Yth.
Kepaia Dinas Pertanian Provinsi
(Motion Periksa Daftar Lampiran)
di
Seiuruh Indonesia
Dalam rangka menjaga produksi dan ketersediaan bahan pangan komoditas strategis nasional
khususnya Cabai dan Bawang Merah, Direktorat Jenderal Hortikuitura telah menyusun Early
Warning System (EWS) Cabai dan Bawang. Kedua komoditas tersebut merupakan komoditas
hortikuitura yang memberi sumbangan signifikan terhadap infiasi-defiasi bahan pangan. EWS
merupakan sistem peringatan dini atas kejadian yang mungkin terjadi di masa mendatang, untuk
kemudian diiakukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi risiko. Sehubungan dengan hal
tersebut, Direktorat Jenderai Hortikuitura secara rutin menerbitkan £l4/5setiap awal bulan sebagai
acuan data ketersediaan cabai dan bawang merah seiama periode 3 (tiga) bulan ke depan
(terlampir).
Data EWS tersebut mencantumkan perkiraan produksi, kebutuhan dan surplus/defisit pada
masing-masing provinsi berdasarkan angka Renstra dan data prognosa kebutuhan. Dari data EWS
dapat diambil langkah antisipasi dan mitigasi resiko sebagai berikut:
Tembusan Yth.
1. Direktur Jenderal Hortikuitura (sebagai laporan);
2. Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
3. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan; dan
4. Kepala Pusat Data dan Informasi, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.
Lampiran 1.
i"-''
Lampiran 2.
1. Prognosa ketersediaan dan kebutuhan aneka cabai dapat dilihat pada tabel berikut:
2. Berdasarkan data rerata 5 (lima) tahun terakhir (ATAP 2018-2021 dan ASEM 2022),
produksi cabai besar dan cabai rawit di 22 kabupaten Bulan Februari s.d. April 2023
dapat memenuhi kebutuhan cabai daerah sentra dan Jabodetabek sehingga
diperkirakan masih ada surplus produksi, sehingga mampu memasok daerah minus
lainnya di luar Pulau Jawa
Tabe
ucMuuu ruuruari s.a. Mprii zuzo
FBEI■JUARI 2023 Ton) MARET 2023 (Ton) APRIL 2023 (Ton)
No Kabupaten
Kebutuhan Produksi Neraca Kebutuhan Produksi Neraca Kebutuhan Produksi Neraca
1 BANDUNG 1.144 6.886 5.742 1.297 7.086 5.789 1.266 7.225 5.959
2 CIANJUR 1.144 3.315 2.172 1.297 3.391 2.094 1.266 3.214 1.948
3 GARUT 803 8.865 8.062 911 13.833 12.922 889 12.427 11.538
4 SUMEDANG 356 505 149 404 706 302 394 757 363
5 MAJALENGKA 410 681 271 465 757 292 454 790 336
6 TASIKMALAYA 585 1.180 595 663 994 331 647 1.036 388
7 BANJARNEGARA 319 2.027 1.708 361 1.206 845 353 485 132
8 TEMANGGUNG 244 2.881 2.637 277 3.997 3.720 270 3.962 3.692
9 MAGELANG 400 3.123 2.723 454 4.291 3.837 443 2.559 2.116
10 KULON PROGO 139 819 680 158 634 476 154 792 638
11 SLEMAN 351 400 49 398 321 -77 389 259 -130
12 TUBAN 369 189 -180 418 956 538 408 1.504 1.096
13 BLITAR 379 1.510 1.131 430 909 480 419 605 186
14 KEDIRI 506 2.030 1.524 573 713 139 560 334 -226
15 MALANG 820 2.711 1.891 929 2.498 1.569 908 2.742 1.835
16 BANYUWANGI 529 618 89 600 617 17 586 656 71
17 LOMBOK TIMUR 421 821 400 478 1.439 962 466 1.104 638
18 SUKABUMI 865 3.348 2.483 981 2.591 1.610 957 2.344 1.386
19 BANDUNG BARAT 570 955 385 646 1.091 444 631 1.395 764
20 LAMPUNG SELATAN 331 810 480 375 950 575 366 604 238
21 LUMAJANG 348 426 79 394 300 -95 385 285 -100
22 PESAWARAN 149 538 389 169 392 223 165 380 215
11.180 -^*■44-639 33.459 12.678 49.671 36.993 12.378 45.461 33.083
KEBUTUHAN JABODETABEK &
9.784^ » 23.675 11.094
NERACA 25.899 10.832 22.250
FBERUARI 2023 (Ton) MARET 2023 (Ton) APRIL 2023 (Ton)
No Kabupaten
Kebutuhan Produksi Neraca Kebutuhan Produksi Neraca Kebutuhan Produksi Neraca
1 BANDUNG 1.123 2.416 1.294 1.283 2.461 1.178 1.253 2.303 1.050
2 CIANJUR 768 1.838 1.071 877 1.781 904 857 1.652 795
3 GARUT 789 6.285 5.497 901 7.167 6.266 880 4.594 3.714
4 SUMEDANG 350 359 9 400 462 63 390 498 108
5 MAJALENGKA 402 747 344 460 679 219 449 915 466
6 TASIKMALAYA 574 267 -307 656 258 -398 641 242 -399
7 BREBES 604 1.976 1.373 690 4.407 3.717 674 4.003 3.329
8 BANJARNEGARA 313 1.053 740 357 682 324 349 389 40
9 TEMANGGUNG 240 1.844 1.604 274 2.840 2.567 267 3.941 3.674
10 MAGELANG 393 2.761 2.368 449 2.806 2.357 438 2.335 1.896
11 KULON PROGO 137 314 177 156 383 227 153 393 240
12 SLEMAN 345 298 -47 394 267 -127 385 253 -132
13 TUBAN 362 2.212 1.850 414 8.811 8.398 404 12.959 12.555
14 BLITAR 372 6.108 5.736 425 9.883 9.458 415 13.230 12.815
15 KEDIRI 496 3.347 2.851 567 4.828 4.261 554 8.125 7.571
16 MALANG 805 5.169 4.365 920 6.782 5.862 898 8.091 7.193
17 BANYUWANGI 519 1.417 897 594 559 -34 580 525 -54
18 LOMBOK TIMUR 413 4.669 4.255 472 2.635 2.163 461 3.160 2.698
19 SUKABUMI 849 1.096 247 970 1.259 289 948 1.196 248
20 BANDUNG BARAT 560 591 31 640 761 122 625 690 66
21 WONOSOBO 270 649 379 308 709 401 301 733 432
22 LUMAJANG 342 604 263 390 479 89 381 416 35
_ 11 023
M.998 12.598 60.904 48.306 12.303 70.642 58.339
KEBUTUHAN JABODETABEK
9.605 25.393 10.977 37.329 10.720 47.619
&NERACA
1. Prognosa ketersediaan dan kebutuhan bawang merah dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1. Prediksi Ketersediaan dan Kebutuhan Bawang Merah Nasional Periode
Februari s.d. April 2023
■ 1
Produksi Siap Neraca Neraca
Bulan Kebutuhan2)
Konsumsi1) Bulanan Kumulatif3)
Keterangan:
1) Produksi siap konsumsi sudah memperhitungkan penyusutan karena konversi dari
konde basah menjadi rogol kering panen sebesar 34,16% (Pusdatin 2014). Data
produksi bawang merah Februari 2023 berdasar data LTT ASEM bulan Desember
2022 (absensi 98,9%), Maret-Desember 2023 berdasarkan rerata 5 (lima) tahun
terakhir (ATAP 2018-2021 dan ASEM 2022).
2) Data kebutuhan berdasarkan perhitungan prognosa Ditjen Hortikultura (konsumsi
rumah tangga, horeka dan industri dengan sebaran kebutuhan bulanan
berdasarkan koefisien harian Ditjen Hortikultura).
3) Neraca Kumulatif (Stok) adalah produksi konversi siap konsumsi dikurangi total
kebutuhan ditambah Stok bulan sebelumnya dengan memperhitungkan
penyusutan stok sebesar 17% (Hasil FGD Ditjen Hortikultura)