Anda di halaman 1dari 33

OBAT DAN

ALKES

Asih Rahayu, drh.,M.Kes.


OBAT
Pengertian OBAT : (Menkes RI )
 bahan atau paduan bahan bahan yang digunakan untuk :

menetapkan diagnosa

mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan :

penyakit

gejala penyakit

Luka

kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan

memperindah badan atau bagian badan


suatu bahan atau paduan bahan-bahan
untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit,
luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia ata
hewan,
memperelok badan atau bagian badan manusia.
1971:
OBAT
Kesehatan No.25/Kab/B.VII/ 71 tanggal 9 Juni
Menurut SK Menteri
Bahan obat berupa substansi yang
memenuhi syarat syarat yang
ditentukan oleh Farmakope
Indonesia atau Buku Resmi
lainnya yang ditetapkan oleh
Pemerintah.
OBAT
BAKU
Obat Baku dalam substansi
selanjutnya akan disebut sebagai
“ BAHAN OBAT”
Obat dalam keadaan tunggal ataupun
campuran dalam bentuk sediaan tertentu :
serbuk, cairan, salep, tablet, kapsul, pil,
suppositoria atau bentuk lain
dan mempunyai NAMA TEKNIS sesuai dengan
OBAT FARMAKOPE INDONESIA atau BUKU BUKU
lainnya yang ditetapkan PEMERINTAH
JADI

Obat Jadi berupa komposisi yang SUDAH STANDAR


dapat disebut:
PREPARAT STANDAR
OBAT
GENERIK

• obat yang dibuat dengan jenis-


jenis obat yang telah didaftarkan
pada buku resmi disuatu
pemerintah dan dibuat sesuai
prosedur baku yang diatur oleh
pemerintah dan dinamai sesuai
nama generik obat yang
didaftar pada buku resmi
tersebut
Berupa OBAT JADI dengan NAMA
DAGANG yang terdaftar atas
nama si pembuat (pabrik) atau
yang dikuasakannya, dan dijual
dalam BUNGKUS ASLI pabrik yang
memproduksinya
OBAT
PATEN Jenis obat yang ditemukan oleh
ahli di suatu industri obat atau
lembaga penelitian dan
dipatenkan sesuai nama paten
obat sehingga obat dinamai
sesuka pemilik paten
OBAT RACIK SAJI
( MAGISTRALIS)

• obat yang terdiri satu atau lebih jenis


obat yang dibuat sesuai permintaan
dokter, di dalamnya mengandung
obat paten atau obat generik, atau
kedua-duanya
OBAT ASLI

• Obat yang didapat langsung dari bahan bahan


alamiah (Indonesia) , terolah secara sederhana
atas dasar PENGALAMAN dan digunakan
dalam PENGOBATAN TRADISIONAL

• Disebut juga sebagai OBAT ASLI INDONESIA


PENGGOLONGAN OBAT
Menurut Permenkes RI No.
949/Menkes/Per/VI/2000

Obat bebas Obat bebas


terbatas

Obat wajib
Obat keras
apotek

Obat
Obat
psikotropik
narkotika
a
Obat
Obat bebas dapat dijual bebas
di pasaran
bebas
• Tanda khusus pada kemasan
dan etiket obat adalah
Dapat dibeli tanpa R/ dokter lingkaran berwarna hijau
dengan garis tepi berwarna
hitam.

Yang termasuk golongan obat


ini antara lain :
analgesik, antipretik, vitamin
dan mineral.
OBAT BEBAS TERBATAS = OBAT daftar W
(WAARSCHUING)

• sebenarnya termasuk obat keras


• tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas
tanpa resep dokter
• dan disertai dengan tanda peringatan.

• Tanda khusus pada kemasan


dan etiket obat bebas
terbatas adalah lingkaran
biru dengan garis tepi
berwarna hitam.
TANDA
PERINGATAN
• selalu tercantum pada
kemasan obat bebas
terbatas, berupa
empat persegi panjang
berwarna hitam
berukuran panjang 5
(lima) sentimeter,
lebar 2 (dua)
sentimeter dan
memuat
pemberitahuan
berwarna putih.
CONTOH OBAT DAFTAR W

Benadryl tablet = diphenhydramin tablet

Promethazin dalam obat batuk

Zalf yang mengandung antihistamin

Ephedrin tablet yang tak lebih dari 35 mg pertablet

Acetaminophen = Paracetamol syarat < 600 mg/tablet

Phenophthaline tablet < 100 mg/tablet untuk laxans dengan nama brooklax

Santonin < 30 mg/tablet

Sulfaguanidin tablet. Paling banyak 20 tablet


Adrenaline

Digitalis

Pyrazolone derivat

Tricyclic antidepresant (Amitryptiline, protryptilin)

D-amphetamine, Methyl-amphetamin (+ garam2-nya )

Apomorphine HCL (emeticum)

Antihistamin ( sebagian masuk daftar G)

Lokal anaesthesi contoh : Novocain = Pocaine dl

Nitroglycerin

Oral anti diabetic

Secale cernuti
Zat-zat radioaktif
OBAT KERAS = Daftar obat G = (GEVVARLIJK) &
PSIKOTROPIKA

Golongan obat ini


hanya boleh diberikan
• Psikotropika adalah
atas R/ dokter obat keras baik
ditandai dengan
lingkaran merah
alamiah maupun
dan terdapat sintetik bukan
huruf K di narkotik, yang
dalamnya dengan berkhasiat psikoaktif
garis tepi melalui pengaruh
berwarna hitam selektif pada CNS
yang menyebabkan
perubahan khas
pada aktivitas
mental dan perilaku
Contoh obat daftar G & psikotropika

• Semua obat suntik (kecuali yang sudah termasuk


obat bius)
• Semua antibiotika
• Semua preparat sulfa (kecuali sulfaquanidin dalam
jumlah tertentu)
• Semua preparat hormon
• Papaverin
• Beladona dan preparat cum atropin serta atropin
like action
• Semua preparat barbiturat & obat obat-
obatkombinasi dengan barbiturate
psikotropika

biasanya digunakan untuk :


• Gangguan mental atau psikologis
• Kejang atau epilepsi
• Penyakit Parkinson
• Gangguan tidur, misalnya insomnia atau narkolepsi
• Sindrom kelelahan kronis
• Sebagai anestesi atau obat bius untuk mencegah dan
mengatasi nyeri berat akibat tindakan medis tertentu,
seperti operasi
psikotropika
• Golongan I
• Zat dan obat psikotropika golongan I merupakan
psikotropika dengan daya adiktif atau efek candu yang
sangat kuat.
• Contoh : MDMA/ekstasi , LSD, psilosin,
Bromlamftamine, etisiklidina, Katinona, (+)
Lisergida, Metkatinona, Psilosibina, Rolisiklidina,
Tenamfetamina, Tenosiklidina
• Psikotropika jenis ini dilarang digunakan untuk terapi
dan hanya untuk kepentingan pengembangan atau
penelitian ilmu kedokteran.
Golongan II
• memiliki efek candu yang kuat, tetapi bisa digunakan untuk kepentingan riset
dan pengobatan (dalam supervisi dokter).
• Contoh amfetamin, deksamfetamin, ritalin, dan metilfenidat, Fenetilina,
Fenmetrazina, Fensiklidina, Levamfetamina, Meklokualon, Metamfetamina,
Rasemat, Metil fenidat, sekobarbital, Zipeppro

Golongan III
• memiliki efek adiksi sedang dan dapat digunakan untuk penelitian dan
pengobatan.
• Contoh : kodein, flunitrazepam, pentobarbital, buprenorfin, pentazosin, dan
glutetimid, Amobarbital, Buprenorfina, Butalbital, Flunitrazepam, Glutetimida,
katina, Pentazosina, Siklobarbital

Golongan IV
• memiliki daya adiktif atau efek candu ringan dan boleh digunakan untuk
pengobatan. Contoh : diazepam, nitrazepam, estazolam, dan klobazam,
Allobarbital, Alprazolam, Amfepramona, Aminorex, Barbital, Bromazepam,
OBAT
NARKOT • Obat narkotika bersifat
adiksi dan

IKA
• Obat narkotika adalah obat
yang berasal dari tanaman
penggunaannya diawasi
dengan ketat, sehingga
obat golongan narkotika
atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi hanya dapat diperoleh
sintetis yang dapat dengan resep dokter
menyebabkan penurunan yang asli (tidak dapat
atau perubahan kesadaran, menggunakan copy
hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa resep) dan diberi tanda
nyeri dan menimbulkan tangan pada penulisan
ketergantungan. resepnya ( bukan paraf)
Narkotika Alami
• Adalah narkotika yang zat adiktifnya berasal dari
tumbuh-tumbuhan alami
• contohnya : koka, opium, ganja.
Narkotika Semisintetis
• Adalah narkotika alami yang hanya diambil zat
adiktifnya yang memiliki khasiat pengobatan
sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
kedokteran.
• Contoh; morfin, heroin, kokain.
Narkotika Sintetis
• Adalah narkotika tiruan yang terbuat dari bahan
kimia dan diolah dengan reaksi menyerupai
narkotika asli dan biasa digunakan untuk pembiusan
atau pengobatan bagi pecandu narkoba.
• Narkotika Golongan I
boleh digunakan dalam jumlah
terbatas untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Namun
penggunaannya harus dengan
persetujuan menteri dan atas
rekomendasi Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM).
Contoh : tanaman koka, tanaman
ganja, kokaina, dan sebagainya.
•  Narkotika Golongan II
dapat dipakai untuk kepentingan
pengobatan.
Dengan berpegang pada indikasi medis,
dokter bisa memberikan narkotika golongan
II atau III dalam jumlah terbatas pada
pasien
Contohnya, fentanil, morfina, dan
sebagainya.
• Narkotika Golongan III
boleh dipakai untuk pengobatan
Contoh kodeina, propiram, dan sebagainya
OBAT HEWAN

 PP No

 UU
17

23
Pas
dan
ayat 4
Ps 20
1967
No. 6
Dasar Hukum:

Berasal dari obat manusia:


(penggolongan, tatacara perolehan
ikut aturan BPOM atau DEPKES)

Berasal khusus obat hewan :


diatur oleh DIRJENNAK, DEPTAN
Mutu
Pengatura
n obat keajegan-ketersediaan
hewan
Pengaturan obat
hewan keterjangkauan harga
mempertimbangkan
aspek :
misused-abused

residu

cemaran lingkungan
• Farmasetik : • Biologik :
Jenis obat  Vitamin  Vaksin
hewan  Hormon  Sera
 antibiotik-kemoterapi  antigen diagnostik
 Antihistamin
 Antipiretik
 Analgesik • Premiks (imbuhan
makanan hewan yang
 antiinflamasi
dicampurkan dalam
 anastesi makanan/minuman)
 dll
ALAT KESEHATAN
HEWAN
(Alkeswan)
UU 18 tahun 2009
tentang alat dan mesin Kesehatan hewan
UU No.41 tahun 2014
Alat Kesehatan Hewan & Peternakan

• Alkeswan & Mesin Kesehatan Hewan adalah


peralatan kedokteran hewan yang
disiapkan dan digunakan untuk hewan
sebagai alat bantu dalam pelayanan
Kesehatan hewan
• Semua peralatan yang
digunakan berkaitan
dengan kegiayan
peternakan dan
Alat dan Kesehatan hewan, baik
yang dioperasikan
mesin dengan motor
peternakan penggerak maupun
tanpa motor penggerak
Alkeswan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan obat obatan

Merupakan sarana yang saling melengkapi


dalam pelayanan medik : jasa preventif, jasa
kuratif, jasa promotive, jasa rehabilitative,
jasa rekonstrukturtif , jasa kosmetika dan
estetika
• Alkeswan harus lolos sertifikasi layak pakai dalam
kurun waktu periode tertentu sesuai peraturan di
negara asal produk tersebut
• Sertifikasi dengan tujuan : menghindarkan dari
resiko merugikan pengguna
 mencegah beredarnya alat substandard, palsu
 Mencegah kerusakan keseimbangan ekosistem
 Mencegah bahaya pada manusia
 Mencegah penyalahgunaan
terimakasih
• Bacaan lanjut

Anda mungkin juga menyukai