PENDAHULUAN
yang digunakan dalam proses produksi sangatlah penting agar proses produksi
yang dilaksanakan dapat efisien dan hasil produksi yang didapat menjadi
menurut lapangan usaha atau sektor pertanian dalam arti luas. di Indonesia,
sektor pertanian dalam arti luas dipilih menjadi 5 (lima) subsektor yaitu:
merupakan sumber bahan baku untuk perkembangan sektor lain, seperti sektor
negara.
dalam struktur perekonomian, hal ini terlihat dari kontribusi sektor pertanian
1
Kabupaten Pinrang merupakan salah satu daerah yang ada di Indonesia yang
memiliki potensi sektor pertanian cukup besar, hal ini terlihat dari kontribusi
dan penyerapan tenaga kerja. Hal ini ditandai kontribusi sektor pertanian dalam
ini bisa dicapai dengan meningkatkan sumber daya manusia seperti perbaikan
tentang teknik bertani yang lebih baik. Mellor (2017) berpendapat, pendidikan
Tanaman padi atau dalam bahasa latinya Oryza L. yang terdiri dari lebih
25 spesies dan tersebar di daerah tropis dan subtropics seperti di Asia, Afrika,
Amerika, dan Australia. Padi yang sekarang ini merupakan persilangan antara
tanaman padi diusahakan di lahan kering dengan sistem lading tanpa pengairan
2
dan hal ini dilakukan juga di beberapa negara dan pada akhirnya orang
(Hasanah, 2007).
ditingkatkan. Hal tersebut berkaitan erat dengan nilai strategis beras sebagai
Badan Pusat Statistik BPS (2022) mencatat, selama lima tahun terakhir
produksi padi Sulawesi Selatan terus meningkat secara konsisten. Tahun 2018
produksi padi sebesar 5,74 juta ton, 2019 sebesar 5.05 juta ton, 2020 sebesar
4.71 juta ton, 2021 sebesar 5.09 juta ton dan 2022 mencapai 5.34 juta ton
gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 4.92 juta ton beras. Sentra
sumber daya manusia sebagai pelaku usaha tani padi yang berasal dari petani, (2)
sumber daya lahan yang cukup potensial dan memungkan untuk pengembangan
tanaman padi, (3) tersedianya sumber daya air untuk pengairan sawah dan (4)
di Kabupaten Pinrang.
3
Tabel 1.1 Luas Panen Tanaman Padi
Se-Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018
merupakan salah satu kabupaten yang berbasis pada sektor pertanian. Hasil
2018, luas lahan 93.579 ha di sektor pertanian padi sawah. Kabupaten Soppeng
mampu menghasilkan produksi padi sebanyak 524.892 ton, dan termasuk salah
4
Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al-An`am ayat 95 menjelaskan bahwa
atas karunia-Nya, Allah SWT telah menumbuhkan berbagai tumbuhan dan atas
Maha kuasa menumbuhkan sesuatu makhluk hidup dari benda mati dan
sebaliknya menjadikan sesuatu yang mati dari makhluk hidup. Ayat tersebut
lainnya. Atas kuasa-Nya juga Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati.
Tanaman memerlukan nutrisi untuk tumbuh dari benda mati yang sering kita
sebut pupuk. Pemupukan ialah menambahkan sesuatu yang mati yaitu pupuk
terhadap tanah yang juga benda mati sehingga menumbuhkan makhluk hidup
yaitu tanaman. Atas kuasa-Nya juga Allah mengeluarkan yang mati dari yang
5
dan mesin pertanian, meningkatkan tenaga kerja, pengendalian hama dan
tergantung pada satu jenis komoditi pangan saja yaitu padi. Upaya peningkatan
ketahanan pangan juga telah didukung oleh pengendalian harga dan distribusi
keluarga.
masukan (input), seperti tenaga kerja, tanah, teknologi dan modal, masukan
tersebut menghasilkan keluaran seperti padi, jagung dan lain sebagainya yang
merupakan masukan bagi sektor lain seperti sektor industri. Faktor produksi
terdiri dari lima komponen, yaitu tanah, modal, teknologi, tenaga kerja, dan
skil. Sebagian para ahli mencantumkan hanya empat faktor produksi, yaitu
fungsi yang berbedaan saling mempengaruhi satu sama lain (Sugiarto, 2008).
kerja muda untuk terjun pada sektor pertanian maka seringkali di jumpai
kelangkaan tenaga kerja padi sawah pada saat pengolahan lahan atau pada saat
panen raya. Jumlah tenaga kerja di bidang pertanian padi sawah. Kabupaten
6
cenderung memilih bekerja di kantoran, apabila akhirnya masyarakat kembali
bekerja di bidang pertanian, hal itu karena sulitnya mencari pekerjaan (Badan
Luas lahan juga merupakan faktor produksi padi. Hal ini sesuai pendapat
produksi padi, apabila luas lahan padi semakin luas maka produksi padi akan
semakin meningkat. Sebaliknya apabila luas lahan padi semakin sempit maka
mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2018 sebesar 13.279
pertanian tersebut, dan juga karena faktor budaya dari petani itu sendiri yang
dari teknologi pertanian yang digunakan, semakin tinggi tingkat kerumitan dari
teknologi pertanian tersebut, para petani hanya mengikuti yang baru jika telah
disetujui oleh pendapat umum dan telah diterapkan oleh kebanyakan orang,
Sering terjadi produksi padi sawah pada masa panennya tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh para petani. Dengan berbagai potensi dan
7
permasalahan terkait dengan pangan di Kabupaten Pinrang sehingga sangat
meningkat dan penataan input produksi seperti ketersediaan luas lahan yang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan di
Pinrang?
Pinrang?
Kabupaten Pinrang?
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Pinrang
8
2. Untuk mengetahui pengaruh luas lahan terhadap produksi padi di Kabupaten
Pinrang
Kabupaten Pinrang
D. Hipotesis
mengenai suatu penelitian yang sifatnya wajib diuji lagi kebenarannya melalui
daerah maju.
9
Berdasarkan pada landasan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka
produksi padi.
lahan pertanian dan produktivitas. Pertanian dengan luas lahan relatif kecil,
rata-rata pekerja lebih banyak dan sebagai hasilnya memiliki output yang
yang dimaksimalkan.
Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arfida
10
Berdasarkan pada landasan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka
produksi padi.
tinggi).
Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Puguh
(2015) dengan judul ” Analisis Pengaruh Modal, Jumlah Hari Kerja, Luas
11
jumlah hari kerja (HOK), luas lahan, pelatihan dan teknologi berpengaruh
E. Definisi Operasional
a. Tenaga kerja
proses produksi selama satu kali musim tanam yang di ukur dalam satuan
b. Luas lahan
melakukan usaha tani padi selama satu kali musim tanam yang di ukur
12
c. Teknologi pertanian (X3) adalah alat yang digunakan dalam
output/hasil pertanian.
menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini variable
dependen yaitu pola konsumsi mahasiswa (Y). Produksi padi adalah jumlah
output atau hasil panen padi dari luas lahan petani selama satu kali musim
tanam dalam bentuk gabah kering panenyang di ukur dalam satuan kilogram
(kg).
F. Manfaat Penelitian
sawah.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Teori Produksi
Teori produksi modern menambahkan unsur teknologi sebagai salah satu
bentuk dari elemen input (Pindyck dan Robert, 2007:199). Keseluruhan unsur
seperti yang diterangkan pada teori produksi akan dibahas lebih lanjut dengan
sistem produksi yang berbasis pada pertanian berlaku pengertian input atau
output dan hubungan di antara keduanya sesuai dengan pengertian dan konsep
teori produksi.
Produksi merupakan kegiatan yang diukur sebagai tingkat output per unit
periode atau waktu (Rahim, 2012). Dalam proses produksi, terdapat hubungan
yang sangat erat antara faktor-faktor produksi yang digunakan dan produksi
14
konsep arus ini produksi dimaksudkan sebagai kegiatan yang diukur sebagai
tingkat-tingkat output per unit periode / waktu. Istilah faktor produksi sering
disebut korbanan produksi. Kegiatan produksi yang dilakukan dalam usaha tani
2001:280). Input dan output untuk setiap sistem produksi adalah fungsi dari
kombinasi atau proporsi input yang optimal yang harus dipergunakan untuk
menghasilkan satu produk yang mengacu pada the law of variable proportion
factor memberikan dasar untuk penggunaan sumber daya yang efisien dalam
arus, yang dimaksud konsep arus (flow concept) adalah produksi merupakan
15
Sedangkan outputnya sendiri senantiasa diasumsikan konstan kualitasnya. Jadi
barang tersebut bertambah. Input dapat terdiri dari barang atau jasa yang
digunakan dalam proses poduksi dan output adalah barang dan jasa yang
suatu proses yang menciptakan atau menambah nilai guna atau manfaat baru.
Guna atau manfaat mengandung pengertian kemampuan barang atau jasa untuk
merupakan salah satu kata kunci terpenting, dari konsep dan gagasan produksi
ditekankan bahwa tujuan utama yang ingin dicapai kegiatan ekonomi adalah
spesifik, tetapi dilain pihak, hal tersebut menunjukkan dengan tegas bahwa
16
produksi mencakup semua aktifitas aktifitas dan bukan hanya pembuatan
sebagai suatu aktifitas untuk meningkatkan nilai dari guna barang-barang dan
jasa-jasa.
peran dan kepelikan dalam ekonomi di pegang oleh Allah SWT, maka konsep
produksi tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan yang
modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut
menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut
17
Pengertian produksi lainnya yaitu hasil akhir dari proses atau aktivitas
2002:193)
alam yang melimpah, tenaga kerja yang ada, modal dan teknologi yang baru
(utility) suatu barang atau jasa. Produksi secara luas dapat di artikan sebagai
pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, maka
produksi ini bisa disebut suatu kegiatan yang menghasilkan sejumlah output
(Sofyan,2014).
baru atau lebih baik dari bentuk semula. Lebih spesifiknya lagi produksi yaitu
18
(input, faktor, sumberdaya, atau jasa-jasa produksi) dalam pembuatan suatu
penting agar proses produksi yang dilaksanakan dapat efesien dan hasil
produksi yang didapat jadi optimal,input pada suatu proses produksi terdiri dari
tanah, tenaga kerja, modal, dan skill, input merupakan suatu barang atau jasa
sedangkan output adalah barang dan jasa yang dihasilkan dari suatu proses
produksi (Rahardja&Manurung,2010).
Produksi padi adalah jumlah output atau hasil panen padi dari lahan
petani selama satu kali musim tanam yang diukur dalam satuan kilogram (kg).
tanah, untuk memperoleh hasil produksi per hektar. Produksi dan produktivitas
ditentukan oleh banyak faktor seperti kesuburan tanah, varitas bibit yang
tersedianya air dalam jumlah yang cukup, teknik bercocok tanam yang tepat
lahan dan berbagai bahan mentah. Pada setiap proses produksi. Tanpa kegiatan
produksi, kebutuhan manusia yang banyak ragam yaitu tidak dapat dipenuhi.
19
Kemajuan dalam hal melakukan produksi ada hubungannya dengan standar
hidup. Jadi, secara umum tujuan produksi adalah kebutuhan manusia untuk
pihak yang terkait. Pihak Pertama adalah pihak yang menghasilkan barang dan
jasa yang kita sebut sebagai produsen. Sedangkan pihak kedua adalah pihak
produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut kepentingan pihak-pihak
swah, tenaga kerja yang terbatas yang mempunyai keahlian dan teknologi yang
belum memadai. lahan yag subur merupakan syarat keberhasilam bagi para
baiknya dari para petani agar mampu menghasilkan padi yang berkualitas
a. Tujuan Produksi
20
bertambahnya penduduk yang semakin padat maka produksi sebuah barang
b. Fungsi Produksi
21
kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai
jenis tenaga kerja yang digunakan. Menurut Arini (2018) fungsi produksi
merupakan suatu input yang menghasilkan dari sebuah perusahaan yang ada
menunjukkan unit total dari sebuah produk sebagai fungsi dari unit masukan
suatu tingkat output tertentu dalam suatu kegiatan produksi dan untuk setiap
c. Proses Produksi
tersedianya sumber daya atau bahan baku yang bisa juga disebut sebagai
perusahaa garmen
22
iii. Proses produksi assembling adalah suatu proses produksi yang dalam
23
i. Tanah, sebagai salah satu faktor biasanya terdiri dari barang ekonomi
atau material yang diberikan oleh alam tanpa bantuan manusia, tanah
ii. Modal, bukan hanya dalam bentuk uang akan tetapi modal juga bisa
iii. Tenaga kerja, yaitu sejumlah penduduk yang digunakan dalam proses
produksi.
iv. Skill dan keahlian, faktor skill digolongkan sebgai tenaga kerja tetap,
Oleh karena itu, skill digolongkan menjadi salah satu faktor produksi,
lainnya.
proses produksi yang prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama dan
penuh dengan resiko. Panjangnya waktu dalam usaha tani tergantung jenis
komoditi apa yang ditanami. Faktor produksi sendiri bisa dikatakan sebagai
2. Tenaga Kerja
bahwa tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki maupun wanita yang sedang
24
dalam atau akan melakukan pekerjaan, baik luar maupun dalam hubungan
masyarakat.
kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik, di mana para pekerja
tingkat upah diturunkan tetapi kemungkinan ini dinilai Keynes kecil sekali,
kerja tidak ada perbedaannya dengan faktor produksi lain, sebab bila salah satu
faktor produksi tersedia tetapi faktor produksi lain tidak maka produksi tidak
bekerja.
tenaga kerja manusia dapat diperoleh dari dalam keluarga dan dari luar
25
keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga adalah jumlah tenaga potensial yang
tersedia dalam keluarga, sedangkan tenaga kerja dari luar diperoleh dengan
cara sistim upah yaitu tergantung harga dari masing - masing daerah.
faktor produksi sekaligus, antara lain tanah, modal, teknologi dan tenaga kerja.
faktor produksi sedemikian rupa untuk mencapai usaha tani yang efisien dan
tidak akan menambah input kalau tambahan output yang dihasilkan tidak
menguntung kan. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang terpenting
dalam proses produksi dimana Tenaga kerja mempunyai pengaruh yang nyata
Faktor tenaga kerja disini dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja. Dalam
usahatani tenaga kerja dibedakan atas dua macam yaitu menurut sumber dan
jenisnya. Menurut sumbernya tenaga kerja berasal dari dalam keluarga dan
tenaga kerja dari luar keluarga. Sedangkan menurut jenisnya didasarkan atas
dikenal tenaga kerja pria, wanita, dan anak-anak. Penggunaan tenaga kerja
dalam keluarga dan luar keluarga dipengaruhi oleh skala usaha, semakin besar
satuan tenaga kerja yang biasanya disebut dengan hari orang kerja atau.
26
tetapi kualitas dari tenaga kerja lebih baik maka dapat mempengaruhi produksi
(Soekartawi,2002:63).
mempunyai harapan hidup, kekutan dan stamina, tenaga kerja vitalitas rakyat,
dasar, menengah dan tinggi, 4) Program studi bagi orang dewasa yang tidak
2012:142).
a. Tenaga kerja dalam keluarga (family labour) yaitu seluruh tenaga kerja
mesin
b. Tenaga kerja luar keluarga (hired labour) yaitu tenaga kerja yang berasal
komoditas per satuan luas dinamakan intensitas tenaga kerja. Intesitas tenaga
kerja tergantung pada tingkat teknologi yang digunakan, tujuan dan sifat
(Suratiyah, 2008).
27
3. Luas lahan
Luas lahan adalah luas areal persawahan yang akan ditanam padi pada
musim tertentu. Pada umumnya lahan sawah merupakan lahan pertanian yang
menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari
a. Lahan Sawah
Tanah bukan lahan sawah adalah semua tanah yang tidak termasuk tanah
sawah. Tanah yang berstatus tanah sawah yang tidak berfungsi lagi
tidak berpindah-pindah.
ii. Huma, yaitu lahan bukan sawah yang biasanya ditanami tanaman
28
kemungkinan lahan ini beberpa tahun kemudian akan dikerjakan
Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam pertanian adalah luas lahan.
dasar yang ada dengan kegiatan yang dapat dikembangkan yaitu pertanian. Hal
ini dikarenakan lahan merupakan salah satu syarat untuk dapat berlangsungnya
Luas lahan sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya
hasil pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usaha
tani. Besar kecilnya produksi dari usaha tani antara lain dipengaruhi oleh luas
sempitnya lahan yang digunakan dan luas areal tanam dan produksi per hektar
dipengaruhi oleh perubahan harga dan produksi per hektar juga dipengaruhi
dalam proses produksi ataupun usaha tani dan usaha pertanian. Luas pertanian
sawah tegal dan pekarangan. Sedangkan tanah adalah tanah yang belum tentu
diusahakan dalam usaha pertanian ukuran luas lahan secara tradisional perlu
29
dipahami agar dapat ditransformasi ke ukuran luas lahan yang dinyatakan
dengan hektar. Dalam usaha tani misalnya pemilikan atau penguasaan lahan
sempit sudah pasti kurang efisien dibanding lahan yang lebih luas. Semakin
sempit lahan usaha, semakin tidak efisien usaha tani yang dilakukan. Dengan
demikian luas lahan sangat mempengaruhi produksi, karena apabila luas lahan
semakin luas maka penawaran beras akan semakin besar, sebaliknya apabila
luas lahan semakin sempit maka produksi padi akan semakin sedikit. Jadi
hubungan luas lahan dengan produksi padi adalah positif (Moehar, 2004:60).
Keberadaan faktor produksi tanah, tidak hanya di lihat dari luas atau
sempitnya saja. Tetapi juga dilihat dari segi yang lain, seperti jenis tanah,
(tanah dataran tinggi, rendah, dan dataran pantai), pemilikan tanah, nilai tanah,
tani. Semakin luas lahan garapan semakin tinggi keuntungan yang diperoleh.
Tetapi pada kenyataannya luas lahan akan mempengaruhi skala usaha dan pada
akhirnya akan mempengaruhi efisien atau tidaknya suatu usaha pertanian padi.
Karena semakin luas, lahan yang dimiliki petani semakin tinggi tingkat resiko
yang harus ditanggung oleh petani. Karena disini bertemunya input untuk
diproses menjadi output sehingga petani harus bisa mengatur sedemikian rupa
Karakteristik lahan adalah sifat lahan yang dapat diukur atau diestimasi.
30
lingkungan dan tanahnya. Data tersebut digunakan untuk keperluan interpretasi
dan evaluasi lahan bagi komoditas tertentu. Setiap karakteristik lahan yang
lahan.
Kualitas lahan dapat pula digambarkan sebagai faktor positif dan faktor
negatif (Mahi, 2001) kualitas lahan kemungkinan berperan positif atau negatif
adalah lahan suboptimal atau marginal (tadah hujan, lahan kering masam, dan
31
pertanian tanaman pangan dan nonpangan (perkebunan, industri, dan
bioenergi).
4. Teknologi Pertanian
Teknologi adalah pengembangan dari aplikasi dari alat, mesin, material
sempit teknologi ialah berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan
tidak dapat terlepas dari peranan ilmu teknologi yang sekarang ini terus
untuk mempermudah pekerjaan pada sumber daya manusia yang terlibat dalam
sector pertanaian baik dari segi kualitas maupun biaya, tentu saja untuk
para petani, tenaga ahli yang turun langsung mengelola lahan mereka
(Kurniawan, 2016).
32
serta sumber daya pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Dalam hal ini segala kegiatan yang dilakukan di sector pertanian perlahan
5. Padi Sawah
memanjang dengan ruas searah batang daun. Pada batang utama dan
Akarnya serabut yang terletak pada kedalaman 20-30 cm. Malai padi
terdiri dari sekumpulan bunga padi yang timbul dari buku paling atas.
Bunga padi terdiri dari tangkai bunga, kelopak bunga lemma (gabah padi
yang besar), palae (gabah padi yang kecil, putik, kepala putik, tangkai sari,
33
kepala sari, dan bulu (awu) pada ujung lemma.
Padi dapat dibedakan menjadi padi sawah dan padi gogo. Padi
Ciri khas daun tanaman padi yaitu adanya sisik dan telinga daun, hal
ini yang menyebabkan daun tanaman padi dapat dibedakan dari jenis
rumput yang lain. Adapun bagian daun padi yaitu: 1) Helaian daun terletak
jaringan, 3) Lidah daun terletak pada perbatasan antara helaian daun dan
leher daun.
Embrio yang merupakan calon individu baru terdapat di dalam benih. Jika
34
dibedakan menjadi dua, yaitu: Perkecambahan epigeal adalah ruas batang
lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau
batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah,
(Pratiwi, 2006).
Ada beberapa tipe padi yang dikembangkan saat ini, yaitu padi
inbrida (padi unggul lokal, padi unggul baru, padi tipe baru) dan padi
Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan
banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per
bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang
untuk tanaman padi berkisar antara 0–1500 m dpl. Tanah yang baik untuk
35
air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada
satu syarat bagi peningkatan produksi padi. Iklim dan cuaca merupakan
mempunyai sifat dan prilaku yang dinamis. Benda alami ini terbentuk dari
hasil kerja interaksi antara iklim (i) dan jasad renik hidup (o) terhadap
suatu bahan induk (b) yang dipengaruhi oleh relief (r) dan waktu (w),
36
berada di atas maupun di bawahnya yang bersifat tetap atau siklis (Mahi,
2001). Lahan dalam pengertian yang lebih luas termasuk yang telah
dipengaruhi oleh berbagai aktivitas flora, fauna, dan manusia baik di masa
lahan yang ada pada saat sekarang, merupakan pertanda yang dinamis dari
tindakan konservasi.
dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Di dalam tanah,
pupuk organik akan dirombak oleh organisme menjadi humus atau bahan
37
mantap. Keadaan tersebut berpengaruh besar pada porositas,
2005).
bersifat tetap atau siklis (Mahi, 2005). Untuk menentukan tipe penggunaan
38
untuk komoditas tersebut, hal ini mempunyai pengertian bahwa jika lahan
dkk., 2003).
tergantung pada:
i. Jenis Tanaman
Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah
sendiri pada tanah yang subur lebih baik dari pada perkembangan akar /
tanaman pada tanah yang kurang subur. Jarak tanam yang dibutuhkan
pada tanah yang suburpun akan lebih lebar dari pada jarak tanam padah
2007).
39
C. Penelitian Terdahulu
Jatti Prakoso (2013) dengan judul “Peranan Tenaga Kerja, Modal Dan
Rusdiah (2008) dengan Judul “Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan dan
Dairi” menegemukakan bahwa modal kerja (X1), luas Lahan, (X2), dan
terhadap pendapaatan usaha tani padi sawah sedangkan secara parsial modal
kerja (X1) dan tenaga kerja (X2) tidak memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap pendapatan usaha tani padi sawah, sedangkan luas lahan
sawah.
luas lahan, tenaga kerja, berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi
40
Larasati (2012) melakukan penelitian tentang efisiensi alokatif faktor-
benih dan tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah
menunjukkan alokasi penggunaan benih sebesar 1,24 kg/ha dengan hasil lebih
D. Kerangka Pikir
Produksi Padi
Luas Lahan (X2) (Y)
(X2)
Tehnologi Pertanian
(X3)
41
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan penulis,
Kerangka pikir di atas dapat dilihat bahwa faktor produksi tenaga kerja
produksi yang lain bila dimanfaatkan secara optimal akan dapat meningkatkan
produksi secara maksimal. Luas lahan (tanah) merupakan sumber daya yang
utama. Luas lahan sangatlah mempengaruhi produksi padi, apabila luas lahan
padi semakin luas maka produksi padi seakin meningkat, sebaliknya apabila
luas lahan padi semakin sempit maka produksi akan semakin sedikit.
Teknologi pertanian tidak dapat terlepas dari peranan ilmu teknologi yang
sekarang ini terus berkembang pesat, dengan kemajuan ilmu teknologi tersebut
tinjauan teoritis terdapat hubungan antara variabel yang dapat di lihat dalam
kerangka pemikiran
produktivitas petani
42
pertanian dan pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas petani. Luas
tenaga kerja tidak sebanding dengan lahan yang ada, akibatnya produktivitas
teknik produksi yang baru yang lebih efektif dan efisien secara ekonomi,
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah
(Sugiono, 2012). Pendekatan metode ini berangkat dari data lalu diproses
Kabupaten Pinrang.
1. Lokasi
padi sawah.
2. Waktu
Adapun target waktu penelitian yaitu selama dua bulan yaitu dari bulan
44
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
N
n= 2
1+(N x e )
Keterangan:
n: ukuran sampel
N: ukuran populasi
e: Tingkat Populasi (eror level)
Sehingga:
Jumlah populasi (N) = 231, eror level yang ditetapkan 10 % (0,1) maka
jumlah sampel:
231
n= 2
1+(231 x 0,1 )
231
n=
3.31
n=70
2. Sampel
Populasi yang dipilih memiliki kriteria yaitu petani yang berusahatani padi
45
D. Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data yang digunakan adalah data sekunder yang merupakan sumber data
penelitian yang secara tidak langsung, tetapi melalui media perantara atau
penelitian tersebut.
46
2. Kuesioner, kuesioner (angket) adalah teknik terstruktur untuk memperoleh
data yang terdiri dari pertanyaan tertulis atau verbal yang dijawab
yang diperoleh dari hasil angket yang telah diisi. Jawaban dibuat dengan
a. Uji Multikolineritas
dependen.
47
b. Uji Autokorelasi
terjadi pada sampel dengan data time series dengan n-sampel adalah
jarang terjadi, karena varibel pengganggu ietm dampel yang satu berbeda
c. Uji Heteroskedastisitas
Delete Residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model
homokesdastisitas
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua
atau lebih variabel independen (X1, X2, X3) dengan variabel dependen (Y).
48
dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
besar 1 dan paling kecil 0 (0 < R2 < 1). Bila R2 sama dengan 0 maka garis
4. Uji Hipotesis
a. Statistik Uji F
perubahan yang terjadi pada variabel terikat tidak dapat dijelaskan oleh
49
luas lahan, teknologi pertanian) terhadap variabel dependen (produksi
padi).
b. Statistik Uji t
50
DAFTAR PUSTAKA
Adiwira Putra, Pengertian Teknologi Pertanian. Padiwira.blogspot.co.id
(17Maret/2016)
Akhbar. (2015). Analisis Pengaruh Jarak, Lama Usaha , Modal, dan Jam Kerja
TerhadapPendapatan Pedagang Kaki Limakonveksi (Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Diponegoro. 45.
Arini. (2018). Pengaruh Modal,Tenaga Kerja, Dan Bahan Baku Terhadap Tingkat
Pendapatan Industri Kue Dalam Perspektif Ekonomi Islam. 23
Dwi Priyanto, Mandiri Belajar SPSS. (Bandung: PT. Buku Kita Cabang Bandung.
2008)
Jaribah Bin Ahmad, Fikih Ekonomi Umar Bin Khattab, Penerjemah Asmuni
solihan (Jakarta: Khalifa 2006 ), h 40
Jatti Prakoso, 2013. Peranan Tenaga Kerja, Modal Dan Teknologi Terhadap
Peningkatan Produksi Padi Di Kecamatan Sukamaju Kabupaten Pemalan.
Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Junaidi, A., & Hidayat, W. (2017). Analisis Produksi Kopi Di Desa Bocek
Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. JIE Jurnal Ilmu Ekonomi
Umm , 1-14.
51
Kurniawan, Pengertian Teknologi Pertanian. Tirtatmip.blogspot.co.id
(17/Maret/2016)
Mafor. 2015. Analisis Faktor Produksi Padi Sawah Di Desa Tompasobaru Dua
Kecamatan Tompasobaru. Malang
Mahi. 2001. Survei Tanah dan Evakuasi Lahan. Diktat Kuliah. Fakultas Pertanian
Universitas Lampung. Bandar Lampung. 230 Hlm
Pindyck, Rubinfield. 2001. Ekonomi Mikro (Alih Bahasa oleh Aldi Jeine) Jakarta:
Prentice Hall Inc,),
Pindyck., Robert S. dan Daniel LR. (2007). Microekonomi Edisi Keenam. Jakarta:
Indeks.
Rahim, Abd. 2012. Model Analisis Ekonomi Pertanian. Makassar: Badan Penerbit
UNM.
Rusdiah Nasution. 2008. Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan dan Tenaga Kerja
terhadap Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Di Kabupaten Dairi. Skripsi.
Medan. Universitas Sumatera Utara.
52
Siswoputranto. 2002.Analisis Kandungan Selenium Pada Tanaman Yang
Potensial Untuk Di Manfaatkan
Sudaryono. (2015). Pengantar Bisnis Teori & Contoh Kasus. Jakarta: CV Andi
Offest.
Sukirno, S. (2016). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada .
Sukirno, Sadono. 2002. Teori Mikro Ekonomi. Cetakan Keempat Belas. Rajawali
Press: Jakarta
53