Anda di halaman 1dari 53

Location

POPULASI DAN
SAMPEL
s
Measure
d

28 34
24 44
31
18

43 45
38
35
A B C 29
25
METODOLOGI PENELITIAN
Iga Maliga
PERT. 9
Mahasiswa mampu
menjelaskan dan menghitung
konsep populasi dan sampel
TUJUAN PEMBELAJARAN
POPULASI DAN SAMPEL
PENELITIAN KUALITATIF
Kuantitatif:
- Populasi : wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yg
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari
Sampel : Sebagian dari populasi
 Kualitatif
tidak menggunakan istilah populasi tetapi situasi sosial.
 Terdiri atas 3 elemen: Place, actors, activity
 Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti dapat
mengamati secara mendalam aktivitas orang-orang yang ada
pada tempat tertentu.
 Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi
 Berangkat dari kasus tertentu pada sebuah situasi sosial
 Hasil kajian tidak diberlakukan pada populasi, karena pengambilan
sampel tidak diambil secara random
 Hasil ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki
kesamaan dengan situasi sosial pada kasus tertentu
 Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,
tetapi narasumber atau partisipan, informan.
 Sampel bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis karena
tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori
 Pada penlitian kualitatif penliti memasuki situasi sosial tertentu,
melakukan observasi dan wawancara kepada orang yang
dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut
 Dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang sering digunakan
adalah purposive sampling dan snowball sampling
 Penentuan sumber data dilakukan secara purposive
 Purposive dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu
 Snowbal sampling adalah teknikpengambilan sumber data, yang
pada awalnya jumlahnya sedikit lama-lama menjadi besar.
 dilakukan jika sumber data yang dimilikibelum mampu memberikan
data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat
menjadi sumber data
 Lincoln dan Guba (1985) penentuan sampel dalam penelitian
kualitatif sangat berbeda dengan penentuan sampel dalam
penelitian kuantitatif.
 Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan
penghitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk
mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untuk
digeneralisasikan
 Lincoln dan Guba (1985) dalam penelitian kualitatif spesifikasi
sampel tidak dapat ditentukan sebelumnya
 Ciri khusus sampel purposive:
 Emerging sampling design (sementara)
 Serial selection of sample units (menggelinding seperti bola salju)
 Continious adjustment or focusing of the sample (disesuaikan dengan
kebutuhan)
 Selection to the point of redudancy (dipilih sampai jenuh)
 S Nasution (1988) menjelaskan bahwa penentuan unit sample
(responden)dianggap telah memadai apabila telah sampai pada
tahap “redudancy” (datanya telah jenuh, sampel tidak lagi
memberi informasi yang baru)
 Dalam proposal penelitian kualitatif sampel yang digunakan masih
bersifat sementara
 Namun peneliti bisa menyebutkan siapa saja yang kemungkinan
menjadi responden
 Sampel sebagai sumber data atau sebagai infoman sebaiknya
memenuhi kriteria:
 Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui tapi juga
dihayati
 Mereka yang tergolong masih/sedang berkecimpung/terlibat pada
kegiatang yang tengah diteliti
 Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai infomasi
 Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri
 Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti
sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan narasumber
POPULASI, SAMPEL
DAN TEKNIK SAMPLING
KUANTITATIF

15
MATERI BAHASAN:

1. Pengertian Populasi

2. Sampel

3. Teknik Sampling

4. Jenis-jenis Teknik Sampling

- Random Sampling

- Non Random Sampling

5. Penetapan Jumlah Sampel

6. Ukuran Sampel

16
PENGERTIAN

 Populasi

Jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang


karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit
analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, bendabenda, dll.

Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran


kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai
semua objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

 Sampel

Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya


hendak diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan
pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat
menggambarkan karakteristik populasi.

17
TEKNIK SAMPLING
1. Pengertian teknik sampling
Teknik pengambilan sample atau teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan
sebagaian dari populasi tsb. kemudian diteliti dan hasil penelitian
(kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi).

18
2) Manfaat sampling

❖ Menghemat biaya penelitian.

❖ Menghemat waktu untuk penelitian.

❖ Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.

❖ Memperluas ruang lingkup penelitian.

3) Syarat-syarat teknik sampling Teknik sampling boleh dilakukan


bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang
sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Bila keadaan
populasi bersifat heterogen, sampel yang dihasilkannya dapat
bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan
karakteristik populasi.
19
20
D. Jenis-jenis Teknik Sampling

a. Random sampling

Teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang


atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk
menjadi sampel. Sampel yang diperoleh diharapkan
merupakan sampel yang representatif. Teknik sampling
semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut.

21
Cara-cara random sampling

1) Teknik sampling secara rambang sederhana

Paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel


rambang sederhana adalah dengan undian. Setiap elemen
dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk diseleksi
sebagai subyek dalam sampel. Penting, peneliti harus
mengetahui jumlah responden yang ada dalam populasi
penelitian. Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi

22
Cara-cara random sampling
1) Teknik sampling secara rambang sederhana

Syarat yang harus dipenuhi untuk rambang sederhana adalah:

a. Ukuran populasi harus terhingga, populasi yang bersifat konseptual


atau teoretis dapat dikategorikan pada populasi tak terhingga.

b. Anggota populasi harus homogen, anggota populasi yang


mempunyai karakteristik yang dianggap sama atau pada umumnya
sama (homogen) samplingnya dapat dilakukan dengan sampling
acak. Populasi yang anggotanya mempunyai karakteristik berbeda-
beda sampelnya tidak dapat diambil dengan cara sampling acak.

c. Cara lain mengambil sampel secara acak ialah dengan


menggunakan tabel bilangan acak.

23
Cara-cara random sampling

2) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling)


 Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil
setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
 Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n
elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih
sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval
misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat
menggunakan dasar urutan abjad.
 Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar
semua anggota populasi
 Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat biaya,
tapi bisa menimbulkan bias

24
Cara Pengambilan Sampel

➢ Suatu populasi yang mempunyai anggota 500 individu, akan diambil


sampelnya sebanyak 50 individu, Peneliti memberi nomor urut pada setiap
anggota populasi dengan urutan nomor 1, 2, 3,….., 500.

➢ Dibuat interval pada nomor-nomor anggota populasi misalnya dengan


interval 10 angka, sehingga diperoleh 50 kelompok bilangan (kelas interval).

➢ Setiap kelas interval secara acak ditetapkan bilangan mana akan diambil
anggotanya untuk dijadikan sampel yang mewakili interval tersebut.

➢ Misalnya ditetapkan 7 sebagai nomor yang mewakili kelas interval pertama (


1 s.d. 10), maka selanjutnya akan didapati 17 untuk mewakili kelas interval
kedua (11 s.d. 20).

➢ Selanjutnya 27 mewakili kelas interval ketiga, dan seterusnya, sampai 497


untuk mewakili kelas interval terakhir atau kelima puluh (491 s.d. 500).

➢ Dengan demikian diperoleh jumlah sampel sebanyak 50.

25
Cara-cara random sampling (lanjutan)
3) Teknik sampling secara rambang proporsional.
Jika populasi terdiri dari subpopulasi- subpopulasi maka
sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Adapun
cara pengambilannya dapat dilakukan secara undian
maupun sistematis.

26
Cara-cara random sampling (lanjutan)

4) Teknik sampling secara rambang bertingkat (stratified sampling)

 Bila subpopulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan


sampel sama seperti pada teknik sampling secara proporsional.

 Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan


melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata.
Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara
random sesuai proporsinya.

 Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang


berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau
responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan
perempuan, dll.

 Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila


menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu
kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.
27
Cara pengambilan sampel

 Pertama mengidentifikasi karakteristik umum anggota


populasi, kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis
karakteristik unit-unit tersebut.
 Setelah ditentukan stratanya, baru dari masing-masing strata
diambil sampel yang mewakilinya.
 Pengambilan sampel tahap kedua ini, biasanya dilakukan
dengan cara acak, karenanya disebut stratified random
sampling.
 Agar perimbangan sampel dari masing-masing strata
memadai, maka dalam teknik ini sering pula dilakukan
perimbangan antara jumlah anggota populasi berdasarkan
masing-masing strata.
 Apabila sampling memperhatikan daerah (sampling area)
maka dalam hal ini setiap wilayah harus pulaterwakili dalam
sampel.
28
29
Cara-cara random sampling (lanjutan)

5) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)

Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik


populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian
karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas.
Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel
wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan
secara bertahap. Teknik pengambilan sampel
semacam ini disebut cluster sampling atau multi-
stage sampling.
30
Cara-cara random sampling(lanjutan)

5) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)

 Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau


kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan heterogenitas
dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok. Teknik
cluster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang
mungkin wilayahnya luas.

 Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal
ketepatan serta tidak umum

31
b. Non-random sampling
1) Purposive sampling atau judgmental sampling

➢ Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan


sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik
yang ditetapkan peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya.

➢Pelaksanaan pengambilan sampel yang menggunakan teknik ini,


mulamula peneliti harus mengidentifikasi semua karakteristik
populasi, maupun dengan cara lain dalam mempelajari berbagai
hal yang berhubungan dengan populasi.

➢Setelah itu barulah peneliti menetapkan berdasarkan


pertimbangannya, sebagian dari anggota populasi menjadi
sampel penelitian.

➢Jadi teknik pengambilan sampel dengan pupossive sampling 32


berdasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti.
b. Nonrandom sampling

2) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola


salju)

 Proses pengambilan sample dengan cara sambung


menyambung informasi dari unit satu dengan unit lain
sehingga menjadi satu kesatuan unit yang banyak.

 Penarikan sample pola ini dilakukan dengan


menentukan sample pertama. Sampel berikutnya
ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama,
sampel ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari
sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample
semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju
33
b. Nonrandom sampling
3) Quota sampling (penarikan sample secara jatah).

 Teknik sampling ini dilakukan dengan cara pertama-tama


menetapkan berapa besarnya jumlah sampel yang
diperlukan.

 Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang


mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses
pengumpulan data.

 Kemudian menetapkan banyaknya jatah atau quotum, maka


jatah atau quotum itulah yang dijadikan dasar untuk
mengambil unit sampel yang diperlukan.

 Anggota populasi manapun yang akan diambil, tidak menjadi


masalah, yang penting jumlah quotum yang sudah ditetapkan
dapat dipenuhi.
34
b. Nonrandom sampling

4) Accidental sampling atau convenience sampling

 Metode yang proses pengambilan sampelnya cukup dengan


mengambil siapa saja yang kebetulan ditemui oleh observer di
lapangan sesuai kebutuhan studi.

 Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak


direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu
unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data
dilakukan

35
PENETAPAN JUMLAH SAMPEL

 Berapakah besar jumlah yang dinyatakan memenuhi syarat


untuk penelitian ?

 Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan


jumlah sampel ?

36
PENETAPAN JUMLAH SAMPEL

Ada beberapa pertimbangan untuk penetapan jumlah


sampel :

1. Sejauh mana homogenitas populasi. Jika populasi 100


persen homogen besar sampel tak jadi persolan (misal
menen-tukan golongan darah). Namun jika populasi kurang
homogen besar jumlah sampel harus dipertimbangkan.

2. Apakah sampel memenuhi jumlah mini-mum untuk analisis


statistik (untuk penelitian kuantitatif analitik)

37
Ukuran Sampel
Kuantitatif :
dapat ditaksir dengan akurat, berdasar analisis yang akan
dilakukan, presisi estimasi yang diinginkan, kesalahan random
yang masih bisa ditoleransi, kuasa statistik yang diharapkan
Kualitatif :
Ukuran sampel cukup besar jika peneliti telah puas bahwa
data yang diperoleh cukup kaya dan cukup meliput dimensi
yang diteliti.
Umumnya sekitar 40 responden, jarang >200

38
SAMPLE SIZE / BESAR

SAMPEL

Tergantung pada :

 Pertimbangan representative

 Adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk


menentukan batas maksimal dari besarnya sampel.

 Pertimbangan analisis

 Kebutuhan rencana analisis yang menentukan batas minimal


besar sampel.

39
Variabel-variabel yang akan menentukan jumlah sampel

Tingkat kemaknaan statistik (a)

Kuasa statistik (1-ß)

Besarnya pengaruh variabel terhadap efek

Proporsi efek pada populasi tak terpapar (kohort)

Proporsi paparan pada populasi normal (kasus kontrol)

Perbandingan ukuran sampel antar kelompok studi yang


dikehendaki

40
 Peneliti menentukan a dan ß berdasar pertimbangan resiko
yang masih dapat diterima dari penelitian (0.05, 0.01, 0.001
dst)

 Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap efek ditetapkan


oleh peneliti berdasar hasil penelitian sebelumnya

41
42
43
PENENTUAN BESARNYA SAMPEL (SAMPLE SIZE)

Penetapan jumlah sampel tergantung pada:

1. Adanya sumber data yang dapat digunakan untuk


menetapkan batas maksimal dari besarnya sample

2. Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas


minimal dari besarnya sampel:

a. Angka perkiraan dari proporsi yang mau diukur (misal:


penelitianpenyakit jantung koroner ditetapkan 50%)

b. Tetapkan tingkat kepercayaan (misal: 5%, atau 1%)

c. Tetapkan derajat kepercayaan (Confidence levels)


misal: 95%, atau 99%.

3. Hitung jumlah/besar sampel 44


45
Contoh:
Penelitian tentang status gizi anak balita di kelurahan X
N=923.000, prevalensi gizi kurang tidak diketahui.Tentukan
besar sampel (n) yang harus diambil bila dikehendaki derajat
kemaknaan(1- a =95% dengan estimasi
penyimpangan(a=0,05)
Bila dimasukan ke dalam formula di atas diperoleh besarnya
sampel n = 480

46
47
48
49
50
51
Beberapa contoh menentukan sample size

 Hair et al (1998) Rasio antara jumlah subjek dan jumlah


variabel independen dalam analisis multivariat dianjurkan
sekitar 15 sampai 20 subjek per variabel independen

 Pada penelitian dengan teknik analisis regresi multivariat

52
Menentukan Ukuran Sampel

Tabel Krecjie

 Berdasarkan atas kesalahan 5%, atau kepercayaan 95%

 Makin besar populasi, makin kecil persentase sampel

 Jumlah populasi sampai100.000 Nomogram Harry King

 Berdasarkan atas kesalahan bervariasi 5% s/d 15%

 Jumlah populasi hanya sampai 2000

 Semakin besar kesalahan maka makin kecil jumlah sampel

53

Anda mungkin juga menyukai