Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

FARMAKOEPIDEMIOLOGI

Dosen pengampu : Dr. apt. Dra. Sri Wahyuningsih

Disusun Oleh :

Vina Shalsabina

2350411033

PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2024
Soal : Jelaskan slide terakhir mengenai sampel, cantumkan pustaka yang di rujuk !

Jawab :

1. Probability sampling adalah metode pengambilan sampel dengan mengasumsikan seluruh


sampel memiliki kesempatan yang setara untuk menjadi objek penelitian. Teknik ini
digunakan pada penelitian kuantitatif.
a. Pengambilan sampel secara acak, dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada. Teknik ini ini digunakan jika populasinya homogen
Contoh : Suatu penelitian akan dilakukan untuk menguji kualitas padi hasil panen dari
area persawahan tertentu. Jika jenis padi yang ditanam dan perlakuan yang diberikan
kepada tanaman padi tersebut sama, maka metode pengambilan sampel yang sesuai
adalah sampel acak sederhana (Fauzy).
b. Pengambilan sampel secara sistematik, dimana populasi dibagi dengan ukuran sampel
yang diperlukan (n) dan sampel diperoleh dengan cara mengambil setiap subjek ke-n.
Cara menghitung n adalah dengan membagi jumlah anggota populasi dengan jumlah
anggota sampel yang di inginkan. Nilai n disebut juga dengan interval sampling
(sampling interval) (Luthkie, 2021)
c. Stratified Random Sampling Pada penyampelan jenis ini, anggota populasi
dikelompokkan berdasarkan stratanya, misal tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian
dipilih sampel yang mewakili masing-masing strata. Langkah-langkah dalam
menentukan Stratified Random sampling:
 Menentukan data pendukung tentang populasi yang diambil berikut strata-
strata yang ada di dalamnya
 Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang saling lepas.
 Menentukan ukuran sample untuk tiap stratum
 Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan simple random
sampling
Contoh : Sebuah evaluasi dialakukan untuk mengetahui pelaksanaan program
pembelajaran kesehatan. Populasi yang diambil adalah seluruh sekolah menengah atas
di 33 provinsi di Indonesia, misalnya 330 sekolah.
Solusi : Langkah pertama yang dilakukan yakni membagi sekolah di tiap provinsi
berdasarkan hasil UN dengan strata, yaitu strata dengan nilai UN tinggi, nilai sedang,
dan nilai rendah. Masing-masing provinsi 10 sekolah (Retnawati, 2017 )
2. Non-Probability sampling adalah lawan dari probability sampling, jadi pengambilan
sampel dilakukan tidak secara acak yang tidak memberikan kesempatan yang sama
kepada setiap sampel yang dipilih. Teknik ini biasanya dipilih ketika populasi beum atau
tidak dapat ditentukan secara pasti.

a) Sampel Tersedia
Sampel tersedia adalah kumpulan individu, elemen, atau persitiwa yang sudah
langsung tersedia dan dapat langsung digunakan untuk penelitian, seperti pengunjung
pusat perbelanjaan, atau kelompok mahasiswa yang mendaftar pada suatu mata kuliah
tertentu dan sebagainya. Walaupun sampel tersedia dalam kasus tertentu dapat
membantu peneliti dalam mengumpulkan informasi eksploratif, dan boleh jadi dapat
menghasilkan data yang berguna, namun demikian sampel semacam ini dapat
menimbulkan masalah karena memiliki tingkat kesalahan yang tidak diketahui.
Peneliti perlu mempertimbangkan aspek positif dan negatif dari sampel tersedia
sebelum menggunakannya dalam suatu penelitian (Luthkie, 2021).
b) Sampel Terpilih
Sampel terpilih atau purposive sample mencakup responden, subjek, atau elemen
yang dipilih karena karakteristik atau kualitas tertentu, dan mengabaikan mereka yang
tidak memenuhi kriteria yang ditentukan. melalui teknik purposive sample ini, sampel
dipilih berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya mengenai populasi,
yaitu pengetahuan mengenai elemen - elemen yang terdapat pada populasi dan tujuan
penelitian yang hendak dilakukan. Sampel terpilih dapat didefinisikan sebagai tipe
penarikan sampel nonprobabilitas yang mana unit yang hendak diamati atau diteliti
dipilih berdasarkan pertimbangan peneliti dalam hal unit yang mana dianggap paling
bermanfaat dan representative (Luthkie, 2021).
c) Sampel Quota
Pada sampel quota, individu atau responden di pilih untuk memenuhi suatu presentase
yang sudah diketahui atau sudah ditentukan sebelumnya. Sampel kuota dapat
didefinisikan sebagai suatu tipe penarikan sampel non-probabilitas di mana unit
sampel (responden) dipilih sebagai sampel berdasarkan karakteristik yang telah
ditentukan sebelumnya, sedemikian rupa, sehingga total sampel akan memiliki
distribusi dengan karakteristik yang sama sebagaimana yang diperkirakan terdapat
dalam populasi yang tengah diteliti. Untuk menggunakan sampel kuota, peneliti harus
mengawalinya dengan membuat suatu matriks, atau tabel yang menjelaskan
karakteristik dari populasi yang akan diteliti (Luthkie, 2021).
d) Sampel Bola Salju
Dimana peneliti secara acak menghubungi beberapa responden yang memenuhi
kriteria (qualified volunteer sample) dan kemudian meminta responden bersangkutan
untuk merekomendasikan teman, keluarga, atau kenalan yang mereka ketahui yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai responden penelitian. Peneliti kemudian
menghubungi orang dimaksud untuk menentukan apakah mereka memenuhi kriteria
sebagai responden. Istilah "Bola Salju" mengacu pada proses pengumpulan sampel
dengan meminta responden yang diketahui keberadaannya untuk menunjukkan calon
responden lainnya. Dengan demikian, sampel bola salju dapat didefinisikan sebagai
suatu metode penarikan sampel non-probabilitas, dimana setiap orang yang
diwawancarai kemudia ditanyakan sarannya mengenai orang lain yang dapat
diwawancarai (Luthkie, 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Fauzy, A. (n.d.). Konsep Dasar Teori Sampling. Modul 1. SATS4321/MODUL 1.


Retnawati, H. (2017 ). Teknik Pengambilan Sampel. Yogyakarta : FMIPA Pend. Matematika
UNY.
Luthkie. (2021). PERBEDAAN SAMPEL NONPROBABILITAS DAN SAMPEL
PROBABILITAS. Jakarta : Jurusan Penyiaran, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas
Mercu Buana.

Anda mungkin juga menyukai