PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kepada Indonesia karena memiliki lahan pertanian yang luas dan kekayaan
sumber daya alam melimpah serta beraneka ragam. Hal ini kemudian
bagi negara. Kondisi iklim dan sumber daya alam yang mendukung juga
1
positif di angka 1,37% dan memiliki kontribusi hingga 12,8% terhadap
perekonomian nasional. Hal ini tidak terlepas dari peranan pemerintah dengan
pertanian, lahan subur, dan segala fasilitas yang digunakan untuk menanam
kunci dalam memenuhi kebutuhan pangan sekaligus ekonomi bagi para petani
luas lahan yang digarap maka pendapatan yang diperoleh akan meningkat,
sumber daya finansial, fisik, dan manusia yang dibutuhkan untuk memulai
dalam satu kali masa panen juga disebut sebagai modal. Ada beberapa aspek
2
Modal sangat penting karena perannya dalam penyediaan lahan, biaya
Faktor yang terakhir adalah tenaga kerja, yaitu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan jumlah orang yang tersedia untuk bekerja dalam suatu
40,64 juta tenaga kerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada
Februari 2022. Jumlah ini porsinya mencapai 29,96% dari total penduduk
bekerja yang sebanyak 135,61 juta jiwa, sekaligus menjadi yang terbesar
sektor yang sangat bergantung pada tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja
dalam pertanian tergantung pada ukuran usaha pertanian (luas lahan), tingkat
3
tanaman kebun seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan juga tanaman hias.
Biasanya lahan yang diperlukan untuk budidaya tanaman jenis ini tidak
ini selain sebagai bentuk penyediaan pangan, fungsi kesehatan dan sosial
budaya, juga karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Melihat nilai
petani.
cabai. Kebutuhan cabai untuk kota besar yang berpenduduk satu juta atau
lebih sekitar 800.000 ton/tahun atau 66.000 ton/bulan. Kebutuhan pada cabai
cabai rawit cenderung fluktuatif karena waktu puncak panen yang tidak
4
Di Indonesia, produksi cabai khususnya jenis cabai rawit mengalami
2020, peningkatan produksi cabai rawit tertinggi terjadi pada tahun 2018
dengan peningkatan produksi 25,53 persen. Tahun 2017 dan 2019 juga terjadi
peningkatan produksi sebesar 6,47 persen dan 23,60 persen. Provinsi Jawa
nomor satu di Indonesia, diikuti oleh Nusa Tenggara Barat dan Jawa Tengah.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu wilayah sentra
adalah di kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat (DPTP NTB, 2014).
petani dalam mengelola usaha tani dan berbagai faktor lingkungan lainnya.
Potensi pasar cabai juga salah satu faktor yang menyebabkan produksi cabai
rawit berfluktuatif. Pada saat harga cabai di pasaran naik, para petani banyak
5
Tabel 1.1
Luas Panen Tanaman Cabai Rawit
di Kabupaten Lombok Timur (Ha) Tahun 2018, 2019, dan 2020
Luas Lahan (Ha)
No Kecamatan
2018 2019 2020
1 Keruak 5 2 11
2 Jerowaru 65 11 124
3 Sakra 56 30 64
4 Sakra Barat 15 6 13
5 Sakra Timur 14 34 59
6 Terara 36 28 7
7 Montong Gading 5 19 15
8 Sikur 14 4 184
9 Masbagik 31 28 60
10 Pringgasela 86 53 28
11 Sukamulia 186 310 281
12 Suralaga 1.347 1.573 2.533
13 Selong 484 822 703
14 Labuhan Haji 500 800 961
15 Pringgabaya 836 205 1.030
16 Suela 1 5 -
17 Aikmel 279 277 227
18 Wanasaba 118 97 101
19 Sembalun 1 24 9
20 Sambelia 384 176 489
Kecamatan Labuhan Haji, dengan luas panen 500 Ha pada tahun 2018,
meningkat menjadi 800 Ha pada tahun 2019, dan 961 Ha pada tahun 2020.
6
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa penulis memilih Kecamatan
di Kabupaten Lombok Timur. Keadaan ini didukung oleh kondisi iklim dan
tanah yang cocok untuk tanaman cabai. Untuk mencapai produktivitas yang
perlu ketrampilan dan keuletan ekstra dari setiap individu petani. Mengkaji
persoalan tentang luas lahan, modal dan tenaga kerja. Teknis budidaya yang
dilakukan oleh petani yang menunjukkan pada seberapa besar output atau
pendapatan maksimum yang dapat dihasilkan dari tiap input yang tersedia.
luas lahan, modal dan tenaga kerja. Adapun yang mempengaruhi pendapatan
petani di daerah tersebut jika dilihat dari luas lahan yaitu antara penggarap
lahan dan pemilik lahan, penggarap lahan dikenakan sewa atas lahan yang
digarap dan bagi pemilik lahan dikenakan pajak atas kepemilikan lahannya.
Bagi petani yang bukan merupakan pemilik lahan maka semakin luas lahan
7
yang akan ditanami akan menyebabkan sewa terhadap lahan tersebut semakin
tinggi, menyebabkan biaya untuk produksi akan semakin tinggi dan akan
Faktor lainnya adalah modal, untuk satu jenis unit penangkap modal
tembilang dan lain-lain), bahan bakar, bibit cabai, alat-alat untuk membasmi
hama (semprot mesin dan pestisida), serta mesin air untuk memompa air pada
modal yang biasa ditemui yaitu masih banyak petani di Kecamatan Labuhan
Haji yang kurang mendapatkan akses permodalan yang baik untuk kebutuhan
permasalahan apabila tidak terpenuhi. Tenaga kerja adalah tiap orang yang
8
B. Identifikasi Masalah
1. Harga sewa lahan yang tinggi yang berakibat pada tidak maksimalnya
keperluan pertaniannya.
C. Batasan Masalah
terkait apa yang akan dimasukkan dan apa yang akan dikeluarkan agar
penelitian lebih terkendali dan relevan. Oleh sebab itu, batasan masalah pada
penelitian ini terbatas hanya pada pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga
Labuhan Haji.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah luas lahan, modal, dan tenaga kerja secara parsial berpengaruh
Lombok Timur?
9
2. Apakah luas lahan, modal, dan tenaga kerja secara simultan berpengaruh
Lombok Timur?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui luas lahan, modal, dan tenaga kerja secara parsial
2. Untuk mengetahui luas lahan, modal, dan tenaga kerja secara simultan
F. Manfaat Penelitian
manfaat, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
10
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa/Peneliti
yang sama.
3. Manfaat Akademis
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pertanian
a. Pengertian Pertanian
12
pembangunan ekonomi suatu negara menduduki posisi yang penting
suatu Negara.
bahan mentah.
pedesaan.
13
b. Komoditas Pertanian di Indonesia
pala, lada, karet, kelapa, kelapa sawit, kapas, kapuk, dan lain-lain.
tanaman pangan adalah padi, jagung, kedelai, dan juga ubi kayu
atau singkong.
untuk budidaya tanaman jenis ini tidak terlalu luas, sehingga sering
14
dari komoditas ini adalah cabai, bawang-bawangan, kubis, kentang,
tanaman obat.
al., 2021).
2. Tanaman Cabai
yang berasal dari Benua Amerika, tepatnya dari Amerika Tengah dan
baik bentuk, rasa, maupun warna karena hal tersebut disebabkan oleh
15
dibudidayakan serta dipengaruhi oleh faktor alam seperti iklim, suhu,
Salah satu cabai unggulan yang telah dikembangkan yaitu jenis cabai
aneka pangan. Jenis cabai rawit yang banyak dibudidayakan oleh petani di
Indonesia kebanyakan terdiri dari jenis lokal dan hibrida hasil pemuliaan.
domba, c) cabai rawit celepik. Selain jenis cabai rawit lokal, jenis cabai
tumbuh sebagai perdu atau semak, yang mempunyai tinggi dapat mencapai
1,5 m.
16
Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan, tanaman cabai rawit
Ordo : Solanes
Genus : Capsicum
cabai rawit yaitu terdiri dari akar tunggang yang tumbuh lurus menuju
pusat bumi (vertikal), dan akar serabut yang tumbuh ke bagian samping
daun rata, bunga termasuk bunga tunggal yang berbentuk bintang. Buah
keanekaragaman dalam bentuk, ukuran, warna, dan juga rasa buah. Biji
2003).
17
Habitat tanaman cabai rawit yaitu di dataran tinggi maupun dataran
rendah. Kandungan zat-zat gizi pada buah cabai rawit cukup lengkap, yaitu
banyak mengandung vitamin dan juga mineral. Setiap 100 gram cabai
capsaicin pada cabai rawit ditunjukkan oleh studi ilmiah bahwa hal
pegal, sakit gigi, sesak nafas, iritasi kulit. Juga mengandung zat oleoresin
3. Pendapatan
a. Pengertian pendapatan
18
Menurut (Suryati, 2017) dalam jurnalnya mengungkapkan bahwa
19
1) Sewa kekayaan yang digunakan oleh orang lain, misalnya
2) Upah atau gaji karena bekerja kepada orang lain ataupun menjadi
pegawai negeri.
oleh seseorang dari usaha atau kegiatan yang dilakukan dalam jangka
1) Keuletan bekerja
20
3) Kecakapan dan keahlian
4) Motivasi
diperoleh.
c. Indikator pendapatan
telah ditetapkan.
3) Harga, yaitu jumlah uang atau nilai tukar yang diterima atas barang
21
4) Umur tanaman, mengacu pada jumlah waktu yang telah berlalu
4. Luas Lahan
Menurut (Nisa et al., 2018) bahwa, lahan sebagai salah satu faktor
22
biasanya kurang dari setahun. Penggunaan luas lahan tanaman tahunan
yang mengarah pada segi efisiensi akan berkurang karena hal berikut:
Luas lahan dapat diartikan sebagai lahan sawah dan lahan bukan
sawah baik yang digunakan dan tidak digunakan termasuk lahan yang
berikut:
23
memandang status tanah. Lahan sawah digolongkan sebagai
berikut:
pemerintah.
laut.
24
f) Lahan sawah polder adalah lahan sawah yang terdapat di delta
2) Bukan Lahan Sawah adalah semua lahan selain lahan sawah yang
25
d) Pengembalaan atau padang rumput adalah tanah yang dipakai
pengembalaan ternak.
diusahakan.
26
1) Pajak, yaitu jumlah uang yang harus dibayar kepada pemerintah
dan memanfaatkannya.
pemilik lahan atas besaran atau luas lahan yang dikelolan dan
dimanfaatkan.
5. Modal
a. Pengertian modal
27
Modal kerja yang merupakan syarat keberhasilan suatu usaha
apalagi bagi usaha kecil. Modal kerja sangat erat hubungannya dalam
jika tidak ada uang maka tidak ada modal. Padahal pengertian modal
yang dimiliki oleh seseorang yaitu semua harta berupa uang, tabungan,
2014). Jadi, modal dapat disimpulkan sebagai setiap hasil atau produk
28
Manfaat modal yaitu untuk membeli berbagai input produksi
2018).
Modal dalam suatu usaha adalah seperti bahan bakar atau energy
semakin besar juga modal yang akan digunakan dalam usaha itu. Modal
b. Indikator modal
29
1) Sumber modal, yaitu segala hal atau sumber daya yang digunakan
usaha.
6. Tenaga Kerja
masih dapat dikerjakan oleh tenaga kerja keluarga sendiri maka tidak
perlu mengupah tenaga kerja luar, sehingga tingkat efisiensi biaya yang
30
terlihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam
dan umur tenaga kerja. Oleh karena itu, penilaian terhadap upah perlu
tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita dan tenaga kerja anak-anak.
Tenaga kerja usaha tani dapat diperoleh dari dalam keluarga diperoleh
dengan cara upah. Tenaga kerja upahan ini biasanya terdapat pada
kerja berasal dari keluarga petani sendiri yang terdiri dari ayah sebagai
kepala keluarga, isteri, dan anak-anak petani. Tenaga kerja yang berasal
tenaga kerja dapat dinyatakan dalam hari orang kerja (HOK) (Isfrizal &
Rahman, 2018).
penjualan.
31
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa
peneliti sampai sejauh ini belum dilakukan. Namun terdapat beberapa hasil
data yang diperoleh, data yang digunakan data primer dan sekunder.
32
Adapun alat bantu yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah
bahwa variabel modal kerja, luas lahan, dan tenaga kerja secara simultan
Monta Kabupaten Bima. Variable modal kerja dan tenaga kerja secara
Utara.
33
Cabai di Kecamatan Suralaga”. Penelitian yang dilakukan bertujuan
untuk mengetahui pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja secara
lahan, modal, dan tenaga kerja secara parsial dan simultan berpengaruh
terhadap pendapatan Hal ini ditunjukkan dengan hasil luas lahan terhadap
sebesar 3,070, dan nilai t hitung tenaga kerja sebesar 2,455 lebih besar
daripada nilai t tabel yaitu 1,985; serta nilai f hitung sebesar 46,086 lebih
Tabel 2.1
Mapping Penelitian Relevan
Nama Peneliti
No. Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
1 Suryati (2017) Pengaruh Modal Kerja, a. Kesamaan variabel a. Berbeda lokasi
Luas Lahan, dan bebas (luas lahan dan penelitian terkait
Tenaga Kerja Terhadap tenaga kerja) dan waktu dan tempat
Pendapatan Petani variabel terikat dilakukannya.
Cabai di Desa Sakuru (pendapatan). b. Menggunakan
Kecamatan Monta b. Menggunakan jenis modal kerja dalam
Kabupaten Bima penelitian deskriptif arti khusus sebagai
kuantitatif. salah satu variabel
bebas.
2 Isfrizal dan Pengaruh Luas Lahan a. Kesamaan variabel a. Berbeda lokasi
Bobby Rahman Persawahan, Modal bebas (luas lahan, penelitian terkait
(2018) Dan Tenaga Kerja modal dan tenaga waktu dan tempat
Terhadap Pendapatan kerja) dan variabel dilakukannya.
Petani Sawah Pada terikat (pendapatan). b. Lebih fokus pada
Kecamatan Syamtalira b. Menggunakan jenis pendapatan petani
34
Aron Kabupaten Aceh penelitian deskriptif sawah secara
Utara (Studi Kasus kuantitatif. umum.
Kemukiman Teupin
Punti)
3 Rani Pengaruh Luas Lahan, a. Kesamaan variabel Berbeda lokasi
Aprianingsih Modal, dan Tenaga bebas (luas lahan, penelitian terkait
(2021) Kerja Terhadap modal dan tenaga waktu dan tempat
Pendapatan Petani kerja) dan variabel dilakukannya.
Cabai di Kecamatan terikat (pendapatan).
Suralaga b. Menggunakan jenis
penelitian deskriptif
kuantitatif.
C. Kerangka Pikir
penggabungan antara teori, observasi, fakta, serta kajian pustaka yang akan
dijadikan landasan dalam melakukan karya tulis ilmiah. Kerangka pikir juga
Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu luas lahan, modal, dan tenaga
tenaga kerja. Ketiganya tersebut termasuk dalam faktor produksi, yaitu faktor
kegiatan pertanian tidak akan berjalan, akibatnya tidak ada pendapatan yang
35
akan diperoleh dari pertanian tersebut. Oleh karena itu untuk memperoleh
hasil maksimal maka faktor produksi tersebut harus diberikan dalam susunan
sebagai berikut.
Luas Lahan
(X1)
Modal
Pendapatan
(X2)
(Y)
Tenaga Kerja
(X3)
D. Hipotesis Penelitian
“Hipotesis berasal dari kata hipo yang artinya bawah, dan tesis artinya
(Supardi, 2011:82).
yang dijadikan sebagai pemecahan masalah yang masih perlu diuji terlebih
36
dahulu. Hasil pengujian itu menyatakan apakah hipotesis itu terbukti benar
atau tidak. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh luas lahan, modal, dan
Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh luas lahan, modal,
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran, atau peristiwa saat ini. Metode
keadaan yang diteliti secara apa adanya dan menggunakan data yang bersifat
angka yang diperoleh dari angket atau kuesioner. Kuantitatif disebut juga
38
penelitiannya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Bahri
populasi besar maupun kecil. Akan tetapi generalisasi akan lebih akurat bila
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas luas lahan,
pendapatan yaitu luas lahan, modal, dan tenaga kerja karena ketiga hal
1. Tempat Penelitian
39
petani cabai dan merupakan salah satu desa sentral produksi cabai di
Lombok Timur.
2. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Bulan
Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
Septemb
April Mei Juni Juli Agustus
er
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
Kegiatan Minggu
Ke: Ke: Ke: Ke: Ke:
ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Usulan Judul
Penelitian
Studi Literan
dan
Kepustakaan
Penyusunan
bab I,II,III
Penyusunan
instrument
Penelitian
Pengambilan
Data
Analisis dan
Pengolahan
Data
Penyusunan
Bab IV dan
Bab V
Bimbingan
dan
Konsultasi
40
Ujian Skripsi
Penjilidan
Skripsi
41
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek
dan jelas. Jadi populasi merupakan seluruh subjek penelitian yang akan
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah petani cabai yang ada
2. Sampel
penelitian ini hanya dilakukan atas sebagian dari anggota populasi yang
(Arikunto, 2002:109).
42
Hasil kesimpulan dari sampel yang diteliti akan digeneralisasikan
N
n n= 2
1+ N e
12.476
n= 2
1+ ( 12.476 ) x ( 0 , 1 ) ¿
¿
12.476 12.476
n= n=
1+ ( 12.476 ) x ( 0 , 01 ) ¿ 125 , 76 ¿
¿ ¿
12.476
n=
125 , 76 ¿
¿
¿ 99
Keterangan:
1 = Konstanta
43
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
kepercayaan 90%.
Sampel yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah para
D. Variabel Penelitian
gambaran yang jelas mengenai obyek perlu diadakan identifikasi. Ada dua
variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel
variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah luas lahan
44
1. Teknik Pengumpulan Data
yaitu: objek penelitian, sumber data, waktu, dana yang tersedia, jumlah
tenaga peneliti, teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila
sudah terkumpul.
a. Metode Observasi
45
b. Angket atau Kuisioner
penelitian.
masing-masing.
subnya.
46
pengisian menjelaskan bagaimana cara menjawab angket
tersebut.
satu pesan sederhana. Pada angket terbuka bisa berisi satu pesan
c. Dokumentasi
47
dokumen tertulis, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
2. Instrumen Penelitian
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
48
mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif,perangsangnya adalah
pernyataan.
hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Pendapatan
4. Umur 9 1
tanaman
49
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Luas Lahan
No
No Variabel Pengertian Indikator Jumlah
item
lahan
4. Upah 15 1
pekerja
5. Jenis lahan 16 1
50
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Modal
No
No Variabel Pengertian Indikator Jumlah
item
3. Benih 22, 23 2
4. Alat 24 1
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tenaga Kerja
No
No Variabel Pengertian Indikator Jumlah
item
Tenaga Tenaga kerja 1. Jumlah 25,26 3
tenaga kerja 30
1. Validitas Instrumen
mempersoalkan apakah alat itu dapat mengukur apa yang akan diukur
51
(Nugiyantoro, 2015:414). Menurut (Nugiyantoro, 2015:414) validitas
merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran hasil tes sesuai
pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja terhadap pendapatan petani.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas
52
Item 6 0,685 0,361 Valid
Item 7 0,821 0,361 Valid
Item 1 0,844 0,361 Valid
Item 2 0,374 0,361 Valid
Item 3 0,382 0,361 Valid
Item 4 0,592 0,361 Valid
Modal Item 5 0,666 0,361 Valid
Item 6 0,554 0,361 Valid
Item 7 0,644 0,361 Valid
Item 8 0,511 0,361 Valid
Item 1 0,698 0,361 Valid
Item 2 0,626 0,361 Valid
Tenaga Kerja Item 3 0,396 0,361 Valid
Item 4 0,858 0,361 Valid
Item 5 0,778 0,361 Valid
Item 6 0,410 0,361 Valid
variabel memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel (r hitung > r
tabel). Hal ini menunjukkan bahwa telah sesuai syarat dan dikatakan
valid.
aplikasi SPSS (hasil ada di lampiran), diketahui nilai Sig. (2-tiled) dari
butir soal 1 sampai dengan butir soal 20 lebih kecil dari 0,05 dan
seluruh butir soal yang ada di dalam angket tersebut bersifat valid.
2. Reliabilitas Instrumen
53
konsisten dari waktu ke waktu. Jadi,kata kunci untuk syarat kualifikasi
pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam
penelitian dapat diandalkan atau dapat dipercaya, dan tetap konsisten dari
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas
54
Berdasarkan tabel 3.3 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai
dependen yaitu pendapatan memiliki nilai yang lebih besar dari 0,6
dipercaya.
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
55
sebaran data berdistribusi normal, perlu dilakukan uji normalitas
yaitu selisih antara data faktual dan hasil prediksi. Residu yang ada
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk
jika P > 0,05, jika P < 0,05 maka data bersifat tidak normal (Imam
b. Uji Multikolinieritas
56
Menurut (Imam Ghozali, 2011:105-106) uji multikolinieritas
dan tolerance pada SPSS. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan atau nilai
Jika nilai tolerance kurang dari 0,10 dan atau nilai Tolerance
lebih dari 0,10 maka dapat disimpulkan dengan tegas bahwa tidak
dalam model.
c. Heteroskedastisitas
pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut
2011:139-143)
57
Untuk mendeteksi adanya masalah heteroskedastisitas dapat
dibentuk.
2011:54):
Y’ = a + b1X1+ b2X2+b3X3+€
a = intercept (Konstanta)
58
b1 = Koefisien Regresi untuk Pengaruh Luas Lahan
X1 = Luas Lahan
X2 = Modal
X3 = Tenaga Kerja
€ = Nilai Residu
(Sugiyono, 2017:231).
berikut(Sugiyono, 2017:231):
Tabel 3.8
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Jumlah Keterangan
59
0,60 – 0,799 Kuat
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
2011:55).
5. Pengujian Hipotesis
60
a. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Ho : bi = 0
Ha : bi ≠ 0
pengaruh yang berarti jika nilai t hitung variabel tersebut lebih besar
signifikansi:
hipotesis diterima.
61
2) Jika nilai Signifikansi (Sig.) ˃ probabilitas 0,05 maka tidak ada
hipotesis ditolak.
terikat/dependen.
simultan maka masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit. Nilai F
Uji F ini juga sering disebut sebagai uji simultan, untuk menguji
62
menjelaskan perubahan nilai variabel tergantung atau tidak
signifikansi (Sig):
63
BAB IV
A. Deskripsi Data
1. Data Responden
responden. Kuesioner yang telah diisi oleh responden, dari data tersebut
Kecamatan Labuhan Haji. Subjek dalam penelitian ini adalah para petani
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
64
atau sekitar 97%, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan
3%
Laki-Laki
Perempuan
97%
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Umur
Dari 99 responden yang terlibat dalam penelitian ini, pada tabel 4.2
65
adalah mayoritas umur 50-59 tahun yakni berjumlah 46 orang atau sebesar
47%, disusul oleh responden dengan umur 60-69 berjumlah 28 orang atau
3%
22%
28% 40-49 tahun
50-59 tahun
60-69 tahun
70-79 tahun
46%
usia 50-59 tahun dengan persentase sebesar 47%, diikuti responden dengan
usia 60-69 tahun sebesar 28%, usia 40-49 tahun sebesar 22%, dan usia 70-
66
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
1%
16%
SD
7% SMP
SMA
Sarjana
76%
67
Berdasarkan gambar 4.3 tentang persentase responden berdasarkan
7%, dan sarjana (S1) dengan persentase paling kecil yaitu 1% hanya 1
orang.
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Variabel
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Luas Lahan 99 15.00 28.00 20.86 3.261
Modal 99 15.00 31.00 24.36 3.483
Tenaga Kerja 99 13.00 24.00 19.89 1.622
Pendapatan 99 20.00 36.00 27.52 3.535
Valid N (listwise) 99
maximum 28,00, nilai mean 20,86 dan nilai standar deviasi pada luas
68
b. Nilai minimum untuk variabel modal adalah 15,00, nilai maximum
31,00, nilai mean 24.36 dan nilai standar deviasi pada modal adalah
3,483.
maximum 24,00, nilai mean 19.89 dan nilai standar deviasi pada
36,00, nilai mean 27,52 dan nilai standar deviasi pada pendapatan
adalah 3,535.
a. Uji Normalitas
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara
dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk mengikuti apakah data
Smirnov Test. Residual berdistribusi normal jika P > 0,05, jika P < 0,05
69
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas
Variabel Asymp. Sig. (2-tailed)
Luas Lahan 0,200
Modal 0,142
Tenaga Kerja 0,070
Pendapatan 0,117
nilai signifikansi pada baris Asympy. Sig (2-tailed) variabel luas lahan
(X1) sebesar 0,200 > 0,05. Signifikansi pada baris Asympy. Sig (2-
tailed) pada variabel modal sebesar 0,142 > 0,05. Signifikansi pada
baris Asympy. Sig (2-tailed) untuk variabel tenaga kerja sebesar 0,07 >
0,05. Dan nilai signifikansi pada baris Asympy. Sig (2-tailed) untuk
bahwa hasil uji normalitas tiap variabel sudah sesuai dengan hipotesis
b. Uji Multikolinieritas
tolerance pada SPSS. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan atau nilai
Tolerance lebih dari 0,01 maka dapat disimpulkan dengan tegas bahwa
70
disimpulkan dengan tegas pula bahwa multikolinearitas telah terjadi
dalam model.
Jika nilai tolerance kurang dari 0,10 dan atau nilai Tolerance lebih
dari 0,10 maka dapat disimpulkan dengan tegas bahwa tidak terdapat
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas
Colinearity Statistics
Variabel Keterangan
Tolerance VIF
Tidak Terjadi
Luas Lahan 0,906 1,103
Multikolinearitas
Tidak Terjadi
Modal 0,940 1,063
Multikolinearitas
Tidak Terjadi
Tenaga Kerja 0,876 1,142
Multikolinearitas
variabel independen yaitu luas lahan (X1), modal (X2), dan tenaga
memiliki nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
71
Untuk mendeteksi adanya masalah heteroskedastisitas dapat
72
2. Analisis Linier Berganda
antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen
(Latan, 2014:191). Adapun pada penelitian kali ini analisis regresi linear
variabel independen yaitu luas lahan (X1)), modal (X2), dan tenaga kerja
Tabel 4.7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -
-3.385 3.244 .299
1.044
Luas Lahan .462 .079 .426 5.863 .000
Modal .340 .072 .335 4.702 .000
Tenaga
.653 .161 .300 4.055 .000
Kerja
Keterangan:
a : intercept/konstanta
73
b123 : slope/koefisien regresi untuk masing-masing variabel
bebas
X2 : variabel modal
1) Konstanta sebesar -3,385; artinya jika luas lahan (X1), modal (X2)
dan tenaga kerja (X3) nilainya adalah 0 satuan, maka Pendapatan (Y)
2) Koefisien regresi variabel luas lahan (X1) sebesar 0,462; artinya jika
74
semakin meningkat modal (X2) maka semakin meningkat pula
pendapatan (Y).
4) Koefisien regresi variabel tenaga kerja (X3) sebesar 0,653; artinya jika
2017:231).
semakin lemah.
75
Tabel 4.8
Hasil Analisis Korelasi Ganda
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .739a .546 .532 2.41924
ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara luas lahan,
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
Tabel 4.9
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .739a .546 .532 2.41924
76
sumbangan pengaruh variabel independen (luas lahan, modal, dan tenaga
C. Pengujian Hipotesis
yaitu luas lahan (X1), modal (X2), dan tenaga kerja (X3) secara parsial
1,985.
77
Tabel 4.10
Hasil Uji t
Variabel Independen t hitung sig. t tabel Keterangan
Luas Lahan (X1) 5,863 0,000 1,985 Signifikan
Modal (X2) 4,702 0,000 1,985 Signifikan
Tenaga Kerja (X3) 4,055 0,000 1,985 Signifikan
berikut:
a) Pada variabel luas lahan (X1) nilai t hitung > t tabel (5,863 > 1,985) maka
b) Pada variabel modal (X2), nilai t hitung >t tabel (4,702 > 1,985) maka
c) Pada variabel tenaga kerja (X3) nilai t hitung >t tabel (4,055 > 1,985)
apakah variabel independen yaitu luas lahan (X1), modal (X2), dan
78
signifikan terhadap variabel dependen yaitu pendapatan (Y). Dasar
pengambilan keputusan yaitu apabila F hitung > F tabel atau jika nilai sig. > α
Tabel 4.11
Hasil Uji F
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 668.717 3 222.906 38.086 .000b
Residual 556.010 95 5.853
Total 1224.727 98
Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat diketahui bahwa nilai F hitung >
diterima. Hal ini juga berarti bahwa variabel luas lahan (X1), modal
79
regresi pada penelitian ini signifikan. Sehingga diketahui bahwa Luas Lahan
(X1), Modal (X2), dan Tenaga Kerja (X3), secara simultan berpengaruh
Dan secara parsial juga ada pengaruh signifikan antara variabel luas lahan,
pengaruh secara signifikan antara variabel luas lahan, modal, dan tenaga kerja
1. Secara Parsial
(5,863 > 1,985) hal ini berarti bahwa luas lahan berpengaruh positif
80
efisiensi usaha tani. Penggunaan masukan akan semakin efisien bila
(4,702 > 1,985) hal ini berarti bahwa modal berpengaruh positif
meningkat.
(4,055 > 1,985) hal ini berarti bahwa tenaga kerja berpengaruh positif
tidak sama pada setiap cabang produksi .Tenaga kerja merupakan faktor
keluarga sendiri maka tidak perlu mengupah tenaga kerja luar, sehingga
81
pendapatan yang sangat signifikan bagi keluarga petani (Suratiyah,
2008:145).
2. Secara Simultan
antara luas lahan, modal, dan tenaga kerja terhadap pendapatan. Hal ini
dibuktikan dengan F hitung 38,086 sebesar dan F tabel sebesar 2,70, oleh
karena F hitung > F tabel (38,086 > 2,70), ini berarti secara simultan
Haji”, serta penelitian dari Isfrizal dan Bobby rahman (2018) “Pengaruh
82
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian “Pengaruh Luas Lahan, Modal, dan Tenaga Kerja
1. Secara Parsial
(5,863 > 1,985) hal ini berarti bahwa luas lahan berpengaruh positif
terhadap pendapatan.
(4,702 > 1,985) hal ini berarti bahwa modal berpengaruh positif
terhadap pendapatan.
(4,055 > 1,985) hal ini berarti bahwa tenaga kerja berpengaruh positif
terhadap pendapatan.
83
2. Secara Simultan
antara luas lahan, modal, dan tenaga kerja terhadap pendapatan. Hal ini
oleh karena F hitung > F tabel (38,086 > 2,70), ini berarti secara
petani cabai.
B. Saran
1. Secara teoritis
penelitian ini dengan meneliti pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga
2. Secara praktis
juga luas lahan, modal, dan tenaga kerja terdapat hubungan positif. Oleh
3. Secara akademik
penelitian ini. Peneliti menilai masih banyak pengaruh lain yang dapat
84
mempengaruhi pendapatan petani cabai. Oleh karena itu diharapkan
85
DAFTAR PUSTAKA
Aprianingsih, Rani. (2021). Pengaruh Luas Lahan, Modal, dan Tenaga Kerja
terhadap Pendapatan Petani Cabai di Kecamatan Labuhan Haji. Skripsi.
Isfrizal, I., & Rahman, B. (2018). Pengaruh luas lahan persawahan, modal dan
tenaga kerja terhadap pendapatan petani sawah pada kecamatan
syamtalira aron kabupaten aceh utara. Jurnal Akuntansi dan Pembangunan
(JAKTABANGUN) STIE Lhokseumawe, 4(1), 19-34.
Nisa, U. C., Haryono, D., & Murniati, K. (2018). Pendapatan usahatani cabai
merah di Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Ilmu
Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science, 6(2).
86
Rahmah, S. A., & Wulandari, E. (2021). Analisis Pendapatan Petani Kentang dan
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pendapatan Kentang di
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Jurnal Ekonomi Pertanian
dan Agribisnis, 5(1), 1-15.
Suryati, S. (2017). Pengaruh modal kerja luas lahan, dan tenaga kerja terhadap
pendapatan petani bawang merah di desa sakuru kecamatan monta
kabupaten bima (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar).
Susilo, A., & Adzim, A. (2019). Pengaruh Luas Lahan, Biaya Produksi Dan
Harga Pasar Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Bawang Merah:
Studi Kasus Di Desa Banaran Wetan Kecamatan Bagor Kabupaten
Nganjuk. Journal of Public Power, 3(1), 12-29.
87