PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelaksanaan Praktik Kerja
Lapang ini adalah sebagai berikut:
a. Memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan jenjang program pendidikan
tingkat strata satu (S-1) di Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
b. Mengaplikasikan teori yang dipelajari dalam
perkuliahan dalam praktek kerja di lapang dan
menelaahnya apabila terjadi perbedaan-
perbedaan atau penyesuaian
c. Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri di
lapang dan sekaligus berlatih beradaptasi dengan
kondisi lapangan pekerjaan yang nantinya akan
ditekuni sesuai profesinya.
d. Menambah pengalaman dan pengetahuan
mahasiswa mengenai kondisi nyata di lingkungan
kerja serta mengetahui permasalahan-
permasalahan beserta alternatif penyelesaiannya.
2.1 Udang
2.1.1 Definisi Udang
Udang merupakan jenis ikan konsumsi air
payau,udang windu memiliki 13 ruas(5 ruas kepala
dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh
kerangka luar yang disebut Eksosketelon. Umumnya
udang yang terdapat di pasaran sebagian besar
berasal dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja
yang terdiri dari udang air tawar,terutama di daerah
sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai. Udang air
tawar pada umumnya termasuk dalam keluarga
Palaemonidae, sehingga para ahli sering
menyebutnya sebagai kelompok udang Palaemnid.
udang laut, terutama dari keluarga Penaeidae, yang
bisa disebut udang Penaeid oleh para ahli. Udang
merupakan salah satu bahan pakan sumber protein
hewani yang bermutu tinggi. Bagi Indonesia udang
merupakan primadona ekspor non migas. Walaupun
masih banyak kendala yang dihadapi, namun hingga
saat ini negara produsen udang yang menjadi pesaing
baru ekspor udang Indonesia terus bermunculan.
(Agus, 2009).
2.1.2 Morfologi Udang
Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu bagian kepala dan bagian badan. Bagian kepala
menyatu dengan bagian dada disebut cephalothorax
yang terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala
dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan
abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen)
mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang)
yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam
terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson yang
berbentuk runcing. Bagian kepala dilindungi oleh
cangkang kepala atau Carapace. Bagian depan
meruncing dan melengkung membentuk huruf S yang
disebut cucuk kepala atau rostrum. Pada bagian atas
rostrum terdapat 7 gerigi dan bagian bawahnya 3
gerigi untuk P. monodon. Bagian badan tertutup oleh
6 ruas, yang satu sama lainnya dihubungkan oleh
selaput tipis. Ada lima pasang kaki renang (Pleopoda)
yang melekat pada ruas pertama sampai dengan ruas
kelima, sedangkan pada ruas keenam, kaki renang
mengalami perubahan bentuk menjadi ekor kipas
(Uropoda). Di antara ekor kipas terdapat ekor yang
meruncing pada bagian ujungnya yang disebut telson.
Organ dalam yang bisa diamati adalah usus
(Intestine) yang bermuara pada anus yang terletak
pada ujung ruas keenam (Agusanto, 2013).
2.5.9 Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah proses
penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan
pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah
yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari
pemenuhan produk (product), penetapan harga
(price), pengiriman barang (place), dan
mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar.
Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam
konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan
pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan manusia terutama pihak konsumen
yang dituju. Pemasaran lebih dipandang sebagai seni
daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran
tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan
pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada
berorientasi pada ilmu tertentu. Pandangan ahli
ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam
menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan
atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen (konsep pemasaran). Strategi pemasaran
(marketing strategy) adalah sebuah rencana yang
memungkinkan perusahaan mengoptimalkan
penggunaan sumber dayanya untuk mencapati tujuan
pemasaran dan perusahaan (Rachmawati, 2011).
BAB III
METODE PELAKSANAAN
4.6 Ketenagakerjaan
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja merupakan hal
yang harus diperhatikan dalam sebuah industri usaha.
Kebutuhan tenaga kerja di PT Alter Trade Indonesia cukup
banyak yaitu sebanyak 232 orang. Tenaga kerja di PT Alter
Trade Indosesia diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu
pekerja tetap, pekerja kontrak, dan pekerja harian lepas
(PHL). Dimana pekerja tetap merupakan pekerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan sehingga mereka bekerja
sesuai prosedur dalam perusahaan. Pekerja kontrak di PT
Alter Trade Indonesia bekerja dengan sistem perpanjangan
kontrak kerja setiap satu tahun sekali. Sedangkan untuk
PHL bekerja sesuai panggilan kerja dari bagian personalia
saat dibutuhkan pekerja tambahan dalam proses produksi.
PHL mendapatkan upah sekitar Rp 11.000,- per jam.
PT Alter Trade Indonesia tidak memilki jam kerja yang
tetap. Kegiatan produksi dilakukan jika ada raw material
dari supplier yang diterima perusahaan. Hal ini dikarenakan
udang organik (eco-shrimp) memiliki usia panen yang
cukup lama yaitu 3-4 bulan, sehingga waktu kedatangan
raw material tidak bisa ditetapkan setiap harinya. Sehingga
untuk seluruh karyawan akan datang jika ada raw material
yang diterima. Waktu produksi untuk sekali penerimaan raw
material bisa mencapai 15 jam dalam sehari. Tetapi
perusahaan menerapkan jam kerja maksimal selama 12
jam. Jika pekerja telah melebihi jam kerja selama 12 jam,
maka mereka akan digantikan oleh shift selanjutnya. Waktu
operasional pabrik di mulai dari pukul 07.30-23.00 WIB
pada hari Senin-Minggu.
4.7 Produk Perusahaan
Produk utama PT Alter Trade Indonesia (ATINA)
adalah udang beku. Jenis udang yang dipakai adalah
Vennamei. Udang tersebut dibagi menjadi beberapa varian
yaitu:
1. Head On Shell On (HO)
Head On Shell On (HO) adalah jenis udang yang
berbentuk utuh dari kepala hingga ekor tidak ada yang
dikupas. Udang jenis ini dibedakan menjadi beberapa
ukuran yaitu Super Small (SB), Small (S), Medium (M),
Large (L), Super Besar (LL)
2. Head Less (HL)
Head Less (HL) adalah udang yang dikupas
hanya bagian kepalanya dan menyisakan kulit bagian
badan dan ekor. Udang jenis ini dibedakan menjadi
beberapa ukuran yaitu Super Small (SB), Small (S),
Medium (M), Large (L), Super Besar (LL)
3. Peeled and Deveined Tail On (PDTO)
Peeled and Deveined Tail On (PDTO) adalah
udang yang dikupas seluruhnya dan hanya menyisakan
bagian ekor, biasanya udang ini diperoses menjadi
jenis treatment yaitu pelurusan pada daging udang
dengan cara pemijatan. Udang jenis ini dibedakan
menjadi beberapa ukuran yaitu Super Small (SB),
Small (S), Medium (M), Large (L), Super Besar (LL)
4. Peeled and Deveined (PND)
Peeled and Deveined (PND) adalah udang yang
sudah dikupas dan hanya menyisakan dagingnya saja.
Udang jenis ini dibedakan menjadi beberapa ukuran
yaitu Super Small (SB), Small (S), Medium (M), Large
(L), Super Besar (LL)
Selain produk diatas ATINA juga memproduksi udang
PND Black Tiger, octopus, dan cuttle fish.
4.7 Proses Produksi
Penerimaan
Raw Material
Pencucian I
Potong kepala
untuk HO
Metal
Detecting
Pencucian II
Sortir Size & Grade
Pembilasan
Tampung 1
malam
Bongkar tampung
Pencucian
Pembilasan
Pembilasan
Pencucian
Susun
Glazing
Metal
detecting
Packing
Penyimpanan dalam
cold storage
Stuffing