EKONOMI MANAJEMEN
2020
Menyetujui
Ketua Program Studi Fakultas Ekonomi Ketua Pelaksana Kegiatan
(Ir. Made Sastra Wibawa, M.Erg) (Ni Made Satya Utami, S.E, M.M)
NPK. 826 390 178 NIP. 827 815 439
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………....i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………..………………………………..1
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………………………. 10
“Sate JAMPUT ( Jamur Tiram Putih) Sebagai Jajanan Inovasi dan Kaya Gizi”
Anak muda zaman sekarang tidak lepas dari yang namanya jajanan. Jajanan sudah
menjadi makanan ringan sehari-hari dan telah menjadi budaya masyarakat. Jajanan sekarang,
kebanyakan masih belum memenuhi kriteria gizi yang baik. Padahal, menurut Zulaikhah
(2005) dalam jurnal Kandungan Gizi Jamur Tiram dikettahui bahwa jajanan yang baik dapat
memberikan asupan energi (22.5%), protein (35,6%), Fe(42,1%), vitamin A (31,3%), dan
vitamin C (37,3%).
Ada macam-macam bahan yang dapat diolah sebagai jajanan, antara lain yang berasal
dari hewan dan nabati. Sebagian besar jajanan diolah dari bahan hewani, padahal sebagian
bahan dari hewani mengandung kolestrol (rambak dan cilok), sehingga berpengaruh buruk bagi
kesehatan. Pengolahan jajanan sebagian besar menggunakan minyak goreng/digoreng,
sehingga menambah resiko kolestrol tinggi.
Tidak demikian dengan bahan nabati, bahan yang berasal dari nabati hampir tidak ada
yang mengandung kolestrol sehingga aman dikonsumsi oleh tubuh. Banyak sekali contoh
jajanan yang berbahan baku nabati, seperti kripik gadung, kripik talas, dan kripik sukun. Jamur
crispy juga termasuk dalam jajanan yang berasal dari nabati. Meskipun jamur memiliki
kandungan gizi yang baik (jamur tiram putih), tapi jika pengolahannya tidak sesuai maka
kandungan gizi dalam jamur akan berkurang. Kebanyakan sekarang, pemanfaatan jamur tiram
putih diolah menjadi crispy (digoreng), sehingga kandungan gizi jamur akan berkurang dan
juga akan menambah kolestrol yang berasal dari minyak goreng tersebut.
Masyarakat yang mengonsumsi jajanan dipasaran dapat dikatakan tidak stabil, hal
tersebut dikarenakan belum banyaknya inovasi jajanan baru yang sehat, sehingga masyarakat
terasa bosan dan beralih ke makanan berat. Hal inilah yang akan membuat peluang pasar
jajanan-jajanan sehat yang berinovasi baru terbuka lebar. Salah satu cara yang dapat
mengalihkan perhatian masyarakat adalah membuat jajanan yang memiliki kandungan gizi
tinggi, tetapi harganya dapat dijangkau masyarakat dengan pengolahan dan pengemasan yang
sehat.
Komposisi jajanan yang akan disajikan adalah jamur tiram putih yang dioah menjadi
sate jamur dengan berbagai macam bumbu seperti barbeque, bumbu sate asli, balado dan lain-
lain. Cara pengolahan dibakar (seperti sate pada umumnya) agar cita rasa dan aroma terjaga
dan bebas kolestrol (non minyak goreng) dengan kemasan yang ramah lingkungan
(menggunakan daun pisang). Kandungan gizi dan khasiat jamur tiram memiliki kadar protein
yang tinggi dengan asam amino yang lengkap, termasuk asam amino esensial yang dibutuhkan
manusia.Selain itu jamur tiram mengandung vitamin B1, B2 dan beberapa garam mineral dari
unsur-unsur Ca,P,Fe,Na dan K.Kandungan serat jamur mulai 7,4% sampai 27,6% sangat baik
bagi pencernaan.
No Komposisi Prosentase(%)
1 Protein 27
2 Karbohidrat 58
3 Abu 9,3
4 Lemak 1,6
5 Serat 11,5
6 Kalori 265,5 kl
Berdasarkan fakta tersebut jajanan inovasi sate “JAMPUT” yang bernilai gizi tinggi
dan bebas kolestrol dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat serta
membuka peluang menjadi jajanan favorit baru masyarakat, karena masih minimnya produk
olahan jamur.Oleh karena itu, kami memilih jamur selain sebagai inovasi baru juga ingin
berperan dalam menjaga kesehatan banyak masyarakat khususnya di kota Jember dalam bentuk
jajanan yang sehat dan bergizi tinggi.
C. PERUMUSAN MASALAH
1. Minimnya jajanan sehat dan kaya gizi yang belum mencukupi kebutuhan energi harian.
2. Jamur tiram putih kaya protein nabati dan kalori belum banyak dimanfaatkan sebagai
jajanan.
3. Konsep penyajian produk yang kreatif dan ramah lingkungan sehingga meningkatkan
selera konsumen.
D. TUJUAN PROGRAM
1. Meningkatkan nilai jual jamur tiram putih sebagai pangan sehat dan kaya gizi.
2. Menambah keragaman pangan yang sehat dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
3. Meningkatkan keterampilan (softskill) berwirausaha.
4. Membantu asupan energi harian.
Produk yang dihasilkan adalah sate jamur tiram putih. Sate jamur tiram putih yang
dibuat menyajikan variasi menu jamur yang sehat, murah, dan kaya gizi. Sate Jamur tiram putih
ini diharapkan nantinya dapat dijalankan oleh mahasiswa dan memiliki keuntungan bisnis yang
menjanjikan.
F. KEGUNAAN
6. Dapat mengenal sebuah produk jajanan Sate Jamur Tiram Putih “JAMPUT”.
Rencana usaha ini awalnya memiliki tujuan yang baik untuk masa depan kami.
Tujuannya selain ingin mendapat keuntungan dan tambahan uang saku, usaha ini diharapkan
dapat meringankan beban orang tua kita sehingga tidak perlu membiayai uang saku, lalu ingin
memperbaiki kondisi gizi masyarakat di Jember lewat jajanan ini, karena secara manusiawi,
masyarakat Jember memiliki tingkat ketertarikan tinggi akan suatu inovasi jajanan.
1. Product (Produk)
Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan jamur tiram sebagai bahan
pangan alternatif. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah mengangkat keunggulan jamur
sebagai sumber protein nabati serta karbohidrat yang lebih mudah dicerna dan lebih murah.
“Sate Jamput” memiliki beberapa variasi rasa,yaitu:
2. Price (Harga)
Sate jamur tiram putih ini dijual dengan harga Rp 5000 per porsi. Penentuan harga Rp
5000 per porsi dengan pertimbangan bahwa sasaran utama produk satu jamur adalah
mahasiswa dan masyarakat kalangan menengah ke bawah, sehingga harga jual yang tidak
terlalu tinggi akan membantu memperlancar proses penjualan. Harga tersebut juga ditentukan
berdasarkan perhitungan dengan biaya produksi Sate Jamput, sehingga telah diperhitungkan
besarnya nilai keuntungan yang akan diperoleh.
Tempat produksi sate jamput ini di Jalan Kyai Mojo II No.40 dengan pertimbangan
bahwa lokasi tersebut strategis dan dekat dengan pasar tradisional, sehingga mempermudah
dalam mengakses bahan baku.
4. Promotion (Promosi)
Secara umum, dalam memasarkan produk yang baru, maka sektor promosi merupakan
hal yang sangat penting untuk kami perhatikan. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
mempromosikan produk kami yaitu:
Penyebaran informasi secara langsung dilakukan oleh kelompok “Sate Jamput” dengan
cara promosi dari mulut ke mulut. Cara promosi demikian dimulai pada teman-teman kami.
Dengan begitu, diharapkan dapat memberi kejelasan produk yang lebih efektif dan setelah itu,
diharapkan konsumen akan dapat menyebarkan keunggulan produk kami kepada lebih banyak
orang.
Pemberian informasi secara tidak langsung dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan,
diantaranya penyebaran brosur dan leaflet, penempelan poster, pemasangan spanduk, dan
pemasangan banner produk “Sate Jamput” akan menggambarkan keunggulan produk kami
dalam media promosi tersebut yang secara otomatis juga akan menyertakan nomor telepon
untuk memudahkan konsumen yang akan meminta pesanan.
Sate Jamput menggunakan sumber daya manusia untuk membuat dan memasarkan
produknya. Tanpa adanya manusia, Produk Sate Jamput tidak akan bisa dibuat dan dipasarkan.
Sate Jamput dibuat dan dipasarkan oleh 4 orang yang semuanya merupakan anggota dari
pembuatan PKM Kewirausahaan ini. Konsumen sebagai pembeli berinteraksi dengan pembuat
dan pemasar sate jamput sehingga menciptakan kondisi jual beli.
Sate Jamput dalam pemasarannya memiliki beberapa ciri-ciri. Ciri tersebut adalah
perbedaan dalam sistem pengemasan yang menggunakan plastik mika. Daun pisang digunakan
untuk lapisan dalam plastik mika untuk menjaga cita rasa dan aroma yang khas.
7. Process (Proses)
Proses pembuatan Sate Jamput dilakukan secara manual dengan menggunakan tusuk sate.
Penggunaan tusuk sate dipilih karena tusuk sate merupakan bahan yang ekonomis dan dapat
dikatakan menarik bagi konsumen. Penggunaan tusuk sate juga berdasarkan alasan bahwa pada
umumnya sate selalu menggunakan tusuk sate.
1. Pra Produksi
a. Tahap Perencanaan
Hal pertama yang dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu survey pasar yang
dilakukan sebagai langkah awal dalam memulai sebuah usaha. Tujuan dilakukannya
survei adalah untuk mengetahui kondisi pasar, minat konsumen, dan perencanaan
inovasi lebih lanjut.
Hal kedua yang perlu dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu melakukan studi
kelayakan terhadap usaha yang akan dijalankan. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui apakah kegiatan ini memiliki prospek yang menguntungkan dan memiliki
prospek jangka panjang.
b. Tahap Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah meliputi persiapan dalam pemilihan dan
penyediaan tempat serta sarana dan prasarana untuk menunjang proses produksi.
Persiapan dan pengadaan bahan baku serta bumbu-bumbu untuk langkah awal memulai
suatu usaha. Persiapan bahan baku yang lengkap akan memudahkan saat proses
produksi seuatu usaha.
c. Tahap Pengadaan Produk
Pembuatan sampel barang diperlukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kualitas
suatu produk sebelum nantinya dipasarkan dalam jumlah besar. Dalam pembuatan
tester, hal yang perlu dilaksanakan untk mengetahui cita rasa produk, pengemasan
produk, takaran produk per sajian serta penampilan produk. Sampel yang telah dibuat
kemudian dibuat sebagai acuan untuk mengenali selera masyarakat dan dapat dijadikan
sebagai tolok ukur produk yang bagaimana yang sesuai dengan selera masyarakat.
2. Produksi
3. Pasca Produksi
a. Tahap pelaporan
Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan yang berada pada tahap pasca
produksi. Tahap pelaporan berisikan laporan data kegiatan mulai dari tahap pasca
produksi dan tahap produksi dengan durasi waktu tertentu. Tahap pelaporan ditujukan
untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan yang didapat, sehingga
diperoleh data yang akurat sebagai bahan evaluasi.
5. Manajemen Organisasi
Kegiatan PKM ini direncanakan berlangsung 4 bulan. Rencana program ini tertera pada
tabel dibawah ini :
1. Pembelian alat
Pembelian bahan
2.
Riset pasar
3.
Pembuatan kemasan
4.
Produksi,pemasaran,
5. evaluasi, dan konsultaasi
Promosi
6.
Pembuatan pamphlet
7.
Pembuatan laporan
8.
9. Penyerahan laporan
J. BIAYA
Harga
Jumlah Biaya
No Jenis Pengeluaran Volume Satuan
(Rp)
(Rp)
1. Etalase/Gerobak 1 pcs Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000
2. Wadah 1 pcs Rp. 60.000 Rp. 60.000
3. Pisau 1 pcs Rp. 15.000 Rp. 15.000
4. Lemari pendingin 1 pcs Rp. 1.800.000 Rp. 1.800.000
5. Teplon pemanggangan 1 pcs Rp. 125.000 Rp. 125.000
6. Spatula 1 pcs Rp. 70.000 Rp. 70.000
7. Kompor dan tabung gas 1 pcs Rp. 450.000 Rp. 450.000
8. Penjepit makanan 2 pcs Rp. 80.000 Rp. 80.000
9. Meja dan kursi 1 pcs Rp. 500.000 Rp. 500.000
10. Peralatan lain 1 pcs Rp. 50.000 Rp. 50.000
Total Rp 5.650.000
Tabel 2. Biaya Variabel Perbulan
Harga
Jumlah Biaya
No Jenis Pengeluaran Volume Satuan
(Rp)
(Rp)
1. Roti burger 1000 bks Rp. 2000 Rp. 2.000.000
2. Margarin 1toples Rp. 55.000 Rp. 55.000
3. Sosis burger ayam 20 kg Rp. 20.000 Rp. 400.000
4. Daging sapi asap 15 kg Rp. 40.000 Rp. 600.000
5. Saos Barbeque 5pcs/330ml Rp. 15.000 Rp. 75.000
6. Paprika merah 10 buah Rp. 5.000 Rp. 50.000
7. Keju mozarela 4 pcs Rp. 40.000 Rp. 160.000
8. Cabai hijau 2 kg Rp. 40.000 Rp. 80.000
9. Sayur selada 5 kg Rp. 17.000 Rp. 85.000
10. Saos sambal dan mayones 2pcs/1500ml Rp. 38.000 Rp. 76 .000
11. Kemasan shihlin 1000 pcs Rp. 200 Rp. 200.000
Total Rp. 3.781.000
Harga
Jumlah Biaya
No Jenis Pengeluaran Volume Satuan
(Rp)
(Rp)
1. Transportasi (keperluan 1 bulan Rp. 300.000 Rp. 300.000
pembelian bahan baku )
Total Rp. 300.000
Harga
Jumlah
No Jenis Pengeluaran Volume Satuan
Biaya (Rp)
( Rp)
1. Biaya sewa tempat 1 bulan Rp. 800.000 Rp. 800.000
2. Biaya listrik dan air 1 bulan Rp. 400.000 Rp. 400.000
3. Biaya promosi 50 pcs Rp. 1.000 Rp. 50.000
Besarnya anggaran yang diperlukan = Rp. 5.650.000 + Rp. 3.781.000 + Rp. 300.000 +
Rp. 1.250.000
= Rp. 10.981.000
ANALISIS KEUNTUNGAN
Pendapatan per bulan = Rp. 18.000 x 900
= Rp.16.200.000
Jadi besarnya laba / keuntungan = Pendapatan – Anggaran
= Rp. 16.200.000 – Rp. 10.981.000
= Rp. 5.219.000
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Dosen Pembimbing
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD BARUNA SMPN 2 Sukawati SMAN 1
Sukawati
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2006-2012 2012-2015 2015-2018
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-K “Usaha Roti (PAMER) Panggang Mercon Sebagai Usaha
Mandiri Mahasiswa”.
Pengusul
7 H-indeks 1
https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=Ub
wZoD0AAAAJ&view_op=list_works&authuser=1&
sortby=title
8 Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 30 Mei 1978
9 E-mail satyakesawa@unmas.ac.id
10 NomorTelepon / HP 081338957788
11 Alamat Kantor Jln. Kamboja No 11 A Denpasar
12 NomorTelepon / Faks (0361) 262725
13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 =20 orang; S-2 =…orang; S-3 =… orang
1. Manajemen Operasional
14. Mata Kuliah yg Diampu
2. Kewirausahaan
3. Sistem Pengendalian Manajemen
5. Pengantar Manajemen
6. Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan
7. Etika Bisnis
8. Manajemen Perubahan
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
12. 2019 Passenger Performance at Ngurah Rai The Mandiri Rp. 9.000.000
Airport Indonesia
11.
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat
DIKTImaupun dari sumber lainnya.
3 Analisis Green Marketing, Psikologi dan Jurnal Ekonomi dan Vol.12, No.2, 31
Karakteristik Green Consumer & Pariwisata, Agustus 2017
Pengaruhnya Pada Keputusan Pembelian
Poduk Organik di Bali Buda
11. Passenger Performance at Ngurah Rai The International Journal of ISSN No:-2456-
Airport Indonesia Innovative Science and 2165
Research Technology
Volume 4, Issue
11, November –
2019
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya