2, MEI 2020
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1
Bandar Lampung 35145, e-mail: wuryaningsih.dwisayekti@fp.unila.ac.id
ABSTRACT
This research aims to analyze the position of tapioca vermicelli production on the product life cycle (PLC),
to know the manufacturer’s perception of the development of tapioca vermicelli business, and correlation
between the perception and the PLC. This research used a case study method at tapioca vermicelli
industries, namelySinar Jaya (SJ), SinarHarapan (SH), Monas Lancar (ML), Bintang Obor (BO), and Moro
Seneng (MS). Respondents are the owners of the agroindustries. Data were analyzed using a descriptive
statistical analysis and qualitative descriptive. The results showed that the positions of tapioca vermicelli
product in terms of the product life cycle in SJ, ML, and MSare in the Growth Stage, while those of SH and
BO are at the Maturity Stage. Business development is perceived as important by producers, but it is
difficult to do. There is no correlation between perceptions of the development of the business and the
product life cycle.
203
JIIA, VOLUME 8 No. 2, MEI 2020
Kota Metro terdapat dua kecamatan yang penjualan produk bihun tapioka dapat berkembang
mempunyai produsen bihun tapioka, yaitu ke luar daerah Kota Metro dan Kabupaten
Kecamatan Metro Timur dan Kecamatan Metro Lampung Timur.
Utara.Kabupaten Lampung Timur yang terdapat
produsen bihun tapioka yaitu daerah di Kecamatan Kenyataan bahwa produsen bihun tapioka yang
Pekalongan. pasif dalam pemasaran memunculkan pertanyaan
bagaimana persepsi produsen bihun tapioka dalam
Menurut hasil penelitian Sayekti, Prasmatiwi, dan pengembangan usahanya.Selanjutnya perlu juga
Adawiyah (2007) rata-rata jumlah konsumsi bihun diketahui hubungan antara persepsi dalam
tapioka di Kota Metro oleh konsumen rumah pengembangan produk bihun tapioka dengan
tangga adalah sebanyak 733,87 gram per rumah tahapan daur hidup produk.Kotler (2000)
tangga per bulan dengan frekuensi pembelian 1-2 menyatakan bahwa setiap tahap siklus hidup
kali per bulan. Berdasarkan hasil penelitian produk (Product Life Cycle) memerlukan strategi
Vidyaningrum, Sayekti, dan Adawiyah (2016) pemasaran yang berbeda.Pada daur hidup produk
rata-rata konsumsi bihun tapioka oleh rumah terdapat 4 (empat) tahapan yaitu tahapan
tangga di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten pengenalan, tahapan pengembangan, tahapan
Lampung Timur yaitu sebanyak 1.300 gram per kedewasaan dan tahapan penurunan.Oleh karena
rumah tangga per bulan dengan frekuensi itu, perlu dilakukan penelitian mengenai “Analisis
pembelian 2 kali per bulan. Data tersebut Daur Hidup Produk Bihun Tapioka di Provinsi
menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi bihun Lampung”.
tapioka mengalami peningkatan walaupun
peningkatan konsumsi tersebut hanya terdapat Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui daur
pada daerah yang memiliki agroindustri bihun hidup produk (Product Life Cycle) bihun tapiokadi
tapioka. Provinsi Lampung dan mengetahui persepsi
produsen terhadap pengembangan usaha bihun
Hasil penelitian Sayekti et al. (2007) lebih lanjut tapioka dan keterkaitan persepsi produsen terhadap
menyatakan produsen bihun tapioka di Kota Metro pengembangan usaha dengan (Product Life Cycle).
masih pasif dalam melakukan strategi
pemasaran.Produsen bihun tapioka hanya METODE PENELITIAN
memperhatikan pada masalah produksi sedangkan
aspek pasar belum diperhatikan.Jumlah produksi Metode yang digunakan dalam penelitian ini
bihun tapioka tergantung dari permintaan adalah sensus.Pemilihan lokasi ditentukan secara
distributor sehingga pemasaran bihun tapioka lebih sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa
banyak dilakukan oleh distributor.Hal tersebut hanya di Kota Metro dan Kabupaten Lampung
didukung oleh hasil penelitian Bazai, Sayekti dan Timur terdapat usaha pengolahan (agroindustri)
Lestari (2017) yang menyatakan pada proses ubi kayu menjadi bihun tapioka. Provinsi lampung
pendistribusian bihun tapioka di Kota Metro hanya terdapat lima agroindustri bihun tapioka
kepada konsumen hanya dilakukan oleh yang masih aktifberproduksi. Pada penelitian ini
distributor, sedangkan produsen bihun tapioka kelima agroindustri tersebut dijadikan objek
hanya menjual bihun tapioka di pabrik saja. penelitian.
Permasalahan pada agroindustri bihun tapioka Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah produsen bihun tapioka yang tidak berupa data primer dan sekunder.Data primer
melakukan pengembangan ide, inovasi dan mencakup data terkait dengan posisi produk bihun
kreativitas pada produk bihun tapioka yang tapioka dalam daur hidup produk dan persepsi
diproduksinya.Selain itu, produsen kurang mampu produsen terhadap pengembangan usaha.Data
untuk membuat suatu strategi pemasaran yang primer tersebut diperoleh dengan wawancara
sesuai untuk produk bihun tapioka.Oleh karena itu, langsung. Data sekunder mencakup antara lain
bihun tapioka hanya dikenal oleh masyarakat di data jumlah agroindustri ubi kayu di Provinsi
daerah-daerah tertentu saja.Produsen bihun tapioka Lampung bersumber dari Dinas Perindustrian
perlu memperhatikan langkah-langkah strategi Provinsi Lampung. Waktu pengumpulan data
pemasaran sesuai tahapan produk bihun tapioka penelitiandilakukan pada bulan Februari sampai
serta pendapat mengenai pengembangan usahanya April 2018.
agar tujuan agroindustri tercapai.Pencapaian laba
meningkat, serta mempertahankan kelangsungan Tujuan pertamayaitu analisis daur hidup produk
hidup agroindustri bihun tapioka, sehingga volume dianalisis dengan metodePolli and Cook.
204
JIIA, VOLUME 8 No. 2, MEI 2020
(3) Menghitung total rata-rata persentase perubahan skor tertinggi - skor terendah
Interval= ……………….. (2)
penjualan, sehingga diperoleh besarnya nilai µ. banyak kelas
Kemudian nilai χ dikurangkan dengan µ setiap
periode pengamatan. Tingkat persepsi produsen yang digunakan dapat
(4) Perhitungan pada langkah ke-3 dikuadratkan dibuat dengan pengklasifikasian kelas dengan
dan dihitung nilai totalnya setelah itu dapat menggunakan interval 0,8. Selanjutnya untuk
dilihat standar deviasinya (σ²). mengetahui keterkaitan persepsi produsen terhadap
(5) Mencari nilai µ + 0,5 σ sehingga didapatkan pengembangan usaha dengan Product Life Cycle
untuk z dan µ + 0,5 σ untuk memperoleh y. yaitu menggunakan tabulasi silang.
205
JIIA, VOLUME 8 No. 2, MEI 2020
Tabel 2. Hasil perhitungan dengan rumus Polii and Cook Agroindustri Bihun Tapioka
1. Agroindustri SJ
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 2, Gambar 2. Kurva PLC bihun tapioka
diketahui bahwa jumlah nilai perubahan Agroindustri SH
206
JIIA, VOLUME 8 No. 2, MEI 2020
207
JIIA, VOLUME 8 No. 2, MEI 2020
208
JIIA, VOLUME 8 No. 2, MEI 2020
tapioka di Kota Metro. JIIA, 5 (4): 399- Maulani R, Dwiastuti R, dan Andriani DR. 2017.
405. http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/ Analisis penetapan harga produk obat
JIA/article/view/1749/1552.[25 Oktober herbal olahan jamur dewa (Agaricus blazei
2018]. Murril) pada CV. Asimas. Jurnal Ekonomi
BPS Provinsi Lampung. 2017. Lampung dalam Pertanian dan Agribisnis (JEPA), 1 (2): 94-
Angka Tahun 2017.BPS Provinsi 107.https://jepa.ub.ac.id/index.php/jepa/arti
Lampung.Bandar Lampung. cle/view/14. [23 Oktober 2017].
Dinas Perindustrian Provinsi Lampung. 2017. Sayekti WD, Prasmatiwi FE, dan Adawiyah R
Jumlah agroindustri ubi kayu di Provinsi 2007. Kajian pemasaran bihun tapioka
Lampung. Bandar Lampung. dalam rangka pengembangannya sebagai
Kementerian Pertanian. 2016. Outlook pangan alternatif.Prosiding Lokakarya
Komoditas Petanian Tanaman Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
Pangan..http://epublikasi.setjen.pertanian.g Mendukung Hari Pangan Sedunia 2007.
o.id/publikasi /outlook.[23 Oktober 2017]. Bandar Lampung, 25-26 Oktober 2007:
Kotler P. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi 356-
Milenium 1.PT Ikrar Mandiriabadi. Jakarta. 368.http://kikp.pertanian.go.id/pustaka/opac
Lindaan MP, Rantung VV, dan Memah MY. /detail-opac?id=3685. [23 Oktober 2017].
2016. Persepsi masyarakat terhadap Soekartawi. 2000. Pengantar Agroindustri. PT.
pengembangan industri rumah panggung di Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Desa TombasianKecamatan Kawangkoan Vidyaningrum A, Sayekti WD, dan Adawiyah R.
Barat Kabupaten Minahasa. Agri-Sosio 2016. Referensi dan permintaan konsumen
Ekonomi Unstrat. 12(2A): 349-362. rumah tangga terhadap bihun tapioka di
http://ejournal.unstrat.ac.id/index.php/ Kecamatan Purbolinggo Kabupaten
/jisep/article/view/12985.[20 Oktober Lampung Timur. JIIA, 4(2): 200-208.
2017]. http://jurnal.fp.ac.id/index.php/JIA/article/
view/1238/1135. [20 Oktober 2017] .
209