PROPOSAL PENELITIAN
Asisten Pembimbing
Dian Puspasari Ina Ayati
Oleh
Adinda Riza A. F
NIM 151510601164
Rumusan Masalah
1. Bagaimana interaksi sosial peternak ayam broiler dengan masyarakat di Desa
Wadas Kecamatan Kandangan?
2. Bagaimana nilai sosial budaya masyarakat di Desa Wadas Kecamatan
Kandangan?
3. Bagaimana perubahan perilaku sosial budaya masyarakat akibat adanya
peternakan ayam broiler di desa Wadas Kecamatan Kandangan?
Judul:
Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Akibat Adanya Peternakan Ayam Broiler di
Desa Wadas Kecamatan Kandangan
BAB 1. PENDAHULUAN
II Ternak Kecil
1 Kambing 17.906 18.500 18.640 19.013 19.608
2 Domba 13.420 14.926 16.092 17.025 18.066
3 Babi 7.900 7.599 7.694 7.808 8.114
IV Aneka Ternak
1 Kelinci 1.075 1.137 1.104 1.103 1.128
2 Puyuh 12.357 12.553 12.692 13.782 13.933
3 Merpati 1.821 2.139 2.433 2.154 2.218
c. Pemilihan Bibit
Bibit (DOC) sebaiknya berasal dari perusahaan pembibitan yang ternama.
Bibit (DOC) yang baik dan sehat memiliki ciri-ciri yaitu berat 35-40 gram,
bulu berwarna kuning muda dan kecoklatan, geraknya lincah dan ridak
memiliki cacat tubuh, memiliki nafsu makan yang baik, tidak terdapat tinja
di duburna dan memiliki suara yang nyaring.
d. Pemeliharaan ayam broiler
1. Pemberian pakan. Sebagian besar biaya pemeliharaan ayam broiler
digunakan untuk membeli pakan. Pemberian pakan yang berasal dari
pabrik harus disesuaikan dengan tingkat perumbuhanya.
2. Pencegahan penyakit. Pencegahan penyakit dilakukan dengan melakukan
sanitasi areal, cuci kandang, dan melakukan vaksinasi untuk mencegah
penyakit
e. Panen dan Pasca Panen.
1. Panen.
Usaha peternakan ayam broile memberikan dua macam hasil panen yaitu
hasil berupa dgaing dan hasil tambahan berupa kotoran ayam ang dapat
digunakan untuk pupuk organik.
2. Pasca panen
Terdapat tahapan dalam hal pengelolaan pasca panen yaitu:
a. Stoving, yaitu penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan
b. Pemotongan
c. Pengulitan
d. Pengeluaran jeroan
e. Pemotongan karkas
f. Pengemasan.
2.2.3 Teori Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan syarat terjadinya proses sosial. Proses sosial
dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik dalam berbagai segi kehidupan
bersama. Menurut Syamsudi (2012), interaksi sosial merupakan hubungan-
hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara orang-orang
perorangan, antar kelompok manusia maupun antar orang perorangan dengan
kelompok manusia.
Manusia sebagai mahluk sosial akan berusaha memenuhi kebutuhan
dengan jalan berinteraksi dengan orang lain. Menurut Soekanto dalam Amalia
(2013), suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak terjadi
kontak sosial dan komunikasi. Bertemunya orang perorangan dalam kehidupan
akan menimbulkan adanya proses komunikasi dan kontak sosial. Kontak sosial
terjadi karena suatu individu mengadakan hubungan secara langsung untuk
memenuhi kebutuhan, sedangkan komunikasi dilakukan sebagai wujud perasaan
yang diungkapkan seseorang dalam proses kontak sosial.
Menurut Fargomeli (2014), Interaksi sosial akan terjadi apabila orang yang
berinteraksi memberikan umpan balik terhadap rangsangan yang diberikan.
Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial yaitu:
a. Situasi sosial (The nature of the social situation), memberi bentuk tingkah
laku terhadap individu yang berada dalam situasi tersebut.
b. Kekuasaan norma-norma kelompok (The norms prevailing in any given social
group), sangat berpengaruh terhadap terjadinya interaksi sosial antar individu.
c. Tujuan Kepribadian (Their own personality trends). Adanya tujuan
kepribadian yang dimiliki masing-masing individu sehingga berpengaruh
terhadap perilakunya.
Menurut Soekanto dalam Anam (2014), mengemukaan bahwa bentuk-
bentuk interaksi sosial yaitu:
a. Kerja sama, yaiu suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok
untuk mencapai suatu tujuan
b. Akomodasi, yaitu proses dimana orang perorangan yang saling bertentangan
saling menyesuaikan diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.
c. Persaingan, yaitu proses dimana individu atau kelompok saling bersaing
mencari keuntungan melalui bidang kehidupan
d. Konflik, yaitu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha
memenuhi tujuan dengan jalan menentang pihak lawan dengan ancaman atau
kekerasan.
Kemampuan interaksi sosial seseorang dalam berhubungan dan bekerja sama
dengan individu maupun kelompok dapat mempengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu lain dan sebaliknya, sehingga terdapat hubungan
timbal balik.
2.2.4 Teori Perubahan Sosial
Menurut Karim (2012), perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami
oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial
dimana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela dipengaruhi oleh
unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem
sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau meningkatkan pola-pola kehidupan ,
budaya dan sistem sosial yang baru. Perubahan sosial yang terjadi dapat
berlangsung secara cepat atau lambat. Perubahan sosial yang terjadi juga bersifat
direncanakan maupun tidak direncanakan. Perubahan sosial terjadi karena adanya
kebutuhan individu dalam menanggapi lingkunganya. Adanya interaksi sosial
antar individu akan terjadi proses saling mempngaruhi.
Menurut Mac Iver dalam Soeradi (2013), perubahan sosial adalah
perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan
keseimbangan hubungan sosial. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat
biasanya meliputi perubahan cara hidup, perubahan hubungan sosial dan
perubahan dalam lembaga masyarakat. Menurut Adi dalam Soeradi (2013),
masyarakat mengalami perubahan sosial yang membuatnya semakin sulit untuk
membangun atau memelihara hubungan sosial. Kehidupan masyarakat yang
semakin modern cenderung membuat masyarakat sulit dalam membangun
hubungan sosial antar orang-perorangan maupun antar kelompok.
Menurut Karim (2012), perubahan sosial terjadi karena faktor internal dan
faktor eksternal, Faktor internal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial
meliputi, dinamika pertambahan dan penurunan jumlah penduduk, adanya
penemuan-penemuan baru, munculnya pertentangan, dan terjadinya
pemberontakan atau revolusi. Faktor eksternal terjadinya perubahan sosial karena
adanya pengaruh bencana alam, adanya peperangan, dan adanya pengaruh
kebudayaan masyarakat lain. Menurut Waluya (2004), prubahan sosial yang tidak
dikehendaki dapat mengakibatkan terjadinya proses disintegrasi atau perpecahan.
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat akan menyebabkan nilai dan norma
yang berkembang rergeser atau berubah. Perbedaang tanggapan masyarakat akan
perubahan sosial yang terjadi menyebabkan terbentuknya nilai dan norma baru
yang berkembang di masyarakat yang disebut dengan disintegrasi.
Orientasi Peternakan
Ayam Broiler
Anjani, H. M. 2015. Dampak Sosial Ekonomi Akibat Adanya Usaha Ternak Ayam
Broiler (Studi Kasus di Desa Wadas Kecamatan Kandangan Kabupaten
Temanggung).
http://www.pertanian.go.id/dinakkeswan_jateng/berita-ternak-unggas-lokal--
sangat-menjanjikan-di-jawa-tengah.html
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2015. Outlokk Komoditas Pertanian
Subsektor Peternakan Daging Ayam. Jakarta: Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian.
Rompas, J., D. Engka., dan K. Tolosang. 2015. Potensi Sektor Pertanian dan
Pengaruhnya terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Minahasa
Selasa. Berkala Ilmiah Efisiensi, 15(04): 124-136.
Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.