Oleh :
i
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Oleh :
ii
LEMBARAN PENGESAHAN PERUSAHAAN
Ditetapkan di : Mojokerto
Tanggal : 11 Oktober 2017
Pembimbing Lapangan
Sugandi
iii
LEMBARAN PENGESAHAN TEKNIK MESIN
Ditetapkan di : Mojokerto
Tanggal : 11 Oktober 2017
Mengatahui,
Kaprodi Teknik Mesin Dosen Pembimbing PKL
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas perkenannya tugas Praktek Kerja Lapang I di PG. Djombang Baru telah
Penulis sangat menyandari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,
Dengan selesainnya Praktek Kerja Lapangan ini, maka tak lupa penulis sampaikan
2. General Manager
4. Pembimbing Pratikum
Atas segala bantuan, bimbingan, pengarahan yang telah penulis terima selama
praktek di PG. Djombang Baru. Tak lupa penulis mohon maaf atas tingkah laku
v
1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Majapahit
Yang telah memberi bekal, petunjuk serta pengarahan hingga tugas PKL dan
vi
DAFTAR ISI
vii
3.2.6 Stasiun Pengemasan ...........................................................23
BAB IV METODE PRAKTEK .............................................................................24
4.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ..........................................................24
4.2 Tahapan Pelaksanaan ...........................................................................24
4.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................24
BAB V PROSES PENGKRISTALAN GULA DENGAN PENDINGINAN
MESIN PALUNG PENDINGIN ...........................................................................26
5.1 Pengertian Umum Pengkristalan Gula .................................................26
5.1.1 Data Tingkat Kristalisasi ....................................................30
5.2 Pengertian Mesin Palung Pendingin.....................................................31
5.2.1 Bagian – bagian Dari palung pendingin .............................32
5.2.2 Fungsi Palung pendingin ....................................................32
5.3 Data Palung Pendingin .........................................................................34
5.4 Operasional pendinginan masakan .......................................................35
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................36
6.1 Simpulan...............................................................................................36
6.2 Saran .....................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................38
LAMPIRAN ...........................................................................................................39
viii
DAFTAR TABEL
TABLE 5.1 DATA TINGKAT KRISTALISASI ..................................................30
TABLE 5.2 DATA PALUNG PENDINGIN .........................................................34
ix
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 3.1 FLOW SHET PROSES PEMBUATAN GULA ...........................20
GAMBAR 5.1 BAGIAN STASIUN KRISTALISASI ..........................................27
GAMBAR 5.2 PALUNG PENDINGIN ................................................................32
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
adalah dengan cara praktek kerja lapangan yang berkaitan dengan bidang studi
yang telah ditempuh di perguruan tinggi. Selain itu, dengan melakukan praktek
Praktek kerja lapangan merupakan salah satu mata kuliah teknik mesin
yang wajib ditempuh disemester ini untuk memenuhi syarat mengikuti mata
kuliah tugas akhir. Hal ini dimaksudkan untuk mencetak sumber daya manusia
yang memahami ilmu pengetahuan secara teori serta mampu mengaplikasikan dan
teknologi mekanisme industri sangat penting bagi setiap mahasiswa, maka dengan
adanya praktek kerja lapangan kita mendapat ilmu yang tidak dapat diperoleh dari
1
2
Jombang ini adalah untuk menganalisa seluruh kegiatan di dalam pabrik meliputi :
sheet.
beberapa stasiun.
di pabrik gula?
sebagai berikut :
Dalam pelaporan Praktek Kerja Lapangan ini dibagi dalam beberapa bab,
BAB I : Pendahuluan
menjadi objek dari bahasan kerja praktek ini. Selain itu juga
Palung Pendingin
Pabrik gula Djombang baru berdiri pada tahun 1895. Dalam sejarahnya PG
Djombang baru mempunyai 2 periode yaitu periode sebelum dan sesudah diambil
Sebelum diambil alih PG Djombang baru dimiliki oleh Belanda atas nama
direksi dan di pabrik gula diubah menjadi badan hukum yang dipimpin oleh
Tahun 1968 yang berisi : BPN – PPN gula dibubarkan dan di daerah-daerah
dibentuk direksi PPN yang berbadan hukum sendiri dan nama PNP XXI
Gatoel
5
6
Surabaya ) dengan PNP XXII ( karesidenan Kediri ) yang berdiri dari 5 pabrik
Visi perusahaan
kelas dunia yang merupakan pusat keunggulan industri serta menjadi organisasi.
Misi perusahaan
manusia.
sasaran yang harus dicapai. Tujuan yang ingin dicapai PG Djombang baru.
telah ditetapkan.
Kecamatan : Jombang
Kabupaten : Jombang
Karesidenan : Surabaya
a. Bahan baku
Bahan baku pabrik gula ini adalah tebu yang diperoleh dari hasil
b. Penyediaan air
Dengan adanya lokasi pabrik yang dibatasi oleh 2 buah sungai dan debit
menjalankan operasinya.
Dalam hal ini air berfungsi sebagai air proses, air pengisi ketel, selain itu
c. Transportasi
d. Tenaga kerja
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja baik staf maupun non staf mudah
diperoleh. Tenaga kerja staf diatur oleh direksi, sedangkan non staf
administratur sebagi wakil direksi dari kantor pusat. Administrator dibantu oleh
struktur organisasi PG Djombang baru dapat dilihat pada lampiran dibawah ini.
10
sebagai berikut :
a. General Manager
pabrik gula
berlaku.
pupuk
sebagai berikut :
kapasitas giling.
12
tinggi.
INPRES No 9/1975.
wilayah.
produksi.
bagian pengolahan.
telah ditentukan.
efisien.
dasar anggaran.
15
modal kerja.
Bagian pembukuan
lain :
Fram maupun Off Fram. Untuk kelancaran tugas yang ada, dibagian
2008).
asia. Idaerah jawa barat disebut tiwu, didaerah jawa tengah dan jawa timur
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas : monocotyledone
Ordo : graminales
Famili : graminae
Genus : saccharum
17
18
batang tebu. Batang tebu mengandung serat dan kulit batang sebesar
12,5% dan nira sebesar 82,5%, yang terdiri dari gula, mineral, dan bahan-
bahan non gula lainya, (Gountara & Wijandi, 1985). Menurut Soerjadi
11%-19%, asam organik 0,15%, bahan lain lilin, zat warna, ikatan N, air
65%-75%.
Nira Tebu
82,5%. Kandungan utama dari nira tebu adalah sukrosa, terdapat dalam
nira tebu sebanyak 8 – 21 % dari jumlah nira tebu. Sukrosa atau gula
Nira tebu dalam keadaan segar terasa manis, berwarna coklat kehijau-
dan berlendir. Apabila nira telambat dimasak biasanya warna nira akan
menyengat. Kondisi dan sifat-sifat nira ini akan menentukan sifat dan
nira terdiri atas 73-76% air, 11-16% serat, dan 11-16% padatan-padatan
Reece (2003), menyatakan bahwa komposisi nira tebu tidak akan selalu
Kondisi dan sifat-sifat nira akan menetukan sifat dan mutu produk
yang dihasilkan. Nira mempunyai rasa manis berbau harum dan tidak
terdapat bahan lain seperti protein, lemak,air, dan pati (Gountara &
Wijandi, 1985).
dalam nira tebu yaitu terdiri dari bahan gula (sukrosa, glukosa, fruktosa,
20
gula seperti protein, pati, polisakarida terlarut, lilin, lemak, dan fosfolipid.
IV, dan V dilakukan penambahan air imbibisi dengan suhu 70°C. Hasil
sehingga kadar air turun dan gula yang hilang menjadi sedikit dengan
nira kental. Nira encer dari stasiun pemurnian masuk ke pemanas III
III dan nira kental III. Pada evaporator IV digunakan tekanan 40 cmHg
50°C - 55°C.
kristalisasi ini bertujuan untuk membentuk kristal gula. Hasil dari tiap
dan stroop C. Hasil dari setiap pan dialirkan dengan pipa menuju
stasiun puteran agar dapat dipisahkan antara gula dan larutan / stroop.
23
klare, dan tetes). PG. Djombang Baru memiliki 2 jenis puteran yaitu
getar. Pada tahap ini terjadi proses pengeringan gula. Talang getar
dilengkapi dengan pipa udara dingin, pipa udara panas, dan juga pipa
dilakukan dengan karung sak dengan berat 50 kg netto, dan ada pula
tahan terhadap air dan kelembaban (Coles et al., 2003) sehingga sesuai
METODE PRAKTEK
Tempat pelaksanaan PKL: jl. Panglima Sudirman No.1, Desa Pulo Lor,
- Obserfasi
- Penentuan pembahasan
- Pengumpulan data
- Pengambilan kesimpulan
metode, yaitu :
a. Pengamatan lapangan
24
25
b. Wawancara
pihak atau personil yang terkait dengan system instalasi pada proses
c. Studi pustaka
Salah satu langkah dalam proses pembuatan gula adalah kristalisasi. Proses
kristalisasi merupakan salah satu pekerjaan proses agar mendapatkan bahan murni
yang berupa gula Kristal yang berwarna putih, berbentuk padat, sehingga gula
terdiri atas larutan induk dan Kristal gula. Campuran dari larutan induk dan
Kristal tersebut biasanya disebut masakan atau dalam bahasa prancis disebut
Proses kristalisasi terjadi di dalam suatu pan masak, yang proses kerjanya
dilakukan pada suasana atau kondisi vakum ( hampa udara ). Disamping itu,
proses kristalisasi dilakukan secara single efek ( badan tunggal ), jadi berbeda
dengan kegiatan dalam pan penguapan yang dilakukan secara multiple effect (
mejadi Kristal.
26
27
Nira kental hasil proses penguapan memiliki kekentalan 60% brik -65%
brik atau kadar air 35% - 40%. Untuk itu nira kental masih diuapkan lebih lanjut
nira kental diberi SO2 terlebih dahulu agar Kristal yang dihasilkan warnanya
putih.
terkandung dalam nira kental sampai menjadi lewat jenuh yang dilakukan pada
suasana vacuum (60 cmHg – 63cmHg) agar kerusakan gula karena pengaruh suhu
1. Masakan A = HK > 83
2. Masakan B = HK 76 – 80
3. Masakan C = HK 70 – 72
4. Masakan D = HK 59 – 60
atau bibitan C.
1. Larutan encer
29
2. Larutan jenuh
baru dapat menempelkan diri pada Kristal yang telah ada, daerah ini
telah mampu membentuk inti Kristal apabila terdapat atau hadir Krista
yang lain.
30
sebelum diproses lebih lanjut, dan sebagai tempat terjadinya kristalisasi lanjut.
Proses kristalisasi lanjut terjadi karena penurunan suhu sehingga kelarutan akan
menurun dan molekul – molekul suchrosa dari larutan induk akan menempel/
maksud :
1. Sirip pengduk
2. Roda gigi
3. Roda pulli
4. Pintu pengeluaran
5. Tempat kamprat
6. Poros pengadul
turun.
roda pulli
33
pulli.
Masakan yang baru turun dari pan masih memiliki suhu ± 65 - 70ºC, maka
yang diperoleh tidak akan dikristalkan lagi. Pendinginan dapat mencapai suhu ±
40 - 45ºC. suhu yang lebih rendah tidak berguna karena dapat menaikkan
viskositas sehingga sulit di putar. Waktu pendingin untuk masakan D agak lama
6.1 Simpulan
2. Dalam proses pemurnian nira kotor yang telah disaring akan ditapis
organik.
nira jernih sampai pada kekentalan tertentu sehingga nira siap untuk di
kristalkan.
induk, dimana Kristal dijadikan sebagai gula produk dan larutan induk
dan 15 hari untuk terus memantau kualitas jalannya proses pabrikasi dalam
Procedure).
36
37
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat di berikan kepada PG. Djombang Baru untuk
bekerja.
bahan – bahan kimia dapat terjaga baik guna sebagai bahan pembantu
proses agar menghasilkan gula yang sesuai dengan standart yang telah
ditetapkan.
38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Spesifikasi mesin kristalisasi
Palung 8 = 270 hl
1212,12 hl Tebu 3.000 TCD
Masakan C %
Palung 9 = 220 hl Tebu 8%
Total Palung C = 490 hl 1.212 hl
Kurang
Nama
No Alat Tersedia Kebutuhan Perhitungan 3000 TCD
Pan
1 Masak VP 1 = 200 m2 Tebu = 3.000 TCD
= 38,18 m3/jam
LP Mas A =
1330 m2 901,091 m2 Lama Masak = 4 jam
LP Mas C =
200 m2 200,455 m2 V = Masakan A x Lama masak
LP Mas D =
400 m2 245 m2 = 152,72727 m3
S = V x 5,9
= 901,09 m2
= 13,64 m3/jam
= 40,91 m3
41
Agama : Islam
Fakultas : Teknik
Nim : 5.14.04.07.0.021
Semester : 7B (Pagi)
Kab. Gresik.
Telp. : 083134605684
E-mail : krisnaduwi82speed@gmail.com
42