Lapangan
Perbanyakan Tanaman.
Praktikum
z
Teknologi
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman.
KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
ii
PENDAHULUAN....................................................................................
Tujuan Praktikum..........................................................................
Kegunaan Praktikum.....................................................................
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................
10
10
10
Cara Kerja......................................................................................
10
12
Hasil...............................................................................................
12
Pembahasan...................................................................................
12
15
Kesimpulan....................................................................................
15
Saran..............................................................................................
15
16
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Halaman
18
18
18
19
5.
19
6.
19
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa macamnya
salah satunya dalam kerajaan tumbuhan. Sebagai contoh adalah buah-buahan
seperti buah mangga. Buah mangga memiliki banyak varietas yang mana terdapat
kelebihan dan kekurangan di setiap macamnya. Permintaan pasar akan varietas
unggulan dengan rasa, tekstur, aroma buah yang diminta tidak sebanding dengan
keadaan lapang yang tidak mampu menghasilkan buah sebanyak yang diminta.
Melakukan intensifikasi lahan cukup menguras biaya input lebih dari tanaman
mangga yang biasa, akhirnya sampai pada tangan konsumen dengan harga yang
tinggi. Mengetahui harga mangga yang tinggi para konsumen akan merubah
pikirannya untuk tidak menkonsumsi mangga jenis ini, dan dampaknya akan
merugikan bagi para pedagang, tengkulak, dan juga petani akan menerima harga
jual yang sangat murah dan tidak mendapat keuntungan (Tioadmaja, 2014).
Pengetahuan tentang konsep perbanyakan tanaman secara vegetatif sangat
penting untuk diketahui agar dapat dipahami pengertian perbanyakan tanaman
secara vegetatif dan membedakan pengelompokan dalam perbanyakan tanaman
secara vegetatif. Selain itu, juga perlu didukung pengetahuan tentang arti penting
dari perbanyakan tanaman secara vegetatif agar dapat dipahami perlunya
dilakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif ditinjau dari aspek anatomi,
fisiologi, dan genetik. Pemahaman tentang konsep perbanyakan tanaman secara
vegetatif juga perlu didukung dengan pengetahuan tentang teknik-teknik yang
dapat digunakan dalam perbanyakan tanaman secara vegetative (Raharja, 2012).
Tujuan Praktikum
Agar praktikan tau bagai mana cara dan prosedur melakukan stek pucuk
pada tanaman begonville.
Kegunaan Praktikum
1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum Teknologi Perbanyakan
Tanaman di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,
Medan.
2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikal test praktikum Teknologi
Perbanyakan Tanaman di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara, Medan.
3. Sebagai salah satu bahan informasi bagi yang membutuhkanya.
TINJAUAN PUSTAKA
: Plantae
Divisi
: Magnoliphyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Caryophyllales
Family
: Nyctaginaceae
Genus
: Bougainvillea
Spesies
: Bougainvillea buttiana
Bugenvil merupakan tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil
yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang
berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya.
Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya
yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.Tanaman bunga
kertas atau bougainvillea ini mempunyai bagian tanaman yang berwarna-warni.
Oleh karena itu, tanaman bougainvillea menjadi tanaman hias yang sangat populer
karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah (Harman, 2013).
Keunggulan perbanyakan ini adalah menghasilkan tanaman yang memiliki
sifat yang sama dengan pohon induknya. Selain itu, tanaman yang berasal dari
perbanyakan secara vegetatif lebih cepat berbunga dan berbuah. Sementara itu,
kelemahannya adalah membutuhkan pohon induk dalam jumlah besar sehingga
membutuhkan banyak biaya. Kelemahan lain, tidak dapat menghasilkan bibit
secara massal jika cara perbanyakan yang digunakan cangkok atau rundukan.
Untuk menghasilkan bibit secara massal sebaiknya dilakukan dengan stek. Namun
tidak semua tanaman dapat diperbanyak dengan cara stek dan tingkat
keberhasilannya sangat kecil (Itto, 2010).
Sambung pucuk/okulasi pada tanaman bougenvile dilakukan untuk
mendapatkan tanaman bougenvile yang unik dan indah. Kita dapat membuat
variasi jenis bunga dan daun dalam satu pohon. Tentu saja perlu imajinasi
tersendiri
dalam
menentukan
warna
bunga
maupun
daun
yang
akan
akan
disambungkan. Pilih cabang yang masih muda untuk disambung dan potong pada
bagian yang akan kita beri sambungan.(2)Siapkan cabang sambungan dari
tanaman bougenvile lainnya. Pilih juga cabang yang masih muda dan berdiameter
sama dengan cabang yang akan disambung tadi. potong setiap daun yang ada dan
sisakan pada bagian pucuk(3)Pada cabang bougenvile yang akan disambung iris
secara vertikal. dan pada cabang sambungan iris pada sisi kedua samping.
(4)Selipkan sambungan pada cabang yang akan disambung dan ikat sambungan
menggunakan tali rafia. jangan terlalu ketat karena batang yang kita pilih masih
muda untuk menghindari kerusakan pada sambungan.(4)Tutup sambungan dengan
plastik bening untuk menjaga kelembaban dan menghindari penguapan yang
berlebihan, satu bulan kemudian sambungan telah menyatu (Handoyo, 2012).
Salah satu bibit klonal (bibit yang diperbanyak secara vegetative) tanaman
buah yang sering dibuat oleh penangkar bibit adalah bibit sambung pucuk, yaitu
bibit yang dibuat dengan cara menyisipkan entres batang atas dari pohon indukan
terpilih ke batang bawah lokal yang dipotong pada ketinggian tertentu dan dibelah
pada bagian tengah atau bagian samping batangnya. Batang bawah biasanya
merupakan bibit yang ditanam dari biji (seedling). Beberapa alasan mengapa bibit
tanaman buah dibuat dengan cara sambung pucuk (cleft grafting / top grafting) :
lebih mudah dilakukan saat batang bawah berumur masih cukup muda tanpa perlu
menunggu batang bawah berumur cukup tua sehingga lebih efisien dari sisi waktu
penyiapan batang bawah (root stock), pertumbuhan entres yang relatif lebih cepat
dibanding cara okulasi (tempel mata), lebih efisien dalam pemanfaatan jumlah
entres dibanding bibit sambung susuan, dan pertumbuhan bibit yang lebih vigor
dibanding bibit okulasi pada kondisi lingkungan pertumbuhan tanaman yang sama
(Rochiman, 2013).
Agar persentase keberhasilan pembuatan bibit sambung pucuk meningkat,
ada beberapa tips yang perlu diperhatikan :(1). Pilih batang bawah dengan
pertumbuhan yang sehat, seragam, dan vigor yang bagus, dengan diameter batang
minimum 5 milimeter. Semakin sehat dan semakin vigor pertumbuhan batang
bawah, (2). Gunakan silet baru (dipatah menjadi 2 bagian yang masing-masing
mempunyai bidang yang tajam) untuk menghasilkan bidang iris yang halus tanpa
serat , sekaligus menghindari memar batang akibat penggunaan pisau yang lebih
tebal. (3). Pilih entres dengan ukuran diameter yang sama besar atau sedikit lebih
kecil dibanding diameter batang bawah, untuk mendapatkan bidang lekat yang
sama baiknya. (4). Jika diameter batang bawah berukuran jauh lebih besar
dibanding diameter entres, belah batang bawah pada bagian sisi dekat kulit batang
untuk mendapatkan bidang tempel yang mendekati ukuran diameter entres
(sambungan berada di bagian sisi samping) (Anwar, 2012).
cara ini adalah variabilitas ukuran diameter batang bawah yang beragam karena
umur yang masih sangat muda, penyesuaian dan pemilihan ukuran diameter entres
yang relatif sulit karena entres umumnya harus berdiameter kecil sementara entres
harus diambil dari pohon besar yang tunas ujung umumnya berukuran lebih besar,
relatif mudah terjadi memar batang pada saat penyambungan karena jaringan
batang bawah yang lebih lunak akibat belum berkayu (Anonym, 2014).
Hasil
Ini adalah hasil dari teknik perbanyakan tanman secara sambung pucuk
pada tanaman bunga kertas ( Bougenvillae sp).
Pembahasan
Salah satu bibit klonal (bibit yang diperbanyak secara vegetative) tanaman
buah yang sering dibuat oleh penangkar bibit adalah bibit sambung pucuk, yaitu
bibit yang dibuat dengan cara menyisipkan entres batang atas dari pohon indukan
terpilih ke batang bawah lokal yang dipotong pada ketinggian tertentu dan dibelah
pada bagian tengah atau bagian samping batangnya. Batang bawah biasanya
merupakan bibit yang ditanam dari biji (seedling). Beberapa alasan mengapa bibit
tanaman buah dibuat dengan cara sambung pucuk (cleft grafting / top grafting) :
lebih mudah dilakukan saat batang bawah berumur masih cukup muda tanpa perlu
menunggu batang bawah berumur cukup tua sehingga lebih efisien dari sisi waktu
penyiapan batang bawah (root stock), pertumbuhan entres yang relatif lebih cepat
dibanding cara okulasi (tempel mata), lebih efisien dalam pemanfaatan jumlah
entres dibanding bibit sambung susuan, dan pertumbuhan bibit yang lebih vigor
dibanding bibit okulasi pada kondisi lingkungan pertumbuhan tanaman yang sama
13
Sebelum kita menyambung, kita harus tahu kriteria tanaman yang akan
dan bisa disambungkan. Pucuk yang akan disambungkan tidak boleh terlalu muda,
harus sesuai. Pada batang bawah yang akan dijadikan untuk penyambung tidak
boleh terlalu tua. Jadi kesesuaian antara pucuk dan batang bawah harus
diperhatikan demi keberhasilan proes sambung ini. Pada sambung pucuk ini kita
menggunakan plastik sebagai penyungkup tanaman dan penyungkup di daerah
sambungan tadi. Fungsi dari plastik in adalah sebagai pelindung daerah
sambungan dari penggaggu seperti serangga yang bisa saja membawa bibit jamur
dan bakteri ke daerah sambung yang bisa menyebabkan busuk nya dan tidak
jadinya hasil dari percobaan kita.
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan tumbuh dari
percobaan sambung pucuk ini adalah pengetahuan akan kriteria dan cara
penyambungan yang baik. Proses pengikatan juga harus dilakukan dengan benar
agar batang yang disambungkan tidak mudah patah atau terlepas kembali. Faktor
iklim juga sangat mempengaruhi. Jika sedang terjadi hujan, dan biasa nya jika
hujan kecepatan angin akan meningkat. Sehingga memungkin dapat menyebabkan
daerah sambungan tadi patah kembali. Jika kita ingin percobaan kita ini berhasil,
sebaik nya harus memperhatikan faktor tadi.
1. Sambung
pucuk
merupakan
salah satu
perkembangbiakan
secara
zat-zat
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2014. Sambung pucuk . http://anakpintarunja.blogspot.co.id/2012/06/ok
ulasi-1.html diakses