HERVITA PRATIWI
NIM : PO71242230225
TAHUN 2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disahkan “Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Pada Masa Pra Konsepsi dan
Perencanaan Kehamilan Sehat Pada Ibu KEK” guna memenuhi tugas Stase pra
konsepsi dan perencanaan kehamilan sehat program studi profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Jambi tahun 2023.
Mengetahui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi
Penulisan laporan ini dalam rangka menerapkan tugas praktik klinik kebidanan
stase pra konsepsi dan perencanaan kehamilan sehat yang merupakan salah satu mata
kuliah atau kurikulum yang harus dilalui dalam proses pendidikan profesi kebidanan.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
2. Lia Artika Sari, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Jambi
5. Rekan-rekan yang telah memberi banyak masukan dalam laporan ini yang telah
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
dengan demikian penulis sangat mengharapkan petunjuk dan saran serta kritik dari
dosen pembimbing.
Akhir kata semoga hasil laporan ini memberikan manfaat yang berguna bagi
yang membutuhkannya.
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 3
C. Tujuan............................................................................................... 3
D. Manfaat ........................................................................................... 4
BAB IV PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 51
B. Saran ................................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
menikah dan usia reproduksi yang baik bagi seorang wanita. Menurut badan
21- 25 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih ada wanita yang
menikah bukan pada usia yang seharusnya, yaitu sebanyak 10% sampel
wanita menikah lebih muda dari kategori usia ideal dan reproduksi (21-25
tahun) dan 6,7% lebih tua dari kategori usia ideal dan reproduksi (>35 tahun).
sebelum, “konsepsi” berarti pertemuan sel ovum dengan sperma atau yang
pertemuan sel sperma dengan ovum atau pembuahan sebelum hamil. Ada
Dimulai dari masa remaja, yaitu dengan menjaga kesehatan organ reproduksi,
kebutuhan akan gizi seimbang, perilaku hidup sehat, dan lain-lain (Dieny,
dkk., 2019).
laki-laki selama usia reproduktif yakni usia yang masih dapat memiliki
anak dalam kondisi sehat. Bhutta dan lassi (2015) menyebutkan proporsi
1
mortalitas dan mordibitas pada ibu dan bayi secara signifikan dapat dicegah
pemberian intervensi gizi tersebut adalah status zat gizi mikro adekuat
pada masa
badan (status gizi) dalam rentang normal (Anggraeny dan Dian. 2017).
yang terdiri dari 16 responden KEK dan 14 responden tidak KEK. Pada usia
responden (73,4%) dan kelompok umur yang paling sedikit yaitu umur >30
tahun yaitu responden (9,4%). Untuk pekerjaan, responden yang tidak bekerja
statistik diperoleh nilai ρ =0.003 (ρ < 0,05) dan nilai x² =9,016, Xhitung>
Xtabel atau probality < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara
2
statistik ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan posyandu
anemia. Hal ini dapat dipengaruhi oleh makanan sumber kalori dan makanan
sumber zat gizi besi yang dikonsumsi gampang ditemui dan diakses
didaerah pedesaan, hal lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah
KEK dan 82,46% non KEK. Pada variabel pekerjaan responden yang tidak
bekerja 23,6% mengalami KEK dan 76,4% non KEK, sedangkan responden
yang bekerja 16,7% mengalami KEK dan 83,3% non KEK. Pada variabel
pangan 26,67% responden KEK dan 73,33% pada non KEK, responden
dengan pengeluaran cukup pada pangan 14,63% responden KEK dan 85,35%
non KEK dan yang memiliki pengeluaran baik pada pangan 100% responden
KEK. Dapat dilihat hasil yaitu ada hubungan yang signifikan (0,000) pada
pada pekerjaan tidak ada hubungan yang signifikan (0,535) dengan KEK
3
pada wanita prakonsepsi.
energi kronis, kejadian kurang energi kronis pada penelitian lebih rendah
juga dengan yang ditemukan di bali yakni 52,2% ibu hamil primigravida
kurang dari 20 tahun hanya 2,6%, paling banyak pada kategori usia 20 – 35
banyak pada tingkat pendidikan sekolah menengah atas (SMA) yakni 27,0%
orang , yang mengikuti edukasi KUA sebanyak 27 orang (69,2%) dan yang
4
pekerjaanya, tetapi pada penelitian yang dijadikan responden sebanyak 23
orang responden.
kurang energi kronis pada wanita usia subur dikecamatan terbagi besar
sebesar 44,3% (81 orang) dan sisanya sebesar 55,7% (102 orang) memiliki
status gizi baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa 59,6% (109 orang)
wanita usia subur terbanggi besar berpendapat bahwa suami berperan dalam
menyatakan bahwa tidak ada peran suami. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa 50,3% (92 orang) responden menyatakan bahwa tidak ada peran
mertua dalam menentukan status gizi mereka, dan sisanya 49,7% (91 orang)
kurang energi kronis pada wanita prakonsepsi pada tahun 2020 yaitu
orang.
wanita prakonsepsi mengalami peningkatan. maka dari itu kita sebagai tenaga
kurang energi kronis pada wanita prakonsepsi terutama pada wanita usia
subur karena jika ini dibiarkan secara terus-menerus maka akan mengganggu
5
perencanaan kehamilan sehat pada ibu KEK” Di Rs Andimas
Ada pun ruang lingkup asuhan yang diberikan pada Ny A Pada masa
C. Tujuan Penulisan
subjektif dan data objektif dari tanda dan gejala pada ibu prakonsepsi
energi kronis
6
energi kronis
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat institusi
berikutnya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Prakonsepsi
sebelum terjadi pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma. Wanita
yang siap menjadi seorang ibu. Kebutuhan gizi pada masa ini berbeda
berarti sebelum, konsepsi yang berarti pertemuan sel telur wanita dan sel
telur atau diasumsikan sebagai wanita usia subur yang siap menjadi
seorang ibu.
Lebih lanjut Wanita usia subur (WUS) adalah wanita yang berada
8
fisiologis, seperti menstruasi dan tercapainya puncak kesuburan dengan
adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi
dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu
sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi wanita usia subur selama
Wanita usia subur adalah wanita yang berada dalam peralihan masa
organ reproduksi yang sudah berkembang dengan baik. Wanita usia subur
Kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa anak-anak, remaja,
ataupun lanjut usia. Kebutuhan zat gizi pada masa ini menjadi
9
penting karena merupakan masa dalam mempersiapkan kehamilan dan
d. Mencegah bayi lahir mati, lahir premature, dan berat bayi lahir rendah
dikemudian hari.
10
masa antara konsepsi yang dapat dimulai dalam jangka waktu dua tahun
sebelum konsepsi.
untuk menjaga tetap sehat dan membantu orang lain untuk melakukan
hal yang sama, dan sebagai mitra wanita berarti mendorong dan
tentang menyediakan diri sendiri dan orang yang anda cintai dengan
bayi tanpa cacat atau keadaan yang tidak normal lainya dan memberi
sehat dan akan menciptakan kualitas keluarga yang lebih baik dimasa
11
yang fokusnya pada upaya untuk memiliki anak yang sehat dimana
yaitu:
seperti skrining berat badan, vaksinasi, status zat besi dan asam folat,
anemia, dan resiko defisiensi zat gizi (asam folat, zat besi, seng,
12
Penelitian (Winarsih, 2018) dijelaskan bahwa gizi adalah rangkaian
berkaitan erat dengan pangan, yaitu segala bahan yang dapat digunakan
sebagai makanan.
unsur ikatan kimia yang dapat direaksikan oleh tubuh menjadi zat gizi
sehingga berguna bagi tubuh. Zat gizi atau nutrients adalah ikatan
2018).
13
2750 Kkal, sedangkan pada wanita 2100-2250 Kkal. Energi tersebut
a. Karbohidrat
b. Protein
c. Lemak
14
akan memengaruhi jumlah lemak tubuh yang berhubungan dengan
produksi hormon, baik pada wanita maupun pria, sel lemak yang
d. Serat
pada masa prakonsepsi untuk pria adalah 37-38 gram dan wanita
sebesar 30-32 gram. Sumber serat yang baik adalah sayuran, buah-
e. Cairan
Kebutuhan cairan dapat dipenuhi dari air minum dan air dalam
15
bersoda, atau sirup.
f. Vitamin A
adalah 600 mcg, sedangkan pada wanita adalah sebesar 500 mcg.
g. Vitamin D
D terdapat dalam bahan makanan seperti hati, telur, dan ikan. Selain
menurut AKG 2013 untuk pria dan wanita pada masa prakonsepsi
sebanyak 15 mcg.
h. Vitamin E
16
kecukupan gizi (AKG) vitamin E pria dan wanita pada masa
i. Vitamin K
AKG 2013 untuk pria dan wanita pada masa prakonsespsi adalah
j. Vitamin C
k. Asam folat
infertil pada wanita. Selain itu, asupan asam folat yang cukup juga
17
Asupan folat harus dijaga kecukupanya hingga masa kehamilan
Angka kecukupan gizi (AKG) folat pada pria dan wanita saat masa
l. Zat besi
tinggi. Sumber zat besi non-home adalah dari nabati, seperti kacang-
besi dari bahan makanan nabati (zat besi non-heme) lebih rendah
dibandingkan yang terdapat dalam zat besi yang berasal dari bahan
m. Selenium
18
kekebalan tubuh dan antioksidan. Suplementasi selenium dan
n. Seng (Zinc)
reproduksi. Angka kecukupan gizi (AKG) seng pada pria saat masa
syari’at.
19
Nabi Muhammad SAW, berkata “telah menceritakan kepadaku
20
mesir, tanaman ini juga tergolong unik dalam pengembang-biakanya
maupun keluarga.
dan tenaga kesehatan sekarang ini. Hal ini dikarenakan seorang WUS
yang kurang energi kronis memiliki resiko tinggi untuk melahirkan anak
yang akan menderita kurang energi kronis dikemudian hari. Selain itu,
21
suatu bangsa. Dalam skala yang lebih luas, kekurangan gizi dapat
bangsa.
b. Badan kurus
c. Konjungtiva pucat
g. Mual
h. Badan lemas
i. Mata berkunang-kunang
ketidakcukupan itu.
pemeriksaan laboratorium.
22
d. Keempat, terjadi perubahan fungsi yang ditandai dengan tanda khas.
zat-zat gizi, maka simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk
kesehatan yang optimal antara lain dengan melihat unsur kualitas hidup
status gizi.
masalah gizi.
23
Yaitu tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein, penyakit
(Putri, 2017).
status gizi yang mudah, murah, dan cepat yang dapat memberikan
gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit.
usa subur dan ibu hamil yang berkaitan dengan resiko berat bayi lahir
lingkar lengan atas, mencakup masalah wanita usia subur baik ibu hamil
24
2) Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih
kronis.
25
maupun janin yang dikandungnya. Terhadap persalinan pengaruhnya
cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi berat lahir rendah.
<23,5 cm. Kurang energi kronis pada wanita usia subur yang
jika indeks masa tubuh (IMT) <18,5 kg/m2. IMT dikategorikan dalam
Normal >18,5
Tingkat I 17,0-18,4
Tingkat II 16,0-16,9
26
C. Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Gizi
berasal dari eksternal dan internal. Berikut ini penjelasanya lebih lanjut
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini berasal dari luar diri kita, seperti faktor sosial
keluarga tersebut.
b. Pendidikan
c. Kebudayaan
27
tingkah laku yangdianggap benar akan selalu diulang-ulang.
d. Akses Pangan
2. Faktor Internal
a. Gaya Hidup
28
merokok dapat menyebabkan penurunan HDL-High Density
merokok.
b. Aktivitas Fisik
29
itu penyakit infeksi seperti
evaluasi.
30
tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
varney.
dan konjungtiva pucat timbul salah satu atau lebih tanda gejala
31
b. Langkah II Interpretasi Data Dasar
kurang dari 100 mmHg, Hb kurang dari normal (<11 gr%), Nafsu
32
Masalah yang mungkin terjadi berdasarkan diagnosis atau
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi berat lahir
profesional lainya.
dokter dan atau ada hal yang perlu dikonsultasikan atau ditangani
33
bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi ibu.
efektif.
lakukan yaitu:
secara teratur
riwayat penyakit.
individu.
34
aktivitas fisik, pola hidup, riwayat kesehatan individu dan
35
Nafsu makan kurang, Mual, Badan lemas, Mata berkunang-
kebutuhan klien.
a. Subjektif (S)
b. Objektif (O)
c. Assesment (A)
d. Planning (P)
36
dengan kurang energi kronis pada tahap berikutnya, dan atau
(Nurmila, 2017).
37
BAB III
TINJAUAN KASUS
BIO DATA
Umur : 25 th Umur : 28 th
Indonesia
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
1. DATA SUBYEKTIF ( S )
a. Riwayat Keluhan
2. Keluhan utama :
Ibu mengatakan bahwa dirinya sudah menikah 7 bln yang lalu dan
38
sangat mendambakan hadirnya seorang anak
3. Ibu mengatakan berat badan nya tidak ada bertambah sejak nikah, ia
b. RiwayatObstetri
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14tahun
Siklus : 28 hari
FluorAlbus :-
c. Riwayat Kesehatan
39
2. Penyakit penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang pernah atau sedang
Ibu mengatakan bahwa dirinya tidak sedang dan tidak pernah menderita
panggul)
2. PolaEliminasi:
berwarnakuning
3. PolaAktivitas:
4. PolaIstirahat:
40
Tidur malam : 8jam
dalam seminggu.
Riwayat pernikahan
suami
2. Riwayat psikologi
Ibu mengatakan bahwa dirinya dan suaminya saat ingin memiliki anak
3. Riwayat spiritual
2. DATA OBYEKTIF
a. PemeriksaanUmum
41
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital:
Tensi :110/70mm/Hg
Nadi :80x/menit
Suhu : 36,6⁰c
b. PemeriksaanAntopometri
2. Tinggi Badan:153cm
3. LILA:22,5cm
● Kepala:
● Muka:
● Mata:
simetris. ● Telinga:
● Hidung:
Tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung.
42
Mulut :Tidakadasariawan,bibir basah
jugolaris.
Abdomen: Tidak ada luka bekas operasi,tidak ada massa, tidak ada
nyeri tekan
Ekstremitas Atas : tidak ada odem, tidak ada varises, tidak cacat
Ekstremitas Bawah: tidak ada odem ,tidak ada varises, tidak cacat
Tidak dilakukan
Kronis )
Data Subyektif
43
● Ibu mengatakan bahwa dirinya sudah menikah ±7 bulan yg lalu
Data Obyektif
● Keaadaan : Baik
● Kesadaran : Composmentis
● Tanda–tanda vital
Tens i:110mmHg
Nadi: 80x/mnit
Suhu: 36,6oC
Pernapasan:24x/mnit
BB : 45 kg IMT: 19,23
TB : 153 cm
Lila : 22,5 cm
Masalah:
Kebutuhan :
44
Pra Konsepsi dengan KEK ( Kekurangan Energi kronis )
Kolaborasi dengan tenaga gizi untuk pemberian terapi dan pemeriksaan lebih
rasional)
4. Anjurkan Ibu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan ahli Gizi dan dokter
45
F. LANGKAH VI : PELAKSANAAN/ IMPLEMENTASI
Memberikan salam
Menyapa ibu
Bersikap Ramah
Sabar
hasilnya
Tensi :110/80mmHg
Nadi :80x/mnit
Suhu :36,6 C
Pernapasan :20x/mnit
BB : 45 kg
TB : 153 cm
LILA : 22,5 cm
IMT : 19,23
46
3. Memberikan pendidikan/ Memberitahu ibu dan suami tentang:
Nadi : 80x/i
Pernafasan : 20x/i
Suhu : 36,6
BB : 45 kg
TB : 153 cm
LILA : 22,5 cm
IMT 19,23
47
a. Pengertian Kekurangan Energi kronis ( KEK)
7. Ibu mengerti dan paham tentang kebutuhan gizi yang diperlukan pada masa
kebutuhannya saat ini dan ibu berterimakasih kepada bidan atas dukungan
9. Ibu bersedia untuk berkonsultasi lagi dengan ahli Gizi dan dokter spesialis
10. Ibu bersedia datang lagi untuk memeriksakan keadaanya kembali 1 bulan
48
BAB IV
PEMBAHASAN
teoritis. Maka dari data subjektif Ny “ A “ usia 25 tahun belum pernah hamil,
keguguran atau pun bersalin sebelumnya sudah menikah 7 bulan dan belum
Kesadaran : Kompesmentis
KU : Baik
TD : 110/80mmHg
Nadi :80x/mnit
RR :20x/Menit
Suhu : 36,6⁰C
Pengukuran antropometri:
BB : 45 cm IMT: 19,23
TB : 153 cm
LILA : 22,5 cm
Dari data subjektif dan objektif maka ditegakkan diagnosa kebidanan Ny “A” P0-
0 usia 25 tahun dengan Prakonsepsi KEK. Berdasarkan teori maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa factor resiko pada pasangan tersebut adalah pola hidup dari ibu
49
.Maka asuhan kebidanan yangdilakukanadalah antara lain :
kesuburan.
7. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi dan dokter spesialis obstetric dan
gynekologi
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
cm,
51
prakonsepsi
pada ibu,
spiritual untuk sabar dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar
52
hambatan.
B. Saran
keluarga.
lebih profesional.
53
pemecahan masalah pada praktek sehari-hari sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Agustin dan Mayasari. (2015). Kejadian Kurang Energi Kronis Pada Ibu
Hamil Berdasarkan Umur, Paritas Dan Pendidikan. 23-34.
Evi dan Suhariyati (2015). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester
Tiga dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Wilayah Kerja
Puskesmas Brambag Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
54
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
55
2012. 3(3), 40–50.
56
KEK dan Anemia Untuk Melahirkan Bayi Dengan Berat Lahir
Rendah (BBLR).
57
2016. 11–20.
58