Anda di halaman 1dari 4

Jenis dan Pola Modal Sosial keluarga

Jenis Modal Sosial Dalam Keluarga


Dalam melihat modal sosial dalam keluarga dari pandangan Coleman
mendefinisikan modal sosial sebagai sumber yang bermanfaat yang tersedia
bagi pelakunya melalui hubungan sosialnya. Hal ini mencakup berbagai entitas
yang menurut dugaan Coleman, secara keseluruhan terdiri atas beberapa
aspek struktur sosial, dan itu semua memfasilitasi tindakan tertentu para
aktor-orang atau aktor yang bekerja sama dalam struktur tersebut (Coleman,
1988-9:98)
Coleman kemudian mendefinisikan modal sosial sebagai seperangkat
sumber daya yang melekat pada hubungan keluarga dan dalam organisasi
sosial komunitas dan yang berguna bagi perkembangan kognitif atau sosial
anak atau orang yang masih muda. Sumber-sumber daya tersebut berbeda
bagi orang-orang yang berlainan dan dapat memberikan manfaat penting bagi
anak-anak dan remaja dalam perkembangan modal manusia mereka.
(Coleman, 1994:300). Definisi Coleman tentang modal sosial menjembatani
individu dan kolektif. Secara gamblang ia melihat modal sosial sebagai “aset
modal bagi individu”, namun melihatnya terbangun dari "sumber-sumber daya
struktural sosial".
Coleman percaya bahwa tipe-tipe struktur sosial tertentu lebih cenderung
memfasilitasi pilihan tindakan individu ketimbang tipe struktur sosial yang lain.
Secara khusus, ia cenderung menggambarkan keluarga sebagai tempat tumbuh
dan berkembangnya modal sosial. Menarik menyajikan hal ini sebagai hasil
dari minatnya terhadap perkembangan kognitif anak-anak, dan benar bahwa
definisi modal sosial terjelas yang dikemukakan Coleman terletak pada nilai
‘bagi pertumbuhan anak’ (Coleman, 1990: 334) atau ‘bagi perkembangan
kognitif atau sosial seorang anak atau seorang anak muda’ (Coleman,
1994:300). Namun, lebih fundamental lagi, kerangka kerja teoritis Coleman
memberikan tempat istimewa pada keluarga sebagai bentuk paling sempurna
dari apa yang disebutnya sebagai organisasi sosial ‘primordial’, yang dibedakan
menurut fakta bahwa hal ini berasal dari ‘hubungan yang dibentuk oleh
kelahiran anak’.
Oleh karena itu, dari kerangka teoritis Coleman yang mengatakan bahwa
keluarga sebagai bentuk paling sempurna dari apa yang disebut sebagai
organisasi sosial "primordial" atau bisa juga disebut sebagai ikatan awal
kehidupan individu dari kelompok pertalian darah. Jika didasarkan pada jenis
sosial oleh Woolcock, maka keluarga merupakan jenis modal sosial mengikat
(bonding social capital).
Modal sosial mengikat berarti ikatan antara orang dalam kondisi yang
persis sama, cenderung mendorong identitas eksklusif dan mempertahankan
homogenitas. Modal sosial pada keluarga mengikat dan memperkuat identitas
spesifik sebagai kekhasan dari ikatan suatu keluarga dari dari kelompok yang
lain (Putnam, 2000). Dalam proses pembentukan jaringan, seperti peran
anggota keluarga menumbuhkan iklim kerja sama (pada teoritis Coleman
disebut kedekatan) adalah syarat lain selain nilai dan norma bersama.

Pola Modal Sosial Dalam Keluarga


Tidak ada modal yang bekerja sendiri dalam realitas sosial yang sedang
berlangsung. Dalam realitas sosial terdapat beragam modal Bourdieu (1986)
misalnya menyebut adanya modal ekonomi (economic capital), modal budaya
(cultural capital), modal simbolis (symbolic capital), dan modal sosial (social
capital).
Perbedaan mendasar modal sosial dari modal-modal lainnya adalah bahwa
modal sosial bukan milik individu, tapi muncul sebagai hasil dari hubungan
individu sedangkan modal-modal lainnya dapat menjadi milik individu dan
dapat digunakan untuk kepentingannya sendiri. Modal sosial dapat terwujud di
dalam kelompok sosial yang paling kecil, seperti keluarga, tetapi dapat juga
terwujud dalam kelompok sosial yang paling besar seperti negara.
Modal sosial diciptakan dan ditransmisikan melalui mekanisme budaya,
seperti tradisi atau kebiasaan-kebiasaan. Komunitas yang memiliki mekanisme
pewarisan modal sosial substansial dalam bentuk aturan-aturan, biasanya
menjadi komunitas dengan jaringan sosial kuat yang memungkinkan kerja
sama sukarela. Kerja sama sukarela ini biasanya tercipta, bila tingkat partisipasi
yang setara dan adil (equal participation) di dalam komunitas sudah terwujud
(Lubis, 1999:55).
Keluarga merupakan sumber modal sosial yang penting, karena di dalam
keluarga dimulainya nilai-nilai dan norma-norma sosial dipelajari. Di satu pihak,
berfungsinya keluarga dengan baik merupakan prasyarat mutlak bagi
kelangsungan suatu masyarakat, karena di dalam keluarga suatu generasi yang
baru memperoleh nilai-nilai dan norma yang sesuai dengan harapan
masyarakat (Gulardi, 1999:166). Namun di pihak lain, keluarga berfungsi
sebagai pengantar pada masyarakat besar, sebagai penghubung pribadi-
pribadi dengan struktur sosial yang lebih besar. Norma-norma keluarga dapat
memunculkan modal sosial dan juga sangat penting untuk menyebarkan modal
sosial untuk menghasilkan interaksi sosial yang luas, menguntungkan, dan
bermanfaat. Oleh karena itu, keluarga merupakan institusi primer untuk
individu mengenal norma yang berlaku di masyarakat untuk kemudian
berinteraksi dalam masyarakat.
Keluarga sebagai institusi primer memiliki fungsi atas anggotanya, terdapat
8 fungsi keluarga antara lain (Wirdhana et al., 2013) :
1. Fungsi Keagamaan
Sebagai tempat pertama seorang anak mengenal, menanamankan dan
menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama.
2. Fungsi Sosial Budaya
Sebagai tempat memberikan kesempatan kepada seluruh anggota keluarganya
dalam mengembangkan kekayaan sosial budaya bangsa yang beraneka ragam
dalam satu kesatuan
3. Fungsi Ekonomi
Sebagai unsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga.
4. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan suami dengan istri,
orang tua dengan anak-anaknya, anak dengan anak, serta hubungan
kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi tempat utama
bersemainya kehidupan yang punuh cinta kasih lahir dan batin.
5. Fungsi Perlindungan
Sebagai tempat berlindung anggota keluarga dalam menumbuhkan rasa aman
dan tentram serta kehangatan bagi setiap anggota keluarganya.
6. Fungsi Reproduksi
Sebagai perencanaan untuk melanjutkan keturunannya
7. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Sebagai tempat memberikan peran dan arahan kepada keluarganya dalam
mendidikketurunannya
8. Fungsi Pembinaan Lingkungan
Memberi kemampuan kepada setiap anggota keluarganya sehingga dapat
menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai dengan norma
Jika kembali pada definisi modal sosial oleh James Coleman yaitu sumber
yang bermanfaat yang tersedia bagi pelakunya melalui hubungan sosialnya,
maka 8 fungsi di atas sebagai pola modal sosial yang berlaku di dalam keluarga
yang berawal dari bapak dan ibu diberikan kepada anak dan dari anak
menerima dan melakukan apa yang berikan oleh orang tuanya.

Anda mungkin juga menyukai