Anda di halaman 1dari 5

RESUME STATISTIKA EKONOMI 2 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLING

Esterina Danar Puja Prihatini


NIM: 120810301109

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

Populasi dan sampel penelitian merupakan sumber data, artinya bahwa sifat sifat dan karakteristik dari sebuah kelompok subjek, gejala atau objek. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus representatif. Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan satuan atau individu individu yang berada pada wilayah tertentu yang karakteristiknya akan diteliti dan pada waktu tertentu pula. Proses menarik sebagian subjek, gejala atau objek yang ada pada populasi disebut sampel. Menurut Arikunto (2009:11) bahwa sampel adalah sebagian dari populasi (sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti). Sampel adalah bagian dari populasi yang menpunyai ciri ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. A. Syarat sampel yang baik: 1. Representatif, yakni apabila ciri ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri populasinya 2. Memadai, apabila ukuran sampel cukup untuk meyakinkan kestabilan ciri cirinya.

B. Alasan perlunya menggunakan sampel: 1. Memperkecil biaya 2. Mempercepat proses 3. Memperbesar cakupan, 4. Meningkatkan ketelitian 5. Mengurangi percobaan yang merusak

C. Ukuran sampel meliputi: a. Biaya, waktu, tenaga yang tersedia b. Derajat keseragaman (homogenitas) c. Rancangan analisis-deskriptif, korelasi, komparasi. d. Banyaknya unsur dalam populasi

D. Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Probability sampling merupakan sampel yang setiap unsur yang ada dalam populasi diberi kesempatan atas peluang yang sama untuk bisa diambil sebagai sampel. Sampel acak meliputi:

1.1.Acak sederhana (simple random). Teknik ini digunakan pada populasi homogen. Perbedaan perbedaan yang ada dalam setiap unsur populasi tidak dianggap penting oleh peneliti, dan jumlah unsur dalam populasi tidak begitu banyak. Teknik pengambilan sampel ini dapat dilakukan dengan cara undian/lotre, kalkulator, komputer dan tabel angka random. Kelemahan teknik ini terletak tidak dapat digunakan saat populasi sampel berjumlah banyak dan tidak ada jaminan bahwa sampel yang diambil akan merepresentasikan populasi secara tepat. 1.2.Acak bertingkat proporsional (proportionate stratified random). Teknik ini dilakukan pada populasi yang tidak homogen, pengambilan dilakukan dengan memperhatikan strata yang ada, yang berarti setiap strata terwakili sesuai dengan proporsinya. 1.3.Acak bertingkat tidak proporsional (disproportionate stratified random). Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel dengan populasi berstrata tetapi kurang proporsional, dimana ada beberapa kelompok strata yang ukurannya kecil. 1.4.Cluster/area sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada individu. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data yang akan digunakan sangat luas. Hasil dari teknik cluster ini pada umumnya kurang akurat dibandingkan dengan sampling acak sederhana.

2. Nonprobability sampling merupakan sampel yang setiap unsur yang ada dalam populasi tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk bisa diambil sebagai sampel. Sampel tidak acak meliputi: 2.1.Sampling sistematis. Apabila populasi cukup besar dan telah tersusun secara sistematik dalam suatu daftar atau pola tertentu, maka pengambilan sampel cocok menggunakan teknik sistematis. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor. Kelebihan pada teknik ini dapat memudahkan pelaksanaan pengambilan sampel, lebih teliti, dan persentase kesalahan kecil. 2.2.Sampling kuota. Pengamblan sampel dilakukan terhadap anggota populasi yang mempunyai ciri ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. 2.3.Sampling incidental. Pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan dijumpai dianggap cocok sebagai sumber data.

2.4.Purposive sampling. Penentuan sampel berdasarkan dengan tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan, waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat, subjek yang diambil sebagai sampel merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri ciri yang terdapat pada populasi. 2.5.Sampling jenuh. Penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. 2.6.Snowball sampling. Penentuan sampel mula-mula dalam jumlah kecil, kemudian sampel itu disuruh memilih teman temannya untuk dijadikan sampel. Cara ini bisa dipakai jika peneliti tidak mengetahui banyak siapa siapa yang menjad unsur dalam populasi penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayat, Anwar. (2012). Populasi dan Sampe. (http://statistikian.blogspot.com/2012/10/populasi-dan-sampel.html) 2. Kusniawati, Rina. (2010). Penarikan Sampel. (http://rinakusniawati.blogspot.com/2010/04/penarikan-sampel.html) 3. R, Lin S. (2011). Slideshare: Populasi, Objek dan Sampel Penelitian. (http://www.slideshare.net/dedih_rr/populasi-dan-sampel) 4. Martadiputra, Bambang Avip Priatna. (2011). Slideshare: Populasi dan Sampel. 5. Mustafa, Hasan.(2012). Teknik Pengabilan Sampel. 6. Gunawan, Muhammad Ali dan Rida, Nyoman. (2009). Teknik Penarikan Sampel Acak Sederhana. 7. Arman. (2013). Metode Penelitian: Populasi, sampling dan teknik acak. (http://kelasarmansyah.wordpress.com/2013/03/23/metode-penelitian-populasisampling-dan-teknik-acak/) 8. NZ, Ardin. (2012). Pengambilan Sampel Sistematik dan Pengambilan Sampel Strata. (http://ardin-nz.blogspot.com/2012/03/pengambilan-sampel-sistematik-dan.html) 9. Asropi. (2008). Sampling. (http://asropi.wordpress.com/tag/cluster-sampling/) 10. Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Anda mungkin juga menyukai