Laporan Kerja Ini Di Buat Sebagai Salah Satu Tugas Semester VII
Program Studi Teknik Mesin
DI SUSUN OLEH :
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI
PT. ROHUL SAWIT INDUSTRI
OLEH :
Laporan kerja ini telah di setujui dan di sahkan sebagai salah satu syarat
Praktik kerja lapangan.
Program studi teknik mesin
Fakultas teknik Universitas pasir pangaraan
Menyetujui
Pembimbing Institusi Pembimbing Perusahaan
ii
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
LEMBAR ASISTENSI
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.ROHUL SAWIT INDUSTRI dapat
berjalan dengan baik dan lancar sampai dengan adanya penyusunan laporan ini.
Sholawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umatnya kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
yang kita rasakan saat ini.
Saya menyadari bahwa pelaksanaan Kuliah Praktik Kerja Lapangan dan
penyusunan laporan ini tidak lepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan baik
materi maupun non materi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin
mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingannya kepada:
1. Ayah dan Ibu Saya tercinta yang telah memberikan Do’a, Dukungan, dan
Nasehat berupa materi maupun moril selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Feliatra, DEA, selaku Rektor Universitas Pasir Pengaraian.
3. Bapak Saiful Anwar ST.MT, Selaku Ka. Prodi Teknik Mesin Universitas Pasir
Pengaraian sekaligus pembimbing institusi.
4. Bapak Torang M. Nababan, Selaku Pemimpin Perusahaan PT. Rohul Sawit
Industri.
5. Bapak Ahmad Ihdal. H, Selaku pembimbing lapangan Perusahaan PT. Rohul
Sawit Industri.
6. Bapak ................. selaku asisten Proses PT. Rohul Sawit Industri
7. Bapak dan abng - abang karyawan serta mekanik PT. Rohul Sawit Industri.
8. Rekan – rekan PKL seperjuangan yang saling menyayangi, yang senantiasa
menemani baik suka maupun duka selama proses PKL.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah ikut
membantu penulisan baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Saya menyadari bahwa laporan ini tidak akan lepas dari kekurangan dan
kesalahan, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam pengembangan dimasa datang dan bermanfaat bagi
iv
pembacanya, serta m a h asi sw a P K L khususnya. Apabila terdapat kata-kata
yang kurang berkenan di hati para pembaca, saya minta maaf yang sebesar-
besarnya.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
ABSTRAK
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Mengenal alat-alat dalam peroses pengolahan sawit menjadi minyak CPO;
4. Meningkatkan keterampilan mahasiswa di mana pada masa Praktik Kerja
Lapangan (PKL), diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan
baik, terampil dan penuh tanggung jawab;
5. Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan mahasiswa di tuntut agar dapat
mandiri dan dewasa dalam bersikap.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
- Misi
1. Memberikan keuntungan bagi pemegang saham
2. Mensejahterakan karyawan
3. Memberikan kontribusi bagi negara
3
hubungan organisasi yang didalamnya terdapat tugas, wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing yang mempunyai hubungan dalam beberapa kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Setiap organisasi haruslah membuat suatu sistem
organisasi yang baik agar pelaksana yang terlibat didalamnya dapat mengetahui
dengan jelas tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya. Adapun yang
dimaksud dengan wewenang dan struktur organisasi adalah kekuasaan untuk
memerintah orang lain guna melaksanakan atau tidak menggunakan suatu
kegiatan.
Wewenang merupakan kunci bagi tugas-tugas manajerial dan merupakan
dasar tanggung jawab, kesatuan inilah mempersatukan organisasi perusahaan.
sedangkan tanggung jawab timbul dalam hubungan antara atasan dengan
bawahan, dimana bawahan menerima kewajiban untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh atasannya. Selain itu, dalam struktur organisasi juga memeberikan
gambaran mengenai batasan pertanggung jawaban yaitu pelaporan hasil pada
atasan yang berwenang. pelaporan ini penting krena memungkinkan dilakukannya
sejumlah pengukuran guna menentukan sejauh mana pencapaian sasaran dalam
satuan, jumlah, mutu, dan biaya.
Struktur organisasi pada PT. Rohul sawit Industri dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Kepala wilayah
2. Manajer pabrik (factory manager)
3. Asisten kepala
a. Kepala seksi
b. Gudang
c. Security
d. Personalia
4. Asisten C E
5. Asisten MTC/Traksi
6. Asisten Sortasi
7. Asisten proses
8. Asisten labor
9) Asisten komersial
4
Adapun uraian tugas dari bagian-bagian diatas adalah sebagai berikut:
1. Kepala Wilayah
a. Memimpin dan mengatur seluruhkegiatan yang ada diwilayahnya
b. Bertanggungjawab kepada direktur atas seluruh kegiatan diwilayahnya
2. Manajer Pabrik
a. Bertanggung jawab meninjau dan memotivasi pelaksanaan sistem
manajemen mutu melalui daerah operasi
b. Memonitor realisasi dan mengevaluasi rencana mutu proyek
c. Menjelaskan atau mengklarifikasi system manajemen mutu pada
personel atau staff dibawahnya
d. Melaporkan secara benar dan sistematis tentang pelaksanaan
manajemen mutu kepada kepala wilayah perusahaan.
3. Asisten Kepala
a. Mengawasi dan meninjau pelaksanaan kegiatan pada gudang
b. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan bagian kepala administrasi
c. Mengawasi serta memotivasi pekerjaan security
d. Mengawasi dan memberikan masukan atauoun saran terhadap kerja
bagian personalia.
4. Asisten C E (Civil Engineering)
a. Bertanggung jawab dalam menanagani pekerjaan perusahaan bagian
bangunan
b. bertanggung jawab dalam bidang sarana perusahaan
c. Bertanggung jawab dalam bidang infrastruktur
5
6. Asisten Sortasi
a. Mengontrol buag kelapa sawit yang masuk apakah layak diterima di
pabrik atau tidak
b. Mengontrol penurunan Tandan Buah Sawit (TBS) ke pabrik
7. Asisten Proses
a. Mengontrol hasil proses supaya mendapat hasil yang optimal
b. Membimbing anggota proses dalam waktu bekerja
8. Asisten Labor
a. Meneliti seberapa banyak bahan kimia yang dipakai dalam pengolahan
sekian ribu ton TBS
b. Mengontrol hasilnya proses dengan cara mengambil sampel atau
contoh berupa CPO
9. Asisten Komersial
a. Mencari Suplier atau pemasok yang bersedia untuk menjual TBS ke
perusahannya
b. Mencari pembeli dari hasil produksi
6
b. TBS masuk ke dalam loading ramp (Alat untuk menjatuhkan buah
kedalam Lorry). Satu lorry berkapasitas tujuh ton TBS. lorry adalah
alat untuk memasukkan TBS kedalam stasiun Boiler (Rebusan)
c. Rebus TBS selama lebih kurang 90 menit, dimana dalam satu boiler
berkapasitas lima lorry atau 35 ton TBS
d. Selanjutnya masuk ke stasiun tippler, buah yang udah direbus akan
diproses ditresser untuk di press
e. Stasiun Press (pengambilan minyak), memisahkan minyak dengan biji
f. Stasiun klarifikasi, yaitu untuk memisahkan minyak dengan air dan lumpur
agar minyak menjadi bersih.
g. Minyak yang sudah bersih masuk ke tangki penampungan
h. Biji sawit (inti) masuk ke stasiun kernel untuk dibersihkan menggunakan
Calcium Carbonat.
7
BAB III
URAIAN KEGIATAN
8
Gambar 3.1 jembatan timbang
- Sortasi
- Loading ramp
9
akan di cacah dan selanjutnya di tuang ke setiap Lori perebusan. Lori rebusan
adalah tempat buah kelapa sawit yang akan direbus
- Transfer Carriage
- Jembatan Rebusan
- Rebusan (Sterilizer)
Rebusan (sterilizer) adalah alat yang digunakan untuk melakukan perebusan,
dimana alat ini merupakan bejana uap bertekanan yang digunakan untuk merebus
TBS dengan uap (steam). Untuk menjaga tekanan dalam rebusan tidak melebihi
tekanan kerja yang diizinkan, rebusan diberi katup pengaman (safety valve).
Tahap pertama setelah dari transfer cariage yang harus dijalani oleh buah
kelapa sawit dalam rangka pengolahan untuk memperoleh minyak dan inti sawit
10
adalah proses perebusan atau lazim disebut sterilizer. Pengoperasiannya sudah
digunakan secara komputerisasi yang tersinkron dengan boiler dan BVP ( Back
Vessel Pressure ). Uap yang digunakan adalah saturated steam dengan tekanan 2,8
– 3,0 kg/cm2 dan pada suhu 1400C sudah cukup untuk membunuh enzim lipase.
- Thereser Drum
Thereser Drum adalah drum berputar dengan kecepatan 21 – 24 rpm yang
dilengkapi dengan kisi – kisi yang berfungsi untuk memisahkan brondolan dari
janjangan. Dan akan dibawa oleh Top Cross Conveyor dan membagi brondolan
tersebut ke digester dan press.
11
Gambar 3.8 Thereser Drum
- Klarifikasi
12
Di proses ini minyak hasil press akan di lakukan pemisahan minyak dan
sludge. Untuk pemisahan ini menggunakan cara sentrifugal Karna di dalam minyak
ini masih terdapat air dan zat padat di dalamnya. Minyak disini masih belmu
memenuhi standart untuk dijual. Sehingga akan memerlukan proses lanjutan yang
berupa proses penernihan minyak menggunakan oil purifier machine atau mesin
pembersih minyak.
13
BAB IV
PEMBAHASAN
PENGOPERASIAN DAN MENGATASI MASALAH DI
STASIUN REBUSAN (STERILIZER)
14
- Menurunkan Kadar Air
Proses Sterilisasi buah dapat menyebabkan penurunan kadar air buah dan inti,
yaitu dengan cara penguapan baik dari dalam saat direbus maupun saat sebelum
dimasukkan ke Tressing. Interaksi penurunan kadar air dan panas dalam buah akan
menyebabkan minyak sawit dari antara sell dapat bersatu dan mempunyai
viskositas yang rendah sehingga mudah dikeluarkan dalam proses pengempaan
(proses ekstraksi minyak).
DOOR
SWITCH
BEJANA STERILIZER
KONDENSAT
15
1. Katub Pengaman (Safety valve)
2. Pipa uap dari BPV (Back Pressure Vessel) ke Perebusan (Pipa Steam)
Gambar 4.2 Pipa uap dari BPV (Back Pressure Vessel) ke Perebusan
(Pipa Steam)
yaitu berfungsi sebagai penghantar dan pembagi steam di setiap katub
masuk sterilizer.
16
4. Katub keluar (Exhause valve)
17
7. Tabung/ Bejana Perebusan (Sterilizer)
18
3. Bukalah condensate valve, kemudian masukkan uap kedalam sterilizer dengan
membuka Steam In Let Valve, maka uap akan masuk dan keluar ke atmosfere
bebas melalui condensate valve yang terbuka membawa serta udara yang berada
didalam sterilizer. Proses ini berlangsung selama 2 menit dan dinamakan
Aerasi.
4. Setelah mencapai 2 menit, condensate valve ditutup namun Steam In Let Valve
masih terbuka sehingga tekanan uap didalam sterilizer akan naik perlahan-lahan
hingga mencapai 2,5 bar, tekanan 2,5 bar ini dapat dicapai 15-20 menit.
5. Setelah tekanan mencapai 2 bar, tutup steam in let valve dan segera buka
condensate valve untuk membuang kondensate yang terbentuk serta membuang
udara yang masih terjebak dengan tekanan tinggi selama 2 menit
6. Selanjutnya dengan masih yang sama hanya menambahkan membuka exhause
dan menutup Inlet agar membuang uap dan udara yang digunakan pada puncak
pertama. tekanan uap akan menuju nol (sekitar 0,2 bar). Jika ini sudah dilakukan
maka terciptalah puncak 1.
7. Selanjutnya tutup exhause dan biarkan condensate dan inlet terbuka agar steam
kembali masuk dan keluar udara dan air sisa selama puncak 1 berlangsung.
Condensate tersebut hanya di buka hingga 2 menit.
8. Selanjutnya condensat valve ditutup kini hanya in let valve saja yang terbuka
biarkan sampai mencapai tekanan maximum yaitu + 3 bar, penaikan tekanan ini
memakan watu sekitar 15 menit dan biarkan tekanan tersebut berlangsung di
tambah waktu 30 menit yang di sebut holding time. Namun kenyataannya,
tekanan uap tidak stabil sempurna, sehingga waktu untuk puncak ke-2 ini perlu
ditentukan sesuai masing-masing PKS. Dalam kondisi normal selama-lama nya
proses perebusan holding time tidak lebih dari30 menit.
9. Saat menunggu 30 menit di holding time, sekitar 15 menit kita lakukan
pembuaangan air yang ada di sterilizer dengan membuka katup condensate
selama 3 menit dan menutupnya kembali.
10. Setelah holding time selesai selanjutnya buka condensate kembali untuk
mengurangi tekanan tinggi tersebut selama 5 menit. Dan selanjutnya membuka
exhause dan menutup inlet agar uap yang ada di sterilizer habis sampai
tekanannya 0 bar.
19
11. Pastikan tekanan didalam sterilizer sudah nol dengan melihat di panel control,
biasanya jika sudah sampai 0 bar maka Lampu sensor pintu akan hidup yang
menandakan sudah aman untuk di buka.
12. Lakukan prosedur dari awal untuk merebus buah sawit untuk siklus berikutnya.
20
4.4 Pemeliharaan dan Perawatan Sterilizer
4.4.1 Pemeliharaan Sterilizer
Tabel 4.2 Pemeliharaan Sterilizer
2 bulan dan
Harian Bulanan Tahunan
6 bulan
1. Periksa bautbaut 1. Bearing-bearing 1. Bearing dibuka 1. Satu tahun roda
Klem. roda dilumasi. dan diganti yang aus
2. Periksa peralatan 2. Ring untuk minyak pelumas direbuild atau
gandengan. tuang pada baru. ganti baru.
3. Sortir yang baik basket diperiksa, 2. Kalau bearing 2. Bagian
Operasinya. jika aus harus longgar diganti onderstel yang
4. Bersihkan dari dilas. baru. aus distel.
Kotoran.
21
Hidrolik Pengecekan sistem hidrolik pada door lock, jembatan
roli dan pintu sebelum beroperasi dan oli hidrolik
harus dalam keadaan penuh. Perawatan yang sering
dilakuakan terhadap hidrolik yaitu pada motor pump
hidrolik.
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT. Rohul Sawit Industri selama
2 bulan, penulis dapat merasakan bagaimana bekerja disebuah perusahaan dan
terjun langsung kedunia kerja khususnya industry. Penulis juga dapat
mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah.
Pada laporan ini penulis mengambil judul “PENGOPERASIAN DI STASIUN
REBUSAN (STERILIZER)” yang didalamnya akan membahas seputar
pengoperasian dan juga sistem perebusan untuk pengaruh pendapatan suatu pabrik.
Selain mengetahui pengoperasiannya disini juga akan dijabarkan secara singkat
setiap setasiun yang ada di Pabrik PKS PT. Rohul Sawit Industri.
5.2 Saran
Ada beberapa saran dari penulis selama PKL di PT. Rohul Sawit Industri yaitu
sebagai berikut :
1. Berikan kesempatan dan kepercayaan lebih bagi mahasiswa yang praktek kerja
lapangan untuk bekerja sehingga mahasiswa dapat mengembangkan ilmu yang
telah didapatkan selama kuliah
2. Manfaatkan dengan baik peralatan kesehatan keselamatan kerja yang telah
disediakan perusahaan untuk mencegah kecelakaan kerja
3. Gunakan kelengkapan fasilitas kerja yang disediakan perusahaan supaya
pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih baik dan lancer
4. Laporan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perawatan dan
pengoperasian sterilizer khususnya di PT. Rohul Sawit Industri
23