Anda di halaman 1dari 12

IV.

KEADAAN UMUM

4.1. Letak Perusahaan

PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry terletak di pesisir pantai

tepatnya di Jalan Raya Pengambengan, Dusun Anyar, Desa Tegal Badeng Barat,

Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali yang berjarak kurang lebih 7 km

arah Barat Daya kota Negara. Lokasi PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry

merupakan kawasan industri pengalengan dan penepungan ikan didaerah

tersebut. Lokasi ini dipilih sebagai tempat pendirian PT. Bali Maya Permai Food

Canning Industry karena memenuhi faktor – faktor yang menjadikan lokasi

tersebut adalah benar – benar strategis. Adapun faktor – faktor yang terdapat pada

lokasi tersebut adalah :

- Dekat dengan sumber bahan baku karena letaknya berdekatan dengan

Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan.

- Dekat dengan pemukiman penduduk sehingga mempermudah

penyerapan tenaga kerja.

- Dekat dengan jalan raya dan transportasi sehingga mempermudah proses

perpindahan barang produksi maupun penerimaan bahan baku.

- Memperoleh izin dan telah sesuai dengan undang – undang serta system

perpajakan yang berlaku

- Mudah mengalokasikan limbah hasil dari proses produksi sehingga tidak

mengganggu lingkungan sekitar.

- Dekat dengan lokasi pasar.

- Mudah dilalui oleh listrik, telepon, dan sumber air bersih.


Dengan memenuhi beberapa faktor tersebut, maka lokasi perusahaan ini

dapat dikategorikan strategis sehingga akan mempermudah dan memperlancar

segala aktifitas yang dibutuhkan dalam proses produksi.

4.2. Sejarah Perusahaan

PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry berdiri pada tanggal 12 Juli 1977

dengan akte notaris Ny.Darme Nosidi Dakarudin,S.H. No.29 berdasarkan izin

kerja nomor 20011/3-3RP/ tanggal 7 juni 1978. Pendiri perusahaan PT. Bali Maya

Permai Food Canning Industry adalah Sukarjo Wibowo, Sukardi Wibowo, Iwan

Purnama, dan Kristina Tirta di Jakarta.

Pada awalnya perusahaan ini bergerak di bidang ekspor dan impor serta

penyalur makanan dengan merk ”Botan” yang dimiliki oleh Mitsui & Co. japan, oleh

karena di Indonesia suatu perusahaan modal asing harus mempunyai mitra

perusahaan domestik yang berdiri di Indonesia, sehingga terjadi kesepakatan

antara Mitsui & Co. Japan dengan pemegang saham di PT. Bali Maya Permai Food

Canning Industry untuk mengadakan suatu survey di pulau Jawa dan Bali yang

menghasilkan suatu kesepakatan yaitu bahwa Desa Tegal Badeng Barat, Negara,

Jembrana, Bali sebagai lokasi alternatif pendirian perusahaan.

Pada bulan September 1977, dilakukan masa percobaan untuk

memproduksi sarden, kemudiaan pada tanggal 9 November 1978 PT. Bali Maya

Permai Food Canning Industry di resmikan oleh Bapak Gubernur Tingkat I Bali

Prof. Dr. Ida Bagus Mantra.

4.3. Struktur Oragnisasi dan Ketenagakerjaan

PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry merupakan perusahaan

pengalengan ikan milik swasta yang dipimpin oleh seorang direktur, dimana dalam

melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa manager dan kepala bagian.

Apabila dilihat dari struktur organisasinya maka jenis dari system organisasi yang
digunakan adalah bentuk piramida yang terdiri dari Top Manager, Middle Manager,

dan Low Manager. Dari susunan organisasinya direktur membawahi departemen

produksi, logistik, umum dan personalia, sipil dan mesin, keuangan dan akutansi.

Dan setiap menejer memiliki beberapa divisi atau bagian yang dilengkapi dengan

kepala bagiannya masing – masing. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT.

Bali Maya Permai Food Canning Industry dapat dilihat pada Lampiran 4.

Adapun tugas dari masing-masing personil adalah sebagai berikut :

a. Direktur

- Menyusun strategis atau garis-garis besar secara yang harus

ditempuh untuk mencapai tujuan perusahaan

- Mengadakan hubungan keluarga dengan mitra kerja maupun relasi

perusahaan

- Mengadakan rotasi untuk posisi staf perusahaan

- Menyusun kebijakan dalam pengambilan keputusan

b. Kepala Manajer

- Mewakili tugas-tugas pokok direktur serta membantu direktur dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

- Memimpin serta melaksanakan kebijakan terhadap segala aktivitas

perusahaan

- Mengkoordinasikan semua fungsi yang ada dalam perusahaan agar

dalam berjalan secara efisien dan menginformasikan kepada direktur

c. Manajer Produksi

- Bertanggung jawab terhadap seluruh proses produk simulasi dari awal

sampai produk akhir, termasuk jika ada klaim dari pembeli


- Mengatur dan memperlancar proses produksi sehingga menghasilkan

produk sesuai dengan sasaran tanpa meninggalkan resiko yang

mencurigakan

- Mengadakan pemerikisaan setiap hari apakah proses sudah sesuai

dengan standart

d. Departemen

- Menyelesaikan manajemen keuangan sehingga kondisi keuangan

tetap berjalan dengan baik dan mengatur jalannya keungan agar

berjalan seefisien mungkin

- Menyelesaikan pembusukan keuangan dan akuntansi serta menyusun

laporan keuangan secara periodic

- Menyusun rencana pendapatan dan belanja perusahaan

e. Departemen Umum dan Personalia

- Membuat perencanaa kerja yang dibutuhkan dalam menangani seleksi

tenaga kerja

- Menangani bagian kepegawaian seluruh karyawan perusahaan

- Menangani pemberian gaji dan kesejahteraan karyawan

- Menangani dan mengembangkan program pendidikan dan pelatihan

karyawan

f. Departemen Logistik

- Mengatur dan menangani bagian pengadaan bahan baku baik itu

diperoleh dari daerah setempat maupun dari daerah atau kota lain.

Dalam hal ini dibantu oleh bagian pengadaan bahan baku

- Mengatur dan menangani bagian pengadaan bahan pembantu baik itu

saniter maupun bahan tambahan, dalam hal ini dibantu oleh bagian

pengadaan bahan pembantu


- Mengatur dan menangani bagian pergudangan yang dibantu oleh sub

perdagangan

g. Departemen Teknik

- Bertanggung jawab terhadap semua sarana dan prasarana serta

peralatan yang mendukung jalannya proses produksi

- Perawatan terhadap mesin dan seluruh peralatan produksi sehingga

tidak mengganggu jalannya proses produksi

- Perawatan terhadap bangunan tang mendukung jalannyab proses

produksi

Ketenagakerjaan di PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry

digolongkan menjadi empat bagian, yaitu :

a) Pekerjaan Bulanan.

Yaitu pekerja yang memperoleh gaji setiap satu bulan sekali serta

mendapat fasilitas berupa kesejahteraan karyawan.

b) Pekerjaan Harian Tetap.

Yaitu pekerja yang memperoleh gaji setiap satu bulan sekali tetapi tetap

mendapat fasilitas kesejahteraan karyawan.

c) Pekerjaan Harian Lepas.

Yaitu pekerja yang memperoleh gaji setiap hari sabtu tetapi tetap

mendapat fasilitas kesejahteraan karyawan.

d) Pekerja Borongan

Yaitu karyawan yang bekerja bila hanya diperlukan saja atau ketika pada

waktu bahan baku berlebihan sehingga perusahaan merasa perlu

memanggil karyawan borongan untuk membantu jalannya proses

produksi.
Data diatas merupakan jumlah secara keseluruhan tenaga kerja

atau karyawan yang ada dan sedang aktif bekerja di PT. Bali Maya Permai

Food Canning Industry di setiap divisi atau bagian. Untuk produksi Tuna

pembagian tenaga kerja dibagi seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Pembagian Tenaga Kerja

Jenis Jenis
Bagian / Jumlah Jumlah
Kelamin Bagian / Divisi Kelamin
Divisi Pekerja Pekerja
(L/P) (L/P)
Fish Room 12 11 1 Sortasi Chunk 9 - 9
Produksi 26 20 16 Sortasi Solid 14 - 14
Administrasi 2 - 2 Filling 18 - 18
Fish Room 20 18 2 Medium Preparation 7 2 5
Heading 14 1 13 Empty Can Preaparation 4 2 2
Skinning 21 - 21 Intrance Room 8 8 -
Cleaning 77 18 59 Sanitasi 13 5 8
Metal 6 1 5 Sanitasi + Lori 7 7 -
Detecting
Sortasi Flake 23 - 23 Pengelapan Tuna 12 - 12
Sortasi Loin 11 - 11 Leaquer Tuna 9 - 9
Potong Loin 8 - 8
Sumber : PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry, 2019

Standar jam kerja karyawan di PT. Bali Maya Permai Food Canning

Industry yaitu hari senin sampai jumat 7 jam perhari dengan waktu istirahat selama

1 jam, sedangkan untuk hari sabtu 5 jam kerja maka termasuk jam lembur.

Karyawan harian lepas dan karyawan borongan tergantung dari adanya bahan

baku ikan, kecuali ada perintah lembur dri kepala bagian masing – masing. Sistem

pembayaran gaji pada PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry digolongkan

menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Bulanan dan harian tetap dibayarkan setiap bulan.

b. Harian lepas atau musim dibayarkan setiap hari sabtu.


c. Borongan dibayarkan setiap tanggal 2 dan 17 atau sebulan 2 kali.

Sistem pengupahan kerja ini berpedoman kepada keputusan Gubernur

Bali No. 76 tahun 2001 Tentang Penetapan Upah Minimum Propinsi Bali Tahun

2003 sebesar Rp 334.409,77566 perbulan bagi pekerja lajang dengan masa kerja

0 sampai 1 tahun dan jabatan terendah.

Perusahaan juga memberikan fasilitas kepada karyawan sesuai

kesepakatan kerja bersama tahun 2002, fasilitas tersebut adalah:

a. Fasilitas kesehatan yang terdiri dari penghormatan, opname, KB, gigi, kaca

mata, penggantian lensa.

b. Fasilitas sosial yang terdiri dari tunjangan kelahiran, pernikahan, pensiun,

dan lain-lain sesuai dengan KEPMEN No. 150 tahun 2002.

c. Fasilitas serangan kerja : kaos, celana, topi, sepatu boat, celemak, baju

kerja, masker, dan tutup kepala.

d. Fasilitas jamsostek, JKK, dan JHT

Dari fasilitas yang diberikan maka kesejahteraan karyawan dapat dipenuhi

dengan baik sehingga menunjang kelancaran proses produksi serta dapat

menjaga hubugan baik antara karyawan dengan pihak perusahaan.

4.4. Sarana dan Prasarana

Untuk memperlancar proses produksi maka sebuah perusahaan haruslah

memiliki alat penunjang usahanya. Alat penunjang yang dimaksud adalah sarana

dan prasarana yang wajib dimilki oleh sebuah perusahaan.

Hal ini dimaksudkan demi mempermudah dalam pencapaian tujuan utama

perusahaan yaitu mensejahterakan pekerjanya dan masyarakat luas. Alat

penunjang yang dimiliki sebuah perusahaan haruslah sesuai dengan prosedur

atau proses produksi dan produk apa yang akan dihasilkan.


Berikut adalah data inventaris sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT.

Bali Maya Permai Food Canning Industry :

Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah

Prasarana :
1. Bangunan Pabrik
a. Unit produksi tuna 1 buah
b. Unit produksi sarden 1 buah
c. Unit Cold Storage 1 buah
d. Unit Air Blast Freezer 3 buah
e. Unit produksi tepung 1 buah
f. Unit bengkel 1 buah
g. Bak pelelehan / thawing 35 buah
h. Gudang pelabelan dan penyimpanan produk 1 buah

Sarana Produksi Tuna :


1. Mesin pengukus / cooker 4 buah
2. Mesin pengisi kaleng / filling 1 buah
3. Mesin penutup kaleng / seaming machine 4 buah
4. Retort 10 buah
5. Mesin penghasil uap / Boiler 2 buah
6. Alat transport ( Forklif ) 5 buah
7. Bak penampung media 4 buah
8. Conveyor Thawing 2 buah
9. Conveyor Butchering 1 buah
10. Kipas Pembuangan / Exhaust fan 8 buah
11. Rak cooker 17 buah
12. Alat pengepres 4 buah
13. Pembuka kaleng 1 buah
14. Metal detector 2 buah
15. Bak Cuci layer 3 buah
16. Bak Cuci Talam 4 buah
17. Meja Proses 60 buah

Peralatan penunjang produksi :


1. Papan Tulis 6 buah
2. Jam dinding 6 buah
3. Pisau 181 buah
4. Layer 1750 buah
5. Lampu 9 buah
6. Tempat sabun 4 buah
7. Timbangan digital 6 buah
8. Lori 104 buah

Sumber : PT. Bali Maya Permai, 2019


a. Bangunan Pabrik

PT. Bali Maya Permai memiliki tata letak unit pengolahan yang baik

karena diatur sesuai dengan standar urutan proses produksi yang tidak bolak

balik sehingga meminimalkan terjadinya kontaminasi

b. Unit bangunan bengkel dan suku cadang

Bengkel dan gudang suku cadang ini menyimpan alat-alat persediaan

suku cadang untuk mesin apabila terjadi kerusakan pada mesin-mesin

produksi memungkinkan untuk di reparasi sehingga tidak mengganggu

jalannya proses produksi. Luas bangunan bengkel yaitu 12,5 x 20 m.

c. Unit Produksi Tuna

Yaitu bangunan atau ruangan yang digunakan untuk proses produksi

pengalengan ikan tuna. Luas dari bangunan ini yaitu 11,7 x 66 m

d. Unit Cold Storage

Yaitu bangunan atau ruangan yang digunakan untuk penyimpanan

ikan yang didatangkan dari supplier dengan menggunakan suhu rendah. PT.

Bali Maya Permai Food Canning Industry memiliki 1 unit cold storage dengan

ukuran yaitu x m dengan daya kapasitas penyimpanan maksimal 1000 ton.

e. Unit Air Blast Freezer

Yaitu bangunan atau ruangan yang digunakan untuk proses

pembekuan bahan baku ikan. PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry

memiliki 3 unit Air Blast Freezer dengan kapasitas masing-masing yaitu 2,8

ton.

f. Unit Produksi Tepung

Yaitu bangunan atau ruangan yang digunakan untuk proses produksi

pembuangan limbah ikan seperti : kepala, tulang, kulit, dan duri yang akan

diolah menjadi tepung dengan ukuran 21 x 25 m. unit ruangan produksi tepung


tersebut dibangun untuk mengurangi terjadinya kontaminasi dengan produk

pengalengan yang dihasilkan. Dengan dibangunnya ruangan tersebut maka

akan tetap terjaga kebersihan untuk ruang produksi lainnya. Karena limbah

padat yang dihasilkan dari proses produksi tersebut telah diletakkan

diruangan tersebut.

g. Gudang penyimpanan produk

Ruangan ini berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan bahan

pengemas dan kebutuhan produksi yang terletak di samping ruang sterilisasi.

Seluruh karton pengemas disimpan dan diatur berdasarkan jenis, ukuran,

kode produk, karton diusahakan tidak langsung menyentuh lantai sehingga

dialasi dengan pallet.

h. Gudang Produksi

Yaitu merupakan gudang yang digunakan sebagai tempat menyimpan

bahan-bahan pembantu, bahan pengemas, dan peralatan produksi.

i. Bak pelelehan (thawing)

Bak ini berguna sebagai tempat ikan beku yang akan di lelehan atau

di thawing. PT. Bali Maya Permai mempunyai 36 bak thawing yang dilengkapi

dengan pipa-pipa air yang berguna sebagai sumber air untuk thawing. Bak

thawing tersebut dan menampung ikan sebanyak 500 kg. bak tersebut

diletakkan diruangan khusus tempat ikan di thawing. Letak pipa air yang

berguna sebagai tempat pembuangan air didalam bak thawing terletak di

masing-masing pojok atas bak thawing.

j. Mesin pengukus ( cooker)

Mesin pengukus berfungsi untuk memasak daging tuna sebelum

dikalengkan. Mesin ini berjumlah 3 buah dan terbuat dari baja yang berbentuk

balok dan dilengkapi rak untuk menata ikan pada saat pengukusan. Alat ini

menggunakan uap sebagai sumber panas. Masing-masing mesin cooker


dapat diisi oleh beberapa rak yang berisi ikan yang akan dimasak. PT. Bali

Maya Permai mempunyai dua mesin cooker yang berisi enam rak, dan satu

mesin cooker yang hanya dapat berisi tiga rak.

k. Mesin penutup kaleng

Mesin tersebut berguna untuk menutup rapat kaleng yang telah berisi

produk pengalengan ikan tuna yang telah dilengkapi dengan medium. PT. Bali

Maya Permai mempunyai 5 mesin penutup kaleng diantaranya 2 mesin untuk

menutup kaleng berukuran 603 x 408 dan 3 mesin untuk menutup kaleng

berukuran 307 x 108 , mesin penutup kaleng ini terbuat dari stainliess steel

anti karat. mesin tersebut digunakan pada tahapan akhir produksi, yaitu

setelah tahapan proses pengisian daging ikan tuna dan disertai dengan

medium yang ada.

l. Retort

Retort yang digunakan adalah model horizontal yang berjumlah 20

buah dimana dalam penggunaannya 10 retort untuk tuna dan 10 retort untuk

kaleng sarden, setiap rerort dilengkapi dengan thermometer, steam inlet,

bleeders, manometer, pipa venting, spreader water cooling.

m. Mesin penghasil uap ( Boiler)

Boiler merupakan mesin yang berfungsi menghasilkan uap dengan

sistem pemanasan menggunakan api yang berasal dari pembakaran batu

bara dan serabut kelapa. PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry

mempunyai 2 buah mesin penghasil uap (boiler). Mesin uap yang dimiliki oleh

PT. Bali Maya Permai Food Canning Industry tersebut memiliki kapasitas 15

ton air dan menghabiskan 6 ton bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan

dalam mesin uap ini adalah batu bara dan serabut kelapa yang diperoleh dari

pemasok asal Kalimantan dan Gresik. Uap dari mesin tersebut di salurkan

menuju kedalam mesin yang prosesnya memerlukan uap. Dari kedua mesin
boiler tersebut mempunyai tekanan uap yang berbeda. Pengguanaan mesin

boiler tersebut ditentukan dengan melihat kapasitas produksi yang dihasilkan.

n. Alat transport ( forklif )

Forklif merupakan alat pengangkut yang digunakan untuk

mengangkut kaleng atau juga produk ikan kaleng yang akan dikirim untuk

dinaikkan keatas truk, alat ini berjumlah 5 buah.

o. Bak penampung media

Alat ini berfungsi untuk menampung media baik media minyak,

larutan garam maupun vegetable broth sebelum dialirkan ke kaleng melalui

pipa besi. Kapasitasnya antara 350 – 400 liter.

p. Peralatan penunjang

Peralatan penunjang sangat diperlukan untuk kelancaran proses

produksi. Adapun peralatan penunjang yang digunakan di PT. Bali Maya

Permai antara lain : meja stainless steel, keranjang retort, timbangan, talam,

atau wadah plastik, dan pisau. Meja stainless steel digunakan untuk

penyiangan dan pengisian ikan. Keranjang retort berfungsi menampung

produk waktu melakukan proses sterilisasi, dll.

Anda mungkin juga menyukai