Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN

HOLISTIK PRANIKAH PADA NN “N” DI

PUSKESMAS LEPO-LEPO

OLEH :

ARDIAH

PFB22034

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA IBU KENDARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

2023
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : ARDIAH

NIM : PFB22034

JUDUL : PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN

REPRODUKSI PRANIKAH PADA Ny ”N” DI POLI KIA

PUSKESMAS LEPO-LEPO 29 MARET 2023

MENGETAHUI,

PEMBIMBING INSTITUSI

Wa Ode Sri Kamba,SST.,M.Keb

NIDN : 0920079003
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrohmatullahi waborokatuh

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu

Wata A’la yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Asuhan Kebidanan yang

berjudul “Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Pranikah Pada Ny

’’N’’ Di Puskesma Lepo - Lepo 29 Maret 2023” yang dilaksanakan

sebagai bagian Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Program

Studi Profesi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pelita Ibu.

Tidak lupa kami ucapkan syukur setinggi – tingginya dan ucapan

terimakasih yang tiada henti kami hanturkan kepada Wa Ode Sri Kamba

Wuna, SST.,M.Keb selaku pembimbing atas kesedianyaa berupa waktu,

bimbingan, motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan baik moral

maupun materil yang sangat berharga.

Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangan untuk itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penulisan makalah

yang lebih baik, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis

pada khususnya.

Kendari, April

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

HALAMAN JUDUL...........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................iii

DAFTAR ISI......................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Tujuan..................................................................................................3

C. Manfaat................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori KEK..............................................................................5

B. Konsep Kebutuhan Gizi Pada Masa Pranikah.....................................14

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengkajian ..........................................................................................15

B. Pendokumentasian..............................................................................18

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................21

B. Saran...................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu

selama kehamilan dan melahirkan, yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

keadaan sosial ekonomi, keadaan kurang baik menjelang kehamilan, kejadian

berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran. Sebagian besar penyebab

kematian ibu ini dapat dicegah dengan persiapan kesehatan dan mental yang

baik, sehingga kematian ibu dapat dihindari. Tetapi 4 dari 10 wanita menalami

kehamilan yang tidak direncanakan, sehingga itervensi medis yang dapat

diberikan kepada ibu atau pasangan menjadi terhambat. Oleh karena itu, kita

perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, terutama dari segi

kesehatan mental calon ibu. Calon ibu perlu mempersiapkan sehat atau dikenal

dengan masa pranikah dan prakonsepsi (Azizah 2021).

Wanita usia subur masa (pra-nikah) diantara kelompok rawan atau

calon ibu yang memperlukan atensi secara khusus. Makanan yang mengadung

zat gizi yang kurang dari kebutuhannya dapat mengakibatkan permasalahan

gizi misalnya anemia defisiensi zat gizi dan Kurang Energi Kronis (KEK)

yang berakibat terhadap fase hidup berikutnya misalnya bayi mengalami

stunting, resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan

perkembangan dan pertumbuhan janin yang terganggu ketika kehamilan atau

sesudahnya Sebagian faktor yang dapat berpengaruh pada kejadian KEK

seperti, pengetahuan, asupan gizi, dan pola hidup.

1
2

Wanita usia subur (WUS) yang sering menderita Kekurangan Energi

Kronik (KEK). Wanita Usia Subur (WUS) merupakan perempuan yang ada

dalam masa matangnya organ reproduksi serta hal tersebut telah mempunyai

fungsi dengan baik, yakni dalam jangka usia 15 hingga 49 tahun diantara

perempuan hamil, perempuan tidak hamil, calon pengantin, ibu nifas, pekerja

perempuan serta remaja putri. Diantara indikator dalam melakukan

pendeteksian resiko KEK serta status gizi WUS ialah dengan mengukur

antropometri yakni pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dalam lengan

tangan yang jarang menjalankan kegiatan yang berat. Nilai batasan yang

dipergunakan di Indonesia yakni nilai rata-rata LILA < 23,5 cm yang

memberikan gambaran ada resiko KEK dalam kelompok WUS. 4 Hasil studi

pendahuluan pada dua tahun terakhir didapat yaitu pada tahun 2018 sebanyak

14,1% WUS yang mengalami KEK dan pada tahun 2019 meningkat menjadi

sebanyak 19,5%. 5

Kesehatan reproduksi pranikah dan prakonsepsi menjadi titik awal

perkembangan kesehatan ibu dan anak yang dapat dipersiapkan sejak dini,

bahkan sebelum seseorang perempuan hamil dan menjadi ibu. Kesehatan

prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan antara

perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya. Perawatan kesehatan

prakonsepsi berguna untuk mengurangi resiko dan mempromosikan gaya

hidup sehat untuk mempersiapakan kehamilan sehat. Perawatan kesehatan

prakonsepsi merupakan perawatan yang mengacu pada intervensi biomedis,


3

perilaku, dan pencegahan sosial yang dapat meningkatkan kemungkinan

memiliki bayi yang sehat (Anggraini 2018).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan pengkajian

kasus dengan judul “Pendokumentasian Kebidanan Kesehatan Reproduksi

Pranikah Pada Ny ’’N’’ Dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Di

Puskesmas Lepo-Lepo”

A. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk menerapkan asuhan kebidanan Kesehatan Reproduksi Pranikah di

Puskesmas Lepo-Lepo.

2. Tujuan khusus

a. Mampu melakukan pengumpulan data dasar secara subyektif dan

obyektif pada kasus dengan gangguan reproduksi pada Pranikah

dengan KEK di Puskesmas Lepo-Lepo

b. Menginterpretasikan data klien meliputi diagnose, masalah, dan

kebutuhan khusus gangguan reproduksi Pranikah dengan KEK Di

Puskesmas Lepo-Lepo

c. Merumuskan masalah potensial dan antisipasi yang harus dilakukan

bidan dari kasus gangguan reproduksi Kesehatan Pranikah dengan

KEK Di Puskesmas Lepo-Lepo

d. Menyusun rencana tindakan untuk kasus Kesehatan Reproduksi

Pranikah dengan KEK Di Puskesmas Lepo-Lepo


4

e. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pranikah di Puskesmas

Lepo-Lepo

B. Manfaat

1. Bagi WUS

Pengkajian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan, pada Wus

dalam persiapan masa pranikah

2. Bagi mahasiswa

Kajian ini dapat menjadikan sumber informasi dan bahan bacaan untuk

meningkatkan pengetahuan tentang Pranikah Dengan Masalah KEK

3. Bagi profesi bidan

Pengkajian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan panduan

bagi tenaga kesehatan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan serta

meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam melakukan

tindakan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori KEK

1. Defenisi

Kurang energi kronik (KEK) merupakan keadaan yang menderita

kekurangan energi seperti karbohidrat, lemak dan protein yang

berlangsung lama atau menahun (Yeni, 2019). Konsumsi energi

kurang dari energi yang dikeluarkan maka akan terjadi kekurangan

gizi, berakibat pada kurangnya berat badan atau tidak ideal. Bayi

maupun anak-anak yang menderita kekurangan gizi maka akan

mempengaruhi tumbuh kembang dan jika terjadi pada orang dewasa

maka berat badan menjadi turun

2. Patofisiologi

KEK Kurang energi kronis adalah akibat dari ketidakseimbangan

antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi.

Ketidaktersediaan pangan sering terjadi di tingkat rumah tangga,

distribusi di dalam rumah tangga yang tidak proporsional dan beratnya

beban kerja ibu hamil. Selain itu, beberapa hal penting yang berkaitan

dengan status gizi seorang ibu adalah kehamilan pada ibu berusia

muda (kurang dari 20 tahun), kehamilan dengan jarak yang pendek

dengan kehamilan sebelumnya (kurang dari 2 tahun), kehamilan yang

terlalu sering, serta kehamilan pada usia terlalu tua (lebih dari 35

tahun).

5
6

Kurang zat gizi yang terus meningkat maka akan terjadi

kemerosotan jaringan dan penurunan kadar zat-zat gizi dalam darah

seperti kadar haemoglobin, serum vitamin A, dan karoten rendah.

Kekurangan zat gizi yang terus menerus mengalami penurunan dapat

menyebabkan fungsi tubuh yang mengalami perubahan seperti pusing,

mudah lelah, nafas cenderung pendek/lemah. Terjadi luka anatomi

seperti xeroftalmia dan keratomalsia pada penderita kekurangan

vitamin A, edema, luka kulit pada penderita kwashiorkor jika kurang

gizi Digital 7 Faktor lingkungan dan manusia adalah akibat dari

terjadinya KEK oleh kekurangan asupan zat gizi, maka kebutuhan zat

gizi individu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari.

Individu yang mengalami kurang gizi yang berlangsung lama atau

menahun maka zat gizi yang disimpan akan habis dan dapat

menyebabkan kemerosotan jaringan. Individu tersebut dapat

dinyatakan kurang gizi dengan ditandai penurunan berat badan dan

tumbuh kembang akan

3. Faktor Risiko

KEK Konsumsi makanan di pengaruhi oleh pendapatan, makanan

dan ketersediaan bahan makanan. Negara berkembang memiliki status

gizi yang kurang terpengaruh oleh konsumsi makanan yang kurang

serta penyakit infeksi pada individu. Penyebab tidak langsung masalah

gizi untuk tingkat sosial ekonomi yakni pendidikan dan tingkat


7

pendapatan Individu yang berkualitas dapat dilihat dari segi sosial,

ekonomi, pendidikan, limgkungan, kesehatan (Supariasa, 2017:94.

a. Penyakit infeksi Penyakit infeksi seperti virus, bakteri dan parasit

dalam tubuh memiliki hubungan yang erat dengan malnutrisi.

Terdapat hubungan kurang gizi dengan penyakit infeksi dan status

gizi dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan Digital Repository

Universitas Jember 8 mempercepat individu menderita malnutrition.

Mekanisme patofisiologisnya

1) Pada kondisi sakit asupan zat gizi berkurang karena penurunan

nafsu makan

2) Penyakit diare, mual dan pendarahan meningkatkan kehilangan

cairan dan zat gizi.

3) Peningkatan kebutuhan karena sakit dan adanya parasit dalam

tubuh.

b. Konsumsi makanan

Konsumsi makanan bertujuan untuk mendapatkan zat gizi dalam tubuh

dengan mengkonsumsi sejumlah makanan yang dibutuhkan oleh

tubuh. Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh berfungsi sebagi

sumber tenaga yang digunakan dalam sehari

Diversifikasi makanan dibutuhkan karena dalam satu bahan

makanan memiliki zat gizi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pada

tubuh, maka dari itu perlu beberapa jenis makanan yang bergizi agar

tubuh mendapatkan kebutuhan gizinya. Gizi baik terjadi jika tubuh


8

memiliki cukup energi yang dapat digunakan sehingga pertumbuhan

fisik menjadi baik, perkembangan otak, mampu kerja dan menunjang

kesehatan. Faktor primer dan sekunder mempengaruhi terganggunya

zat gizi. Tersedianya pangan yang kurang, distribusi pangan yang

kurang baik, kemiskinan, kurangnya pengetahuan, kebiasaan makan

yang salah merupakan salah satu faktor primer. Sedangkan, semua

faktor yang menyebabkan gizi tidak sampai pada tubuh setelah

mengkonsumsi makanan merupakan faktor sekunder

c. Pengaruh budaya

Pengaruh budaya mempengaruhi sikap masyarakat dalam memilih

makanan. Masih banyak mitos, pantangan dan tabu sehingga tingkat

konsumsi masyarakat rendah pada makanan tertentu. Infeksi saluran

pencernaan mempengaruhi konsumsi makanan yang rendah. Di

samping itu jarak kelahiran anak dan terlalu banyak anak dalam satu

keluarga berpengaruh dalam asupan zat gizi suatu keluarga

Faktor Sosial Ekonomi

1) Keadaan penduduk seperti umur, jumlah, distribusi jenis kelamin,

dan geografis.

2) Keadaan dalam satu keluarga meliputi jarak kelahiran anak dan

jumlah anggota keluarga.

3) Tingkat pengetahuan serta pendidikan.

4) Lingkungan rumah yang dihuni berupa lantai, atap, dinding,

listrik, ventilasi, perabotan, jumlah kamar, kepemilikan, dll.


9

5) Terdapat tempat untuk memasak yang memiliki fasilitas yang

lengkap.

6) Terdapat air yang berjarak dekat dari rumah.

7) Keberadaan kakus dan keadaannya.

Data ekonomi meliputi :

1) Memiliki pekerjaan.

2) Pendapatan keluarga.

3) Memiliki aset seperti tanah, jumlah hewan ternak, TV, radio,

kendaraan, dll.

4) Pengeluaran yang digunakan untuk kebutuhan sandang, pangan

dll.

5) Makanan yang fluktuatif bergantung pada pasar dan variasi

musim.

d. Lingkungan Asupan zat gizi dipengaruhi oleh persediaan pangan

yang ada di lingkungan. Terdapat hubungan antara faktor agen,

pejamu dan status gizi dengan lingkungan. Contoh pada faktor agen

adalah kekurangan zat gizi, faktor pejamu yang berhubungan

dengan individu seperti jenis kelamin, fisiologi dan psikologi dan

status gizi berhubungan dengan agen dan pejamu

f. Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Pendidikan dan pelayanan

kesehatan digunakan untuk memperoleh informasi mengenai

pendidikan dan pelayanan kesehatan yaitu :


10

1) Pusat kesehatan serta rumah sakit meliputi tempat tidur,

karyawan, pasien, dll.

2) Pendidikan dan fasilitas meliputi jumlah murid, organisasi,

terdapat media massa meliputi radio, koran, TV dll.

B. Tinjauan Teori Kebutuhan Gizi Pada Masa Pra Nikah

Status gizi adalah keadaan tubuh manusia sebagai akibat konsumsi

makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Adapun kategori dari status gizi

dibedakan menjadi tiga, yaitu gizi lebih, gizi baik, dan gizi kurang. Baik

Buruknya status gizi manusia dipengaruhi oleh 2 hal pokok yaitu

konsumsi makanan dan keadaan kesehatan tubuh infeksi. Dalam ilmu gizi,

status gizi lebih dan status gizi kurang disebut sebagai malnutrisi, yakni

suatu keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif

maupun absolut satu atau lebih zat gizi (Mahmuda,2022)

Energi dibutuhkan supaya metabolisme tubuh berjalan dengan

baik. kecukupan yang dianjurkan dibedakan sesuai dengan usia dan 20

jenis kelamin. Kebutuhan energi pada laki-laki lebih kurang 260-2750 kkl,

sedangkan pada wanita 2100-2250 kkal. Energi tersebut paling banyak

diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein (Dieny, Ayu and Dewi

Marfu’ah Kurniawati, 2019) Pasangan usia subur yang menginginkan

kehamilan diharapkan mempunyai berat badan ideal. Dengan kondisi ini

akan relatife lebih mudah menjalani kehamilan dibandingkan dengan calon

ibu dengan berat badan berlebih atau terlalu kurus. Kenyataannya adalah,

data menunjukan bahwa sepertiga (35,6%) wanita usia subur menderita


11

kekurangan energi kronis (KEK). Kondisi ini akan menghambat

pertumbuhan janin sehingga akan menimbulkan resiko pada bayi dengan

BBLR. Mengingat besarnya angka wanita subur menderita KEK maka

terdapat potensi terjadinya gagal tumbuh antargenerasi.

Pengaturan gizi sebelum hamil (sebelum terjadinya konsepsi) perlu

mendapatkan perhatian, karena status gizi yang baik bagi ibu sebelum

kehamilan datang, akan menjadi dasar yang baik bagi kehamilan yang

membutuhkan asupan gizi lebih dari yang sebelum kehamilan. Ibu hamil

yang berat badanya kurang pada waktu konsepsi mempunyai kemungkinan

bayi lahir dini (prematur) dan mengalami toksemia, lebih-lebih bila ibu

mengalami anemia (Mahmuda,2022)

a.Karbohidrat Merupakan sumber energi utama tubuh, setiap 1 gram

karbohidrat yang dikonsumsi menghasilkan energi sebesar 4 kkal.

Contoh bahan makanan yang sumber karbohidrat adalah nasi, kentang,

jagung, singkong, ubi, roti, dan mie. Konsumsi karbohidrat dianjurkan

sebesar 55-70% dari kebutuhan energi sehari.

b. Protein Kebutuhan protein pada masa pra konsepsi sebesar 10-30%

dari kebutuhan energi sehari. Protein berfungsi sebagai zat pembangun,

pengatur, serta perbaikan jaringan dalam sel-sel yang rusak.Fungsi

utama protein bukanlah sebagai sumber energi, tetapi protein dapat

menjadi sumber energi tetapi protein dapat menjadi sumber energi

dengan menyediakan 4 kkal per gram. Kebutuhan protein dapat dipenuhi

dengan mengkonsumsi bahan makan sumber protein hewani seperti ikan,


12

telur, daging, daging ayam, susu serta bahan makanan sumber protein

nabati seperti kacang-kacangan, tahu, tempe.

c.Lemak Lemak merupakan sumber energi terbesar dibandingkan dengan

karbohidrat dengan protein. Satu gram lemak menghasilkan 9 kkal.

Anjuran asupan lemak per hari adalah 20-30%. Lemak berperan dalam

penyerapan vitamin,A,D,E dan K. Asupan lemak berperan dalam jumlah

lemak tubuh, yang berhubungan dengan produksi hormon, baik pada

wanita maupun pria. Sel lemak yang menjaga ketersediaan hormon

dalam tubuh akan mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita pada

produksi serta kematangan sperma pada pria. Sumber makanan yang

mengandung lemak banyak ditemukan pada daging merah, ayam, ikan,

keju, minyak.

d. Serat Serat merupakan komponen yang sangat penting pada asupan

setiap orang. Asupan serat yang kurang dapat mengakibatkan susah

buang air besar(sembelit, konstipasi), hemoroid (ambeien), dan obesitas,

untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan, tiap individu harus

mengkonsumsi serat dalam jumlah yang cukup untuk membantu

menjaga kesehatan sistem pencernaan. Kebutuhan serat pada masa pra

konsepsi untuk pria adalah 37-38 gram dan wanita sebesar 30-35 gram.

Sumber serat yang baik adalah sayuran , buahbuahan, dan kacang-

kacangan.

e. Cairan Rekomendasi asupan cairan adalah 1,5-2 liter air/hari atau setara

dengan 8 air gelas per hari. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi dari air
13

minum, dan air dalam makan. Air putih lebih dasarkan dari pada kopi,

teh, sirup dan minuman bersoda.

2. Vitamin A Angka kecukupan gizi (AKG) vitamin A pada wanita

pra konsepsi adalah sebesar 500 mgc, sedangkan pada pria adalah 600

mgc. Bahan 23 makanan sumber vitamin A, antara lain daging, kuning

telur, susu, mentega, wortel, tomat, kacang panjang, dan bayam.

3. Vitamin D Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan

berperang dalam mengoptimalkan kesehatan tulang, serta fungsi otot.

Vitamin D terdapat dalam bahan makanan seperti hati, telur, dan ikan.

kebutuhan vitamin D menurut AKG 2013 untuk pria dan wanita pada

masa pra konsepsi sebanyak 15 mgc.

4. Vitamin E Sumber utama vitamin E adalah minyak nabati, (seperti

minyak jagung, minyak matahari, minyak zaitun). Kacang-kacangan dan

bijibijian (seperti biji bunga matahari, kacang kenari), serta alpukat.

Angka kecukupan gizi (AKG) vitamin E pria dan wanita pada masa pra

konsepsi adalah 15 mg/hari.

5. Vitamin K Kebutuhan vitamin K berdasarkan (AKG) 2013 untuk

pria dan wanita pada masa pra konsepsi adalah 1,3-1,4 mg/ hari. Bahan

makanan yang banyak mengandung vitamin K, diantaranya alpukat,

minyak kedelai, sayuran hijau, dan pisang. j. Vitamin C Kebutuhan

vitamin C berdasarkan AKG adalah 90 mg/ hari pada pria dan 75 mg/

hari pada wanita. Sumber utama vitamin C adalah buah dan sayuran

segar. 24
14

6. Asam folat Mengkonsumsi folat diketahui dapat menurunkan

kejadian ovulasi infertil pada wanita. Selain itu, asupan asam folat yang

cukup juga berkaitan dengan berkurangnya sperma abnormal, pada pria.

Angka kecukupan gizi (AKG) folat pada pria dan wanita saat masa pra

konsepsi adalah 400 mgc/ hari. Asam folat terdapat pada bangai bahan

makanan, seperti daging, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, wijen

dan serealia (biji-bijian).

7. Zat besi Zat besi diperlukan tubuh untuk pembentukan hemoglobin

dan mioglobin yang dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh. Untuk

mencegah kekurangan zat besi dapat diangkat pada masa pra konsepsi.

Angka kecukupan gizi (AKG) zat besi pada pria adalah 13-15 mg/hari

sedangkan pada wanita sebesar 26 mg/hari. Zat besi dapat diperoleh dari

daging, ikan dan unggas. m. Seng (zinc) seng berperang penting untuk

fungsi kekebalan, antioksidan, serta reproduksi. Angka kecukupan gizi

(AKG) seng pada pria pada masa pra konsepsi adalah 13-17 mg/hari.

Sementra itu, pada wanita kebutuhan seng sebanyak10 mg/har.

Kekurangan seng pada pria menyebabkan rendahnya kualitas sperma.

Seng banyak terdapat di dalam bahan makanan seperti ikan, kerang

daging, serta kacangkacangan. 25

8. Selenium Angka kecukupan gizi (AKG) selenium pria dan wanita

pada masa pra konsepsi adalah 30 mg/har. Selenium, banyak terdapat

dalam daging, ikan, telur,kerang, biji-bijian dan padi-padian (Dieny, Ayu

and Dewi Marfu’ah Kurniawati, 2019).


15

Dengan gizi seimbang sumber gizi tersebut dapat digunakan wanita

untuk memenuhi masa menarche, menstruasi, pra konsepsi, infertil/fertil,

premenopause, menopause dan setelah menapause. Dengan gizi yang

dikonsumsi oleh setiap wanita, diharapkan dapat menjadi berguna

bagi ,tubuh kita ini yang sangat memerlukan sumber makanan, vitamin

dan juga energi yang diambil dari nilai gizi suatu makanan. Berat badan

yang sangat rendah juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang

wanita. Skrining gizi adalah alat pengukur secara antropometri (TB, LILA,

BB) dan secara biokimia massal kadar hb. Kesehatan reproduksi menjadi

titik awal perkembangan kesehatan ibu dan anak yang dapat dipersiapkan

secara dini, bahkan sebelum seorang perempuan menjadi ibu, persiapan

tersebut dapat dilakukan melalui skrining pra nikah. Menurut Centers For

Disease Control And Prevention (CDC),

skrining pra nikah atau disebut juga perawatan pra pembuahan,

adalah serangkaian intervensi yang bertujuan mengidentifikasi dan

memodifikasi resiko biomedis, perilaku, dan sosial yang berkaitan dengan

kesehatan wanita serta hasil kehamilan nantinya.

Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) Lingkar lengan atas pada

kelompok WUS merupakan cara untuk mendeteksi secara dini dengan

mudah yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat untuk mengetahui resiko

KEK). Lingkar lengan atas menggambarkan jaringan otot dan lapisan

lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas merupakan pengukuran yang

mudah meski bukan dengan tenaga profesional. Berat badan


16

mempengaruhi berubahnya lingkar lengan atas. Oleh sebab itu, lingkar

lengan atasa merupakan indeks status gizi masa kini.


BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH

PADA NY “ A” DI PUSKESMAS LEPO-LEPO

29 MARET 2023

No .Reg : 001 85

Tanggal Dan Jam Masuk : 29 Maret 2023 jam 10. 10 Wita

Tanggal Dan Jam Pengkajian : 29 Maret 2023 jam 10. 35 Wita

Nama pengkaji : Ardiah

1. Identitas Klien / Calon Suami

Nama Ibu : Ny. N / Tn. S

Umur : 27 tahun / 28 tahun

Suku : Bugis / Tolaki

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SI / SI

Pekerjaan : Guru / Guru

Alamat Rumah : Asrama Haji / BTN PNS

No Hp : 0858 2534 0231 / 0851 2528 8879

16
17

2. DATA SUBJEKTIF

a. Alasan Kunjungan

Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke poli KIA

Puskesmas Lepo-Lepo pada tanggal 29 Maret 2023 jam 10.10 wita

mengatakan ingin suntik Catin.

b. Riwayat Obstetrik

1) Menarce : umur  11 tahun,

2) Siklus : 21-28 hari

3) Lamanya : 5-7 hari

4) Dismenorhoe : tidak ada disminore

c. Riwayat Ginekologi

Ibu mengatakan tidak pernah melakukan oprasi tumor, kanker

payudara , Kista dan jenis oprasi lainya.

d. Riwayat kontrasepsi yang di gunakan

Ibu mengatakan tidak pernah mengunakan kontrsepsi jenis apapun

e. Riwayat Penyakit Keturunan dan Penyakit Lainya

Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti

Diabetes Melitus, Hipertensi, Asma, dan penyakit menular seksual

seperti HIV/ AIDS, Sipilis, Klamidia dan penyakit menular seksual

lainya

f. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

1) Pola Eliminasi

a) BAK
18

Frekuensi : 4-5 x sehari

Warna : Jernih

Bau : Khas amoniak

b) BAB

Frekuensi : 2-3 x sehari

Konsitensi : Lunak

2) Pola Istirahat

a) Tidur Malam : 21.30 Wita

b) Tidur Siang : 12.45 Wita

3) Pola Nutrisi

a) Minum :  7-8 gelas sehari

b) Makan :  2 x sehari

4) Personal Hygiene

Mandi : 2 x Sehari

Gosok gigi : 2-3 x sehari

Keramas : 3 x Seminggu

g. Data Sosial

1) Dukungan calon suami/ keluarga : keluarga mendukung pasien

melakukan penyuntikan Catin

A. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : commposmentis
19

c. Tinggi Badan : 160 cm

d. Berat Badan Sekarang : 46 kg

e. Indeks Masa Tubuh ( IMT) : 17,96 Kategori (Kurus )

f. LILA : 20 cm ( Kekurangan Energi Kronik )

g. Tanda Vital

1) Tekanan darah : 110/ 80 mmHg

2) Nadi : 80 x / menit

3) Suhu tubuh : 36,5 o C

4) Pernafasan : 22 x/ menit

h. Pemeriksaan Fisik ( Head To Toe )

1) Kepala

Rambut berwarna hitam, kepala tampak bersih, tidak teraba

benjolan.

2) Mata

Simetris kiri dan kanan, sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis

3) Hidung

Hidung tampak bersih, tidak ada polip dan pengeluaran secret,

tidak ada nyeri tekan

4) Telinga

Simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret, pendegaran

normal, tidak ada nyeri tekan

5) Mulut

Mukosa bibir tampak lembab.


20

6) Gigi

Tidak berlubang, tidak terdapat gigi yang tanggal, tidak ada caries

7) Leher

Tidak ada pelebaran vena jugularis dan kelenjar tiroid

8) Dada

Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, tidak ada benjolan

tidak ada nyeri tekan

9) Abdomen

Tidak ada pembesaran, ada striae albicans, tidak ada luka bekas

oprasi, tidak ada nyeri tekan

10) Genetalia

Tidak dilakukan pemeriksaan pada area genetalia

11) Ekstremitas

1) Ekstremitas atas : simetris kiri dan kanan, kuku tampak bersih

dan tidak anemis

2) Ekstremitas bawah : simetris kiri dan kanan, tidak ada varices,

kuku tampak bersih dan tidak anemis

i. Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan Laboratrium

a) Hemoglobin : 12 gr

b) HIV / AIDS :Non Reaktif

c) Sipillis : Non Reaktif


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH

PADA NN “N” DENGAN MASALAH KEK DI POLI

KIA PUSKESMAS LEPO-LEPO

29 MARET 2023

No .Reg : 001 85

Tanggal Dan Jam Masuk : 29 Maret 2023 jam 10. 10 Wita

Tanggal Dan Jam Pengkajian : 29 Maret 2023 jam 10. 35 Wita

Nama pengkaji : Ardiah

1. Identitas Klien / Calon Suami

Nama Ibu : Ny. N / Tn. S

Umur : 27 tahun / 28 tahun

Suku : Bugis / Tolaki

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SI / SI

Pekerjaan : Guru / Guru

Alamat Rumah : Asrama Haji / BTN PNS

No Hp : 0858 2534 0231 / 0851 2528 8879

21
22

SUBJEKTIF (S)

Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke poli KIA Puskesmas Lepo-

Lepo pada tanggal 29 Maret 2023 jam 10.10 wita mengatakan ingin suntik Catin

OBJEKTIF (O)

Keadaan umum baik, kesadaran : commposmentis, Tinggi Badan : 160 cm,

berat badan sekarang 46 kg, Indeks Masa Tubuh ( IMT): 17,96 (Kurus), Tanda-

Tanda Vital : Tekanan Darah : 110/80 mmHg, Nadi : 80 x / menit, Pernafasan : 22

x / menit.Suhu Tubuh : 36,5 0 C, Lila : 20 cm ( Kekurangan Energi Kronis)

ASSESMENT (A)

Ny “N” umur 27 tahun Suntik TT Dengan Kekurangan Energi Kronik

PENATALAKSANAAN (P)
Tanggal: 29 Maret 2023 jam 11.45 Wita

1. Menjelaskan pemeriksaan yang telah di lakukan

2. Menjelaskan pada calon pengantin tentang imunisasi TT,

3. Menyiapkan alat dan melakukan injeksi imunisasi TT

4. Menganjurkan kepada pasien untuk mengatur pola makan gizi seimbang dan

memakan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin

5. Meberikan KIE pengenalan dan cara menghitung masa subur dalam memasuki

fase prakonsepsi

6. Menganjurkan kepada ibu untuk segera datang ke puskesmas jika memiliki

Keluhan

7. Nn N mengerti dan bersedia mengikuti anjuran Bidan


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dampak KEK pada calon pengantin yaitu setiap individu yang

menderita KEK akan mengalami berat badan kurang atau rendah, serta

produktivitasnya akan terganggu karena tidak dapat begerak aktif sebab

kekurangan gizi Upaya pencegahan KEK yaitu pemberian makanan tambahan

yang memiliki nilai gizi seimbang. Apabila KEK terjadi pada wanita usia

subur (WUS) dan ibu hamil maka akan berdampak pada proses kehamilan

dan melahirkan. Janin dapat mengakibatkan keguguran, kematian neonatal,

cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR)

Asuhan yang diberikan pada Ny “N” berdasarkan pengkajian data

dasar dan data obyektif sehingga penanganan yang diberikan sesuai dengan

masalah pasien dan sesuai dengan kewenangan bidan.

B. Saran

1. Untuk klien

Menambah wawasan terkait persiapan pranikah dalam upaya

pencegahan KEK yang akan berdampak pada masa kehamilan dan

persalinan kelak

23
2. Untuk lahan peraktik

Asuhan yang diberikan pada klien sudah baik dan hendaknya bidan

lebih menekankan pada konseling pada remaja, WUS guna memahami

persiapan pada masa pra nikah

3. Untuk institusi pendidikan

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan perlu kiranya pembelajaran

tentang penerapan manajemen kebidanan dalam pemecahan masalah

lebih ditingkatkan dan dikembangkan mengingat proses tersebut sangat

bermanfaatdalam membina tenaga bidan guna menciptakan sumber

daya manusia yang berpotensi dan professional

24
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, atika nur. 2021. “Analisis Pelayanan Prakonsepsi Pada Calon Pengantin
Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19” 12 (2): 74–82

Dieny, F. F., Ayu, R. and Dewi Marfu’ah Kurniawati (2019) Gizi Prakonsepsi.
Edited by nur syansiah. jakarta: Bumi Medika.

Yulivantina ( 2021). Pelaksanaan Skrining Prakonsepsi Pada Calon Pengantin


Prempuan. Jurnal Kesehatan Reproduksi

Yeni Yulianti ( 2019). Evektivitas Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Bagi Calon


pengantin. Jurnal Kesehatan

Supriasa, Hardiyansah ( 2017). Edukasi Gizi Calon Pengantin . Jurnal Skala


Husada vol.10 Nov 2019

Andriyani Wd (2021). Gambaran Status Gizi Pada Calon Pengantin Di Puskesmas


Sedayu. Jurnal Kesehatan Kedokteran.

25

Anda mungkin juga menyukai