PROPOSAL SKRIPSI
YUSNIAR TAMBA
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Analisis
Pendapatan Usahatani Padi Sawah Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan
Pelawan Kabupaten Sarolangun”. Proposal ini merupakan salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI................................................................................................ i
DAFTAR TABEL........................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
I.1 Pendahuluan............................................................................ 1
I.2 Perumusan Masalah................................................................ 5
I.3 Tujuan Penelitian.................................................................... 6
I.4 Kegunaan Penelitian............................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 8
II.1 Konsep Usahatan.................................................................... 8
II.1.1 Biaya Usahatani........................................................ 8
II.1.2 Harga........................................................................ 10
II.1.3 Penerimaan Usahatani.............................................. 10
II.1.4 Pendapatan Usahatani............................................... 11
II.1.5 Pendapatan Petani..................................................... 11
II.2 Usahatani Padi Sawah............................................................. 11
II.3 Penelitian Terdahulu............................................................... 12
II.4 Kerangka Pemikiran............................................................... 15
II.5 Hipotesis................................................................................. 16
III. METODE PENELITIAN................................................................... 17
III.1 Ruang Lingkup Penelitian...................................................... 17
III.2 Sumber dan Metode Pengumpulan Data................................ 17
III.2.1 Sumber Data............................................................. 17
III.2.2 Metode Pengumpulan Data...................................... 18
III.3 Metode Penarikan Sampel...................................................... 18
III.4 Metode Anlisis Data............................................................... 20
3.4.1 Analisis Deskriptif.................................................... 20
3.4.2 Analisis Kuantitatif................................................... 21
III.5 Konsepsi Pengukuran............................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 25
i
DAFTAR TABEL
Halaman
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kuisioner penelitian......................................................................... 27
iv
I. PENDAHULUAN
1
2
2
2
9
5
5
0
86
Tebo 3 5.8
85
2
7
6
12 4
Bungo 34 4 5.2
8 1
0
4
10 9
Kota Jambi 4.6
74 7
3
5
0
80
Kota Sungai Penuh 8 6.3
58
9
6
7
4
14
4
Jumlah 79 5.0
9
80
8
1
Sumber : Badan Pusat Statistika, 2020
Tabel 1. Menunjukkan bahwa Sarolangun memiliki luas panen terbesar ke
empat di Provinsi Jambi yaitu sebesar 13.449 Ha, dengan produktivitas 3,6
Ton/Ha. Hal ini merupakan tantangan besar guna meningkatkan produktivitas
padi sawah di Kabupaten Sarolangun agar masyarakat bias terpenuhi kebutuhan
pangannya. Kabupaten Sarolangun memiliki 10 kecamatan yang mayoritas
penduduknya masih mengandalkan hasil dari perkebunan dan pangan untuk
sumber pendapatan pokoknya. Padi sawah merupakan salah satu sumber
pendapatan yang masih di usahakan oleh penduduk di Kabupaten Sarolangun
yang dapat dilihat dari luas areal yang masil cukup besar dan bantuan Program
Cetak Sawah Baru yang pernah diterima oleh 2 kecamatan pada tahun 2017 dan
2018 di Kabupaten Sarolangun.
4
Luas Luas
Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas
Panen Panen
(Ha) (Ton) (Ton/Ha) (Ha) (Ton) (Ton/Ha)
9
7
Lubuk
214 7 4,56 214 870,5 4,06
Sayak
,
6
5
2
Penegah 104,5 5 5,02 104,5 495,4 4,74
,
2
1
,
Pasar
285 3 4,8 285 1152 4,04
Pelawan
6
8
6
9
Lubuk
141 0 4,9 141 640 4,5
Sepuh
,
9
4
1
Bukit 82 8 5,1 82 390,1 4,8
,
2
5
6
Pulau
123 5 4,6 123 520,3 4,2
Aro
,
8
3
1
Muara
6,5 , 4,78 6,5 28,90 4.4
Danau
0
7
4
5
7
Jumlah 956 4,78 956 4097,2 4,28
6
,
8
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Kecamatan Pelawan, 2020
8
9
Dimana :
FC = Biaya Tetap
X = Jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap
Px = Harga Input
N = Macam Input
II.1.2 Harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong adlah jumlah uang yang ditagihkan
atas suatu produk atau jasa. Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran
yang menghasilakn pendapatan, sedangkan elemen lainnya menglambangkan
biaya. Harga bersifat fleksibel, artiya dapat berubah dengan cepat.
TC = Total Biaya
Sector ini merupakan satu-satunya sektor yang sangat bergantung pada sektor
yang sangat tergantung pada sumber daya lahan, air, iklim dan ekosistem
disekitarnya. Mengingat keadaan iklim, strukutur tanah dan air disetiap daerah
berbeda maka jenis tanaman padi disetiap daerah umumnya berbeda. Perbedaan
tersebut umumnya terletak pada usia tanaman, jumlah hasil mutu beras dan
ketahanan terhadap hama dan penyakit. Tanaman padi pada umumnya berumur
100 – 110 hari setelah tanam tergantung pada varietas yang akan ditanam dan
produktivitas hasil mencapai 6 – 7,8 ton perhektar (Suryana, 2003).
Padi merupakan tanaman pertanian kuno yang sampai sekarang menjadi
tanaman penghasil bahan pangan pokok dikebanyakan negara daerah tropis,
terutama di Asia dan Afrika (Herawati, 2012). Tanaman padi dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu bagian vegetative dan bagian generative. Bagian
vegetative meliputi akar, batang dan daun, sedangkan bagian generative terdiri
malai, bunga, dan buah padi (Hasanah, 2007). Berdasarkan literature Grist (1960)
cit. Hanum (2008), padi dalam sistematika umbuhan diklasifikasikan ke kindom :
Plantae, Divisio: Spermatophyta, Sub diviso: Angispermae, Kelas:
Monocotyldoneae, Ordo: Poales, Famili: Poaceae, Genus: Oryza, dan Speciesnya:
Oryza sativa L.
statistik rata-rata pendapatan bersih pada usahatani pola diversifikasi lebih besar
daripada usahatani pola monokultur per Ha per tahun.
Proses Produksi
Produksi Padi
Biaya Produksi
Covid-19
Harga Padi
Pendapatan
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah pada
Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.
II.5 Hipotesis
Berdasarkan teori dan kerangka acuan yang telah diuraikan, maka hipotesis
yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah : Diduga pendapatan petani padi
17
17
18
N
n=
1+ N (e)2
Dimana :
n = Ukuran atau jumlah sampel
19
N = Jumlah Populasi
e = Presisi yang diharapkan (12%)
Apabila kita hitung maka diperoleh :
N 529 529 529 529
n= 2
n= 2
n= n= n=
1+ N ( e ) 1+529(0,12) 1+529(0,0144) 1+7,6176 8,6176
n=61 Sampel
Dari hasil perhitungan dengan Metode Slovin di atas maka dapat diperoleh
61 petani yang akan dijadikan sampel. Setelah dilakukan penarikan sampel maka
selanjutnya dilakukan penarikan jumlah petani yang akan dijadikan sebagai
responden yang mewakili kedua desa tersebut, maka digunakan metode alokasi
proposional yang ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
¿x n
ni =
N
Dimana :
ni = jumlah responden desa ke-i
Ni = jumlah sub populasi desa ke-i
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
Berdasarkan rumus diatas diperoleh untuk tiap-tiap desa adalah sebagai
berikut :
Tabel 4. Penyebaran Jumlah Petani dan Sampel menurut Desa di Kecamatan
Pelawan Kabupaten Sarolangun.
Penerimaan Usahatani
TR = Q . P
Dimana:
TR = Total Penerimaan (Rp)
Q = Jumlah Produksi yang Dihasilkan (Kg)
P = Harga produksi (Rp/Kg)
Untuk menghitung jumlah total biaya dan penerimaan usahatani adalah
sebagai berikut:
Pd = TR – TC
Dimana:
Pd = Pendapatan Usahatani (Rp)
TR = Total Penerimaan (Rp)
TC = Total Biaya (Rp)
Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui
apakah adanya perbedaan pendapatan dalam penelitian ini adalah analisis data
secara infreansial dengan cara menggunakan uji T- test untuk mengetahui adakah
22
perbedaan pendapatan petani padi sawah sebelum adanya Pandemi Covid-19 dan
masa Pandemi Covid-19.
Adapun rumus Uji T-tes (Uji beda nyata) adalah sebagai berikut :
Keterangan :
x 1 dan x 2 = Rata-rata data pertama dan data kedua
S12 dan S22 = Estimasi perbedaan kelompok
n1 = Besarnya sampel pengukuran kelompok pertama
n2 = Banyaknya sampel pengukuran kelompok kedua
Dengan kriteria uji :
Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka H0 diterima dan H1 tidak diterima
Jika t-hitung ≥ t-tabel, maka H0 tidak diterima dan H1 diterima
Dimana :
H0 : μ1 > μ2
H1 : μ1 < μ2
Keterangan :
μ1 = Rata-rata variabel 1 (Usahatani padi sawah sebelum Pandemi Covid-19)
μ2 = Rata-rata variabel 2 (Usahatani padi sawah pada masa Pandemi Covid-19)
5. Biaya Tetap (FC) adalah biaya yang tidak habis dalam satu kali musim
tanam. Seperti sewa lahan, biaya modal dan penyusustan perusahatani
(Rp/MT).
6. Biaya Tidak Tetap (VC) adlh biaya yang habis dalam satu kali periode
produksi. Seperti biaya benih, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja luar
keluarga perusahatani (Rp/MT).
7. Biaya Variabel perunit (AVC) yaitu total biaya tidak tetap dibagi total
produksi (Rp/Kg).
8. Biaya Total (TC) adalah julah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam
kegiatan usahatani padi atau penjumlahan antara baiaya tetap dan biaya
tidak tetap (Rp/MT).
9. Penerimaan adalah hasil dari biaya produksi padi yang dihasilkan petani
dikalikan dengan harga pada saat dijual (Rp/MT)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Hamid. 2016. Analisis Pendapatan Petani Padi Sawah Kecamatan Woyla
Kabupaten Aceh Barat. Fakultas Pertanian Universitas Teuku
Umar. Aceh.
Badan Pusat Statistika. 2019. Jambi Dalam Angka. Badan Pusat Statistika, Jambi.
Badan Pusat Statistika. 2020. Jambi Dalam Angka. Badan Pusat Statistika, Jambi.
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sarolangun. 2020. Data Luas
Lahan, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Padi di Kecamatan
Pelawan. Kabupaten Sarolangun. 2020.
Kaswadi, 2005. Cara Mudah Memahami Angka dan Manajemen Keuangan Bagi
orang Awam, Gramedia, Jakarta.
25
26
KUISIONER PENELITIAN
Sarolangun.
NIM : RRD1B015038
Fakultas : Pertanian
Kabupaten : Sarolangun
Kecamatan : Pelawan
Desa : ………………………..
1. Nama :
2. Umur : Tahun
7. Pekerjaan utama :
Jika tidak aktif di dalam kelompok tani, mengapa Bapak/Ibu tidak aktif di dalam
kelompok tani ?
a. Milik sendiri
b. Penggarap/bagi hasil
c. Penyewa
. (Tahun)
2. Biaya Lain-lainnya
a. Modal sendiri
b. Modal pinjaman
a. Bank
b. Kelompok tani
29
c. Koperasi
3. Biaya Variabel
a. Penggunaan Benih
a. Sendiri
b. Beli
c. Kelompok tani
d. Bantuan
2. Berapa kali penggunaan pupuk dilakukan selama satu kali musim tanam?.
C. Penggunaan Obat-obatan
D. Tenaga Kerja
K
1. Pengelolaan
Lahan
2. Penanaman
3. Pemeliharaan
a. Penyiangan
b. Pemupukan
c. Pengendalia
n Hama dan
Penyakit
d. Pemanenan
e. Pasca Panen
produksi?...........................................................................................................
2. Apakah hasil produksi beras digunakan untuk konsumsi sendiri atau dijual ?..
3. Jika hasil produksi digunakan untuk konsumsi sendiri, apakah hasil dari
4. Jika hasil produksi dijual, maka kemana beras tersebut dijualnya ?...................
VI. Pertanyaan
1. Apa saja proses yang dilakukan Bapak/Ibu dalam usahatani padi sawah ?........
2. Bagaimana usaha yang Bapak/Ibu lakukan agar hasil produksi usahatani padi
3. Kendala apa saja yang dihadapi Bapak/Ibu dalam melaksanakan usahatani padi
memadai?....................................................
5. Sarana prasarana apa yang belum terdapat di desa ini yang menunjang bagi