Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEKURANGAN ENERGI KRONIS

DISUSUN OLEH :

1.GABRIEL DEO GRATIAN CIPTO ARI


2.ENJELI SEPTIA OKTAVIA AMANDA
3.BERTI LILIWANTI HOSANA
4.NADEA REZHA
5. MILA FRAN SISKA DESI
6.ALEXANDRIA ARISHA
7.DEA

GIZI DAN DIET


FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO AGUSTINUS HIPPO
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan ini terdapat banyak
kesalahan.

Pontianak,23 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAAN.......................................................................................................
A.Definisi.........................................................................................................................
B. Sebab Akibat................................................................................................................
C.Cara Menangani............................................................................................................
D.Metode Yang digunakan Untuk Mengatasi..................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
Kesimpulan ......................................................................................................................
Saran.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah ibu hamil dengan resiko Kurang
Energi Kronik (KEK) yangv ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang
dari 23,5 cm. Pada kelompok ibu hamil di pedesaan maupun di perkotaan lebih dari
separuhnya mengalami deficit asupan energy dan protein,pemberian makanan tambahan yang
berfokus pada zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi ibu hamil sangat diperlukan dalam
rangka pencegahan Bayi Berat lahir Rendah dan Balita pendek (Stunting).
Asupan gizi untuk bayi di dalam kandungan berasal dari persediaan zat gizi di dalam
tubuh ibunya. Oleh karena itu pentingnya bagi calon ibu hamil untuk mempertahankan status
gizi yang baik sebelum memasuki kehamilan, misalnya tidak kurus dan tidak anemia ,untuk
memastikan cadangan zat gizi ibbu hamil mencukupi untuk kebutuhan janinnya. Indikator
apakah janinn mendapatkan asupan makanan yang cukup adalah melalui pemantauan adekuat
tidaknya Pertambahan Berat Badan (PBBH), bila PBBH tidak adekuat, janin beresiko tidak
mendapatkan asuhan yang sesuai denan kebutuhanya, sehingga dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan di dalam kandungan.Ibu yang saat memasuki kehamilannya
kurus ditambah dengan Pertambahan Berat Badan ibu selama kehamilannya (PBBH) yang
tidak adekuat,beresiko melahirkan bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
Indikator dan target program kesehatan Masyarakat dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencann Strategis(Renstra) tahun 2020-2024,
persentase ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) 14,5% (kementrian kesehatan2020).
Berdasarkan Riskes tahun 2018 menunjukan masih tingginya praveelensi kekurangan gizi
pada ibu hamil di Indonesia, antaraaa lain sebanyak 17,3% ibu hamil dalam kondisi Kurang
Energi Kronik.pengukurn LILA dan IMT ibu hamil pada saat kunjungan antenatal sangat
penting untuk megetahui status gizi ibu.
Kurangnya energy Kronik berdampak pada proses kehamilan akan menyebabkan
pertumbuhan bayi terhambat(IUGR), pada kehamilan akan mengalami kontraksi (his)
sehingga akan menghambat kemajuan persalinan, berat badan lahir rendah(BBLR), dan
afiksia.
Dampak BBLR terhadap pertumbuhan anak yaitu stunting Kondisin ini dapat terjadi
karena bayi yang lahir dengan BBLR, sejak dalam kandungan telah mengalami retardasi
pertumbuhan intrauterine dan akan berlanjut sampain usia selanjutnya setelah dilahirkan
yaitu mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lebih lambat dari bayi yang
dilahirkan normal dan sering gagal nyusul tingkat pertumbuhan yang seharusnya dicapai
pada usianya setelah lahir
Berdasarkan penelitian Hanifah(2009) ditemukan bahwa ada hubungan Kekurangan
Energi Krinik (KEK) BBLR, wanita hamil dengan KEK punya resiko 4 kali menghantar bayi
dengan Berat Badan Rendah.hasil penelitian widi(2012) ada hubungan yang bermakna antara
status gizi ibu hami dengan kejadian BBLR di RB Karya Magelang, selain itu ada hubungan
antara Kekurangan Energi Kronik pada ibu hamil dengan kejadian BBLR di Puskesmas
Pleret bantul tahun 2018 (p-value 0,001),ibu hamil KEK lebih sering 1,125 mengalami
kejaduan BBLR dibandingkan dengan ibu hamil tidak KEK.
Upaya perbaikan gizi masyarakat akan memberikan kontribusi nyata bagi tercapainya
tujuan pembangunan nasionalterutama dalam penurunan prevalensi Kurang Energi Kronik
pada ibu hamil ya g akhirnya mendapatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia.upaya
program yang dilakukan yaitu pemberian suplemen gizi adalh suatu upaya yang dapat
dilakukan dalam rangka mencukupin kekurangan kebutuhan konsumsi dari kekurangan
kebutuhan gizi dari konsumsi makanan seharian yang berakibat pada timbulnya masalah
kesehatan dan gizi pada kelompok rawan gizi. Salah satu program suplemen yang
dilaksanakan oleh pemerintah yaitu pemberian makanan tambahan MT kepada ibu hamil.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dari penelitian adalah:
Apakah ada hubungan Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dengan bayi Berat
Lahir Rendah?

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan Kurang Energi Kronisk (KEK) pada ibu hamil dengan bayi
berat Lahir Rendah
2. Tujuan Khusus
a.mengidentifikasi kejadian Kurang Energi Kronik (KEK)
b.Mengidentifikasi kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
c.Menganalisis hubungan Kurang Energi Kronik dengan Bayi Berat Lahir rendah

D. Manfaat Penelitian

1.Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informs tentang Kurang
Energi Kronik (KEK)pada ibu hamil dan Bayi Berat Lahir Rendah.

2.Manfaat Khusus
a. bagi Petugas Kesehatan
penelitian ini dapat menjadi masukan untuk meningkatkan deteksi dini terkait status gizin
ibu hamil.
b.Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai dampak KEK pada ibu
hamil terhadap pertumbuhan dan perkkembangan janin.
c.Bagi Peneliti
penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti
dalam menerapkan pengetahuan terhadap masalah Kurang Energi Kronik (KEK) dan Bayi
Berat Lahir rendah (BBLR).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita kejadian
kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil).25 Di Indonesia batas
LILA dengan risiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan risiko KEK
diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan risiko Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) akan mempunyai risiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan
gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah risiko KEK pada ibu hamil sebelum
kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi baik, misalnya dengan LILA tidak
kurang dari 23,5 cm. Bila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya
kehamilan ditunda sehingga tidak berisiko melahirkan BBLR.21 Pengukuran LILA lebih
praktis untuk mengetahui status gizi ibu hamil karena alat ukurnya sederhana dan mudah
dibawa kemana saja.

B. Sebab Akibat
KEK atau Kekurangan Energi Kronis merupakan kondisi dimana ketika seseorang
mengalami kelelahan secara terus menerus meski telah beristirahat. KEK dapat terjadi pada
ibu hamil. Terdapat kemungkinan KEK dipicu oleh stres, infeksi virus, gangguan sistem
kekebalan tubuh, atau ketidakseimbangan hormon.
Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil dapat memiliki dampak negatif pada
proses persalinan. Hal ini dapat menyebabkan persalinan yang sulit, memanjang, persalinan
prematur, pendarahan pasca persalinan, serta meningkatkan risiko persalinan melalui operasi.
Terdapat dampak apabila seorang ibu hamil mengalami KEK. Dampak yang ditimbulkan
yaitu anemia pada ibu, resiko bayi lahir prematur, terhambatnya perkembangan otak janin,
bayi lahir dengan berat lahir rendah, dan bayi berisiko stunting.

C. Cara Mengatasi Kekurangan Energi Kronis


Kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat, protein dan
lemak) maupun zat gizi mikro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, seng,
kalsium dan iodium dan zat mikro lain pada wanita usia subur yang berkelanjutan (sejak
masa remaja, pra konsepsi sampai masa kehamilan), mengakibatkan terjadinya Kurang
Energi Kronis ( KEK) pada masa kehamilan yang diawali dengan kejadian “risiko” KEK dan
ditandai oleh rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu cukup lama yang diukur
dengan Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm atau Indeks Massa Tubuh (IMT)
pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan ≤12 minggu) dibawah 18,5 kg/m2. Indeks Massa
Tubuh (IMT) adalah perbandingan antara berat badan (dalam kg)dengan tinggi badan (dalam
meter), rumus perhitungan BB/(TB)2 (kg/m2). Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil Standar
kebutuhan zat gizi berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi masyarakat
Indonesia pada kelompok perempuan usia 19-49 tahun berkisar 2150 - 2250 kkal dan protein
60 gram per hari. Pada ibu hamil normal diperlukan tambahan energi sebesar 180 – 300 kkal
dan protein mencapai 30 gram per hari. Untuk memperoleh penambahan berat badan sebesar
0.5 kg/minggu, termasuk untuk ibu hamil KEK, dibutuhkan tambahan asupan energi sebesar
500 kkal/hari dari asupan energi hariannya, dimana kurang dari 25% kandungan energi dalam
makanan tambahan berasal dari protein. Pentingnya Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil
Ibu hamil yang tidak mendapatkan kecukupan kebutuhan zat gizinya, akan mengalami kurang
energi kronis ( Bumil KEK). Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) adalah Ibu Hamil yang
memiliki risiko KEK yaitu yang mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) di bawah
23,5 cm atau Indeks Massa Tubuh (IMT) pada pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan
≤12 minggu) dibawah 18,5 kg/m2 (Kurus). Tips Sehat Ibu Hamil Melakukan pemeriksaan
kehamilan/ANC rutin Selama hamil makan 3 kali makanan utama ditambah dengan 1-2 kali
makanan selingan dalam sehari sesuai dengan anjuran porsi makan ibu hamil Konsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) atau suplementasi zat gizi mikro lainnya selama masa hamil
Cukup konsumsi air putih Mengonsumsi garam beriodium Pada kondisi tertentu seperti mual
pada trimester pertama dan mudah kenyang pada trimester akhir, maka konsumsi makanan
dalam porsi kecil tapi sering. Buah dan sayur harus masuk dalam menu sehari-hari ibu.
Mengonsumsi makanan tambahan Membatasi konsumsi kopi atau minuman berkafein
lainnya Membatasi konsumsi makanan yang mengandung tinggi gula, garam, dan lemak
Menghindari konsumsi makanan yang merangsang pencernaan Rutin memantau pertambahan
berat badan Cukup istirahat Disiplin dalam penerapan hidup bersih dan sehat.
Adapun PMT Ibu Hamil yang diberikan dianataranya :
Susu Ibu Hamil (350 gr) : 2 Dus.
Susu steril/Nestle (6x189 ml) : 1 Box.
Sari kacang hijau (250 ml) : 1 Buah.
Monde/Fried cookies (299 gr) : 1 Buah.
Kue Bagelen (108 gr) : 1 Dus.
Sari gandum/Roma (240 gr) : 2 Pak.
Telur (2 kg) : 2 Box.
PMT ini diberikan sekali dalam satu hari selama 90 hari berturut-turut atau 3 bulan.
Makanan tambahan pemulihan dapat berupa pabrikan dan lokal.

D. Metode Mengatasi KEK


Selain memeriksakan diri ke dokter, berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan
oleh ibu hamil untuk mencegah risiko KEK. Mengonsumsi makanan tambahan (PMT) untuk
ibu hamil Mengubah ketersediaan makanan bergizi di rumah. Makanan Bergizi tersebut dapat
berupa telur, ikan, ayam, dan daging yang sudah matang hingga matang, sayuran dan buah-
buahan segar, nasi dan umbi-umbian, kacang-kacangan, dan susu ibu hamil. Menerapkan
pola makan yang benar dan asupan gizi yang penting saat hamil Mengobati penyakit infeksi
yang mungkin mengganggu pencernaan Menjaga kebersihan dan kesegaran makanan yang
dikonsumsi Itu tadi merupakan langkah-langkah untuk mencegah KEK pada ibu hamil.
Apabila dirasatelah mengalami gejala KEK yang begitu parah disarankan untuk segera
menemui dokter. Hal tersebut dilakukan agar mendapatkan penanganan yang tepat dan dapat
meminimalisir risiko yang dapat ditimbulkan dari KEK
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan
Jadi kekurangan energi kronis atau cake sendiri bisa menyebab kan keluar masuknya
energi di dalam tubuh menjadi tidak seimbang nah tentunya hal ini nggak bisa di anggap
remeh karena bisa mengganggu kesehatan bumil maupun janin pada ibu hamil cake sendiri
bisa menyebabkan beberapa masalah sepertinya cepat merasa lelah kurang berenergi
kesulitan melahirkan dan juga asi yang ngak cukup ketika menyusui sedangkan pada janin
yang ada di dalam kandingan dendiri kekurangan energi kronis bisa menyebab kan barapa
kondisi seperti misalnya keguruan atau kematian bayi baru lahir akibat pertumbuhan janin
yang terhambat.asupan gizi yang kurang bisa menyebab kan bayi mengalami berat badan
lahir rendah atau bblk.perkembagan organ” janin yang terggangu sehinga bisa beresiko
mengalami kecacatan.gizi yang kurang bisa mengaruhi kemampuan berjalan dan kecerdasan
anak

B. Saran
Perlunya perbaikan gizi pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya kurang energi
kronik dan anemia pada saat kehamilan . Deteksi dini dan pemantauan yang lebih intensif
terhadap semua ibu hamil dan juga remaja putri dengan menambah frekuensi pertemuan kelas
ibu hamil. Meningkatkan kegiatan program gizi terutama untuk mengurangi kejadian ibu
hamil KEK dan Anemi agar tidak bertambah banyak jumlahnya.

DAFTAR PUSTAKA
Petrika, Y., Hadi, H., & Nurdiati, D. S. (2016). Tingkat asupan energi dan ketersediaan pangan
berhubungan dengan risiko kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia

(Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 2(3), 140-149.


Elsera, C., Murtana, A., Sawitri, E., & Oktaviani, U. S. (2021, May). Faktor Penyebab Kekurangan Energi
Kronik (Kek) Pada Ibu Hamil: Study Literature. In Prosiding University Research Colloquium (pp. 985-988).

Anda mungkin juga menyukai