net/publication/320128799
Article in MIMBAR AGRIBISNIS Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis · September 2017
DOI: 10.25157/ma.v3i2.462
CITATIONS READS
0 336
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Tomy Perdana on 10 November 2020.
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Katata dengan tujuan untuk menganalisis
sistem produksi pada manajemen rantai pasok produk sayuran dalam memenuhi
permintaan pasar terstruktur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
kualitatif dan pendekatan sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengadaan
produk di Kelompok Tani Katata saat ini belum mampu memenuhi permintaan dari Giant
Supermarket akibat dari replikasi perencanaan sistem produksi yang dilakukan berdasarkan
sistem produksi untuk produk reguler dan tidak disesuaikan dengan permintaan pasar.
Sistem produksi yang dapat dilakukan oleh Kelompok Tani Katata dalam memenuhi
permintaan pasar terstruktur adalah dengan merubah sistem produksinya dalam hal ini
dilakukan penjadwalan produksi dan pengalokasian input sesuai dengan permintaan dari
Giant Supermarket.
Kata kunci: Sistem Produksi, Model Perencanaan Produksi, Manajemen Rantai Pasok.
Abtract
This research was conducted in Kelompok Tani Katata, the aim of this study is to analyze
the production system of the vegetable’s supply chain management on fulfilling the market
demand. The method of this research using a qualitative method and modeling-system
approach. The result of this study shows that Katata couldn’t fulfill the market demand
since the production system is the replication of the regular production system planning.
To fulfill the market demand, Katata should change the production system which are the
production's scheduling and input's allocation that suitable to the market demand.
89
Perencanaan Sistem Produksi Pada Manajemen Rantai Pasok Sayuran
ANGGITA KHARISMA, TOMY PERDANA
90
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 89-104
91
Perencanaan Sistem Produksi Pada Manajemen Rantai Pasok Sayuran
ANGGITA KHARISMA, TOMY PERDANA
(lobak), tomat lokal, tomat beef, tomat pengiriman barang dan ketentuan
cherry, kubis, wortel baby, wortel permintaan sayuran.
holland, dan kentang granola. Sayuran
utama yang dibudidayakan oleh Katata b. Manajemen Rantai Pasok
adalah wortel baby, baby kenya bean, 2.1. Aliran Barang
kentang granola, tomat beef, dan tomat
lokal.
Kelompok Tani Katata menjalin
kerjasama dengan beberapa pasar
terstruktur, salah satunya adalah Giant
Supermarket. Kerjasama diantara Giant
dan Katata dilakukan sejak tahun 2015,
Gambar 1. Aliran Barang Kelompok Tani Katata
yang mana diberlakukan kontrak berupa
MoU diantara kedua belah pihak. Pelaku rantai pasok yang pertama
Kerjasama yang dilakukan merupakan adalah petani anggota dan petani mitra
membantu para petani atau produsen tidak hanya dari petani anggota tetapi
kecil sayuran agar dapat memasok juga dari petani mitra dengan jumlah
produk reguler dan produk off grade dikirim langsung oleh petani atau diambil
dengan harga Rp 5.000,- per pack. Pada langsung oleh Katata dengan biaya
kontrak yang berbeda dari segi kualitas satu kali kirim. Kelompok Tani Katata
92
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 89-104
93
Perencanaan Sistem Produksi Pada Manajemen Rantai Pasok Sayuran
ANGGITA KHARISMA, TOMY PERDANA
Aliran informasi dalam rantai pasok yang diterapkan pada produk reguler.
berupa aliran yang berlaku dua arah. Produk reguler Kelompok Tani Katata
Informasi rantai pasok di Katata berasal merupakan produk yang dipasok dengan
dari Agrilogics ataupun dari Giant spesifikasi grade dan ukuran tertentu.
Supermarket. Informasi yang didapat dari Untuk produk senilai Rp 5.000,- per
Agrilogics dan Giant Supermarket adalah pack, tidak ada pola penentuan luasan
Agrilogics merupakan pihak ketiga yang reguler. Pengadaan produk ini merupakan
berfungsi sebagai pihak yang hasil produk sisa atau off grade dari
menyampaikan masalah tersebut dan juga produk reguler. Dengan keadaan tersebut,
Tani Katata masih memperoleh informasi untuk produk senilai Rp 5.000,- per pack.
dari pihak Giant mengenai spesifikasi dan Sehingga untuk mendapatkan keuntungan
94
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 89-104
95
Perencanaan Sistem Produksi Pada Manajemen Rantai Pasok Sayuran
ANGGITA KHARISMA, TOMY PERDANA
96
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 89-104
untuk tomat, baby kenya bean untuk 0,14 ha membutuhkan waktu sekitar
buncis, dan granola L untuk kentang. empat hari dengan tenaga kerja sebanyak
2.3.3. Persiapan dan Pengolahan 3-4 orang tenaga kerja pria.
Lahan Kegiatan pengolahan lahan
Persiapan lahan merupakan salah selanjutnya adalah pengaplikasian pupuk
satu komponen penting dalam budidaya kandang, kimia, 4 kg Nematisida, dan
untuk menghasilkan produksi yang satu set dekomposer. Lahan seluas 100
maksimal. Kegiatan persiapan lahan tumbak atau 1400 m2 membutuhkan
terdiri atas beberapa proses diantaranya pupuk kandang,, NPK, dan SP-36 yang
adalah pengolahan tanah, pembuatan alur berbeda beda. Untuk tomat membutuhkan
tanam atau garit, pemberian pupuk, 5 ton pupuk kandang, 100 kg NPK, dan
aplikasi dekomposer, pembumbunan, 100 kg SP-36. Untuk buncis
penghalusan guludan, dan pemasangan membutuhkan 2,5 ton pupuk kandang, 50
mulsa. kg NPK, dan 100 kg SP-36. Untuk
Kegiatan pengolahan tanah kentang membutuhkan 5 ton pupuk
dilakukan dengan pencangkulan dan kandang dan 200 kg. Kemudian untuk
penggunaan traktor. Pada kegiatan wortel membutuhkan 500 kg pupuk
pengolahan tanah dilakukan berbarengan kandang dan masing-masing 25 kg NPK
dengan pembuatan alur tanam atau garit dan SP-36.
dengan ukuran lebar garit dan lebar parit Pengaplikasian pupuk dengan cara
yang berbeda beda untuk setiap ditaburkan secara merata pupuk kandang
komoditas tetapi dengan panjang yang terlebih dahulu pada lahan yang telah
disesuaikan dengan plot lahan dan tinggi dibuat bedengan, kemudian disempot
25 cm. Lebar garit untuk kentang adalah dekomposer dan diolah lagi
80 cm dan lebar parit 20 cm, tomat menggunakan traktor ataupun cangkul.
dengan lebar garit 120 cm dan lebar parit Kemudian setelah pengomposan selama
40 cm, wortel 60 cm dengan lebar parit seminggu ditambahkan pupuk kimia pada
20 cm, dan buncis dengan lebar garit 100 lahan dan ditaburkan nematisida.
cm dengan lebar parit 40 cm. Kegiatan Perlakuan selanjutnya adalah
persiapan lahan yang dimulai dari diberlakukan pembumbunan dan
pengolahan tanah sampai dengan penghalusan guludan agar tanah kembali
pembuatan alur tanam untuk luasan lahan rata. Setelah pembumbunan,
97
Perencanaan Sistem Produksi Pada Manajemen Rantai Pasok Sayuran
ANGGITA KHARISMA, TOMY PERDANA
98
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 89-104
99
Perencanaan Sistem Produksi Pada Manajemen Rantai Pasok Sayuran
ANGGITA KHARISMA, TOMY PERDANA
mana meskipun Katata tidak mampu jenis pola tanam dimana dilakukan
memenuhi permintaan dari Giant penanaman lebih dari satu jenis tanaman
Supermarket, namun tidak diberlakukan yang tidak sefamili secara bergilir pada
sanksi apapun. satu luasan lahan dalam satu musim
tanam dengan urutan waktu tertentu
2.4. Usulan perbaikan Sistem Produksi dengan tujuan memutus siklus hidup
Usulan perbaikan sistem produksi hama dan penyakit tanaman. Mohler
yang dapat mendukung Kelompok Tani (2009) juga menyebutkan bahwa rotasi
Katata dalam memenuhi permintaan dari tanam yang baik adalah kemampuan
Giant Supermarket untuk produk senilai menyeimbangkan usaha tani sesuai
Rp 5.000,- per pack dimulai dari proses peluang pasar dan manajemen logistik,
penentuan lahan tanam dan rotasi tanam manajemen operasi, dan pemilihan
yang sesuai dengan penjadwalan yang tanaman secara biologis. Rotasi tanam
merupakan hasil model optimasi pada yang dapat dilakukan untuk memenuhi
lampiran hingga proses pasca panen. permintaan pada keempat komoditas
Proses penentuan lahan tanam dan rotasi adalah:
tanam merupakan proses vital dalam a. Tomat dengan buncis
pemenuhan permintaan karena luasan Rotasi tanam yang dapat dilakukan
lahan dan kombinasi rotasi tanam akan antara tomat dengan buncis sesuai
menentukan hasil yang mampu model optimasi adalah tomat
diproduksi. Berikut adalah perencanaan terlebih dahulu ditanam sebelum
sistem produksi optimal yang dapat buncis yang kemudian dapat
diterapkan di Katata: dirotasikan kembali sesuai dengan
2.4.1. Penentuan Luas dan Rotasi siklus awal yaitu tomat lagi
Tanam kemudian buncis. Luas total lahan
Penentuan rotasi tanaman tanam yang dibutuhkan untuk
dilakukan untuk dapat menyesuaikan keduanya adalah 0.29 ha dengan 33
permintaan pasar, dalam hal ini pola plot lahan seluas 86.33 m2. Secara
pemenuhan dan pengadaan barang dan teknis, penanaman yang dilakukan
menyeimbangkan kondisi tanah. per minggu adalah penanaman per
Sukmana (2012) menyebutkan bahwa satu plot lahan.
rotasi tanaman merupakan salah satu
100
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 89-104
101
Perencanaan Sistem Produksi Pada Manajemen Rantai Pasok Sayuran
ANGGITA KHARISMA, TOMY PERDANA
102
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2017. 3(2): 89-104
103
Perencanaan Sistem Produksi Pada Manajemen Rantai Pasok Sayuran
ANGGITA KHARISMA, TOMY PERDANA
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih disampaikan
kepada Kelompok Tani Katata yang telah
memberikan izin untuk melakukan
penelitian ini. Terima kasih kepada Kang
Kusnandar, selaku mahasiswa program
doktor di Delft Technology of university
selaku mentor yang telah membantu
dalam memahami mengenai tema yang
dibahas dan proses pendekatan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2014. Data
Produksi Tanaman Sayuran 2014.
Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem:
Meningkatkan Mutu dan Efektivitas
Manajemen. Bogor: IPB Press.
Kementerian Kesehatan. 2013. Hasil
Riset Kesehatan Dasar
Kementerian Kesehatan (2013).
Mohler, L.C., dan Johnson. S.E. 2009.
Crop Rotation on Organic Farms:
A Planning Manual. New York:
NRAES.
Simchi-Levi, D., Kaminsky, P., dan
Simchi-Levi, E., 2003. Designing
and Managing the Supply Chain:
Concepts, Strategies, and Case
Studies, McGraw- Hil.
Sukmana, W.A. 2012. Pola Tanam.
Jakarta: Wedetama Widya Sastra
104