OLEH:
A.A GEDE ANGGA SURYA MAYURA
NIM: 1511305053
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja
lapangan ini tepat pada waktunya. Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul
“Proses Penepungan Limbah Ikan Menjadi Tepung Ikan Di PT. Sarana Tani
Pratama” ini disusun setelah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di
perausahaan PT. Sarana Tani Pratama selama 30 hari sejak tanggal 23 Juli 2018 –
21 Agustus 2018. Dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Udayana.
Laporan ini disusun berdasarkan pengamatan secara langsung di lapangan,
pencatatan data, wawancara dan studi pustaka selama melakukan Praktek Kerja
Lapangan yang kemudian dihubungkan dengan teori-teori yang didapat dari
bangku perkuliahan. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak di perusahaan tidak mungkin laporan ini dapat
terselesaikan. Dalam pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis
mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak.
Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, M.T. selaku Dekan Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Ir. I Wayan Widia, MSIE selaku Ketua Jurusan Prodi Teknik
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, UniversitasUdayana.
3. BapakProf. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, M.P. selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan mulai dari perencanaan
hingga penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan.
iii
4. Ibu Ratna Tirtawati S.Kom,MM selaku HRD PT. Sarana Tani Pratama dan
sekaligus pembimbing lapangan yang telah membantu dan memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
di PT. Sarana Tani Pratama.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1. Gambar 1. Logo PT. Sarana Tani Pratama........................................................................5
2. Gambar 2. Struktur Organisasi Divisi Tepung. PT. Sarana Tani Pratama.........................6
3. Gambar 3. Conveyor..........................................................................................................15
4. Gambar 4. Timbangan Digital...........................................................................................15
5. Gambar 5. Mesin Press/Pengepresan...........................................................................................
6. Gambar 6. Mesin Pengering/Dryer..............................................................................................
7. Gambar 7. Mesin Pendingin/Rotary
8. Gambar 8. Mesin Penggiling
9. Gambar 9. Mesin Pemisah Logam
10.
11. Gambar . Cold Storage....................................................................................................17
12. Gambar . Produk Tepung Ikan yang sudah dikemas ke dalam karung...........................22
vi
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1. Tabel 1. Tabel Grade Ikan................................................................................................21
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Lampiran 1. Denah Perusahaan PT. Sarana Tani Pratama.................................................26
2. Lampiran 2. Sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) PT. Sarana Tani
Pratama..............................................................................................................................27
3. Lampiran 3. Sertifikat Halal Produk Ikan Kaleng Sarden PT. Sarana Tani Pratama.........28
4. Lampiran 4. Sertifikat ISO 22000:2005 PT. Sarana Tani Pratama....................................29
5. Lampiran 5. Absensi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan...................................................30
6. Lampiran 6. Nilai Praktek Kerja Lapangan pada ujian di perusahaan...............................34
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ikut terjun langsung dalam aktifitas di perusahaan ataupun instansi, dengan
melakukan diskusi dan komunikasi dengan pendamping di pihak perusahaan atau
instansi, serta pengamatan langsung di lapangan. Dengan cara tersebut,
diharapkan data dan informasi yang diperoleh di divisi tepung nantinya dapat
dijadikan dasar penulisan laporan PKL dan sumber pembelajaran.
2
4. Memahami aktivitas organisasi perusahaan atau instansi terkait serta 6.
mampu memberikan penyelesaian permasalahan ketika di temukan kesalahan
pada perusahaan.
3
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
4
supaya dapat menambah kapasitas produksi.
Untuk sementara waktu PT. Sarana Tani Pratama memproduksi sarden/
ikan dalam kaleng dengan beberapa merk yang sama dengan merk produk PT.
Sumber Yala Samudra namun berbeda pada code tanggal hasil produksi. Merk
produksi tersebut antara lain Yamato, Bantan dan produk Club Can. Hasil
produksi ini dipasarkan di dalam negeri maupun untuk export.
5
memiliki 1 lantai terdapat ruang penyimpanan bahan baku, proses produksi, dan
hasil dari proses produksi tepungan ikan. Gedung produksi sarden terdiri dari 2
lantai, lantai 1 terdapat gudang sarden jadi, gudang kaleng, ruang proses produksi
meliputi pengguntingan, pencucian ikan dan kaleng, pemasakan awal, penirisan,
pengisian sauce/oil, penutupan kaleng, pencucian kaleng pada can washer,
pencucian kaleng pada bak penampungan, sterilisasi dan pengelapan. ruang
penerimaan bahan baku, ruang penyimpanan hasil produksi, ruang percetakan,
pengemasan. Lantai 2 terdapat ruang ISO dan ruang pemasakan saos. Gedung
penunjang lainnya yang dimaksud adalah, kantin, bengkel dan loker karyawan.
MAINTANANCE
6
Dalam struktur organisasi PT. Sarana Tani Pratama, tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing bagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Direktur
Tugas dan tanggung jawab direktur adalah sebagai berikut:
Tugas:
1. Berorientasi pada situasi dan kondisi akan kebutuhan bahan baku, bahan
pembantu & bahan pendukung lainnya guna dapat melaksanakan kegiatan
produksi.
2. Berusaha untuk mengembangkan pemasaran produk yang dihasilkan.
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan SMKP diperusahaan dan tetap
menjamin bahwa penerapan, pemeliharaan dan perbaikan SMKP berjalan
dengan efektif.
4. Berkoordinasi dengan staf dan bawahan untuk kelancaran dan selesainya
pekerjaan.
5. Efektifitas tenaga kerja pada bidang kerjanya.
6. Melaporkan semua kegiatan kepada pimpinan puncak.
Tanggung jawab:
1. Bertanggung jawab atas jalannya operasional perusahaan dan penyusunan
rancangan anggaran perusahaan kedepan.
2. Bertanggung jawab melakukan koordinasi opname terhadap kas
perusahaan maupun hasil produksi dan hasil saha dapat tercapai secara
maksimal.
2. MANAGER OPERASIONAL
Fungsi dan tanggung jawab manager operasional adalah sebagai berikut:
Fungsi:
1. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional pabrik untuk
pencapaian target perusahaan.
Tanggung Jawab:
1. Mengimplementasikan strategi dan operasional pabrik secara tepat, sesuai
dengan strategi bisnis perusahaan.
2. Memonitor penyusun rencana kerja harian pabrik.
7
3. Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas pabrik serta rencana
operasional harian untuk pencapaian target yang telah ditetapkan.
4. Mengevaluasi produktivitas serta kapasitas pabrik untuk penentuan
pencapaian target serta penentuan target berikutnya.
5. Mengatasi dan mengarahkan pemecahan masalah operasional pabrik untuk
efisiensi serta meminimalisasi kesalahan.
6. Melakukan evaluasi tahunan terhadap mutu dan kemanan pangan produk.
3. HRD / Personalia
Fungsi dan tanggung jawab HRD/Personalia adalah sebagai berikut:
Fungsi:
1. Kepala Personalia berperan dalam mengelola kegiatan pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung tercapainya visi dan misi
perusahaan dengan merencanakan dan mengendalikan strategi perusahaan
serta membuat dan menerapkan kebijakan yang berkaitan dengan SDM
untuk mendukung kelancaran operasional seluruh departemen. Selain itu,
juga berperan dalam pengendalian area perusahaan, baik dari segi keamanan
maupun fasilitas.
Tanggung Jawab:
1. Memastikan sosialisasi peraturan dan kebijakan, serta prosedur yang tepat
sasaran.
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan
perusahaan, serta mengkoordinasi dan mengontrol pelaksanaan kegiatan
rekrutmen dan seleksi karyawan untuk memastikan tersedianya tenaga kerja
yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan
dalam jangka waktu yang telah disepakati.
3. Mengkoordinasi dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program
pelatihan dan pengembangan karyawan, termasuk identifikasi kebutuhan
pelatihan dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target
tingkat kompetensi setiap karyawan.
4. Melakukan fungsi kontrol atas perkembangan kepersonaliaan perusahaan.
8
5. Mengelola dan mengontrol aktivitas kepersonaliaan, dan system informasi
SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi
kelancaran operasional perusahaan.
6. Melakukan evaluasi perhitungan dan penyerahan gaji karyawan.
7. Mengurus perpanjangan surat-surat yang berkaitan dengan perusahaan.
8. Menentukan prosedur keamanan pabrik.
9. Menentukan program perawatan dan pembersihan bangunan dan fasilitas
pabrik.
10. Mengatur jadwal pelaksanaan perawatan dan pembersihan oleh operator
dan melakukan verifikasi hasil pekerjaan operator.
11. Mengkomunikasikan pada direktur permasalahan mengenai ketenaga
kerjaan atau masalah lain yang berhubungan dengan lingkungan eksternal
perusahaan.
12. Bertanggung jawab atas keamanan asset perusahaan.
13. Bertanggung jawab atas ijin-ijin legalitas perusahaan.
14. Mengurus segala kebutuhan ijin-ijin perusahaan dengan berkoordinasi
dengan pimpinan atau terkait.
4. Kabag. Pengadaan
Tugas dan tanggung jawab kabag pengadaan adalah sebagai berikut:
Tugas:
1. Mencari informasi harga bahan baku, bahan pembantu dan bahan
teknik/umum.
2. Mencari bahan yang banyak sesuai kebutuhan.
3. Melakukan transaksi pembelian tentang harga dari kualitas bahan yang
dibeli sesuai dengan spesifikasi kebutuhan perusahaan.
4. Berkoordinasi dengan bagian terkait untuk penerimaan atas pembelian
bahan, dan bilamana diperlukan sampel untuk pembelian bahan pembantu
dan bahan baku ikan dalam hal kualitas dan size ikan yang akan dievaluasi
oleh bagian lab.
5. Efektifitas tenaga kerja pada bidang kerjanya.
Tanggung Jawab:
9
1. Bertanggung jawab terhadap kualitas mutu bahan baku, bahan pembantu,
teknik/umum yang dibeli sesuai dengan kebutuhan dan standar yang
berlaku.
2. Bertanggung jawab atas ketepatan waktu terhadap bahan yang dibeli.
3. Melaporkan kepada atasan atas kebenaran hasil pekerjaan/data yang
disajikan.
6. Kabag. Produksi
Tugas dan tanggung jawab Kabag. Produksi adalah sebagai berikut:
Tugas:
1. Menerima order produksi dari bagian pemasaran.
2. Melakukan konfirmasi persediaan barang di gudang sesuai spesifikasi yang
tertera dalam order penjualan.
3. Membuat permintaan barang ke bagian gudang dengan jumlah dan
spesifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
4. Melakukan pencatatan terhadap hasil produksi.
5. Melakukan koordinasi dengan bagian proses agar pelaksanaan proses dapat
berjalan dengan baik.
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh direktur.
Tanggung Jawab:
1. Bertanggung jawab atas terlaksananya kelancaran proses produksi tepat
waktu sesuai jadwal permintaan dari bagian marketing.
2. Bertanggung jawab atas hasil produk yang dihasilkan.
7. Kabag. Teknik/Sipil
Tugas dan tanggung jawab Kabag. Teknik Sipil adalah sebagai berikut:
Tugas:
1. Melakukan perawatan mesin secara rutin.
2. Mengkoordinir pelaksanaan perawatan/perbaikan mesin.
3. Mencatat dan membukukan kejadian mesin saat beroperasi ataupun
berhenti.
4. Melakukan pengontrolan selama mesin saat beroperasi.
10
5. Menekan seminim mungkin dalam pelaksanaan suatu perbaikan ataupun
pemakaian spare part mesin.
6. Membuat laporan pemeliharaan mesin.
7. Merancang bangunan keperluan fasilitas gedung / ruang keperluan
perusahaan.
8. Merawat seluruh fasilitas bangunan / ruang di perusahaan.
9. Melaksanakan tugas-tugas yang ditentukan oleh direktur.
Tanggung Jawab:
1. Bertanggung jawab atas kerusakan mesin dan melakukan
perbaikan/reparasi, pemeliharaan mesin serta peralatan pabrik yang rusak
untuk kelancaran proses produksi.
2. Bertanggung jawab menjaga kontinuitas mesin dan penyediaan tenaga
listrik untuk kelancaran produktifitas produksi.
3. Bertanggung jawab terlaksananya operasional mesin secara efisiensi dan
efektifitas.
8. Kabag. Administrasi
Tugas dan tanggung jawab Kabag. Administrasi adalah sebagai berikut:
Tugas:
1. Mengatur tugas yang berkaitan dengan administrasi keuangan, accounting,
persum, marketing dan PIC.
2. Menjalankan program/ketentuan mengenai penegakan tata tertib bagi
karyawan di lingkungan perusahaan.
3. Memelihara hubungan yang baik dengan instansi pemerintah yang
menangani masalah perburuhan dan ijin-ijin perusahaan.
4. Melaksanakan ketentuan mengenai gaji karyawan dan penerimaan lain-lain
yang diterimakan karyawan.
5. Mengatur dan mengarsipkan distribusi surat keluar/masuk perusahaan.
6. Menyajikan data karyawan baik untuk kepentingan ijin, cuti, promosi,
mutasi ataupun demosi.
7. Menjaga keamanan fisik perusahaan dengan melakukan pembinaan pada
kesatuan keamanan.
8. Mencatat dengan merekapitulasikan data absensi karyawan.
11
9. Mencatat dengan merekapitulasi data absensi karyawan.
10. Melakukan rekruitmen karyawan berdasarkan kebutuhan dan ketentuan
yang berlaku.
11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh direktur.
Tanggung Jawab:
1. Bertanggung jawab atas gaji karyawan dan lain-lain penerimaan karyawan
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
2. Bertanggung jawab atas penyimpanan dokumen perusahaan.
3. Bertanggung jawab mengendalikan pemakaian alat-alat perlengkapan kantor
secara efektif dan efisien.
12
PT. Sarana Tani Pratama memberikan cuti atau ijin kepada karyawan. Cuti
yang diberikan berupa cuti karena sakit berdasarkan surat keterangan sakit dari
dokter perusahaan, cuti melahirkan selama tiga bulan, cuti karena ada upacara.
PT. Sarana Tani Patama juga memberikan fasilitas kepada setiap karyawan seperti
baju seragam, jaminan hari tua, dan BPJS. Untuk karyawan produksi diberikan
seragam khusus ruang produksi. Bagi karyawan baru di PT. Sarana Tani Pratama
sebelum bekerja diberikan terlebih dahulu pelatihan keterampilan oleh pihak
perusahaan. Pelatihan yang diberikan sesuai dari bidang pekerjaan masing-masing
seperti di bagian produksi, marketing, mekanik hingga pengolahan limbah.
13
BAB III
PROSES PRODUKSI PENEPUNGAN IKAN
14
berikut:
a. Conveyor
Alat ini berfungsi untuk mendistribusikan bahan baku produksi menuju ke
mesin produksi selanjutnya. Conveyor ini sangat berguna untuk memudahkan
proses produksi ke proses tahap selanjutnya. Bentuk dari Conveyor dapat dilihat
pada Gambar 3.
Gambar 3. Conveyor
b. Timbangan Digital
Alat timbangan yang digunakan adalah timbangan digital yang berfungsi untuk
mengukur berat bahan baku sebelum masuk ke mesin pengukus (Cooker). Penimbangan
yang digunakan juga merupakan timbangan manual yang digunakan untuk menimbang
hasil proses produksi tepung ikan setelah dikemas. Bentuk dari Timbangan Digital
dapat dilihat pada Gambar 4.
c. Mesin Press/Pengepresan
Mesin pengepresan ini berfungsi untuk memisahkan zat padat dan zat cair yang
terkandung pada bahan baku sebelum masuk ke mesin Pengering/Dryer. Kapasitas mesin
ini untuk sekali pengepresan adalah 3 ton. Dimensi mesin 300x150x150 cm, bahan yang
digunakan pada mesin ini adalah Stainless Steel. Bentuk dari Mesin Press dapat dilihat
15
pada Gambar 5.
d. Mesin Pengering/Dryer
Mesin ini berfungsi untuk mengeringkan bahan baku atau mengurangi kadar air/uap
yang terkandung pada bahan baku setelah melalui proses pengukusan, proses pengeringan
dibantu oleh mesin penghisap panas (Blower). Mesin blower ini berfungsi untuk
menghisap hawa panas didalam ruang mesin pengering, agar tidak terdapat embun yang
dapat memghambat proses pengeringan. Untuk spesifikasi alat ini memiliki dimensi
400x150x150 cm dengan kapasitas 3 ton dan terbuat dari Stainless steel. Bentuk dari
Mesin Pengering/Dryer dapat dilihat pada Gambar 6.
e. Mesin Pendingin/Rotary
Mesin pendingin ini berfungsi untuk menghisap hawa panas yang terkandung pada
bahan baku, sebab bahan baku tidak dapat dikemas jika masih mengandung hawa panas
yang mencapai 40o C ke atas karena dapat berakibat perubahan warna atau gosong pada
saat pengemasan. Untuk spesifikasi, alat ini memiliki dimensi 300x150x150 cm dengan
kapasitas 3 ton dan terbuat dari bahan Stainless steel. Bentuk dari Mesin
Pendingin/Rotary dapat dilihat pada Gambar 7.
16
Gambar 7. Mesin Pendingin/Rotary
f. Mesin Penggiling
Prinsip kerja alat ini adalah menggunakan jenis penghancur hammer mill
dengan ukuran ayakan 80 mesh. Mesin yang dilengkapi dengan ulir pembawa
bahan serta lubang pemasukan (hopper) yang berukuran2 cm x 38 cm. Unit
penepung terbuat dari bahan stainless steel dengan diameter 25 cm, panjang 50
cm, serta lebar 43 cm. Bentuk dari Mesin penggiling dapat dilihat pada Gambar 8.
Spesifikasi Alat :
Kapasitas mesin = 3 ton/jam atau 27 ton perhari
Jumlah mesin = 1 buah
Lama mesin digunakan = 9 jam/hari
Daya yang digunakan = 89,5 Kw
Fungsi = menghancurkan bahan baku pakan yang berbentuk butiran dan serat
kasar, agar halus dan homogen.
17
g. Mesin Pemisah Logam/CCP (critical control point)
Berfungsi mengambil atau memisah kandungan logam yang terkandung pada
bahan baku saat proses berlangsung. Untuk spesifikasi, alat ini memiliki dimensi
100x100x100 cm dengan kapasitas 1 ton dan alat ini dibuat dengan bahan
Stainless steel. Bentuk dari Mesin Pemisah Logam dapat dilihat pada Gambar 9.
h. Mesin Pengukusan/Cooker
Mesin ini berfungsi untuk memasak atau mengukus bahan baku agar isi
bagian dari ikan menjadi lunak sebelum melalui proses tahap pengepresan. Alat
ini memiliki dimensi 300x150x150 cm dengan kapasitas 3 ton dan alat ini
terbuat dari bahan Stainless steel. Bentuk dari Mesin Pengukusan/Cooker dapat
dilihat pada Gambar 10.
18
i. Cold Storage
PT. Sarana Tani Pratama memiliki cold storage yang bernama UD. Sumber
Niaga, cold storage digunakan untuk menyimpan bahan baku dengan suhu yang
sudah ditentukan, yaitu dengan suhu -40o C. Dimensi cold storage 400 x 300 x 250
cm dengan kapasitas 6,4 ton. Bentuk dari Cold Storage dapat dilihat pada Gambar
11.
19
ditunjukan pada Gambar 12.
20
yaitu ekor, kepala, dan isi perut disebut juga AVAL.
b. Penampungan ikan
Ikan segar utuh/Aval (kepala dan ekor) akan diletakkan pada tempat
penampungan yang sudah disediakan sebelum ditimbang untuk melakukan tahap
proses pengukusan.
c. Penimbangan
Sebelum masuk proses selanjutnya yaitu proses pengukusan, bahan baku akan
ditimbang terlebih dahulu agar jumlah bahan baku atau berat bahan baku sama
dan bisa ditampung oleh mesin pengukusan.
d. Pengukusan/cooker
Ikan yang sudah ditimbang akan langsung menuju kedalam proses pengukusan
Proses ini dilakukan agar bahan baku menjadi matang dan dapat/siap diproses
menjadi tepung.
e. Pengepresan
Proses ini dilakukan untuk pemisahan zat padat dan zat cair, zat padat itulah yang
akan masuk ke proses berikutnya untuk diolah menjadi tepung, sedangkan zat cair
menjadi minyak dan menuju tanki. Ketika ikan dipanaskan, sebagian besar air dan
minyak akan hilang. Air dan minyak ini juga dapat hilang pada saat dilakukan
pengepresan. Alat pemanas yang saat ini banyak digunakan berbentuk silinder uap
air yang tertutup dimana ikan dipindahkan menggunakan alat berbentuk sekrup.
Beberapa alat pemanas juga dilengkapi dengan fasilitas steam. Alat pemanas
dalam industri dapat menampung sekitar 16 sampai 1600 ton bahan baku ikan
segar per 16 jam.
f. Pengeringan
Setelah bahan baku di press untuk pemisahan zat padat dan zat cairnya, proses
pengeringan ini dilakukan untuk mengeringkan bahan baku/mengurangi kadar
air/uap yang terkandung pada bahan baku setelah dilakukannya pengukusan,
proses pengeringan dibantu oleh blower (mesin penghisap panas didalam ruang
21
mesin pengering, agar tidak terdapat embun yang dapat memperhambat proses
pengeringan), dengan suhu pengeringan 50o -65oC.
g. Pendinginan
Berfungsi untuk menghisap hawa panas yang terkandung pada bahan baku,
sebab bahan baku tidak dapat dikemas jika masih mengandung hawa panas yang
mencapai 40oC keatas karena dapat berakibat terjadinya perubahan warna/gosong
pada saat dikemas.
h. Penggilingan
Proses penggilingan ini dilakukan untuk menggiling bahan baku tepung
sehingga bahan baku tepung menjadi serpihan-serpihan halus.
k. Penyimpanan
Produk yang sudah jadi disimpan pada penyimpanan produk sementara
(dilokasi area pabrik) dan di alaskan dengan plastik tebal yang sudah disiapkan,
sebab jika menggunakan alas papan kayu dapat berakibat terjadi kerusakan pada
karung/pengemas (robek). Grade tepung ikan dapat dilihat pada Tabel 1.
22
Tabel 1. Grade Ikan
Tepung ikan
Parameter Grade A Grade B Grade C
a.Kadar air (%) 7-8 9-10 11-13
b.Protein (%) 60-67 45-49 35-40
c.Lemak (%) 7-9 10-12 14-16
d.TVBN (%) 0-100 150-200 225-300
Dalam Tabel 1. Terdapat grade A, B, dan C di Tepung ikan untuk bahan pakan
(feed grade) ada 3 macam yaitu :
Perbedaannya adalah :
A. Ikan utuh (ikan yang bukan bahan baku sarden namun layak untuk tepung)
B. Kepala/ekor/perut ikan
C. Produk gosong
Hasil produksi tepung yang memiliki grade A dan grade B adalah produk yang
digunakan untuk bahan pakan ternak hewan, sedangkan hasil produksi tepung
yang mencapai grade C tersebut digunakan untuk pupuk. Produk Tepung Ikan
yang sudah dikemas ke dalam karung dapat dilihat pada Gambar 13.
23
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1Permasalahan
4.1.1 Kadar lemak tepung ikan
Permasalahan pertama yang biasanya terjadi yaitu, jika kadar lemak pada
bahan baku tinggi, hal tersebut akan dapat menyebabkan tepung menjadi gosong,
hal ini biasanya terjadi jika pada proses pengepresan kurang bagus.
Secara umum, setiap jenis ikan dapat diolah menjadi produk tepung ikan.
Namun jika dinilai dari nilai ekonomisnya, maka akan terjadi seleksi mengenai
jenis ikan yang cocok dan cukup ekonomis jika digunakan sebagai bahan baku
pembuatan tepung ikan. Permasalahan lain yang ikut menentukan kualitas tepung
ikan kaitannya adalah kadar lemak. Kadar lemak ikan jika terlalu tinggi akan
berpengaruh buruk terhadap kualitas tepung ikan. Ditinjau dari tempat hidupnya,
jenis ikan secara umum dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu sebagai berikut :
1. Ikan pelagis, merupakan ikan-ikan yang biasa hidup dilapisan air bagian atas.
2. Ikan demersal, merupakan ikan-ikan yang biasa hidup didasar perairan.
Habitat atau tempat hidupnya, jenis ikan, secara langsung berkaitan
dengan kadar lemak ikan tersebut. Jenis ikan pelagis umumnya memiliki kadar
lemak yang relatif tinggi. Sementara, ikan demersal memiliki kadar lemak yang
relatif rendah. Disamping habitat atau tempat hidupnya, kondisi musim juga dapat
mempengaruhi kandungan lemak ikan. Jika ditinjau dari segi kandungan
lemaknya, ikan sebagi bahan baku produk tepung ikan dikelompokkan menjadi 3
yaitu :
1. Ikan berkadar lemak rendah ( 3% – 5% ).
2. Ikan berkadar lemak sedang ( 6% - 10% ).
3. Ikan berkadar lemak tinggi ( lebih besar dari 10 % ).
(Murtijdo B. A. 2003)
Tepung ikan yang mengandung protein hewani yang tinggi, merupakan
salah satu bahan baku yang sangat baik digunakan dalam penyusunan formulasi
makanan ternak dan makanan ikan. Bila ditinjau dari sisi kualitasnya sampai saat
ini tepung ikan masih sulit untuk mencari substitusinya.
24
Protein hewani tersebut disusun oleh asam-asam amino esensial yang
komplek, diantaranya asam amino Lisin dan Methionin. Disamping itu, juga
mengandung mineral Calsium dan Phospor, serta vitamin B kompleks khususnya
vitamin B12.
4.2 Solusi
Solusi yang pertama, sebaiknya bahan baku diteliti terlebih dahulu dan pihak
Quality Control melakukan cek sample bahan baku dengan baik sehingga tidak
membuat bahan baku menjadi gosong pada saat mengalami proses pengukusan.
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PT. Sarana Tani Pratama merupakan usaha yang berawal dari PT. Sumber
Yala Samudra yang memulai kiprahnya sejak tahun 1970 dan bergerak dalam
bidang Pengalengan Ikan, Penepungan Ikan, Industri Es Batu, Cold Storage dan
Industri Saos yang berlokasi di kota Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur Tepung
Ikan adalah ikan atau bagian-bagian ikan yang minyaknya diambil atau tidak,
dikeringkan kemudian digiling. Kegunaan utama tepung ikan adalah sebagai
bahan campuran pada makanan ternak. Tepung ikan yang bermutu baik harus
bebas dari kontaminasi serangga, jamur, mikroorganisme pathogen.
Teknik proses pembuatan tepung ikan, penerimaan ikan menuju pengukusan
lalu pengepresan dilanjutkan dengan pengeringan, pendinginan, penggilingan,
pengemasan dan penimbangan dan setelah itu di distribusikan ke banyuwangi.
5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan untuk PT. sarana tani pratama adalah
sebagai berikut:
Mempertahankan proses dan kinerja yang telah berjalan dengan baik, untuk
mempertahankan mutu dari produk;
Penyusunan Tugas ini, masih jauh dari kesempurnaan, karena terbatas sarana
dan prasarana yang dimiliki penulis untuk bisa mendukung kelancaran dan
kesempurnaan penyusunan Tugas ini, oleh karena itu, pada penyusunan Tugas
sejenis yang dilakukan kemudian, semoga dapat lebih disempurnakan, karena
hanya inilah kemampuan penulis miliki.
26
DAFTAR PUSTAKA
STP Manual HACCP 2018. Alur Proses Produksi Penepungan Ikan. Jembrana:
PT. Sarana Tani Pratama. Jembrana. Hal 20 – 55.
Anonymous. 1972. Food Composition Table for Use in East Asia National Institut
of Health FAO-UN Maryland. Hal 113-141.
Assadad, L., A.R. Hakim & T.N. Widianto. 2015. Mutu Tepung Ikan Rucah Pada
Berbagai Proses Pengolahan. Prosiding pada Seminar Nasional Tahunan XII
Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan. pop-02.
27
LAMPIRAN
28
Lampiran 2. Sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) PT.
Sarana Tani Pratama.
29
Lampiran 3. Sertifikat Halal Produk Ikan Kaleng Sarden PT. Sarana Tani Pratama
30
Lampiran 4. Sertifikat ISO 22000:2005 PT. Sarana Tani Pratama
31
Lampiran 5. Absensi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
32
33
34
35
Lampiran 6. Nilai Praktek Kerja Lapangan pada ujian di perusahaan
36