Disusun oleh:
Ayu dewi srikandi
Diana marelita
Eka sukmawati
Larasati novendra
Penyusun laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
asuhan kebidanan akademik 2019/2020.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
haid pertama haid teraakhir . kehamilan dibagi dengan tiga triwulan pertama
dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan
keempat sampai 6 bulan , triwulan ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai 9
bulan (saifuddin,2008;89).
Menurut federasi obstetri ginekologi internasional dalam buku ilmu
kebidanan (2009;h.213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal
akan berlangsung dalam 12 minggu, trisemester kedua 15 minggu (minggu
ke13 hingga ke27), daan trisemester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga
ke 40).
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya prosees ini terjadi perubahan perubahan. Perubahan tersebut
meliputi perubahan fisik, mentaal dan sosial. Kebutuhan dasar yaang
diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, personal hygien,
pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, istirahat, imunisasi,
traveling, aktivitas dan senam hamil.
Kebutuhaan ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin
selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan
berdampak pada kesehatan ibu selaama kehamilan dan juga secara laangsung
mempengaruhi proses persalinan kelak.
B. Rumusan masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah bagaimanakah
kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilitas, body mekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar rumah?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan dan mengetahui lebih lanjut tentang kebutuhan dasar ibu
hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi,
seksualitas, mobilisasi body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur,
imunisasi, traveling, persiapan laktasi, ketidak nyamanan dan cara
mengatasi, persiapan persalinan, memantau kesejahteraan bayi, tanda bahaya
dalam kehamilan, kunjungan ulang, pekerjaan, exercise/senam hamil .
BAB II
PEMBAHASAN
1. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil.
Konsumsi oksigen dan ventilasi semenit meningkat secara progresif selama
masa kehamilan volume tidak dan dalam angka yang lebih kecil laju pernafasan
meningkat pada aterm konsumsi oksigen akan meningkat hingga 20-50% dan
ventilasi semenit meningkat hingga 50% paCO menurun sekita 28%-32 mm Hg.
Alkalosis respiratorik dihindari melalui mekanisme kompensasi yaitu
penurunan konsentrasi plasma bikarbonat.
Hiverventilasi juga dapat meningkatkan paO2 secara perlahan
peningkatan dari 2,3- difosfogliselat mengurangi efek hiverventilasi dalam
afinitaas hemoglobin dengan oksigen tekanan persial oksigen dimana
hemoglobin mencapai setengah saturasi ketika berikatan dengan oksigen 27 ke
30 mm Hg. Hubungan antara masa akhir kehamilan dengan peningkatan curah
jantung memicu fungsi jaringan .Gangguan pernafasan tersebut bisa terjadi
kepada ibu hamil sehingga bisa mengganggu kepada kebutuhan oksigen.
Adapun kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan oleh ibu hamil adalah
sebagai berikut :
Ibu hamil perlu makaan makanan yang bernutrisi dan bergizi pada waktu
hamil harus di tingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya
mengonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup
cairan ( menu seimbang ).Bahan makanan yang banyak mengandung hidrat
adalah golongan padi-padian ( misalnya beras dan jagung ), golongan umbi-
umbian ( misalnya ubi dan singkong ), dan sagu. Seiring dengan perkembangan
dan perumbuhan janin serta perkembangan payudara ibu, keperluan pada waktu
hamil sangat meningkat. Kekurangan protein dalam makanan ibu hamil
mengakibatkan bayi akan lahir lebih kecil dari normal. Kekurangan tersebut
juga mengkibatkan pembentukan air susu ibu dalam masa laktasi yang kurang
sempurna.
Kegunaan makanan tersebut adalah:
a. Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal,
sedang untuk orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300dan 2800
Kkal. Penambahan yang dibutuhkan wanita hamil 150 kal/hari pada trimester I
dan 300 kal/hari untuk trimester II dan III. Kalori dipergunakan untuk produksi
energi, untuk menunjang meningkatnya metabolisme, pertumbuhan janin dan
plasenta. Bila kurang energi akan diambil dari pembakaran protein yang
mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Asupan makanan ibu hamil pada triwulan
1 sering mengalami penurunan karena menurunnya nafsu makan dan sering
timbul mual dan muntah. Meskipun ibu hamil mengalami keadaan tersebut
tetapi asupan makanan harus tetap diberikan seperti biasa. National natality
survey (dalam Walsh,2002) menemukan bahwa berat normal wanita yang
melahirkan bayi 3-4 kg adalah mengalami kenaikan 16 kg.
b. energi
Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil
untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan
energi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan
janin. Pada trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau
pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah tambahan energi ini terus
meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin.
Ada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya. Gizi pada
waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup
cairan (menu seimbang).
c. Protein
e. Vitamin
f. Zat Besi
Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena
itu perlu ditentukan kepada ibu hamil untuk mengonsumsi zat besi selama hamil
dan setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar
300% ( 1.040 mg selama hamil ) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi
hanya dari asupan makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang dengan
suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu
ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan dan enam
minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia postpartum.
Meskipun begitu besar manfaat dari suplemen zat besi, tetapi tetap perlu
diperhatikan bahwa mengonsumsi zat besi yang berlebihan kurang baik, karena
tablet besi terbukti dapat menurunkan kadar seng dalam serum. Oleh karena itu
asupan zat besi dari makanan adalah yang terbaik.
g. Kalsium
h. Asam Folat
3. Personal hygiene
1. perawatan rambut
2. perawatan gigi
3. mandi untuk menjaga kebersihan kulit untuk mencegah infeksi
4. perawatan payudara
5. perawatan vulva dan vagina
b. manfaat personal hygine dan aktivitas pada ibu hamil
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan sistem perkemihan
sehingga daerah genetal kurang diperhatikan. Gangguan membrane
mukosa mulut yaitu terjadi hipersalifasi yang menyebabkan caries
gigi,gangguan fisik pada kuku, rambut mudah berkeringat sehingga
menyebabkan gatal dan bau pada rambut
2. Dampak Fisikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygine adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan hargadiri,aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
1. Body image
2. Praktik sosial
3. Status sosial ekonomi
4. Pengetahuan
5. Kebiasaan
6. Kondisi fisik
4Pakaian
a. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah
perut.
b. Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
c. Pakailah bra yang menyokong payudara.
d. Memakai sepatu dengan hak yang rendah.
e. Pakaian dalam yang selalu bersih
5Eliminasi
a. Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan banyak
minum air putih.
b. Ibu hamil harus banyak mengkonsumsi saayur dan buah.
6. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir
kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi
berhubungan seks selama 14 hari menjelan kelahiran. Koitus tidak dibenarkan
bila terdapat perdarahan pervaginam, riwayat abortus berulang, abortus/partus
prematurus imminens, ketuban pecah sebelum waktunya.Pasangan yang
melakukan kunikulus harus berhati-hati untuk tidak meniupkan udara kedalam
vagina
a. Faktor emosional yang mempengaruhi dorongan seksual
Takut Keguguran
Takut Orgasme
Takut infeksi
b. Secara umum hubungan seksual tidak dianjurkan pada kasus kasus
kehamilan tertentu misalnya:
Ancaman Keguguran atau riwayat keguguran
Plasenta letak rendah (plasenta prefia)
Riwayat kelahiran prematur
Pendarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui penyebab
kram
Dilatasi atau pelebaran serviks
STD atau penyakit seksual yang menular.Untuk kasus STD
disarankan tidak melakukan hubungan seksual sampai STD sudah
disembuhkan
Kesehatan ibu dan janin
Kebutuhan untuk bed rest
Infeksi pada kemaluan
Ibu hamil dapat dianjurkan untuk melakukan pekerjaan rumah dengn dan
secara berirama dengan menghindari gerakan menyentak, sehingga menguangi
ketegangan pada tubuh yang menghindari kelelahan.
Secara anatomi, ligamen sendi putar dapat meningkatkan pelebaran/pembesaran
rahim pada uang abdomen.
Sikap tubuh yang baik dan perlu diperhatikan oleh ibu hamil:
a. Duduk
Duduk adalah posisi yang lazim dipilih, sehingga postur yang baik dan
kenyamanan nya penting. Ibu harus diingatkan untuk duduk bersandar dikursi
dengan benar, pastikan bahwa tulang belakangnya tersangga dengan baik
b. Berdiri
Aspek postur tegak yang baik harus didiskusikan. Ibu perlu dianjurkan
untuk berdiri dan berjalan tegak, dengan menggunakan otot trasversus dan dasar
panggul. Posisi kepala penting, kepala harus dipertahankan tegak dengan dagu
rata dan bahu turun relaks
c. Berjalan
Hindari juga sepatu bertumit rungcing karena mudah menghilangkan
keseimbangan. Bila memiliki anak balita, usahakan supaya tinggi pegangan
keretanya sesuai untuk ibu.
8. Istirahat /tidur
Wanita hamil dianjurkan untuk beristirahat jadwal istirahatnya perlu
diperhatikan dengan baik tidur pada malam hari kurang lebih 8 Jam Dan siang
selama 1 jam
9. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang
diberikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.
Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan status
kekebala/imunisasinya.Bumil yang belum pernah mendapatkan imunisasi maka
statusnya T0, jika telah mendapatkan interval minimal 4 minggu atau pada masa
balitanya telah memperoleh imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya adalah
T2, bila telah mendapatkan dosis TT yang ke-3 (interval minimal dari dosis ke-
2) maka statusnya T3, status T4 didapat bila telah mendapatkan 4 dosis
( interval minimal 1 tahun dari dosis ke-3 ) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis
telah di dapat ( interval minimal 1 tahun dari dosis ke 4 ).
10. traveling
a. Hindari pergi kesuatu tempat yang ramai, sesak dan panas, serta
berdiri terlalu lama ditempat itu karena akan dapat menimbulkan
sesak nafas sampai akhirnya jatuh pingsan.
2) Hal – hal yang harus dilakukan ibu hamil dalam persiapan laktasi adalah :
a. Menjaga asupan nutrisi / gizi ibu selama hamil
Zat gizi yang masuk ke dalam tubuh serta cadangan yang ada pada wanita
hamil dan menyusui akan digunakan untuk aktifitas dan metabolisme ibu,
untuk proses pembentukan ASI dan nilai kalori serta zat gizi ASI itu sendiri.
Gizi semasa hamil berhubungan dengan laktasinya, oleh karena itu butuh
perhatian khusus.
e. Menjaga personal hygiene
Menjaga kebersihan diri saat hamil sangat penting. Beberapa dampak
yang ditimbulkan jika ibu hamil tidak menjaga kebersihan diri selama hamil
yakni berupa gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut.
Beberapa cara merawat kebersihan diri yakni, mandi, mengganti pakaian,
menjaga kebersihan gigi, rambut dan kepala, wajah, genetalia, dan perawatan
payudara.
e. Melakukan ANC dengan teratur
1. Ngidam
a. Penyebab
Berkaitan dengan persepsi individu wanita hamil mengenai apa yang bisa
mengurangi rasa mual dan muntah sehingga indra pengecap menjadi tumpul
jadi makanan yang lebih merangsang dicari-cari
d. Cara Menangani/mengatasi
b) Keputihan
Selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak ada
rasa gatal dan tidak tercium bau yang kurang sedap maka ibu tidak perlu
cemas. Jagalah kebersihan alat kelamin dan gunakan selalu celana dalam yang
bersih dan kering. Jika keputihan berbau dan terasa gatal segera meminta
pertolongan kepada petugas kesehatan. Biasanya terjadi pada trimester I dan III.
a. Penyebab
Jika cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau berwarna
kuning/ abu-abu (beberapa penyakit kelamin servicitis dan vaginitis)
Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
Perdarahan pervaginaan (abduptio placentae, plecenta previa, lesi pada
servik)
c. Cara meringankan/mengatasi
Keadaan ini lebih sering terjadi di pagi hari walaupun keadaan yang
dirasakan oleh sekitar 50% ibu hamil ini dapat muncul kapan saja. Dapat terpicu
hanya karena mencium bau makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi
normal tidak membuat mual). Hal ini terjadi karena perubahan hormone dalam
tubuh. Biasanya, hanya berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan, dan
berhenti begitu masuk bulan ke-4. Fisiologi: Perubahan hormon dan faktor
psikologis, refleksi kebahagian atau bisa juga karena rasa penolakan terhadap
kehamilan. Biasanya terjadi pada minggu ke 5-12 bisa terjadi lebih awal (2-3
minggu setelah hpht).
a. Penyebab
4. Pusing/Sakit Kepala
Biasa terjadi pada trimester II dan III. Ini Akibat kontraksi otot/spasme
otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan. Selain itu,
Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf
yang berubah. Fisiologi: Sakit kepala yang sering lebih dari biasa, hal ini
mungkin karena keadaan rasa mual, kelelahan,lpar, tekanan darah rendah, dan
dapat juga karena perasaan tegang/depresi. Merasa pusing karena pada awal
kehamilan ini karena adanya peningkatan tuntutan darah ketubuh, sehingga
sewaktu berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba,
sistem sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi.
a. Penyebab
c. Cara Meringankan/Mencegah
Teknik relaksasi
Memassase leher dan otot bahu
Penggunaan kompres panas atau es pada leher
Istirahat
Mandi air hangat
Pengobatan : penggunaan yang bijaksana dari tylenol/paracetamol
Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik.
5. Kelelahan
a. Penyebab
c. Tanda-tanda bahaya
Sejak awal ibu dan keluarga sudah harus menentukan dimana akan
melahirkan sehingga ketika sudah ada tanda–tanda persalinan maka langsung
berangkat karena tujuannnya sudah jelas dan mantap sehingga tidak perlu
berpikir atau diskusi dengan keluarga dan masyarakat yang akan memakan
waktu untuk mencapai fasilitas kesehatan.
Siapa yang akan menjaga keluarganya dirumah ketika ibu melahirkan juga
harus sudah disiapkan supaya ibu yang akan melahirkan secara total hanya
memikirkan proses persalinan yang dihadapi dan tidak dikacaukan dengan
pikiran – pikiran yang lain. Seringkali terjadi di lapangan, ibu yang akan
melahirkan masih memikirkan anaknya yang dirumah siapa yang menjaga,
siapa yang mengantar sekolah dsb.
2-3 pakaian tidur yang memudahkan anda untuk menyusui (bukaan depan)
2-3 BH menyusui
3 – 4 Kain panjang/ sarung
baju panjang atau daster
sandal
4 celana dalam
Pembalut ibu bersalin
2 handuk bersih yang mudah menyerap keringat.
2 Waslap
Tisu basah dan tisu kering
Alat mandi (sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo)
Minyak penghangat (minyak kayu putih)
Make-up (krim wajah dan tangan,kaca, sisir)
Gurita atau korset
Hp yang sudah isi pulsa.
Ultrasonografi ( USG )
Kaerdio Teknologi ( KTG )
Amnioskopi
Amniosintetis, dll.
a). Trimester 1
1. Auskultasi janin
2. Ultrasonografi ( USG )
b. Timester 2
=3100 gram
2. Palpasi menurut Leopold I
Pada pengukuran tinggi fundus uteri, kadang – kadang di temukan
ketidak sesuaian antar tinggi fundus uteri dengan usia kehamilan, dapat lebih
besar atau lebih kecil
Beberapa penyebab tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan adalah :
Kehamilan ganda
Polihidramnion
Makrosomia janin
Mola hydatidosa
Bila tinggi fundus uteri lebih kecil dari usia kehamilan, dapat di sebabkan oleh :
c. Trimester 3
c) 8-12 minggu
o Fungsi kelopak mata
o Ginjal mulai berfungsi dan fetus mengeluarkan urine dari 10 minggu
o Sirkulasi fetal berfungsi sebagaimana mesti nya
o Mulai menghisap dan menelan
o Seks mulai Nampak
o Bergerak secara bebas ( tidak di rasakan ibu )
o Terdapat beberapa reflex primitive
d) 12-16 minggu
o Perkembangan skeletal cepat – Nampak pada sinar-X
o Nampak meconium dalam usus
o Tampak lanugo
o Fusi septum nasal dan palatum
e) 16-10 minggu
o “Quickening” ( gerakan fetal pertama )-ibu merasakan gerakan fetal
o Jantung fetal trdengar pada auskultasi
o Nampak verniks kaseosa
o Kuku jari dapat terlihat
o Sel kulit mulai di perbaharui
f) 20-24 minggu
o Sebagian besar organ mulai dapat berfungsi
o Periode tidur dan aktifitas
o Berespon trhadap suara
o Kulit berwarna merah dan berkerut
g) 24-28 minggu
o Dapat hidup jika lahir
o Kelopak mata kembali terbuka
o Pergerakan pernafasan
h) 28-32 minggu
o Mulai menyimpan minyak dan zat besi
o Testes menurun ke dalam skrotum
o Lanugo hilang dari wajah
o Kulit menjadi lebih pucat dan berkembang kerutan nya
1. Perdarahan
Perdarahan sangat ringan tanpa rasa sakit atau nyeri adalah hal umum
yang terjadi di awal kehamilan. Namun, perdarahan bisa menjadi tanda
bahaya kehamilan atau komplikasi serius jika:
- Perdarahan berat dengan darah berwarna gelap disertai nyeri perut hebat (di
salah satu sisi perut), kram, dan serasa ingin pingsan pada trimester pertama.
Ini bisa menjadi tanda kehamilan ektopik (hamil di luar rahim) yang dapat
mengancam jiwa.
- Perdarahan berat disertai nyeri perut hebat pada awal trimester kedua, yang
mungkin merupakan tanda keguguran.
- Perdarahan dengan nyeri perut pada trimester ketiga, dapat menjadi
gejala abrupsio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim).
- Perdarahan tiba-tiba tanpa rasa sakit, menunjukkan gejala plasenta
previa (sebagian atau seluruh plasenta bayi menyelimuti atau berada di atas
pangkal leher rahim).
- Perdarahan berat pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu,
kemungkinan bayi akan terlahir prematur.
Mual dan muntah ketika hamil memang hal yang wajar terjadi, namun
bisa menjadi hal yang serius jika tidak terkendali dan parah. Mengapa?
Ketika merasa mual, ibu hamil kemungkinan tidak bisa makan atau minum
apa pun. Kondisi mual muntah berat hingga ibu hamil dan janin
mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi disebut hiperemesis gravidarum.
Sering muntah ketika hamil juga bisa menjadi tanda bahaya kehamilan,
seperti:
3. Demam
Ibu hamil lebih rentan terjangkit pilek dan flu. Oleh karena itu, jangan
heran jika ibu hamil terkadang mengalami demam. Tapi, segera hubungi
dokter jika demam berlangsung lebih dari 1 - 2 hari dan suhu tubuh di atas
37,5 derajat Celcius namun tidak menunjukkan gejala flu atau pilek. Atau
jika suhu tubuh lebih dari 39 derajat Celcius selama beberapa waktu, karena
ini dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
Jika ada cairan yang merembes dari vagina pada masa kehamilan kurang
dari 37 minggu, itu berarti air ketuban sudah pecah. Artinya, janin yang ada
di dalam kandungan sudah harus dilahirkan walau dalam keadaan prematur.
Namun, bisa jadi cairan yang keluar tersebut bukan air ketuban, melainkan
urine. Ini akibat adanya tekanan pada kandung kemih ketika rahim
membesar. Untuk membedakan apakah cairan yang merembes adalah air
ketuban atau urine, coba buang air kecil. Jika setelahnya, cairan masih terus
keluar, itu tandanya air ketuban sudah pecah.
6. Gejala preeklamsia
7. Jatuh
Jatuh ketika hamil tidak selalu berbahaya. Jika jatuh terduduk tidak ada
yang perlu dikhawatirkan, karena janin terlindungi oleh rahim dan cairan
ketuban. Namun, jika perut terkena benturan ketika jatuh, terjadi kontraksi,
adanya rembesan cairan, atau perdarahan, segera pergi ke instalasi gawat
darurat rumah sakit.
Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah
kunjungan antenatal pertama. Kunjungan ulang dilakukan/ dijadwalkan setiap
4 minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sekali
sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin.
Antenatal care atau kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Kunjungan ibu hamil bertujuan untuk mempertukarkan informasi
ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum,
dan kontak social untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya.
b. Tujuan kunjungan
1. PIHAK IBU
a) Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada
pada bagian fundus.
b) Leopold II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang,
dan bagian janin yang teraba disebelah kiri atau kanan
c) Leopold III : untuk mengetahui bagian janin yang berada di bawah atau
presentasi
d) Leopold IV : untuk menentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk
panggul ataukah belum.
Pemeriksaan keadaan umum meliputi penampilan, sikap tubuh dan emosi ibu.
2. PIHAK BAYI
Pada pihak bayi yang perlu dikaji adalah gerakan janin; denyut jantung
janin (DJJ), dilakukan setelah uk 12 minggu; tafsiran berat janin (TBJ); letak
dan presentasi, engagement ( masuknya kepala ke panggul) kehamilan
kembar/tunggal.
17. PEKERJAAN
Seorang wanita yang hamil harusnya berhenti bekerja diluar rumah sangat
tergantung pada jenis pekerjaanya, apakah lingkungan pekerjaan mengancam
kehamilan/ tidak dan seberapa besar energi fisik dan mental yang diperlukan
dalam bekerja. Sebagai contoh : wanita yang bekerja sebagai radiographer
dianjurkan untuk meninggalkan pekerjaannya beberapa bulan sebelum hamil.
Demi menjaga kesehatan kandungan dan juga janin dalam perutnya, ibu hamil
haruslah menjaga kesehatan dan asupan nutrisi selama kehamilan.
Selain itu para ibu hamil juga harus mengetahui pekerjaan yang tidak
boleh dilakukan, dengan bertujuan untuk mnjaga kandungan dan kondisi
kehamilan. Selama kehamilan, ibu hamil tidak boleh melakukan berbagai
aktivitas yang memberatkan, hal ini dikhawatirkan mengganggu kesehatan janin
dalam perutnya, sebaiknya perbanyak istirahat, karena melakukan berbagai
pekerjaan juga akan berpengaruh dengan kesehatan janin.
Bahan kimia yang terkandung di dalam cat dan politur bisa berbahaya
bagi kesehatan janin jika terjadi kontak langsung dengan benda tersebut
Posisi berdiri tetap boleh dilakukan, namun dengan jangka waktu yang
tidak terlalu lama, karena berdiri terlalu lama dapat menambah tekanna pada
kaki dan punggung yang tentunya tidak baik bagi ibu hamil.
b. Cara ibu hamil menjaga kondisi agar tetap sehat dalam melakukan pekerjaan.
1. Asupan makanan
Jonsumsi 3 sampai 5 jenis makanan sehat dalam sehari. Selain itu perlu
konsumsi makanan ringan bergizi seperti irisan sayuran, buah buahan,
yoghurt, keju, kecambah, kedelai, susu dan produk telur.
Ibu hamil membutuhkan waktu sepuluh atau sebelas jam saat tidur malam
hari, hal ini untuk memastikan alirah darah baik untuk bayi dan membantu
mencegah pembengkakan
5. Olahraga ringan
Senam hamil merupakan suatu aktifitas yang bertujuan untuk ibu dapat
menjalani kehamilan nya dengan optimal. Senam ibu hamil di lakukan secara
rutin dan terus menerus, hal ini bertujuan : untuk mengurangi dan mencegah
timbul nya gejala yang mengganggu selama masa kehamilan seperti sakit
pinggang, bengkak kaki, dan lain – lain, mengurangi ketegangan otot – otot
sendi sehingga mempermudah kelahiran.
a. pernafasan
c. Gerakan pernapasan
d. Senam kaki
Bayi yang sedang tumbuh dan sesang menambah berat badan nya sangat
sering menimbulkan nyeri dan kesukaran peredaran darah dalam kaki dan
tungkai ibu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA