Teori kelembagaan
Kelembagaan atau intitusi, pada umumnya lebih di arahkan kepada organisasi, wadah
atau pranata. Organisasi berfungsi sebagai wadah atau tempat, sedangkan pengertian lembaga
mencakup juga aturan main, etika , kode etik, sikap dan tingkah laku seseorang atau suatu
organisasi atau suatu system.
Kelembagaan berasal dari kata lembaga, yang berarti aturan dalam organisasi atau
kelompok masyarakat untuk membantu anggotanya agar dapat berinteraksi satu dengan yang
lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu lembaga juga dapat diartikan sebagai
aturan dalam sebuah kelompok sosial yang sangat dipengaruhi oleh factor-faktor social,
politk dan ekonomi.
Lembaga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lembaga formal dan non-formal.
Lembaga formal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki hubungan kerja
rasional dan mempunyai tujuan bersama, biasaya mempunyai struktur organisasi yang jelas,
contohnya perseroan terbatas, sekolah, pertain politik, badan pemerintah, dan sebagainya.
Lembaga nono-formal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan
bersama dan biasanya hanya memiliki ketua saja. Contohnya arisan ibu-ibu rumah tangga,
belajar bersama, dan sebagainya. Lembaga formal memiliki struktur yang menjelaskan
hubungan-hubungan otoritas,kekuasaan akuntabilitas dan tanggung jawab serta bagamaina
bentuk saluran komunikasi berlangsung dengan tugas-tugas bagi masing-masing anggota.
Lembaga formal bersifat terencana dan tahan lama, karena ditekankan pada aturan sehingga
tidak fleksibel. Pada lembaga non-formal biasanya sulit menentukan untuk waktu nyata
seorang untuk menjadi anggota organisasi, bahkan tujuan dari organisasi tidak terspesifikasi
dengan jelas. Lembaga non-formal dapat dialihkan menjadi lembaga formal apabila kegiatan
dan hubungan yang terjadi di dalam di lakukan secara terstruktur atau memiliki struktur
organisasi yang lengkap dan terumuskan.
Kelembagaan adalah suatu hubungan dan tatanan antara anggota masyarakat atau
organisasi yang melekat, di wadahi dalam suatu jaringan atau organisasi, yang dapat
menentukan suatu hubungan antara manusia atau organisasi dengan ditentukan oleh faktor-
faktor pembatas dan pengikat berupa norma, kode etik atau aturan formal dan non-formal
untuk berkerjasama demi mencapai tujuan yang diinginkan, menurut bulkis, kelembagaan
berarti seperangkat peraturan yang mengatur tingakah laku masyarakat untuk mendapatkan
tujuan hidup mereka. Kelembagaan berisi sekelompok orang yang bekerjasama dengan
pembagian tugas tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Tujuan peserta
kelempok dapat berebeda, tetapi dalam organisasi menjadi satu kesatuan. Kelembagaan lebih
ditekankan pada aturan main (the rules) dan kegiatan kolektif (collective action) untuk
mewujudkan kepentingan umum atau bersama. Kelembagaan menurut beberapa ahli,
sebagian dilihat dari kode etik dan aturan main. Sedangkan sebagian lagi dilihat pada
organisasi dengan struktur, fungsi dan menejemennya. Saat ini kelembagaan biasanya
dipadukan antara organisasi dengan aturan main. Kelembagaan merupakan suatu unit sosial
yang berusaha untuk mencapai tujuan tertentu dan menyebabkan lembaga tunduk pada
kebutuhan tersebut.
Berdasarkan beberapa teori diatas dapat diketahui pengertian kelembagaan adalah
suatu pola hubungan antara anggota masyarakat yang saling mengikat, diwadahi dalam suatu
jaringan atau organisasi dengan ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat berupa
norma, kode etik aturan formal dan nono-formal untuk bekerjasama demi mencapai tujuan
yang diinginkan.
Dari berbagai definisi yang ada, dapat kita rangkum berbagai unsur penting dari
kelembagaan, di antaranya adalah
Dari berbagai elemen di atas dapat kita lihat bahwa definisi institusi atau kelembagaan
didominasi oleh unsur-unsur aturan, tingkah laku atau kode etik, norma, hukum dan faktor
pengikat lainnya antar anggota masyarakat yang membuat orang saling mendukung dan bisa
berproduksi atau menghasilkan sesuatu karena ada keamanan, jaminan akan penguasaan atas
sumber daya alam yang didukung oleh peraturan dan penegakan hukum serta insentif untuk
mentaati aturan atau menjalankan institusi. Tidak ada manusia atau organisasi yang bisa
hidup tanpa interaksi dengan masyarakat atau organisasi lain yang saling mengikat
Jika dicermati, maka sesungguhnya ada dua hal yang menjadi kajian dalam kelembagaan
sosial (ataupun organisasi sosial). Menurut Knight (1952: 51): “The term institution has two
meanings …. One type … may be said to be created by the ‘inveisible hand’. …….The other
type is of course the deliberately made….”. Kelembagaan memiliki dua bentuk, yaitu sesuatu
yang dibentuk oleh masyarakat itu sendiri, serta yang datang dari luar yang sengaja dibentuk.
Meskipun ia membedakannya berdasarkan asal terbentuknya, namun di sana melekat
berbagai perbedaan pokok. Apa yang yang menurut Knight terbentuk dengan sendirinya
(invisible hand), bagi sosiolog Sumner hal itu dapat dijelaskan denga gamblang, yaitu
berawal dari folkways yang meningkat menjadi custom, lalu berkembang menjadi mores, dan
matang ketika menjadi norm. Sementara, bagi Norman Uphoff, apa yang datang dari luar ini
disebut dengan organisasi.
Pernyataan bahwa kelembagaan (atau organisasi) memiliki dua bentuk, juga dinyatakan
oleh Uphoff (1986: 9), bahwa: “Some kinds of institutions have an organizational form with
roles and structures, whereas others exist as pervasive influenced on behaviour”. Dua hal
yang dimaksudnya disini adalah organisasi dalam bentuk roles (peran) dan structur, serta
sesuatu yang mempengaruhi perilaku. Sesuatu yang terakhir ini adalah ‘norma’ yang
diturunkan dari ‘nilai’ yang hidup dalam suatu kelompok masyarakat.
b. Lembaga Agama
Sosiolog Emile Durkheim mengatakan bahwa agama merupakan suatu sistem terpadu
yang terdiri atas kepercayaan dan praktek yang berhubungan dengan hal-hal yang suci
dan mempersatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas moral yang disebut
umat. Ajaran agama sangat berperan dalam memperbaiki moral manusia, terutama
yang tekait dengan hubungan antara sesama manusia, hubungan antara manusia
dengan makhluk lain, dan hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pesan-
pesan moral yang diajarkan dalam agama dan juga kuatnya pengaruh agama dalam
kehidupan manusia telah membuat agama memiliki hubungan yang sangat erat
dengan lembaga-lembaga sosial lainnya.
c. Lembaga Pendidikan
Pada dasarnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya
sehingga membutuhkan bantuan orang lain yang lebih dewasa agar dapat menjalani
proses kehidupannya. Bantuan utama yang perlu diberikan kepada setiap anak adalah
berupa pendidikan. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok
orang agar mencapai taraf kedewasaan sebagaimana yang diinginkan. Tolak ukur
kedewasaan yang ingin dicapai dalam pendidikan adalah keadaan dimana seseorang
telah mampu berdiri sendiri, terlepas dari ketergantungan terhadap orang lain.
d. Lembaga ekonomi
Lembaga ekonomi merupakan bagian dari lembaga sosial yang berkaitan dengan
pengaturan dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang
sejahtera. Lembaga ekonomi pada dasarnya menangani masalah produksi, distribusi,
dan konsumsi baik berupa barang maupun jasa. Dengan demikan, lembaga ekonomi
memegang tiga fungsi utama, yaitu: (1) memproduksi barang atau jasa yang
dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat, (2) mengatur pendistribusian barang atau
jasa kepada masyarakat yang membutuhkan, dan (3) mengatur penggunaan atau
pemakaian barang atau jasa dalam kehidupan masyarakat.
e. Lembaga Politik
Dalam suntingan bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi: Suatu Bunga Rampai
1985), Kamanto Soenarto mengatakan bahwa lembaga politik merupakan suatu badan
yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Dengan
demikian, lembaga politik terdiri dari lembaga eksekutif, lembaga legislatif, lembaga
yudikatif, lembaga keamanan nasional, dan partai politik.
http://mardianpratama10.blogspot.co.id/2012/10/definisi-kelembagaan.html
http://xcontohmakalah.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-antara-kelembagaan-dan.html
http://xerma.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-antara-kelembagaan-dan.html
TUGAS 1
KELEMBAGAAN ORGANISASI SOSIAL DAN KEPEMIMPINAN
Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018