BISNIS PLAN
Disusun
Oleh:
Ikan Patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di
daerah Riau. Produksi ikan patin di Riau pada tahun 2013 sebesar 410 ribu ton. Kandungan
protein ikan patin pada 159 gr fillet ikan patin adalah sebesar 24,7 gr. Nilai protein daging patin
juga tergolong tinggi, mencapai 14,53%, kandungan gizi lainnya adalah lemak 1,03%, abu
0,74%, dan air 82,22%. Namun walaupun ikan patin mengandung protein yang tinggi serta
memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, masih terdapat sejumlah besar masyarakat yang kurang
menyukai ikan patin, terutama para mahasiswa dan anak-anak.
Ampas Tahu adalah hasil samping atau limbah dalam pabrik pengolahan tahu. Ampas
tahu banyak dikelola menjadi makanan salah satunya tempe gembos. Ampas Tahu mengandung
energi sebesar 414 kkal, protein 26,6 gr, karbohidrat 41,3 gr, lemak 18,3 gr, kalsium 19 mg,
fosfor 29 mg, dan zat besi 4 mg dan vitamin B1 0,2 mg. Hasil tersebut didapat dari melakukan
penelitian terhadap 100 gram Ampas Tahu, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Nugget adalah makanan yang berasal dari olahan daging giling yang berbentuk potongan
persegi panjang serta dilapisi dengan tepung berbumbu yang dikonsumsi lewat penggorengan
rendaman (deep fat frying). Makanan instan satu ini menjadi salah satu andalan ibu-ibu yang
terburu-buru menyiapkan makanan. Tinggal ambil dikulkas dan digoreng sebentar, nugget pun
siap disantap.
Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah seluruh kalangan terutama anak-ank
maupun mahasiswa. Sasaran ini diambil karena rata-rata anak-anak ataupun mahasiswa lebih
memilih makanan junk food sebab makanan junk food enak. Sementara itu, anak-anak dan
mahasiswa masih banyak yang enggan memakan ikan terutama ikan sungai karena berbagai alas
an seperti bau amis dan tidak enak. Padahal gizi yang dikandung oleh ikan sangat banyak. Selain
itu, ampas tahu dimasukkan dalam nugget karena ampas tahu mengandung serat yang tinggi
yang bagus untuk pencernaan.
Nugget ABCD dibuat dengan cara: menyiapkan bahan, menggiling daging ikan patin
selanjutnya daging dicampur dengan adonan. Setelah itu, adonan tersebut dimasukkan kedalam
Loyang dan dikukus. Selanjutnya masukkan ke dalam kulkas. Lalu potong adonan tersebut dan
gulirkan dengan telur dan tepung panir. Terakhir bungkus dan masukkan ke dalam kulkas.
BAB I
PENDAHULUAN
- Misi :
1. Mengutamakan kualitas dalam hal kesehatan
2. Berorientasi kepada kepuasan konsumen
3. Mengembangkan inovasi – inovasi baik dalam produk maupun pelayanan
4. Mengembangkan usaha di beberapa tempat strategis lainnya untuk memperluas usaha
5. Menambah wawasan tentang cara berwirausaha tentang Nugget kemasan.
6. Mendapatkan keuntungan dari produk ini
BAB III
USAHA
2. Deskripsi Usaha
Makanan adalah kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, selain sandang (pakaian) dan
papan (rumah). Makanan terbagi menjadi dua yaitu makanan berat dan makanan ringan. Pada
proposal ini kami membuat makanan ringan. Makanan ringan tersebut adalah Nugget dari ikan
patin yang ditambah sayur dan ampas tahu dalam bentuk kemasan.
Pengembangan nugget ABCD ini sangat potensial menjadi unit usaha baru karena usaha
tersebut merupakan usaha inovasi baru di bidang perikanan dan pemanfaatan hasil samping
produksi tahu. Keunggulan dari usaha ini adalah bahan baku dan proses pemasaraannya. Bahan
baku nugget kami yang unik adalah ampas tahu dan ikan patin.
Ikan patin digunakan karena termasuk hasil perikanan yang terkenal di Riau dan memiliki
daya jual yang cukup menjaanjikan tiap tahunnya. Selain itu, ampas tahu digunakan sebagai
bahan bakunya agar menambahkan kuantitas produk kami dan mengolah ampas tahu menjadi
yang bermanfaat lagi. Ikan patin dan ampas tahu memiliki banyak gizi yang baik saat
dikonsumsi. Ampas tahu tinggi akan serat dan protein. Ikan patin juga tinggi protein, kalsium
dan sebagainya.
Untuk meningkatkan kepuasan konsumen, maka diberikanlah fasilitas delivery order
secara gratis. Jadi, konsumen dapat menikmati produk ini dimanapun. Proses promosi
dilakukan dengan cara menitipkan produk di minimarket ataupun pasar. Selain itu juga, kami
menggunakan media social seperti bbm, twitter, facebook, instagram dan lain-lain serta
pemberian informasi dari teman satu ke teman lainnya. Disamping itu, kami menyediakan
voucher kepada setiap pembeli jika membeli 10 bungkus akan mendapatkan satu bungkus nugget
ABCD.
BAB IV
PROSES PRODUKSI
5.1.2 Distribusi
Rantai distribusi dalam rencana usaha ini adalah distribusi secara langsung dan tak
langsung. Pada proses distribusi ini nugget akan dititipkan pada minimarket dan pasar dan juga
diberikan fasilitas delivery order bagi konsumen. Proses delivery order dapat dilakukan dengan
menghubungi nomor yang tersedia atau melalui media sosial seperti bbm, line dll, lalu pesanan
akan diantarkan menggunakan motor ke alamat tujuan.
5.1.3 Harga
Penentuan harga merupakan salah satu keputusan yang sangat penting. Dimana harga
yang ditetapkan harus dapat memenuhi dan menutupi semua biaya yang di keluarkan dan
penentuan harga dapat digunakan untuk mendapatkan laba dari usaha yang dijalankan. Harga
yang ditetapkan untuk satu kemasan nugget adalah sebesar Rp. 10.000,- dengan satu kemasan
nugget ABCD seberat 250 gram. Harga ini digunakan setelah dilakukan analisis konsumen dan
analisis finansial.
Omset yang didapat dari hasil penjualan adalah Rp. 1.500.000,- jadi keuntungan produk
sekitar Rp. 901.500,-. Dari data diatas total penjualan per bulan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada grafik dibawah ini:
Closing statement :
“Makan bukan sekedar enak, gengsi atau mahal, tapi makanan harus memiliki kandungan gizi
yang baik dan kalo bisa murah. Murah, enak dan bergizi sangat dicari demi meminimalisir
biaya sekaligus memperbaiki gizi masyarakat terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan
rendah ataupun mahasiswa yang ngekos”
LAMPIRAN