Skripsi
Diajukan oleh:
YOGYAKARTA
2012
PERSEMBAHAN
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas
Akhir/Skripsi ini dengan judul ”Pengurangan Six Big Losses pada Mesin
Ozdersan 1300 dan Rizzi 1500 dengan Pendekatan FMEA di PT. Adi Satria
Abadi (ASA)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu
pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
oleh berbagai pihak yang memberikan dukungan, doa, dan motivasi. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains dan
2. Bapak Arya Wirabhuana, ST., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
memberikan saran yang berguna dan bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak dan Mamak yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang, dan doa.
dan selalu memberikan nasehat, serta seluruh keluarga besar Marto Slamet.
5. Kakek dan Nenek yang selalu memberikan doa dan motivasi, serta seluruh
Produksi Shaving, Bapak Ayi S. selaku supervisor Teknik Mekanik, Bapak Budi
S. dan Bapak Sartono selaku operator shaving, serta seluruh jajaran dan direksi
karyawan PT. Adi Satria Abadi (ASA) yang telah banyak memberikan waktu
luang dan segudang informasi yang berguna dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Sunar sekeluarga dan Mbak Lina sekeluarga yang turut membantu serta
9. Teman-teman dan sahabat: Uus, Leny, Devi, Isna, 3rus, Anggit, Ami, Ambar,
Ayu, Vitri, Dina, Miqwa, Mbak Dita, Mbak Mitha, Mbak Yunita, Mbak Iin, Mbak
Hasti, Mbak Dwi, Ika, Vita, dek Riska, Koya Community: Jenk Arini (alm), Jenk
Ika, Jenk Jupe, Jenk Dyah, Jenk Amex, Chouyel cs, terima kasih atas semuanya.
10. Seluruh keluarga besar ERROR FC dan seluruh keluarga besar Teknik Industri
11. Serta semua pihak yang turut membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga semua dukungan dan bantuan yang diberikan mendapatkan berkah dari
Allah SWT. Akhir kata penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis berharap semoga
Penulis,
1300 ………………………………………............................. 46
1300 …………………………………………………………. 51
Tabel 4.1 Data Jam Kerja mesin dan Planned Down Time Mesin Ozdersan
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Downtime Mesin Ozdersan 1300 (menit) ……… 42
Tabel 4.3 Data Jam Kerja mesin dan Planned Down Time Mesin Rizzi 1500
(menit) ……………………………………………………………... 44
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Downtime Mesin Rizzi 1500 (menit) ………….. 44
Tabel 4.5 Data Operating Time dan Output Produksi Mesin Ozdersan 1300 ... 46
Tabel 4.6 Data Jam Kerja dan Total Delay (menit) pada Mesin Ozdersan
1300………………………………………………………………... 46
Tabel 4.7 Perhitungan Waktu Siklus Ideal pada Mesin Ozdersan1300 ……… 47
Tabel 4.8 Data Operating Time dan Output Produksi Mesin Rizzi 1500 …… 49
Tabel 4.9 Data Jam Kerja dan Total Delay (menit) pada Mesin Rizzi 1500 … 49
Tabel 4.10 Perhitungan Waktu Siklus Ideal pada Mesin Rizzi 1500 ………… 50
Tabel 4.11 Data Produksi dan Product Reject Mesin Ozdersan 1300 ……….. 52
Tabel 4.12 Data Produksi dan Product Reject Mesin Rizzi 1500 ……………. 53
Tabel 4.15 Perhitungan Breakdown Loss pada Mesin Ozdersan 1300 ………. 57
Tabel 4.16 Perhitungan Breakdown Loss pada Mesin Rizzi 1500 …………… 58
Tabel 4.17 Perhitungan Set up and Adjusment Loss pada Mesin Ozdersan
1300 ………………………………………………………………. 59
Tabel 4.18 Perhitungan Set up and Adjusment Loss pada Mesin Rizzi 1500 ... 59
Tabel 4.19 Perhitungan Small Stop Loss pada Mesin Ozdersan 1300 ……….. 60
Tabel 4.20 Perhitungan Small Stop Loss pada Mesin Rizzi 1500 ……………. 60
Tabel 4.21 Perhitungan Reduced Speed Loss pada Mesin Ozdersan 1300 …... 61
Tabel 4.22 Perhitungan Reduced Speed Loss pada Mesin Rizzi 1500 ……….. 62
Tabel 4.23 Perhitungan Rework Loss pada Mesin Ozdersan 1300 …………... 64
Tabel 4.24 Perhitungan Rework Loss pada Mesin Rizzi 1500 ……………….. 64
Tabel 4.25 Perhitungan Scrap Loss pada Mesin Ozdersan 1300 …………….. 65
Tabel 4.26 Perhitungan Scrap Loss pada Mesin Rizzi 1500 …………………. 66
Tabel 4.28 Hasil Pengurutan Six Big Losses pada Mesin Ozdersan 1300……. 67
Tabel 4.29 Hasil Pengurutan Six Big Losses pada Mesin Rizzi 1500………… 68
Tabel 4.31 Perhitungan Nilai RPN pada Set up and Adjustment Loss ………. 79
Tabel 4.32 Perhitungan Nilai RPN pada Reduced Speed Loss ……………….. 79
Tabel 4.34 Perhitungan Nilai RPN pada Set up and Adjustment Loss ……….. 80
Tabel 4.35 Perhitungan Nilai RPN pada Reduced Speed Loss ……………….. 80
Tabel 4.36 Perhitungan Breakdown Loss pada Mesin Ozdersan 1300 ………. 82
Tabel 4.37 Perhitungan Breakdown Loss pada Mesin Rizzi 1500 …………… 82
Tabel 4.38 Perhitungan Set up and Adjusment Loss pada Mesin Ozdersan
1300 ………………………………………………………………. 83
Tabel 4.39 Perhitungan Set up and Adjusment Loss pada Mesin Rizzi 1500 ... 83
Tabel 4.40 Perhitungan Reduced Speed Loss pada Mesin Ozdersan 1300 …... 84
Tabel 4.41 Perhitungan Reduced Speed Loss pada Mesin Rizzi 1500 ……….. 84
Gambar 4.21 Diagram Sebab Akibat Jenis Reduced Speed Losses ………….. 71
Gambar 4.22 Diagram Sebab Akibat Jenis Set up and Adjustment Loss …….. 72
Gambar 4.25 Diagram Sebab Akibat Jenis Reduced Speed Loss ……………. 75
Gambar 4.26 Diagram Sebab Akibat Jenis Set up and Adjustment Loss …….. 76
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
K
Salah h satu penndekatan yaang umum digunakan untuk menncapai tingkkat
pproduktivitaas yang optiimal khususnnya berhubuungan denggan pemelihaaraan fasilittas
p
pabrik adala ah Total Prroductive Maaintenance (TPM).
( Dalaam penerapaan TPM perrlu
d
dilakukan suatu pengukkuran kinerj rja salah saatunya denggan menggunnakan metoode
Overall Equ uipment Effeectiveness (O
OEE). Dari hasil
h pengukkuran OEE akana diketahhui
n
nilai efektivvitas dari meesin serta dapat
d dihitunng seberapaa besar keruugian-kerugiian
(six big lossses) yang ditimbulkan,
d sehingga keerugian terssebut dapat diminimalkkan
d diusulka
dan an tindakan perbaikan.
p
Pada a penelitian yang dilakkukan di PT T. Adi Satriaa Abadi (ASSA) nilai OE EE
p
pada mesin Ozdersan 1300 1 dan Rizzi
R 1500 masih
m beradda dibawah standar JIP PM
y
yaitu < 85% %. Berdasaarkan hasil perhitungan
p n six big loosses dan analisis
a pareeto
t
terdapat tigaa kerugian teerbesar yaittu breakdownn loss, set upp and adjusttment loss, dan
d
r
reduced speeed loss. Sehhingga perluu dilakukan analisis unntuk mengetaahui penyebbab
d berusah
dan ha menguranngi dari keruugian yang ditimbulkan
d dengan fishhbone diagraam
d metode FMEA padda masing-m
dan masing mesiin. Dari hassil perhitunggan nilai RP PN
t
terbesar pad da mesin Ozdersan
O 13000 sebesar 118,125,
1 yaitu spare paart yang tiddak
s
sesuai denga an mesin seehingga mem mpengaruhi komponen
k laain dan hasiil kerja mesin.
S
Salah satu tindakan
t perrbaikan yangg diusulkan adalah pem manfaatan sppare part lokkal
s
secara makssimal dan pengecekan
p r
rutin. Pada mesin Rizzii 1500 nilai RPN terbessar
9
93,516 yaituu service beerkala tidakk dilakukan secara berrkala sehinggga mesin dan d
s
spare part cepat
c aus dan
d mengalaami kerusaka kan-kerusakaan. Perbaikaan yang dappat
d
diusulkan adalah
a melaakukan koorrdinasi denggan bagian produksi shaving s unttuk
m
menyusun ja
adwal serviice berkala. Perbandinggan sebelum m dan sesuddah perbaikkan
b
berdampak pada
p penuruunan kerugiian atau timee loss.
K
Kata Kunci:: TPM, OEE
E, Six Big Lossses
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu proses produksi akan berjalan dengan lancar jika didukung dengan
peralatan dan fasilitas yang memadai. Peralatan yang digunakan selama proses
produksi akan aus setelah digunakan pada periode tertentu. Kerusakan tesebut
pada tahun 1980, memberikan metrik kuantitatif yang disebut Overall Equipment
efektifitas peralatan lini produksi sehingga tercapai volume lebih besar dengan
hasil yang baik sehingga biaya produksi yang dikeluarkan lebih rendah. Metode
PT. Adi Satria Abadi (ASA) divisi kulit adalah salah satu perusahaan yang
bergerak dalam pengolahan industri kulit yang mengubah kulit mentah menjadi
bisa dihindarkan, sehingga penggunaan mesin menjadi tidak efektif. Hal tersebut
losses. Hal ini terkait dengan sistem pemeliharaan mesin yang diterapkan di PT.
ASA belum dilaksanakan secara maksimal serta minimnya sumber daya yang
ada. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran kinerja serta upaya untuk
1. Bagaimana sistem perawatan mesin dan seberapa besar efektivitas mesin jika
3. Bagaimana action yang diberikan sebagai usulan perbaikan pada nilai RPN
4. Menghitung nilai Six Big Losses yang ditimbulkan oleh komponen atau
peralatan tersebut.
metode FMEA.
penilaian.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian yang didapat diharapkan bisa digunakan sebagai acuan untuk
3. Metode FMEA dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini bisa
diterapkan pada komponen-komponen atau sistem lain yang ada di PT. ASA.
2. Penelitian difokuskan pada mesin Ozdersan 1300 dan Rizzi 1500 yang
4. Data-data yang di ambil adalah data hystori perusahaan dari bulan Januari
untuk mengetahui seberapa besar kerugian (six big losses) yang ditimbulkan
7. Definisi gagal (failure) pada analisis dengan metode FMEA adalah kerugian
pada faktor breakdown loss, set up and adjustment loss, dan reduced speed
loss.
10. Penelitian yang dilakukan hanya sampai pada tahap pemberian usulan
perbaikan.
1.6. Asumsi
1. Pada perhitungan setelah perbaikan, data jam kerja, data produksi, power cut
2. Pergantian spare part tiap bulan yaitu penggantian pisau, gerinda, dan
3. Kerusakan mesin seperti rusak roll stenliss, hidrolik macet, rusak laker, dan
Sistematika penulisan tugas akhir ini pada garis besarnya dibagi dalam
lima bab, tiap bab terdiri dari beberapa sub bab, secara singkat dapat dijelaskan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah,
Bab ini berisi tinjauan pustaka yang relevan, membahas penelitian terdahulu, dan
Bab ini berisi tentang obyek penelitian, metode pengumpulan data, jalannya
Merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa data dan saran yang
5.1 Kesimpulan
Dari hasil dan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas maka dapat
pada mesin. Sedangkan jenis kerusakan atau kegagalan yang sering terjadi
adalah rusak roll stenlis, pisau, gerinda, laker, macetnya rel atau hidrolik, dan
lain-lain.
2. Nilai efektivitas kedua mesin yang diteliti yaitu mesin Ozderan 1300 dan Rizzi
3. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis pareto maka kerugian yang
paling berpengaruh pada mesin Ozdersan 1300 adalah reduced speed loss, set
up and adjustment loss, dan breakdown loss dengan nilai sebesar 14172.031
menit, 8220 menit, 5850 menit atau jika dikomulatifkan sebesar 41.291%,
65.24%, dan 82.284%. Pada mesin Rizzi 1500 kerugian yang paling
berpengaruh adalah breadown loss, set up and adjustment loss, dan reduced
speed loss dengan nilai sebesar 11970 menit, 7560 menit, dan 11874.548 menit
atau jika dikomulatifkan sebesar 33.994%, 55.464%, dan 89.187%. Kerugian
4. Sesuai dengan nilai RPN terbesar pada masing-masing mesin maka diberikan
Nilai RPN terbesar adalah 118.125, jenis kerugian breakdown loss pada
komponen spare part yang tidak sesuai dengan mesin. Usulan perbaikan
Nilai RPN terbesar adalah 93.516 jenis kerugian set up and adjustment loss
pada komponen service yang belum bisa dilakukan secara berkala. Adapun
dengan jadwal produksi bagian shaving dan umur pakai spare part
service berkala
dibutuhkan
kerusakan
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya sistem perawatan yang ada di PT. ASA diperbaiki dari breakdown
3. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya tidak fokus pada satu bagian produksi
Management, 60 (5).
Unikom, 7 (2).
Assauri, Sofyan. 1998. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Baluch, N., Abdullah, C. S., and Mohtar, S. 2012. TPM and Lean Maintenance – A
Business, 4 (2).
Sebagai Dasar Usaha Perbaikan Proses Manufaktur Pada Lini Produksi (Studi
Gibbons, Paul M. and Burgess S. C. 2010. Introducing OEE as a measure of lean Six
Hegde, Harsha G., Mahesh N. S., and Doss K. 2009. Overall Equipment
Hidayat, M. A., 2011. Ususlan Perbaikan Kualitas Produk Cetakan di CV. Adtya
McKone, Kathleen E., Schroeder, R. G., and Cua, K. O. 2001. The impact of total
Munthe, S., Utama, D. W., dan Pane I. 2009. Implementasi Manajemen dan Teknik
Muchiri, Peter N., Pintelon, L., Martin, H., and De Meyer, Anne-Marie. 2010.
Paropate, Ravikant V., Jachak, Shrikant R., and Hatwalne Prasad A. 2011.
Said, A. dan Susetyo, J. 2008. Analisis Total Productive Maintenance pada Lini
Stamatis, D. H. 1995. Failure Mode and Effect Analysis FMEA from Theory to
Konsep Failure Mode & Effect Analysis dan Fault Tree Analysis Serta
Wahjudi, D., Tjitro, S., dan Soeyono, R. 2009. Studi Kasus Peningkatan Overall
Petra, Surabaya.
LAMPIRAN
Lampiran 1
bidang pengolahan kulit. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 Juni 1994 yang
pada awalnya dengan nama PT. Adi Surya Abadi. Didirikan oleh Bapak Subiyo,
Bsc, Bapak Diyono HS, B.sc, dan Ibu Difalik Tantowiyah dengan modal awal
Sejarah kegiatan PT. Adi Satria Abadi dari mulai didirikan sampai bulan
proses.
Pada awal tahun 1995 dengan menggandeng CV. Bengawan Solo yang
beralamatkan di Pucung Sawit Jebres, Solo yang kebetulan pabrik ini masih
punya sisa kapasitas. Kemudian tahun 1996 mulai menjalin kerja sama dengan
PT. Bromo Sakti yang beralamatkan di Jalan Lomawu No. 62 Yogyakarta. Mulai
pertengahan tahun 1996 PT. Adi Satria Abadi menumpang proses di CV. Sinar
Obor Yogyakarta. Mulai akhir tahun 1997 mulai menjalin kerjasama dengan CV.
Sinar Surya Magelang. Sedang kerjasama dengan CV. Bengawan Solo sudah
diputus begitu juga dengan menumpang kerja di CV. Sinar Obor tidak kontinyu
atau hanya bersifat insidentil. Pada awal tahun 1997 PT. Adi Satria Abadi mulai
merasakan adanya kulit-kulit yang sobek karena proses dan jumlah yang afkir
cukup banyak sehingga sulit untuk dijual. Maka kemudian muncul ide untuk
Pada perkembangannya pada tahun 2000-2001 PT. Adi Satria Abadi mulai
memikirkan dan menghitung untuk bisa membangun pabrik sendiri yang akhirnya
bulan September tahun 2001 dimulai pembangunan pabrik dan selesai pada akhir
tahun 2002. Mulai bulan Oktober 2002 sampa Januari 2003 kegiatan pengolahan
kulit yang dilakukan di beberapa perusahaan lain seperti CV. Sinar Surya
Magelang dan PT. Bromo Sakti dipindahkan ke PT. Adi Satria Abadi Banyakan,
Sitimulyo, Bantul. Sehingga pada tahun 2003 PT. Adi Satria Abadi mulai
B. Lokasi Perusahaan
PT. Adi Satria Abadi mempunyai dua Divisi yaitu Divisi Sarung Tangan
terletak di Jalan Adisucipto km 8,5. Kantor ini sebagai kantor pusat yang juga
2. Divisi Kulit
ini digunakan untukproses pengolahan kulit dari proses percobaan (trial) dan
MISI:
Struktur organisasi pada PT. Adi Satria Abadi bersifat struktural dan
ini wewenang dan tugas mengalir secara luas dari pemimpin ke bagian
jawab mengalir secara lurus dari posisi struktur yang ada di bawahnya langsung
Pemegang kekuasaan tertinggi di PT. Adi Satria Abadi adalah RUPS (Rapat
2. Direktur Utama
Direktur Utama ini membawahi Sekretaris Umum, Asisten Direktur Kulit dan
Umum, serta Asisten Direktur ST dan SDM. Dismaping itu Direktur Utama
3. Sekretaris Umum
4. Manajer Produksi
dibantu oleh tiga Asisten Manajer yaitu Asisten Manajer Support Produksi,
5. Manajer Komersial
dengan pihak luar dan pemasaran. Manajer Komersial dibantu oleh dua Asisten
E. Proses Produksi
1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan di PT. Adi Satria Abadi adalah kulit domba
dan kambing yang sudah dibuang bulu dan diawetkan dengan cara diasamkan
(dipickle). Kulit yang dibutuhkan adalah kulit yang tipis dan kuat sehingga
PT. Adi Satria Abadi mendapatkan bahan baku dari Jawa Timur
lain. Pada pertengahan 1997 bahan baku lokal menipis sehingga tidak mampu
mencukupi kebutuhan pabrik-pabrik di Indonesia. Maka dari itu PT. Adi Satria
2. Proses Produksi
Produksi dari PT. Adi Satria Abadi ini bersifat make to order yaitu
seperti kelenturan dan warna yang sangat diperhatikan. Setiap order yang
terbaik.
2. Proses Basah
Proses penyamakan inti dari proses pengolahan kulit, karena proses inilah
menjadi lebih kuat, tahan terhadap fisik (air, panas), tahan terhadap
bakteri, dan sebagainya. Pada proses ini kulit dimasukkan ke dalam drum
kayu ditambah air garam dan bahan penyamak yang sudah terlarut dalam
dan bahan pembantunya yaitu soda kue, soda ash, sodium asetat, sodium
formiat, garam dapur, asam formiat, dan asam sulfat. Proses ini memakan
b) Proses Pemerahan
Proses ini betujuan untuk mengurangi kadar air yang ada di dalam kulit
mesin pemerah.
c) Proses Shaving (Pengetaman)
untuk kulit dan cat tekstil. Proses pengecatan ini selama 1-2 jam
warna sudah cocok maka dilakukan proses peminyakan selama 1-2 jam.
e) Proses Pemerahan
perataan karena pada proses ini minyak yang tidak terikat di dalam kulit
Proses ini bertujuan untuk mendapatkan kulit yang lebih lebar dan rata
3. Proses Kering
Yaitu proses pengeringan kulit dengan cara kulit digantung pada alat
kayu dalam keadaan kering tanpa air dengan cara diputar-putar dan diberi
bola karet untuk membentur tumpukan kulit. Proses ini antara 5-10 jam.
c) Proses Stacking
mesin polishing dengan bagian kulit halus (grain) di bawah dan bagian
daging diberi tekanan agak kuat, sehingga bagian grain lebih terlihat
mengkilap.
600C. PT. ASA mempunyai 6 unit mesin toggle dengan kapasitas 100
pemotongan, kulit tidak menjadi molor, dan bentuk kulit menjadi rapi.
4. Seleksi
kelemasan, warna cocok/tidak, basah, kering, dan lain-lain. Kulit yang telah
dan AFL.
1. Kereta dorong yang berguna untuk mengangkut bahan baku kulit dan bahan
proses.
6. Pemanas air yang berfungsi untuk memanaskan air yang akan digunakan untuk
proses produksi.
7. Hair dryer yang berfungsi untuk mengeringkan kulit pada waktu pengujian.
10. Ember, tong, dan gayung yang digunakan untuk mengambil, menempatkan,
11. Gunting atau pisau, berguna untuk memotong dan merapikan kulit.
12. Pengaduk atau mixer yang digunakan untuk mengaduk cat, emulsi ataupun
16. Mesin pemerah, digunakan unuk mengurang kadar air dalam kulit dengan
sistem memeras.
17. Mesin Ketam (Shaving), berfungsi meratakan ketebalan kulit sesuai yang
diinginkan konsumen.
permukaan kulit.
19. Mesin Toggle (Pementang), fungsinya untuk memanaskan kulit agar kulit
Jenis-jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Adi Satria Abadi antara lain:
Klasifikasi kulit yang dihasilkan adalah kulit untuk pembuatan produk sarung
Perawatan mesin di PT. Adi Satria Abadi dilakukan oleh bagian teknik atau
1. Penggantian dan perbaikan bagian mesin yang rusak atau mengalami aus.
harian, tahunan, atau insidentil. Bagian maintenance ini sangat dibutuhkan oleh
pihak perusahaan karena dilihat dari proses produksi yang berjalan sebagian besar
Gudang yang difungsikan PT. Adi Satria Abadi adalah sebagai berikut:
Gudang bahan baku ini berfungsi sebagai tempat persediaan bahan baku yaitu
kulit pickle.
2. Gudang Obat
Gudang obat ini berfungsi sebagai tempat persediaan obat-obatan dimana obat-
3. Gudang Finish
Gudang finish ini berfungsi untuk menyimpan hasil produksi yaitu kulit jadi
memenuhi ketentuan yang berlaku (UU No. 1 Tahun 1970) pihak perusahaan
yaitu PT. Adi Satria Abadi Divisi Kulit berusaha memenuhi kewajiban-kewajiban
sebagai berikut:
1. Memasang syarat-syarat keselamatan kerja pada tempat-tempat yang mudah
pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja serta menyediakan bagi
setiap orang lain yang memasuki tempat kerja. Adapun alat pelindung diri yng
digunakan karyawan PT. Adi Satria Abadi Divisi Kulit antara lain: masker,
Limbah yang dihasilkan PT. Adi Satria Abadi ada tiga macam yaitu limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat berasal dari sisa-sisa shaving dan trimming yang dikumpulkan
untuk ditimbun. Kemudian limbah padat yang umunya dari proses pengetaman
dijual kepada pengrajin eternit dan asbes, sedangkan yang berupa potongan
b. Limbah Gas
Limbah gas ini idak terlalu mengganggu karena ruang lingkupnya yang relatif
kecil. Limbah gas ini merupakan bau yang menyengat dari ammonia, formalin,
asam formiat, dan lain-lain. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pemakaian
c. Limbah Cair
dan perminyakan. PT. Adi Satria Abadi sudah mempunyai instalasi pengolahan
limbah sendiri dimana proses pengolahan limbah cair tersebut adalah sebagai
tersebut menjadi bening. Kemudian limbah cair yang sudah bening dialirkan ke
sungai.
Struktur Organisasi PT. Adi Satria Abadi (ASA)
Ass. Manager Ass. Manager Ass. Manager Ass. Manager Ass. Manager
Support Produksi Produksi Basah Produksi Kering Negosiasi Pemasaran
Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kesub Seleksi Kepala Seksi
Proses basah:
- Penyamakan (Tanning)
- Penipisan (Shaving)
- Pewarnaan (Dying)
- Perminyakan (Fat)
Proses kering:
- Pengeringan
(Setter Hunging)
- Pelemasan
- Pelebaran (Stacking)
- Penghalusan
Permukaan (Polishing)
- Pementangan
(Toggling)
Packing
Lampiran 2
Perhitungan Data Jam Kerja, Planned Down Time, Jam Henti Mesin, Loading Time, dan Operating Time (menit)
a) Bulan Januari
c) Bulan Maret
e) Bulan Mei
a) Bulan Januari
c) Bulan Maret
Kambing Domba
Bulan Jumlah Scrap Scrap Jumlah Scrap Scrap
(lembar) (kg) (lembar) (lembar (kg) (lembar)
Januari 7035 351,75 703,5 18270 365,4 1827
Februari 6856 342,8 685,6 12488 249,76 1248,8
Maret 5408 270,4 540,8 16151 323,02 1615,1
April 3377 168,85 337,7 13282 265,64 1328,2
Mei 4603 230,15 245,12 12256 460.3 1225,6
Kambing Domba
Bulan Jumlah Scrap Scrap Jumlah Scrap Scrap
(lembar) (kg) (lembar) (lembar (kg) (lembar)
Januari 4095 204,75 409,5 11385 227,8 1138,5
Februari 8034 401,7 803,4 10850 217 1085
Maret 5148 257,4 514,8 14512 290,24 1451,2
April 1645 82,25 164,5 6876 137,52 687,6
Mei 4062 203,1 406,2 13248 264,96 1324,8
1. Setelah nilai six big losses diperoleh dan diprioritaskan berdasarkan analisis
bentuk form dan hasil pengisian form oleh kasubsie, supervisor, teknisi, dan
operator:
a) Breakdown Loss
No. Faktor Kasubsi Shaving Supervisor Teknik Teknisi Shaving Operator Ozdersan Hasil
1 Manusia Kurang disiplin Kurang disiplin Kecerobohan - Kurang disiplin
dalam pemberian operator
pelumas, vaselin
Kurang menjaga Kurangnya Ketidaktahuan - Kurang
kebersihan pengetahuan operator pengetahuan
tentang mesin
yang dijalankan
2 Mesin Memakai suku Mesin sudah tua Faletor mesin yang Pisau atau gerinda Kondisi mesin dan
cadang yang tidak sudah lama habis suku cadang yang
asli dan kualitas di kurang baik
bawah standar
kualitas sparepart
kurang bagus
3 Material - Sparepart yang Penggantian - Penggantian
tidak sesuai sparepart yang tidak sparepart yang tidak
dengan mesin cocok sesuai dengan
Sparepart harus mesin
pesan dalam waktu
yang lama
4 Metode - Perawatan tidak Penggantan Penggantian oli Perawatan mesin
teratur sparepart bila sudah kurang teratur yang tidak teratur
rusak/aus
Service berkala cek atau kontrol Service kurang
belum bisa mesin kurang
dilakukan dengan
baik
5 Pengukuran - - Tekanan oli hidrolik Cek balance kiri- -
yang ditentukan kanan roll
operator
6 Lain-lain - - - Arus listrik -
putus/konslet
No. Faktor Kasubsi Shaving Supervisor Teknik Teknisi Shaving Operator Ozdersan Hasil
1 Manusia Operator belum ahli Operator kurang Pemakaian mesin Operator kurang Kurang teliti
teliti dalam yang terlalu lama teliti
penyetingan mesin hidup atau
menganggur
Operator kurang Kemampuan Kemampuan dalam
mengatahui kondisi operator yang tidak mengoperasikan
mesin sama mesin kurang
2 Mesin Pemasangan pisau Karakter mesin Pengaturan mesin Setting tebal tipis Pengaturan
yang kurang sesuai yang berbeda yang sering diubah- kiri kanan roll mesin/roll tidak
standar ubah tepat
Alat pengesetan
yang kurang baik
3 Material Kualitas kulit jelek kualitas komponen Asahan pisau terlalu - Kualitas kulit jelek
yang kurang bagus tebal & hasil asahan
pisau kurang
maksimal
spesifikasi tidak
sesuai dengan
mesin
4 Metode - Sistem perawatan - - -
yang tidak sesuai
jadwal
No. Faktor Kasubsi Shaving Supervisor Teknik Teknisi Shaving Operator Ozdersan Hasil
1 Manusia - Kurang disiplin Operator berhati-hati Kelelahan Operator kurang
dalam menjalankan disiplin dan
mesin konsentrasi
Banyak berhenti Konsentrasi kurang
dengan alasan-
alasan yang tidak
tepat
Kurang Operator kurang
pengetahuan profesional
tentang mesin
tersebut
2 Mesin Roll stenlis kurang Kondisi mesin Ketidakmampuan Pisau kurang tajam Kondisi mesin tua,
rata merupakan produk mesin jalan cepat spare part tidak
lama sesuai
Ketajaman pisau Sering terjadi Usia mesin yang
kurang kerusakan- sudah tua
kerusakan kecil
Pisau dan gerinda Mesin rusak waktu
yang tidak cocok dioperasikan
3 Material Kondisi kulit kurang - Bahan yang Kondisi kulit basah Jenis kulit yang
bagus dikerjakan terlalu dishaving
tebal atau tipis
Bahan yang Kulit yang
dikerjakan terlalu dikerjakan kulit
keras atau lunak kambing
Tabal tipis bahan
4 Metode Pemasangan pisau Target yang - - -
yang kurang benar dibebankan terlalu
besar, melebihi
kemampuan mesin
itu sendiri
5 Lain-lain - Kelistrikan Listrik mati - Arus listrik putus
a) Breakdown Loss
No. Supervisor
Faktor Kasubsi Shaving Teknisi Shaving Operator Rizzi Hasil
Teknik
1 Manusia Kelalaian mengisi Kurang Ketidakmampuan Keterampilan/pengetahuan Kurang disiplin
pelumas (oli) pengetahuan operator tentang mesin kurang dan pengetahuan
mesin tersebut memahami mesin terhadap mesin
Kelalaian Oparator teledor kurang
operator
Kondisi operator
yang kurang
prima
2 Mesin Mesin sudah terlalu Kondisi mesin Mesin sudah tua Mesin sudah aus Kondisi mesin
tua sudah lama atau sudah tua
tua
Banyak onderdil Terlalu Sebagian mesin Sparepart tidak originil Sparepart aus dan
yang sudah aus dipaksakan dalam sudah direnovasi tidak asli
hal kapasitas
3 Material - Kualitas Penggantian Kondisi sparepart
sparepart yang sparepart tidak yang kurang bagus
tidak bagus sesuai
Sebagian sparepart
sudah aus karena
uji mesin
4 Metode Tidak rutin Perawatan mesin - Perawatan kurang Perawatan mesin
memberi pelumas tidak sesuai maksimal tidak teratur
jadwal
Tidak ada service berkala Service kurang
Mesin dibiarkan alan
terus, baru diperbaiki
setelah rusak atau tidak
bisa dipakai
5 Pengkuran - - Tekanan oli sudah - -
tidak sesuai
b) Set up and Adjustment Loss
No. Supervisor
Faktor Kasubsi Shaving Teknisi Shaving Operator Rizzi Hasil
Teknik
1 Manusia Operator Operator tidak Operator kurang Kemampuan operator Kemampuan
mengurangi disiplin memahani berapa tidak sama operator dalam
kecepatan mesin kemampuan mesin mengoperasikan
Waktu mesin kurang
pengesetan yang
tidak tepat
Kondisi operator
yang tidak prima
2 Mesin Kurangnya Kondisi mesin Mesin sudah tua Sparepart tidak originil Kondisi mesin
perawatan tidak bagus sudah tua,
sehingga mesin sparepart aus dan
sering rusak sulit mendapatkan
Banyak terjadi Sparepart perlu Sebagian onderdil aus yang sesuai
kerusakan- diganti
kerusakan kecil
3 Material - - Sulit mencari - -
sparepart yang asli
dan yang hampir
sama
4 Metode Tidak ada service Kurangnya - Persiapan jam kerja Service kurang
berkala perbaikan dan kurang
service
Mesin hidup langsung
dipakai
5 Pengukuran - - Pengukuran - -
tekanan hidrolik
tidak bisa maksimal
6 Lain-lain - - Oparator kurang - -
toleransi
No. Supervisor
Faktor Kasubsi Shaving Teknisi Shaving Operator Rizzi Hasil
Teknik
1 Manusia Kurangnya Operator tidak Pengoperasian Operator belum Kemampuan
kebersihan mesin disiplin mesin oleh operator profesional operator kurang
terlalu hati-hati
Pemberian talk Kondisi operator Operator sering ganti
kurang yang tidak prima
Kurang
pengetahuan
tentang mesin
tersebut
2 Mesin Bahan roll stenlis Kondisi mesin Kecepatan mesin Kerusakan mesin yang Kondisi mesin
kurang baik yang sudah tua sudah maksimal tidak segera diperbaiki sudah tua,
tidak bisa perawatan kurang,
dipaksakan dan kualitas
Banyak timbul Sparepart banyak yang sparepart kurang
kerusakan- aus dan sulit dicari baik
kerusakan kecil
3 Material Kulit tebal dan Karakter Kulit terlalu tebal, Jenis kulit, ketebalan, Jenis kulit yang
besar-besar sparepart atau keras, dan tipis dan ukuran dishaving
komponen
pendukung yang
tidak sesuai
4 Metode - Kurangnya - Persiapan menjelang perawatan mesin
perawatan rutin kerja kurang efektif kurang
Beban mesin Cara mengasah pisau
dengan target yang tidak tepat
tinggi
5 Pengkuran - - Pengukuran Tekanan hidrolik tidak Tekanan hidrolik
tekanan hidrolik stabil
yang berubah-ubah
6 Lain-lain - - Listrik mati -
Mesin rusak,
penggantian
sparepart tidak ada
Lampiran 8
1. Hasil Penilaian dan Perhitungan Nilai RPN pada Mesin Ozdersan 1300
Identifikasi
Jenis
Identifikasi Akibat
Kompo- Kegagalan Penyebab Kegagalan
Jenis dari Kegagalan RPN
nen yang Sering S (Potential Cause(s) O Control D
Kerugian (Potential Effect of (SxOxD)
/Proses Terjadi of Failure)
Failure)
(Potential
Failure Mode)
Break Operator Operator kurang Kerusakan mesin 3.25 Operator kurang 4 Pengarahan dan 1.5 19.5
down Loss disiplin dan sering terjadi yang memiliki rasa tanggung himbauan oleh Kasubsi
pengetahuan berakibat pada jawab dan kepekaan setiap apel pagi tentang
produksi dan hasil terhadap mesin. Upah sikap kerja dan slogan-
kerja yang kurang tenaga kerja slogan PT. ASA
maksimal menjadikan operator
kurang termotivasi
Mesin Kondisi mesin Pencarian spare part 4.5 Pembelian mesin dalam 5.75 Pelaksanaan jadwal 2 51.75
yang sudah tua yang sesuai dengan kondisi tidak baru piket dan jadwal
mesin sulit dan (2nd), komponen mesin perawatan mesin oleh
membutuhkan waktu sudah aus dan tidak bag. teknik untuk
yang cukup lama. sesuai dengan spare melakukan pengecekan
Biaya perawatan part pengganti dan service
yang dikeluarkan
cukup besar dan
berakibat pada hasil
produksi yana kurang
maksimal
Spare Kualitas spare Penggunaan spare 5.25 Harga spare part asli 5 Pembelian spare part 2.5 65.625
part part kurang part lokal dengan mahal dan waktu lokal yang hampir sama
bagus umur pakai yang pemesanan yang lama dan dilakukan
pendek sehingga menggunakan pengecekan berkala
mengakibatkan sering spare part lokal
terjadi kerusakan
kecil dan kualitas
hasil shaving kurang
baik
Spare Penggantian Kecepatan mesin 5.25 Mencari spare part 6 Pembelian spare part 3.75 118.125
part spare part yang berkurang dan hasil yang asli susah didapat, harus disesuaikan
tidak tidak sesuai produksi menurun mesin harus tetap dengan kebutuhan
sesuai dengan mesin beroperasi dengan mesin walaupun tidak
menggunakan spare asli dan berusaha
part yang ada memaksimalkan
penggunaan spare part
yang ada
Perawata Perawatan Kemampuan mesin 4.25 Target produksi tinggi, 6.25 Koordinasi dan 1.75 46.484
n mesin mesin tidak berkurang dan sering jadwal perawatan mesin komunikasi antara bag.
teratur terjadi kerusakan, dengan jadwal produksi produksi dan bag.
biaya penggantian bentrok, sarana dan teknik harus
spare part lebih besar, prasarana belum ditingkatkan
dan kualitas hasil tersedia, sehingga
shaving tidak jadwal perawatan tidak
maksimal berjalan sesuai rencana
(lorek,sobek)
Service Service belum Kemampuan mesin 5.75 Target produksi tinggi, 6.25 Koordinasi dan 2 71.875
dilakukan berkurang dan sering jadwal perawatan mesin komunikasi antara bag.
secara berkala terjadi kerusakan, dengan jadwal produksi produksi dan bag.
biaya penggantian bentrok, sarana dan teknik harus
spare part lebih besar, prasarana belum ditingkatkan.
dan kualitas hasil tersedia, sehingga Pengecekan dan
shaving tidak jadwal perawatan tidak evaluasi dari suara dan
maksimal berjalan sesuai rencana perubahan kecepatan
(lorek,sobek) mesin.
Set up and Operator Kemampuan Output dan kualitas 4 Kemampuan operator 3 Pengarahan dan 1.75 21
Adjust- dan ketelitian produksi yang yang tidak sama, himbauan oleh Kasubsi
ment Loss operator kurang dihasilkan kurang kurangnya loyalitas, setiap apel pagi tentang
maksimal dan motivasi sikap kerja dan slogan-
slogan PT. ASA,
pemberian teguran
kepada operator.
Mesin Pengaturan Kualitas kulit tidak 5.75 Kemampuan operator 5 Pengecekan terhadap 2.75 79.062
mesin/roll/pisau maksimal (lorek, tidak sama, setting roll kondisi roll stenlis dan
yang tidak tepat permukaan tidak rata stenlis miring, gerinda memberikan intruksi
dan tergores) dan pisau tidak sesuai kepada operator jika
dengan mesin pengaturan tidak sesuai
Kulit Kualitas kulit Pengerjaan dan 4.25 Kulit hewan yang 5.5 Inspeksi dan seleksi 1.75 40.906
jelek pengaturan mesin terkena kudis dan terhadap kulit
menjadi sulit dan adanya bekas luka serta
kualitas hasil shaving proses pengulitan
kurang maksimal terlalu dalam sehingga
(lorek, sobek) menimbulkan lubang-
lubang jika diolah
Asahan Hasil asahan Umur pakai pisau dan 4 Operator tidak 5.5 Himbauan dan 3 66
pisau pisau terlalu gerinda pendek mengasah pisau dengan masukan kepada
tebal benar, kualitas gerinda operator tentang cara
kurang baik mengasah pisau dan
akibat yang
ditimbulkan
Reduce Operator Operator kurang Hasil dan kualitas 3.25 Kelebihan beban kerja, 4.5 Pengarahan dan 1.25 18.281
Speed disiplin dan produksi kurang kurangnya motivasi, himbauan oleh Kasubsi
Loss konsentrasi maksimal dan jenis kulit cukup setiap apel pagi tentang
sulit untuk diproses sikap kerja dan slogan-
slogan PT. ASA
Mesin Kondisi mesin Pencarian spare part 4.5 Pembelian mesin dalam 4.75 Pelaksanaan jadwal 2.25 48.093
yang sudah tua yang sesuai dengan kondisi tidak baru piket dan jadwal
mesin sulit dan (2nd), komponen mesin perawatan mesin oleh
membutuhkan waktu sudah aus dan tidak bag. teknik untuk
yang cukup lama. sesuai dengan spare melakukan pengecekan
Biaya perawatan part pengganti dan service.
yang dikeluarkan
cukup besar dan
berakibat pada hasil
produksi yang kurang
maksimal
Jenis Jenis kulit Kecepatan operator 3.5 Kualitas kulit jelek, 4.75 Penyortiran jenis kulit 2 33.25
kulit cukup sulit menjadi pelan dan pengaturan kecepatan dan kerataan dalam
untuk diproses hasil produksi tidak mesin yang disesuaikan pemberian talk
maksimal dengan jenis kulit sehingga mudah
(terlalu tebal, keras, diproses
berwarna)
Arus Arus listrik Mesin tidak berjalan, 4 Arus listrik dari PLN 5.25 Pengecekan box panel 1.75 36.75
listrik putus hasil produksi padam, adanya yang ada baik dari
menurun, dan konsleting antar mesin ataupun box
penggantian komponen listrik yang panel induk
komponen-komponen ada di panel mesin,
pada panel mesin serta kurangnya
perawatan
Keterangan: S (Severity)
O (Occurrence)
D (Detection)
2. Hasil Penilaian dan Perhitungan Nilai RPN pada Rizzi 1500
Identifikasi
Jenis
Identifikasi Akibat
Kompo- Kegagalan Penyebab Kegagalan
Jenis dari Kegagalan RPN
nen yang Sering S (Potential Cause(s) of O Control D
Kerugian (Potential Effect of (SxOxD)
/Proses Terjadi Failure)
Failure)
(Potential
Failure Mode)
Break Operator Operator kurang Hasil dan kualitas 4 Kurangnya pembekalan 2.5 Pengarahan dan 2.5 25
down Loss disiplin dan kerja kurang skill terhadap operator, himbauan oleh
pengetahuan maksimal operator hanya Kasubsi setiap apel
mengandalkan feeling, pagi tentang sikap
serta tenaga kerja yang kerja dan slogan-
mempunyai slogan PT. ASA serta
kemampuan sebagai pengecekan bila
operator kurang terjadi kegagalan
mesin
Mesin Kondisi mesin Mesin kurang nyaman 4.25 Pembelian mesin dan 4.25 Pelaporan keluhan dan 1.75 31.609
yang sudah tua ketika dioperasikan suku cadang jenis kerusakan pada
sehingga hasil disesuaikan dengan mesin ke bag. teknik
produksi kurang daya beli perusahaan,
maksimal dan perawatan dan service
penggantian suku berkala tidak berjalan
cadang yang terlalu sesuai kebutuhan
cepat
Spare Spare part aus Mesin tidak berjalan 4.75 Spare part yang asli 3.75 Pemanfaatan spare 1.5 26.719
part dan tidak asli semestinya dan sulit didapat, mahal, part yang ada secara
berhenti beroperasi dan lama maksimal dan
karena terjadi pemesanannya. perawatan yang harus
kerusakan yang Perawatan penunjang dilakukan secara
berakibat pada hasil (oli, vaselin) tidak teratur
produksi yang kurang berjalan sesuai
maksimal kebutuhan
Spare Kualitas spare Penggunaan suku 5 Harga suku cadang asli 6.5 Pembelian suku 2.75 89.375
part part yang cadang lokal dengan mahal dan waktu cadang lokal yang
kurang bagus umur pakai yang pemesanan yang lama hampir sama dan
pendek sehingga menggunakan dilakukan pengecekan
mengakibatkan sering suku cadang lokal. berkala.
terjadi kerusakan kecil
dan kualitas hasil
shaving kurang baik
Perawata Perawatan Mesin diperbaiki 4.25 Loyalitas karyawan 4.5 Koordinasi dan 3 57.375
n Mesin mesin tidak setelah terjad kurang, respon komunikasi antara
teratur kerusakan, seringnya kerusakan yang lambat, bag. produksi dan bag.
kerusakan yang serta jadwal perawatan teknik harus
berdampak pada tidak berjalan ditingkatkan serta
keausan spare part dan semestinya himbauan kepada
hasil shaving kulit operator untuk
kurang baik berusaha melakukan
perawatan mandiri
Service Service belum Mesin dan spare part 5 Mesin terus dijalankan 6.5 Koordinasi dan 2.25 73.125
dilakukan yang cepat aus serta selama masih bisa komunikasi antara
secara berkala hasil kerja yang tidak beroperasi, bag. produksi dan bag.
maksimal ketersediaan spare part teknik harus
kurang memadai ditingkatkan.
Pengecekan dan
evaluasi dari suara dan
perubahan kecepatan
mesin.
Set up and Operator Kemampuan Potensial kerusakan 2.75 Sistem perekrutan yang 4.5 Pengarahan dan 1.5 18.562
Adjust- operator dalam mesin tidak terdeteksi tidak sesuai dengan himbauan oleh
ment Loss memahani serta hasil dan kualitas kemampuan operator Kasubsi setiap apel
kemampuan produksi kurang dan motivasi operator pagi tentang sikap
mesin kurang maksimal kurang kerja dan slogan-
slogan PT. ASA
Mesin Kondisi mesin Mesin kurang nyaman 4.25 Pembelian mesin dan 6 Pelaksanaan jadwal 2 51
yang sudah tua ketika dioperasikan suku cadang piket dan jadwal
sehingga hasil disesuaikan dengan perawatan mesin oleh
produksi kurang daya beli perusahaan, bag. teknik untuk
maksimal dan perawatan dan service melakukan
penggantian suku berkala tidak berjalan pengecekan dan
cadang yang terlalu sesuai kebutuhan service.
cepat
Spare Spare part aus Mesin tidak berjalan 6.25 Spare part yang asli 5.75 Pemanfaatan spare 1.75 62.89
part dan sulit semestinya dan sulit didapat, mahal, part yang ada secara
mendapatkan berhenti beroperasi dan lama maksimal serta
yang sesuai karena terjadi pemesanannya. perawatan dan
kerusakan yang Perawatan dan penggantian yang
berakibat pada hasil penggantian spare part harus dilakukan secara
produksi yang kurang tidak teratur teratur
maksimal
Service Service belum Mesin dan spare part 5.25 Mesin terus dijalankan 4.75 Koordinasi dan 3.75 93.516
dilakukan yang cepat aus serta selama masih bisa komunikasi antara
secara berkala hasil kerja yang tidak beroperasi ketersediaan bag. produksi dan bag.
maksimal spare part kurang teknik harus
memadai, kurang ditingkatkan serta
koordinasi antara bag. himbauan kepada
produksi dan bag. operator untuk
teknik berusaha melakukan
perawatan mandiri
Reduced Operator Kemampuan Potensial kerusakan 3.25 Sistem perekrutan yang 3.5 Pengarahan dan 2 22.75
Speed operator dalam mesin tidak terdeteksi tidak sesuai dengan himbauan oleh
Loss memahani serta hasil dan kualitas kemampuan operator Kasubsi setiap apel
kemampuan produksi kurang dan motivasi operator pagi tentang sikap
mesin kurang maksimal kurang serta kerja dan slogan-
kemampuan operator slogan PT. ASA
yang tidak sama
Mesin Kondisi mesin Pencarian suku 5 Pembelian mesin dalam 4.5 Pelaksanaan jadwal 2 45
yang sudah tua cadang yang sesuai kondisi tidak baru piket dan jadwal
dengan mesin sulit (2nd), komponen mesin perawatan mesin oleh
dan membutuhkan sudah aus dan tidak bag. teknik untuk
waktu yang cukup sesuai dengan suku melakukan
lama. Biaya perawatan cadang pengganti pengecekan dan
yang dikeluarkan service.
cukup besar dan
berakibat pada hasil
produksi yana kurang
maksimal
Spare Kualitas spare Penggunaan suku 6 Harga suku cadang asli 6.5 Pemanfaatan spare 2 78
part part yang cadang lokal dengan mahal dan waktu part yang ada secara
kurang bagus umur pakai yang pemesanan yang lama maksimal dan
pendek sehingga menggunakan perawatan yang harus
mengakibatkan sering suku cadang lokal. dilakukan secara
terjadi kerusakan kecil teratur
dan kualitas hasil
shaving kurang baik
Jenis Jenis kulit Kecepatan operator 5 Kualitas kulit jelek, 3 Penyortiran jenis kulit 2.25 33.75
kulit cukup sulit menjadi pelan dan pengaturan kecepatan dan kerataan dalam
untuk diproses hasil produksi tidak mesin yang disesuaikan pemberian talk
maksimal (kulit lorek, dengan jenis kulit sehingga mudah
sobek, ketebalan tidak (terlalu tebal, keras, diproses
rata) berwarna)
Perawata Pengasahan Ketajaman pisau 2.5 Pengasahan pisau yang 3.75 Melakukan 2.75 25.781
n Mesin pisau yang tidak kurang yang berakibat teburu-buru serta pengawasan dan
tepat pada hasil dan kualitas penyetelan gerinda pengamatan pada
produksi tidak yang kurang pas proses pengasahan
maksimal pisau
Tekanan Tekanan Kerja mesin kurang 4 Adanya kebocoran oli 4.5 Pengecekan regulator 2.25 40.5
hidrolik hidrolik tidak maksimal yang hidrolik, pompa oli tekanan hidrolik,
stabil berakibat pada hasil yang tidak berfungsi penggantian oli
kerataan dan dengan baik, oli sudah hidrolik dan
ketebalan kulit tidak lama tidak diganti, pembersihan filter oli
sama dan kulit serta pengaturan yang secara rutin
menjadi rusak tidak tepat
Usulan Perbaikan
Mesin Ozdersan 1300 dan mesin Rizzi 1500 memiliki kerugian waktu dan material yang berbeda. Dari kerugian-kerugian
tersebut terdapat kerugian yang tidak termasuk dalam kerugian besar. Hal itu dikarenakan waktu yang hilang atau terbuang
digunakan untuk kebutuhan operator maupun mesin sendiri, seperti waktu istirahat mesin dan waktu yang digunakan untuk