Anda di halaman 1dari 30

P EM ERIK S A A N

HE WA N SEM BE LI HA N

K E S M AV E T
FKH - UWKS
TUJUAN PEMERIKSAAN ANTEMORTEM

• Melindungi konsumen dari penyakit yang ditimbulkan karena makan


daging yang kurang sehat
• Melindungi konsumen dari pemalsuan daging
• Mencegah penyakit zoonosis
PEMERIKSAAN ANTEMORTEM

• Penentuan jenis kelamin dan umur, bila hewan menunjukkan gejala


sakit atau tidak sehat maka perlu diperhatikan dan dicatat
• hewan diperiksa dalam keadaan berdiri dan berjalan, hendaknya
hewan diperiksa kelumpuhan dan gangguan pergerakan
• Selanjutnya harus diperhatikan gizi hewan, kurus atau gemuk, kurus
kemungkinan adanya penyakit,
• selain memperhatikan cara berdiri dan cara bergearak hewan,
hendaknya diperhatikan sorot mata, pada hewan yang sakit tidak
responsif taerhadap lingkunga disekitarnya dan pergerakan lambat,
PEMERIKSAAN ANTEMORTEM

• pada bagian bibir, mulut dan cara mengunyah, pada hewan yang
terserang penyakit mulut dan kuku akan banyak pembentukan air liur,
juga daerah sekitar anus dan pangkal ekor, pada hewan yang menderita
diare maka feces kering terlihat melekat disekitar daerah tersebut,
• adanya exudat pada vagina, dan ambing,
• pemeriksaan alat pernafasan, bentuk pernafasan (abdomonal atau
thoracal), pernafasan cepat atau biasa, dan dilihat adanya batuk-batuk.
KEPUTUSAN AKHIR PEMERIKSAAN
ANTEMORTEM
pasal 6 SK Mentan No. 413/Kpts/TN.310/7/1992

1. Hewan potong diijinkan untuk disembelih tanpa syarat.


2. Hewan potong diijinkan untuk disembelih dengan syarat
3. Hewan potong ditunda untuk disembelih
4. Hewan potong ditolak untuk disembelih
HEWAN POTONG DIIJINKAN UNTUK
DISEMBELIH DENGAN SYARAT
1. Coryza gangraenosa bovum 10. Epithelimia
2. Haemorhagic septicemia 11. Actinomycosis
3. Piroplasmosis 12. Actinobacillosis
4. Surra 13. Mastitis
5. Influensa equorum 14. Septichemia
6. Arthritis 15. Cachexia
7. Hernia 16. Hydrops
8. Fraktura 17. Oedema
9. Abces 18. Brucellosis
19. Tubercoloosis
HEWAN POTONG DITOLAK UNTUK
DISEMBELIH
1. Malleus 11. Anthrax
2. Anemia contagiosa equorum 12. Radang paha
3. Rabies 13. Malignant oedema
4. Pleuro pneumonia contagiosa 14. Sacharomycosis
bovum 15. Mycotoxicosis baik akut maupun
5. Morbus maculosus equorum kronis
6. Rinderpest 16. Colibacillosis
7. Variola ovina 17. Apthae epizooticae
8. Pestis bovina 18. Botulismus
9. Blue tongue akut 19. Listeriosis
10. Tetanus 20. Toxoplasmosis akut
Antemortem unggas

– Pemeriksaan antemortem pada ayam ada beberapa kesulitan,


apabila ayam ditempatkan dalam keranjang dan hanya dapat
dilakukan pemeriksaan secara superficial pada kondisi umumnya.
– Pemeriksaan antemortem harus dilakukan ditempat terang sebelum
digantung dan/atau disembelih.
– Catatan pemeriksaan antemortem merupakan kewajiban untuk
dilakukan meliputi tanggal pemeriksaan, nomor plat alat angkut,
spesies unggas, jumlah ayam dan nama pemilik
Antemortem unggas
Pemeriksaan antemortem pada unggas lebih berbasis lot/keranjang yaitu :
1. Antemortem pada unggas tidak memerlukan pemeriksaan individual
seperti pada ruminansia
2. Tidak diperlukan restraint khusus pada unggas
3. Pemisahan karkas, daging dan/atau jeroan abnormal tidak diperlukan
label.
4. Pada unggas tidak dilakukan pemeriksaan suhu/temperatur
5. Hasil pemeriksaan antemortem pada unggas yang terduga penyakit
zoonosa dilakukan penolakan secara lot berbasis asal ternak unggas
Antemortem unggas
Pemeriksaan antemortem pada unggas lebih berbasis lot/keranjang yaitu :
6. Daging unggas yang berasal dari sekelompok unggas yang diuji berresidu
berbahaya dimusnahkan atau unggas hidupnya dilakukan eliminasi
kemudian dibakar
7. Observasi aspek kesejahteraan unggas yang akan disembelih tidak begitu
diperlukan, akan tetapi saat eliminasi unggas karena kepentingan
pengendalian penyakit hewan menular untuk dimusnahkan diperlukan
perhatian aspek kesejahteraan hewan
8. Prosedur dokumentasi pada unggas pada saat pem. antemortem
dibedakan 2 katagori yaitu:
– Saat unggas tiba
– Saat unggas dimusnahkan
Antemortem unggas
Pemeriksaan dilakukan secara kelompok atau individual untuk mengetahui adanya
penyakit dengan mengamati :
– Pembengkakan pada kepala atau mata
– Edema pada sayap
– Adanya bersin
– Kotoran tidak berwarna
– Luka-luka pada kulit
– Kelemahan
– Tortikolis atau gerakan memutar leher
– Pembesaran sendi atau tulang, dan
– Radang kulit (dermatitis).
Antemortem unggas
Beberapa hal harus menjadi perhatian pada pemeriksaan antemortem pada ayam
yaitu:
1. Pememeriksaan antemortem dilakukan mulai pada saat hari itu akan terjadi
pemotongan dan dilakukan setiap lot unggas.
2. Setelah akan mulai operasi pemotongan setiap pemeriksaan antemortem harus
dilakukan sendiri oleh dokter hewan penanggung jawab RPH
3. Apabila ada penyakit yang wajib dilaporkan (HPAI, Ornithosis, Avian tuberculosis)
maka dokter hewan wajib menolak untuk disembelih dan segera hubungi dokter
hewan berwenang pada Dinas setempat.
4. Unggas (hidup atau mati) yang sakit dan akan dipisahkan atau dimusnahkan, maka
perlu dihitung jumlah dan berat unggas yang akan dimusnahkan/eliminasi
5. Pengawasan harus dilakukan secara ketat hingga saat dimusnahkan untuk
mengantisipasi penyebaran penyakit atau pencemaran lingkungan
Antemortem unggas
Pengamatan dalam pemeriksaan. antemortem yang harus diperhatikan yaitu :
– Bone leucosis (sayap lemah) – Parasit (dibawah sayap)
– Perosis (tendon slip, disebabkan – Prolap ( pembesaran oviduct)
trauma, terlihat sehat tetapi tidak – Bumble foot (radang telapak kaki
dapat berjalan) karena staphylococcus)
– Sinusitis – Scaly leg (kelemahan kaki dan dada
– Pendulous crop ( tanda kaki x) karena parasit)
– Fowl pox (pembengkakan jengger) – Edematous wattle (eodema pada
– Avian erysipelas (kulit berdarah) jengger)

– Terluka – Ornithosis (kotoran berwarna sulfur,


ekor dan sayap lembab/basah).
– Runt birds (perkembangan sayap
buruk, iritasi mata karena ammonia)
SYARAT PEMOTONGAN YANG BAIK

• Ternak diistirahatkan kurang lebih 12 – 24 jam


• Agar ternak tidak mengalami stres
• Agar saat disembelih darah dapat keluar sebanyak mungkin
• Agar cukup tersedia energi
SYARAT PEMOTONGAN YANG BAIK

• Dipuasakan
- Untuk memperoleh berat tubuh kosong
- Untuk mempermudah proses penyembelihan

• Tanpa dipuasakan
- Agar waktu disembelih darah keluar sebanyaknya
- Sapi tidak stres
SYARAT MEMPEROLEH PEMOTONGAN
YANG BAIK
• Ternak tidak diperlakukan kasar
• Ternak tidak stres
• Penyembelihan dan pengeluaran darah harus cepat dan sesempurna
mungkin
• Kerusakan karkas seminimal mungkin
• Pemotongan harus higienis
• Pemotongan harus ekonomis
• Tidak membahayakan pekerja
Pemingsanan (Stunning)
Maksud pemingsanan
 1. Memudahkan pelaksanaan pemotongan
 2. Agar tenak tidak tersiksa dan terhindar dari resiko perlakuan kasar
 3. Agar kualitas karkas dan kulit yang dihasilkan baik
Pertimbangan penggunaan teknik pemingsanan :
• Aspek kesejahteraan hewan
• Aspek keselamatan kerja
• Aspek kesehatan daging
• Aspek ekonomi
Cara pemingsanan
A. Pembiusan dengan aliran listrik
• Di Indonesia dilakukan pada babi
• Di LN  selain babi, juga hewan besar, kambing dan domba
• Cara pembiusan ini hewan mengalami shock listrik  pingsan
• Aliran arus bolak balik sekurang2nya 75 volt dan 250 mili Ampere
• Di AS arus bolak balik 250 volt dan 750 -1500 mili Ampere
Cara pemingsanan
• Aplikasi elektrode bergigi  pada kepala hewan, diatas mata &
dipertengahan daerah dahi
• Lama aliran listrik hanya beberapa detik
• Bila hewan dibiarkan terbaring maka akan sadar kembali dalam 10
detik
• Pemakaian listrik harus hati2 krn dpt membahayakan petugas yg
menggunakan  menyebabkan perdarahan yg luas dlm daging hwn
& dpt mematahkan tulang
Cara pemingsanan
B. Pembiusan mekanik
• Tulang tengkorak hwn ditembus atau tidak ditembus
• Palu besar untuk memukul kepala  tdk dianjurkan krn memerlukan keahlian dlm
membiuskan hwn dgn 1 pukulan
• Pin (paku besi panjang) yg menembus tulang dahi
• Bentuk spt pistol & memakai bahan mesiu
• Pin masuk ke otak ± 5 Cm untuk merusak otak besar
• Aplikasi  diatas garis yg menghubungkan kedua mata
pd pertengahan dahi/occipetal  merusak cerebellum
Cara pemingsanan
C. Pembiusan dgn Carbon Dioxyde
• CO2 mempunyai daya bius  menghentikan fungsi pusat kesadaran di dalam otak 
kekurangan O2
• Banyak digunakan krn gas ini murah, tidak berbahaya, mudah diperoleh
• CO2 yg digunakan 65 – 90 % (70 %)
 Hwn dimasukkan dlm terowongan, lalu diisi CO2 & pintu ditutup
 Babi kehilangan kesadaran dlm 60 – 90 detik
 Domba & anak sapi  80 -90 detik
 Bila babi dibiarkan akan sadar lagi dlm ± 70 detik, sdngk domba dlm 50 detik.
 Kmd hwn disembelih/ditusuk
Cara pemingsanan
D. Pembiusan dengan peluru
Cara ini tdk dianjurkan di RPH karena membahayakan orang2 didlmnya
DASAR CARA PENYEMBELIHAN

1. Hewan sembelihan harus sedikit mungkin menderita


2. Pengeluaran darah harus sesempurna mungkin

Cara penyembelihan hewan dibagi :


3. Secara langsung (hewan disembelih dlm keadaan sadar)
4. Secara tidak langsung (hewan disembelih sesudah dipingsankan)
PROSES PENYEMBELIHAN

• Maksud penyembelihan adalah membunuh hewan secepat-cepatnya


dengan mengeluarkan darah sebanyak-banyaknya
• Pemotongan dilakukan secara islam
• Setelah dijatuhkan, kepala disebelah selatan, menghadap barat, kaki kiri
ada di bawah
• Hewan potong disiram air dingin
• Pemotong dilakukan oleh seorang kaum
PROSES PENYEMBELIHAN

• Vena dan arteri selesai dipotong, esofagus diikat, trachea disisihkan


• Ujung pisau masuk ke daerah thorax
• Setelah hewan mati kepala dipisahkan
• Digantung pada tendo akile
• Dikuliti
• Dinding perut dibuka dikeluarkan isi abdomen dan organ-organ yang lain
PENYEMBELIHAN MENURUT FATWA
MUI
• Memutus jalan nafas (Hulqum)
• Memutus jalan makanan (Mari’)
• Memutus dua urat nadi (Wadajain)
• Membaca Basmallah sebelumnya
CARA PENYEMBELIHAN MENURUT
AGAMA ISLAM
Cara penyembelihan menurut agama Islam
• Hewan besar dijatuhkan dgn mengikat dan menarik ke-4 kakinya
• Tanduk hewan diputar ke lantai sehingga hidung mengarah keatas
• Kepala hewan mengarah ke selatan & ekornya ke utara
• Muka & kaki ke arah barat (Mekkah)
CARA PENYEMBELIHAN MENURUT
AGAMA ISLAM
• Orang yg menyembelih berdiri disebelah timur leher  dgn pisau besar &
tajam, hewan disembelih (otot2, urat nadi, vena, syaraf dan trachea yg
dipotong)
• Darah akan menyemprot keluar
• Hewan baru mati setelah pergerakan anggota tubuh dan bagian lain
berhenti
• Hewan akan berdefikasi & mengeluarkan urine
 TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai