ekonomi masyarakat yang belum
dapat memperbaiki kebutuhan akan gizinya dan faktor kesehatan seperti
pelayanan kesehatan, ketersedian sarana dan prasarara, pendidikan, keturunan dan
lingkungan sosial.
Rendahnya status gizi ibu hamil selama kehamilan dapat mengakibatkan
berbagai dampak tidak baik bagi ibu dan bayi, diantaranya adalah bayi lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR ini mempunyai
peluang meninggal 10--20 kali lebih besar daripada bayi yang lahir dengan berat
lahir cukup. Oleh karena itu perlu adanya deteksi dini dalam kehamilan yang
dapat mencerminkan pertumbuhan janin dan kesehatan bagi ibu selama hamil.
Status gizi ibu selama kehamilan merupakan faktor penentu penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin didalam kandungan

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi nutrisi apa saja yang dibutuhkan oleh ibu hamil
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan
nutrisi ibu hamil
b. Untuk mengetahui gangguan nutrisi yang berhubungan dengan ibu hamil.

C. METODE PENULISAN
Metode Penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah
metode deskriptif yaitu metode yang bersifat menggambarkan suatu keadaan
dengan objektif.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan makalah ini
Penulis menggunakan metode pengumpulan data secara: Studi Dokumentasi
(Penulis dalam menyusun makalah ini dari beberapa buku dan internet sebagai
sumber).

5
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan makalah ini terdiri dari:
BAB I : PENDAHULUAN
Di dalam pendahuluan ini Penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah,
tujuan Penulisan, metode Penulisan dan sistematika Penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang : Penegrtian nutrisi,manajemen nutrisi,jenis-jenis


nutrisi,kebutuhan nutrisi selama kehamilan, masalh nutrisi selama
kehamilan,penatalaksanaan

BAB III: KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Bab ini menjelaskan pengkajian,diagnose,intervensi keperawatan pada ibu hamil


dengan keluhan mual dan muntah

BAB IV : PENUTUP

Bab ini yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat
dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat- zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi,
reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Dalam
konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut dengan nutrien. Nutrien
adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya, setiap nutrien memiliki komposisi
kimia tertentu yang akan menampilkan sekurang-kurangnya satu fungsi khusus pada saat
makanan dicerna dan diserap oleh tubuh.
Hiperemesis gravidarum merupakan kondisi mual muntah yang berat dalam
kehamilan yang sukar dikendalikan. Pada setiap kehamilan ini terdapat perubahan
fisiologis yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi selama hamil, ganguan keseimbangan
elektrolit asam basa serta defisiensi nutrisi pada ibu hamil menyebabkan asupan nutrisi
dan oksigen pada janin berkurang (J Indon Med, dalam Ocviyanti, 2011).
Mual mutah biasanya bersifat ringan tetapi apabila kondisi ini terus menurus
setiapkali makan dan minum akibatnya tubuh ibu semakin lemah, pucat, karena tidak
adanya asupan nutrisi dan cairan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin
(Hidayati, 2009 dalam Rahmalia 2009).
B. MANAJEMEN NUTRISI
Gizi ibu hamil harus diperhatikan sedemikian rupa. Selama trimester kedua dan
ketiga dari kehamilan, ibu hamil harus mengonsumsi 300 kkal/hari lebih banyak daripada
yang dimakan sebelum kehamilan. Hal ini penting untuk memperoleh kenaikan berat
badan yang adekuat, kebutuhan protein dianjurkan 60 g/hari. Kebutuhan kalsium 1200
mg/hari dan zat besi yang diperlukan 30 mg/hari. Vitamin yang perlu diperhatikan adalah

7
asam folat, vitamin C, dan vitamin D. Vitamin ini didapat dari buah-buahan, sari buah,
sayur-sayuran hijau, dan susu.
Saat hamil, calon ibu akan sering merasakan mual muntah, terutama pada saat
trimester pertama kehamilan. Untuk mengatasinya dianjurkan:
1. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering. Lapar akan memperburuk mual.
2. Hindari cairan 1-2 jam sebelum dan sesudah makan
3. Makanlah makanan yang tidak berlemak dan terbuat dari tepung (biskuit tanpa gula,
roti panggang, nasi, atau kentang) sebelum bangkit dari tidur pada pagi hari, dan
selama mual, karena makanan ini mudah dicerna dan tidak menyebabkan mual.
Makanan berempah dan pedas cenderung memperburuk mual
4. Kurangi kontak dengan makanan yang berbau keras. Hindari memasak makanan
yang berbau merangsang selama mual, usahakan ventilasi yang cukup di dapur, dan
gunakan penutup panci selama masak
5. Bila saat makan terjadi serangan mual, maka lakukan teknik pernapasan dengan cara:
duduk/tidur rileks, memejamkan mata, tarik napas panjang perlahan, tahan 2-3 detik,
kemudian hembuskan perlahan-lahan sambil mulut membentuk huruf “O”
C. JENIS JENIS NUTRISI
Berdasarkan kebutuhannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam dua bagian, yaitu
Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro. Sebagaimana namanya, zat gizi makro adalah zat
gizi yang diperlukan tubuh dengan jumlah besar, yaitu dalam satuan gram/orang/hari,
sedangkan zat gizi mikro adalah zat gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil, yaitu dalam
satuan miligram/orang/hari. Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak;
sedangkan zat gizi mikro terdiri dari berbagai jenis vitamin dan mineral. Ada dua jenis
nutrisi yaitu :
1. Makronutrisi
Gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan
gram. zar gizi makro dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk menjalankan
fungsinya dalam tubuh. Zat-zat gizi makro terdiri dari zat gizi yang dapat
menghasilkan kalori atau energi. Zat – zat gizi yang termasuk ke dalam golongan zat
gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein.

8
Secara umum sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian,
kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olahan bahan ini adalah mie, roti, tepung-
tepungan, selai, sirup dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak
mengandung karbohidrat. Mono dan disakarida terasa manis sedangkan polisakarida
tidak mempunyai rasa (tawar).
a. Karbohidrat
Secara umum karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom
Karbon, Hidrogen dan Oksigen. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari
beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian
besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari,
terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Fungsi
karbohidrat :
a) Mikronutr Karbohidrat merupakan sumber energi tubuh dan sumber utama
bahan bakar untuk otak, otot rangka selama latihan, eritrosit, leukosit dan
medulla renal.
b) Cadangan tenaga bagi tubuh.
c) Melancarkan sistem pencernaan dan membantu pengeluran feses, karbohidrat
membantu pengeluaran feses dengan cara peristaltik usus.
d) Mengoptimalkan fungsi protein.
e) Mengatur metabolisme lemak.
f) Karbohidrat sebagai pemanis alami
b. Protein
Sumber energi dari protein adalah 4 kkal/g. Bentuk protein yang paling sederhana
adalah asam amino esensial yang diperlukan tubuh namun tubuh tidak mampu
mensintesis. Sedangkan, asam amino non esensial adalah asam amino yang
diperlukan tubuh dan dapat di produksi oleh tubuh.
Bahan makanan hewani sumber protein diantaranya adalah ikan, susu, telur,
daging ungags, dan kerang.
Bahan makanan nabati yang memiliki kandungan protein adalah kedelai dan
olahannya seperti temped an tahu, serta kacang-kacangan lain.
Fungsi protein :

9
a) Membangun jaringan tubuh yang baru
b) Protein dibutuhkan untuk anabolisme karena unsur gizi ini merupakan konstituen
semua sel dan jaringan tubuh .
c) Memperbaiki jaringan tubuh
d) Katabolisme yang terus berlangsung pada semua protein tubuh memerlukan
resintesis protein yang baru dari asam-asam amino.
e) Menghasilkan senyawa esensial
f) Asam amino dan protein merupakan konstituen hormone, enzim dan secret tubuh
lainnnya.
g) Mengatur tekanan osmotik
h) Protein plasma (albumin) menjaga keberadaan air dalam plasma darah dan
demikian akan mempertahankan volume darah serta mencegah penimbunan
cairan dalam jaringan (edema) atau rongga tubuh (asites, hidrotorak , dll).
i) Mengatur keseimbangan cairan elektrolit dan asam - basa.
j) Menghasilkan pertahanan tubuh.
k) Anti body seperti immunoglobulin.
l) Menghasilkan mekanisme transportasi
m) Protein dapat melarutkan zat lemak untuk diangkut dalam darah, misalnya
lipoprotein yang membawa kolesterol.
n) Menghasilkan energi
o) Setelah nitrogen dikeluarkan, kerangka karbonnya dapat dioksidasi untuk
memberikan empat kkal/gr protein. (Hartono Andry. 2004 )
p) Menghasilakn protein yang baru dan menggantikan protein yang hilang selama
proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
c. Lemak
Merupakan nutrisi yang paling berkalori, yaitu 9 kkal/g. Lemak tersusun dari
karbon, hidrogen dan oksigen. Terbentuk dari 95% asam lemak & gliserol. Lemak
merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya kelebihan
konsumsi lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi, maka jika seseorang berada
dalam kondisi kekurangan kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang
akan digunakan untuk mendapatkan energi setelah protein. Oleh karena itu, dengan

10
adanya cadangan lemak, maka penggunaan protein sebagai energi akan dapat
dihemat. Namun, hal ini tentu saja hanya bersifat sementara.
Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa
sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dan sebagainya). Sumber lemak lain
adalah kacang-kacangan, biji-bijian, krim, susu, keju dan kuning telur, serta makanan
yang dimasak dengan lemak atau minyak. Sayur dan buah (kecuali alpukat) sedikit
mengandung lemak
Fungsi lemak :
a) Penyimpan energi dan transport.
b) Struktur membran.
c) Kulit pelindung, komponen dinding sel.
d) Penyampai kimia.
2. Mikronutrisi
Gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi
ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral
dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar mineral
dan vitamin.
a. Vitamin A
Istilah vitamine atau vitamin pada mulanya dikenalkan oleh seorang ahli kimia
Polandia yang bernama Funk. Vitamin merupakan suatu molekul organik yang
sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang
normal. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.
Fungsi vitamin :
1) Sebagai bahan untuk membuat rodopsin yang diperlukan dalam
proses penglihatan.
2) Untuk pemeliharaan jaringan pelapis.
3)  Untuk membantu proses pertumbuhan tubuh.
4) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan epitel (menjaga integritas retina).
5) Sebagai fungsi imun.
b. Vitamin D

11
Peranan vitamin D sangat penting bagi metabolisme kalsium dan fosfor.
Dengan adanya vitamin D, absorpsi kalsium oleh alat pencernaan akan
diperbaiki, Kalsium dan fosfor dari tulang dimobilisasi.
Fungsi vitamin D :
1) Mengatur metabolisme garam dapur.
2) Menggiatkan penyerapan gram kapur dan garam fosfor.
3) Mengatur pembentukan garam fosfor dalam tubuh yang digunakan untuk
pengerasan tulang.
c. Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak. Artinya, vitamin ini
terdapat dalam bagian makanan yang berminyak. Vitamin E didalam tubuh
hanya dapat dicerna oleh empedu, di hati karena tidak larut dalam air. Vitamin
E banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari biji-bijian, seperti :
minyak kacang, minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak biji bunga
matahari. Selain itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal, hati,
kuning telur, lemak susu, kacang-kacangan dan mentega.
Vitamin E ialah salah satu abtioksidan yang penting dalam pencegahan kanker
dan penyakit kardiovaskular. Vitamin E mudah rusak oleh panas yang terlalu
tinggi (proses memasak) dan oksidasi (terpapar oksigen). Sumber dari vitamin
yang terbaik adalah makanan segar, mentah, atau makanan yang belum
diproses.
d. Vitamin K
Vitamin K disebut juga vitamin koagulasi. Vitamin K penting dalam
pembekuan darah, karena vitamin ini mempengaruhi pembentukan protrombin
dalam hati.
Fungsi vitamin K
1) Menjaga konsistensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan.
2) Berperan penting dalam pembentukkan tulang dan ginjal.
e. Vitamin C
Termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas,
cahaya, enzim dan logam. Vitamin C atau asam askorbat lebih terkenal

12
perannya dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi, produksi
kolagen, integritas dinding kapiler, pembentukan, metabolisme asam amino,
membantu tubuh menyerap zat besi (fe), berperan dalam pembentukan dan
pemeliharaan zat perekat yang menghubungkan sel-sel dengan sel dari
berbagai jaringan. Asam askorbat ini juga berpengaruh dalam pembentukan
sel-sel darah dalam susunan tulang serta dalam pemeliharaan kadar
haemoglobin yang normal.
f. Vitamin B kompleks
Terdiri dari 8 vitamin, antara lain :
1) Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin ini merupakan satu-satunya vitamin yang untuk pertama kalinya
ditemukan di Indonesia (1897) oleh sarjana Belanda yang bernama
Eijkman. Berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan
jantung serta metabolisme karbohidrat. Sumber tiamin yang baik
sebetulnya biji-bijian, seperti beras PK (pecah kulit) atau bekatulnya.
tetapi produk tersebut relatif mahal harganya. Meskipun sayuran dan
buah-buahan kadar tiaminnya kecil, tetapi kebiasaan memakan lalap
dalam jumlah besar banyak membantu menyediakan tiamin bagi tubuh.
2) Vitamin B2 (Riboflavin)
Berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah migren serta
katarak. Sumber riboflavin berasal dari hasil ternak. Hati, ginjal, dan
jantung mengandung riboflavin dalam jumlah yang tinggi. Sayuran hijau
dan biji-bijian hanya sedikit saja kandungan riboflavinnya. Buah-buahan
dan umbi-umbian juga sangat rendah kandungannya. Susu sapi yang
disimpan dalam botol jernih bila kena sinar matahari langsung akan
kehilangan riboflavin sampai 75% dalam waktu 3 jam. Penyimpanan
dalam botol yang berwarna keruh lebih banyak melindungi kandungan
riboflavin.
3) Vitamin B3 (Niacin)

13
Berfungsi untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrient, membantu
menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada
persendian. Terdapat pada sayur-sayuran, daging, dan kacang-kacangan.
4) Vitamin B5 (Asam pantotenat)
Berfungsi membantu sisitem syaraf dan metabolisme, mengurangi alergi,
kelelahn dan migren. Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal, terutama
dalam proses pembentukan hormon. Asam pantotenat secara komersial
ditemukan dalam bentuk garam kalsium, larut dalam air, agakmanis, dan
stabil dalam pemasakan yang normal.
5) Vitamin B6 (Piridoksin)
Berfungsi untuk metabolisme protein dan lemak, membantu produksi sel
darah merah dan meringankan gejala hipertensi, asma serta PMS. Sumber
utama vitamin B6 adalah daging, unggas, ikan, wortel, pisang, telur,madu,
kedelai, gandum, kentang, ubi jalar, dan sayursayuran, serta susu dan biji-
bijian. Biji-bijian utuh merupakan sumber yang kaya akan vitamin B6.
6) Vitamin B7 (Biotin)
Bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat, pembentukan
kuku serta rambut.
7) Vitamin B9 ( Asam folic)
Berfungsi membantu perkembangan janin, pengobatan anemia dan
pembentukan hemoglobin.
8) Vitamin B12 (Cobalamin)
Berfungsi membantu merawat sistem syaraf dan pembentukan sel darah
merah. Vitamin ini terdapat pada daging, hati, limpa, susu, ikan laut, dan
ikan kering.
D. TUJUAN MENEJEMEN NUTRISI
Status nutrisi ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, berat badan ibu hamil harus
memadai, berat badan bertambah sesuai umur kehamilan, dikarenakan berat badan ibu
yang normal akan menghasilkan bayi yang sehat dan normal pula, oleh karena itu nutrisi

14
sangat di butuhkan untuk ibu hamil khususnya yang mengalami mual muntah yang sangat
berat yaitu hiperemesis gravidarum (Wahyuni, 2014).
Asupan makanan selama hamil berbeda dengan asupan sebelum masa kehamilan
untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin, berdasarkan angka kecukapan gizi (AKG)
tahun 2013 diperlukan tambahan 300 kkal perhari selama kehamilan. Penambahan
protein 20gr/hari, lemak 10g/hari dan karbohidrat 40g/hari selama kehamilan serta
mikronutrisi lainnya untuk membantu proses pertumbuhan janin didalam kandungan.
Pertumbuhan dan perkembangan janin ini sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu selama
hamil.
Asupan gizi yang cukup sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, kebutuhan gizi ini
diperlukan ibu hamil untuk dapat memberikan nutrisi yang baik kepada janin untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin didalam kandungan. Pertumbuhan janin dan berat
lahir bayi ini dipengaruhi oleh asupan gizi yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan.
Asupan nutrisi yang baik pada ibu hamil akan menghindari terjadinya malnutrisi pada
ibu, jika berlanjut akan berdampak buruk pada perkembangan janin dimana dapat
menjadi berat badan lahir rendah atau berlebih
Mual dan muntah terjadi pada 50-90% dari kehamilan. Mual-muntah terjadi pada
60-80% primigravida dan 40-60% multi gravida. Penyebab hiperemesis belum di ketahui
secara pasti. Diagnosis hiperemesis gravidarum di tegakkan melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan usg.
Hiperemesis gravidarum tidak hanya mengancam kehidupan ibu seperti
penurunan berat badan (5% dari berat badan awal), dehidrasi, ketosis, namun dapat
menyebabkan komplikasi pada janin seperti abortus, berat badan lahir rendah, kelahiran
prematur, dan malformasi pada bayi baru lahir. Hiperemesis gravidarum merupakan
faktor yang signifikan terhadap memanjangnya hari rawat bagi bayi yang dilahirkan
(Runiari nengah, 2010).
E. KEBUTUHAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan itu
menyesuaikam tubuuh ibu pada keadaan kehamilannya. Perubahan itu pun terjadi pada
kebutuhan nutrisi yang harus terpenuhi oleh ibu hamil, karena nutrisi tersebut tidak hanya
dikonsumsi oleh sang ibu tetapi juga dikonsumsi oleh janin. Jadi nutrisi yang baik akan

15
mempengaruhi pertumbuhan srta perkembangan janin di dalam kandungan. Adapun
kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi oleh ibu dalam masa kehamilannya ddalah sebagai
berikut:
1. Kalori
Zat ini dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari
pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta, serta pembentukan
enzim dan hormon yang mengatur petumbuhan janin. Kalori ini diperlukan juga bagi
tubuh si ibu itu sendiri untuk dapat berfungsi secara baik. Umumnya selama masa
kehamilan 6 bulan pertama tidak terdapat peningkatan kebutuhan yang bermakna dari
kondisi pada saat si ibu tidak hamil. Peningkatan kebutuhan sekitar 200 Kalori
perhari diperlukan saat usia kehamilan antara 6-9 bulan.
2. Protein
Protein yang banyak terdapat pada daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu
dan tempe, berguna untuk membangun sel-sel baru janin (sel darah, kulit, rambut,
kuku, dan jaringan otot). Protein buat sang Ibu juga memiliki fungsi sama yaitu
sebagai zat pembangun. Kebutuhan selama kehamilan tidak jauh berbeda dengan saat
sebelum hamil. Bagi wanita asia umumnya, usia 19-49 tahun perhari diperlukan
protein sebanyak 50 Gram. Pembagian lebih rinci 50 Gram tersebut menurut sumber
proteinnya adalah 9 Gram protein ikan, 6 Gram protein hewan dan antara 35-40 Gram
dari sumber nabati/tumbuhan.
3. Vitamin
Banyak jenis vitamin diperlukan selama kehamilan dalam jumlah tertentu daintaranya
: Vitamin A untuk pertumbuhan janin yang dibutuhkan dalam jumlah tertentu saja
dan tidak berlebihan karena dapat berbahaya bagi kesehatan janin. Sangat dianjurkan
untuk menkonsumsi vitamin A yang bersumber dari sayur dan buah-buahn seperti
mangga, tomat, wortel dan aprikot. Vitamin B1 dan B2 serta niasin untuk proses
metabolisme tubuh; Vitamin B6 dan B12 untuk mengatur penggunaan protein;
Vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil atau mencegah
anemia; Vitamin D pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan, menopang
pembentukan tulang, gigi, serta persendian janin dan Vitamin E untuk pembetukan
sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan.

16
4. Mineral, Asam Folat dan Seng
Mineral, Asam folat dan seng dalam sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, pisang,
brokoli, serta wortel untuk pembentukan susunan saraf pusat dan otak janin.
Kedudukan mineral disini dangat penting berkaitan karena mineral juga membantu
proses tumbuh kembang bayi. Contoh penting yang perlu diingat adalah yang
dimainkann oleh Asam Folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil sebanyak 400 µg
perhari dengan tujuan mencegah terdapatnya kerusakan. Pembentukan susunan syaraf
pada bayi. Selama hamil juga dianjurkan makan banyak serat dan minum air putih.
Kebutuhan vitamin A dan vitamin C juga meningkat selama hamil. begitu juga
kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk
mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk
membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan metabolisme
energi,disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia, kebutuhan zat besi
juga dua kali lipat dibandingkan saat hamil. Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan
selama kehamilan seperti :
a. Asam folat dan Vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi untuk mencegah
anemia megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung neural jika
dikonsumsi sebelum dan selama 6 minggu kehamian.
b. Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh
serta untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
c. Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan
keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk
mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan
pembuluh darah serta kebutuhan yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu
tidak hamil.
d. Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan, pertumbuhan gigi,
dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut serta mencegah
kelainan bawaan. Bila kelebihan dapat mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala
dan otak serta jantung. Kebutuhan yang diperlukan 200 RE/hari lebih tinggi dari
pada ibu tidak hamil.

17
e. Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia, membantu
penyerapan kalsium dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi. Banyak
terdapat pada kuning telur dan susu.
f. Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel
darah merah, dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.
g. Vitamin K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada
bayi.
h. Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan janin
yang banyak terdapat pada produk susu, ikan ,kacang-kacangan, tahu, tempe dan
sayuran berdaun hijau dengan jumlah konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil
sebanyak 900-1200 mg/hari.
i. Fosfor berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kenaikan
metabolisme kalsium ibu.
j. Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
k. Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari.
l. Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari kebutuhan
gigi tidak terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan struktur gigi tidak
normal.
m. Yodium dapat mengakibatkan kretinisme,jika kekurangan terjadi kemudian
perumbuhan anak akan terhambat dan dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari.
n. Natrium memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat
mengikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan
pada ibu hamil. natrium pada ibu hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu
sehingga ibu hamil cenderung menderita edema.
F. STATUS NUTRISI IBU HAMIL DAN BERTAMBAH BB
Status gizi pada ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus
memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini di karenakan berat badan yang
bertambah normal akan menghasilkan bayi yang normal juga. Kekurangan asupan pada
trimester 1 dapat menyebabkan Hiperemisis garvidarum, kelahiran prematur, kematian
janin, kegugurandan kelainan pada sistem saraf pusat. Sedangkan pada trismeter II dan III

18
dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan Janin terganggu, berat badan bayi
lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan kekuatan rahim saat
persalinan dan pendarahan post partum.

Penambahan berat badan status gizi ibu sebelum hamil.

Katagori berat Total kenaikan BB Penambahan berat


TM 1 (kg) TM 11 (kg)
(BMI) (kg)
Normal (BMI 12,5-3 2,3 0,49
19,8-26)
Kurus (BMI 11,5-16 1,6 0,44
<19,8)
Lebih 7-11,6 0,9 0,3
Obesitas(BMI 6 - -
>19,8)

G. MASALAH-MASALAH NUTRISI SELAMA KEHAMILAN


Indonesia yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang
Energi Kronik (KEK) dan anemia (Kementerian Kesehatan, 2014). Masalah gizi pada ibu
hamil yang lain adalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (Almatsier, 2004).
1. Kekurangan Energi Kronis (KEK)
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita keadaan
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan
timbulnya gangguan kesehatan pada ibu (Depkes RI, 2002). KEK merupakan
gambaran status gizi ibu di masa lalu yaitu kekurangan gizi kronis pada masa anak-
anak baik disertai sakit yang berulang ataupun tidak. Kondisi tersebut akan
menyebabkan bentuk tubuh yang pendek (stunting) atau kurus (wasting) pada saat
dewasa(Soetjiningsih, 2009). Di Indonesia, prevalensi KEK pada ibu hamil di
Indonesia sebanyak 24,20% (Riskesdas, 2013) Status KEK pada Wanita Usia Subur
(WUS) ditentukan menggunakan Lingkar Lengan Atas atau disebut LILA. Supariasa,
dkk.(2001) menyebutkan pengukuran LILA pada kelompok WUS adalah salah satu
cara deteksi dini yang mudahdilakukan masyarakat. WUS yang berisiko KEK di
Indonesia jika hasil pengukuran LILA kurang dari atau sama dengan 23,5 cm. Apabila

19
hasil pengukuran lebih dari 23,5 cm makaWUS tersebut tidak beresiko menderita
KEK (Supariasa, dkk., 2001).
2. Anemia Anemia
Dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 gr% pada
trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr%. Anemia
selama kehamilan memerlukan perhatian serius karena berpotensi membahayakan ibu
dan anak (Manuaba, 2009). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
menyebutkan anemia pada kehamilan umumnya bersifat fisiologis. Anemia
merupakan keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut
oksigen dalam darah (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh. Wanita
hamil rentan mengalami anemia defisiensi besi karena kebutuhan oksigen pada ibu
hamil lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksieritopoitin. Volume plasma
bertambah dan sel darah merah meningkat. Peningkatan volume plasma lebih besar
dari peningkatan eritrosit sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi hemoglobin
(Rai, dkk, 2016).
3. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI).
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah setiap kelainan yang
ditemukan akibat defisiensi yodium (Bachtiar, 2009). Yodium merupakan salah satu
mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil tetapi mempunyai fungsi penting
untuk kehidupan. Yodium yang ada di kelenjar tiroid digunakan untuk menyintesis
hormon tiroksin, tetraiodotironin (T4), dan triiodotironin (T3). Hormon tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik, dan mental manusia
(Almatsier, 2004).

20
BAB IV

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian data subjektif:
a. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- ,
lamanya perkawinan dan alamat.
b. Keluhan utama: mual muntah yg hebat pada pagi hari atau setelah makan, nyeri
epigastrik, tidak nafsu makan, merasa haus. Biasanya pasien datang dengan
keluahan mual muntah setiap kali makan dan minum, pasien juga terlihat lemas
dan pucat.
c. Riwayat kehamilan saat ini: meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat pemeriksaan
antenatal, dan komplikasi
d. Riwayat Kesehatan sekarang: meliputi awal kejadian dan lamanya mual dan
muntah, kaji warna volume, frekuensi dan kualitasnya. Kaji juga factor yg
memperberat dan memperingan keadaan, serta pengobatan apa yang pernah
dilakukan.
e. Riwayat medis sebelumnya: seperti riwayat penyakit obstetric dan ginekologi,
kolelithiasis, gangguan tiroid, dan gangguan abdomen lainnya
f. Riwayat sosial: seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi, terpapar
dengan lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran, tanggung jawab,
pekerjaan, dll
g. Riwayat diet: khususnya intake cairan
h. Riwayat pembedahan: khususnya pada abdomen
i. Integritas Ego: seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, dll
j. Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi
(BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat
sakit.

21
k. Pola nutrisi : biasanya pasien dan keluarga mengatakan pola nutrisi pasien saat
sakit, pasien mengatakan pola makan (nutrisi) tergangu, makan dua kali sehari,
satu kali makan dengan lauk pauk, sayur, dan nasi tidak habis pasien juga
mengatakan hanya tiga sendok makan dan di sertai mual dan muntah setiap
diberikan makan dan minum, pasien juga mengatakan tidak ada nafsu makan
Pengkajian Data Objektif
a. TTV: ada tidaknya demam, takikardi, hipotensi, frekuensi nafas meningkat,
adanya nafas bau aseton
b. Status Gizi: Biasanya ibu hamil yang mengalami hyperemesis mengalami
penurunan berat badan
c. Status Kardiovaskuler: kualitas nadi, takikardi, hipotensi
d. Status Hidrasi: Turgor kulit, keadaan membrane mukosa, oliguria
e. Keadaan Abdomen: Suara Abdomen, adanya nyeri lepas/tekan, adanya distensi,
adanya hepatosplenomegali, tanda Murpy.
f. Genitourinaria: nyeri kostovertebral dan suprapubic
g. Status Eliminasi: Perubahan konstipasi feses, konstipasi dan perubahan frekuensi
berkemih
h. Keadaan janin: Pemeriksaan DJJ, TFU, dan perkembangan janin (apakah sesuai
dengan usia kehamilan)
B. Pengobatan
Pengobatan hiperemesis gravidarum terdiri atas terapi secara farmakologi dan non
farmakologi. Terapi farmakologi dilakukan dengan pemberian antiemetik, antihistamin,
antikolinergik, dan kartikosteroid. Terapi non farmakologi dilakukan dengan cara
pengaturan diet dukungan emosional dan minuman jahe (Quinland, et al 2005 dalam
Runiari, 2010). Menurut penelitian (Ira, 2012 dalam Rahmalia, 2013) rasa mual pada
awal kehamilan dapat pula di kurangi dengan menggunakan terapi komplementer dengan
tanaman herbal, tradisional yang mudah dilakukan membuatnya yaitu dengan
menggunakan jahe, daun mint dan lemon.
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan awal pranatal difokuskan untuk mengidentifikasi
kelainan yang sering mengontribusi morbiditas dan mortalitas dan untuk mengidentifikasi

22
gambaran tubuh yang menunjukkan gangguan genetik. Pemeriksaan harus mencakup
penetapan tinggi dan berat badan, pengukuran tekanan darah (TD) dan nadi, dan
pemeriksaan kulit; kelenjar tiroid, jantung, paru, payudara, ekstremitas dab abdomen
serta pemeriksaan pelvis.
1. Tinggi Badan
Tubuh yang pendek dapat menjadi indikator gangguan genetik. Karena tinggi yang
pasti sering kali tidak diketahui dan tinggi badan berubah seiring peningkatan usia
wanita, tinggi badan harus diukur pada saat kunjungan awal.
2. Berat Badan
Berat badan ditimbang pada kunjungan awal untuk membuat rekomendasi
penambahan berat badan pada wanita hamil dan untuk membatasi kelebihan atau
kekurangan berat. Selama bertahun-tahun banyak saran telah diajukan tentang
penambahan berat ideal pada wanita hamil. Salah satu sumber pedoman terbaru dari
Institute of Medicine menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk menentukan
penambahan berat yang direkomendasikan. IMT diperoleh dengan menghubungkan
tinggi badan klien dengan berat badannya saat hamil (Apendiks K).
3. Tekanan Darah
Penentuan tekanan darah (TD) sangat penting pada masa hamil karena peningkatan
TD dapat membahayakan kehidupan ibu dan bayi. Pada kehamilan normal, TD
sedikit menurun sejak minggu ke-8. Kondisi ini menetap sepanjang trimester kedua
dan kemudian mulai kembali ke TD sebelum hamil.
4. Nadi
Denyut nadi maternal sedikit meningkat selama masa hamil, etapi jarang melebihi
100 denyut per menit (dpm). Curigai hipotiroidisme jika denyut nadi lebih dari 100
dpm. Periksa adanya eksoftalmia dan hiperrefleksia yang menyertai. Apabila denyut
nadi lebih dari 100 dpm, instrusikan melakukan T3 dan T4 bebas. Hipertiroidisme
tidak terjadi jika terdapat takikardi.
5. Keluhan mual muntah yang mempengaruhi keadaan umum ibu dan sampai
menggangu aktivitas sehari-hari sudah dapat dianggap sebagai hiperemesis
gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringanya dibagi beberapa
tingkatan yaitu tingkat pertama tanda gejalanya muntah terus menerus yang

23
mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada,
berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit menurun, lidah mengering. Tingkatan yang kedua pasien
tampak lemas dan apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah mengering dan tampak
kotor nadi kecil dan cepat. Aseton dapat tercium dalam bau pernafasan, karna
mempunyai aroma yang khas. Tingkatan yang ketiga keadaan umum lebih parah,
muntah berhenti kesadaran pasien tampak menurun sampai menjadi koma, nadi kecil
dan cepat tekanan darah menurun serta suhu meningkat. Gejala yang timbul seperti
niktagmus keadaan ini akibat sangat kekurangan makanan, termasuk vitamin B
kompleks (Runiari, 2010).
D. Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan data penunjang di dapat dari hasil laboratorium, yaitu pemeriksaan darah
dan urine. Pemeriksaan darah meliputi nilai hemoglobin dan hematokrit yang
menunjukan peningkatan hemokonsentrasi yang berkaitan dengan dehidrasi, pemeriksaan
urine yang sedikit dan konsentrasi yang tinggi akibat dehidrasi juga terdapat aseton
didalam urine (Kemara Putra,2011).
E. Diagnosa
Mual muntah berhubungan dengan kehamilan
F. Kebutuhan nutrisi dengan gangguan mual muntah
1. Magnesium
Magnesium merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk bagian
tulang dan pembangunan otot tubuh. magnesium juga diperlukan dalam darah
meskipun dengan jumlah yang sangat kecil. Magnesium terus diserap oleh otot dan
tulang dan tubuh tidak memiliki kemampuan untuk produksi magnesium. Biasanya
magnesium dapat ditemukan pada bahan makanan yang berasal dari tepung gandum,
kakao, kacang-kacangan, daging, makanan dari laut dan susu
Manfaat Magnesium untuk Ibu Hamil:
Magnesium diperlukan oleh tulang dan otot tubuh. Magnesium akan bekerja bersama
kalsium untuk menghasilan sinyal kontraksi otot dan sistem pembekuan darah.
Bahkan magnesium juga berperan untuk mengatur sistem tekanan darah dalam tubuh
dan menjaga fungsi paru-paru. Dalam tubuh ibu hamil memerlukan magnesium untuk

24
proses pembentukan energi dan sistesis protein. Manfaat magnesium untuk ibu hamil
dan bayi antara lainlain adalah:
a. Magnesium yang cukup dalam ibu hamil akan mendukung proses pertumbuhan
janin dan mengurangi resiko cacat pada bayi.
b. Magnesium sangat berperan penting dalam pembentukan tulang dan sistem otot
pada bayi.
c. Magnesium dalam ibu hamil juga bisa mengurangi beberapa resiko kelahiran
bayi prematur, bayi dengan berat badan yang rendah, dan mengurangi potensi
penyakit neurologis pada bayi.

Jumlah Kebutuhan Magnesium:

Ibu hamil perlu menjaga asupan magnesium sepanjang kehamilan. Sumber


magnesium bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan. Jumlah yang dibutuhkan
selama kehamilan adalah sekitar 300 mg per hari. Ini adalah jumlah minimal per hari
yang sangat dianjurkan untuk ibu hamil.

Akibat Kekurangan Magnesium:

Kekurangan magnesium pada kehamilan bisa menyebabkan ibu hamil menjadi lebih
lemah dan lelah. Sehingga ibu hamil cenderung tidak bisa melakukan aktifitas
biasanya. Bahkan pada kondisi yang parah dapat menyebabkan “morning sickness”
yang parah. Gangguan ini ditandai dengan ibu hamil yang lemah, lelah, tidak
memiliki nafsu makan dan detak jantung yang tidak teratur.

2. Vitamin B6
Vitamin B6 untuk ibu hamil bisa didapatkan dari berbagai jenis sumber makanan.
Vitamin ini adalah salah satu bagian dari vitamin B. namun vitamin B6 berfungsi
untuk membantu proses metabolisme dalam tubuh. Selain itu vitamin B6 juga
membantu tubuh dalam memecah karbohidrat, protein dan lemak menjadi sumber
energi. Biasanya vitamin B6 dapat ditemukan dibahan makanan berupa daging,
tepung gandum, kacang tanah, jagung dan ubi
Manfaat Vitamin B6 untuk Ibu Hamil:

25
Manfaat vitamin B6 untuk ibu hamil memiliki dampak yang sangat baik untuk
perkembangan janin. Beberapa manfaat vitamin B6 untuk ibu hamil dan janin adalah
sebagai berikut.
a. Vitamin B6 membantu menjaga kesehatan tubuh ibu hamil sehingga ibu hamil
bisa menjalani berbagai macam aktifitas tanpa kendala.
b. Vitamin B6 membantu produksi sel-sel darah merah yang sangat penting untuk
ibu hamil.
c. Vitamin B6 bisa menjadi sistem antibodi untuk ibu hamil dan meningkatkan
kerja neurotransmiter.
d. Vitamin B6 juga bisa mengatasi masalah mual yang berlebihan pada kehamilan
trimester pertama.
e. Vitamin B6 bisa membantu janin dalam pengembangan sistem syaraf dan otak.

Jumlah Kebutuhan Vitamin B6 untuk Ibu Hamil:

Asupan vitamin B6 yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 1.8 mg per hari dan
dibutuhkan sepanjang kehamilan. Namun ketika usia kehamilan baru masuk pada
trimester pertama maka asupan vitamin B6 harus dikonsumsi secara teratur.

Akibat Kekurangan Vitamin B6:

Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan gangguan kehamilan yang parah seperti


rasa lelah dan lemah yang berlebihan. Bahkan jika terjadi secara terus menerus maka
bisa mengakibatkan anemia dan gangguan mual yang parah pada ibu hamil

26
N DIAGNOSA PERENCANAAN KEPERAWATAN RASIONAL
O TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
1. Nausea b.d kehamilan Setelah dilakukan proses asuhan SIKI:
keperawatan diharapkan pasien Manajemen mual
Gejala dan tanda mayor: mampu: 1. identifikasi pengalaman mual
DS: SKLI: Kontrol Mual Muntah 2. identifikasi dampak mual terhadap
1. mengeluh mual Dipertahankan pada… kualitas hidup(mis. Nafsu
2. merasa ingin muntah Ditingkatkan ke… makan,aktivitas,kinerja, tanggung
3. tidak berminat makan jawab peran,dan tidur)
DO: Dengan kriteria hasil: 3. identifikasi factor penyebab
(tidak tersedia) 1. kemampuan mengendari gejala mual( mis.pengobatan dan prosedur)
2. kemampuan mengendali 4. monitor
Gejala dan tanda minor: penyebab/pemicu mual( mis.frekuensi,durasi,dan tingkat
DS: 3. kemampuan untuk melakukan keparahan)
1. merasa asam di mulut tindakan untuk mengontrol mual 5. monitor asupan nutrisi dan kalori
2. sensasi panas/dingin muntah 6. kendalikan factor penyebab
3. sering menelan 4. melaporkan mual muntah mual( mis. Bau tak sedap,suara, dan
DO: terkontrol rangsangan visualyang tidak
1. saliva meningkat 5. menghindari factor menyenangkan)
2. pucat penyebab/pemicu 7. berikan makanan dalam jumlah
3. diaphoresis 6. menghindari bau tidak enak kecil dan menarik
4. takikardi 8. anjurkan istirahat dan tidur dengan
5. pupil dilatasi cukup

Manajemen Muntah
1. identifikasi karakteristik
muntah( mis.warna
,konsistensi,adanya
darah,waktu,freuensi dan durasi)
2. identifikasi factor penyebab muntah
3. control lingkungan penyebab
muntah

27
4. atur posisi untuk mencegah aspirasi
5. anjurkan memperbanyak istirahat

28
G. IMPLEMENTASI
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik
(Nursalam, 2001 dalam Runiari, 2010). Dalam penatalaksanaan tindakan keperawatan,
perawat dapat langsung memberikan pelayanan kepada ibu di bawah pengawasan yang
masih profesional dengan perawat (Mitayani, 2009).
H. EVALUASI
Menurut (Mitayani, 2009) evaluasi merupakan hasil perkembangan ibu dengan
berpedoman kepada hasil yang di harapkan perubahan prilaku ibu untuk mengetahui
sejauh mana masalah ibu teratasi. Setelah itu perawat juga melakukan umpan balik atau
pengkajian ulang jika yang di tetapkan belum teratasi.

29
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini
pun ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi
tubuh demi untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika
sebelumnya ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan
gizinya untuk janinnya pula. Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan
selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik
pada kehamilan maupun output persalinannya kelak.
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori,
karbohidrat dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai
sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan
sebagai sumber zat pengatur, vitamin dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan
sayur-sayuran.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai Kebutuhan Nutrisi untuk ibu
hamil ini , dapat menunjang kita dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Maternitas
serta menjadi pedoman dan bahan pembelajaran dalam melaksanakan profesi kita
sebagai perawat nantinya. Oleh karena itu dengan adanya bahan materi ini diharapkan
kita sebagai mahasiswa mampu mengetahui manfaat nutrisi, informasi tentang nutrisi
pada ibu hamil, berat badan selama kehamilan, kebutuhan nutrisi pada ibu hamil,
makanan yang harus di hindari, dan tips-tips kesehatan dan semoga isi makalah ini dapat
membantu kita saat kita turun ke lapangan/masyarakat nantinya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.


Cunningham FG, Leveno KJ, Gant NF, Gilstrap L.C, Houth J.C, Wenstrom K.D. Prenatal
Care. In William Obstetrics 22nd¬ ed.London: McGraw-Hill, 2005.
Scott JR, Gibbs RS, Karlan AF, Haney DN. Danforth's Obstetrics and Gynecology, 9th
Ed: Lippincott Williams & Wilkins Publishers, 2003.
Alan HD, Lauren N. Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment, Ninth
Edition: The McGraw-Hill Companies, Inc., 2003.
Obstetri Fisiologis. Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran Bandung, 1981.

31

Anda mungkin juga menyukai