Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI

MATERI PENENTUAN KLASIFIKASI IKLIM DI INDONESIA

1. Tabel 1. Data Curah Hujan (mm) per Bulan di Kabupaten Kediri (2015-2019)

Rata-rata (untuk
2015 2016 2017 2018 2019
Oldeman)
Januari 226 289 348 419 357 327.8
Februari 292 401 306 356 283 327.6
Maret 357 271 310 230 360 305.6
April 264 145 268 158 219 210.8
Mei 73 199 81 28 16 109.4
Juni - 148 47 6 - 40.2
Juli - 68 22 - - 18
Agustus - 68 - - - 13.6
September - 119 15 10 2 29.2
Oktober 1 192 53 - - 49.2
November 81 341 268 91 16 159.4
Desember 250 260 286 95 207 219.6
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri

2. Menentukan iklim menurut Schmidt – Ferguson

Tipe iklim Schmidt-Ferguson merupakan perbaikan dari tipe iklim Mohr.


Pencarian rata-rata bulan basah dan bulan kering atau nilai Q dalam klasifikasi iklim
Schmidt-Ferguson dilakukan dengan cara membandingkan jumlah bulan basah dan
bulan kering selama pengamatan (Syukur, 2008).

Iklim Schmidt-Ferguson digunakan untuk memetakan pola tanam komoditas


perkebunan dan hutan. Tipe iklim ini digunakan untuk tanaman keras atau tanaman
perkebunan dan tanaman kehutanan (Dewi, 2005).
Rata-rata (untuk
Bulan 2015 2016 2017 2018 2019
Oldeman)
Januari BB BB BB BB 357 327.8
Februari BB BB BB BB 283 327.6
Maret BB BB BB BB 360 305.6
April BB BB BB BB 219 210.8
Mei BL BB BL BL 16 109.4
Juni BK BB BK BK - 40.2
Juli BK BL BK BK - 18
Agustus BK BL BK BK - 13.6
September BK BB BK 10 2 29.2
Oktober BL BB BK - - 49.2
November BL BB BB 91 16 159.4
Desember BB BB BB 95 207 219.6
Total BB
Total BL
Total BK

Perhitungan:

Q = (Rata-rata jumlah BK / Rata-rata jumlah BB) x 100%

= (1 / 1.4) x 100%

= 9.05 %

Berdasarkan nilai Q yang didapat, tipe iklim di daerah Kabupaten Kediri


menurut Schmidt-Ferguson adalah tipe iklim A atau sangat basah. Tanaman yang
cocok ditanam di daerah tersebut adalah tanaman buah-buahan dan sayuran seperti
belimbing, cabe, kubis, tomat, nanas, dan lain-lain. Sedangkan untuk budidaya padi
dan palawija memerlukan perencanaan yang matang.

3. Menentukan iklim menurut Oldeman

Klasifikasi iklim yang tepat digunakan untuk pemetaan pola tanam pada
bidang pertanian adalah klasifikasi iklim menurut Oldeman. Klasifikasi iklim
Oldeman memakai unsur curah hujan sebagai dasar penentu. Kriteria dalam
klasifikasi iklim didasarkan pada perhitungan bulan basah (BB), bulan lembab (BL,
dan bulan kering (BK) dengan batasan memperhatikan peluang hujan, hujan efektif,
dan kebutuhan air tanaman (Fadholi dan Supriyatin, 2012).
Tipe iklim Oldeman digunakan untuk pemetaan pola tanam padi dan palawija.
Bulan basah adalah suatu bulan yang curah hujan rata-rata lebih besar dari 200 mm,
bulan lembb antara 100-200 mm, dan bulan kering curah hujan lebih keceil dari 100
mm (Syahbudin, 2007).

2.1 Pembahasan

Bulan basah: Januari, Februari, Maret, April, Desember

Bulan lembab: Mei dan November.

Bulan kering: Juni, Juli, Agustus, September, Oktober.

Menentukan tipe iklim:

Kabupaten Kediri tergolong zona C sub 3 dengan bulan basah berturut-turut 5


bulan dan bulan kering berturut-turut 5 bulan (tipe iklim C3). Tipe iklim C3 dalam
setahun hanya dapat satu kali padi dan penanaman palawija yang kedua harus hati-
hati. Hal ini berarti dalam penanaman padi dan palawija di Kabupaten Kediri
diperlukan perencanaan yang matang.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, N. K. 2005. Kesesuaian Iklim terhadap Pertumbuhan Tanaman. Jurnal


Biologi 1(2) : 1-15.

Fadholi, A. dan Supriyatin, D. 2012. Sistem Pola Tanam di Wilayah Priangan


berdasarkan Klasifikasi Iklim Oldeman. Jurnal Pendidikan Geografi 12(2) :
61-70.

Syahbuddin, H. dan Runtunuwu. 2007. Perubahan Pola Curah Hujan dan


Dampaknya terhadap Periode Masa Tanam. Jurnal Tanah dan Iklim 2(26):
1-12.

Syukur, A. R. 2008. Perubahan Penggunaan Lahan di Provinsi Bali. Jurnal


Ecotrophic 6(1) : 201.
Beri kesimpulan
Perhitungannya dianggap laporan praktikum
1. Di bawah perhitungan langsung diberikan kesimpulan
2. Tanaman apakah yang cocok ditanam pada iklim daerah tersebut

Anda mungkin juga menyukai