METODE PENELITIAN
Ujong Tanjong yang bergerak dalam bidang usaha dagang pengolahan kerupuk
jangek dan lokasi dipilih dengan pertimbangan bahwa UD. Sabeena tersebut
perusahaan kecil atau industri rumah tangga yang sudah lama berproduksi, yaitu
1. Data Primer
kerupuk jangek, serta pesaing atau lembaga lain yang juga pengusaha dalam
2. Data sekunder
Data Sekunder merupakan data baku pelengkap yang diperoleh dari instansi
1. Observasi
28
29
2. Wawancara
penelitian.
3. Memberikan Kuisioner
ini berisi kumpulan pertanyaan yang merupakan hasil dari beberapa pertanyaan
yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, diatur dalam urutan dan dikelola
jangek.
30
2. Strategi pemasaran adalah sebuah rencana dari UD. Sabeena yang disatukan,
Sabeena.
Sabeena.
Sabeena.
data dari beberapa faktor internal (kelemahan dan kekuatan) tetapi juga
menganalisis data tersebut agar dapat diketahui nilai bobot ratingnya dengan
4. Tahap pengambilan keputusan dimana semua data yang telah dianalisis akan
ancaman pemasaran pada usaha kerupuk jangek UD. Sabeena dalam kolom.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 0.1 (sangat
penting) sampai 0,0 (tidak penting). Setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3
untuk penentuan bobot. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi
skor total 1,0. Skala yang digunakan untuk menentukan bobot adalah :
Bobot 1 : Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal.
Bobot 2 : Jika indikator horizontal sama penting dari pada indikator vertikal.
Bobot 3 : Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal.
Menurut Nurul (2015), skala nilai ranting untuk matriks IFE (kekuatan
Sedangkan untuk matriks EFE (peluang dan ancaman), skala nilai rating
metode rata-rata dan setiap hasil yang memiliki nilai desimal akan dibulatkan.
5. Jumlah skor pembobotan berkisar antara 1,0 – 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika
jumlah skor pembobotan IFE dibawah 2,5 maka internal usaha kerupuk jangek
UD. Sabeena lemah. Untuk jumlah skor bobot faktor eksternal berkisar 1,0 –
4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika jumlah skor pembobotan EFE 1,0 menunjukan
mengatasi ancaman yang ada. Jumlah skor 4,0 menunjukan usaha kerupuk
prestasi/kinerja yang merupakan faktor peluang dan ancaman yang ada untuk
33
mencapai tujuan organisasi suatu perusahaan seperti yang ditunjukan pada Tabel
3.2. berikut:
Ancaman 1
Ancaman 2
Ancaman
Jumlah
maupun besar, langkah awal yang diambil yaitu membuat perencanaan sebuah
strategis sebagai kekuatan awal untuk dapat menjalankan sebuah usaha agar dapat
masuk keberbagai segmen pasar yang diinginkan, sehingga dapat bersaing sesama
Mendirikan usaha tidak lepas dari kendala yang muncul dari dalam
maupun dari luar lingkungan sekitar usaha atau perusahaan. Hal inilah yang
semua sumber daya yang ada sehingga dapat memenangkan kompetisi. Penulis
pemasaran suatu usaha Industri Rumah Tangga atau perusahaan dengan cara
analisis ini dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada serta
Secara sistematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 3.1. berikut:
Kekuatan (S)
Internal
Strategi pemasaran
“Strategi bisnis
keunggulan produk”