Anda di halaman 1dari 10

Ni Made Sinta Pradnya Dewi

1806511073 / Agribisnis B
UTS Manajemen Agrowisata

1. Jelaskan pengertian tentang agrowisata, dan manfaatnya tehadap


kesejahteraan petani. Berikan contoh. Contoh kasus tidak boleh sama.
Gunakan kata-kata sendiri (25).
Jawab:
Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan
usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk
memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha
dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan
budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan
pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta
memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang
umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya

Manfaat yang didapat oleh peatni dari atraksi wisata adalah dapat
mendatangkan pendapatan bagi petani serta masyarakat di sekitarnya.
Wisatawan yang berkunjung akan menjadi konsumen produk pertanian
yang dihasilkan, sehingga pemasaran hasil menjadi lebih efisien. Selain
itu, dengan adanya kesadaran petani akan arti pentingnya kelestarian
sumber daya, maka kelanggengan produksi menjadi lebih terjaga yang
pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani. Bagi masyarakat
sekitar, dengan banyaknya kunjungan wisatawan, mereka dapat
memperoleh kesempatan berusaha dengan menyediakan jasa dan menjual
produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Atraksi
wisata pertanian juga dapat menarik pihak lain untuk belajar atau magang
dalam pelaksanaan kegiatan budidaya ataupun atraksi-atraksi lainnya,
sehingga dapat menambah pendapatan petani, sekaligus sebagai wahana
alih teknologi kepada pihak lain. Hal seperti ini telah dilakukan oleh petani
di Desa Cinagara, Sukabumi dengan "Karya Nyata Training Centre". Pada
kegiatan magang ini, seluruh petani dilibatkan secara langsung, baik petani
ikan, padi sawah, hortikultura, peternakan, maupun perkebunan
2. Prinsip dasar agrowisata harus berlandaskan konsep pariwisata
berkelanjutan. Jelaskan (20).

Jawab:
Pariwisata adalah sebuah industri yang menjual lingkungan, baik fisik dan
manusia sebagai totalitas produk. Integritas dan kontinuitas produk ini
harus lah menjadi perhatian dikarenakan aspek-aspek dalam pariwisata
tersebut baik itu sumber daya alam, masyakarat, sosial dan budaya yang
dimanfaatkan untuk pembangunan pariwisata pada generasi ini agar dapat
dinikmati untuk generasi yang akan datang. Dengan kata lain agar aspek-
aspek itu tidak akan berubah atau pun hilang karena pergeseran yang
disesbabkan oleh adanya pariwisata ini. Agrowisata pun tak jauh berbeda
dengan pariwisa oleh karena itu agrowisata harus berlandaskan konsep
pariwisata berkelanjutan.

Pariwisata apapun jenis dan namanya, hendaknya dapat dibangun dan


dikembangkan berdasarkan prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan.
Sesuai dengan United Nation (2002) prinsip-prinsip tersebut adalah:
 Prinsip pertama adalah pembangunan pariwisata harus dapat
dibangun dengan melibatkan masyarakat local,
 Prinsip kedua adalah menciptakan keseimbangan antara kebutuhan
wisatawan dan masyarakat.
 Prinsip ketiga adalah pembangunan harus melibatkan para
pemangku kepentingan, dan melibatkan lebih banyak pihak akan
mendapatkan input yang lebih baik.
 Prinsip keempat adalah, memberikan kemudahan kepada para
pengusaha local dalam sekala kecil, dan menengah.
 Prinsip kelima adalah, pariwisata harus dikondisi tujuan
membangkitkan bisnis lainnya dalam masyarakat artinya
pariwisata harus memberikan dampak pengganda pada sector
lainnya, baik usaha baru maupun untuk usaha yang telah
berkembang saat ini.
 Prinsip keenam adalah adanya kerjasama antara masyarakat local
sebagai creator atraksi wisata dengan para operator penjual paket
wisata, sehingga perlu dibangun hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan.
 Prinsip ketujuh adalah, pembangunan pariwisata mampu menjamin
keberlanjutan, memberikan keuntungan bagi masyarakat saat ini
dan tidak merugikan generasi yang akan datang.
 Prinsip kedelapan adalah pariwisata harus bertumbuh dalam
prinsip optimalisasi bukan pada exploitasi.
 Prinsip kesembilan adalah harus ada monitoring dan evaluasi
secara periodic untuk memastikan pembangunan pariwisata tetap
berjalan dalam konsep pembagunan berkelanjutan.
 Prinsip kesepuluh adalah harus adalah keterbukaan terhadap
penggunaan sumber daya seperti penggunaan air bawah tanah,
penggunaan lahan, dan penggunaan sumberdaya lainnya harus
dapat dipastikan tidak disalah gunakan.
 Prinsip kesebelas adalah melakukan program peningkatan
sumberdaya manusia dalam bentuk pendidikan, pelatihan, dan
sertifikasi untuk bidang keahlian pariwisata sehingga dapat
dipastikan bahwa para pekerja siap untuk bekerja sesuai dengan
uraian tugas yang telah ditetapkan sesuai dengan bidangnya
masing-masing sehingga program sertifikasi akan menjadi pilihan
yang tepat. 6Sertifikasi sebagai proses untuk meningkatkan standar
industri memiliki pendukung dan dan nilai kritik.
 Prinsip keduabelas adalah terwujudnya tiga kualitas yakni
pariwisata harus mampu mewujudkan kualitas hidup ”quality of
life” masyarakat lokal, pada sisi yang lainnya pariwisata harus
mampu memberikan kualitas berusaha ”quality of opportunity”
kepada para penyedia jasa dalam industri pariwisata dan sisi
berikutnya dan menjadi yang terpenting adalah terciptanya kualitas
pengalaman wisatawan ”quality of experience”.

3. Pengembangan 4 A dalam Agrowisata berbasis Subak terdiri dari


 Accessibility (aksesibilitas menuju agrowisata)
 Attraction (atraksi bagi wisatawan saat mengunjungi agrowisata)
 Amenity (sarana prasarana pendukung)
 Ancillary (layanan/hospitality/kelembagaan),
Jelaskan dengan contoh-contoh (20).
Jawab:
1. Attraction (Atraksi)
Merupakan komponen yang signifikan dalam menarik wisatawan. Suatu
daerah dapat menjadi tujuan wisata jika kondisinya mendukung untuk
dikembangkan menjadi sebuah atraksi wisata. Apa yang dikembangkan
menjadi atraksi wisata itulah yang disebut modal atau sumber
kepariwisataan. Untuk menemukan potensi kepariwisataan di suatu daerah
orang harus berpedoman kepada apa yang dicari oleh wisatawan. Modal
atraksi yang menarik kedatangan wisatawan itu ada tiga, yaitu 1) Natural
Resources (alami), 2) Atraksi wisata budaya, dan 3) Atraksi buatan
manusia itu sendiri. Modal kepariwisataan itu dapat dikembangkan
menjadi atraksi wisata ditempat dimana modal tersebut ditemukan. Ada
modal kepariwisataan yang dapat dikembangkan sehingga dapat menahan
wisatawan selama berhari-hari dan dapat berkali-kali dinikmati, atau
bahkan pada kesempatan lain wisatawan bisa berkunjung ketempat yang
sama. Keberadaan atraksi menjadi alasan serta motivasi wisatawan untuk
mengunjungi suatu daya tarik wisata (DTW). Contohnya: Terasering pada
Subak Jatiluwih Tabanan.
2. Amenity (Fasilitas)
Amenity atau amenitas adalah segala macam sarana dan prasarana yang
diperlukan oleh wisatawan selama berada di daerah tujuan wisata. Sarana
dan prasarana yang dimaksud seperti: penginapan, rumah makan,
transportasi dan agen perjalanan. Dengan menggunakan prasarana yang
cocok dibangunlah sarana-sarana pariwisata seperti hotel, atraksi wisata,
marina, gedung pertunjukan, dan sebagainya. Adapun contoh prasarana
yang banyak diperlukan untuk pembangunan sarana-sarana pariwisata
ialah jalan raya, persediaan air, tenaga listrik, tempat pembuangan sampah,
bandara, pelabuhan, telepon, dan lain-lain. Mengingat hubungan antar
sarana dan prasarana, sudah jelas bahwa pembangunan prasarana pada
umumnya harus mendahului sarana. Ada saatnya prasarana dibangun
bersama-sama dalam rangka pembangunan sarana wisata. Suatu tempat
atau daerah dapat berkembang sebagai daerah tujuan wisata apabila
aksesibilitasnya baik. Ada hubungan timbal balik antara sarana dan
prasarana. Prasarana merupakan syarat untuk sarana, dan sebaliknya
sarana dapat menyebabkan perbaikan prasarana.

3. Accessibility (Aksesibilitas) Accessibility

merupakan hal yang paling penting dalam kegiatan pariwisata. Segala


macam transportasi ataupun jasa transportasi menjadi akses penting dalam
pariwisata. Di sisi lain akses ini diidentikkan dengan transferabilitas, yaitu
kemudahan untuk bergerak dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Jika
suatu daerah tidak tersedia aksesibilitas yang baik seperti bandara,
pelabuhan dan jalan raya, maka tidak akan ada wisatawan yang
mempengaruhi perkembangan aksesibilitas di daerah tersebut. Jika suatu
daerah memiliki potensi pariwisata, maka harus disediakan aksesibilitas
yang memadai sehingga daerah tersebut dapat dikunjungi.

4. Ancilliary (Pelayanan Tambahan)

Pelayanan tambahan harus disedikan oleh Pemda dari suatu daerah tujuan
wisata baik untuk wisatawan maupun untuk pelaku pariwisata. Pelayanan
yang disediakan termasuk pemasaran, pembangunan fisik (jalan raya, rel
kereta, air minum, listrik, telepon, dan lain-lain) serta mengkoordinir
segala macam aktivitas dan dengan segala peraturan perundang-undangan
baik di jalan rayamaupun di objek wisata. Ancilliary juga merupakan hal–
hal yang mendukung sebuah kepariwisataan, seperti lembaga pengelolaan,
Tourist Information, Travel Agent dan stakeholder yang berperan dalam
kepariwisataan.

4. Jelaskan Marketing Mix dalam Pengelolaan Agrowisata (20).


8P atau marketing mix adalah alat pemasaran digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuannya di bidang pemasaran. Secara sederhana fungsinya
antara lain memperkuat citra perusahaan, menambah jumlah pelanggan,
meningkatkan penjualan, memperkuat posisi bersaing.
Berikut penjabarannya:
1. Product (produk)
 Produk dan layanan agrowisata sangatlah beragam, dari sayuran,
buah, produk lahan, tanaman pangan, tanaman perkebunan dan
sebagainya. Layanan agrowisata juga beragam mulai dari layanan
petik sendiri, rekreasi keluarga, makan dan minum, penginapan,
olah raga dan sebagainya. Sebagai pengelola agrowisata haruslah
fokus pada produk dan layanan yang saling mendukung dan
menguatkan yang mendekati harapan wisatawan. Hal ini hanya
bisa diketahui jika diadakan riset mengenai target pasar yaitu calon
wisatawan dan wisatawan yang sudah pernah berkunjung.
 Mengingat produk andalan dalam agrowisata menyangkut produk
pertanian yang akan dimakan dan diminum oleh wisatawan maka
pengelola agrowisata harus dapat menjamin standar hasil
pertaniannya baik mengenai standar kesehatan maupun standar
keamanan dan kualitas.
 Pengelola harus sadar bahwa keberlanjutan usaha agrowisata
ditentukan saat kunjungan wisatawan sebelumnya karena
wisatawan yang puas akan menjadi alat promosi paling efektif dan
sebaliknya wisatawan yang kecewa akan layanan menjadi
pembunuh usaha paling kejam. Itu adalah sifat dasar produk
layanan. Memelihara tingkat kepuasan wisatawan menjadi penentu
keberlanjutan usaha.

2. Place (tempat)

Tempat dimaksud disini bukanlah tempat dalam arti pemasaran dalam


produk manufaktur dimana tempat toko yang strategis menentukan volume
penjualan produk telepon seluler tapi justru kebalikannya agrowisata
malah sangat jarang berada dekat perkotaan. Tempat yang dimaksud di
sini adalah posisi agrowista di mata calon wisatawan potensial (target
pasar), menyangkut:
 Posisi relatif lokasi agrowisata dengan calon wisatawan karena hal ini
menentukan akses ke lokasi. Jika aksesnya mudah maka sudah
membuka
peluang pintu masuk wisatawan.
 Cakupan target pasar misalnya agrowisata yang dikembangkan di
suatu wilayah
di Bali akan memiliki target pasar jauh lebih luas dibandingkan hal
yang sama jika dibangun di provinsi lain di Indonesia mengingat
status Bali sebagai destinasi wisata dunia.
 Agrowisata yang dikembangkan tidak bisa seenak pengelolanya
karena tanaman atau tumbuhan yang ditanam haruslah sesuai dengan
iklim yang ada di daerah yang bersangkutan dan haruslah
menggambarkan sense of place dari wilayah yang bersangkutan
sebagai daya tariknya.

3. Promotion (promosi)

Mempromosikan agrowisata dapat melalui beberapa cara dan harus


mempertimbangkan bahwa produk yang akan dipromosikan mempunyai
sifat yang khas yaitu produk pertanian dan daya tarik pertanian. Adapun
cara yang dapat ditempuh yaitu:

 Penjualan secara pribadi dan langsung yaitu dengan membujuk


langsung
wisatawan yang berkunjung untuk membeli produk agrowisata yang
dihasilkan.
 Promosi penjualan yaitu metode penjualan produk dengan
menggunakan kupon diskon, kontes, dan insentif tertentu untuk
menarik wisatawan untuk membeli
produk agrowisata.
 Publikasi yaitu dengan cara membuat berita yang mempublikasikan
tentang
agrowisata yang menarik liputan media baik cetak maupun elektronik
yang
dikaitkan dengan acara tertentu yang sedang berlangsung.
 Periklanan yaitu dengan sengaja membuat bahan iklan baik cetak
maupun
elektronik sehingga masyarakat tahu dan tertarik serta mau datang
berkunjung ke
tempat agrowisata yang kita kelola sebagai wisatawan.
 Merchandising yaitu pendekatan pengenalan usaha agrowisata kita
melalui
penjualan produk dengan nama agrowisata kita seperti melalui
penjualan baju, topi, tas, dan sebagainya segingga orang-orang yang
memakai baju tersebut akan secara tidak sadar ikut membantu
memprkenalkan agrowisata kita.
4. Price (harga)

Penentuan harga yang harus dikenakan kepada tiap wisatawan yang


berkunjung ke tempat agrowisata yang dapat ditempuh melalui beragam
cara yaitu:
 Penentuan harga yang berorientasi laba/keuntungan yaitu
penyesuaian harga tergantung besarnya permintaan produk yang
kita tawarkan terutama ketika biaya produksi produk mendekati
harga penjualannya sehingga untuk menutup biaya yang semakin
meningkat dengan menaikkan harga per satuan produk. Laba akan
selalu terjaga karena harga penjualan selalu melebihi biaya
produksinya.
 Penentuan harga berorientasi penjualan yaitu menaikkan harga
penjualan begitu jumlah penjualan mulai meningkat untuk
memaksimalisasi laba tetapi mempunyai resiko karena wisatawan
akan bisa saja tidak akan membeli produk kita lagi karena dirasa
tidak terjangkau lagi seperti dulu.
 Penentuan harga berorientasi biaya produksi produk yaitu dengan
mulai menaikkan harga jual produk begitu biaya produksi juga
mengalami kenaikan. Misal jika dalam agrowisata petik buah
stroberi maka harga per kg kita naikkan begitu biaya pupuk, biaya
tenaga kerja, biaya obat-obatan lainnya mulai meningkat.
 Penentuan harga berdasarkan harga pesaing yaitu menjual produk
menyesuaikan dengan harga pesaing yang mengusahan agrowisata
sejenis agar dapat tetap bisa bersaing.
5. People (orang)

Usaha agrowisata adalah usaha yang berkaitan dengan orang, baik selaku
konsumen maupun masyarakat. Harus disadari bahwa wisatawan sangatlah
beragam baik latar belakangnya maupun tujuannya berwisata ke
agrowisata oleh karenanya perlu mendapat pelayanan yang berbeda juga,
yaitu:
 Pelayanan pribadi yaitu memberikan perhatian secara pribadi baik
kepada pekerja yang akan secara langsung berinteraksi kepada
wisatawan atau akan menyebabkan dampak serius terhadap citra
usaha agrowisata kita kepada dunia luar. Pekerja yang bahagia
cenderung akan berinteraksi lebih baik kepada wisatawan yang
sekaligus menaikkan citra usaha agrowisata kita.
 Wisatawan adalah konsumen kita yang banyak diantaranya bukan
berasal dari daerah yang sama dengan kita bahkan banyak yang
berasal dari luar negeri. Oleh karenanya wajib bagi pengelola
agrowisata paham dan tetap menghormati budaya wisatawan yang
berkunjung sambil selalu memastikan produk agrowisata kita tidak
menyebabkan masalah yang bertentangan dengan nilai- nilai yang
dianut oleh wisatawan yang berkunjung.
• Masyarakat lokal juga sangat menentukan keberlangsungan usaha
agrowisata. Agar agriwisata kita mendapat dukungan masyarakat
lokal maka haruslah dapat menguntungkan dalam aspek tertentu
apakah dari sisi perekrutan tenaga kerja lokal, kontribusi terhadap
kegiatan sosial, ekonomi dan budaya dalam masyarakat setempat,
atau sekedar membangun hubungan yang harmonis yang akan
memperkuat posisi agriwisata kita sebagai bagian dari masyarakat
sekitarnya.
6. Packaging (kemasan)

Kemasan dalam industri pariwisata pengertiannya agak berbeda dengan


pengemasan produk pada umumnya yang bisa kita lihat berupa dalam
bentuk kaleng, kotak, plastik dan sejenisnya yang membuat tampilan
produk menarik sehigga konsumen membelinya. Dalam agrowisata,
kemasan yang dimaksud adalah kombinasi beberapa layanan ke dalam satu
harga tertentu misalnya selaku pengelola agrowisata menjual paket
menginap di kawasan agrowisata satu malam dan dua hari kegiatan yang
termasuk di dalamnya ada aktivitas petik buah, menanam, kelas bertani,
trekking, pengolahan produk pertanian, permainan dan sebagainya.
7. Programming (program)

Penawaran program tambahan di luar dari paket yang sudah dibeli oleh
wisatawan akan mengejutkan wisatawan dan dianggap bonus sehingga
memberikan kesan positif bagi wisatawan sehingga ke depannya
wisatawan ingin kembali membeli produk agrowisata yang kita tawarkan.
Misal, saat sedang menjalani aktivitas wisatanya di kawasan agrowisata
kita memberikan pesta kejutan ulang tahun, memberikan souvenir gratis
bagi beberapa orang, atau bahkan mengajak mengikuti paket baru atau
paket di luar yang telah dibelinya.
8. Partnership (kemitraan)

Kemitraan usaha agrowisata dapat dibangun melalui jejaring usaha agar


menopang kelangsungan usaha. Kemitraan misalnya dengan bekerjasama
dengan biro perjalanan untuk dimasukkan sebagai salah satu paket yang
ditawarkannya atau kepada jaringan hotel, restoran. Atau, membangun
jaringan agar bisa berpromosi
secara bersama dengan usaha lainnya dalam suatu even besar.
Inti dari pemasaran agriwisata adalah kita harus memahami karakteristik
produk kita sebagai produk yang spesifik yang berupa produk layanan
sehingga pendekatan pemasaran juga harus spesifik. Cakupan informasi
yang jelas dan tepat kepada masyarakat luas akan memperbesar peluang
kita mencapai target pasar.

5. Siapakah “stakeholder” dalam agrowisata? Sebutkan dan uraikan


stakeholder dalam agrowisata dan bagaimana keterkaitan satu sama
lainnya. Untuk mencapai sukses dalam pembangunan agrowisata
diperlukan adanya koordinasi antar stakeholder. Jelaskan pendapat anda
dan gambarkan dalam sebuah bagan (20).
Jawab:
Stakeholder dalam pengembangan pariwisata jika dikelompokkan terdiri
dari 4 (empat) kelompok, yaitu (i) Pemerintah Pusat dan daerah) sebagi
regulator, mediator, dan dinamistrator serta motivator. (ii) Masyarakat di
kawasan/obyek/taman wisata sebagai tuan rumah. (iii) Swasta (pelaku
usaha) baik sarana ataupun jasa pariwisata, dan yang terakhir adalah (iv)
Wisatawan, yang akan menikmati keseluruhan produk yang disajikan oleh
stakeholder yang lain.

Bagan Peranan Stakeholder

Peranan Stakeholder dalam


pengembangan pariwisata

Masyarakat Pemerintah Swasta


(Pusat dan
Daerah)

Pengelolaan objek Sebagai pembuat Mensponsori


wisata kebijakan pengembangan
Pemaanfaatan objek Pemberdayaan objek wisata
wisata masyarakat di lokasi Membangunan
Pembangunan wisata fasilitas pelengkap di
fasilitas Bantuan teknis dan objek wisata
penegmbangan lokasi
wisata
Wisatawan

Anda mungkin juga menyukai