DISUSUN OLEH :
ANTONIUS SUKUT
3201806047
Laporan praktek kerja lapangan ini telah diuji dan diperiksa sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program diploma III pada jurusan teknologi
pertanian Program studi teknologi pengolahan hasil perkebunan
Disusun oleh:
ANTONIUS SUKUT
Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN
Bengkayang)
Disusun oleh:
ANTONIUS SUKUT
3201806047
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Praktek Kerja Lapangan
Di Pabrik Patiware.
Mengetahui :
ii
Andika Pramana Hardai Hsb, S.P. M.Si., CMT., CHCM., CH., CHt
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan rahmat dan hikmatNya sehingga laporan ini dengan judul“PROSES
PENGOLAHAN DI PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT PT.PATIWARE DENGAN
TUGAS KHUSUS PROSES KERJA DI STASIUN PRESS” bisa terselesaikan dengan
tepat waktu.
Laporan ini disusun untuk diajukan sebagai pemenuhan persyaratan kelulusan mata
kuliah Praktek Kerja Lapangan. Laporan ini fokus membahas tentang stasiun screw
press. Pembahasan tersebut didasarkan pada aktivitas penulis selama melaksanakan
Praktek Kerja di stasiun screw press Pabrik Kelapa Sawit PT. Patiware.
Selama proses penyusunan laporan ini, penulis dibantu dan dibimbing oleh banyak
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan yang terbaik
untuk penulis.
3. Bapak Desdy Hendra Gunawan,ST,.MT dosen pembimbing.
4. Bapak doni N Doloksaribu selaku asisten proses sift 1 dan Bapak Adi Satria Ginting
selaku asisten proses sift 2
5. Bapak Andika Pramana Hardai Hasibuan, SP., M. Si., CMT selaku koordinator
Ganda Excellence Center / GEC Head.
6. Bapak Satria Guna Wibowo, SE., CT Selaku Trainer Administrasi dan Kepala Tata
Usaha Ganda Excellence Center sekaligus pembimbing lapangan I.
7. Bapak Muhammad Nur AM.d., CT Selaku Trainer Mill dan Traksi Ganda
Excellence Center sekaligus pembimbing II.
8. Para dosen Program Studi teknologi pengolahan hasil perkebunan
9. Teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan secara lengkap satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, dengan sangat terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
kontruktif dari semua pihak agar dalam pembuatan laporan kedepannya bisa lebih baik
lagi. Akhirnya, penulis berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca
sekalian
Ganda excellence
center head patiware,
MEI 2021
Penulis
Antonius sukut
Nim :3201806047
iv
DAFTAR ISI
v
3.3 STASIUN PENERIMAAN...................................................................................18
3.3.1 POS KEAMANAN.........................................................................................19
3.3.2 JEMBATAN TIMBANG (WEIGHT BRIDGE)..............................................20
3.3.3 SORTASI........................................................................................................21
3.4 STASIUN LOADIN RAMP..................................................................................22
3.4.1 Spesifikasi Loading Ramp..............................................................................23
3.5 STASIUN PEREBUSAN......................................................................................24
3.5.1 Proses pembukaan dan penutupan pintu sterilizer:.........................................25
3.5.2 Sirkulasi perebusan.........................................................................................25
3.5.3Aspek perebusan..............................................................................................26
3.5.4 Peralatan Utama..............................................................................................27
3.6 STASIUN THRESHER..........................................................................................28
3.6.1 Alur proses......................................................................................................29
3.7 STASIUN BUNCH PRESS...................................................................................31
3.7.1 Alur proses.....................................................................................................31
3.8 Stasiun Press..........................................................................................................33
3.9 STASIUN KLARIFIKASI/ PEMURNIAN...........................................................33
3.10 STASIUN KERNEL............................................................................................43
3.11 STASIUN BOILER.............................................................................................54
3.12 STASIUN ENGINE ROOM.................................................................................63
3.12.1 Peralatan engine room...................................................................................63
3.13 STASIUN WATER TREATMENT PUMP........................................................65
3.14 STASIUN PENGOLAHAN LIMBAH...............................................................69
3.15 LABORATORIUM.............................................................................................74
3.16 PERAWATAN/ MAINTENANCE.......................................................................80
BAB IV............................................................................................................................84
PEMBAHASAN STASIUN PRESS...............................................................................84
4.1 STASIUN PRESS..................................................................................................84
4.1.1 Alur Proses......................................................................................................84
Bab V...............................................................................................................................88
PELATIHAN SOFTSKIL...............................................................................................88
vi
5.1 Penggunaan Komputer......................................................................................88
5.2 Servant Leadership...........................................................................................88
5.3 Public Speaking...............................................................................................89
BAB VI............................................................................................................................90
PENUTUP.......................................................................................................................90
5.1 Kesimpulan :..........................................................................................................90
5.2 Saran :....................................................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................91
vii
BAB I
PENDAHULUAN
8
1.2 Tujuan PKL
Adapun beberapa tujuan yang dicapai dengan dilakukannya Praktek Kerja
Lapangn (PKL), yaitu:
1. Mengetahui proses pengolahan kelapa sawit TBS menjadi CPO dan inti kernel.
2. Menjalin hubungan kerja sama antara Politeknik Negri Pontianak dengan
Perusahaan PT. Patiware
3. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman di dunia industri khususnya di Pabrik
PT.Patiware.
9
BAB II
Growth To Co-Prosperity
Adaptive to Change
10
Visi : Menjadi salah satu perusahaan Agribisnis Indonesia
yang Terkemuka dengan Pengelolaan Terbaik dan
memberikan Keuntungan Tinggi
11
Gambar 2 Logo PT.Patiware 1
PT. Patiware terdiri dari dua kebun, yaitu kebun Patiware 1 (PTW1) & Patiware
2 (PTW2). Di kebun Patiware 1(PTW1) terdapat sebuah Training Center Aktif
bernama Ganda Excellence Center. Ganda Excellence center ini didirikan pada tahun
2011 yang diresmikan oleh Excecutive Director yaitu Andi Indigo di Patiware pada
tanggal 17 November 2011. Ganda Excellence Center mengurus kegiatan training pada
semua divisi bisnis KPN Corp yang mencakup wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Sulawesi Barat dan Merauke.
12
Gambar 2 Peta dari kampus ke perusahaan PT.Patiware 1
13
REGIONAL MILL
HEAD
MARKUS SITOPU
GRUP MLL M
ANAGER KALBAR
AKHINULSYAH
HARAHAP
MILL MANAGER
MARDIANTO
KTU
ASISTEN KEPALA
ANDIKA
IKO YUPRAN FADIL
RYATNA
14
Hari Kerja pabrik kelapa sawit dimulai hari senin-minggu. Masuk jam 07.00-12.00
wib, istirahat jam 12.00-14.00 wib kemudian masuk kembali jam 14.00-17.00 wib.
Khusus hari sabtu libur. selanjutnya minggu masuk jam 08.00 sampai selesai. Seragam
menggunakan pakaian kerja rapi dan sopan beserta alat pelindung diri (APD).
Mess karyawan
Lisrik dan air bersih
Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan Hari Tua (THT)
BPJS
Poliklinik
Alat Pelindung Diri (APD)
Seragam kerja
Mosholah
Kantin
Toilet karyawaN
15
BAB III
Tanaman kelapa sawit tumbuh subur di sepanjang garis katulistiwa atau daerah yang
beriklim tropis yaitu wilayah yang berada diantara 23,5 Lintang Utara dan 23,5 Lintang
Selatan. Pada daerah ini matahari bersinar sepanjang hari dengan curah hujanyang
cukup tinggi 2000 mm/tahun, rata-rata suhu 22-23°C.Areal kelapa sawit harus berada
pada ketinggian ± 500 meter dari permukaan laut.Lahan yang subur dapat
mmengurangi biaya pemakaian pupuk yang besar dalam memenuhi unsur hara tanah
sebagai sumber makanan tanaman kelapa sawit.Dengan lahan yang luas dapat
menurunkan biaya perunit menjadi lebih kecil.Oleh karena itu menjadi suatu prinsip
dalam usaha perkebunan kelapa sawit dimana produsen menghasilkan produk dengan
biaya rendah dengan tingkat produktifitas yang tinggi agar dapat meraih pangsa pasar
konsumen.
16
dengan melihat potongan memanjang dan melintang dari buahnya. Setiap buah
mempunyai perbedaan sebagai berikut:
Jenis Keterangan:
Dura Cangkang tebal ukuran 2 – 8 mm, mesocarp tipis dan
persentase mesocarp tehadap buah adalah 35 % -
50%.Ekstraksi minyak rendah 17 – 18%, inti besar dan
bijinya tidak dikelilingi sabut.Jenis ini tidak lagi ditanam
secara komersial sejak tahun 60-an.
Pisifera Daging tebal, cangkang titips, dan biji hampir tak terlihat
17
terkandung dalam air sehingga memenuhi syarat untuk menjadi air proses maupun air
untuk kebutuhan karyawan.
18
3.3 STASIUN PENERIMAAN
Berikut adalah diagram (flow stasiun penerimaan) :
sortasi
Pos
Lod2 lod
keamanan
1
Stasiun penerimaan merupakan seluruh tahap awal dari seluriuh tahap proses
pengolahan dipabrik kelapa sawit. Melalui stasiun ini kita dapat mengetahui mutu
tandan buah segar ( TBS ) yang akan di olah dan kualitas hasil akhir crude palm oil
(CPO) dan Kernel. .hal-hal yang harus diperhatikan di stasiun penerimaan ini adalah :
1) Pengaturan Antrian
19
Kendaraan truk yang mengangkut komoditi dan material dari dan ke Perkebunan
Kelapa Sawit (PKS) harus diatur antrianya oleh petugas keamanan
2) Administrasi
Petugas keamanan setelah menerima surat pengantar buah (SPB) dan adanya
stempel dari pos keamanan
3) Menjaga keamanan dan ketertiban pabrik kelapa sawit
4) Memastikan kendaraan pada saat penimbangan sudah sesuai prosedur yaitu:
a. Mobil pembawa tandan buah segar, janjang kosong, dan solar
Supir harus turun dari mobil saat penimbangan
Mobil harus dalam keadaan mati
b. Mobil crude oil palm (CPO) dan Kernel
Supir harus turun dari mobil saat penimbangan
Memastikan tangki truk dalam keadaan kosong
Tidak boleh ada benda asing seperti drum dan lain-lain
20
Spesifikasi Teknis Jembatan Timbang
Spesifikasi teknis jembatan timbang umumnya adalah sebagai berikut:
1) Tipe : Indo Dancing
2) Sistem : weightbrige iplasi dengan 4 Load Cell
3) Kapasitas : 40.000 kg
4) Ukuran : p * l * t = 12m x 3m x 12m
5) Untuk mencari neto (nilai total) yaitu boruto (berat total) – motara ( mobil kosong
setelah dibongkar di sortasi)/ Neto = boruto – motara.
3.3.3 SORTASI
Sortasi adalah proses memisahkan atau memilah buah sesuai kriteria buah yang
diinginkan
Dilakukan sampling nilai panen oleh petugas sortasi untuk mengetahui kualitas TBS inti
TBS luar ada 3 golongan yaitu Grade A (Berat janjang rata-rata (BJR) 5-8 Kg), GradeB
(BJR paling rendah 3-4 Kg) dan Grade S (BJR >8 Kg).
21
Upnormal dipulangkan
TBS kurang dari 3 kg dipulangkan
Kriteria TBS
1) TBS Mentah (Unripe) adalah TBS yang memberondol kurang dari 1 bondolan per
kilogram janjang
2) TBS Masak (Ripe) adalah TBS yang warnanya kemerahan dan memberondol
paling sedikit 1 brondolan per kilogram janjang dan paling banyak 50%
3) TBS terlalu masak (Over ripe) adalah TBS yang memberodol lebih dari 50%
hingga maksimum 75%
4) Janang kosong adalah TBS yang memberondol lebih dari 75%
5) TBS Upnormal adalah TBS yang gagal berkembang menjadi TBS masak normal,
antara lain: TBS parthenokarhi (perkembangan brondolan tidak merata). TBS batu
dan TBS sakit(buah mentah tapi ada brondolan dan tangkainya busuk.)
6) TBS tangkai panjang adalah TBS yang memiliki panjang gagang lebih dari 2 cm
diukur dari potongan yang terdekat dengan sisi permukaan TBS.
7) TBS dimakan tikus adalah TBS yang dimakan tikus yaitu terdapat lebih dari 3
brondol dala satu janjang bekas keratan baru gigitan tikus.
22
TABEL 3 Tingkat Kematangan Buah Kelapa Sawit
Buah yang di olah dipabrik PT.patiware yaitu buah yang fraksi 2 dan 3, sedangkan
untuk buah fraksi lainya lewat matang dan mentah maka tidak di olah atau di pulangkan
untuk buah luar sedangkan untuk buah inti maka akan dijadikan perbandingan untuk
mengetahui kualitas nilai panen.
23
Loading ramp juga di lengkapi 5 conveyor fresh fruit bunch (FFB ) yang berfungsi
sebagai pengantar TBS ke stasiun perebusan/ sterilizer. Antara lain :
c
h Ffb conveyor no 2
a
m -Waktu perebusan 90 menit
b -Steam (uap) temperatur 130-135 Ċ
e -tekana 3 bar
r condonsat
-siklus double pick
-
Air hasil rebusan
SFB hopper
24
Sfb no 2
Sterilizer adalah suatu bejana bertekanan yang digunakan untuk merebus TBS
mengunakan uap (steam), uap yang digunakan adalah uap jenuh yang berasal dari sisa
pembuangan turbin dengan tekanan 2,8 – 3 Kg/cm² dengan temperatur 130°C - 135°C
direbus selama 90 menit
Tujuannya:
1) Memtikan enzime lepase yang menstimulir pembentukan FFA (Free Fatty Acid)
2) Mempermudah pelepasan buah dari tandan saat thresing
3) Mengeringkan nut sehingga mempermudah kernel lepas dari cangkang saat dipecah
(cracing)
4) Memperlunak daging buah sehingga memudahkan proses pengempaan/pemerasan
(pressing).
Gambar Sterilizer
25
3.5.1 Proses pembukaan dan penutupan pintu sterilizer:
1) Pembukaan pintu sterilizer sebaik nya di lakukan dari pintu bagian atas terlebih
dahulu. Hal ini di lakukan untuk menghindari salah pengertian dengan operator
pintu sterilizer bagian bawah.
2) Pastikan angka tekanan yang terukur NOL sebelum membuka pintu sterilizer.
3) Jalankan conveyor augher sterilizer untuk mengekuarkan buah pastikan buah
keluar maksimal.
4) Sebelum menutup pintu sterilizer pastikan tidak ada brondoloan.
5) Saat mengunci pintu sterilizer pastikan lock ring terkunci minimum 75%.
Spesifikasi Sterilizer
a) Type Vertikal
b) Sterilizer berjumlah 4 unit dengan kapasitas rata-rata 27 Ton tandan buah segar
c) Menggunakan siklus double pick pemilihan sistem perebusan juga disesuai kan
dengan kapasitas boiler yang tersedia agar tujuan perebusan tercapai
26
Tahapan perebusan
Mekanisme menaikan dan menurunkan tekanan pada sterilizer diatur oleh 3 buah
kutub(vale) yaitu :
Inlet vale digunakan membuka atau menutup aliran steam masuk ke sterilizer.
Exhause vale digunakan untuk membuka dan menutup aliran pembuangan steam
Condensat digunakan untuk membuka atau menutup air condensat dalam
sterilizer
3.5.3Aspek perebusan
a) Tekanan uap duble pick
b) Pembuangan udara (Dearasi) dari tabung sterilizer harus dilakukan karena udara
mrupakan penghantar panas yang buruk sehingga akan menurunkan tekanan
didalam perebusan oleh sebab itu udara yang ada didalam bejana sterilizer harus
dibuang dengan cara pembuangan dengan media uap.
c) Pembuangan air kondensat tujuan air kondensat ini harus dibuang karena:
1) Air kondensat yang tidak dibuang dapat mengenangi TBS yang direbus
sehingga minyak akan terikut dalam air kondensat
2) Air kondensat bersifat korosif sehingga akan mempercepat keausan pada
liner, dish end dan pintu steilizer
3) Air yang terakumulasi akan mengabsorbsi panas dari steam sehingga panas
dari steam berkurang.
d) Kebutuhan Uap yaitu dengan tekanan 2,8 – 3 Kg/cm²
27
Pola sterilizer:
1. Perebusan dengan satu puncak
Kebutuhan steam ±107 kg/ton TBS
2. Doubel peak
28
c. Kerangan steam
Kerangan pada sterilizer terdiri dari keterangan steam masuk, keterangan
auxiliary steam masuk, keterangan exhaust, keterangan dearasi, dan keterangan
air kondensat.
d. Grafik chart
Merupakan kertas millimeter yang terpasang pada panel rebusan yang berfungsi
sebagai penunjuk tekanan.
e. Sterilizer bunch conveyor berfungsi untuk mengangkut janjangan ke thresher
Dari sterilizer keluar menggunakan augher conveyor lalu masuk ke sterilizer fruit
bunch (SFB) conveyor, ditampung di (SFB) hopper.
Sfb berfungsi sebagai tempat penampungan sementara tandan buah masak( TBM), dan
untuk mengatur umpan ke thresher dengan kapasitas 27 ton.
THRESHER
Brondolan jangkos
Bunch press
Thresher adalah alat yang berbentuk drum yang memiliki kisi-kisi yang berfungsi
untuk memisahkan brondolan dari tandan buah masak dan dilengkapi dengan pisau
pelempar yang berfungsi untuk membanting-banting tandan buah masak dengan
kecepatan putaran 24 rpm.
Gambar 3 Thresher
30
d) Under thresher conveyor berfungsi untuk menghantarkan brondolan yang terpipil
dari thresher menuju ke mass passing to digester
e) Conveyor mash pass to dgister (MPD) Berfungsi sebagai pengangkut brondolan
yang sudah terpipil di thresher menuju distributing conveyor,dan untuk membawa
kotoran yang jatuh dari vibrating screw menuju distributing conveyor.
31
h) Bunch crusher berfungsi meremukkan janjang kosong agar brondolan yang
tertinggal mudah terlepas di thresher nomor dua tujuannya adalah mengurangi
brondolan yang tertinggal pada janjang kosong semaksimal mungkin namun tidak
bisa membuat brondolan yang tertinggal menjadi nol.
i) Thresher nomor dua adalah untuk merontokan brondolan yang kemungkinan
masih tertinggal pada tandan kosong setelah sebelunya tandan di rontokan oleh
thresher pertama dan diremukan oleh bunch crusher. Untuk brondolan yang di
rontokan thresher nomor dua masuk ke under thresher no 2,
Bunch press
Janjang kosong hasil press Minyak hasil press
kotoran
Empty bunch conveyor no 3
Minyak liquor
Penampungan jankos
CST
Bunch press merupakan tempat pemisahan janjang kosong dengan minyak liqour, dan
untuk mencacah atau menghancurkan janjang kosong menjadi serabut sehingga mudah
terurai.
32
3.7.1 Alur proses
Untuk minyak hasil dari bunch press masuk ke vibrating. Fungsi dari
vibrating untuk memisahkan minyak liqour dari kotoran dengan
menggunakan ayakan getaran.
33
Untuk kotoran masuk ke empaty bunch no 2, sedangkan untuk minyak
liqour masuk ke CST
34
CRUDE OIL EXPRESS
VIBRATING SCREEN
CST
35
VACUUM DRYER DECANTER
DISPACTH CPO
LAIGH PHASE
HEAVY PHASE
HEAVYSOLID
SOLID
Limbah
Lapangan
36
Yaitu peralatan pengayakan yang bergetar dengan tipe single dek dan terdapat
ayakan
yang berukuran 40 mesh Yang berfungsi untuk menyaring serabut dan kotoran lain
yang ikut dalam curde oil. Kotoran yang di saring masuk ke conveyor MPD dan di
proses ulang sedangkan crude oil hasil saringan di tampung di COT.
37
Yatu tangki yang berfungsi untuk memisahkan curde oil dari kotoran dan zat padat
secara grafitasi.dengan kapasitas 90 ton. Pada tangki CST terdapat beberapa komponen
seperti:
1) Buffer tank CST sebagai pengatur umpan masuk curd oil dari COT ke CST agar
tidak melebihi kapasitas dan didak menggangu prossses pemisahan minyak di
dalam CST.
2) Skimer yang berfungsi sebagai pengatur pengutipan minyak murni pada bagian
atas CST
3) Underflow tempat pengeluaran sluge dari bagaian bawah menuju sluge tank
4) Stier yag berfungsi sebagai pengaduk untuk memisahkan minyak daari sluge
dengan putaran 5 rpm agar tidak menganggu proses pemisahan minyak dalam
CST
5) Steaam injec dan steam coil yaitu sebagai alat pemanas pada CST dengan suhu
95C
Setelah curd oil masuk ke CST, Temperatur pada CST harus di pertahan kan 95C
mengunakan steam injec dan steam coil.Jika suhu terlalu rendah akan menyulitkan
proses pemisahan minyak dengan air dan jika terlalu tinggi akan menyebabkan emulsi
pada minyak. proses pemisahan minyak dari sluge, dan dipisahkan menjadi 3 lapisan
yaitu:
38
Gambar Continius Settling Tank
e. Sluge tank
Yaitu tangki yang berfungsi menampung sulge dari under flow CST sebelum di
pompa ke buffer tank. berkapasirtas 30 ton dan di panaskan mengunakan steam injec
dengan suhu 90-95C.
39
Gambar Buffer Tank
g. Decanter
Yaitu alat yang mengolah sluge untuk memisahkan light phase, heavy phase, dan
solid.alat ini bekerja dengan putaran tinggi yaitu 2900 rpm dan kapasitas maksimal 28
ton/jam.
Light phase hasil keluaran dari decanter kemudian di tampung ke daily tank dan
kemudian di pompa masuk ke CST untuk di olah kembali.
Heavy phase keluaran dekanter di tampung pada bak penampung heavy phase
yang terletak di bawah decanter selanjutnya masuk ke high spead sperator kutipan
minyak masuk ke dayly tank dan heavy phase di pompa ke fat pit untuk mengutip
minyak yang masih tertinggal..
Solid keluaran decanter berbentuk seperti tanah/ lumpur yang kemudian di
aplikasikan ke kebun sebagai pupuk.
Gambar Decanter
40
Yaitu alat yang berfungsi untuk mengolah heavy phase dengan putaran1400 rpm
yang dapat memisahkan heavy phase dari curd oil. Curd oil yang telah di kutip di
tampung ke dalam dayly tank dan heavy phase masuk ke fat fit.
i. Fat fit
Yaitu tempat penampungan air hasil rebusan dan heavy phase yang kemudian di
lakukan pengutipan minyak yang masih terbawa air kondensat. Minyak hasil kutipan
yang terdapat di fat pit kemudian di pompa ke bak penampung air kondensat atau
delutions tank sebagai pengencer curd oil hasil press.
Gambar Fat-Fit
j. Piure oil tank (POT)
Yaitu tempat penampungan sementara minyak murni hasil keluaran ofer flow. Serta
memanaskan minyak dan mengendap kan kotoran yang terikut pada minyak. Tangki ini
berkapasitas 30 ton dengan suhu 80-85C mengunakan steam coil. tujuan pemanasan ini
41
agar minyak sawit terhindar dari pembekuan, agar dapat mempertahankan viskositasnya
yang berperan dalam pemisahan minyak dengan air pada pompa vacum.
k. Vacum drayer
Yaitu alat yang berfungsi untuk mengurangi kadar air CPO. Vacum drayer berbentuk
silinder berkapasitas 15 ton/jam di lemgkapi dengan:
Feed tank sebagai pengatur umpan minyak yang masuk ke vacuum dryer.
Pompa vacuum yang berfungsi sebagai penghisap udara di dalam tabung cylinder
untuk mencapai tekanan -0,7 s/d -0,8 bar
Pompa tranfer yang berfungsi memompa minyak dari POT ke feed tank vacum
dryer.
Alat ini bejkerja dengan tekanan -0,7 s/d -0,8 bar dan suhu 80-85C.Sistem kerja vacum
drayer yaitu memisahkan air dari minyak dengan cara menyedot dgn pompa vacum
dengan begitu titik didih air akan lebih rendah dan lebih mudah menguap sehingga
mudah di pisah kan kemudian air di tampung pada bak vacuum. Sedangkan CPO
keluaran dari vaccum drayer di tranfer dengan pompa transfer ke BST.
42
Gamabar Vacum Drayer
a. Bluk sroange tank (BST)
Yaitu 2 tangki besar penampung CPO hasil keluaran vacum drayer maing-masing
berkapasitas BST 1000 yaitu berkapasitas 1000 ton, dan BST 500 berkapasitas 500 ton.
Dengan suhu 40-50C yang kemudian di tranfer ke Despeacth CPO.
b. Despeacth CPO
Yaitu tempat pengisian CPO ke dalam tangki truk dan pengiriman CPO
43
Gambar Despeacth
44
3.10 STASIUN KERNEL
Yaitu stasiun pemisahan nut dan fiber dengan hisapan angin dan memisahkan kernel
dari cangkang.
CBC
DESTONER
NUT HOPPER
FIBRE HOPPER
RIPPLE MILL
SHELL HOPPER
WET SHELL
WET KERNEL
KERNEL SILO
45
a. CBC (cake breaker conveyor)
Yaitu alat yang berfungsi memecah gumpalan press cage yang terdiri dari nut dan
fiber. Alat ini di lengkapi dengan semi screw convayor beebentuk seperti bunga serta
terdapat pelempar daengan putaran 70-80 rpm dengan panjang 20 m.
b. Depricarper
Yaitu alat pemisah nut, serabut,cangkang, dan kernel dari fibre. Fraksi yang berat
seperti kernel, nut, dan partikel berat lainnya akan jatuh kedalam nut polishing
drum.sedangkan fibre akan terhisap masuk ke dalam fibrecyclone lalu masuk ke fuel
fibre conveyor sebagai bahan bakar boiler.
Gambar Depricarper
c. Fibre cyclone dan air lock
46
Yaitu alat yang berfungsi untuk memisahkan udara dan serabut dengan efek
sentrifugal agar fibre tidak ikut masuk kedalam fan.sedngkan air lock untuk
meminimalkan kebocoran agar tidak ada udara luar yang masuk dan sebagai alat bantu
mengeluarkan/ mengatur umpan fibre ke fuel fibre conveyor.
47
Gambar Nut Polishing Drum
48
Gambar Destoner
g. Nut grading drum
Yaitu alat untuk memisahkan nut sesuai dengan ukuran nut pada nut hopper dari yang
paling kecil hingga paling besar dengan tujuan untuk memaksimalkan efesiensi ripple
mill.
h. Nut hopper
yaitu tempat penampungan nut sementara sebelum masuk ke riple mill dan sebagai
pengatur umpan masuk ke ripple mill.nut hupper terbagi menjadi 3 bagian sekat untuk
menyimpan hasil gradingdengan total kapasitas 25 ton
49
Gambar Nut Hoper
i. Ripple mill
Yaitu alat yang ber fungsi mmecah cangkang nut yang menutupi kernel sehingga kernel
dapat di kutip pada proses pemisahan selanjut nya. Terdapat 3 ripple mill dengan
kapasitas masing-masing 8 ton/jam. Komponen utama ripple mill adalah Rotor (bagian
yang berputar) dan stator ( bagian bergerigi yang diam).kemudian nut yang telah di
pecah masuk ke dalam Creaker Mixture Conveyor untuk menghantarkan hasil riple mill
ke Creaker Mixture Elevator yang berfungsi untuk menghantarkan craker mixture ke
LTDS 1.
50
Pada LTDS 1 dari CM elefator masuk melewati air lock lalu terjadai pemisahan
antara cangkang halus, debu, dan kernel halus yang terpisah dari kernel.
Cangkang halus, debu kernel halus dan yang sifat nya lebih ringan dari kernel
akan terhisap ke cyclone dan di tampung ke fibre hoper. Lalu kernel dan cangkang
yang besar masuk ke LTDS 2 melalui air lock untuk mengatur umpan ke LTDS 2.
Dan pada bagian bawah LTDS 1 terdapat vibrating untuk memisah antara kernel
utuh yang berat dengan nut utuh yang tidak mampu di hisap. kernel utuh masuk
ke conveyor dray kernel, sedangkan nut utuh masuk kembali ke nut convayor
augher.
LTDS 2 terjadi pemisahan antara kernel dan cangkang kasar tetapi lebih ringan
dari kernel. Cangkang ini kemudian masuk ke cyclone dan masuk ke fiber hoper.
Lalu kernel dan cangkang yang tidak terhisap ke cyclone masuk ke air lock
kemudian masuk ke claybath. nut utuh dan kernel utuh yang tidak terhisap jatuh
ke kernel grading drum untuk memisahkan antara nut dan kernel agar
meminimalkan kadar kotoran pada kernel.nut yang lolos kemudian masuk ke
conveyor dray kernel lalu di transfer melalui pipa transfer mengunakan kekuatan
tiupan angin fan ke silo. sedangkan nut utuh di kembalikan ke nut conveyor auger
untuk di olah kembali.
k. Claybath
Yaitu alat pemisah kernel dan cangkang dengan mengunakan media cairyang di
campur dengan calsium.claybath terdiri dari beberapa bagian yaitu:
51
Pompa claybath yang berfungsi sebagai memompa air dari bak claybatah ke
cycone claybath.
Stier yang berfungsi mengaduk air claybath agar tidak mengendap
Vibrating yang berfungsi umtuk memisahkan air claybath dari kernel.
Prinsip yang di gunakan yaitu memisahkan dua material yang berbeda berat jenis nya
yaitu: kernel 1,07 dan ccangkang 1,15-1,20 maka untuk memisahkan kernel dan shell
dibuat BJ suspensi 1,17 sehingga kernel megapung dan cangkang tengelam. Pada proses
ini di dapat 2 keluaran hasil claybath yaitu:
Wet kernel
Kernel yang mengapung kemudian keluar mengunakan sistem offer flow yang
kemudian jatuh ke vibrating untuk memisahkan antara air claybath dengan wet
kernel juga sebagai pengatur umpan masuk ke pipa transfer silo dan selanjutnya di
tampung di silo.
Wet shell
Cangkang yang tenggelam kemudian keluar menggunakan sistem under flow
kemudian jatuh ke vibrating untuk memisahkan air dari wet shell. Kemudian
masuk ke pipa transfer wet shell dan di tampung ke shell hopper.
Gambar Claybath
l. Pipa transfer
Yaitu pipa besi yang berfungsi untuk menghantarkan kernel dengan bantuan
dorongan anagin dari fan. Pada setiap lobang tranfer di lengkapi dengan air lock untuk
menahan tiupan angin agar tidak keluar sehingga proses penghantaran nya maksimal
52
dan masing-masing pipa transfer di lengkapi dengan fan.pada stasiun ini Terdapat 3
pipa tranfer yaitu:
m. Kernel silo
Yaitu tempat penampungan serta pemasakan kernel hasil pemisahan yang masih
mengandung kadar air yang tinggi sekirat 12-15%. Kemudian kernel yang telah masuk
ke kernel silo di lakukan proses pemanasann suhu 80C untuk mengurangi kadar air pada
kernel dan mengeringkan kernel selama 8 jam dengan hembusan udara panas dari heater
radiator hingga kadar air nya menurun sampai 7%. Kemudian kernel yang sudah kering
di transfer mengunakan pipa transfer ke bulk silo.pada stasiun ini terdapat 2 kernel silo
yang masing-masing berkapasitas 30 ton.
53
Gambar Kernel Silo
n. Heater Radiator
Yaitu sebagai pembentuk udara panas melalui aliran uap pada pipa-pipa coil yang di
bantu oleh fan untuk menghirup angin melalui sirip-siripnya yang menjadi suatu sistem
yang menyuplai panas ke kernel silo.
54
kernel grading drum yang berfungsi untuk mengurangi kadar kotoran yang masuk ke
dalam truk pengangkut.
55
3.11 STASIUN BOILER
Deaerato
r Kation
Anion
pompa
Fuel fibreconveyor
Fulget
Upper drum
Pandulum
Boiler
Secondary forced
draft fan
Boiler berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas dari hasil
pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga
menghasilkan steam.
Spesifikasi boiler
56
a. TypeTakuma Water Tube N 750 SA
b. Tekanan boiler 24 bar
c. Maks steam evaporator 27.0608 kg/cm²
d. Year built 2017
57
Gambar Fulget
c) Pandulum yaitu jalur masuknya bahan bakar boiler kedalam ruang bakar
boiler
Gambar Pandulum
e) Forced draf fan adalah suatu alat yang digunakan untuk menyuplai atau
memaksa udara luar masuk ke dalam ruang bakar boiler
58
Gambar Forced Draf Fan
59
Gambar Double Damper
h) Furnace draf control utuk mengontrol udara yang dibutuhkan oleh proses
pembakaran pada boiler untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna
i) Induced draf fan adalah kipas yang menyedot udara dari dalam boiler
keluar menuju cerobong dan menjaga silkulasi udara pembakaran dalam
boiler tetap normal
60
Gambar Induced Draf Fan
Gambar Chemitery
k) Electric feed water pump berfungsi untuk menyuplai air dari daerator ke
upper drum
61
Gambar Compressor
n) Blow down valve merupakan katup untuk pembuangan air dari dalam
drum/pipa
62
Gambar Upper Drum
Gambar Kation
Gambar Anion
63
Gambar Feed Water
s) Deaerator berfungsi sebagai pemanas air umpan dari feed water tank
dengan temperatur 95°C dengan tujuan membuang oksigen terlarut
dalam air umpan boiler hingga mencapai 0,1 ppm dan kemudian dipompa
menggunakan electric feed water pump ke upper drum
Gambar Deaerrator
Arus keluar
Electric panel
For processing
Turbine Diesel
BPV
64
Spesifikasi turbin
a) Type Shinko RB4M dan Dresser D6501
b) Putaran turbin 1500 rpm
c) Tekanan presure turbin 24 bar
Spesifikasi genset
65
Gambar 3 Diesel Genset
Back pressure vessel berfungsi menampung steam buangan dari turbin
untuk selanjutnya didistribusikan ke unit pengolahan
Clarifier tank
Sand filter
pompa
pompa Water basin Raw water
pompa
66
pompa
Raw water Clarifier tank Watrer basin
pompa pompa
Tower water tank Sand filter
Gambar 3 1satsiun
1stasiun watertritmenpump
2Stasiun water
Watertritment
TritmentPump
pump
Alur pengolahan
a. Air yang berasal dari sungai dipompa ke raw water atau waduk
67
Gambar 3 Waduk
b. Kemudian di pompakan langsung ke clarifier tank untuk proses penjernihan
dan pengendapan. Sebelum air sampai pada clarifier tank terlebih dahulu
pada pipa air di lakukan pencampuran bahan kimia dengan cara
menginjeksikannya kepada pipa air yang menuju clarifier tank. Bahan kimia
yang pertama di injeksikan adalah SODA ASH yang fungsinya untuk
menaikkan PH air dari 7 menjadi 10. Kemudian di lanjutkan penginjeksian
kimia ALUM yang fungsinya untuk membuat flok-flok kotoran yang
terkandung pada air. Dan yang terahir yaitu penginjeksian bahan kimia
POLIMER yang fungsinya untuk mengikat flok yang sudah ada tadi, di
karenakan berat padatannya lebih besar maka akan mengendap kebawah.
Gambar 3 6Clarifikas
2Clalifer Tank
5Clarifakasii Tank
68
c. Pada bagian permukaan tanki Clarifier air sudah jernih dan PH nya juga
sudah naik, maka selanjutnya air akan di alirkan ke water basin (Kolam
penampungan air bersih). Sedangkan yang berada pada bagian dasar tanki
adalah flok-flok tadi akan dibuang sewaktu waktu agar tidak sampai naik
kepermukaan tanki
d. Dari water basin air akan dipompakan ke sand filter untuk di lakukan proses
penyaringan. Bahan penyaringannya menggunakan pasir kuarsa yang
terdapat di bagian dalan sand filter.
e. Setelah di saring air kemudian di alirkan ke tower water tank atau biasa di
sebut tangki penampungan air bersih.
69
Gambar 3 Tower Water Tank
f. Jadi air yang akan di gunakan pada proses dan boiler telah di tampung di
tower water tank.
70
3.14 STASIUN PENGOLAHAN LIMBAH
To apli
Acid pond 3 Acid pond 4 Anaerobic pond 1 Anaerobic pond 2 Anaerobic pond 3
Recilculating pump
Cooling pond 1
Fat pit
Karakteristik Limbah
Limbah yang dihasilkan oleh PKS berupa limbah padat, cair dan gas
1. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan PKSyaitu jangkos dan solid
2. Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan PKS yaitu air kondensat, cucian pabrik, atau claybath
dan sebagainya. Limbah cair ini ditampung dan diolah dikolam limbah dan setelah
memenuhi standar kriteria yang ditetapkan maka dapat dibuang ke badan sungai.
3. Limbah Gas
Limbah gas yang dihasilkan oleh PKS bersumber dari gas pembakaran limbah padat
atau proses permentase.
Prosedur operasional
a. Air limbah yang dihasilkan dar proses produksi PKS mempunyai kisaran
biological oxigen demand (BOD)25.000 ppmmerupakan jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh populasi mikroorganisme untuk oksidasi biological dari pada bahan-
bahan organik didalam waktu dan temperatur tertentu.
71
b. Air limbah dari recoveri tank di pompa menuju cooling pond 1dan cooling pond
2sebagai tahap proses pendinginan
72
e. Dari primaryanaerobicpond sebagian air limbah akan dipompakan kembali ke
acidificationpond tujuan pengaliran kembali adalah untuk meningkatkan kecepatan
pembiakan kecepatan pembiakan bakterianaerobic
73
g. Air limbah dari secondary anaerobicpond dialirkan ke aerobicpond. Pada kolam
ini dilakukan penambahan oksigen dengan menggunakan aerator.
a. Reaksi Anaerobik
Proses anae robik berlangsung tanpa oksigen. Perombakan ini di bantu oleh
bakteri anaerobik, yang aktif menghasilkan enzim dan merombak bahan organik.
b. Reaksi Aerobik
Reaksi aerobik atau disebut fermentase aerobic yang bertujuan untuk menambah
kandungan udara dalam cairan.
74
Perlakuan yang harus diterapkan terhadap limbah PKS adalah:
a. Pendinginan
Air limbah segar yang keluar dari PKS rata-rata memiliki temperatur 50-70°C.
Temperatur ini harus diturunkan untuk menyesuaikan kondisi yang dapat
diterima bakteri
b. Deoling
Berfungsi untuk mengutip minyak hingga kadar minyak sampai 0.4%. deoling
pond ini merupakan instalasi tambahan untuk membantu fat pit
c. Pengasaman
Limbah segar dari PKS mengandung senyawa organik yang mudah dihidrolisa
dan menghasilkan seyawa asam. Dalam kolam ini umumnya pH asam 4 s/d 5
dan kemudian pH nya naik stelah asam-asamnya terurai kembali oleh proses
hidrolisa.
d. Netralisasi
Limba yang masih asam tidak sesuai dengan kehidupan bakteri oleh sebab itu
harus dinetralkan dengan mensirkulasi sludge aktif
e. Pembiakan bakteri
Kolam pembiakan limbah dibuat untuk membiakkan bakteri pada awal
pengoprasian pengendalian limbah
f. Proses anaerobik
Untuk mengefektifkan proses perombakan didalam kolam anaerobik perlu
diperhatikan beberapa faktor yaitu sirkulasi, kandungan minyak , dan kedalaman
kolam
1. Sirkulasi
Untuk mempertinggi persinggungan antara bakteri dengan subtrat maka
dilakukan sirkulasi dalam kolam itu sendiri
2. Kandungan minyak
Kandungan minyak yang masuk dalam kolam akan mempengaruhi aktifitas
akan mempengaruhi aktifitas bakteri, minyak tersebut berperan sebagai
isolasi antara substrat dengan bakteri bila bereaksi dengan alkali dapat
75
membentuk sabun berbusa yang mengapung di permukaan kolam dan
bercampur dengan benda-benda lain yang disebut scum.
3. Kedalaman kolam
Kedalaman kolam anaerobikharus dipertahankan dengan melakukan
pengorekan secara terjadwal supaya aktifitas bakteri dalam kolam tidak
menurun
4. Jenis bakteri yang dikembangkan thermophyl
g. Proses falkutatif
Kolam falkutatif merupakan kolam peralihan antara kolam anaerobik ke kolam
aerobik
h. Sedimentasi
Kedalaman kolam ini relatif dangkal sekitar 2,5 meter menjadikan adanya
kontak udara yang memungkinkan terjadinya diffusi udara ke dalam air.
3.15 LABORATORIUM
Laboraturium merupakan salah satu perangkat pabrik minyak kelapa sawit yang
memiliki peran untuk menyungguhkan data-data efesiensi proses, data kehilangan
minyak dan kernel seta kualitas produk yang dihasilkan. Sampel merupakan
material untuk keperluan analisa sesuai kritrianya masing-masing. Losses
merupakan istilah yang dipakai untu menyatakan kehilangan minyak (oil) atau
kernel dalam sampel yang dianalisa.
Sampling boy merupakan orang yang ditugaskan mengambil sampel.
Yaitu stasiun yang berperan untuk memperoleh data efesiensi proses,
kehilangan minyak,dan kernel serta kualitas minyak yang di hasilkan.
Fungsi laboratorium yaitu:
Memeriksa kualitas minyak dan kernel yang di produksi setiap
hari.
Menentukan kehilangan-kehilangan minyak selama proses secara
teratur dan menentukan efesiansi dari pproses pengolahan
76
Memeriksa sampel air sehingga perlakuan bahan kimia pada air
boiler dapat di lakukan dengan cepat.
terdapat 3 jenis sampel pada stasiun ini yaitu minyak, air dan padat. Untuk
pengambilan sampel dan pengujian sebagai berikut:
a. SAMPEL AIR
Air Raw water
Air clarifier tank
Air sand filter
Air anion
Air kation
Air feed tank
Air boiler
Uji pH
Uji TDS
Uji total hardnes
Uji silca
Uji sulfit
Uji phosphate
Uji M,P,O Alkalinity
Uji iron
Jartest
b. SAMPEL MINYAK
Air Condensate
Minyak Press
Minyak CST
Sluge Underflow
Heavy phase
77
Curd oil
Final effeulen
Minyak Bunch press
Light phase
minyakVacuum
Oil produksi
Air boiler
Limbah solid
Uji centrifuge
Uji FFA
Uji moisture
Oil loses
pH dan TDS pada air boiler
c. SAMPEL PADAT
Riple mill
Wet shel
Wet kernel
Silo kernel 1 dan 2
Press 1,2,3 dan 4
Empty bunch jangkos
Fibre cyclone
Dry kernel
Berat jenis larutan claybat
Hitung USB/hard buah atau janjangan batu
78
Moist
Dirt
Nut histogram
Kernel loses
d. Standar losses pabrik kelapa sawit PT. PATIWARE
% oil
ITEM PARAMETER UoM % USB
conten
79
Sluge underflow % 7-10 -
USB % - 2,00
80
Gambar 3 Analisa Buah
81
pabrik dapat beroprasi dengan efisien.sehingga proses oprasional dapat berjalan
lancar dan umur pemakaian spare part dapat lebih lama.
b) Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja seta keamanan pabrik, dengan
memperhatikan kondisi penerang, alat pemadam kebakaran, sanitasi, kebisingan,
bau dan meningkatkan pelaksanaan K3 pabrik dan lingkungan.
c) Seluruh sistem pelaksanaan pabrik harus dilakukan dengan efisien dan
terorganisasi.
d) Antisipasi kerusakan dan penjadwalan perawatan dan perbaikan pada setiap
peralatan.
e) Pengorderan atau permintaan pembelian spare part dan bahan penolong untuk
kelancara perawatan pabrik harus sesuai kebutuhan rencana kerja pabrik tanpa
melalaikan kualitas spare part.
Perawatan pabrik minyak kelapa sawit (PKS) dapat di kategorikan kedalam 5 jenis
perawatan yaitu :
82
Merupakan perawatan untuk mencegah kerusakan pada mesin/
peralatan.pelaksanaanya berpedoman pada manual O/M (oprational and
mantenance) yang diterbitkan oleh pihak pabrik.pemiliharaan pencegahan
dilakukan setiap hari untuk menghindari keausan yang cepat dan kerusakan
tiba-tiba. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
Pelumasan
Pembersihan
Pemeriksaan
Penyetelan
e) Pelanned maintenance (perawatan terencana)
Merupakan perencanaan tahunan (non rutin) untuk penggantian yang
dilaksanakan berdasarkan lift time (umur pemakaian) yang sudah ditentukan
pabrik.
83
Khusus mesin-mesin utama pabrik harus disusun satu jadwal perawatan tahunan.mesin
–mesin utama tersebut meliputi :
Sterilizer
Thresher drum
Fruit elevator
Bunch elevator
Mesin press
Vibrating screen
Decanter/sludge centrifuge
Purifire
Genset
Steam turbin
Boiler
84
Gambar 3 Service Heater
BAB IV
-temperatur 95Ċ
Deluction
tank
Digester yaitu tabung yang berfungsi sebagai wadah pengadukan MPD terdapat 4
tabung masing-masing bervolume 3500 liter. Tujuan pengadukan dalam digister
untuk :
Melepas sel minyak dari pericrap
Melepas pericrap dengan nut
Menghomogenkan massa brondolan
Mempertahankan temperatur 95 derajat celsius.
Selama pengadukan diperlukan pemanasan yang kontinu sehingga massa buah dan
kekentalan (viscosity) minyak menurun dan minyak akan mudah di keluarkan. Pengisian
dgister juga harus di perhatikan, pengisian digister minimal75% jika di bawah 75%
86
maka pengadukan tidak akan maksimal karna steam tidak bisa mencapai 95 derajat
celsius.
Peralatan dalam digister ada yang namanya ARM merupakan pisau digester yang
berfungsi untuk mengaduk sekaligus melumatkan brondolan. Ada 10 arm didalam
digester antara lain:
4 Short arm
4 long arm
2 expeller arm
Penambahan steam injection kedalam digester dengan temperatur 95 derajat celsius
berfungsi membuat brondolan menjadi lunak dan akan mempermudahkan proses
minyak sawit terpisah dari daging buah dalam pengepresan di screw press. Dari
digester masuk ke screw press.
Gambar 3 Digister
screw press Merupakan peralatan kempa yang berfungsi untuk mengekstrak curde oil
yang terdiri dari doble worm screw sebagai pendorong. press cage sebagai penyaring
minyak keluar dan cone sebagai penekan. Alat ini juga di lengkapi dengan sistem
hydrolik, power page, gear box dan motoran sebagai pengerak putaran screw press
dengan putaran10-11 rpm, tekanan 45-50 bar/ 35-45 A dengan kapasitas 15 ton FFB
per jam.
87
Gambar 3 Worm Screw Gambar 3 Press Cake
Hasil pengempaan berupa curde oil dan press cake. Crude oil hasil press masuk ke
curde oil guter dan diencerkan dengan penambahan air konedensat dengan suhu 95C
degan jumlah 20% dari total cairaan yang keluar. Sedangkan press cage masuk ke CBC
88
Gambar 3 Foto Bersama Karyawan Stasiun Press
Curd oil guter Merupakan saluran minyak kasar yang berbentuk talang untuk
menyalurkan minyak hasil pres ke tangki sand trap.
Permasalahan yang sering terjadi
Permasalahan yang sering terjadi pada saat proses press yaitu fiber basah,dan sering
terjadi patah shaf screw press. Fiber basah di pengaruhi oleh bebrapa factor yaitu
buah dari sterilizer mentah, steam yang masuk ke sterilizer terlalu besar, umpan
didalam digester sering kosong dikarnakan buah dari sterilizer belum masak. Untuk
patahnya shaf dikarnakan ada benda sing yang masuk screw press selain brondolan
sehingga membuat sumbat dan membuat press ngtrip. Untuk mencegah nya biasanya
menginjeksikan steam(uap) seblum buah diisi ke digester, karna tekanan uap dapat
mendorong padatan yang ada dan pada ahir olah digester harus benar-benar
dipastikan kosong supaya stem dapat di injeksikan lagi.
89
Bab V
PELATIHAN SOFTSKIL
90
Gambar 5. 2 Pelatihan Servant Leadership
91
BAB VI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan :
Dari hasil praktek kerja lapangan (PKL) yang dilakukan di pt.patiware desa
Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Bengkayang. Ada bebrapa
kesimpulan yang dapat di ambil di antaranya yaitu:
5.2 Saran :
1. untuk peserta pkl selanjutnya sebelum masuk pabrik kelapa sawit sebaiknya
harus mendalami atau mempelajari alur proses pengolahan pabrik kelapa
92
sawit.yang bertujuan untuk memudahkan mahasiswa untuk melakukan
pekerjaan saat pkl.
2. Segala bentuk aktivitas yang mendukung proses produksi sebaiknya
menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan aturan K3 yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dokumen Ganda Excellence Center Offical
Dokumen Pt.Patiware.
93