Anda di halaman 1dari 46

KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

Disusun oleh:
Ayu dewi srikandi
Diana marelita
Eka sukmawati
Larasati novendra

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA


SUBANG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
kebesaran dan limpah nikmat yang diberikan-Nya , sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini.

Laporan ini berjudul “kebutuhan dasar ibu hamil”

Penyusun laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
asuhan kebidanan akademik 2019/2020.

Pembahasan makalah ini berisi tentang konseling untuk memenuhi kebutuhan


dasar ibu hamil, penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari
sempurna baik materi maupun teknik penyusunannya. oleh karena itu , sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
demi keempurnaan laporan ini .

Subang , 10 febuari 2020

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
haid pertama haid teraakhir . kehamilan dibagi dengan tiga triwulan pertama
dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan
keempat sampai 6 bulan , triwulan ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai 9
bulan (saifuddin,2008;89).
Menurut federasi obstetri ginekologi internasional dalam buku ilmu
kebidanan (2009;h.213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal
akan berlangsung dalam 12 minggu, trisemester kedua 15 minggu (minggu
ke13 hingga ke27), daan trisemester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga
ke 40).
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya prosees ini terjadi perubahan perubahan. Perubahan tersebut
meliputi perubahan fisik, mentaal dan sosial. Kebutuhan dasar yaang
diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, personal hygien,
pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, istirahat, imunisasi,
traveling, aktivitas dan senam hamil.
Kebutuhaan ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin
selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan
berdampak pada kesehatan ibu selaama kehamilan dan juga secara laangsung
mempengaruhi proses persalinan kelak.
B. Rumusan masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah bagaimanakah
kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilitas, body mekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar rumah?

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan dan mengetahui lebih lanjut tentang kebutuhan dasar ibu
hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi,
seksualitas, mobilisasi body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur,
imunisasi, traveling, persiapan laktasi, ketidak nyamanan dan cara
mengatasi, persiapan persalinan, memantau kesejahteraan bayi, tanda bahaya
dalam kehamilan, kunjungan ulang, pekerjaan, exercise/senam hamil .
BAB II

PEMBAHASAN

1. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil.
Konsumsi oksigen dan ventilasi semenit meningkat secara progresif selama
masa kehamilan volume tidak dan dalam angka yang lebih kecil laju pernafasan
meningkat pada aterm konsumsi oksigen akan meningkat hingga 20-50% dan
ventilasi semenit meningkat hingga 50% paCO menurun sekita 28%-32 mm Hg.
Alkalosis respiratorik dihindari melalui mekanisme kompensasi yaitu
penurunan konsentrasi plasma bikarbonat.
Hiverventilasi juga dapat meningkatkan paO2 secara perlahan
peningkatan dari 2,3- difosfogliselat mengurangi efek hiverventilasi dalam
afinitaas hemoglobin dengan oksigen tekanan persial oksigen dimana
hemoglobin mencapai setengah saturasi ketika berikatan dengan oksigen 27 ke
30 mm Hg. Hubungan antara masa akhir kehamilan dengan peningkatan curah
jantung memicu fungsi jaringan .Gangguan pernafasan tersebut bisa terjadi
kepada ibu hamil sehingga bisa mengganggu kepada kebutuhan oksigen.

Untuk mencegah hal tersebut Ibu hamil perlu:


a. Latihan nafas melalui senam hamil.
b. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi.
c. Makan tidak terlalu banyak.
d. Kurangi atau hentikan merokok.

Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah
sebagai berikut :

a. Bersih dan segar


b. Tidak berpolusi dan kotor
c. Tidak berbau
2. Nutrisi

Ibu hamil perlu makaan makanan yang bernutrisi dan bergizi pada waktu
hamil harus di tingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya
mengonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup
cairan ( menu seimbang ).Bahan makanan yang banyak mengandung hidrat
adalah golongan padi-padian ( misalnya beras dan jagung ), golongan umbi-
umbian ( misalnya ubi dan singkong ), dan sagu. Seiring dengan perkembangan
dan perumbuhan janin serta perkembangan payudara ibu, keperluan pada waktu
hamil sangat meningkat. Kekurangan protein dalam makanan ibu hamil
mengakibatkan bayi akan lahir lebih kecil dari normal. Kekurangan tersebut
juga mengkibatkan pembentukan air susu ibu dalam masa laktasi yang kurang
sempurna.
Kegunaan makanan tersebut adalah:

1) Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan.


2) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri.
3) Agar supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas.
4) Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi.

Kebutuhan Wanita Hamil sebagai berikut:

a. Kalori

Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal,
sedang untuk orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300dan 2800
Kkal. Penambahan yang dibutuhkan wanita hamil 150 kal/hari pada trimester I
dan 300 kal/hari untuk trimester II dan III. Kalori dipergunakan untuk produksi
energi, untuk menunjang meningkatnya metabolisme, pertumbuhan janin dan
plasenta. Bila kurang energi akan diambil dari pembakaran protein yang
mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Asupan makanan ibu hamil pada triwulan
1 sering mengalami penurunan karena menurunnya nafsu makan dan sering
timbul mual dan muntah. Meskipun ibu hamil mengalami keadaan tersebut
tetapi asupan makanan harus tetap diberikan seperti biasa. National natality
survey (dalam Walsh,2002) menemukan bahwa berat normal wanita yang
melahirkan bayi 3-4 kg adalah mengalami kenaikan 16 kg.
b. energi

Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil
untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan
energi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan
janin. Pada trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau
pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah tambahan energi ini terus
meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin.

Ada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya. Gizi pada
waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup
cairan (menu seimbang).

c. Protein

Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu


untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk
pertumbuhan perkembangan sel, sekresi esensial tubuh (enzim, hormone,
antibody, hemoglobin), mengatur keseimbangan asam basa, mengontrol tekanan
osmotik dan pertumbuhan payudara. Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein
yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari. Ibu hamil mengalami peningkatan
kebutuhan protein sebanyak 68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional
menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75-
100 gram.

Bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan


pangan dengan nilai biologi yang tinggi dan protein hewani seperti daging,
susu, telur, keju, yogurtdan ikan karena mereka mengandung komposisi asam
amino yang lengkap. Susu dan produk susu disamping sebagai sumber protein
adalah juga kaya dengan kalsium. Protein yang berasal dari tumbuhan nilai
biologinya rendah jadi cukup sepertiga bagian saja. Ada bebrapa hal yang harus
diperhatikan bahwa tidak ada gunanya diet rendah protein dan diet garam pada
klien dengan pre-eklampsia.
d. Mineral

Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan-makanan


sehari-hari yaitu buah-buahan, sayur-sayuran dan susu. Hanya zat besi yang
tidak bisa terpenuhi dengan makan sehari-hari.

e. Vitamin

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-


buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat
terbukti mencegah kecacatan bayi.

f. Zat Besi

Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena
itu perlu ditentukan kepada ibu hamil untuk mengonsumsi zat besi selama hamil
dan setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar
300% ( 1.040 mg selama hamil ) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi
hanya dari asupan makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang dengan
suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu
ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan dan enam
minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia postpartum.

Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan


pemantaun cara minum yang benar karena hal ini akan sangat memengaruhi
efektivitas penyerapan zat besi. Vitamin C dan protein hewani merupakan
elemen yang sangat membantu dalam penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh,
garam kalsium, magnesium dan fitat ( terkandung dalam kacang-kacangan )
akan menghambat penyerapan zat besi. Namun demikian bukan berarti zat
makanan yang menghambat penyerapan zat besi tidak bermanfaat bagi tubuh.
Zat-zat ini tetap dikonsumsi namun jangan diminum bersamaan dengan tablet
zat besi. Berilah jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi.

Meskipun begitu besar manfaat dari suplemen zat besi, tetapi tetap perlu
diperhatikan bahwa mengonsumsi zat besi yang berlebihan kurang baik, karena
tablet besi terbukti dapat menurunkan kadar seng dalam serum. Oleh karena itu
asupan zat besi dari makanan adalah yang terbaik.
g. Kalsium

Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat


berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh
karena itu, asupan yang optimal perlu dipertimbangan. Sumber utama kalsium
adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng,
dan beberapa bahan makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-
lain.

h. Asam Folat

Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya


meningkat dua kali lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan dalam
metabolisme normal makanan nmenjadi energi, pematangan sel darah merah,
sintesis DNA, pertumbuhan sel, dan pembentukan heme. Jika kekurangan asam
folat maka ibu dapat menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare,
depresi, lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjut dan
tidak segera ditangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio
plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin

3. Personal hygiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya


dua kali seharikarena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak
keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah
dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah
terjadi gigi berlubang.

a. Personal hygine yang perlu diperhatikan :

1. perawatan rambut
2. perawatan gigi
3. mandi untuk menjaga kebersihan kulit untuk mencegah infeksi
4. perawatan payudara
5. perawatan vulva dan vagina
b. manfaat personal hygine dan aktivitas pada ibu hamil

1. dengan mandi membersihkan badan ibu akan mengurangi kemungkinan


adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi
terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan
2. ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
a. saaat ini, ibu yang akan melahirkan tidak di huknah untuk
mengeluarkan feses
b. bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya , hanya bagian yang dekat
anus yang akan di bersihkan,karena hal tersebut akan mempermudah
penjahitan jika ibu ternyata di episiotomi
c. selama menunggu persalinan tiba ibu diperbolehkan untuk berjalaan
jalan disekitar kamar bersalin

c. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygine

1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan sistem perkemihan
sehingga daerah genetal kurang diperhatikan. Gangguan membrane
mukosa mulut yaitu terjadi hipersalifasi yang menyebabkan caries
gigi,gangguan fisik pada kuku, rambut mudah berkeringat sehingga
menyebabkan gatal dan bau pada rambut
2. Dampak Fisikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygine adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan hargadiri,aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

d. Faktor yang mempengaruhi personal hygine

1. Body image
2. Praktik sosial
3. Status sosial ekonomi
4. Pengetahuan
5. Kebiasaan
6. Kondisi fisik

4Pakaian

Harus disesuaikan dengan kenyamanan apabila pakaian tidak nyaman


maka akan memggangu psiologis dan fisik ibu hamil beberapa hal yang harus di
perhatikan dalam memilih pakaian:

a. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah
perut.
b. Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
c. Pakailah bra yang menyokong payudara.
d. Memakai sepatu dengan hak yang rendah.
e. Pakaian dalam yang selalu bersih

5Eliminasi

Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang


mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu,
desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya
kontstipasi.
Tindakan yamg dapat mencegahnya yaitu:

a. Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan banyak
minum air putih.
b. Ibu hamil harus banyak mengkonsumsi saayur dan buah.

6. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir
kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi
berhubungan seks selama 14 hari menjelan kelahiran. Koitus tidak dibenarkan
bila terdapat perdarahan pervaginam, riwayat abortus berulang, abortus/partus
prematurus imminens, ketuban pecah sebelum waktunya.Pasangan yang
melakukan kunikulus harus berhati-hati untuk tidak meniupkan udara kedalam
vagina
a. Faktor emosional yang mempengaruhi dorongan seksual
 Takut Keguguran
 Takut Orgasme
 Takut infeksi
b. Secara umum hubungan seksual tidak dianjurkan pada kasus kasus
kehamilan tertentu misalnya:
 Ancaman Keguguran atau riwayat keguguran
 Plasenta letak rendah (plasenta prefia)
 Riwayat kelahiran prematur
 Pendarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui penyebab
kram
 Dilatasi atau pelebaran serviks
 STD atau penyakit seksual yang menular.Untuk kasus STD
disarankan tidak melakukan hubungan seksual sampai STD sudah
disembuhkan
 Kesehatan ibu dan janin
 Kebutuhan untuk bed rest
 Infeksi pada kemaluan

c. Cara melakukan hubungan seks saat hamil


Untuk menangani masalah dalam hubungan seks saat hamil bisa
diatasi dengan pemilihan posisi yang nyaman dan melakukan hubungan
seksual.

Beberapa posisi yang baik dianjurkan untuk kehamilan adalah :


 Diusia kehamilan muda(0-12 minggu) posisi apapun masih sangat
aman dan boleh dilakukan
 Jika usia kandungan diatas 12 minggu ada baiknya istri
mengkonsultasikan pada dokter kandungan untuk melihat kondisi .
d. Posisi hubungan sek yang baik untuk ibu hamil
 Side by-side
Posisi side by-side atau bersebelahan menjaga badan suami tidak
menindih perut istri.Suami istri berbaring bersebelahan dan tubuh
istri membentuk huruf v.
 Women ontop
Posisi istri berbaring diatas atau women top dapat dicoba selama
masa kehamilan, bahkan hingga usia kandungan menginjak 9 bulan
 One the chair
Kursi bisa menjadi media seks yang nyaman dan hubungan
intimpun bisa makin intens
 Side by-side, from behind
Seperti posisi side by-side, tapi suami berada dibelakang istri alias
menghadap punggung
 Edge of the Bad
Jika istri ingin merasakan penekrasi, posisi ini aman dicoba saat
hamil istri berbaring pada bagian batas kasur dan kaki berpijak
pada lantai
 Reverse cow Gril
Sesuai sebutannya, posisi ini sedang menunggangi kuda yakni
dilakukan dengan duduk diatas tubuh pasangan yang berbaring,
dengan punggung menghadap ke muka pasangan.

7. Mobilisasi dan body mekanik

Ibu hamil dapat dianjurkan untuk melakukan pekerjaan rumah dengn dan
secara berirama dengan menghindari gerakan menyentak, sehingga menguangi
ketegangan pada tubuh yang menghindari kelelahan.
Secara anatomi, ligamen sendi putar dapat meningkatkan pelebaran/pembesaran
rahim pada uang abdomen.
Sikap tubuh yang baik dan perlu diperhatikan oleh ibu hamil:

a. Duduk
Duduk adalah posisi yang lazim dipilih, sehingga postur yang baik dan
kenyamanan nya penting. Ibu harus diingatkan untuk duduk bersandar dikursi
dengan benar, pastikan bahwa tulang belakangnya tersangga dengan baik

b. Berdiri
Aspek postur tegak yang baik harus didiskusikan. Ibu perlu dianjurkan
untuk berdiri dan berjalan tegak, dengan menggunakan otot trasversus dan dasar
panggul. Posisi kepala penting, kepala harus dipertahankan tegak dengan dagu
rata dan bahu turun relaks

c. Berjalan
Hindari juga sepatu bertumit rungcing karena mudah menghilangkan
keseimbangan. Bila memiliki anak balita, usahakan supaya tinggi pegangan
keretanya sesuai untuk ibu.

d. Bangun dan baring


Untuk bangun dari tempat tdir, geser dulu tubuh ibu ke tepi tempat tidur,
kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu pelahan dengan kedua tangan, putar
tubuh lalu perlahan turunkan kaki ibu.

e. Membungkuk dan mengangkat


Ketika harus mengangkat, misalnya menggendong anak balita, kaki harus
diregangkan satu kaki di depan kaki yang lainpangkal paha dan lutut menekuk
dengan punggung serta otot trasversus dikencangkan.kecuali otot paha sangat
kuat, otot ini menempatkan terlalu banyak regangan pada sendi lutut bila ibu
dianjurkan untuk menekuk kedua lutut seluas mungkin

8. Istirahat /tidur
Wanita hamil dianjurkan untuk beristirahat jadwal istirahatnya perlu
diperhatikan dengan baik tidur pada malam hari kurang lebih 8 Jam Dan siang
selama 1 jam

9. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang
diberikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.
Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan status
kekebala/imunisasinya.Bumil yang belum pernah mendapatkan imunisasi maka
statusnya T0, jika telah mendapatkan interval minimal 4 minggu atau pada masa
balitanya telah memperoleh imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya adalah
T2, bila telah mendapatkan dosis TT yang ke-3 (interval minimal dari dosis ke-
2) maka statusnya T3, status T4 didapat bila telah mendapatkan 4 dosis
( interval minimal 1 tahun dari dosis ke-3 ) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis
telah di dapat ( interval minimal 1 tahun dari dosis ke 4 ).

10. traveling

Traveling memang sesuatu hal yang sangat menyenangkan bagi manusia


terutama ibu ham akan tetapi Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu
hamil ketika ingin berpergian yaitu:

a. Hindari pergi kesuatu tempat yang ramai, sesak dan panas, serta
berdiri terlalu lama ditempat itu karena akan dapat menimbulkan
sesak nafas sampai akhirnya jatuh pingsan.

b. Apabila berpergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka


waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan
resiko bekuan darah vena dalam dan tromboflebitis selam kehamilan.

c. Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6jam dalam sehari


dan berhenti delam 2 jam lalu berjalan selama 10 menit.
d. Sabuk pengaman sebaliknya selalu dipakai, sabuk tersebut tidak di
letakkan di bawah perut ketika kehamilan sudah besar.

11. Persiapan Laktasi Ibu Hamil

a. Persiapan pengeluaran ASI

Suatu upaya yang dilakukan oleh ibu hamil untuk meningkatkan


pemberian ASI/menyusui bayinya. Persiapan menyusui perlu dilakukan seawal
mungkin pada setiap wanita hamil dan para ibu. Sedangkan pengertian laktasi
itu sendiri adalah suatu proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI yang
membutuhkan calon ibu yang siap secara psikologi dan fisik, kemudian bayi
yang telah cukup sehat untuk menyusu serta produksi ASI yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan bayi dimana volume ASI 500-800 ml/hari.
Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan. Estrogen
meningkatkan pertumbuhan duktus – duktus dan saluran penampung.
Progesteron merangsang pertumbuhan tunas tunas alveoli, hormon-hormon lain
seperti prolaktin, growth hormon, adenokortikosteroid dan tiroid juga
diperlukan dalam kelenjar susu.
Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu korpus
(badan) yakni bagian yang besar, areola yaitu bagian tengah yang berwarna
kehitaman, papilla atau nipple atau puting susu yaitu bagian yang menonjol di
puncak payudara.

Berikut ini adalah tahapan pengeluaran cairan pada payudara :

1. Awal mkehamilan sampai usia kehamilan 16 mnggu cairan yang keluar


berwarnah jernih.
2. Usia kehamilan 16-32 minggu berwarna agak putih seperti air susu yang
encer sekali.
3. Usia kehamilan 32 minggu sampai melahirkan  keluar cairan yang kental
,yang berwarnna kuning,dan mengandung banyak lemak, disebut kolostrum.
b. Perawatan Payudara untuk konseling persiapan laktasi

1)      Peralatan perawatan payudara untuk konseling persiapan laktasi


-          Handuk
-          Kom berisi minyak kelapa/baby oil
-          Kom tutup
-          Kapas steril
-          Waslap
-          Kom berisi air hangat
-          Bengkok

2)      Hal – hal yang harus dilakukan ibu hamil dalam persiapan laktasi adalah :
a.   Menjaga asupan nutrisi / gizi ibu selama hamil
Zat gizi yang masuk ke dalam tubuh serta cadangan yang ada pada wanita
hamil dan menyusui akan digunakan untuk aktifitas dan metabolisme ibu,
untuk proses pembentukan ASI dan nilai kalori serta zat gizi ASI itu sendiri.
Gizi semasa hamil berhubungan dengan laktasinya, oleh karena itu butuh
perhatian khusus.

b  Istirahat yang cukup


Ibu hamil seringkali mengalami gangguan dalam beraktifitas, faktor yang
seringkali dialaminya disebabkan karena perubahan fisik dan psikis ibu hamil.
Pentingnya istirahat, dikarenakan ibu hamil seringkali merasakan lelah, lesu dan
lemah disebabkan karena adanya perubahan hormon yang terjadi selama
kehamilan.

c  Hindari merokok, minum alkohol, kopi dan soda


Merokok saat hamil berarti membiarkan janin berisiko untuk terpapar
ribuan bahan kimia berbahaya. Korbon monoksida dalam asap rokok dapat
menghambat aliran oksigen dan asupan nutrisi terhadap janin di dalam
kandungan. Keterbatasan oksigen dan paparan nikotin dapat memperlambat
napas janin serta membuat denyut jantung janin berdenyut lebih cepat. Risiko
yang ditimbulkan oleh ibu hamil perokok aktif dan pasif yakni dapat berupa
risiko saat hamil (janin lahir prematur, BBLR, sindrom kematian mendadak,
infeksi saluran pernapasan, cacat bawaan), selain itu pada ibu perokok aktif
juga dapat menyebabkan perdarahan pervaginam, gangguan pada plasenta,
pecah ketuban sebelum waktunya, abortus.

d.  Tidak mengkonsumsi obat-obatan selain yang diberikan bidan / dokter


Obat yang dikonsumsi oleh wanita hamil dapat mempengaruhi janin
melalui beberapa cara yaitu :

a) Secara langsung bekerja pada janin, menyebabkan kerusakan, kelainan


perkembangan atau kematian.
b) Mempengaruhi fungsi plasenta, yakni dengan cara mengerutkan pembuluh
darah dan mengurangi pertukaran oksigen serta gizi dari ibu ke janin.
c) Menyebabkan otot rahim berkontraksi.

e.  Menjaga personal hygiene
Menjaga kebersihan diri saat hamil sangat penting. Beberapa dampak
yang ditimbulkan jika ibu hamil tidak menjaga kebersihan diri selama hamil
yakni berupa gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut.
Beberapa cara merawat kebersihan diri yakni, mandi, mengganti pakaian,
menjaga kebersihan gigi, rambut dan kepala, wajah, genetalia, dan perawatan
payudara.

e. Melakukan ANC dengan teratur

Beberapa tujuan pemeriksaan kehamilan dengan rutin yakni : memantau


kemajuan kehamilan, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental dan sosial ibu, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi , mempersiapkan persalinan, dan persiapan laktasi serta kelahiran
bayi.
3). Manfaat perawatan payudara untuk persiapan laktasi yaitu :

a    Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan daerah puting susu


b   Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi pada
waktu menyusu
c    Merangsang kelenjar – kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan
lancar
d   Dapat mendeteksi kelainan – kelainan payudara secara dini dan melakukan
upaya untuk mengatasinya
e    Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui

4).   Akibat kelalaian perawatan payudara saat hamil yakni :

a    ASI tidak keluar


b   Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap, meskipun bayi
menghisap pada areola mammaenya
c    Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi
d   Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah
e    Muncul benjolan di payudara
Bentuk puting susu yang normal yakni menonjol, sedangkan tidak normal jika
pendek, panjang, atau terbenam.

5).   Langkah – langkah perawatan payudara untuk konseling persiapan laktasi :

a.    Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


b.  Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/baby oil
c.  Melakukan kompres puting susu sampai areola mamae dengan minyak kelapa
selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang
menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan
membersihkan puting susu dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat
iritasi karena dapat menyebabkan lecet.
d.  Memegang dan menarik kedua puting susu lalu memutarnya ke arah dalam dan
ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam).
e.  Memijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes.
f    Membersihkan kedua puting susu dan sekitarnya dengan air hangat dan
mengeringkannya dengan handuk bersih.

12. Ketidaknyamanan Dan Cara Mengatasi Ibu Hamil

1. Ngidam

Sejak awal kehamilan, dorongan untuk ngemil atau makan-makanan


tertentu (ngidam) sering muncul pada ibu hamil. Keinginan untuk ngemil
mungkin saja muncul karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit demi
sedikit tetapi sering.biasanya terjadi pada trimester I.

a. Penyebab

Berkaitan dengan persepsi individu wanita hamil mengenai apa yang bisa
mengurangi rasa mual dan muntah sehingga indra pengecap menjadi tumpul
jadi makanan yang lebih merangsang dicari-cari

c. Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai

 Penambahan berat badan yang tidak memadai


 Kehilangan berat badan
 Malnutrisi

d. Cara Menangani/mengatasi

 Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asalkan cukup bergizi dan


makanan yang diinginkan makanan yang sehat
 Menjelaskan tentang bahaya makanan-makanan yang tidak baik

b) Keputihan

Selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak ada
rasa gatal dan tidak tercium bau yang kurang sedap maka ibu tidak perlu
cemas. Jagalah kebersihan alat kelamin dan gunakan selalu celana dalam yang
bersih dan kering. Jika keputihan berbau dan terasa gatal segera meminta
pertolongan kepada petugas kesehatan. Biasanya terjadi pada trimester I dan III.

a. Penyebab

 Hyperplasia, mukosa vagina


 Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervical sebagai akibat dari
peningkatan kadar esterogen
 Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina menjadi
asam laktat oleh doderlein basilus

b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai

 Jika cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau berwarna
kuning/ abu-abu (beberapa penyakit kelamin servicitis dan vaginitis)
 Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
 Perdarahan pervaginaan (abduptio placentae, plecenta previa, lesi pada
servik)

c. Cara meringankan/mengatasi

 Meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari


 Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain katun agar lebih kuat daya
serapnya
 Ganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
 Gunakan bedak tabor untuk mengeringkan tetapi jangan terlalu berlebihan
 Cara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan sirih
c) Rasa Mual-Muntah

Keadaan ini lebih sering terjadi di pagi hari walaupun keadaan yang
dirasakan oleh sekitar 50% ibu hamil ini dapat muncul kapan saja. Dapat terpicu
hanya karena mencium bau makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi
normal tidak membuat mual). Hal ini terjadi karena perubahan hormone dalam
tubuh. Biasanya, hanya berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan, dan
berhenti begitu masuk bulan ke-4. Fisiologi: Perubahan hormon dan faktor
psikologis, refleksi kebahagian atau bisa juga karena rasa penolakan terhadap
kehamilan. Biasanya terjadi pada minggu ke 5-12 bisa terjadi lebih awal (2-3
minggu setelah hpht).

a. Penyebab

 Perubahan hormonal yaitu peningkatan kadar HCG, estrogen dan


progesterone
 Kelebihan asam klorida/asam gastric
 Peristaltic lambat mengakibatkan meningkatnya estrogen dan progesterone
 Pembesaran uterus
 Faktor emosional yang labil
 Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan histamin”)

b. Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai

 Pertambahan berat badan yang tidak memadai


 Kehilangan berat badan yang tidak signifikan
 Tanda-tanda malnutrisi
 Hiperemesis gravidarum (muntah yang berlebihan)
d. Cara meringankan/mengatasi

 Makan porsi kecil tapi sering


 Makan biscuit kering/roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari
 Makan sesuatu yang manis (permen) atau minum jus buah sebelum tidur
malam dan sesudah bangun tidur
 Hindari makan yang berminyak dan berbumbu merangsang
 Duduk tegak setiap kali selesai makan

4. Pusing/Sakit Kepala

Biasa terjadi pada trimester II dan III. Ini Akibat kontraksi otot/spasme
otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan. Selain itu,
Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf
yang berubah. Fisiologi: Sakit kepala yang sering lebih dari biasa, hal ini
mungkin karena keadaan rasa mual, kelelahan,lpar, tekanan darah rendah, dan
dapat juga karena perasaan tegang/depresi. Merasa pusing karena pada awal
kehamilan ini karena adanya peningkatan tuntutan darah ketubuh, sehingga
sewaktu berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba,
sistem sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi.

a. Penyebab

 Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada


kepala), serta keletihan
 Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf
yang berubah
 Hipertensi postural yang berhubungan dengan perubahan-perubahan
hemodinamis
 Penggumpalan darah didalam pembulu tungkai, yang mengurangi aliran
balik vena dan menurunkan kardiakoutput serta tekanan darah dengan
tegangan ortostatik yang meningkat.
 Mungkin dihubungkan dengan hipoglikemi
b. Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai

 Bila bertambah berat akan terus berlanjut


 Jika disertai dengan tekanan darah tinggi, dan proteinuria
 Jika ada migrant
 Penglihatan berkurang atau kabur

c. Cara Meringankan/Mencegah

 Teknik relaksasi
 Memassase leher dan otot bahu
 Penggunaan kompres panas atau es pada leher
 Istirahat
 Mandi air hangat
 Pengobatan : penggunaan yang bijaksana dari tylenol/paracetamol
 Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik.

5. Kelelahan

Kelelahan (fatigue) adalah suatu kondisi yang memiliki tanda


berkurangnya kapasitas yang dimiliki seseorang untuk bekerja dan mengurangi
efisiensi prestasi, dan biasanya hal ini disertai dengan perasaan letih dan lemah.
Fisiologi : Peningkatan kadar estrogen, progesteron serta merupakan respon
fisiologi dari kehamilan. Biasanya terjadi pada trimester I.

a. Penyebab

 Penuruanan dan perubahan laju metabolism basal pada awal kehamilan


 Mumgkin berhungan dengan penurunana laju metabolisme basal pada masa
awal kehamilan.
b. Cara meringankan/mengatasi

 Yakinkan hal ini normal terjadi dalam kehamilan


 Anjurkan ibu untuk sering istirahat
 Lakukan aktifitas yang ringan dan nutrisi yang baik

c. Tanda-tanda bahaya

 Terdapat gejala anemia (lelah, konjungtiva mata pucat dll)


 Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan/ aktivitas sehari-hari
 Tanda dan gejala depresi
 Tanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit kronis

13. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi

1. Membuat rencana persalinan.

a. Menentukan tempat persalinan.

Sejak awal ibu dan keluarga sudah harus menentukan dimana akan
melahirkan sehingga ketika sudah ada tanda–tanda persalinan maka langsung
berangkat karena tujuannnya sudah jelas dan mantap sehingga tidak perlu
berpikir atau diskusi dengan keluarga dan masyarakat yang akan memakan
waktu untuk mencapai fasilitas kesehatan.

b. Memilih tenaga kesehatan terlatih.

Setelah menentukan tempat persalinan, maka kemudian berpikir menentukan


bidan yang akan menolong persalinan. Kalau sudah memilih bidan yang akan
menolong persalinan, maka mulai menjalin hubungan sejak periksa hamil
sehingga sudah terjalin hubungan yang baik yang dapat mengurangi kecemasan
pada saat melahirkan. Perlu ditentukan juga apabila bidan yang dipilih tidak ada
ketika tiba saat persalinan, siapa bidan penggantinya.

c. Bagaimana menghubungi bidan.

Untuk mempermudah komunnikasi perlu ditanyakan bagaimana cara


menghubungi bidan, dapat menanyakan no Hp atau telp yang dapat dihubungi.

d. Bagaimana transportasi ke tempat persalinan.

Kendaraan untuk berangkat ke tempat persalinan juga harus direncanakan


sejak hamil sehingga siap setiap saat.

e. Siapa yang akan menemani pada saat persalinan.

Sering bidan beranggapan bahwa yang berhak menemani ketika persalinan


adalah suami. Hal tersebut tidak benar karena prinsipnya yang menemani adalah
orang yang dapat memberi sport mental kepada ibu yang akan melahirkan, hal
ini tidak harus suami. Pernah terjadi suami yang mendampingi istrinya
melahirkan malah akan pingsan karena sebenarnya suami tidak tega melihat
istrinya, ada juga suami yang marah – marah pada istrinya karena istrinya tidak
kuat mengejan. Hal yang seperti ini justru mengganggu proses persalinan
karena menambah kecemasan ibu yang melahirkan. Untuk menentukan siapa
yang akan menemani, perlu ditanyakan kepada ibu.
f. Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan biaya tersebut.

Untuk mengetahui berapa banyak biaya yang dibutuhkan, ibu hamil


sudah dapat menentukan ingin dirawat klas berapa sehingga dapat mengetahui
berapa biaya yang dibutuhkan. Pada saat periksa hamil sebaiknya bidan
mengorientasikan pasien pada kamar – kamar sesuai klas dan tarifnya sehingga
pasien dapat memilih sejak awal. Bagaimana cara mengumpulkan biaya, pasien
dapat diajak diskusi, apakah dengan Tabungan Ibu Bersalin (tabulin) sehingga
pasien dapat menabung setiap periksa hamil sehingga pada saat melahirkan
sudah terkumpul biaya, atau ibu memilih dengan biaya jaminan persalinan
(Jampersal), atau jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) , atau dengan
BPJS dll.

g. Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu sedang melahirkan.

Siapa yang akan menjaga keluarganya dirumah ketika ibu melahirkan juga
harus sudah disiapkan supaya ibu yang akan melahirkan secara total hanya
memikirkan proses persalinan yang dihadapi dan tidak dikacaukan dengan
pikiran – pikiran yang lain. Seringkali terjadi di lapangan, ibu yang akan
melahirkan masih memikirkan anaknya yang dirumah siapa yang menjaga,
siapa yang mengantar sekolah dsb.

2. Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi


kegawatdaruratan.

Sejak dalam kehamilan, siapa yang bertanggungjawab membuat


keputusan, menanda tangani informed consent ketika terjadi kegawatdaruratan
harus sudah ditentukan. Juga bagaimana apabila pembuat keputusan utama tidak
ada ketika terjadi kegawatdaruratan. Seperti, Siapa yang membuat keputusan
utama dalam keluarga ? Siapa yang akan membuat keputusan apabila pembuat
keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ?
3. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan.

Sering terjadi ibu meninggal karena mengalami komplikasi serius selama


kehamilan, persalinan atau pasca persalinan dan tidak menyiapkan transportasi
yang dapat menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan. Sejak ibu hamil, bidan
harus mendiskusikan dengan ibu dan keluarga untuk menyiapkan transportasi
dan dimana akan dirujuk jika ibu mengalami komplikasi Rencana ini perlu
disiapkan sejak dini sejak ibu masih hamil, terdiri dari :

 Dimana ibu akan melahirkan


 Dimana akan dirujuk apabila terjadi kagawat daruratan
 Bagaimana cara menjangkau tempat rujukan jika terjadi kagawat daruratan
 Bagaimana mendapatkan dana jika terjadi kegawat daruratan
 Bagaimana cara mencari donor, siapa yang direncanakan menjadi donor

d) Mempersiapkan peralatan untuk persalinan.

Pengalaman dipelayanan, sering ditemui ibu yang akan melahirkan datang ke


fasilitas kesehatan tidak membawa peralatan apa- apa, ketika ditanya katanya
karena baru akan periksa saja, kalau ternyata sudah waktunya melahirkan baru
akan mengambil peralatan ke rumah.Hal ini sangat menyulitkan jalannya
persalinan karena alat yang dibutuhkan belum ada. Untuk mengatasi hal
tersebut anda sebagai bidan harus membantu ibu untuk menyiapkan keperluan
ibu dan bayinya . Buatlah daftar peralatan minimal yang harus disiapkan ibu
dan keluarganya untuk dibawa pada saat persalinan.

a. peralatan untuk persalinan ibu.

 2-3 pakaian tidur yang memudahkan anda untuk menyusui (bukaan depan)
 2-3 BH menyusui
 3 – 4 Kain panjang/ sarung
 baju panjang atau daster
 sandal
 4 celana dalam
 Pembalut ibu bersalin
 2 handuk bersih yang mudah menyerap keringat.
 2 Waslap
 Tisu basah dan tisu kering
 Alat mandi (sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo)
 Minyak penghangat (minyak kayu putih)
 Make-up (krim wajah dan tangan,kaca, sisir)
 Gurita atau korset
 Hp yang sudah isi pulsa.

b. peralatan untuk bayi.

 1 lusin Baju dan popok bayi


 2 handuk bayi yang lembut
 Kain segi empat / selimut bayi
 Kaos tangan dan kaos kaki
 2 waslap
 Topi
 Minyak telon, sabun mandi, shampoo khusus bayi, sisir bayi
 Selendang / kain gendongan
 Peralatan lain: misalnya peralatan makan, obat dan sebagainya.

14.Memantau kesejahteraan bayi

1. Keadaan kesejahteraan bayi

Ke adaan kesejahteraan janin di pengaruhi oleh berbagai faktor,


diantarnya faktor keturunan dan kondisi ke sehatan orang tua nya. Dengan
demikian untuk mengupayakan mendapat keturunan yang sehat, sebaik nya
orang tua dapat menyiapkan diri secara fisik maupun psikologi jauh sebelum
kehamilan dimulai. Kepada mereka perlu di jelaskan mengenai penting nya
kesehatan fisik seperti gizi yang cukup, menghindari pemakaian obat – obatan,
merokok, alcohol, dan lain – lain begitupula pentingnya kesiapan psikologi.

Terlebih bagi wanita yang mempunyai ke cenderungan trjadinya


masalah perinatal, seperti wanita dengan diabetes mellitus, yang mana sering di
ikuti insuffiesiensi plasenta dan IUGR ( Intra Uterine Growth Retardation ) atau
terhambat nya pertumbuhan janin dalam rahim, sangat di perlukan dukungan
berupa perawatan dan konseling dalam upaya menekan resiko seminimal
mungkin.

2.Tujuan utama pemantauan kesehatan janin

Untuk mengenal segini kapan waktu yang tepat untuk terminasi


kehamilan sehingga bayi dapat bertahan hidup lebih baik di bandingkan bila
tetap berada dalam kandungan.

Dewasa ini perkembangan teknologi sudah sedemikian maju sehingga


memungkinkan pengkajian kesejahteraan janin di lakukan lebih teliti, baik
selama kehamilan maupun persalinan. Teknik – teknik tersebut ada yang
merupakan teknologi canggih, sehingga biasanya baru dapat di temui di kota –
kota besar atau rumah sakit seperti rujukan, seperti :

 Ultrasonografi ( USG )
 Kaerdio Teknologi ( KTG )
 Amnioskopi
 Amniosintetis, dll.

Sedangkan beberapa teknik lainnya adalah merupakan merupakan teknik


sederhana yang sudah sejak lama di laksanakan. Teknik – teknik ini dapat
dilakukan di manasaja dan tidak membutuhkan alat atau sarana yang rumit
seperti pengamatan pertumbuhan uterus, auskultasi denyut jantung janin ( DJJ )
dan pengamatan pergerakan janin.
Pada dasarnya ada satu pun jenis pemeriksaan yang lebih unggul dari
yang lain, akan tetapi apabila beberapa hasil pemeriksaan di gabungkan, maka
ketetapan penilaian kesejahteraan janin di harapkan mendekati keadaan yang
sebenar nya.

3. Pengkajian kesehatan janin yang dapat di lakukan pada masing – masing


trimester kehamilan.

a). Trimester 1

Pengkajian trimester 1 dilakukan sampai kehamilan berusia 13 minggu.


Metode pengkajian nya di arahkan pula untuk menentukan formasi yang adanya
kehamilan dan usia kehamilan itu sendiri. Informasi yang di kumpulkan
meliputi riwayat kesehatan dan pengkajian fisik ibu di samping pengkajian
khusus terhadap janin.

1. Auskultasi janin

Untuk mendengar DJJ pada kehamilan trimester 1, dapat di gunakan alat


Ultrasoud stetoscope atau dopler. DJJ dapat mulai trdengar dengan alat ini
antara usia kehamilan 10 – 12 minggu. Normal frekuensi DJJ adalah 120 – 160
x/menit dan harus di bedakan dengan denyut nadi ibu.

2. Ultrasonografi ( USG )

Ultrasonografi adalah suatu pemeriksaan yang menggunakan gelombang


ultrasound untuk mendapatkan gambaran dari janin, plasenta dan uterus.

Secara umum USG dapat di gunakan untuk menilai :

 Taksiran usia kehamilan


 Lokasi plasenta
 Pengawasan dan pertumbuhan dan pergerakan janin
 Deteksi kehamilan ganda
 Identifikasi kelainan bawaan
 Menilai keadaan/ukuran panggul dalam
Selama kehamilan trimester 1 USG digunakan untuk :

 Mengkaji usia kehamilan


 Mengevaluasi diagnose pendarahan pervaginaan
 Memastikan dugaan kehamilan kembar
 Mengevaluasi pertumbuhan janin
 Pemeriksa prenatal tambahan ( misalnya : amniosintesis, pengambilan
contoh vili chorialis Mengevaluasi masa pelvie.

b. Timester 2

Selama trimester 2 ( UK 14- 26 minggu ), janin terus tumbuh dan banyak


mengalami perubahan. Pengkajian yang dapat di lakukan untuk mengawasi
pertumbuhan janin antara lain adalah mengukur fundus uteri dapat di raba
secara abdominal, yaitu biasanya pada usia kehamilan 12 minggu, lokasi fundus
uteri trhadap simfisis pubis dapat di lakukan dengan dua cara :

1. Menggunakan meteran, pengukuran ini menurut McDonald”s


Cara nya garis nol pada pita meteran di letakan pada tepi atas simfisis
pubis, kemudian di rentangkan ke atas melalui perut hingga mencapai fundus
uteri. Hasil pengukuran berkisar 20 Cm, setiap minggu di harapkan terdapat
kenaikan tinggi sebanyak kurang lebih ( 1 ) Centimeter. Dengan demikian
apabila di dapatkan hasil pengukuran setinggi 33 Cm, maka kehamilan nya di
perkirakan sekitar 33 minggu.cara pengukuran tinggi fundus uteri dengan
centimeter ini dapat membantu menentukan perkiraan berat janin dengan rumus
dari Johnson Tausak :

( Tinggi FUT dalam cm – 12)x 155 = taksiran berat janin

Contoh : tinggi FUT = 32 CM

Maka : TBF = ( 32-12 )x 155

=3100 gram
2. Palpasi menurut Leopold I
Pada pengukuran tinggi fundus uteri, kadang – kadang di temukan
ketidak sesuaian antar tinggi fundus uteri dengan usia kehamilan, dapat lebih
besar atau lebih kecil

Beberapa penyebab tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan adalah :

 Kehamilan ganda
 Polihidramnion
 Makrosomia janin
 Mola hydatidosa

Bila tinggi fundus uteri lebih kecil dari usia kehamilan, dapat di sebabkan oleh :

 Gangguan pertumbuhan janin ( growth retarded )


 Kelainan bawaan
 Oligohidramnion

c. Trimester 3

Selama kehamilan trimester 3 ( 28-40 minggu ) pengawasan


pertumbuhan janin, DJJ, dan pergerakan janin terus di lakukan. Di harapkan
tinggi fundus uteri bertambah sekitar santu sentimeter setiap minggu hingga ke-
36. Pada primiggravida kepala janin akan turun ke pintu atas panggul pada
minggu ke-38 dan umum nya tinggi fundus uteri akan turun sekitar 2-4 cm.

Skala Masa Perkembangan Janin

a) 0-4 minggu setelah konsepsi


o Pertumbuhan cepat
o Formasi plata embrionik
o Pembentukan sistem pusat primitive
o Pembentukan jantung dan mulai berdenyut
o Pembentukan pucuk ( tonjolan ) ekstremitas
b) 4-8 minggu
o Pembelahan sel yang sangat cepat
o Pembentukan kepala dan roman muka
o Semua organ utama terbentuk dalam bentuk primitive
o Genetalia eksterna telah ada tetapi seks belum dapat di bedakan
o Pergerakan awal
o Nampak dalam ultrasonic dari 6 minggu

c) 8-12 minggu
o Fungsi kelopak mata
o Ginjal mulai berfungsi dan fetus mengeluarkan urine dari 10 minggu
o Sirkulasi fetal berfungsi sebagaimana mesti nya
o Mulai menghisap dan menelan
o Seks mulai Nampak
o Bergerak secara bebas ( tidak di rasakan ibu )
o Terdapat beberapa reflex primitive

d) 12-16 minggu
o Perkembangan skeletal cepat – Nampak pada sinar-X
o Nampak meconium dalam usus
o Tampak lanugo
o Fusi septum nasal dan palatum

e) 16-10 minggu
o “Quickening” ( gerakan fetal pertama )-ibu merasakan gerakan fetal
o Jantung fetal trdengar pada auskultasi
o Nampak verniks kaseosa
o Kuku jari dapat terlihat
o Sel kulit mulai di perbaharui

f) 20-24 minggu
o Sebagian besar organ mulai dapat berfungsi
o Periode tidur dan aktifitas
o Berespon trhadap suara
o Kulit berwarna merah dan berkerut
g) 24-28 minggu
o Dapat hidup jika lahir
o Kelopak mata kembali terbuka
o Pergerakan pernafasan

h) 28-32 minggu
o Mulai menyimpan minyak dan zat besi
o Testes menurun ke dalam skrotum
o Lanugo hilang dari wajah
o Kulit menjadi lebih pucat dan berkembang kerutan nya

i). 32-36 minggu

o Lemak meningkat membuat tubuh menjadi bulat


o Lanugomenghilang dari tubuh
o Rambut kepala memanjang
o Kuku mencapai ujung jari
o Kartilago telinga melunak
o Lekukan plantar nampak

15.Tanda Berbahaya dalam Kehamilan

1. Perdarahan

Perdarahan sangat ringan tanpa rasa sakit atau nyeri adalah hal umum
yang terjadi di awal kehamilan. Namun, perdarahan bisa menjadi tanda
bahaya kehamilan atau komplikasi serius jika:

- Perdarahan berat dengan darah berwarna gelap disertai nyeri perut hebat (di
salah satu sisi perut), kram, dan serasa ingin pingsan pada trimester pertama.
Ini bisa menjadi tanda kehamilan ektopik (hamil di luar rahim) yang dapat
mengancam jiwa.
- Perdarahan berat disertai nyeri perut hebat pada awal trimester kedua, yang
mungkin merupakan tanda keguguran.
- Perdarahan dengan nyeri perut pada trimester ketiga, dapat menjadi
gejala abrupsio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim).
- Perdarahan tiba-tiba tanpa rasa sakit, menunjukkan gejala plasenta
previa (sebagian atau seluruh plasenta bayi menyelimuti atau berada di atas
pangkal leher rahim).
- Perdarahan berat pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu,
kemungkinan bayi akan terlahir prematur.

2. Mual berat dan muntah-muntah

Mual dan muntah ketika hamil memang hal yang wajar terjadi, namun
bisa menjadi hal yang serius jika tidak terkendali dan parah. Mengapa?
Ketika merasa mual, ibu hamil kemungkinan tidak bisa makan atau minum
apa pun. Kondisi mual muntah berat hingga ibu hamil dan janin
mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi disebut hiperemesis gravidarum.

Sering muntah ketika hamil juga bisa menjadi tanda bahaya kehamilan,
seperti:

- Preeklamsia, jika muntah-muntah selama paruh kedua masa kehamilan,


nyeri di bawah tulang rusuk, dan pembengkakan di wajah, tangan atau
kaki.
- Keracunan makanan, jika muntah disertai diare.
- Infeksi ginjal, jika muntah disertai demam dan nyeri di punggung bawah
atau sekitar alat kelamin.

3. Demam

Ibu hamil lebih rentan terjangkit pilek dan flu. Oleh karena itu, jangan
heran jika ibu hamil terkadang mengalami demam. Tapi, segera hubungi
dokter jika demam berlangsung lebih dari 1 - 2 hari dan suhu tubuh di atas
37,5 derajat Celcius namun tidak menunjukkan gejala flu atau pilek. Atau
jika suhu tubuh lebih dari 39 derajat Celcius selama beberapa waktu, karena
ini dapat membahayakan bayi dalam kandungan.

4. Janin jarang bergerak

Janin cukup sering bergerak merupakan salah satu tanda bahwa


kehamilan baik-baik saja. Tapi jika pola pergerakannya berubah (berhenti
atau berkurang) khususnya pada usia kehamilan 28 minggu, segera hubungi
dokter. Ini berarti terjadi sesuatu dengan janin yang dikandung.
5. Keluar cairan dari vagina

Jika ada cairan yang merembes dari vagina pada masa kehamilan kurang
dari 37 minggu, itu berarti air ketuban sudah pecah. Artinya, janin yang ada
di dalam kandungan sudah harus dilahirkan walau dalam keadaan prematur.
Namun, bisa jadi cairan yang keluar tersebut bukan air ketuban, melainkan
urine. Ini akibat adanya tekanan pada kandung kemih ketika rahim
membesar. Untuk membedakan apakah cairan yang merembes adalah air
ketuban atau urine, coba buang air kecil. Jika setelahnya, cairan masih terus
keluar, itu tandanya air ketuban sudah pecah.

6. Gejala preeklamsia

Preeklamsia adalah keadaan serius selama masa kehamilan yang


berpotensi menyebabkan kondisi fatal. Gangguan ini ditandai dengan
tekanan  darah tinggi, kelebihan protein dalam urine (biasanya terjadi setelah
minggu ke-20 kehamilan), nyeri perut bagian tengah atau atas, pandangan
kabur atau ganda, tangan dan kaki bengkak, sakit kepala parah yang tidak
hilang, muntah-muntah, jarang buang air kecil, dan sesak napas.

7. Jatuh

Jatuh ketika hamil tidak selalu berbahaya. Jika jatuh terduduk tidak ada
yang perlu dikhawatirkan, karena janin terlindungi oleh rahim dan cairan
ketuban. Namun, jika perut terkena benturan ketika jatuh, terjadi kontraksi,
adanya rembesan cairan, atau perdarahan, segera pergi ke instalasi gawat
darurat rumah sakit.

8. Sering buang air kecil dan terasa menyakitkan

Jika ibu hamil sering buang air kecil dan terasa menyakitkan ketika


membuangnya, segera periksakan diri ke dokter karena kondisi tersebut
merupakan tanda infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih bisa
menyebabkan infeksi ginjal, meningkatkan risiko ketuban pecah lebih awal,
dan kelahiran prematur.
16. KUNJUNGAN ULANG

a. Pengertian kunjungan ulang

Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah
kunjungan antenatal pertama. Kunjungan ulang dilakukan/ dijadwalkan setiap
4 minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sekali
sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin.
Antenatal care atau kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Kunjungan ibu hamil bertujuan untuk mempertukarkan informasi
ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum,
dan kontak social untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya.

b. Tujuan kunjungan

Ada beberapa tujuan kunjungan ulang kehamilan yaitu :

 Mendeteksikan komplikasi – komplikasi


 Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan
 Pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pendeteksian komplikasi,
mempersiapkan kelahiran, dan kegawatdaruratan.

c. Tindakan tindakan pada kunjungan ulang

1. PIHAK IBU

 Riwayat kehamilan sekarang

Gerakan janin setiap masalah atau tanda – tanda bahaya keluhan –


keluhan lazim seperti pegel – pegel, kram pada kaki, sering kencing,
pigmentasi kulit, sembelit, kekhawatiran lain apakah bayi yang dikandungan
sehat, melahirkan itu sakit. Selama pengambilan riwayat, bidan tetap
membina hubungan saling percaya dengan ibu dan keluarganya.
 Pemeriksaan fisik berat badan tekanan darah

Pemeriksaan ekstremitas bawah (oedema, reflex tendon, varicosities, dan


tanda human) pengukuran tinggi fundus uteri (setelah 12 mg dengan palpasi,
setelah 22 mg dengan pita ukuran) maneuver leopold untuk mendeteksi
kelainan letak (setelah 36mg)

a) Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada
pada bagian fundus.
b) Leopold II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang,
dan bagian janin yang teraba disebelah kiri atau kanan
c) Leopold III : untuk mengetahui bagian janin yang berada di bawah atau
presentasi
d) Leopold IV : untuk menentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk
panggul ataukah belum.

Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin


merupakan cara yang efektif untuk mendeteksi preeklampsi. Penelitian juga
membuktikan bahwa perkembangan bayi dapat dimonitor dengan
menggunakan pengukuran tinggi fundus.

 Pemeriksaan laboraturium protein urin hasil penelitian menunjukan bahwa


penapisan rutin protein urin merupakan cara efektif mendeteksi preeklampsi.

 Pemeriksaan panggul lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III


jika panggul perlu dievaluasi kembali. Lakukan pemeriksaan vagina jika ada
indikasi atau ibu memiliki tanda tanda kurang bulan

 Pemeriksaan keadaan umum meliputi penampilan, sikap tubuh dan emosi ibu.
2. PIHAK BAYI

Pada pihak bayi yang perlu dikaji adalah gerakan janin; denyut jantung
janin (DJJ), dilakukan setelah uk 12 minggu; tafsiran berat janin (TBJ); letak
dan presentasi, engagement ( masuknya kepala ke panggul) kehamilan
kembar/tunggal.

17. PEKERJAAN

Seorang wanita yang hamil harusnya berhenti bekerja diluar rumah sangat
tergantung pada jenis pekerjaanya, apakah lingkungan pekerjaan mengancam
kehamilan/ tidak dan seberapa besar energi fisik dan mental yang diperlukan
dalam bekerja. Sebagai contoh : wanita yang bekerja sebagai radiographer
dianjurkan untuk meninggalkan pekerjaannya beberapa bulan sebelum hamil.
Demi menjaga kesehatan kandungan dan juga janin dalam perutnya, ibu hamil
haruslah menjaga kesehatan dan asupan nutrisi selama kehamilan.

Selain itu para ibu hamil juga harus mengetahui pekerjaan yang tidak
boleh dilakukan, dengan bertujuan untuk mnjaga kandungan dan kondisi
kehamilan. Selama kehamilan, ibu hamil tidak boleh melakukan berbagai
aktivitas yang memberatkan, hal ini dikhawatirkan mengganggu kesehatan janin
dalam perutnya, sebaiknya perbanyak istirahat, karena melakukan berbagai
pekerjaan juga akan berpengaruh dengan kesehatan janin.

a. Pekerjaan yang tidak boleh dilakukan ibu hamil

1. Memindahkan barang yang berat

Pasalnya, mengangkat barang berat saat hamil dapat menyebabkan cidera


punggung bahkan sampai kontraksi yang akhirnya akan mengakibatkan bayi
lahir prematur atau yang lebih buruk lagi adalah keguguran.
2. Mengecat perabotan

Bahan kimia yang terkandung di dalam cat dan politur bisa berbahaya
bagi kesehatan janin jika terjadi kontak langsung dengan benda tersebut

3. Mengepel lantai terlalu sering

Mengepel dapat menimbulkan linu pinggul dan peradangan saraf siatik.


Posisi saat mengepel dapat memberikan tekanan pada janin dan membuat
kehamilan menjadi beresiko

4. Membersihkan tempat sampah atau kandang hewan

Ibu hamil rentan terinfeksi toksoplasmosis, yang dapat mengakibatkan


terancamnya nyawa sang ibu maupun janin yang dikanudngnya, pasalnya
penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan system saraf dan otak pada janin
dalam kandungan. Efek dari infeksi ini beragam, mulai dari yang ringan
hingga parah
Efek buruk yang mungkin menimpa bayi adalah cacat lahir yang serius
pada mata dan otak. Selain itu toksoplasma juga dapat menyebabkan
kerusakan struktural dan neurologis jangka panjang, dan lebih parahnya lagi
dapat mengakibatkan keguguran.

5. Berdiri terlalu lama

Posisi berdiri tetap boleh dilakukan, namun dengan jangka waktu yang
tidak terlalu lama, karena berdiri terlalu lama dapat menambah tekanna pada
kaki dan punggung yang tentunya tidak baik bagi ibu hamil.

b. Cara ibu hamil menjaga kondisi agar tetap sehat dalam melakukan pekerjaan.

1. Asupan makanan
Jonsumsi 3 sampai 5 jenis makanan sehat dalam sehari. Selain itu perlu
konsumsi makanan ringan bergizi seperti irisan sayuran, buah buahan,
yoghurt, keju, kecambah, kedelai, susu dan produk telur.

2. Siapkan cemilan sehat

Morning sickness juga kerap dirasakan para ibu hamil. Untuk


mengatasinya jangan membiarkan tubuh kelaparan atau dehidrasi. Morning
sickness juga bisa diatasi dengan menghirup air es atau jus lemon

3. Konsumsi suplemen bila perlu

Untuk menjaga kesehatan ibu dan janin sebaiknya memastikan sudah


mencukupi kebutuhan vitamin c dari suplemen atau buah buahan.

4. Menjaga pola tidur

Ibu hamil membutuhkan waktu sepuluh atau sebelas jam saat tidur malam
hari, hal ini untuk memastikan alirah darah baik untuk bayi dan membantu
mencegah pembengkakan

5. Olahraga ringan

Berjalan jalan kecil atau melakukan olahraga ringan lainnya akan


membantu mengurangi kemungkinan ada pembukan darah, varises dan
pembengkakan kaki.

18. Senam hamil ( EXERCISE )

Senam hamil merupakan suatu aktifitas yang bertujuan untuk ibu dapat
menjalani kehamilan nya dengan optimal. Senam ibu hamil di lakukan secara
rutin dan terus menerus, hal ini bertujuan : untuk mengurangi dan mencegah
timbul nya gejala yang mengganggu selama masa kehamilan seperti sakit
pinggang, bengkak kaki, dan lain – lain, mengurangi ketegangan otot – otot
sendi sehingga mempermudah kelahiran.

a. Waktu yang paling tepat memulai senam hamil

Senam hamil dapat di lakukan pada usia kehamilan sudah memasuki


usia 6 bulan. Dan karena lebih opimal dan tentunya Gerakan senam hamil ini di
lakukan jika tidak ada kontraksi.

b. Kontrak indikasi senam hamil

 Riwayat melahirkan bayi premature


 Riwayat melahirkan bayi BBLR
 Riwayat perdarahan pervagina selama kehamilan
 Riwayat kontrak rahim premature selama kehamilan
 Riwayat kehamilan dengan adanya penyakit hipertensi, kelainan jantung,
diabetes tak terkontrol

c. Manfaat senam hamil

 Mempelancar persalinan normal


 Agar ibu hamil dapat mempersiapkan tubuhnya untuk persalinan
 Meningkatkan kesejahteraan ibu serta bayi yang di kandung nya
 Membentuk sikap yang tenang
 Membentuk mekanika tubuh yang baik selama dan setelah kehamilan

d. Gerakan senam hamil

a. pernafasan

Setiap Gerakan senam hamil di iringi dengan pernapasan yang di


lakukan dengan cara mulut tertutup kemudian tarik napas lalu keluarkan
dengan lembut. Dinding perut naik pada saat tarik napas dan turun pada
waktu pengeluaran napas sambil mengeluarkan nafas melalui mulut.
b. Atur posisi ibu duduk bersila sambil mengeluarkan napas dari mulut

c. Gerakan pernapasan

 Posisi duduk bersila dengan kedua tangan di letakan menghadap ke atas di


kaki
 Lakukan Gerakan kepala dengan menengok ke kanan dan ke kiri secara
bergantian 8 kali hitungan.
 Selanjutnya Gerakan kepala dengan menundukan kepala dan kembali ke
semula sampai 8 kali hitungan.

d. Senam kaki

Bayi yang sedang tumbuh dan sesang menambah berat badan nya sangat
sering menimbulkan nyeri dan kesukaran peredaran darah dalam kaki dan
tungkai ibu.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kehamilan (graviditas) adalah mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan


berakhir dengan persalinan. Kehamilan dibagi menjadi 3 tahap yaitu Trimester I
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke 4 sampai
bulan ke 6, trimester III dimulai bulan ke 7 sampai ke 9. Kebutuhan ibu yang
tidak hamil dan kebutuhan ibu yang sedang hamil sangatlah berbeda, oleh sebab
itu sebagai ibu yang sedang hamil hendaknya mempunyai kesadaran akan
kebutuhan dasar ibu hamil yang harus dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja
dibebankan kepada ibu hamil tetapi suami, keluarga,bahkan lingkungan sekitar
seharusnya mendukung untuk sebisa mungkin memenuhi kebutuhan yang
diperlukan ibu hamil guna membantu kelancaran kehamilan ibu.

DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati,yuni dkk.2009.perawatan ibu hamil.yogyakarta: fitramaya


Sulistyawati,Ari.2011. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan.jakarta:
salemba medika

Bobak, Lowdermik, jensen(Alih bahasa: wijayarini, Anugrah).2005.buku ajaran


keperawataan maternitas, edisi 4. EGC,jakarta.

Frase, cooper(Alih bahasa: Rahayu,et.al).2009.myles, Buku ajar bidan, edisi


14.EGC, jakarta.

Yeyeh.A,yulianti.L,Maemunah.Susilawati.L.2009, Diklat kuliah asuhan


kebidanan 1(kehamilan).CV.Trans info media:jakarta

Pusdiknakes,2001. Buku 2 asuhan antenatal.Sarwono,2000. Buku acuan


nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Yayasan bina pustaka.
Jakarta.

Depkes RI.2004, asuhan persalinan normal.jakarta: departemen kesehatan

Hidayat,A,Aziz Alimul. 2008 JNPKKR-POGI-JHPIEGO.2002. buku panduan


praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.jakarta:yayasan bina
pustaka sarwono prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai