Anda di halaman 1dari 36

PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI

PRAKONSEPSI DAN KEHAMILAN SEHAT PADA

NY ’’R’’ DI UPTD PUSKESMAS ABELI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Fisiologi Holistik

Pada Masa Prakonsepsi dan Kehamilan Sehat

OLEH :

NURFADILAH

PFB22019

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA IBU KENDARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

2023
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : NURFADILAH

NIM : PFB22019

JUDUL : PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN

REPRODUKSI PRAKONSEPSI DAN KEHAMILAN SEHAT Ny ”R”

DI POLI KIA UPTD PUSKESMAS ABELI 27 MARET 2023

MENGETAHUI,

PEMBIMBING INSTITUSI

Rizka Mutmaina, S.Tr.Keb.,M.Keb

NIDN : 0929089501

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrohmatullahi waborokatuh

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu

Wata A’la yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Asuhan Kebidanan yang

berjudul “Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi

Dan Kehamilan Sehat Pada Ny ’’R’’ Di UPTD Puskesmas Abeli 27

Maret 2023” yang dilaksanakan sebagai bagian Tugas Praktik Asuhan

Kebidanan Holistik pada Program Studi Profesi Kebidanan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Pelita Ibu.

Tidak lupa kami ucapkan syukur setinggi – tingginya dan ucapan

terimakasih yang tiada henti kami hanturkan kepada ibu Rizka

Mutmaina.S.Tr.Keb.,M.Keb selaku pembimbing atas kesedianyaa

berupa waktu, bimbingan, motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan

baik moral maupun materil yang sangat berharga.

Penulis menyadari laporan ini masih banyak kekurangan untuk itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

penulisan makalah yang lebih baik, semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada khususnya.

Kendari, Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

HALAMAN JUDUL...........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Tujuan..................................................................................................3

C. Manfaat................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Prakonsepsi..................................................................6

B. Tinjauan Teori KEK Pada Prakonsepsi...............................................16

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengkajian ..........................................................................................20

B. Pendokumentasian..............................................................................26

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................29

B. Saran...................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi menjadi titik awal perkembangan kesehatan ibu dan

anak yang dapat dipersiapkan sejak dini, bahkan sebelum seseorang

perempuan hamil dan menjadi ibu. Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian

dari kesehatan secara keseluruhan antara perempuan dan laki-laki selama masa

reproduksinya. Perawatan kesehatan prakonsepsi berguna untuk mengurangi

resiko dan mempromosikan gaya hidup sehat untuk mempersiapakan

kehamilan sehat. Perawatan kesehatan prakonsepsi merupakan perawatan

yang mengacu pada intervensi biomedis, perilaku, dan pencegahan sosial yang

dapat meningkatkan kemungkinan memiliki bayi yang sehat (Yulivantina dkk

2021)

Kesehatan prakonsepsi merupakan kesehatan baik pada perempuan

maupun laki-laki selama usia reproduktif yakni usia yang masih dapat

memiliki keturunan. Tujuan kesehatan prakonsepsi adalah untuk mencapai ibu

dan anak dalam kondisi sehat. proporsi mortalitas dan mordibitas pada ibu dan

bayi secara signifikan dapat dicegah dengan cara pemberian intervensi gizi

sederhana sebelum kehamilan ( Nurlufian,2021)

Masa prakonsepsi merupakan masa yang sangat penting dalam siklus

hidup manusia. Masa ini dapat menentukan status gizi ibu selama kehamilan,

pertumbuhan dan perkembangan janin, pertumbuhan perkembangan anak.

Asupan zat gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat wanita prakonsepsi perlu

1
2

mendapat perhatian khusus. Asupan zat gizi yang kurang, kebiasaan

merokok dan minum alcohol, kebiasaan makan yang tidak sehat dapat

menyebabkan kondisi-kondisi perdarahan, bayi lahir dengan berat badan

rendah, pertumbuhan janin tidak sesuai umur kehamilan, stunting, obesitas

balita, bahkan meningkatkan resiko penyakit tidak menular ketika anak

tersebut beranjak dewasa. (Yuwono dkk 2022)

Hal-hal yang dapat terjadi karena asupan zat gizi yang tidak baik pada

saat masa prakonsepsi adalah kekurangan energi kronik (KEK) dan

anemia.Kepala badan koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr.

Hasto wardoyo menerangkan, saat ini berdasarkan survei Kementrian

Kesehatan masih terdapat remaja putri 15-19 tahun dengan kondisi berisiko

KEK sebesar 36,3%, WUS 15-49 tahun dengan risiko KEK masih 33,5% dan

menurut data riskesdas (2018) pravelensi anemia di Indonesia yaitu 48,9%

dengan proposi anemia pada kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34

tahun(Husna dan Saputri 2022). Hal ini perlu diperhatikan lagi untuk

pemenuhan kebutuhan gizi pada masa prakonsepsi, karena calon ibu yang

sehat akan melahirkan bayi-bayi yang sehat.

Selain kebutuhan gizi yang harus terpenuhi dengan baik, umur yang

cukup untuk menikah dan hamil juga harus diperhatikan. Usia yang ideal

untuk hamil dan menikah menurut BKKBN adalah pada wanita 21 tahun dan

pada pria 25 tahun.

Pelayanan prakonsepsi dianggap sebagai komponen utama pelayanan

kesehatan pada wanita usia subur. Tujuan pelayanan prakonsepsi adalah


3

menyediakan sarana promosi, skrining, dan intervensi pada wanita usia subur

dalam rangka menurunkan faktor resiko yang mempengaruhi kehamilan yang

akan datang.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan pengkajian

kasus dengan judul “Pendokumentasian Kebidanan Kesehatan Reproduksi

Prakonsepsi Dan Kehamilan Sehat Pada Ny ’’R’’ Di UPTD Puskesmas

Abeli”

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk menerapkan asuhan kebidanan prakonsepsi Pada Ny “R” dengan

masalah KEK serta memberikan konseling dan edukasi tentang

prakonsepsi dan kehamilan yang sehat di Poli KIA UPTD Puskesmas

Abeli

2. Tujuan khusus

a. Mampu melakukan pengumpulan data dasar secara subjektif dan

objektif pada Ny “R” dengan KEK dalam masa Prakonsepsi di UPTD

Puskesmas Abeli

b. Menginterpretasikan data klien meliputi diagnose, masalah, dan

kebutuhan khusus pada Ny “R” dengan KEK dalam masa Prakonsepsi

di UPTD Puskesmas Abeli

c. Merumuskan diagnosa potensial dan antisipasi yang harus dilakukan

bidan pada Asuhan Kebidanan Prakonsepsi dan Perencanaa


4

Kehamilan Sehat pada Ny “R“ dengan KEK dalam masa Prakonsepsi

di UPTD Puskesmas Abeli

d. Menyusun rencana tindakan pada Ny “ R “ dengan KEK dalam masa

Prakonsepsi di UPTD Puskesmas Abeli

e. Melaksanakan tindakan kebidanan dari perecanaan yang telah disusun

dalam masa Prakonsepsi pada Ny “R” dengan masalah KEK dalam

masa Prakonsepsi di UPTD Puskesmas Abeli

f. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan prakonsepsi dan

kehamilan sehat pada Ny “R” dengan KEK dalam masa Prakonsepsi

di UPTD Puskesmas Abeli

C. Manfaat

1. Bagi pasien

Pengkajian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan WUS

dalam masa prakonsepsi dan perencanaan kehamilan yang sehat yang

terkait dengan KEK

2. Bagi mahasiswa

Pengkajian ini dapat menjadikan sumber informasi dan bahan bacaan

untuk meningkatkan pengetahuan tentang masa prakonsepsi dan

perencanaan kehamilan yang sehat


5

3. Bagi profesi bidan

Pengkajian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan panduan

bagi tenaga kesehatan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan

serta meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam

melakukan tindakan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Prakonsepsi

1. Defenisi Prakonsepsi

Prakonsepsi merupakan penggabungan dua kata, yaitu pra yang

artinya sebelum, konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur wanita dan

sel sperma pria, prakonsepsi dilakukan untuk mengidentifikasi dan

memodifikasi resiko biomedis, mekanis dan sosial terhadap kesehatan

wanita ataupun pasangan usia produktif yang berencana untuk hamil.

Persiapan konsepsi dimulai dari masa remaja Kesehatan Organ Reproduksi,

Kebutuhan akan gizi dan perilaku hidup sehat dan lainnya ( Nurfulaini,

2021)

Asuhan prakonsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada

perempuan sebelum terjadi konsepsi dengan sasaran mempermudah wanita

mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum hamil. Hamil yang sehat

memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi yang sehat. Asuhan

prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi, antara lain:

memungkinkan idetifikasi penyakit medis, pengkajian kesiapan psikologis,

keuangan, dan pencapaian tujuan hidup. Prakonsepsi yaitu pengenalan dini

riwayat infeksi toksoplasma, rubella, sitomegalo, virus, herpes dan

pemeriksaan imunologis dan terapi (candra 2020).

6
7

2. Tujuan Pemeriksaan Pada Masa Prakonsepsi

Tujuan pemeriksaan pada masa prakonsepsi antara lain:

a. Mengurangi angka kematian ibu dan anak

b. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

c. Mencegah komplikasi selama kehamilan dan persalinan

d. Mencegah bayi lahir mati, lahir premature, dan berat bayi lahir rendah

e. Mencegah bayi lahir cacat

f. Mencegah infeksi neonatal

g. Mencegah berat badan rendah dan stunting

h. Mencegah penularan vertikal HIV/IMS

i. Menurunkan resiko beberapa bentuk kanker pada anak

j. Menurunkan resiko diabetes tipe 2 dan kardiovaskuler penyakit

dikemudian hari (Nurfulaini,2021).

3. Standar Pemeriksaan Prakonsepsi

Kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan

Permenkes No.97 Tahun 2014 meliputi :

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yang dimaksudkan paling sedikit meliputi

pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan status gizi. Pemeriksaan status

gizi harus dilakukan terutama untuk menanggulangi masalah kurang

energi kronik (KEK) dan pemeriksaan status anemia.


8

b. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang merupakan pelayanan kesehatan yang

dilakukan berdasarkan indikasi medis, terdiri atas pemeriksaan darah

rutin, pemeriksaan darah yang dianjurkan, pemeriksaan penyakit

menular seksual, pemeriksaan urin rutin dan pemeriksaan penunjang

lainnya.

c. Pemberian imunisasi

Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya pencegahan dan

perlindungan terhadap penyakit Tetanus. Pemberian imunisasi Tetanus

Toxoid (TT) dilakukan untuk mencapai status T5 hasil pemberian

imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5 ditujukan agar wanita usia subur

memiliki kekebalan penuh.

d. Suplementasi gizi

Pemberian suplementasi gizi bertujuan untuk pencegahan anemia

gizi.

e. Konsultasi Kesehatan berupa pemberian komunikasi, informasi, dan

edukasi.

f. Pelayanan kesehatan lainnya.

Pelayanan kesehatan yang harus di perhatikan dalam skrining

prakonsepsi adalah pemeriksaan psikologis. Kondisi psikologis sangat

mempengaruhi kehamilan sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus

(Yulivantina, dkk 2020).


9

4. Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Pada Masa Prakonsepsi

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dala masa prakonsepsi sebagai

persiapan sebelum konsepsi. Tanda dan gejala tersebut di antaranya adalah

a. Mengetahui masa subur

b. Pemenuhan nutrisi yang baik

c. Menghindari kebiasaan kebiasan tidak sehat / buruk

d. Skrining penyakit, baik penyakit genetik maupun penyakit IMS

e. Mengatur pola makan dan pola hidup yang baik (Aryani 2021).

5. Cara- cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui masa subur

a. Sistem kalender

Sebagai pedoman hari pertama menstruasi dihitung sebagai siklus

menstruasi hari ke-1. Lamanya siklus menstruasi dimulai dari hari ke-

1 hingga menstruasi berikutnya. Ada beberapa siklus menstruas yaitu:

1) Siklus menstruasi 28 hari. Pada siklus ini, ovulasi akan terjadi

pada hari ke 14 dan masa subur adalah 2-3 hari sebelum hingga

sesudah ovulasi, jadi masa subur terjadi antara hari ke 11 hingga

hari ke 17

2) Siklus 35 hari. Ovulasi terjadi pada hari ke-21. Jika siklus

menstruasi pendek maka ovulasi juga semakin cepat.

3) Jika silus menstruasi anda tidak teratur, anda harus mempunyai

catatan siklus selama minimal 6 bulan (6 siklus) berturut-turut

untuk mendapatkan siklus terpanjang dan siklus terpendeknya.


10

Untuk siklus menstruasi tidak teratur, maka masa subur dihitung

dengan rumus, yaitu:Siklus terpanjang – 11 hari dan siklus

terpendek -18 hari

b. Perubahan sekresi lendir leher rahim (Serviks)

Masa subur juga bisa diketahui lewat pemeriksaan getah lendir

(mucus) mulut rahim (Serviks). Ini pun dapat anda lakukan sendiri.

Caranya, lendir dari mulut rahim diperiksa setiap hari. Hormon

estrogen mencapai puncaknya pada saat ovulasi biasanya lendir

rahim jadi agak encer dan bila diraba dengan jari telunjuk atau ibu

jari, lalu rekatkan lendir tersebut seperti membentuk benang dengan

jarak 2-3 cm, jika lendir tersebut putus tandanya tidak subur, dan

apabila lendir tersebut tidak terputus maka anda dalam masa subur,

tingkat keberhasilan dengan cara ini hanya sekitar 60-70%

c. Menggunakan alat ovulasi (Ovulation Predictor Kit/OPK)

Ini adalah pilihan yang paling praktik untuk mengetahui masa

subur. Alat ini mirip dengan pendeteksi kehamilan dan kita bisa

mendapatan di apotik terdekat. Cara menggunakan alat ini pun sama

dengan menggunakan alat pendeteksi kehamilan, yaitu dengan

meneteskan air seni lalu kita bisa melihat indikatornya. Jika terlihat

ada dua garis, itu artinya positif hamil dan kita sedang dalam kondisi

subur.
11

d. Metode ukur suhu (metode suhu basal)

Suhu tubuh normal biasanya 35,5-36oC. pada waktu ovulasi

turun dulu dan naik kembali mencapai 37-38 oC. dan tidak akan

kembali ke suhu normal. Kenaikan suhu tubuh terjadi apabila sudah

terbentuknya progesterone yang bertugas menyiapakan jaringan

dalam rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi. Caranya

lakukan pengukuran suhu tubuh pada pagi hari setelah bangun tidur

sebelum melakukan aktifitas apapun, kemudian masukan

thermometer kedalam dalam tubur atau mulut vagina selama 5-6

menit. Tutup kembali mulut vagina selama pengukuran berlangsung,

lakukan hal ini setiap hari selama tiga bulan.

6. Persiapan Kehamilan Sehat

a. Pemeriksaan kesehatan

Pemeriksaan kesehatan sangat penting bagi calon ibu sebelum

hamil. Masa ini disebut prakonsepsi. Waktunya adalah antara 3 – 6 bulan

sebelum hamil. Dengan demikian, insya Allah, calon ibu siap menerima

kehadiran janin dan sehat selama kehamilannya. Pemeriksaan kesehatan

secara teratur termasuk pengobatan penyakit yang di derita sebelum

hamil sampai dinyatakan sembuh ataudi perbolehkan hamil oleh dokter

dan dalam pengawasan. Pemeriksaan kesehatan ini juga bisa meliputi

diantaranya :
12

1.) Pemeriksaan Penyakit dan Virus :

a) Pemeriksaan virus rubella, sitomeglovirus, herpes, varicella

zoster untuk menghindari terjadinya kecacatan pada janin.

b) Pemeriksaan virus hepatitis dan virus HIV untuk menghindari

diturunkan penyakit akibat virus-virus tersebut kepada janin.

c) Pemeriksaan penyakit toksoplasmosis, karena penyakit ini dapat

menyebabkan kecacatan dan keguguran.

d) Pemeriksaan penyakit seksual menular, karena hal ini dapat

menyebabkan kematian ibu, janin, maupun bayi yang akan

dilahirkan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan terhadap

penyakit yang sedang di derita seperti asthma, diabetes mellitus

dan jantung.

e) Pemeriksaan penyakit akibat kekurangan zat-zat tertentu seperti

kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan

anemia. Hal ini dapa tmenyebabkan kelahiran prematur dan

keguguran.

2.) Pemeriksaan kesehatan fisik

Pemeriksaan kesehatan fisik merupakan salah satu bagian

penting dari pelayanan kesehatan prakonsepsi yang bertujuan

untuk mempersiapkan calon ibu dalam menjalani kehamilan dan

persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang

sehat. Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan di puskesmas atau

rumah sakit. Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil bagi PUS


13

diberikan kepada PUS laki-laki maupun perempuan, baik yang

belum mempunyai anak maupun yang sudah memiliki anak dan

ingin merencanakan kehamilan selanjutnya. Pelayanan kesehatan

masa sebelum hamil pada PUS meliputi:

a) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahu dan

mengidentifikasi status kesehatan melalui pemeriksaan denyut

nadi, frekuensi nafas, tekanan darah, suhu tubuh, dan

pemeriksaan lengkap. Selain itu dilakukan pemeriksaan status

gizi yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, LILA, dan

tanda anemia.

1) Pemeriksaan Tanda Vital

Bertujuan untuk mengetahui kelainan suhu tubuh, tekanan

darah, kelainandenyut nadi, serta kelainan paru-paru dan

jantung. Pemeriksaan tanda vital dilakukan melalui pengukuran

suhu tubuh ketiak, tekanan darah (systole dan diastole), denyut

nadi per menit, frekuensi nafas per menit, serta auskultasi

jantung dan paru. PUS/WUS yang mengalami masalah

dengan tanda vital dapat mengindikasikan masalah

infeksi, hipertensi, penyakit paru (asma, tuberculosis),

dan jantung yang jika tidak segera diobati beresiko

mengganggu kesehatannya karena malaise (lemah), sakit kepala,


14

sesak nafas, nafsu makan menurun.Pada PUS yang sudah

mempunyai anak sebelumnya,

2). Pemeriksaan Status Gizi

Pelayanan gizi bagi PUS/WUS dilakukan melalui

pemeriksaan:

a) Indeks Massa Tubuh (IMT)

Status gizi dapat ditentukan dengan pengukuran IMT.

Indek Massa Tubuh atau IMT merupakan proporsi standar

berat badan (BB) terhadap tinggi badan (TB). IMT perlu

diketahui untuk menilai status gizi PUS/WUS dalam

kaitannya dengan persiapan kehamilan. Jika

perempuan dengan status gizi kurang menginginkan

kehamilan, sebaiknya kehamilan ditunda terlebih dahulu

untuk dilakukan intervensi perbaikan gizi sampai status

gizinya baik. Ibu hamil dengan kekurangan gizi memiliki

resiko yang dapat membahayakan ibu dan janin antara

lain anemia pada ibu dan janin, resiko perdarahan saat

melahirkan, BBLR, mudah terkena penyakit infeksi, resiko

keguguran, bayi lahir mati, serta cacat bawaan pada janin.

PUS laki-laki juga harus memiliki status gizi yang baik.

Cara penghitungan = Berat Badan (kg)

Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)


15

b) LILA (Lingkar Lengan Atas)

Selain IMT, penapisan status gizi pada perempuan

juga dilakukan dengan pengukuran menggunakan pita LILA

untuk mengetahui adanya resiko KEK pada WUS. Ambang

batas LILA pada WUS dengan resiko KEK di Indonesia

adalah 23,5 cm. Apabila hasil pengukuran kurang dari 23,5

cm atau dibagian merah pita LILA artinya perempuan

tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan

melahirkan berat bayi lahir rendah.

c) Pemeriksaan Fisik Lengkap

Pemeriksaan fisik pada PUS dilakukan untuk

mengetahui status kesehatan PUS. Pemeiksaan ini

dilakukan secara lengkap sesuai indikasi medis. Dari

pemeriksaan ini diharapkan tenaga kesehatan mampu

mendeteksi adanya gangguan kesehatan pada PUS, misalnya

gangguan jantung atau paru, tanda anemia, hepatitis, IMS,

dan lain-lain.

3). Pemeriksaan Darah

a) Pemeriksaan hemoglobin (Hb)

Pemeriksaan kadar hemoglobin sangat penting dilakukan

dalam menegakkan diagnosa dari suatu penyakit, sebab

jumlah kadar hemoglobin dalam sel darah akan

menetukan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen


16

dari paru-paru keseluruh tubuh. Disebut anemia bila kadar

hemoglobin (Hb) di dalam darah kurang dari normal.

Pemeriksaan hemoglobin dilakukan melalui sampel darah

yang diambil dari darah tepi.

b) Pemeriksaan golongan darah

Golongan darah tidak hanya sebagai pelembab kartu

indentitas. Golongan darah wajib kita ketahui karena

dapat mencegah resiko kesehatan, membantu orang dalam

keadaan darurat dan dalam proses transfuse darah.

b) Pemeriksaan Urin Rutin

Yang dimaksud dengan pemeriksaan urin rutin

adalah pemeriksaan makroskopik, mikroskopk, dan

kimia urin. Pemeriksaan urin rutin dilakukan untuk

mengetahui dan memantau kelainan ginjal/ saluran kemih

termasuk infeksi saluran kemih (ISK) dan mendeteksi

penyakit metabolik (Dhamayanti 2020)..

B. Kebutuhan Gizi Pada Masa Prakonsepsi

Energi dibutuhkan supaya metabolisme tubuh berjalan dengan

baik. Kecukupan yang dianjurkan dibedakan sesuai dengan usia dan jenis

kelamin. Kebutuhan energi pada laki-laki lebih kurang 2600-2750 Kkal,

sedangkan pada wanita 2100-2250 Kkal. Energi tersebut paling banyak

diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein Kebutuhan yang diperlukan

pada masa prakonsepsi yaitu


17

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh. Setiap 1

gram karbohidrat yang dikonsumsi menghasilkan energi sebesar 4

Kkal. Contoh bahan makanan sumber karbohidrat adalah nasi,

kentang, jagung, singkong, ubi, roti, dan mie. Konsumsi karbohidrat

dianjurkan sebesar 55-70% dari kebutuhan energi sehari.

2. Protein

Kebutuhan protein pada masa prakonsepsi sebesar 10-30% dari

kebutuhan energi sehari. Protein berfungsi sebagai zat pembangun,

pengatur, serta perbaikan jaringan dan sel-sel yang rusak. Fungsi

utama protein bukanlah sebagai sumber energi, tetapi protein dapat

menjadi sumber energi dengan menyediakan 4 Kkal per gram.

Kebutuhan protein dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi bahan

makanan sumber protein hewani, seperti ikan, telur, daging, daging

ayam, susu, serta bahan makanan sumber protein nabati, seperti

kacang-kacangan, tahu dan tempe.

3. Lemak

Lemak merupakan seumber energi terbesar dibandingkan dengan

karbohidrat dan protein. Satu gram lemak menghasilkan 9 Kkal,

anjuran asupan lemak per hari adalah 20-30%. Lemak berperan dalam

penyerapan vitamin A,D,E, dan K. Asupan lemak akan memengaruhi

jumlah lemak tubuh yang berhubungan dengan produksi hormon, baik

pada wanita maupun pria, sel lemak yang menjaga ketersediaan


18

hormon dalam tubuh akan memengaruhi siklus menstruasi pada wanita

dan produksi serta kematangan sperma pada pria. Sumber makanan

yang mengandung lemak banyak ditemukan pada daging merah, ayam,

ikan, udang, susu, keju, dan minyak.

4. Serat

Serat merupakan komponen yang sangat penting pada asupan

setiap orang. Asupan serat yang kurang dapat mengakibatkan susah

buang air besar (sambelit/konstipasi), hemmoroid (ambeien), dan

obesitas. Untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan, tiap

individu harus mengkonsumsi serat dalam jumlah cukup untuk

membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Kebutuhan serat

pada masa prakonsepsi untuk pria adalah 37-38 gram dan wanita

sebesar 30-32 gram. Sumber serat yang baik adalah sayuran,

buahbuah, dan kacang-kacangan.

5. Cairan Kebutuhan

cairan pada setiap orang dapat berbeda, tergantung dari usia, jenis

kelamin, suhu lingkungan, jenis makanan yang dikonsumsi, dan jenis

aktivitasnya. Rekomendasi asupan cairan adalah 1,5-2 liter air/hari

atau setara dengan 8 gelas air/hari. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi

dari air minum dan air dalam makanan. Air putih lebih disarankan

daripada kopi, teh, muniman bersoda, atau sirup.


19

6. Asam folat

Folat merupakan bagian dari beberapa vitamin B kompleks yang

secara alami terdapat pada bahan makanan atau dalam suplemen.

Asam folat berperan untuk memperoduksi sel darah merah bersama

vitamin B12, metabolisme asam amino, menjaga sistem kekebalan

tubuh, dan berperan penting dalam sistem otak serta saraf.

Mengonsumsi folat diketahui dapat menurunkan kejadian ovulasi

infertil pada wanita. Selain itu, asupan asam folat yang cukup juga

berkaitan dengan berkurangnya sperma abnormal pada pria

( Nurfulaini, 2021).
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI DAN

KEHAMILAN SEHAT PADA NY “ R” DENGAN

MASALAH KEK DI POLI KIA

PUSKESMAS ABELI

27 MARET 2023

No .Reg : 04 85

Tanggal Dan Jam Masuk : 27 Maret 2023 jam 10. 10 Wita

Tanggal Dan Jam Pengkajian : 27 Maret 2023 jam 10. 35 Wita

Nama pengkaji : Nurfadilah

1. Identitas Istri / Suami

Nama Ibu : Ny. R / Tn. S

Umur : 23 tahun / 25 tahun

Suku : Bugis / Tolaki

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMK / SMA

Pekerjaan : IRT / Nelayan

Alamat Rumah : Kel. B.Nirae

Lama Menikah :  3 Tahun

No Hp : 0858 2534 0231

20
21

A. DATA SUBJEKTIF

a. Alasan Kunjungan

Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poli KIA UPTD

Puskesmas Abeli pada tanggal 27 Maret 2023 jam 10.10 wita

mengatakan ingin berkonsultasi dan mengatakan telah menanti

kehamilan sejak  3 tahun dan ibu mengeluh pusing dan mengalami

penurunan berat badan

b. Riwayat Obstetri

1) Menarce :  11 tahun,

2) Siklus : 21-28 hari

3) Lamanya : 5-7 hari

4) Dismenorhoe : tidak ada disminore

c. Riwayat Ginekologi

Ibu mengatakan tidak pernah melakukan oprasi tumor, kanker

payudara , Kista dan jenis oprasi lainya.

d. Riwayat kontrasepsi yang di gunakan

Ibu mengatakan tidak pernah mengunakan kontrsepsi jenis apapun

e. Riwayat Penyakit Keturunan dan Penyakit Lainya

Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti

Diabetes Melitus, Hipertensi, Asma, dan penyakit menular seksual

seperti HIV/ AIDS, Sipilis, Klamidia dan penyakit menular seksual

lainya
22

f. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

1) Pola Eliminasi

a) BAK

Frekuensi : 4-5 x sehari

Warna : Jernih

Bau : Khas amoniak

b) BAB

Frekuensi : 2-3 x sehari

Konsitensi : Lunak

2) Pola Istirahat

a) Tidur Malam : 21.30 Wita

b) Tidur Siang : 12.45 Wita

3) Pola Nutrisi

a) Minum :  7-8 gelas sehari

b) Makan :  2 x sehari

4) Personal Hygiene

Mandi : 2 x Sehari

Gosok gigi : 2-3 x sehari

Keramas : 3 x Seminggu

g. Data Sosial

1) Dukungan suami/ keluarga : suami mendukung pasien untuk

berkonsultasi pada tenaga kesehatan


23

B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : commposmentis

c. Tinggi Badan : 160 cm

d. Berat Badan

1) Sebelum menikah : 50 kg

2) Sekarang : 46 kg

e. Indeks Masa Tubuh ( IMT) :

Cara Perhitungan = Berat Badan (kg) 46 kg 46 kg

Tinggi Badan (m)2 1,6 m2 2,56 m

Hasil Perhitungan = 17,96 Kategori (Kurus )

f. LILA : 20 cm ( Kekurangan Energi Kronik )

g. Tanda Vital

1) Tekanan darah : 110/ 80 mmHg

2) Nadi : 80 x / menit

3) Suhu tubuh : 36,5 o C

4) Pernafasan : 22 x/ menit

h. Pemeriksaan Fisik ( Head To Toe )

1) Kepala

Rambut berwarna hitam, kepala tampak bersih, tidak teraba

benjolan.
24

2) Mata

Simetris kiri dan kanan, sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis

3) Hidung

Hidung tampak bersih, tidak ada polip dan pengeluaran secret,

tidak ada nyeri tekan

4) Telinga

Simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret, pendegaran

normal, tidak ada nyeri tekan

5) Mulut

Mukosa bibir tampak lembab.

6) Gigi

Tidak berlubang, tidak terdapat gigi yang tanggal, tidak ada caries

7) Leher

Tidak ada pelebaran vena jugularis dan kelenjar tiroid

8) Dada

Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, tidak ada benjolan

tidak ada nyeri tekan

9) Abdomen

Tidak ada pembesaran, ada striae albicans, tidak ada luka bekas

oprasi, tidak ada nyeri tekan

10) Genetalia

Tidak dilakukan pemeriksaan pada area genetalia


25

11) Ekstremitas

a) Ekstremitas atas : simetris kiri dan kanan, kuku tampak bersih

dan tidak anemis

b) Ekstremitas bawah : simetris kiri dan kanan, tidak ada varices,

kuku tampak bersih dan tidak anemis

i. Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan Laboratrium

a) Hemoglobin : 10 gr ( Anemia )

b) HIV / AIDS : Non Reaktif

c) Sipillis : Non Reaktif

d) Plano test : negative (-)


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI

PADA Ny “R” DENGAN MASALAH KEK DAN ANEMIA

DI POLI KIA PUSKESMAS ABELI

27 MARET 2023

No .Reg : 04 85

Tanggal Dan Jam Masuk : 27 Maret 2023 jam 10. 10 Wita

Tanggal Dan Jam Pengkajian : 27 Maret 2023 jam 10. 35 Wita

Nama pengkaji : Nurfadilah

1. Identitas Istri / Suami

Nama Ibu : Ny. R / Tn. S

Umur : 23 tahun / 25 tahun

Suku : Bugis / Tolaki

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMK / SMA

Pekerjaan : IRT / Nelayan

Alamat Rumah : Kel. B.Nirae

Lama Menikah :  4 Tahun

No Hp : 0858 2534 0231

26
27

SUBJEKTIF (S)

Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poli KIA UPTD Puskesmas

Abeli Tanggal 27 Maret 2023 Jam 10.10 Wita mengatakan ingin berkonsultasi

dengan bidan untuk program kehamilan ibu telah menanti kehamilan sejak  3

tahun ,ibu mengeluh merasakan pusing dan berat badan mengalami penurunan

OBJEKTIF (O)

Keadaan umum baik, kesadaran : commposmentis, Tinggi Badan : 160 cm,

Berat Badan sebelum menikah 50 kg dan berat badan sekarang 46 kg, Indeks

Masa Tubuh ( IMT): 17,96 (Kurus), LILA : 20 cm (KEK) Tanda-Tanda Vital :

Tekanan Darah : 110/80 mmHg, Nadi : 80 x / menit, Pernafasan : 22 x/


0
menit.Suhu Tubuh : 36,5 C,Pemeriksaan Fisik tidak terdapat kelainan,

Pemeriksaan Penunjang : Plano Test negative (-) HB : 10 gr ( Anemia)

ASSESMENT (A)

Ny “R” umur 23 tahun prakonsepsi dan hamil sehat dengan masalah

kekurangan energi kronik dan anemia


28

PENATALAKSANAAN (P)

Tanggal: 27 Maret 2023 jam . 12.00 Wita

1. Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan

2. Melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital

3. Menjelelaskan kepada ibu tentang Kekurangan Energi Kronik (KEK), dampak

KEK pada kesehatan ibu

4. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi jagung dan madu yang dapat

mengatasi masalah Anemia dan KEK secara alami pada masa Prakonsepsi.

5. Menganjurkan ibu mengatur pola makan gizi seimbang dengan mengatur

variasi makanan yang bergizi yang mengandung karbohidrat,protein,

vitamin ,makan teratur sebanyak 3 x sehari dan makanan ringan bisa berupa

buah 2 – 3 kali sehari

6. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup dan menghindari stress yang

berlebihan

7. Memberikan ibu suplemen vitamin Become dengan aturan minum 1 x sehari

8. Menganjurkan kepada ibu untuk berkonsultasi kembali agar bidan dapat

mengevaluasi perkembangan terhadap penambahan berat badan dan kadar

hemoglobin pada ibu

9. Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran bidan


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Asuhan kebidanan pada Ny “R” dilakukan berdasarkan pengkajian data

dasar dan data objektif sehingga penanganan yang diberikan sesuai

dengan masalah pasien dan sesuai dengan kewenangan bidan

2. Asuhan kebidanan pada Ny “R” dapat diidentifikasi bahwa Ny “R”

sedang dalam masa prakonsepsi dengan masalah KEK

3. Asuhan kebidanan pada Ny ”R” menyusun rencana yaitu pemberian

konseling dan edukasi tentang masa prakonsepsi dan bagaimana

perencanaan kehamilan yang sehat dengan masalah KEK

4. Asuhan kebidanan pada Ny ”R” dapat melaksanakan tindakan yaitu

telah melaksanakan tindakan dari pengkajian, assesmen, planning dan

pendokumentasian lengkap

B. Saran

1. Bagi PUS dan WUS

Disarankan kepada PUS dan Wus untuk memperhatikan

kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan

perkembangan. Mempelajari hal-hal yang diperlukan pada masa

prakonsepsi dan bagaimana cara untuk perencanaan kehamilan yang

sehat. Agar kelas jika berencana menikah dan hamil semua hal telah

siap mulai dari kesiapan fisik yang sehat dan pengetahuan yang cukup

untuk menjalani hal tersebut.

29
30

2. Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa diharapkan laporan komprehensif ini dapat

menjadi sumber untuk menambah dan memperdalam ilmu

pengetahuan tentang masa prakonsepsi dan bagaimana perencanaan

kehamilan yang sehat

3. Bagi Profesi Bidan

Diharapkan dapat menjadi panduan dan masukan pagi tenaga

profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan serta

meningkatkan profesinalisme tenaga kesehatan dalam melakukan

tindakan sesuai dengan masalah yang di alami klien.


DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Siti. 2021. “Laporan Pendahuluan Asuhan Kebidanan Prakonsepsi Di


UPTD Puskesmas Todanan Kabupaten Blora.”

Azizah, atika nur. 2021. “Analisis Pelayanan Prakonsepsi Pada Calon Pengantin
Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19” 12 (2): 74–82.

BKKBN. 2018. “Mencegah Pernikahan Anak Melalui Program Kkbpk.

Candra Filius, dkk (2020) Kualitas Diet Status Gizi Dan Status Anemia Wanita
Prakonsepsi. Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia

Dhamayanti ( 2020 ). KIE Persiapan Kehamilan Dan Skrining Pra – Nikah .


Gunadarma

Lucin, Riny. 2019. “Modul Praktik Asuhan Kebidana Holistik Prakonsepsi Dan
Kehamilan Sehat Poltekkes Palangkaraya.”

Nababan, Lolli, sari widya Ningsih, and Nurul Maulani. 2020. “Modul Praktikum
Asuhan Pranikah Dan Prakonsepsi.”

Pratiwi, Intan. 2020. “Gambaran Pengetahuan Calon Pengantin Wanita Terhadap


Gizi Prakonsepsi Di KUA Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim
Tahun 2020.”

Nurfulaini,2021.” Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Prakonsepsi Dengan


Kekurangan Energi Kronis”

Yulivantina, eka vicky, Mufdlilah, and herlin fitriana Kurniawati. 2021.


“Pentingnya Nutrisi Wanita Masa Pra-Konsepsi Untuk Status Gizi Anak Di
Masa Mendatang.”

31

Anda mungkin juga menyukai