Anda di halaman 1dari 15

KEWIRAUSAHAAN

BISNIS PLAN

NUGGET ABCD KEMASAN


“NUGGET BERGIZI DARI IKAN PATIN, AMPAS TAHU DAN WORTEL”

Disusun
Oleh:

Albi Fadhlah Ramadhan (1507123906)


Boy Jansen Roberto Manik (1507113686)
Chinthia Ramadhanti Putri (1507114946)
Dwinda Haidar (1507115612)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1


JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
Executive Summary

Ikan Patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di
daerah Riau. Produksi ikan patin di Riau pada tahun 2013 sebesar 410 ribu ton. Kandungan
protein ikan patin pada 159 gr fillet ikan patin adalah sebesar 24,7 gr. Nilai protein daging patin
juga tergolong tinggi, mencapai 14,53%, kandungan gizi lainnya adalah lemak 1,03%, abu
0,74%, dan air 82,22%. Namun walaupun ikan patin mengandung protein yang tinggi serta
memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, masih terdapat sejumlah besar masyarakat yang kurang
menyukai ikan patin, terutama para mahasiswa dan anak-anak.
Ampas Tahu adalah hasil samping atau limbah dalam pabrik pengolahan tahu. Ampas
tahu banyak dikelola menjadi makanan salah satunya tempe gembos. Ampas Tahu mengandung
energi sebesar 414 kkal, protein 26,6 gr, karbohidrat 41,3 gr, lemak 18,3 gr, kalsium 19 mg,
fosfor 29 mg, dan zat besi 4 mg dan vitamin B1 0,2 mg. Hasil tersebut didapat dari melakukan
penelitian terhadap 100 gram Ampas Tahu, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Nugget adalah makanan yang berasal dari olahan daging giling yang berbentuk potongan
persegi panjang serta dilapisi dengan tepung berbumbu yang dikonsumsi lewat penggorengan
rendaman (deep fat frying). Makanan instan satu ini menjadi salah satu andalan ibu-ibu yang
terburu-buru menyiapkan makanan. Tinggal ambil dikulkas dan digoreng sebentar, nugget pun
siap disantap.
Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah seluruh kalangan terutama anak-ank
maupun mahasiswa. Sasaran ini diambil karena rata-rata anak-anak ataupun mahasiswa lebih
memilih makanan junk food sebab makanan junk food enak. Sementara itu, anak-anak dan
mahasiswa masih banyak yang enggan memakan ikan terutama ikan sungai karena berbagai alas
an seperti bau amis dan tidak enak. Padahal gizi yang dikandung oleh ikan sangat banyak. Selain
itu, ampas tahu dimasukkan dalam nugget karena ampas tahu mengandung serat yang tinggi
yang bagus untuk pencernaan.
Nugget ABCD dibuat dengan cara: menyiapkan bahan, menggiling daging ikan patin
selanjutnya daging dicampur dengan adonan. Setelah itu, adonan tersebut dimasukkan kedalam
Loyang dan dikukus. Selanjutnya masukkan ke dalam kulkas. Lalu potong adonan tersebut dan
gulirkan dengan telur dan tepung panir. Terakhir bungkus dan masukkan ke dalam kulkas.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ikan patin merupakan komoditas hasil budidaya perikanan yang terkenal di Riau dan
pasarnya cukup menjanjikan. Potensi pasar tersebut perlu dimanfaatkan dengan lebih
menggalakkan budidaya ikan patin di Indonesia yang potensi lahannya cukup luas. Ikan patin
sangat cocok untuk diolah menjadi berbagai macam produk berbasis surimi yang trend pasarnya
semakin meningkat. Agar industri ikan patin dapat berkembang di Indonesia maka diperlukan
dukungan dari pemerintah, lembaga riset, dan swasta untuk mengembangkan sentra budidaya
ikan patin di suatu lokasi. Ikan patin atau yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan catfish
merupakan komoditas baru dalam dunia perikanan. Ikan ini baru dipasarkan sebagai komoditas
hasil budidaya perikanan selama satu dasawarsa terakhir ini. Ikan patin menjadi komoditas yang
sangat penting dan popular karena pasarnya berkembang dengan pesat. Mengingat peluang pasar
ikan patin yang masih luas, maka budidaya ikan patin di Indonesia perlu lebih digalakkan lagi,
dengan memperhatikan berbagai isu di pasar global. Ikan patin menjadi sangat popular karena
budidayanya mudah, pertumbuhannya cepat, dan mudah beradaptasi dengan berbagai
lingkungan.
Indonesia juga memiliki peluang untuk memasarkan ikan patin dalam bentuk olahan.
Diversifikasi pengolahan ikan patin menjadi produk siap olah dan siap saji akan meningkatkan
nilai tambah yang cukup berarti karena pasarnya cukup terbuka, sehingga permintaan produk ini
meningkat secara berarti setiap tahunnya. Ikan patin dapat dimanfaatkan secara menyeluruh
mulai dari kepala, daging, sirip, tulang, telur, isi perut, dan kulit. Sebagian besar ikan patin di
riau dijual dalam bentuk segar. Oleh karena itu, kami ingin mengelolah ikan patin jadi makanan
ringan instan yang digemari oleh semua kalangan namun memiliki gizi yang tinggi serta dapat
bertahan lama.
Ampas tahu adalah suatu hasil samping dari produksi tahu. Walaupun hasil samping,
ampas tahu dapat dikelolah menjadi panganan yang bergiji dan bernilai. Salah satu produk dari
ampas tahu adalah tempe gembos. Disini kami menggunakan ampas tahu agar produk kami lebih
murah selain itu juga, ampas tahu dapat dikelolah menjadi panganan yang lebih menarik.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan pembuatan proposal ini adalah:
1. Untuk meningkatkan produktivitas masyarakat terutama daerah penghasil ikan patin.
2. Untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa dan masyarakat umum dalam hal
berwirausaha.
3. Untuk menambah minat terhadap ikan patin yang bergizi tinggi.
4. Memanfaatkan ampas tahu menjadi olahan yang lebih berguna dan bernilai.

Manfaat usaha “Nugget ABCD” yaitu :


1. Makanan junk food baru tapi sehat bergizi dan cocok untuk anak-anak dan mahasiswa
ataupun semua kalangan.
2. Menjadi mahasiswa yang lebih mandiri dan lebih kreatif dalam memanfaatkan bahan yang
ada disekitarnya menjadi olahan yang berguna.
3. Menciptakan lapangan kerja baru.
BAB II
PROFIL POTENSI MARITIM

2.1 Gambaran Umum Usaha


Brand usaha ini adalah “Nugget ABCD”. Nama ini merupakan singkatan dari nama-
nama pemilik usaha yaitu Albi, Boy, Chinthia dan Dwinda. Usaha ini akan dipasarkan di
swalayan-swalayan dan secara online. Cara ini dipilih untuk memudahkan pemesanan dan
menghindari adanya biaya tambahan berupa sewa tempat. Untuk meningkatkan kepuasan
konsumen, maka diberikanlah fasilitas delivery order secara gratis untuk wilayah sekitar panam.

2.2 Visi & Misi Usaha


- Visi :
Menjadikan ikan patin menjadi olahan yang biasanya kurang diminati menjadi olahan
yang digemari semua kalangan masyarakat. Salah satunya adalah nugget yang memiliki
kandungan gizi yang tinggi. Selain itu juga, kami memanfaatkan ampas tahu sebagai salah satu
bahan bakunya agar lebih bermanfaat.

- Misi :
1. Mengutamakan kualitas dalam hal kesehatan
2. Berorientasi kepada kepuasan konsumen
3. Mengembangkan inovasi – inovasi baik dalam produk maupun pelayanan
4. Mengembangkan usaha di beberapa tempat strategis lainnya untuk memperluas usaha
5. Menambah wawasan tentang cara berwirausaha tentang Nugget kemasan.
6. Mendapatkan keuntungan dari produk ini
BAB III
USAHA

3.1. GAMBARAN USAHA


1. Ide Produk
Awal ide produk kami dimulai saat presentasi kak Melisa tentang bakso ikan patin. Kami
berinisiatif bagaimana membuat suatu makanan yang digemari kaum anak-anak ataupun orang
dewasa. Maka dari itu, kami membuat nugget ikan patin. Kami memakai ikan patin karena salah
satu produksi ikan terkenal di Riau adalah ikan patin. Yang membuat produk kami berbeda
dengan produk nugget ikan lain yaitu dibagian hal gizi dan produksinya. Kami menambahkan
sayuran-sayuran agar produk kami bergizi dan dalam bentuk kemasan agar lebih tahan lama dan
lebih menarik.
Selain itu, salah satu bahan baku yang kami gunakan adalah ampas tahu. Kami
menggunakan ampas tahu karena ingin memanfaatkan nya jadi olahan makanan yang lebih
berguna. Ampas tahu memiliki serat yang baik untuk tubuh dan gizi lainnya yang baik bagi
tubuh. Selain itu agar produk yang kami jual dapat bersaing di pasaran dengan harga yang lebih
murah.

2. Deskripsi Usaha
Makanan adalah kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, selain sandang (pakaian) dan
papan (rumah). Makanan terbagi menjadi dua yaitu makanan berat dan makanan ringan. Pada
proposal ini kami membuat makanan ringan. Makanan ringan tersebut adalah Nugget dari ikan
patin yang ditambah sayur dan ampas tahu dalam bentuk kemasan.
Pengembangan nugget ABCD ini sangat potensial menjadi unit usaha baru karena usaha
tersebut merupakan usaha inovasi baru di bidang perikanan dan pemanfaatan hasil samping
produksi tahu. Keunggulan dari usaha ini adalah bahan baku dan proses pemasaraannya. Bahan
baku nugget kami yang unik adalah ampas tahu dan ikan patin.
Ikan patin digunakan karena termasuk hasil perikanan yang terkenal di Riau dan memiliki
daya jual yang cukup menjaanjikan tiap tahunnya. Selain itu, ampas tahu digunakan sebagai
bahan bakunya agar menambahkan kuantitas produk kami dan mengolah ampas tahu menjadi
yang bermanfaat lagi. Ikan patin dan ampas tahu memiliki banyak gizi yang baik saat
dikonsumsi. Ampas tahu tinggi akan serat dan protein. Ikan patin juga tinggi protein, kalsium
dan sebagainya.
Untuk meningkatkan kepuasan konsumen, maka diberikanlah fasilitas delivery order
secara gratis. Jadi, konsumen dapat menikmati produk ini dimanapun. Proses promosi
dilakukan dengan cara menitipkan produk di minimarket ataupun pasar. Selain itu juga, kami
menggunakan media social seperti bbm, twitter, facebook, instagram dan lain-lain serta
pemberian informasi dari teman satu ke teman lainnya. Disamping itu, kami menyediakan
voucher kepada setiap pembeli jika membeli 10 bungkus akan mendapatkan satu bungkus nugget
ABCD.
BAB IV
PROSES PRODUKSI

a. Peralatan dan Penunjang Usaha Nugget Ikan Patin


Pada tahap sekarang ini nugget masih dibuat dengan cara konvensional, karena
kekurangan biaya untuk membeli peralatan. Peralatan utama untuk membuat nugget ini adalah
blender, baskom, timbangan, kompor gas dan freezer pendingin untuk produk yang telah jadi.
Sedangkan beberapa penunjang adalah buku administrasi, dan peralatan masak.

b. Proses Pengolahan Nugget Ikan patin


Bahan-bahan yang digunakan dalam produksi bakso ikan patin:
 Ikan Patin
 Ampas Tahu
 Wortel
 Tepung Maizena
 Tepung tapioca
 Tepung Terigu
 Gula
 Garam
 Msg/ Penyedap
 Bawang putih
 Bawang merah
 Telur
 Merica
 Tepung Panir
 Air
Untuk pembuatan nugget ABCD dibutuhkan ikan patin segar, supaya produk yang
didapat hasilnya bagus. Ikan patin yang telah dibeli lalu dibersihkan. Setelah itu, dilakukan
proses penggilingan ikan supaya tekstur daging yang didapat lebih halus. Daging yang telah
dihaluskan selanjutnya masuk ke tahap pencampuran adonan sekaligus dengan tulang ikannya
yang sudah lunak melalui pengukusan dengan panci bertekanan tinggi. Selanjutnya masukkan
ke dalam Loyang, ratakan dengan ketinggian 1,5 cm, setelah itu adonan dikukus. Kemudian
angkat adonan, lalu diamkan sebentar dan ketika dingin masukan ke dalam kulkas selama 12-15
jam. Selanjutnya dibentuk atau dicetak sesuai keinginan. Hasil cetakan dicelupkan kedalam
kocokan telur (kuning telur) yang sudah dibumbuhi dengan merica dan garam, dan selanjutnya
dilumuri dengan tepung panir. Lalu difreezer selama 30 menit. Terakhir disimpan di dalam
freezer dan siap untuk didistribusikan.
BAB V
PEMASARAN

5.1 Analisis pasar


5.1.1 Profil konsumen
Target konsumen adalah semua kalangan, terutama anak-anak dan mahasiswa. Usaha ini
mempunyai prospek yang sangat baik, karena jenis nugget ikan patin ini dicampur dengan
ampas tahu dan sayuran yang kaya akan protein dan serat yang tinggi, yang pastinya bergizi dan
enak untuk dikonsumsi.

5.1.2 Distribusi
Rantai distribusi dalam rencana usaha ini adalah distribusi secara langsung dan tak
langsung. Pada proses distribusi ini nugget akan dititipkan pada minimarket dan pasar dan juga
diberikan fasilitas delivery order bagi konsumen. Proses delivery order dapat dilakukan dengan
menghubungi nomor yang tersedia atau melalui media sosial seperti bbm, line dll, lalu pesanan
akan diantarkan menggunakan motor ke alamat tujuan.

5.1.3 Harga
Penentuan harga merupakan salah satu keputusan yang sangat penting. Dimana harga
yang ditetapkan harus dapat memenuhi dan menutupi semua biaya yang di keluarkan dan
penentuan harga dapat digunakan untuk mendapatkan laba dari usaha yang dijalankan. Harga
yang ditetapkan untuk satu kemasan nugget adalah sebesar Rp. 10.000,- dengan satu kemasan
nugget ABCD seberat 250 gram. Harga ini digunakan setelah dilakukan analisis konsumen dan
analisis finansial.

5.2 Strategi Pemasaran


Untuk pemasaran digunakan metode pengembangan pemasaran (marketing mix)
diantaranya adalah: Product, Price, Place, dan Promotion. Keempat hal tersebut dinilai akan
mempengaruhi kesuksesan pemasaran nugget ikan patin. Strategi Diferensiasi dan fokus dengan
metode STP, yaitu: Segmentation, Targeting, dan Positioning juga akan dilakukan agar
pemasaran menjadi lebih efektif dan semakin menarik konsumen sehingga akan membuat bisnis
ini akan semakin menjanjikan.

5.3 Pengembangan Usaha


Pada tahap awal usaha, diawali dengan menitipkan nugget di salah satu minimarket
ataupun dijual secara online dan dapat juga dibeli langsung di tempat pembuatannya. Apabila
usaha mulai mengalami peningkatan produksi maka jumlah tempat penitipan dan nugget yang
dipasarkan ditambah, dan nugget akan diproduksi lebih banyak. Nugget ABCD dalam bentuk
beku ini akan di distribusikan ke seluruh pasar, minimarket ataupun supermarket yang ada di
Pekanbaru dan ke seluruh Indonesia. Sehingga, seluruh masyarakat dapat menikmati produk ini.

5.4 Proyeksi Penjualan Produk

Gambar 1. Grafik Penjualan tiap Bulan


BAB VI
KEUANGAN

6.1 Analisis Aspek Finansial


Untuk membuat nugget berkapasitas 250 gram/pack sebanyak 150 pack/minggu maka
dibutuhkan:

11 kg ikan patin Rp. 220.000,-


4 kg tepung tapioka Rp. 36.000,-
3 kg tepung terigu Rp.27.000,-
5 kg tepung maizena Rp. 75.000,-
5 kg ampas tahu Rp. 12.500,-
8 kg tepung panir Rp. 90.000,-
Bawang merah dan bawang putih Rp. 10.000,-
Merica, garam dsb Rp. 8.000,-
Plastik Nugget, bakso dsb Rp. 75.000,-
Telur I papan Rp. 35.000,-
Wortel Rp. 10.000
Total Rp. 598.500

Omset yang didapat dari hasil penjualan adalah Rp. 1.500.000,- jadi keuntungan produk
sekitar Rp. 901.500,-. Dari data diatas total penjualan per bulan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 2. Grafik Penjualan per Bulan


Total biaya produksi per bulan (Bulan pertama)
44 kg ikan patin Rp. 880.000,-
18 kg tepung tapioka Rp. 140.000,-
12 kg tepung terigu Rp.108.000,-
20 kg tepung maizena Rp. 300.000,-
20 kg ampas tahu Rp. 50.000,-
36 kg tepung panir Rp. 360.000,-
Bawang merah dan bawang putih Rp. 40.000,-
Merica, garam dsb Rp. 20.000,-
Plastik Nugget, bakso dsb Rp. 300.000,-
Telur 4 papan Rp. 140.000,-
Wortel Rp. 40.000
Total Rp. 2.378.000,-

6.2 Proyeksi Laba Rugi per Bulan


Penjualan di Bulan pertama (dapat dilihat di grafik) : Rp. 6.000.000,-
Harga pokok produksi : Rp. 2.378.000,-
Laba kotor : Rp. 3.622.000,-
Biaya Operasional
a. Biaya administrasi umum dan Keuangan : Rp. 300.000,-
b. Biaya Pemasaran : Rp. 300.000,-
Laba bersih usaha : Rp. 3.022.000,-
BAB VII
PENUTUP

Closing statement :

“Makan bukan sekedar enak, gengsi atau mahal, tapi makanan harus memiliki kandungan gizi
yang baik dan kalo bisa murah. Murah, enak dan bergizi sangat dicari demi meminimalisir
biaya sekaligus memperbaiki gizi masyarakat terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan
rendah ataupun mahasiswa yang ngekos”
LAMPIRAN

Lampiran 1. Peralatan Pembuatan Nugget

Material Pemakaian Kuantitas


Untuk menggiling daging ikan patin dan
Blender 1 buah
tulang ikan patin(yang sudah dipresto)
Untuk pendingin nugget supaya lebih tahan
Freezer 1 buah
lama
Kompor gas Untuk memasak adonan 1 buah
Timbangan Menimbang bahan maupun produk 1 buah
Kukusan Untuk mengukus adonan 1 buah
Panci presto Untuk mengukus tulang ikan 1 buah
Tabung gas 3 kg Bahan bakar 1 buah
Pisau Untuk memotong 1 buah
Loyang Wadah cetakan nugget 8 buah
gunting Untuk menggunting 1 buah

Anda mungkin juga menyukai