BISNIS PLAN BAKSO IKAN PATIN DENGAN ANEKA VARIAN RASA UNTUK
MENGANGKAT HASIL PERIKANAN KHAS RIAU
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
Executive Summary
Ikan Patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di
daerah Riau. Produksi ikan patin di Riau pada tahun 2013 sebesar 410 ribu ton. Kandungan
protein ikan patin pada 159 gr fillet ikan patin adalah sebesar 24,7 gr. Nilai protein daging
patin juga tergolong tinggi, mencapai 14,53%, kandungan gizi lainnya adalah lemak 1,03%,
abu 0,74%, dan air 82,22%. Namun walaupun ikan patin mengandung protein yang tinggi
serta memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, masih terdapat sejumlah besar masyarakat yang
kurang menyukai ikan patin, terutama para mahasiswa dan anak-anak.
Bakso adalah salah satu diversifikasi produk olahan yang sangat disukai oleh berbagai
kalangan masyarakat. Bakso yang terbuat dari daging sapi, tentu akan mempunyai kadar
lemak yang lebih tinggi, sehingga apabila dikonsumsi terus-menerus dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti kolesterol darah tinggi, dan lain- lain. Saat ini, bakso juga dapat
dibuat dengan bahan baku ikan patin yang mempunyai kadar lemak lebih rendah dan protein
tinggi. Bakso ikan patin ini juga diberi inovasi rasa agar para konsumen tidak bosan, seperti
bakso isi sosis, sayur dan telur puyuh. Diharapkan dengan pemberian inovasi rasa ini dapat
meningkatkan minat anak-anak dan mahasiswa agar gemar makan ikan.
Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah seluruh kalangan masyarakat,
terutama anak-anak dan para mahasiswa. Sasaran ini diambil dikarenakan pada zaman
sekarang ini para anak-anak dan mahasiswa lebih menyukai junkfood. Sementara itu, untuk
memakan ikan masih banyak anak-anak yang enggan karena berbagai alasan seperti amis,
bauk, dan tidak enak. Padahal gizi yang dikandung oleh ikan sangatlah banyak dibanding
dengan ayam atau daging.
Proses pembuatan bakso ikan patin ini diantaranya yaitu penggilingan ikan,
pencampuran bumbu, pencetakan, perebusan, penggorengan. Jenis bakso seperti ini belum
terdapat di daerah Pekanbaru, sehingga pesaing untuk usaha ini tidak ada.
BAB I
PENDAHULUAN
Keberdayaan sumber laut didaerah Riau ini memang sedikit, mengingat Riau bukanlah
daerah laut. Saat ini, bakso yang dihasilkan berasal dari ikan patin. Namun, tidak
dipungkiri jika bakso ini juga dapat diproduksi dari ikan laut seperti : tenggiri, tuna, dll.
Tetapi, ikan yang banyak terdapat di Riau adalah ikan sungai maka dari itu digunakan ikan
patin.
Keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah menajemen sumber daya manusia. Dalam menajemen SDM usaha ini, dilakukan
motivasi, dan pelatihan kepada karyawan. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan
kontribusi produktif bagi usaha melalui cara-cara strategi, etis, dan dapat
dipertanggungjawabkan secara sosial. Untuk mendukung kelangsungan usaha ini
dibutuhkan beberapa elemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya.
Adapun Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, adalah
1. Distributor
Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka dilakukan kerjasama
dengan distributor bahan-bahan bakso ikan patin, sehingga bahan-bahan dari bakso ikan
ini mudah didapatkan. Distributor yang kami maksud merupakan orang yang memasok
barang-barang yang kami butuhkan seperti pedagang ikan patin maupun toko kue yang
menjual segala bahan yang kami butuhkan.
2. Tenaga Kerja
Dalam bisnis bakso ikan ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli
dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang
mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan jujur.
3. Masyarakat Sekitar
Selain SDM dari distributor dan tenaga kerja selanjutnya masyarakat juga berperan
penting dalam kelancaran usaha ini, karna kita juga harus memiliki hubungan baik dengan
masyarakat setempat, karna apabila kita tidak mempunyai hubunga baik maka bisa saja
usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga
disinilah kita sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap
siapa saja.
BAB III
USAHA
Untuk pembuatan bakso ikan patin ini dibutuhkan ikan patin segar, supaya produk
yang didapat hasilnya bagus. Ikan patin yang telah dibeli, lalu dibersihkan. Tahap
selanjutnya, ikan yang telah dibersihkan lalu dikukus . Setelah itu, dilakukan proses
penggilingan ikan supaya tekstur daging yang didapat lebih halus. Daging yang telah
dihaluskan selanjutnya masuk ke tahap pencampuran bumbu dan tepung. Selanjutnya adonan
diaduk dan diberi sedikt tambahan air, lalu diaduk sampai kalis. Tahap selanjutnya adalah
pencetakan bakso. Bakso yag telah dicetak direbus sampai matang. Setelah itu masuk ke
tahap pencampuran tepung roti untuk membentuk tekstur garing. Tahap terakhir yaitu tahap
penggorengan. Selanjutnya produk dapat disantap dengan menggunakan kuah khas melayu.
Hasil penjualan akan dicatat dalam pembukuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
dibawah ini :
5.1.Analisis pasar
5.1.1 Profil konsumen
Target konsumen adalah semua kalangan, terutama anak-anak dan mahasiswa. usaha
ini mempunyai prospek yang sangat baik, karena jenis bakso goreng yang berbahan ikan
patin dengan variasi rasa ini belum ada di jual di daerah Pekanbaru. Jadi kalo untuk pesaing
pasar belum ada.
5.1.2 Distribusi
Rantai distribusi dalam rencana usaha ini adalah distribusi secara langsung. Pada
proses distribusi juga diberikan fasilitas delivery order bagi konsumen. Proses delivery order
dapat dilakukan dengan menghubungi nomor yang tersedia atau melalui media sosial seperti
bbm, line dll, lalu pesanan akan diantarkan menggunakan motor ke alamat tujuan.
5.1.3 Harga
Penentuan harga merupakan salah satu keputusan yang sangat penting. Dimana harga
yang ditetapkan harus dapat memenuhi dan menutupi semua biaya yang di keluarkan dan
penentuan harga dapat digunakan untuk mendapatkan laba dari usaha yang dijalankan. Harga
yang ditetapkan untuk satu porsi bakso goreng ini adalah Rp.5.000,-. Harga ini digunakan
setelah dilakukan analisis konsumen dan analisis finansial.
Omset yang didapat dari hasil penjualan adalah Rp.430.000,- jadi didapat
keuntungan sekitar Rp.196.000,-
Dari data diatas dapat ditaksir total penjualan per bulan. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat
pada grafik diwah ini :
Closing statement :
Melimpahnya hasil perikanan di Indonesia tidak diikuti dengan minat generasi muda dalam
mengkonsumsi ikan, maka usaha ini perlu dikembangkan untuk membuat generasi muda
yang lebih cerdas, Ayo..makan ikan
LAMPIRAN