Anda di halaman 1dari 7

Pelatihan Pembuatan Rolade Lele Sayur sebagai Alternatif

Pengolahan Daging Lele Desa Gondosuli


Samsul Hidayat1, Kepin Muhamad Widanto2, Narisa Ika Kusumadewi3
1
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang ; Jalan Semarang 5 Malang
2
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang (Kampus III) ; Jalan Ir. Soekarno 1
Blitar
3
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang ; Jalan Semarang 5 Malang
e-mail: *1samsul.hidayat.fmipa@um.ac.id
2
kepin.muhamad.1801516@students.um.ac.id
3
narisa.ika.1803426@students.um.ac.id

Abstrak

Desa Gondosuli merupakan salah satu desa di Kecamatan Gondang, Kabupaten


Tulungagung yang memiliki 2 dusun, 4 RW, 14 RT, dan jumlah penduduk sekitar 2.438 jiwa.
Desa Gondosuli termasuk ke dalam Desa Minapolitan dengan komoditas unggulan ikan lele.
Selain ikan lele, Desa Gondosuli juga merupakan penghasil sayur-mayur dan buah-buahan
yang cukup besar seperti bayam, sawi, kol, dll. Pelatihan pengolahan rolade lele dan sayur
dimaksud adalah sebagai ide baru dalam mengolah daging lele sayur meningkatkan nilai
ekonomis dari daging lele dan sayur. Metode yang digunakan adalah Pendidikan
masyarakat dan pelatihan. Produk olahan rolade lele sayur diharapkan mampu
mendatangkan ekonomi masyarakat Desa Gondosuli, serta meningkatkan nilai ekonomi dari
ikan lele dan sayuran hasil tani dari Desa Gondosuli.
Kata Kunci ― Desa Gondosuli, Ikan Lele, Rolade, Pelatihan Masyarakat

Abstract
Gondosuli Village is one of the villages in Gondang District, Tulungagung Regency
which has 2 hamlets, 4 RW, 14 RT, and a population of about 2,438 people. Gondosuli
Village is included in Minapolitan Village with the main commodity of catfish. Besides
catfish, Gondosuli Village is also a large producer of vegetables and fruits such as spinach,
mustard greens, cabbage, etc. The training in processing catfish and vegetable rolls is
intended as a new idea in processing vegetable catfish meat to increase the economic value
of catfish and vegetable meat. The method used is community education and training. The
processed product of vegetable catfish rolls is expected to be able to bring in the economy of
the people of Gondosuli Village, as well as increase the economic value of catfish and
vegetables that are farmed from Gondosuli Village.

Keywords ― Gondosuli Village, Catfish, Rolade, Community Training

Desa Gondosuli merupakan salah


satu desa di Kecamatan Gondang,
1. PENDAHULUAN
Kabupaten Tulungagung yang
memiliki 2 dusun, 4 RW, 14 RT, dan dasar daging, namun juga dapat
jumlah penduduk sekitar 2.438 jiwa ditambahkan sayuran sebagai variant
(Badan Pusat Statistik Kabupaten baru dan juga meningkatkan nilai
Tulungagung, 2019). Berdasarkan konsumsi sayuran. Sayuran yang dapat
Keputusan Menteri Kelautan dan ditambahkan dalam rolade antara lain
Perikanan No.35/KEPMEN-KP/2013 wortel, buncis, bayam, sawi, dll.
tentang Penetapan Kawasan
Sayur termasuk ke dalam
Minapolitan, Desa Gondosuli termasuk
komposisi makanan empat sehat lima
ke dalam Desa Minapolitan dengan
sempurna untuk memenuhi gizi
komoditas unggulan ikan lele. Selain
seimbang. Mengkonsumsi sayur
ikan lele, Desa Gondosuli juga
minimal lima porsi bersifat penting.
merupakan penghasil sayur-mayur dan
Sebab sayur dengan berbagai warna
buah-buahan yang cukup besar seperti
memiliki bermacam kandungan seperti
bayam, sawi, kol, dll (Djatmiko &
vitamin, mineral, serat, dan fiitokimia
Cahyoadi, 2020)
yang dapat digunakan tubuh untuk
Ikan lele (Clarias sp.) merupakan menjaga Kesehatan dan level energi,
salah satu komoditas perairan air tawar melindungi dari efek penuaan, serta
yang memiliki keunggulan dari ikan mengurangi resiko terkena beberapa
lainnya seperti mujair, nila, patin jenis kanker (Jadarwanto, 2008) dalam
((Lingga dan Kurniawan. 2013) dalam (Dewantari & Widiani, 2011)). Serat
(Anis & Hariani, 2019)). Keunggulan yang terkandung dalam sayuran
dari ikan lele terletak pada cepatnya memiliki manfaat melancarkan
pertumbuhan, toleran terhadap kualitas pencernaan sehingga zat-zat beracun
air yang kurang baik, dan relatif tahan yang berbahaya dalam tubuh dapa
terhadap penyakit (Nasrudin, 2010). langsung dikeluarkan. Orang yang
Ikan lele memiliki kandungan gizi mengkonsumsi sayuran dalam jumlah
antara lain protein (17,7%), lemak yang cukup memiliki frekusnsi buang
(4,8%), dan kadar air (48,8%) air besar teratur yakni 1-2 kali sehari
(Heruwati dan Indarwati (1987) ; (Harmanto, 2006) dalam (Dewantari &
Widjanarko et al., 2012). Dilihat dari Widiani, 2011)). Pelatihan
kandungan gizinya daging lele banyak pengolahan rolade lele dan sayur
diolah menjadi produk olahan pangan dimaksud adalah sebagai ide baru
seperti sosis, kripik, krupuk, rolade dll. dalam mengolah daging lele sayur
meningkatkan nilai ekonomis dari
Rolade merupakan salah satu
daging lele dan sayur. Proses
produk olahan dari daging yang
pembuatan rolade lele sayur tidak beda
dicampur dengan tepung atau pati dan
jauh dengan rolade pada umumnya,
bumbu-bumbu serta telur yang
hanya ditambahkan irisan sayur
kemudian digulung hingga membentuk
sehingga sedikit berpengaruh pada
seperti sosis. Tepung yang digunakan
tekstur. Rolade memiliki daya tahan
sebagai filler dalam pembuatan rolade
penyimpanan cukup lama apabila
adalah yang berasal dari umbi-umbian
diletakan dalam lemari pendingin
seperti tepung tapioka (Putri, 2017).
bersuhu -18°C.
Selain tepung tapioka, tepung terigu
juga diigunakan dalam pembuatan Di era pandemi kegiatan pemicu
rolade. Rolade tidak hanya berbahan kerumunan tidak diijinkan oleh pihak
pemerintah, demi menghambat si man pembuat
penularan Covid-19. Seluruh kegiatan pembuata mengen an rolade
dialihkan menjadi asinkronus atau n rolade ai lele
dalam jaringan (daring). Pelatihan lele sayur proses, sayur
pembuatan rolade lele sayur mulai dari tahapan
dilaksanakan secara online, yakni tahap , serta
persiapan proses
dengan membagikan prosedur
bahan pembua
pembuatan melalui sosial media.
hingga tan
Namun untuk produk dibagikan ke pembung rolade
masyarakat secara door to door kusan lele
dengan tetap menerapkan protokol sayur
kesehatan yang sesuai. Pendistrib Pendi Membe Mendistr
usian dikan rikan ibusikan
Berdasarkan hal-hal yang telah
hasil masy pemaha rolade
dipaparkan, maka tujuan yang ingin
masakan arakat man lele
dicapai dari pengabdian ini antara lain rolade lele mengen sayur
(1) memberikan pelatihan pembuatan sayur ai secara
rolade lele sayur ; dan (2) memberikan serta manfaa door to
ide baru atau alternatif dalam memberik t door ke
pengolahan daging lele. an sedikit pembua rumah
informasi tan warga
2. METODE mengenai rolade
Kegiatan ini dilakukan manfaat lele dan
menggunakan metode pendidikan pembuata proses
masyarakat dan pelatihan. Pendidikan. n rolade pembua
lele sayur tannya
Menurut Sendari et al (2020)
dan media
Pendidikan masyarakat dan pelatihan sosial
dilakukan melalui beberapa tahapan yang
kegiatan yakni berupa penyampaian berisikan
ceramah serta demonstrasi praktik. prosedur
Pelaksanaan metode pengabdian pembuata
diawali dengan mempersiapkan lokasi n rolade
untuk pengambilan video demonstrasi lele sayur
dan mendatangi rumah warga untuk
memberikan rolade lele sayur serta
Tahap akhir kegiatan adalah
menginformasikan media sosial
melakukan evaluasi sesaat setelah kegiatan
berisikan prosedur pembuatan rolade
pembuatan dan pendistribusian rolade lele
lele sayur. Pelaksanaan metode dalam
sayur secara offline dengan menggunakan
kegiatan pelatihan dijabarkan dalam
protocol Kesehatan yang sesuai.
tabel 1 berikut.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan
Kegiatan Meto Tujuan Kegiatan
dalam dua tahap, yakni pembatan video
de Peseta
dan distribusi hasil olahan. Dalam
Membuat Pelati Membe Mempra
pembuatan video terdapat dua tahapan
video han rikan ktikan
demonstra pemaha tahapan yakni persiapan alat, bahan, serta tempat.
Sedangkan tahap distribusi kegiatannya Daging bersih dicuci hingga tidak ada
adalah pembungkusan olahan yang akan kotoran yang tersisa. Setelah itu ditiriskan
diberikan kepada masyarakat. dalam waadah. Kemudian dilanjutkan
dengan membersihkan sayur dan dipotong-
Tahapan pertama yang dilakukan
potong. Sayur dipotong kecil-kecil sesuai
adalah persiapan alat, bahan, serta tempat
selera dan diletakan dalam wadah. Lalu
yang akan digunakan. Lokasi yang
dilanjutkan dengan mempersiapkan bahan-
digunakan dalam pengolahan rolade lele
bahan lainnya di wadah yang berbeda agar
sayur adalah posko KKN UM Desa
mudah dalam proses pencampuran.
Gondosuli. Posko KKN UM Desa
Gondosuli disediakan oleh pemerintah
setempat berupa satu ruangan khusus di
wilayah balaidesa beserta fasilitasnya. Alat
yang digunakan dalam pembuatan rolade
lele sayur antara lain kompor, gas, loyang,
cetakan lontong dan daun pisang, baskom,
pisau, panci pengukus, sendo, dan sarung
tangan plastik. Alat yang digunakan
dipersiapkan H-1 sebelum pembuatan
rolade. Setelah alat terkumpul, dilanjutkan
dengan persiapan bahan yang akan
digunakan pada hari berikutnya, dengan
tujuan sayur yang didapatkan masih segar
ketika akan diolah. Bahan-bahan tersebut
antara lain ikan lele berukuran besar
sebanyak 4 ekor, telur, tepung terigu, Gambar 1. Proses pemfiletan ikan lele
tepung tapioka, bawang bubuk, merica Kegiatan kedua adalah mengolah
bubuk, kecap asin, saus tiram, garam, rolade. Pertama daging lele yang sidah
kaldu bubuk, gula, dan sayuran. Sayuran difilet dihaluskan menggunakan gilingan
yang digunakan antara lain wortel, buncis, daging, selanjutnya dituang ke baskom
dan bayam. besar. Ditambahkan tepung terigu, tepung
Kegiatan pertama sebelum melakukan tapioka, dan air kemudian diuleni hingga
pengambilan video demonstrasi memasak terbentuk adonan yang kalis. Setelah
adalah mempersiapkan kamera beserta adonan kalis dimasukkan sayuran yang
lokasi yang cukup cahaya agar didapatkan sudah dipotong-potong dan diaduk hingga
gambar yang jelas dan tidak gelap. merata. Dimasukkan putih telur lalu
Dilanjutkan dengan mencuci bahan dan diaduk hingga semuanya tercampur. Lalu
alat hingga bersih supaya tidak ditambahkan bawang bubuk, merica
terkontaminasi dengan bakteri yang dapat bubuk, kecap asin, saus tiram, garam, gula,
membahayakan tubuh. Bahan pertama dan kaldu bubuk secukupnya. Ketika
yang dibersihkan adalah daging ikan lele semua sudah tercampur dicicipi sedikit
yang sudah melalui tahap filet. Filet untuk memastikan rasa dari rolade.
dilakukan oleh peserta KKN UM Desa Kegiatan ketiga adalah pencetakan
Gondosuli. Daging lele dipisahkan dari rolade menggunakan daun pisang yang
tulang, kulit dan kepalanya. Dari hasil filet diletakkan di dalam aluminium pencetak
didapatkan daging bersih sebanyak 3 kg. lontong. Adonan rolade dimasukkan ke
dalam satu-persatu wadah. Setelah itu
dikukus selama 30 menit. Setelah melalui
proses pengukusan, rolade diangkat dan
didinginkan. Lalu dibugkus menggunakan
plastic satu per satu. Proses pembuatan
sudah selesai dilanjutkan dengan edit
video yang dilakukan oleh sie dekorasi
dokumentasi. Video yang sudah jadi
kemudian diunggah di akun sosial media
milik KKN UM Desa Gondosuli.
Gambar 3. Pendistribusian rolade lele
sayur ke rumah warga
Keseluruhan rangkaian kegiatan
pengabdian berjalan dengan lancer, peserta
pelatihan merasa mendapatkan ilmu
pengetahuan baru. Meskipun hanya
menggunakan daging lele dan sayuran
berupa bayam, wortel, dan buncis,
Gambar 2. Cuplikan video prosedur sayuran-sayuran tersebut dapat digantikan
pembuatan rolade lele sayur dengan hasil tani Desa Gondosuli yang
lainnya seperti bunga kol dan sawi. Lebih
Tahapan kedua adalah pendistribusian
lanjut, pengolahan produk-produk lokal
rolade kepada masyarakat. pendistribusian
Desa Gondosuli menjadi olahan rolade lele
dilaksanakan dengan tetap mematuhi
sayur dapat mendatangkan nilai ekonomi
protokol kesehatan. Kegiatan yang
lebih maksimal jika dilaksanakan dengan
dilakukan ketika sowan ke rumah warga
skala industry menengah yang juga dapat
antara lain menjelaskan produk rolade lele
mendatangkan pekerjaan baru bagi
sayur yang tidak beda jauh dengan rolade
masyarakat Desa Gondosuli dan
daging ayam atau daging lainnya hanya
sekitarnya.
saja pada rolade lele sayur ditambahkan
sayuran agar nilai konsumsi sayur pada
anak-anak meningkat. Manfaat dalam
memperbanyak produk olahan daging lele
selain diolah menjadi abon, pentol, krupuk
lele dll. Selain itu juga diberikan informasi
mengenai akun sosial media yang
berisikan video proses pembuatan rolade Gambar 4. PJ Program Kerja
lele sayur. Akun sosila media yang
berisikan video pembuatan rolade antara 4. SIMPULAN
lain Youtube dan Instagram KKN UM Kegiatan pengabdian masyarakat
Desa Gondosuli. dilaksanakan di Desa Gondosuli,
Kecamatan Gondang, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur. Komoditas
unggulan dari Desa Gondosuli yakni ikan
lele dan sayur-sayuran. Ikan lele dijual
segar dan diolah sebagai produk makanan
seperti abon, krupuk, dan pentol. Sayur- 644f5c5a40919c2c2d6/kecamat an-
sayuran hasil tani di jual di pasar. gondang-dalam-angka-2019.html
Pembuatan rolade lele sayur dimaksudkan
Anis, Moh. Y., & Hariani, D. (2019).
sebagai diversifikasi daging lele dan
Pemberian Pakan Komersial
sayuran sehingga dapat meningkatkan nilai
dengan Penambahan EM4
ekonomi dari kedua bahan. Kegiatan
(Effective Microorganisme 4)
pelatihan memanfaatkan video tutorial
untuk Meningkatkan Laju
sebagai pengganti pelatihan secara offline
Pertumbuhan Lele (Clarias sp.).
yang mana harus ditunda karena pandemi
Jurnal Riset Biologi Dan
Covid-19.
Aplikasinya, 1(1), 1–8.
Kegiatan pelatihan berjalan dengan
Dewantari, N. M., & Widiani, A. (2011).
lancar tanpa ada kendala apapun. Produk
FRUITS AND VEGETABLES
olahan rolade lele sayur diharapkan
CONSUMPTION PATTERN IN
mampu mendatangkan ekonomi
SCHOOL CHILDREN. Jurnal
masyarakat Desa Gondosuli, serta
Skala Husada, 8(2), 119–125.
meningkatkan nilai ekonomi dari ikan lele
dan sayuran hasil tani dari Desa Djatmiko, A. A., & Cahyoadi, B. (2020).
Gondosuli. PENGUATAN STRATEGI
PEMASARAN DAN
5. SARAN
PENGOLAHAN PRODUK
Diharapkan untuk KKN UM Desa SECARA INOVATIF SEBAGAI
Gondisuli tahun 2021 mampu memberikan OPTIMALISASI EKSISTENSI
ide atau program kerja yang lebih kreatif BUMDES DAN PELAKU UMKM
untuk Desa Gondosuli, atau yang sifatnya DI ERA NEW NORMAL. J-
berkelanjutan. ADIMAS (Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat), 8(2), 96–
6. UCAPAN TERIMA KASIH
106.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Pusat Sumberdaya Wilayah dan KKN
(PSWKKN), Lembaga Penelitian dan Orang yang mengkonsumsi sayuran dalam
Pengabdian Masyarakat (LP2M) jumlah yang cukup memiliki
Universitas Negeri Malang, Seluruh frekusnsi buang air besar teratur
Panitia KKN Pulang Kampung Kabupaten yakni 1-2 kali sehari (Harmanto,
Tulungagung, mitra Desa Gondosuli yakni 2006)
Pak Daruno selaku Kepala Desa yang
Heruwati, E. S. dan Indrati, N. 1987.
sudah memberikan fasilitas bagi kami Pengolahan ikan lumat beku dari ikan
kelompok pengabdi, serta anggota lele. Prosiding Seminar Rekapangan.
kelompok 5 KKN UM Desa Gondosuli Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
yang sudah membantu acara hingga lancar.
Orang yang mengkonsumsi sayuran dalam
DAFTAR RUJUKAN jumlah yang cukup memiliki
Badan Pusat Statistik Kabupaten frekusnsi buang air besar teratur
Tulungagung. (2019). Kecamatan yakni 1-2 kali sehari (Harmanto,
Gondang Dalam Angka 2006)
2019.https://tulungagungkab.bps.g Lingga N dan Kurniawan N. (2013). Pengaruh
o.id/publication/2019/09/27/16419 Pemberian Variasi Makanan terhadap
Pertumbuhan Ikan Lele (Clarias
gariepinus). Jurnal Biotropika. 1 (3) :
114-118.
Nasrudin. (2010). Jurus Suskses Beternak Lele
Sangkuariang. Jakarta: PT Agro
Media Pustaka.
Sendari, S., Lestari, D. A. D., & Wulandari, C.
(2020). Pelatihan Pengolahan Nugget
Mujair dan Kerupuk Mujair Sebagai
Oleh-Oleh Khas Desa Senggreng.
Jurnal Karinov, 3(2).

Anda mungkin juga menyukai