Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Riwayat Singkat Perusahaan


PT. Sarana Tani Pratama adalah salah satu perusahaan industri
pengolahan hasil perikanan yang bergerak dalam bidang pengalengan
ikan, penepungan ikan, dan minyak ikan, yang berlokasi di Desa
Pengambengan, Bali. Berdirinya PT. Sarana Tani Pratama berawal dari
PT. Sumber Yalasamudra yang didirikan oleh Tjipta Soejarwo Tjoek dan
memulai usahanya sejak tahun 1970 di Kota Muncar, Banyuwangi, Jawa
Timur. PT Sumber Yalasamudra bergerak dalam bidang pengalengan
ikan, penepungan ikan, industri es batu, cold storage, dan industri saus.
Pada tahun 2004 PT. Sumber Yalasamudra mulai mengembangkan
usahanya dengan mendirikan satu anak perusahaan yaitu, UD Sumber
Niaga yang berlokasi di Dusun Puana, Desa Tegal Badeng, Kecamatan
Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. UD Sumber Niaga bergerak dalam
kegiatan perdagangan eceran hasil perikanan segar dan jasa cold storage.
Hasil yang baik dan memuaskan dari pengembangan ini membuat PT.
Sumber Yalasamudra membuka peluang yang lebih besar dengan
membuka anak cabang perusahaan dalam bidang yang sama dengan nama
PT. Sarana Tani Pratama.
PT. Sarana Tani Pratama mulai beroperasi pada tahun 2009.
Awalnya, perusahaan ini tidak produktif kemudian dipindah tangankan
kepada Bapak Widjaja Putra Tjoek yang mulai mengembangkan usaha
dengan mengikuti sistem dari PT. Sumber Yalasamudra. Pengembangan
ini dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja PT. Sarana Tani Pratama
dengan tujuan dihasilkannya produk berkualitas dengan menggunakan
fasilitas peralatan yang canggih.

4
5

PT. Sarana Tani Pratama memproduksi sarden/ikan dalam kaleng


dengan merk yang sama dengan PT. Sumber Yalasamudra namun
dengan kode dan tanggal hasil produksi yang berbeda. Kapasitas produksi
ikan sarden ikaleng di PT. Sarana Tani Pratama per harinya bisa mencapai
40 ton. Produk yang sudah dikeluarkan oleh PT. Sarana Tani Pratama
antara lain: Bantan Brand 425 gram sardines in tomato sauce, Bantan
Brand 155 gram sardines in tomato sauce, Yamato Brand 425 gram
sardines in tomato sauce, Yamato Brand 155 gram sardines in tomato
sauce, dan Club Can yaitu sarden dengan isi minyak. Proses penjualan
PT. Sarana Tani Pratama sudah mencakup seluruh Indonesia, sedangkan
untuk ekspor PT. Sarana Tani Pratama telah mengirimkan produk ke
Singapura, Malaysia, Afrika, dan Filipina.
PT. Sarana Tani Pratama sudah memiliki surat izin dan legalitas.
Surat izin dan legalitas dari perusahaan ini dapat dilihat Tabel 1.1.
Tabel 2.1. Nomor Surat Izin dan Legalisasi PT. Sarana Tani Pratama
Nomor Surat Izin dan
No. Jenis Surat Izin dan Legalitas
Legalitas
Izin TDP (Tanda Daftar
1. No. 220.214.600.051
Perusahaan)
2. Surat Izin Usaha Perdagangan No. 82/22.02/PM/VIII 2017
3. Surat Izin Usaha Perikanan No. 523.3/17288/BPMP
Sertifikat Kelayakan
4. No. 6165/51/SKP/KL/III 2017
Pengolahan Sarden
Sertifikat Kelayakan
5. No. 6166/51/SKP/RD/III 2017
Pengolahan Tepung
Sumber: PT. Sarana Tani Pratama (2019)
PT. Sarana Tani Pratama memiliki beberapa visi dan misi demi
pengembangan perusahaan ke arah yang lebih baik. Visi dan misi yang
dimiliki PT. Sarana Tani Pratama antara lain:
1. Gerakan cepat, cermat, bersih, dingin adalah prinsip dasar dalam
meningkatkan jaminan mutu. Efektif dalam menghasilkan produk
6

yang aman dan berkualitas meningkatkan jaminan keamanan pangan


secara konsisten.
2. Aturan yang berlaku menjadi panduan dalam suatu pekerjaan. Reaktif
dan aktif dalam menciptakan riset dan teknologi serta pengembangan
produk.
3. Kami bertekad untuk menjadi perusahaan ikan terkemuka di Indonesia
yang menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
2.2. Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik sangat penting karena akan mempengaruhi
resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Pemilihan lokasi
secara efektif berarti menghindari resiko negatif seminimal mungkin atau
dengan kata lain mendapatkan lokasi dengan keuntungan paling
maksimal. Pada umumnya, pemilihan lokasi pabrik dipengaruhi oleh
lingkungan, masyarakat, kedekatan dengan pasar, ketersediaan tenaga
kerja, kedekatan dengan bahan mentah dan pemasok, fasilitas, biaya
transportasi, dan sumber daya alam (Fu’ad, 2015). Apabila terdapat
kesalahan dalam penentuan lokasi pabrik, maka kesalahan tersebut tidak
dapat diperbaiki karena modal yang telah ditanamkan tidak dapat
kembali. Terlebih lagi, perlu tambahan modal untuk menentukan
alternatif lokasi yang baru.
Pemilihan lokasi pabrik PT. Sarana Tani Pratama didasari oleh
beberapa aspek. Bangunan terletak di daerah yang dekat dengan lokasi
sumber bahan baku. Bangunan tidak boleh berlokasi di tempat dimana
terdapat bahaya mutu dan keamanan pangan yang dapat menganggu
kualitas produk. Bangunan harus berlokasi jauh dari area yang tercemar,
terdapat kegiatan industri yang menyebabkan kontaminasi makanan, dan
daerah yang selalu banjir.
7

PT. Sarana Tani Pratama terletak di Jalan KUD Mina Karya, Ds.
Kelapa Balian, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Bali-Indonesia
dengan denah lokasi seperti pada Gambar 2.1.

Kantor Pemerintah
Pelabuhan Perikanan
Pengambengan

Gambar 2.1. Denah Lokasi PT. Sarana Tani Pratama


Sumber: PT. Sarana Tani Pratama (2019)
PT. Sarana Tani Pratama memiliki batasan-batasan geografis seperti
berikut:
Utara: PT. Indocitra Jaya Samudera
8

Timur: Pemukiman warga


Barat: Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan
Selatan: Kantor Pemerintah Pelabuhan Perikanan Pengambengan
Lokasi pabrik PT. Sarana Tani Pratama cukup strategis karena dekat
dengan sumber bahan baku (ikan), yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara
Pengambengan. Dekatnya lokasi pabrik dengan sumber bahan baku dapat
menghemat biaya transportasi sekaligus mempertahankan kualitas bahan
baku. Tenaga kerja juga mudah diperoleh karena lokasi pabrik yang tidak
jauh dari pemukiman warga.
2.3. Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik adalah susunan fasilitas-fasilitas produksi untuk
memperoleh efisiensi pada suatu proses produksi. Tata letak fasilitas yang
dirancang dengan baik akan memberikan kontribusi positif dalam
optimalisasi proses operasi perusahaan dan pada akhirnya akan menjaga
kelangsungan hidup perusahaan, serta keberhasilan perusahaan (Purnomo,
2004). Dalam penentuan tata letak pabrik, terdapat tiga macam area yang
harus ditentukan, yaitu area operasi mesin dan peralatan produksi, area
penyimpanan bahan baku atau benda jadi, dan area untuk fasilitas
pelayanan.
Menurut Wignjosoebroto (2003), tata letak yang baik akan
memberikan beberapa keuntungan dalam sistem produksi antara lain:
1. Menaikkan output produksi.
2. Mengurangi waktu tunggu.
3. Mengurangi proses pemindahan bahan.
4. Penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang, dan servis.
5. Pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja,
dan fasilitas produksi lainnya.
6. Mengurangi tumpukan bahan setengah jadi (inventory in process).
9

7. Proses manufaktur yang lebih singkat.


8. Menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman, serta
memperbaiki moral dan kepuasan kerja.
9. Mempermudah aktivitas supervisi.
10. Mengurangi kemacetan dan kesimpang siuran.
11. Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas
dari bahan baku maupun barang jadi.

Terdapat beberapa macam tipe tata layout yaitu:


1. Product Layout
Tata letak ini didasarkan pada aliran produksi. Mesin dan peralatan
disusun sesuai dengan urutan proses dari pembuatan produk. Tata
letak tipe ini cocok untuk digunakan apabila jumlah produksi besar
dan produk yang dihasilkan memiliki karakteristik yang sama.
2. Process Layout
Tata letak ini didasarkan pada fungsi macam proses. Alat yang sejenis
atau mempunyai fungsi yang sama akan ditempatkan dalam bagian
departemen yang sama. Tipe ini cocok untuk digunakan apabila proses
produksi terputus-putus (untuk pesanan) dan untuk jumlah yang relatif
kecil.
3. Fixed Position Layout
Tata letak ini didasarkan pada lokasi internal tetap dimana materi dari
produk utama akan tinggal tetap pada suatu posisi atau tidak dapat
dipindahkan sehingga mesin dan manusia akan bergerak menuju
produk utama tersebut. Tipe ini cocok digunakan untuk produk akhir
dengan dimensi yang besar dan untuk proses produksi yang
berpindah-pindah (Nelfiyanti dan Sulasmini, 2014).
10

PT. Sarana Tani Pratama menggunakan sistem tata letak product layout
berdasarkan penempatan ruang dan peralatan dimana posisi mesin dan
peralatan disusun sesuai dengan urutan proses produksi seperti pada
Lampiran 2. Layout pabrik PT. Sarana Tani Pratama dibagi menjadi dua
lantai seperti pada Lampiran 1. Layout pabrik PT. Sarana Tani Pratama
memiliki tiga ruang produksi yaitu ruang proses produksi sarden, ruang
proses produksi tepung dan minyak, dan ruang proses produksi es.
Pembagian lahan bangunan PT. Sarana Tani Pratama tidak hanya
mencakup area penerimaan bahan baku dan area produksi, namun juga
terdapat fasilitas karyawan seperti kantin, mushola, toilet, ruang ganti
karyawan, dan mes untuk karyawan. Selain itu, terdapat juga bengkel dan
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Ruang produksi sarden dapat
diakses dari ruang penerimaan ikan dan pintu masuk untuk pekerja. Di
bagian depan pintu masuk pekerja dilengkapi dengan keran air, sabun
cuci tangan, bak rendaman peralatan yang berisi klorin 10 ppm, dan bak
rendaman kaki yang berisi klorin 200 ppm. Di lantai atas ruang produksi
terdapat laboratorium yang digunakan untuk pengujian bahan baku dan
bahan pembantu, gudang penyimpanan bahan pembantu dan ruang
produksi saus tomat dan minyak. Gudang penyimpanan bahan pengemas
karton, kaleng dan produk jadi terletak di sebelah ruang produksi.

Anda mungkin juga menyukai