Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT.PP.LONSUM Tbk (TREBLASALA COCOA FACTORY)

LAPORAN KELOMPOK

Diajukan untuk Memenuhi


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Oleh

1 .M.HARIS FEBRIANTO (3496/806.101)


2. MUHAMMAD BIMA MISBACH HAQ (3505/815.101)
3. ILMA NURSAVIDA (3484/794.101)
4. FITRIA NINGSIH (3478/788.101)

BIDANG STUDI KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN


PROGRAM STUDI KEAHLIAN KEUANGAN
KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI
SMK MUHAMMADIYAH 4 GLENMORE
2018
LEMBAR PENGESAHAN DUDI/INSTANSI

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT.PP LONSUM Tbk (TREBLASALA COCOA FACTORY)

Telah Diperiksa Dan Disahkan Pada


Tanggal Bulan Tahun 2018
Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Prakerin

Mengetahui,
Pimpinan Instansi/DU-DI, Pembimbing PraktikInstansi/DU-DI,

RUDIANTO BUTAR BUTAR MUMAD HADIMAN


LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (P\KL)


DI PT.PP LONSUM Tbk (TREBLASALA COCOA FACTORY)

Laporan Ini Disampaikan Untuk Memenuhi Persyaratan


Penyelesain Praktek Kerja Industri SMK Muhammadiyah 4 Glenmore
Tahun Pelajaran :2017-2018

Di Sahkan di :BANYUWANGI
Pada Tanggal :

Ketua
Kompetensi Keahlian Akuntansi Pembimbing Sekolah

Lina Sandiyani,SE …...…………………


NBM. NBM.

Kepala
SMK Muhammadiyah 4 Glenmore

T.Anfany Akbar, SE
NBM. 1104134
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat hidayahnya sehingga
penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dapat terselesaikan
dengan baik. Dan laporan ini sebagai bukti untuk memenuhi bahwa penulis telah
melaksanakan Praktek Kerja industri (PRAKERIN) dengan baik.

Dengan ini penulis bertima kasih kepada kepala instansi yang selama kurang lebih
6 bulan ini telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan praktek kerja industri
(PRAKERIN). Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari
pihak pembimbing dari pihak sekolah maupun pihak instansi, oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih. Laporan ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik
dan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada:

1. Bapak T. Anfany Akbar, SE selaku Kepala SMK Muhammadiyah 4


Glenmore.
2. Bapak Aisi Santoso, S Pd selaku Ketua Pelaksana PRAKERIN.
3. Ibu Lina Sandyani, SE selaku Ketua Program Keahlian Akuntansi.
4. Bapak Rudianto Butar Butar selaku Manager TREBLASALA COCOA
FACTORY.
5. Bapak Mumad Hadiman selaku Pembimbing Industri
6. Bapak M. Sodik selaku Pembimbing Industri
7. Bapak M. Yasin selaku Pembimbing Sekolah
8. Bapak/Ibu Guru SMK Muhammadiyah 4 Glenmore.
9. Pegawai/karyawan TREBLASALA COCOA FACTORY
10. Semua rekan yang telah membantu kami

Kami menyadari bahwa dalam laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini masih
kurang sempurna , semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua. Kami berharap
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap
kerja Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/
industri.oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
yaitu dengan Melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) agar setiap siswa
lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha sebelum memasuki
duania usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.

Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan


Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat
menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari
kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang
professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-mata diukur oleh
penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan
penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.

Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/
perusahaan atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu
program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat
dan bertangguang jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap
penyelenggaraan, sampai penilaian dan penentuan kelulusan siswa.

1.2 Tujuan Peraktik Kerja Lapangan

Adapun tujuan di adakannya PKL ini adalah untuk lebih memantapkan


pemahaman mahasiswa mengenai anggaran yang di butuhkan oleh Departemen
Kominfo sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui teori saja akan tetapi juga
dapat mengetahui secara langsung mengenai anggaran yang di butuhkan.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari Praktek Kerja Lapangan ini antara lain
adalah:
1. Menambah pengetahuan (wawasan) dan keterampilan siswa dalam bidang
penyusunan anggaran setiap tahunnya.
2. Sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelsaikan pendidikan program
kejuruan.
3. Memperkenalkan siswa pada situasi kerja yang sebenarnya.
4. Mampu mengadakan perbandingan antara ilmu yang diperoleh di sekolah
secara teori dangan selama peraktek kerja lapangan.
5. Mampu menjalin hubungan kerja sama yang baik antara instansi(DU/DI) dan
sekolah
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Siswa-siswi bisa mengaplikasikan antara konsep atau teori yang diperoleh dari
sekolah dengan kenyataan operasional dilapangan kerja sesungguhnya sehingga
makna belajar akan lebih tinggi.

Siswa-siswi dapat meningkatkan dan memantapkan sikap profesional dalam


usaha pembekalan untuk terjun kelapangan pekerjaan yang sebenarnya.
Sebagai media untuk mengenal lingkungan kerja yang berbeda dengan lingkungan
sekolah.
BAB II

GAMBAR UMUM LOKASI

2.1 SEJARAH SINGKAT PEMBENTUKAN PABRIK PT.PP LONSUM Tbk

PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk (PT.PP LSI Tbk) unit kebun Treblasala
(Treblasala Estate) dan pabrik Kakao Treblasala (Treblasala Cocoa Factory)
Merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kakao beserta
unit pengolahan dan sarana penunjangnya. kegiatan operasional perkebunan kakao
Treblasala dari unit pengelolahanya akan menimbulkan dampak ini akan dirasakan
selama kegiatan operasi perkebunan kakao dan unit pengolahan,

Kegiatan perkebunan kakao Treblasala dan unit pengelolahannya telah memiliki


dokumen Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL) Pada tahun 1992 dan kemudian
diganti dokumen UKL-UPL pada tahun 2000. berdasarkan peraturan Mentri
Lingkungan hidup No. 11 tahun 2006 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
yang wajib di lengkapi dengan analisa mengenai dampak lingkungan hidup. maka
kegiatan perkebunan yang memiliki luas .> 3.000 Ha ini termasuk dalam jenis
kegiatan yang wajib di lengkapi dengan dokumen AMDAL (dalam keputusan Mentri
Negara Lingkungan Hidup KEP-39 /MENLH/8/1996 yang diacu sebelumnya ,luasan
perkebunan yang wajib di lengkapi dokumen AMDAL adalah />- 5.000 Ha).

PT.PP LSI Tbk sebagai sebuah perusahan yang beralokasi di desa


Karangharjo kecamatan Glenmore, Banyuwangi merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang perkebunan dengan komoditas utama yakni kopi dan karet
yang diusahakan sejak tahun 1910 dengan nama NV Bajoe Kidoel yang merupakan
perkebunan swasta dibawah agensi Harisson & Crossfield Ltd yang berpusat di
London (Inggris) kebun tersebut terdiri dari dua area yaitu Treblasala Estate di Desa
Karangharjo, Kecamatan Glenmore dan Sumber Wuni (Animsand) Estate di Desa
Kalibarumanis Kecamatan Kalibaru

Pada tahun 1965 perkebunan tersebut diambil alih oleh PPN Dwikora pada
tahun 1968 dikembalikan oleh pemerintah RI kepada perkebunan Harisson &
Crossfield Ltd yang kemudian bernama London Sumatra (Lonsum) dengan nama
seluruhnya menjadi Kebun Treblasala (Treblasala Estate) Pada tahun 1994 , Harisson
& Crossfield menjual seluruh saham Lonsum kepada PT. Pan London Sumatra
Plantation (PPLS) yang menbawa lonsum gp public melalui pencatatan saham di
bursa efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996 sehingga nama perusahaan menjadi
PT.PP.London Sumatra Indonesia Tbk

Luas total kebun pada dua lokasi tersebut adalah 4932,75 ha . Luasan lahan
tersebut meliputi area perkebunan kakao seluas 2258,75 Ha. Area untuk fasilitas
bangunan (perkantoran,rumah dinas,pabrik pengolahan,bengkel,jalan,dan sebagainya)
seluas 75,71 Ha. Seta hutan cadangan seluas 2598,38 Ha. Hutan cadangan hingga saat
ini dipergunakan sebagai sumber energy (kayu bakar) untuk proses pengeringan biji
kakao.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh PT.PP. LSI di Perkebunan Treblasala
adalah budidaya penanaman kakao dengan sistem tumpang sari (diberikan sisipan
tanaman kelapa,mahoni,pinus,eucalyptus) pengeringan biji kakao menjadi hasil yang
langsung di pasarkan dan di ekspor pengolahan gula merah serta kopi. Konvensional
dan kegiatan kantor, selain menghasilkan biji kakao PT.PP.LSI Tbk ini juga memiliki
hasil kebun lain berupa kelapa ini merupakan komoditi pelengkap .dimana pada
awalnya kelapa tersebut kelapa tersebut hanya di gunakan sebagai pohon pelindung
(penaung) bagi pohon kakao yang lebih pendek.

2.2 Visi dan Misi Beserta Bidang Usaha PT.PP.LONSUM Tbk

Tujuan,visi dan misi serta 3 core value yang terus di terapkan hingga sekarang
oleh PT.PP.LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk adalah sebagai berikut. Tujuan
PT.PP.LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk adalah menjadi perusahaan terbaik
dan menghasilkan keuntungan yang telah di targetkan.

Visi Pabrik PT.PP.LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

Visi Perusahaan adlah menjadi perusahaan perkebunan yang paling efisien


dengan memberikan strategi yang meliputi:
Perusahaan perkebunandan peningkatan kapasitas produksi
Efisiensi operasi dan biaya
Pengembangan secara terus-menerus dalam program penelitian,pengembangan serta
produksi COCOA

Misi Pabrik PT.PP.LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

Misi perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan


penyediaan lapangan pekerjaan yang luas dan menjadi salah satu penghasilan pajak
terbesar untuk Negara.

Tiga core value yang diterapkan perusahaan,yaitu :

1. Integritas ( jujur dan bertanggung jawab)


2. Kerjasama ( saling menghormati dan peduli)
3. Unggul (disiplin dan perbaikan berkesinambungan)
2.3 Bidang Usaha PT.PP.LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

Kegiatan usaha utama PT.PP.LONSUM Tbk adalah menyelenggarakan proses


produksi buah coklat dalam negeri yang meliputi buah coklat itu sendiri.

Ada 12 pekerjaan karyawan Factory

1. Reception : - Menerima crop dari setiap divisi


2. Pressing : - Menekan coklat untuk mengurangi kadar air
3. Fermenting : - Untuk pembersihan buah
4. Driying shift : - Pengeringan biji coklat
5. Sorting/packing : - Memilah dan dikelompokkan sesuai dengan kualitas
coklat tsb
6. Laboratory : - Menganalisa sample coklat baik tidaknya untuk di
produksi
7. Work shop : - Tempat untuk memperbaiki mesin
8. First mandor : - Mengkoordinator semua mandor
9. Mill office : - Admisitrasi semua yang ada di pabrik
10. Security : - Menjaga keamanan dan ketentraman di area pabrik
11. Gardener : - Menjaga Kebersihan dan keindahan area Pabrik
12. Driver mill manager : - Supir

2.4.Divisi penghasil coklat yang dikirim ke pabrik


 Besaran BN
 Sumber jading
 Nongko jajar
 Sumber kerep
 Besaran BS
 Pringgondani
 Gunung Sanen

2.5.Pinsip Perusahaan
 Crop
 Conditiont
 Cost

2.6.Raw Material
 Good bean
 Poor bean
 Bad bean

2.7.Office

Kasie : - Mengontrol bidang administrasi kantor


Sihft Engineer : - Memantau proses produksi coklat
Payroll Clerk :- Mengkaji absensi, gaji dan upah karyawan
Head Account Clerk : -Mencatat data identitas karyawan
-Menerima laporan dari semua karyawan kantor mengenai
atau lain lainnya
-Melaporkan pengeluaran dan pemasukan kas perusahaan
Godown Master :- Mengkaji semua data tentang material stock atau non stock
Crop Clerk :- Mengkaji semua data tentang produksi dan pengiriman
coklat
Laboratory Analyst : - Mengecek kualitas coklat dan air

2.8.Struktur Organisasi

PT. PP. LONDON SUMATRA


INDONESIA Tbk.
STRUKTUR ORGANISASI
TREBLASALA COCOA FACTORY
Factory Manager

Kasie Shift Engineer

Shift Engineer

Maintenace Processing Laboratory


- Head Clerk Factory Mandor Mandor Analiys
- Payroll/HR Admint Security
Clerk
- Godown Clerk
- Crop Clerk - Maintenance Clerk - Weiging BridgeOperator
- Factory Gardener - Electrician - Wet Bean Sortation
- Driver Mill Manager - Carpenter - Pressing Operator
- Mechanic - Fermenting Operator
- Welder - Drying Operator
- Sorting/Grading/Packing

BAB III
PELAKSANAAN PKL
WAKTU PELAKSANAAN PKL
JAM KERJA
HARI KERJA
MASUK ISTIRAHAT PULANG

SENIN 06:30 09:00-09:30 13:30

SELASA 06:30 09:00-09:30 13:30

RABU 06:30 09:00-09:30 13:30

KAMIS 06:30 09:00-09:30 13:30

JUM'AT 06:30 09:00-09:30 11:00

SABTU 06:30 09:00-09:30 12:00

3.1.METODE PELAKSANAAN PRAKERIN

Menggunakan sistem Rolling


1. Godown Master,
2. Payroll Clerk,
3. Crop Clerk,
4. Head Account Clerk.

3.2.BIDANG-BIDANG KEGIATAN YANG DIKERJAKAN

 GODOWN MASTER

a. Godown Master adalah orang yang bertanggung jawab di area gudang.

b. - Gowdown Master bertugas menangani semua transaksi keluar dan


masuknya barang-barang material.
- Setiap kali ada masuk barang-barang material dilakukan pencatatan
di buku manual dan juga di masukkan ke sistem SAP
- Begitu pula dengan keluarnya barang-barang material juga dilakukan
pencatatan ke buku manual serta di sistem SAP

c. Administrasi Godown/Gudang (material)


Pendukung godown:
1. kartu kuning: mendata proses pemasukan dan pengeluaran
barang yang digunkan oleh kepemtingan perusahaan dan akan
diperiksa setiap akhir bulan yang tanggal penutupannya
ditentukan oleh perusahaan

2. sistem SAP: sistem yang digunakan untuk entry data stock


material secara online seperti pemesanan,pemasukan dan
pengeluaran semua material

d. Contoh

PEMESANAN BARANG

MEMBUAT PERMINTAAN

PENGAMBILAN BARANG

PENGECEKAN PENERIMAAN PEMAKAIAN BARANG

PEMBAYARAN BARANG

CLOSE PEMBELIAN
Disini material dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Material Stock
2. Marterial Non Stock
 Material stock adalah material yang dimintakan berdasarkan item code,
 Material non stock adalah material yang tidak ada item code.

KETERANAGAN :
 Tahap awal Kepala Gudang melakukan pemesanan barang-barang material
dari Vendor / Produsen / Dan lain-lain
 Setelah sekiranya cocok Kepala Gudang akan membuat Permintaan
kepada pihak terkait, setelah siap Kepala Gudang akan melaporkan
permintaannya tersebut kepada Manager untuk memperoleh persetujuan
atas permintaannya tersebut
 Pengambilan barang material dilakukan secara berkala, setelah barang
material sampai Kepala Gudang akan melakukan pengecekan terhadap
barang material yang sudah dipesan.
 setelah cocokKepala Gudang akan mencatat barang barang material ke
dalam buku manual (BUKU PENERIMAAN MATERIAL) dan juga
dimasukkan ke dalam Sistem (SAP)
 Setelah selesai di catat karyawan yang memerlukan material tersebut bisa
meminta material tersebut kepada Kepala Gudang atau yang dipercayai
Kepala Gudang
 Setelah laporan material selesai <PO(purchase order)/LPO(local
purchase order)> Kepala Gudang akan melakukan pembayaran Material
dan penutupan pembelian yang dilakukan setiap akhir bulan

Kepala Gudangtidak hanya mengkaji untuk bagian material gudang saja


tetapi material lainya, seperti
1. Pertalite,
2. Batu Bara,
3. Kayu Bakar,
4. Solar.

NB : 1.PO adalah Permintaan/Pemesanan


2. LPO adalah Permintaan/Pemesanan diarea lokal
3. SAP adalah salah satu aplikasi ERP yang paling besar di dunia
yang biasa digunakan oleh programmer software ini digunakan untuk
mengembangkan dan mendukung suatu organisasi dalam menjalankan
kegiatan mereka secara efisien dan efektif yang berhubungan dengan IT
fungsi SAP : 1. Functional
2. ABAPer
3. Basis

 PAYROLL CLERK
a. Payroll Clerk adalah orang yang bertanggung jawab di bidang absensi dan
gaji karyawan
b. Tugas dari Payroll Clerk : - semua kegiatan absensi karyawan serta dengan
gajinya
- Payroll Clerk juga menangani masalah lembur
karyawan

c. Administrasi Payroll/Penggajian Karyawan

Pendukung Payroll: 1. finger print : bersifat wajib


2. manual :untuk karyawan/pekerja yang lupa
finger dan berhalangan hadir
PEGAWAI/KARYAWAN

ABSEN

FINGER PRINT MANUAL

PAYROL’CLERK MANDOR

PENGAPLIKASIAN KE KOMPUTER + PENGECEKAN

CHECK MANAGER GAJI

END

KETERANGAN :
 Tahap pertama yaitu saat karyawan masuk ke area Pabrik PT.PP.LONSUM
Tbk (Perusahaan) karyawan diwajibkan absen melalui Finger Print
 Absensi karyawan dilakukan melaui buku manual mandor/kertas BKM
HKyang dipegang oleh mandor , lalu mandor akan menyetor Kertas BKM HK
ke Payroll Clerkuntuk di cocok kan dengan Absen Finger Print melalui sisitem
 Buku manual pada umumnya digunakan untuk mengantisipasi apabila ada
Finger karyawan yang tidak masuk ke sistem
 Payroll Clerk akan mengkaji absensi karyawan melalui tersebut melalui BKM
MILL yang diakses melalui PRD.MYLONSUM.COM
 Sementara untuk poermohonan cuti karyawan/pegawai harus lapor terlebih
dahulu kepada Payroll Clerk dan akan meminta persetujuan Shift Engineer ,
Kasie dan Manager
 Saat sudah akhir bulan Payroll Clerk akan menyetorkan laporan absensi
karyawan ke pada Manager
 Tahap akhir Payroll Clerk akan memberikan slip gaji pada karyawan,
sementara gaji akan langsung dikirim langsung oleh Perusahhan melalui akses
Bank (BRI) ke masing-masing rekening karyawan

Payroll Clerkjuga menangani bagian


1. Tabungan Karyawan
2. Slip Bonus Karyawan
3. Slip THR

NB : 1.BKM HK adalah Buku Kegiatan Mandor


2. BKM MILL untuk data entry dengan acuan BKM HK

 CROP CLERK

a. Crop Clerk adalah orang yang bertanggung jawab menangani kegiatan


produksi cocoa serta menangani persediaan stok cocoa.
b. Tugas Crop Clerk : - Menangani semua kegiatan produksi cocoa
- Mendata sisa stock cocoa di gudang cocoa
- Mengecek kualitas cocoa
- Bertanggung jawab atas kegiatan pengolahan cocoa
- Bertanggung jawab mengenai pengiriman cocoa
3 Administrasi Crop/Produksi yang diterima/dioalah sampai kepenjualan produksi

Biji kakao

Penimbangan Biji

Air untuk membilas Mesin pres Air juice perasan


1,5 mᶟ/hari 0,5 mᶟ/hari

Fermentasi dalam kotak


selama 5 hari

 Batu bara 47,412 Di panaskan dalam


ton/tahun silo/circular dryer
 kayu

 Asli 1,694 ton/tahun


1. Grade 1
2. Grade 2
3. Kepeng
4. ex.CPB
5. Residue
 Abu kayu
KETERANGAN
 Tahap awal saat cocoas sampai di Pabrik akan dilakukan penimbangan
terlebih dahulu
 Lalu Biji Cocoa melalui proses Press terlebih dahulu untuk mengurangi kadar
air danpulp (selaput halus yang berlendir menyelimuti biji cocoa)
 Setelah melewati press biji cocoa akan melewati masa fermentasi dalaam
kotak kayu yang bertujuan untuk menimbulkan aroma khas coklat. untuk
memperoleh fermentasi yang sempurna diperlukan waktu 5 hari, akan tetapi
pada hari ke-dua harus melakukan pengadukan / pembalikan, setelah itu
diamkan sampai hari ke-5. Lalu biji cocoa diangin-anginkan atau direndam
atau dicuci sebelum dikeringkan
 Biji Cocoa yang sudah melewati proses fermentasi akan memasuki proses
pengeringan
 pengeringan sendiri dilakukan dengan 2 cara yaitu
- Pengeringan langsung(alami) dengan cara dikeringkan dengan
memanfaatkan sinar matahari. Ini adalah cara terbaik, cara ini mampu
mengurangi kadar air mencapai 7-8%
- Pengeringan buatan dengan menggunakan Mason Drier dan Circular
Drier. Pengering buatan pada umumnya digunakan apabila kondisi cuacatidak
memungkinkan
 Pengeringan sendiri bertujuan menurunkan kadar air air biji dari 60% sampai
pada kondisi dimana kandungan air dalam biji tidak dapat menurunkan
kualitas biji dan biji tidak dapat ditumbuhi jamur
 CD (Circular Drier) menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya dengan
yang menjadi tungkunya adalah Heater (Air Heater)
Mason Drier menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya
 Setelah biji cocoa yang sudah dikeringkan melalui CD/Mason
diangkat/dipindahkan ke Silo dan dikrim ke Gudang Cocoa melalui Conveyor
 Di gudang biji cocoa akan di sorting dan di packing menurut kualitas biji
cocoa tersebut.
 Jenis-jenis biji cocoa
1. Grade 1
2. Grede 2
3. Kepeng
4. Ex. CPB
5. Residue
 HEAD ACCOUNT CLERK
a. Head Account Clerk \
3.2. KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI PESERTA PRAKERIN DAN
CARA PEMECAHANNYA

 Bosan
Cara pemecahannya :
(a) Memanen buah naga yang berada diarea pabrik
(b) Memakan bersama buah naga yang telah dipanen bersama
(c) Liburan bersama dengan pihak instansi/DU-DI
(d) Mengisi waktu luang hampir pulang dengan cara bercanda dan
dengan menikmati secangkir kopi
(e) Berpindah tempat yang awalnya dikantor berpindah ke gudang
material dan gudang cocoa
(f) Maein-main ke instansi/DU-DI sebelah

 Kurangnya uang saku/uang jajan


Cara pemecahannya :
(a) Membawa bekal/makanan rumah ke kantor
(b) Memakan buah naga karna sedang dalam masa panen
(c) Dan pihak DU-DUI juga terkadang sering mentraktir makanan
(gorengan,es krim,makanan ringan dll)

 Ketika salah satu pembimbing memberi tugas, kemudian pembimbing


yang lain juga memberikan tugas
Cara pemecahannya :
 Bila memungkinkan dikerjakan secara bersama
 Dilihat dari tugas mana yang paling penting
 Membagi anggota kelompok untuk mengerjakan salah satu

Anda mungkin juga menyukai