Disusun Oleh :
NAFUSA SHAKIBUFIKRI
1610502047
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2019
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan kerja praktik dengan judul “Proses Penghancuran Batangan Tebu Dengan
Fibrizer” di PT. Madubaru (PG. Madukismo) Yogyakarta, yang beralamat di
Jalan Tromol Pos 49, Desa Padokan, Kel. Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. ( 55181 )
NPM : 1610502047
ii
KATA PENGANTAR
Syukur dan terima kasih penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul "Proses Penghancuran Batangan Tebu dengan Fibrizer" di
PT. Madubaru ( PG. Madukismo), Yogyakarta. Kerja Praktik ini dilaksanakan
selama 1 bulan. Penyusunan laporan ini sesuai dengan petunjuk yang telah
diinstruksikan dari Koordinator Program Studi, dimana data, wawancara, dan
diskusi dilaksanakan di pabrik selama kerja praktik berlangung.
1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan segenap dukungan dan bantuan
finansial maupun non-finansial.
2. Taufik Ramdhan, S.TP., M.Si. selaku pembimbing industri di PT. Madubaru
( PG. Madukismo )
3. Bapak Pangono, Bapak Ngadimin, Bapak Kirni, dan Bapak Suharno selaku
pembimbing di lapangan.
4. Fuad Hilmy, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing penulis dalam menyusun
laporan.
5. Catur Pramono, S.T., M.Eng. selaku Koordinator Program Studi Teknik
Mesin ( S1 )
6. Wandi Arnandi, S.T., M.Eng. selaku ketua jurusan program studi teknik
mesin.
7. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini dimasa yang
iii
akan datang. Harapan penyusun semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat
bagi penyusun dan pihak-pihak yang memerlukannya.
Penulis
Nafusa Shakibufikri
iv
DAFTAR ISI
v
3.1.3 Proses Penggilingan Tebu......................................................................19
3.1.2 Proses Pemurnian..................................................................................22
3.1.3 Proses Evaporasi...................................................................................22
3.1.4 Proses Kristalisasi.................................................................................23
3.2 Dasar Teori Fibrizer Pada Proses Pendahuluan...........................................23
3.2.1 Kapasitas Fibrizer..................................................................................24
3.2.2 Preparation index ( PI ).........................................................................24
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN..................................................................26
4.1 Pengertian Fibrizer.......................................................................................26
4.2 Spesifikasi Mesin.........................................................................................27
4.2.1 Spesifikasi Fibrizer................................................................................27
4.2.2 Spesifikasi Turbin Penggerak................................................................27
4.2.3 Spesifikasi Gear box..............................................................................28
4.3 Bagian Utama Pada Mesin Fibrizer.............................................................29
4.3.1 Hammer.................................................................................................29
4.3.2 Dudukan Hammer..................................................................................30
4.3.3 Poros Hammer.......................................................................................30
4.3.4 Poros Dalam Fibrizer............................................................................31
4.3.5 Bearing..................................................................................................32
4.3.6 Plat Anvil................................................................................................32
4.3.7 Penyetel Plat Anvil.................................................................................33
4.4 Cara Kerja Fibrizer......................................................................................34
4.5 Perhitungan Terkait......................................................................................35
4.5.1 Perhitungan Kapasitas Fibrizer.............................................................35
4.5.2 Perhitungan Power / Tfh ( W )..............................................................36
4.5.3 Perhitungan PI.......................................................................................36
BAB V PENUTUP.................................................................................................38
5.1 Kesimpulan...................................................................................................38
5.2 Saran.............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara teori
dengan penerapannya didunia kerja serta faktor yang mempengaruhinya
sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa setrlah terjun di
masyarakat atau dunia kerja.
b. Mahasiswa memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja yang
praktis, yaitu secara langsung dapat menjumpai , merumuskan, serta
memecahkan permasalahan yang ada didalam kegiatan di bidang
engineering.
c. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang berbagai kegiatan di
industry manufaktur.
d. Memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana dalam
program studi teknik mesin di universitas tidar.
e. Mengetahui secara nyata dan langsung menerapkan teknologi dan
proses rekayasa (yang sesuai bidang kajian) yang terjadi pada
perusahaan.
f. Menginteraksikan pengetahuan teoritis ilmu-ilmu dasar dengan
periakunya pada saat diterapkan di lapangan.
g. mengetahui pola kerja dan perilaku pekerja professional di lapangan,
dengan harapan dapat memiliki pengalaman dan pelajaran dari
pengetahuan tersebut.
h. Membuka wawasan baru tentang suatu perusahaan dan aktivitas kerja
perusahaan tersebut.
i. Membuka interaksi antara dunia akademis dan dunia usaha dalam
simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).
j. Melatih disiplin dan tanggung jawab serta memantapkan ketrampilan
yang dimiliki.
2
teknis dalam segala bidang untuk diambil suatu manfaat dan pegangan
saat bekerja di suatu industry.
b. Mempelajari aspek teknologi khususnya dalam pengolahan bahan baku
menjadi produk jadi.
c. Memahami prosedur pengolahan manufaktur dan penerimaan bahan
baku sampai produk akhir yang diharapkan.
d. Mempelajari kondisi umum perusahaan meliputi sejarah, lokasi dan
struktur organisasi.
c. Pengumpulan Data
3
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan meninjau arsip
perusahaan. Observasi dilakukan untuk melihat keadaan di stasiun gilingan, serta
wawancara untuk melihat tanggapan pegawai yang ada terhadap keadaan di
stasiun gilingan tersebut sehubungan dengan budaya dan teknik keselamatan dan
kesehatan kerja. Data mengenai kecelakaan yang pernah terjadi diambil dari
bagian kantor instalasi.
4
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang
mendasari pentingnya diadakan penelitian, identifikasi, pembatasan
dan perumusan Masalah Penelitian, Maksud dan Tujuan Penelitian,
Kegunaan Penelitian yang diharapkan, dan Hipotesis yang diajukan
serta Sistematika Penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang Hasil Penelitian yang
meliputi deskripsi Penerbitan Bulletin Bandara, Karakteristik
Responden yang menjadi sampel penelitian, Distribusi Data,
Pengujjian Persyaratan Analisis yang tediri atas Pengujian
Validitas dan Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian,
Pengukuran Koefisien Korelasi, Pengukuran Koefisien
5
Determinasi dan Pengukuran Koefisien Regresi serta Pengujian
Hipotesis; dan Pembahasan Hasil Penelitian yang dilakukan
dengan pendekatan analisis kualitatif.
BAB V PENUTUP
Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-
saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dengan hasil penelitian.
6
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Pabrik gula Madukismo ini hanya berproduksi saat masa panen tebu.
Proses pembuatan gula ini menghasilkan limbah yang selanjutnya akan digunakan
untuk pembuatan alkohol dan spirtus.
7
Kontaktor utama yang digunakan untuk proses pembuatan gula adalah
Machine Fabriek Sangerhausen yang berasal dari Jerman Timur.
8
Gambar 2.1 Struktur organisasi perusahaan.
Tugas dari masing - masing bagian struktur organisasi seperti yang
tercantum pada Gambar 2.1. adalah sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris
Mengawasi jalannya perusahaan dan kebijaksanaan yang diambil dalam
operasional perusahaan. Komisaris berhak memeriksa pembukuan, surat, dan alat
bukti lainnya. Memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain.
b. Direktur
Bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham, mengelola
perusahaan secara keseluruhan untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkan
rapat umum pemegang saham, mengevaluasi hasil kerja pabrik setiap tahun, dan
menetapkan kebijakan untuk dapat meningkatkan efisiensi kerja pada tahunan
yang akan datang.
9
kegiatan perusahaan untuk menentukan efisiensi dan efektifitas untuk mencapai
tujuan dan sasaran perusahaan.
d. General Manager
Bertanggung jawab kepada direktur dalam bidang produksi perusahaan,
mengelola dan melaksanakan kebijakan direktur untuk meningkatkan efektifitas
kerja alat produksi untuk kelangsungan proses produksi, menetapkan strategi
untuk mencapai sasaran perusahaan, melaksanakan kebijkaan dan pedoman
penyusunan anggaran tahunan, merumuskan kegiatan-kegiatan dalam koordinasi
kegiatan kepala bagian dan unit-unit organisasi yang ada di bawahnya.
g. Kepala Bagian SDM & Umum (Sumber Daya Manusia dan Umum)
10
Mengelola dan melaksanakan kebijakan direktur dalam bidang sumber
daya manusia, tata usaha, personalia, pelatihan pegawai, dan semua kegiatan
dibidang pengelolaan tenaga kerja dan kesehatan karyawan.
11
2. Diberi nama : PT.Madubaru
3. Memiliki dua pabrik :
Pabrik gula (PG.Madukismo)
Pabrik alkohol/spritus (PS.madukismo)
b. Misi :
12
I. Menghasilkan gula dan ethanol yang berkualitas untuk memenuhi
permintaan masyarakat industri di Indonesia.
II. Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang
ramah lingkungan, dikelola secara professional dan inovatif,
memberikan pelayanan prima kepada pelanggan serta mengutamakan
kemitraan dengan petani
III. Mengembangkan produk atau baru yang mendukung bisnis inti
IV. Menempatkan karyawan dan stake hoders lainnya sebagai bagian
terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan
pencapaiaan share holders values.
c. Tujuan :
Untuk menolong rakyat yang banyak kehilangan pekerjaan karena
dibumihanguskannya pabrik-pabrik gula pada masa penjajahan Belanda
2.5.2 Ketenagakerjaan
Ketenagaan kerja di PT Madubaru diklasifikasikan menjadi dua golongan
sebagai berikut :
a. Karyawan Tetap
Karyawan tetap merupakan karyawan yang memiliki hubungan kerja
dengan perusahaan untuk jangka waktu yang lama. Biasanya ditempatkan pada
posisi managerial, namun ada pula yang terjun langsung kelapangan, seperti
masinis dan mandor. Beberapa karyawan tetap bekerja sepanjang tahun dan
mendapatkan gaji setiap bulan, tetapi ada pula yang bekerja pada musim giling
saja dan mendapatkan gaji setiap bulan hanya pada musim giling tersebut.
Penggolongan karyawan seperti pada penggolongan Pegawai Negeri Sipil,
karyawan pada golongan yang lebih rendah dapat naik ke golongan yang lebih
tinggi setiap masa kerja tertentu atau jika dinilai berprestasi dan mempunyai
kinerja yang baik.
13
Karyawan tidak tetap merupakan karyawan yang memiliki hubungan kerja
dengan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Kebanyakan karyawan tidak
tetap bekerja pada bagian produksi, sedangkan ketentuan pengupahan berdasarkan
pada jumlah hari kerjanya. Karyawan tidak tetap terdiri dari :
14
c) Regu malam : jam 22.00 – 06.00 WIB
Dengan istirahat satu jam perhari, yaitu jam 11.30-12.30 WIB. Karyawan
yang bekerja di luar jam kerja dan di luar hari kerja (minggu/ hari besar)
diperhitungkan sebagai kerja lembur oleh perusahaan.
2.5.3 Pemasaran
Daerah pemasaran PG Madukismo mencakup Jawa Tengah dan
Yogyakarta. Stretegi pemasaran yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Kesehatan
Tersedia fasilitas klinik kesehatan (poliklinik yang dilengkapi dengan
apotek, dokter, dan juru rawat), serta mobil ambulans yang terletak di lingkungan
pabrik. Jaminan kesehatan bagi karyawan tetap ditanggung oleh perusahaan,
sedangkan karyawan tidak tetap disediakan jaminan kesehatan.
15
b. Perumahan
Tersedia kurang lebih 150 unit rumah dinas yang ditempati dengan cuma-
cuma, termasuk pemakaian listrik dan air minum namun fasilitas ini tidak dapat
diberikan kepada seluruh karyawan, hanya diberikan pada karyawan tetap
berdasarkan penunjukan direksi.
c. Olahraga
Perusahaan menyediakan fasilitas berupa lapangan olahraga dan bantuan
peralatan untuk beberapa cabang olahraga seperti: sepak bola, panahan, tennis,
bulu tangkis, dan lain-lain.
d. Pendidikan
Tersedia sarana pendidikan untuk tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dan
Sekolah Dasar (SD) yang pengolahanya diserahkan kepada pemerintah.
Sedangkan untuk karyawan sering dilakukan pengiriman ke kursus-kursus
ataupun pelatihan (penataran).
e. Kerohanian
Perusahaan menyediakan sarana-sarana peribadatan seperti: masjid dan
gereja yang ada di sekitar pabrik.
g. Penjaminan Kesejahteraan
Perusahaan membentuk suatu yayasan dana pensiunan yang disediakan
bagi karyawan tetap dan telah berumur 55 tahun dengan masa kerja selama 20
tahun. Karyawan tersebut akan menerima tunjangan pensiunan kerja sebesar 60 %
dari gaji akhir.
16
h. Baju Dinas
Perusahaan memberikan baju dinas 2 pasang setiap tahunnya kepada
karyawan tetap.
i. Kesehatan
Semua karyawan diikutsertakan dalam progam JAMSOSTEK dan
mengadakan TASEKHAT (Tabungan Asuransi Kesejahteraan dihari Tua).
Tanggung jawab yang telah dipaparkan di atas tidak berlaku bagi pegawai
musiman di luar masa suling. Untuk menjaga keselamatan kerja dan kesehatan
karyawan, PT Madubaru telah melaksanakan pedoman kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) antara lain :
17
f. Penyediaan pelindung mesin
g. Mengadakan pemeriksaan kesehatab karyawan secara berkala
h. Mengikuti seminar tentang K3
i. Menggiatkan kebugaran jasmani dan rohani.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
18
Solo, dan Yogyakarta. Tebu yang masuk menggunakan truk akan melewati
jembatan timbangan di pintu masuk untuk mengnghitung berat tebu bersama truk.
19
Gambar 3.1 Aliran Nira di Stasiun Gilingan.
Keterangan Gambar :
1. Meja tebu 12. Nira gilingan II
2. Cane Cutter 13. Nira gilingan III
3. Fibrizer 14. Nira gilingan IV
4. Elivator 15. Nira gilingan IV
5. Gilingan I 16. Nira mentah ke saringan getar
6. Gilingan II 17. Air imbibisi murni
7. Gilingan III 18. Nira mentah ke stasiun gilingan
8. Gilingan IV A1. Intermedit carrier I
9. Gilingan V A2. Intermedit carrier II
10. Ampas ke ketel A3. Intermedit carrier III
11. Nira gilingan I A4. Intermedit carrier IV
20
Gambar 3.2 Mesin giling.
21
4. Tahap Keempat ( Gilingan IV )
Gilingan IV menggunakan ampas dari gilingan ketiga yang kemudian
diperah kembali. Pada penggilingan keempat ditambahkan nira imbibisi. Nira
imbibisi yang ditambahkan pada proses ini merupakan nira hasil perahan gilingan
V. Selain ditambahkan nira imbibisi, pada proses ini juga ditambahkan air
imbibisi.
22
mengandung kotoran. Oleh karena itu, nira harus dimurnikan dengan tujuan untuk
menghilangkan kotoran yang terkandung dalam nira (Fahmie, 2002).
23
proses penguapan lebih lanjut yang digunakan untuk pemasakan ulang.
Penguapan lebih lanjut ini dilakukan untuk mengkristalkan nira hasil penguapan
menjadi lebih kental. Kehilangan gula dalam proses ini dapat meminimalkan
waktu proses, sehingga dengan demikian biayanyapun dapat diminimalkan.
24
Ducasse juga telah mengembangkan satu set pisau di mana pisau dipasang
pada pin yang kokoh di mana mereka dapat berosilasi bebas tentang bidang
vertikal; dengan demikian mereka menderita kerusakan jauh lebih sedikit karena
untuk batu atau benda asing lainnya.
dayaterpasang
Kap . Fibrizer = x 24 (tfh)
Kadar sabut × kebutuhan power
Daya yang dibutuhkan = 25 kw/tfh (E. Hugot, hal 44). Satuan kapasitas
mesin fibrizer dinyatakan dalam bentuk tfh atau ton fiber hours, maksudnya
adalah fibrizer mampu mengerjakan berapa ton sabut tebu dalam waktu satu jam.
25
Nilai W berkisar antara 10 – 80 kw / t.f.h. semakin besar nilai W maka
semakin baik pula kinerja mesin karena preparation index juga akan semakin
baik.
26
BAB IV
PENGHANCURAN BATANGAN TEBU DENGAN FIBRIZER
4.1 Pengertian Fibrizer
Fibrizer adalah mesin pemukul, penyayat, atau pembelah batangan tebu
agar menjadi lebih halus dan sel – sel tebu terbuka guna mempermudah proses
ekstraksi sebelum masuk ke mesin gilingan. Proses ini sangat penting sebagai
proses pendahuluan, karena sebelum masuk ke gilingan tebu harus sudah dalam
bentuk sabut atau sayatan. Sehingga mengurangi beban kerja mesin penggilingan
unit 1 dan unit penggilingan selanjutnya.
Apabila dalam proses pendahuluan ini fibrizer tidak bekerja secara optimal
maka akan berdampak pada proses selanjutnya yaitu penggilingan yang
merupakan pemerahan sari tebu atau ekstraksi nira juga tidak akan bekerja secara
maksimal. Akibatnya kerugian akan terjadi karena nira masih ada terdapat pada
ampas tebu. Jadi inilah pentingnya peranan fibrizer sebelum tebu masuk ke
27
penggilingan, semakin baik kinerja fibrizerr maka semakin banyak nira yang akan
terperah.
28
Ukuran hammer : 44 buah
Jumlah dudukan hammer : 1250 mm
Diameter dudukan : 150 mm
hammer : 350 mm
Diameter as luar : 50 mm
Diameter as dalam : 1981 mm
Diameter as hammer : 2 buah
Diameter swing : 3 buah
Jumlah Plat anvil : 700 – 800 rpm
Jumlah penyetel anvil
Kecepatan putaran
4.2.2 Spesifikasi Turbin Penggerak
Untuk menggerakkan fibrizer tentu memerlukan penggerak yang berdaya
cukup tinngi. Disini digunakan turbin uap sebagai penggerak fibrizer tersebut,
berikut spesifikasinya :
Merk : Terry
Serial : D. 1102.
Daya : 1080 Hp
Rpm : 4200
Tekanan uap masuk : 14,996 kg/m2
Suhu uap masuk : 262 oC
Tekanan uap keluaran : 1,499 kg/m2
Suhu uap keluaran : 147 oC
29
Gambar 4.2 turbin uap penggerak fibrizer.
Merk : LUFKIN
No Model : NM1600C
Negara asal : Jerman
Gear ratio : 6,026 : 1
30
IV.3 Bagian Utama Pada Mesin Fibrizer
Beberapa komponen utama yang ada pada mesin fibrizer sebagai proses
penghancur sel tebu antara lain :
4.3.1 Hammer
Hammer merupakan pemukul batangan tebu ketika batangan tebu masuk
ke fibrizer hammer yang berputar dengan kecepat tinggi yaitu 700 – 800 rpm akan
menghantam batangan tebu hingga hancur hingga sel - sel tebu terbuka. Terdapat
126 hammer yang terbagi menjadi 6 baris dan masing-masing baris terdapat 21
hammer.
31
Gambar 4.5 Dudukan hammer tampak samping
32
Gambar 4.7 Hammer dan dudukan hammer yang diubungkan dengan poros
hammer.
33
4.3.5 Bearing
Bearing berfungsi sebagai bantalan untuk menopang as fibrizerr ketika
berputar. Karena putaran swing sangat cepat maka perlu dudukan bearing yang
kuat agar ketika berputar swing tetap stabil.
34
IV.3.7 Penyetel Plat Anvil
Penyetel plat ada 12 buah yang tersusun dalam 4 baris namun hanya 3
baris yang bersentuhan dengan plat anvil karena satu baris lagi adalah penyetel
plat mulut fibrizerr. Jadi penyetel plat anvil ada 3 baris yaitu di sisi depan, sisi
tengah, dan sisi belakang. Masing – masing sisi memiliki setelan jarak yang
berbeda antara swing dan plat anvil. Disinilah fungsi dari penyetel plat anvil yaitu
mengatur jarak antara swing dan plat anvil itu sendiri. Berikut tabel pedoman
penyetelan plat anvil :
35
yang berputar dengan kecepatan 700 – 800 rpm searah jarum jam. Batangan tebu
akan bersentuhan langsung dengan hammer yang berotasi dengan kecepatan
tersebut dan terpental ke landasan atau plat anvil.
Dengan pukulan keras tersebut batangan tebu akan tersayat dan terbelah
sehingga sel – sel tebu terbuka dan menjadi lebih lembut atau menjadi sabut tebu
sampai Preparation Index ( PI ) tertentu.
36
IV.5 Perhitungan Terkait
Di PG Madukismo pekerjaan pendahuluan dilakukan dengan febilizer,
berfungsi sebagai pembuka sel tebu dengan cara memukul tebu hingga hancur
sehingga memudahkan dalam proses pemerahan.
37
Jadi berdasarkan data dan hitungan diatas kapasitas kerja mesin fibrizer
yang ada di PT. Madubaru adalah sebesar 6336 ton batangan tebu per hari atau
ton chain day (tcd).
4.5.3 Perhitungan PI
Hasil kerja dari alat pekerjaan pendahuluan dapat dilihat dari besarnya
nilai PI (Preparation Index) yaitu terbukanya sel batang tebu . Rumus untuk
mencari PI (Preparation Index) menurut E. Hugot sebagai berikut :
PI =63,7 .W 0,09
Maka Preparation index ( PI ) yang seharusnya didapat :
PI = 63,7 x W 0,09
= 63,7 x 62 0.09
= 92,35 %
Jadi untuk PG Madukismo dengan febilizer yang ada dapat menghasilkan
PI sebesar 92,35 %
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa sumber, terutama data
yang tersedia di pabrik baik dari data tertulis maupun wawancara dengan
beberapa pengawas bagian stasiun gilingan dan khususnya bagian febilizer
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
39
3. Pada bagian stasiun gilingan sebaiknya diberikan tempat pembuangan
sampah agar memberikan suasana yang baik saat adanya program
penerimaan kunjungan industri.
40
DAFTAR PUSTAKA
E. Hugot. 1986. Hand Book Of Cane Sugar Enginering Series 7. Elsevier Science
Publishing Company Inc. New York.
Irvan Kusfari. 2015. Alat dan Proses Industri Pabrik Gula. Diakses pada 28
Agustus 2019. Dari https://www.academia.edu
41