Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman kuliner di Indonesia merupakan bagian dari kekayaan
yang dimiliki Indonesia. Salah satu kuliner khas Indonesia adalah produk olahan
telur bebek, yaitu telur asin yang merupakan kuliner khas daerah Brebes. Telur
asin merupakan salah satu sumber perekonomian warga Brebes, sehingga
hampir semua desa yang mempunyai peternakan bebek pasti juga
memproduksi telur asin.
Selama ini telur asin telah dikenal masyarakat luas hanya memiliki rasa
asin. Hal itu membuat konsumen menginginkan inovasi rasa baru yang
beragam dan memiliki citarasa yang lebih mengundang selera. Karena
keinginan konsumen pecinta kuliner tersebut, kami membuat rasa baru pada
telur bebek, yaitu rasa Durian. Ide ini dapat menambah produk olahan telur
bebek yang biasanya hanya berupa martabak, telur asin, pepes telur bebek
dan dadar telur bebek.
Ide ini tidak akan berjalan tanpa bantuan dari pihak lain. Ada persiapan
berupa beberapa bahan, perlengkapan untuk membuat Telur Durian dan
waktu. Dalam pembuatan Telur Durian ini membutuhkan telur bebek dari
pasar, ampelas dari bekas pembuatan kusen, kulit Durian dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik tiga rumusan masalah yang akan
diteliti. Rumusan masalah itu adalah:
1. Apakah kulit Durian dapat mengubah rasa telur bebek?
2. Bagaimana cara membuat Telur Durian?
3. Bagaimana hasil pembuatan Telur Durian?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian
yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis apakah kulit Durian dapat mengubah rasa telur bebek.
2. Membuat Telur Durian sesuai dengan langkah langkahnya.
3. Menganalisis hasil pembuatan Telur Durian meliputi; rasa, aroma dan
tampilannya.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.
Penulis, sebagai sarana pengembangan wawasan serta pengalaman
dalam menganalisis permasalah khususnya di bidang penelitian.
2.
Kalangan pelajar, agar dapat dijadikan bahan penyusunan penelitian
yang serupa dan lebih mendalam.
3.
Bagi pengusaha sebagai sumber referensi dan
mengembangkan kreasi dengan menggunakan telur bebek.

BAB II

acuan

untuk

A. Landasan Teori
1.

Home Industri

Krisis global yang menimpa dunia sejak akhir tahun lalu menyebabkan
Indonesia juga sudah mulai terkena dampak yang cukup signifikan. Hal ini
terutama dengan semakin sempitnya lapangan pekerjaan dan tingginya
gelombang PHK di perusahaan-perusahaan yang berbasis ekspor. Hal ini
menyebabkan banyak orang mulai berpikir untuk mencari alternative lain
berupa wirausaha.
Namun, dengan berkembangnya waktu, mulai dirasa perlu untuk mencari
tambahan pemasukan guna memenuhi kebutuhan hidup yang semakin
meningkat. Ibu-ibu rumah tangga dan para mantan karyawan ini mulai
melirik berbagai potensi home industry yang masuk dalam skala Usaha Kecil
dan Menengah (UKM).
Berbagai inovasi di ciptakan dengan membuat berbagai bentuk kreasi
hasil home industry, salah satunya yang paling marak adalah usaha di
sector makanan dan minuman. Antara lain: membuat donat, coklat, roti
unyil, minuman kemasan dari lidah buaya, rumput laut, dan sebagainya.
Dari semula iseng-iseng, ternyata home industry ini malah sudah mulai
mendapat tanggapan pasar yang cukup baik.
Sebenarnya seperti yang pernah saya uraikan dalam salah satu tanya
jawab pada Artikel mengenai pendirian CV, perlu atau tidaknya membentuk
suatu badan usaha tergantung pada kepentingan orang tersebut. Jika
memang yang bersangkutan tidak akan melakukan mitra khusus dengan
perusahaan-perusahaan besar, ataupun melakukan kerjasama maupun
tender dengan instansi pemerintah, bentuk usaha Perorangan sudah cukup
memadai. Tapi, jika ingin memperluas jaringan serta akan bermitra luas,
biasanya mitranya lebih nyaman untuk berkerja sama dengan Badan Usaha,
minimal berbentuk CV.
Dalam memproduksi makanan, minuman dan obat2an, yang paling
penting adalah memiliki ijin Depkes. Karena berdasarkan Keputusan dari
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Perda setempat,
untuk seluruh produksi makanan dan minuman yang diedarkan secara luas
harus memiliki ijin produksi. Walaupun itu bentuknya adalah industry
rumahan (home industry).
2.

Produk Makanan Olahan Bergizi

Peran serta kaum wanita dalam rangka peningkatan perekonomian


masyarakat semakin menjadi perhatian bagi Pemerintah. Berbagai program
telah dicanangkan, utamanya demi mencoba menggali potensi serta

kemampuan kaum wanita dalam berkreasi terhadap kondisi dan lingkungan


sekitarnya. Untuk mengembangkan potensi wilayah secara optimal,
terutama di Kabupaten Probolinggo, dibutuhkan peran serta anggota
masyarakat dalam memanfaatkan kegunaan sumberdaya alam dengan
membuka
suatu
peluang
usaha.
Atas pertimbangan itulah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Amanah
dibawah binaan PKK Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih mencoba
mengembangkan potensi produk makanan olahan. Kelompok ini didirikan 10
Agustus 2006 dan bergerak dibidang usaha pengolahan hasil pertanian dan
perikanan berupa rengginang, kue kering, dendeng ikan, manisan buah,
selai mangga, sari buah, minuman segar beras kencur, kunyit asam dan
produk
olahan
lain
sesuai
permintaan.
PPL Pendamping Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih Ridho S.
Wahyudi mengatakan sebagian produk olahan KUB Amanah telah
didaftarkan ke Departemen Kesehatan untuk menjamin mutu kepada
konsumen. Sedangkan sebagian produk lainnya akan segera didaftarkan ke
Depkes setelah uji mutu selesai dilakukan.
Sementara Ketua KUB Amanah Lilik Nur Hayati mengatakan awalnya
kelompok ini hanya beranggotakan empat orang. Namun hingga saat ini
kelompoknya sudah berkembang menjadi 25 orang. Kelompok ini dibentuk
untuk menciptakan peluang usaha dari pemanfaatan potensi produk
pertanian dan perikanan. Selain itu, kelompok ini juga ingin memberdayakan
kreasi dan inovasi warga dalam mengolah serta memaksimalkan berbagai
produk
atau
komoditi
bernilai
ekonomis.
Menurut Lilik, selain usaha produk olahan hasil pertanian dan perikanan,
KUB Amanah juga mempunyai kegiatan ketrampilan kerajinan dengan
memberdayakan wanita Lanjut Usia (Lansia) seperti membuat bunga sabun,
manisan belimbing, keset, alas meja kain perca, dan kaos kaki benang wol.
Peralatan yang dimiliki oleh kelompok ini cukup memadai untuk melakukan
produksi yang selama ini telah berjalan. Inovasi dan kreasi dari mereka
untuk mengembangkan usahanya membuat Pemkab Probolinggo khususnya
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan selalu memberikan
perhatian kepada kelompok ini berupa pembinaan teknis dan non teknis
untuk
meningkatkan
kapasitas
produksi
mereka.
Secara analisa, total biaya produksi yang dibutuhkan dalam sehari
mencapai Rp. 3.757.000,-. Biaya tersebut meliputi produksi sembilan produk
olahan berupa dendeng ikan belanak sebanyak 20 Kg, terasi udang
sebanyak 10 Kg, kerupuk ikan jenggelek dan kerupuk gaplek udang

sebanyak 30 Kg, rengginang ikan 25 Kg, manisan pepaya dan mangga


sebanyak 100 Kg, sirup mangga sebanyak 100 Kg dan manisan belimbing
sebanyak 10 Kg. Dalam sehari, KUB Amanah dapat menghasilkan produksi
sebanyak 295 K dengan hasil penjualan sebesar Rp. 6.280.000,-. Sehingga
laba bersih yang diterima dalam sehari mencapai Rp. 2.523.000,-.
3.

Produk Kreatif Nugget Kacang Hijau

BOGORSeorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menawarkan


sebuah ihnovasi produk makanan sehat berupa nugget kacang hijau.
Saat ini Indonesia memang sedang mengalami double burden problem, di
mana terdapat dua masalah gizi yang bertolak belakang, yaitu masalah gizi
lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih khususnya dapat berakibat pada
munculnya penyakit-penyakit degeneratif. Annisa Rizkiriani, mahasiswa
Departemen Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB berhasil
melakukan inovasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Inovasi yang didukung empat rekannya yaitu Ghaida Yasmin, Suci Apriani,
Desy Afriyanti, dan Ezria E Adyas, dan Dosen Pendamping Dr Sri Anna
Marliyati ini adalah Pemanfaatan Kacang Hijau (Vigna radiata L) Sebagai
Bahan Dasar Pembuatan Nuggget''
Nugget merupakan makanan cepat saji yang cukup disukai oleh
masyarakat Indonesia. Nugget biasanya terbuat dari pangan hewani yang
harganya cukup mahal, sehingga tidak semua lapisan masyarakat dapat
membelinya. Selain itu, tambah Annisa, konsumsi pangan hewani yang
berlebihan tanpa diimbangi dengan konsumsi pangan nabati dan gaya hidup
yang baik akan mendukung berkembangnya penyakit degeneratif.
Penyakit degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu
penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari
keadaan normal menjadi lebih buruk. Penyakit yang masuk dalam kelompok
ini antara lain diabetes melitus, stroke, jantung koroner, kardiovaskular,
obesitas, dislipidemia, dan sebagainya. Karena itu, kata Annisa, produksi
nugget kacang hijau dengan merek Mung Nugget ini diharapkan dapat
menambah pangan alternatif yang berbahan dasar kacang hijau dan
menciptakan pangan yang bergizi tinggi dengan harga yang terjangkau.
Kacang hijau atau Vigna radiata L, lanjut Annis, berasal dari famili
Leguminoceae atau polong-polongan. Selama ini, tanaman kacang hijau
masih kurang mendapat perhatian petani. Meskipun hasil tanaman ini
mempunyai nilai gizi yang tinggi dan harga yang baik dibanding dengan
tanaman kacang-kacangan lain.

Kacang hijau memiliki kelebihan yang dapat ditinjau dari segi agronomi
maupun ekonomis, seperti lebih tahan kekeringan, serangan hama penyakit
sedikit, dapat dipanen pada umur 55-60 hari dan dapat ditanam pada tanah
yang kurang subur. Dengan demikian, kacang hijau merupakan tanaman
yang dapat dijadikan berbagai jenis produk makanan.
Proses pembuatan nugget kacang hijau ini dilakukan di Laboratorium
Percobaan Makanan, Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB. Ukuran nugget
berdiameter 2 Cm dengan berat 15,2 gram per buahnya. Untuk memenuhi
1/5 kecukupan protein anak usia 4-6 tahun, maka dipenuhi dengan
mengkonsumsi sebanyak sepuluh buah nugget kacang hijau.
4. Manfaat dan Kandungan Telur Bebek
Telur bebek merupakan salah satu jenis makanan yang sangat populer
karena selain harganya yang masih relatif terjangkau, rasanya pun menurut
sebagian orang lebih lezat daripada telur ayam. Memang benar bahwa telur
bebek mengandung kolesterol dan lemak yang cukup tinggi. Namun, tidak
semua nutrisi yang terkandung di dalam telur bebek buruk bagi kesehatan.
Manfaat telur bebek cukup signifikan apabila kita mengkonsumsinya dengan
diet yang sehat dan seimbang sebagai suplemen.
Secara medis, telur bebek malah bisa dijadikan alat bantu untuk
penyembuhan lemah syahwat, yaitu dengan mengonsumsinya dua butir
sehari. Lebih bagus lagi jika diminum dengan madu atau jamu, diikuti
dengan sayuran dan makanan yang mengandung zinc, seperti tirem dan
kerang. Makanan yang mengandung zinc akan membantu pertumbuhan
hormon testosteron dan sperma. Kandungan dalam telur bebek yaitu:
a. Vitamin A
Manfaat telur bebek lainnya adalah memiliki kandungan Vitamin A
yang cukup tinggi. Satu butir telur bebek mentah ukuran besar diketahui
mengandung sekitar 472 IU vitamin A, yang merupakan 9,4% dari
asupan vitamin harian yang direkomendasikan. Menurut University of
Maryland Medical Center, tubuh menggunakan vitamin A untuk
membantu menjaga kesehatan mata Anda. Hal ini juga digunakan untuk
fungsi lain seperti memerangi radikal bebas, memperkuat sistem
kekebalan tubuh, dan menjaga gigi dan tulang yang sehat.
b. Vitamin E

Telur bebek besar mentah mengandung 0,9 mg vitamin E, yaitu sekitar


3 persen dari kebutuhan vitamin E harian Anda yang disarankan . Vitamin
E adalah antioksidan yang dapat membantu mencegah kerusakan akibat
radikal bebas, seperti manfaat dari vitamin C. Menurut Medline Plus oleh
National Institutes of Health, vitamin E juga berkontribusi terhadap
pemeliharaan pencernaan dan sistem metabolisme, serta membantu
tubuh Anda melawan infeksi dan penyakit.
c. Mineral
Telur bebek juga merupakan sumber yang baik dari mineral yang
berbeda yang dibutuhkan tubuh Anda. Sebagai contoh, salah satu telur
mentah mengandung 154 mg fosfor yang merupakan 15,4 persen dari
asupan harian Anda yang dianjurkan. Selain fosfor, manfaat telur bebek
juga menyumbangkan nutrisi berupa kalsium, kalium dan zat besi dalam
jumlah yang cukup besar. Ada banyak sekali manfaat telur bebek yang
dapat kita ambil terutama untuk menunjang kesehatan tubuh. Anda tidak
perlu khawatir dengan tingkat kolesterol telur bebek yang cukup tinggi
selama mengkonsumsinya dengan jumlah yang wajar.
d. Protein
Satu telur bebek mentah dengan ukuran besar mengandung 9 g
protein, yaitu sekitar 18 persen dari asupan protein yang dibutuhkan
kebanyakan orang setiap hari. Tubuh kita memerlukan asupan protein
dalam jumlah besar setiap setiap harinya.

E. Tinjauan Pustaka
Home Industri atau industri rumahan kini telah banyak berkembang
khususnya di Indonesia. Hal ini terutama dengan semakin sempitnya lapangan
pekerjaan dan tingginya gelombang PHK di perusahaan-perusahaan yang
berbasis ekspor. Hal ini menyebabkan banyak orang mulai berpikir untuk
mencari alternative lain berupa wirausaha. Selain sebagai alternative, Home
Industri juga dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat sekitar.
Masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan akan lebih mudah mencari
pekerjaan dengan munculnya Home Industri. Otomatis pengangguran di
wilayah sekitar dapat dikurangi.

Produk Home Industri haruslah bemanfaat bagi konsumennya khususnya di


produk makanan. Seperti yang dilakukan Kelompok Usaha Bersama (KUB)
Amanah dibawah binaan PKK Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih
mencoba mengembangkan potensi produk makanan olahan. Kelompok
bergerak dibidang usaha pengolahan hasil pertanian dan perikanan berupa
rengginang, kue kering, dendeng ikan, manisan buah, selai mangga, sari buah,
minuman segar beras kencur, kunyit asam dan produk olahan lain yang
merupakan produk olahan bergizi.
Selain bergizi dan sehat, produk makanan Home Industri haruslah kreatif
dan inovatif. Salah satu produk Home Industri yang sehat dan inovatif adalah
Nugget Kacang Hijau. Annisa Rizkiriani, mahasiswa Departemen Ilmu Gizi
Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB berhasil melakukan sebuah inovasi.
Inovasi yang didukung empat rekannya yaitu Ghaida Yasmin, Suci Apriani,
Desy Afriyanti, dan Ezria E Adyas, dan Dosen Pendamping Dr Sri Anna Marliyati
ini adalah Pemanfaatan Kacang Hijau (Vigna radiata L) Sebagai Bahan Dasar
Pembuatan Nuggget''. Ukuran nugget berdiameter 2 Cm dengan berat 15,2
gram per buahnya. Untuk memenuhi 1/5 kecukupan protein anak usia 4-6
tahun, maka dipenuhi dengan mengkonsumsi sebanyak sepuluh buah nugget
kacang hijau. Produk ini tidak diragukan lagi merupakan produk sehat yan
inovatif.
Selain kacang hijau, telur bebek juga merupakan sumber protein yang
tinggi. Kandungan gizi seperti vitamin A, vitamin E, mineral dan proteinnya
membuat telur bebek menjadi bahan makanan yang bergizi. Apabila sebuah
Home Industri menerapkan sebuah inovasi baru dalam pengolahan telur
bebek, maka
dapat dipastikan Home Industri tersebut akan mudah
berkembang.
F. Kerangka Berfikir
Berdasarkan dukungan landasan teori, maka dapat disusun Kerangka Berfikir
sebagai berikut:
1. Home Industri adalah industri kecil yang bermanfaat besar bagi masyarakat
di sekitarnya. Keberadaan Home Industri sangat diperlukan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk menunjang kemajuan Home
Industry diperlukan produk yang bermanfaat dan Inovatif. Untuk itu diperlukan
penelitian dengan teknik analisis data kualitatif.
2. Produk makanan yang bergizi membutuhkan kreasi yang menarik agar
dapat menimbulkan niat bagi para konsumen untuk mencobanya.
3. Salah satu produk sehat dan inovatif adalah Nugget Kacang Hijau. Metode
yang digunakan untuk membuatnya adalah praktek secara langsung.

4. Telur bebek dapat dijadikan makanan yang bergizi dan inovatif. Maka dari itu
munculah ide pembuatan Telur Durian.

BAB III
METODELOGI
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Desa Kalimanah Wetan RT 4 RW VI, Jalan Durian
no. 7 Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga pada hari Senin, tanggal 6
Mei 2013 dari pukul 14.15 sampai pukul 16.50.
B. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah telur bebek dan sampelnya adalah 4 butir
telur bebek.
C. Metode
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan. Penelitian tindakan
adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang dilakukan oleh para
partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk
memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan demikian akan diperoleh
pemahaman mengenai praktek tersebut dan situasi di mana praktek tersebut
dilaksanakan. Terdapat dua esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan
keterlibatan. Hal ini mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga
area yaitu: (1) Untuk memperbaiki praktek; (2) Untuk pengembangan
profesional dalam arti meningkatkan pemahaman/kemampuan para praktisi

terhadap praktek yang dilaksanakannya; (3) Untuk memperbaiki keadaan atau


situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan.
D. Instrumen
Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa; Gobed, Pisau, Alu, Ampelas,
Panci, Kompor dan Toples untuk menyimpan telur.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah; Telur bebek 4 butir, Kulit Durian
dan Abu gosok secukupnya
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif.
Teknik kualitatif adalah teknik yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Landasan teori
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan. Penelitian dengan teknik kualitatif jauh lebih subyektif daripada
penelitian dengan teknik kuantitatif. Terdapat perbedaan yang mendasar
antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian
kualitatif. Dalam penelitian kuntitatif, penelitian berangkat dari teori menuju
data dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang
digunakan. Sedangkan kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan
teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan suatu teori.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Setelah mengalami proses pembuatan selama 2 Minggu diperoleh hasil
Telur Durian yang sudah direbus menjadi berwarna Biru kecoklatan dan kulit
arinya sebagian mengelupas. Bentuk ada yang lonjong utuh dan ada yang
tidak utuh lonjong. Namun bagian dalam telur terlihat bersih dan baik. Kuning
telur masih berwarna kuning cerah sedangkan putih telurnya berwarna putih
bersih. Karena tidak menambahkan garam pada telur, maka rasa telur menjadi
tawar. Masih terasa bau khas telur bebek rebus namun ketika telur bebek
dimakan, maka akan terasa aroma khas Durian meskipun tidak setajam aroma
Durian aslinya.
B. Pembahasan
Kulit Durian ketika ditumbuk, bau tajamnya menjadi berkurang. Yang
tercium adalah bau getah dan bau khas Durian yang tidak begitu kuat.
Sayangnya, kulit Durian tidak memiliki rasa seperti buahnya, sehingga telur
bebek yang dilumuri tumbukan kulit Durian tidak memiliki rasa Durian. Maka
dapat disimpulkan bahwa kulit Durian tidak bisa mengubah rasa telur bebek.
Pembuatan Telur Durian hampir sama dengan pembuatan Telur Asin yaitu:

1. Setelah peralatan dan bahan telah tersedia, pertama tama cuci telur bebek
dengan air bersih agar kotoran yang menempel menjadi hilang.
2. Telur yang telah dicuci dikeringkan lalu diampelas secukupnya. Jangan
sampai telur pecah karena terlalu lama mengampelas.
3. Telur yang telah diampelas dilumuri dengan kulit Durian yang telah ditumbuk
dengan alu.
4. Lapisi tumbukan kulit Durian dengan abu gosok sampai seluruh bagian telur
tertutupi.
5. Masukan telur telur yang sudah dilapisi kulit Durian dan abu tadi ke toples
berukuran sedang. Tunggu sampai 2 Minggu.
6. Setelah 2 Minggu, cuci telur sampai abu gosok dan tumbukannya hilang.
Rebus sampai matang kurang lebih 15 menit.
Pada saat pencucian telur bebek setelah didiamkan selama 2 Minggu, kulit
luar telur bebek mengelupas sendiri. Bisa jadi dikarenakan kulit telur menjadi
terlalu tipis ketika diampelas atau dikarenakan kulit telur menempel dan
terbawa oleh getah yang ada di tumbukan kulit Durian. Seperti yang sudah
dijelaskan pada hasil penelitian, rasa Telur Durian tawar atau hambar, aroma
Durian akan terasa setelah Telur Durian dimakan, bentuk bisa dibilang unik
karena berbeda dengan telur bebek rebus pada umumnya.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dibuat, dapat disimpulkan bahwa kulit Durian tidak
dapat mengubah rasa telur bebek. Kulit Durian hanya dapat mengubah
aroma telur bebek tetapi aroma yang dihasilkan tidak sekuat aroma dari
Kulit Durian sebelum diolah. Kulit Durian juga tidak mudah hancur ketika
ditumbuk sehingga membutuhkan tenaga yang kuat untuk membuat kulit
Durian menjadi hancur.
Telur Durian dibuat pada tanggal 6 Mei 2013 dan baru direbus pada
tanggal 22 Mei 2013 (Sekitar 2 minggu). Cara pembuatan Telur Durian
hampir sama dengan cara pembuatan Telur Asin, hanya saja sebelum
melumuri telur dengan abu gosok telur bebek dilumuri dengan tumbukan
Kulit Durian. Alat yang digunakan juga hampir sama dengan peralatan yang
digunakan untuk membuat telur asin. Namun pada pembuatan Telur Durian,
dibutuhkan alu dan pisau gobed untuk membuat kulit Durian menjadi mudah
ditumbuk.
Apabila telur bebek yang dilumuri dengan tumbukan kulit Durian
ditambahkan dengan garam maka rasanya akan menjadi asin dan aroma
Durian akan terasa setelah Telur Durian dimakan. Tetapi pada penelitian ini
telur bebek tidak diberi rasa asin agar rasa dan aroma Durian mudah

terdeteksi. Hasil yang diperoleh adalah hanya aroma Durian yang muncul
pada saat telur dimakan.

B. Saran
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis
membutuhkan saran dari para pembaca dalam hal membantu
menyempurnakan karya tulis ini. Untuk terakhir kalinya penulis berharap
agar dengan dibuatnya karya tulis ini akan memberikan sebuah perubahan
khususnya dalam bidang penelitian dan kuliner.

Dokumentasi Pembuatan Telur Durian

Anda mungkin juga menyukai