Anda di halaman 1dari 29

POPULASI, SAMPEL & TEKNIK

SAMPLING

NOR INDAH HANDAYANI


Sumber data:
1. Person (orang)
sumber data ini bisa
memberikan data berupa
jawaban lisan melalui
wawancara atau jawaban tertulis
melalui angket.
2. Place (tempat)
sumber data ini menyajikan
tampilan berupa keadaan diam
dan bergerak.
3. Paper (simbol)
sumber data ini menyajikan
tanda-tanda berupa huruf,
angka, gambar, atau simbol-
simbol lain.
Jenis Penelitian Terkait Sumber data:
1. Penelitian populasi (studi sensus)
Penelitian yang melibatkan semua
elemen yang ada dalam wilayah
penelitian
2. Penelitian sampel
Penelitian yang melibatkan
sebagian yang mewakili populasi
dengan generalisasi berlaku bagi
populasi tersebut.
3. Penelitian kasus
Penelitian yang dilakukan secara
intensif, terinci dan mendalam
terhadap suatu individu,
organisasi, lembaga atau
fenomena tertentu.
POPULASI:
A research population is a large collection of individuals
or objects that is the main focus of a scientific query.
  (http://www.experiment-resources.com/research-population.html#ixzz1bKrp3JO2)
SAMPEL:
a set of individuals or items selected from a population for analysis to yield
estimates of, or to test hypotheses about, parameters of the whole population.
(http://www.thefreedictionary.com/sample)
KRITERIA SAMPEL YANG BAIK:
Sampel yang
menghasilkan
kesimpulan dapat
digeneralisasi
untuk populasi.
Sampel bersifat
representatif dalam
menggambarkan
karakteristik
populasi.
ALUR PEMIKIRAN POPULASI DAN
SAMPEL

Teknik sampling
SAMPEL POPULASI

diteliti

generalisasi
TEMUAN
TEKNIK SAMPLING
1) Pengertian teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik


pengambilan sampel dari
populasi.

Sampel yang merupakan


sebagaian dari populasi itu
diteliti dan hasilnya
(kesimpulan) digeneralisasi
pada populasi.
2) Manfaat sampling
 Menghemat biaya
penelitian.
 Menghemat waktu
untuk penelitian.
 Dapat
menghasilkan data
yang lebih akurat.
 Memperluas ruang
lingkup penelitian.
3)Syarat-syarat teknik sampling

Teknik sampling boleh dilakukan


bila populasi bersifat homogen atau
memiliki karakteristik yang sama
atau setidak-tidaknya hampir sama.

Bila keadaan populasi bersifat


heterogen, sampel yang
dihasilkannya dapat bersifat tidak
representatif atau tidak dapat
menggambarkan karakteristik
populasi.
JENIS-JENIS TEKNIK SAMPLING

simple random sampling

Systematic random sampling

PROBABILITY Proportional random sampling


SAMPLING
Stratified random sampling

TEKNIK Cluster random sampling


SAMPLING

Purposive Sampling

NON Snowball Sampling


PROBABILITY
SAMPLING Quota Sampling

Accidental Sampling
A. PROBABILITY SAMPLING
Teknik sampling probabilitas merupakan teknik sampling random atau acak
sehingga memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota
populasi untuk menjadi sampel.
1) Teknik acak sederhana.
• Cara paling populer yang
dipakai dalam proses
penarikan sampel rambang
sederhana adalah dengan
undian.
• Setiap elemen populasi
punya kesempatan sama
untuk diseleksi sebagai
sampel.
• Sampling ini memiliki bias
terkecil dalam generalisasi
Syarat yang harus dipenuhi untuk
rambang sederhana adalah:
a. Ukuran populasi harus
terhingga/dapat dihitung (tidak
konseptual/teoretis dan tidak
berjumlah tak hingga).
b. Anggota populasi harus
homogen/ berkarakteristik
sama
(Populasi berkarakteristik tak
homogen tidak dapat diambil
dengan cara sampling acak).
2) Teknik rambang sistematis
• Prosedur ini berupa penarikan sample
dengan cara mengambil setiap kasus
(nomor urut) yang kesekian dari daftar
populasi.
• Setiap elemen populasi dipilih dengan
suatu jarak interval (tiap ke n elemen),
dimulai secara random dan selanjutnya
dipilih sampelnya pada setiap jarak interval
tertentu.
• Syarat yang perlu diperhatikan oleh
peneliti adalah adanya daftar semua
anggota populasi
• Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat
dan menghemat biaya, tapi bisa
menimbulkan bias
3) Teknik rambang proporsional.
Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi, sample
penelitian diambil dari setiap subpopulasi secara
proporsional.

Pengambilan dapat secara undian maupun sistematis.


 
4) Teknik rambang bertingkat
• Bila populasi terdiri dari berbagai tingkatan, maka anggota populasi dibagi
sesuai stratanya untuk mengurangi faktor heterogenitas. Selanjutnya dari
masing-masing strata dipilih sampel secara random.
• Teknik ini digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya
dimasyarakat ada kelompok atas, menengah, dan bawah.
5) Teknik rambang kluster
(kelompok)
Bila karakter populasi
tidak diketahui secara
pasti karena tersebar luas,
sampel dapat diambil
dalam bentuk
group/kelompok/cluster
secara acak.

Teknik cluster sampling ini


juga disebut multi-stage
sampling.
B. Non-probability sampling
Teknik sampling non-probabilitas merupakan teknik sampling yang dilakukan
dengan cara langsung, tidak secara rambang atau acak, berdasarkan
pertimbangan tertentu.
1) Purposive sampling / judgmental sampling
 Penarikan sampel dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan
peneliti sesuai ciri atau sifat-sifat populasi.
 Peneliti mula-mula harus mengidentifikasi semua karakteristik populasi.
 Peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangan sebagian dari anggota populasi menjadi
sampel penelitian.
 Jadi teknik pengambilan sampel dengan pupossive sampling berdasarkan pada
pertimbangan pribadi peneliti.

 
2) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
• Proses pengambilan sample dengan cara sambung
menyambung dari unit satu dengan unit lain sehingga menjadi
satu kesatuan unit yang banyak
• Sample pertama ditentukan, sampel berikutnya ditentukan
berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel ketiga
ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan
seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah
terjadi efek bola salju
3) Quota sampling (berdasarkan jatah).
 
Teknik sampling ini dilakukan dengan menetapkan berapa jumlah sampel
yang diperlukan, kemudian menetapkan banyaknya jatah/quotum unit
sampel, menentukan anggota populasi yang dijadikan sampel sesuai
kuota.
4) Accidental sampling/convenience sampling
Pengambilan sampel dengan cara mengambil siapa/apa saja
yang kebetulan ditemui di lapangan, sesuai kebutuhan studi,
pada saat pengumpulan data dilakukan.
PENETAPAN JUMLAH SAMPEL

Berapakah besar jumlah yang


dinyatakan memenuhi syarat
untuk penelitian ?
Apa saja yang harus
dipertimbangkan dalam
menetapkan jumlah sampel ?
Beberapa pertimbangan penetapkan jumlah
sampel :
1. Sejauh mana homogenitas populasi.
Jika populasi 100 persen homogen besar
sampel tak jadi persolan (misal menen- tukan
golongan darah).
Jika populasi kurang homogen besar jumlah
sampel harus dipertimbangkan .
2. Apakah sampel memenuhi jumlah mini- mum
untuk analisis statistik (untuk pene- litian
kuantitatif analitik)
Besarnya sampel tergantung pada :
• Pertimbangan representative
Adanya sumber-sumber yang dapat
digunakan untuk menentukan batas
maksimal dari besarnya sampel.
• Pertimbangan analisis
Kebutuhan rencana analisis yang
menentukan batas minimal besar sampel.
Variabel-variabel penentu jumlah sampel:
• Tingkat kemaknaan statistik (α)
• Kuasa statistik (1-β)
• Besarnya pengaruh variabel terhadap efek
• Proporsi efek pada populasi tak terpapar (kohort)
• Proporsi paparan pada populasi normal (kasus kontrol)
• Perbandingan ukuran sampel antar kelompok studi yang
dikehendaki
• Peneliti menentukan α dan β berdasar pertimbangan resiko
yang masih dapat diterima dari penelitian (0.05, 0.01, 0.001
dst)
• Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap efek ditetapkan
oleh peneliti berdasar hasil penelitian sebelumnya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai