Anda di halaman 1dari 15

ISEA

INDONESIAN STUDENT ENTREPRENEUR AWARD

BISNIS PLAN BAKSO IKAN PATIN DENGAN ANEKA VARIAN RASA UNTUK
MENGANGKAT HASIL PERIKANAN KHAS RIAU

Diusulkan Oleh ChemEng team yang beranggotakan :

Melisa Adrian (1207136391)


M. Adrian Tanjung (1407114621)

UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
Executive Summary
Ikan Patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di
daerah Riau. Produksi ikan patin di Riau pada tahun 2013 sebesar 410 ribu ton. Kandungan
protein ikan patin pada 159 gr fillet ikan patin adalah sebesar 24,7 gr. Nilai protein daging
patin juga tergolong tinggi, mencapai 14,53%, kandungan gizi lainnya adalah lemak 1,03%,
abu 0,74%, dan air 82,22%. Namun walaupun ikan patin mengandung protein yang tinggi
serta memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, masih terdapat sejumlah besar masyarakat yang
kurang menyukai ikan patin, terutama para mahasiswa dan anak-anak.
Bakso adalah salah satu diversifikasi produk olahan yang sangat disukai oleh berbagai
kalangan masyarakat. Bakso yang terbuat dari daging sapi, tentu akan mempunyai kadar
lemak yang lebih tinggi, sehingga apabila dikonsumsi terus-menerus dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti kolesterol darah tinggi, dan lain- lain. Saat ini, bakso juga dapat
dibuat dengan bahan baku ikan patin yang mempunyai kadar lemak lebih rendah dan protein
tinggi. Bakso ikan patin ini juga diberi inovasi rasa agar para konsumen tidak bosan, seperti
bakso isi sosis, sayur dan telur puyuh. Diharapkan dengan pemberian inovasi rasa ini dapat
meningkatkan minat anak-anak dan mahasiswa agar gemar makan ikan.
Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah seluruh kalangan masyarakat,
terutama anak-anak dan para mahasiswa. Sasaran ini diambil dikarenakan pada zaman
sekarang ini para anak-anak dan mahasiswa lebih menyukai junkfood. Sementara itu, untuk
memakan ikan masih banyak anak-anak yang enggan karena berbagai alasan seperti amis,
bauk, dan tidak enak. Padahal gizi yang dikandung oleh ikan sangatlah banyak dibanding
dengan ayam atau daging.
Proses pembuatan bakso ikan patin ini diantaranya yaitu penggilingan ikan,
pencampuran bumbu, pencetakan, perebusan, penggorengan. Jenis bakso seperti ini belum
terdapat di daerah Pekanbaru, sehingga pesaing untuk usaha ini tidak ada.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Hasil perikanan merupakan kekayaan alam Indonesia yang memiliki potensi cukup
baik untuk dimanfaatkan. Karena ikan merupakan sumber gizi yang sangat penting bagi
tubuh dan mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, dengan susunan asam amino
yang cukup lengkap. Kandungan lemaknya pun cukup rendah, di mana asam lemaknya
sebagian besar merupakan asam lemak tak jenuh ganda, terutama asam lemak omega-3 yang
dapat menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kecerdasan dan mencegah berbagai
penyakit degeneratif (Sudarisman & Elvina 1996).
Ikan Patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di
Indonesia. Provinsi Riau adalah salah satu daerah penghasil ikan patin dan sedang aktif
dikembangkan dengan jumlah yang sangat pesat. Produksi ikan patin di Provinsi Riau pada
tahun 2013 sebesar 410 ribu ton (Budidaya Ikan, 2014).
Untuk meningkatkan pemanfaatan dan konsumsi ikan patin perlu adanya diversifikasi
produk olahan ikan, untuk menghindari kejenuhan konsumen dalam mengkonsumsi dan
diharapkan dapat meningkatkan mutu serta nilai ekonomis bagi produk olahan ikan.
Bakso merupakan salah satu makanan sumber protein yang digemari oleh hampir
semua kalangan, mulai dari anak-anak, mahasiswa, hingga orang dewasa. Bahkan akhir-akhir
ini, konsumsi bakso masyarakat semakin meningkat. Bakso merupakan makanan yang praktis
untuk hidangan sarapan, selain mudah dibuat rasanya pun enak dan bergizi. Sifat yang
praktis, membuat bakso semakin sesuai dengan keadaan masyarakat modern yang ingin
semuanya tersaji dengan cepat dan mudah.
Saat ini, bakso juga dapat dibuat dengan bahan baku ikan patin yang mempunyai
kadar lemak lebih rendah dan protein tinggi. Bakso ikan patin ini juga diberi inovasi rasa agar
para konsumen tidak bosan, seperti bakso isi udang sosis, sayur dan telur puyuh. Selain itu,
uniknya bakso ini terdapat pada teknik penyajiannya. Teknik yang digunakan dalam
penyajian yaitu dengan cara digoreng, ditambah lagi dengan kuah khas melayu. Diharapkan
dengan pemberian inovasi rasa ini dapat meningkatkan minat anak-anak dan mahasiswa agar
gemar makan ikan, sehingga anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas. Brand yang
digunakan untuk bakso ini adalah bakso Temok.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan usaha Bakso Ikan Patin yaitu :
a. Memperkenalkan bakso ikan patin sebagai bakso khas Riau.
b. Mendukung gerakan ayo makan ikan.
c. Menarik minat anak-anak dan mahasiswa untuk dapat mengkonsumsi dan menyukai
ikan patin.
d. Diversifikasi produk olahan ikan dengan inovasi varian rasa dan teknik cara
penyajian.
e. Untuk melatih kreativitas mahasiswa dalam mengolah bakso ikan patin.
f. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha sehingga menjadi lebih
mandiri.

Manfaat usaha Bakso Ikan Patin yaitu :


a. Masyarakat hidup sehat dengan cara makan ikan.
b. Menu makanan baru yang sehat dan bergizi bagi anak-anak dan mahasiswa.
c. Menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran.
d. Menjadi mahasiswa yang mandiri dan job creator dengan memanfaatkan kekayaan
alam daerah sekitar.
BAB II
PROFIL POTENSI MARITIM

2.1 Gambaran Umum Usaha


Brand usaha ini adalah Bakso Temok. Nama ini dipilih karena pemilik usaha
memiliki pipi yang temok. Usaha ini akan dibuka di kantin Universitas Riau. Tempat ini
dipilih karena banyak mahasiswa, selain itu juga sebagai sarana untuk mempromosikan
produk baru kepada para mahasiswa lainnya. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen,
maka diberikanlah fasilitas delivery order secara gratis. Usaha ini masih dalam
pengembangan. Usaha ini telah dibuka di kantin Universitas Riau.

2.2 Visi & Misi Usaha


Visi : 1. Menjadi Brand Nasional dalam produksi bakso ikan patin khas Riau dengan aneka
rasa.
2. Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan dapat memperkenalkan usaha
ini hingga kancah internasional.
3. Menjadi produsen bakso yang mengangkat hasil budidaya perikanan Indonesia

Misi: 1.Menyediakan varian bakso yang enak dan unik.


2.Memberikan inovasi baru dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk
memaksimalkan kepuasan konsumen.
3. Membuat inovasi baru dengan menggunakan hasil budidaya perikanan Indonesia

Keberdayaan sumber laut didaerah Riau ini memang sedikit, mengingat Riau bukanlah
daerah laut. Saat ini, bakso yang dihasilkan berasal dari ikan patin. Namun, tidak
dipungkiri jika bakso ini juga dapat diproduksi dari ikan laut seperti : tenggiri, tuna, dll.
Tetapi, ikan yang banyak terdapat di Riau adalah ikan sungai maka dari itu digunakan ikan
patin.
Keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah menajemen sumber daya manusia. Dalam menajemen SDM usaha ini, dilakukan
motivasi, dan pelatihan kepada karyawan. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan
kontribusi produktif bagi usaha melalui cara-cara strategi, etis, dan dapat
dipertanggungjawabkan secara sosial. Untuk mendukung kelangsungan usaha ini
dibutuhkan beberapa elemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya.
Adapun Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, adalah
1. Distributor
Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka dilakukan kerjasama
dengan distributor bahan-bahan bakso ikan patin, sehingga bahan-bahan dari bakso ikan
ini mudah didapatkan. Distributor yang kami maksud merupakan orang yang memasok
barang-barang yang kami butuhkan seperti pedagang ikan patin maupun toko kue yang
menjual segala bahan yang kami butuhkan.
2. Tenaga Kerja
Dalam bisnis bakso ikan ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli
dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang
mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan jujur.
3. Masyarakat Sekitar
Selain SDM dari distributor dan tenaga kerja selanjutnya masyarakat juga berperan
penting dalam kelancaran usaha ini, karna kita juga harus memiliki hubungan baik dengan
masyarakat setempat, karna apabila kita tidak mempunyai hubunga baik maka bisa saja
usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga
disinilah kita sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap
siapa saja.
BAB III
USAHA

3.1. GAMBARAN USAHA


1. Ide Produk
Saat ini, ikan patin hanya diolah menjadi kerupuk, salai, dan lauk pauk. Kota
Pekanbaru merupakan daerah sasaran yang sangat tepat untuk memajukan usaha ini karena
memiliki potensi yang sangat besar. Ide pembuatan usaha ini berasal dari adanya keinginan
untuk meningkatkan minat masyarakat khususnya anak-anak dan para mahasiswa untuk
mengkonsumsi ikan. Maka dari itu dibuat lah inovasi baru produk olahan ikan yaitu bakso
ikan patin dengan aneka varian rasa.
2. Deskripsi Usaha
Pengembangan bakso ikan patin ini sangat potensial menjadi unit usaha baru karena
usaha tersebut merupakan suatu inovasi baru di bidang perikanan, selain itu keunggulan yang
dimiliki usaha tersebut sangatlah banyak salah satunya adalah memiliki potensi yang besar
karena masih belum ada usaha yang mengembangannya. Apalagi di daerah Riau yang masih
sangat minim akan pengetahuan dan kreativitas. Keunggulan dari usaha ini antara lain teknik
penyajian bakso yang berbeda dengan yang lainnya. Teknik yang digunakan adalah dengan
cara digoreng, selain itu kuah yang digunakan adalah kuah khas melayu. Bakso ikan patin ini
juga mempunyai berbagai varian rasa yaitu sosis, udang, sayur, dan telur puyuh.
Untuk meningkatkan kepuasan konsumen, maka diberikanlah fasilitas delivery order
secara gratis. Jadi, konsumen dapat menikmati produk ini dimanapun.
Proses promosi dilakukan dengan cara menyebar pamflet ke seluruh fakultas di
Universitas Riau. Didalam pamflet juga diberikan informasi mengenai manfaat memakan
ikan serta kandungan gizi ikan. Hal tersebut dibuat untuk menarik minat mahasiswa agar
gemar memakan ikan. Selain itu, promosi dilakukan di media sosial seperti bbm,
twitter,facebook, dll serta pemberian informasi dari teman satu ke teman lainnya. Untuk
menarik konsumen, pada grand opening kami memberikan discount. Dalam strategi harga
kami menyediakan harga yang terjangkau bagi mahasiswa. Disamping itu kami juga
menyediakan voucher kepada setiap pembeli. Lima buah voucher dapat ditukarkan dengan
seporsi bakso ikan patin.
BAB IV
PROSES PRODUKSI

4.1 Peralatan dan Penunjang Usaha Bakso Ikan Patin


Pada tahap sekarang ini bakso masih dibuat dengan cara konvensional, karena
kekurangan biaya untuk membeli peralatan. Peralatan utama untuk membuat bakso ikan patin
adalah mesin penggiling daging, pengaduk adonan bakso, timbangan, kompor gas dan freezer
pendingin untuk produk yang telah jadi. Sedangkan beberapa penunjang adalah buku
administrasi, kaos seragam anggota, peralatan masak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di
Lampiran 1.

4.2 Proses Pengolahan Bakso Ikan patin


Bahan-bahan yang digunakan dalam produksi bakso ikan patin:
- Ikan patin
- Bawang putih
- Tepung tapioka
- Telur
- Merica
- Daun bawang
- Penyedap dan garam
- Sosis/udang/telur puyuh/sayuran
- Tepung roti
- Minyak goreng

Untuk pembuatan bakso ikan patin ini dibutuhkan ikan patin segar, supaya produk
yang didapat hasilnya bagus. Ikan patin yang telah dibeli, lalu dibersihkan. Tahap
selanjutnya, ikan yang telah dibersihkan lalu dikukus . Setelah itu, dilakukan proses
penggilingan ikan supaya tekstur daging yang didapat lebih halus. Daging yang telah
dihaluskan selanjutnya masuk ke tahap pencampuran bumbu dan tepung. Selanjutnya adonan
diaduk dan diberi sedikt tambahan air, lalu diaduk sampai kalis. Tahap selanjutnya adalah
pencetakan bakso. Bakso yag telah dicetak direbus sampai matang. Setelah itu masuk ke
tahap pencampuran tepung roti untuk membentuk tekstur garing. Tahap terakhir yaitu tahap
penggorengan. Selanjutnya produk dapat disantap dengan menggunakan kuah khas melayu.
Hasil penjualan akan dicatat dalam pembukuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
dibawah ini :

Gambar 1. Proses pembuatan bakso ikan patin.


BAB V
PEMASARAN

5.1.Analisis pasar
5.1.1 Profil konsumen
Target konsumen adalah semua kalangan, terutama anak-anak dan mahasiswa. usaha
ini mempunyai prospek yang sangat baik, karena jenis bakso goreng yang berbahan ikan
patin dengan variasi rasa ini belum ada di jual di daerah Pekanbaru. Jadi kalo untuk pesaing
pasar belum ada.
5.1.2 Distribusi
Rantai distribusi dalam rencana usaha ini adalah distribusi secara langsung. Pada
proses distribusi juga diberikan fasilitas delivery order bagi konsumen. Proses delivery order
dapat dilakukan dengan menghubungi nomor yang tersedia atau melalui media sosial seperti
bbm, line dll, lalu pesanan akan diantarkan menggunakan motor ke alamat tujuan.
5.1.3 Harga
Penentuan harga merupakan salah satu keputusan yang sangat penting. Dimana harga
yang ditetapkan harus dapat memenuhi dan menutupi semua biaya yang di keluarkan dan
penentuan harga dapat digunakan untuk mendapatkan laba dari usaha yang dijalankan. Harga
yang ditetapkan untuk satu porsi bakso goreng ini adalah Rp.5.000,-. Harga ini digunakan
setelah dilakukan analisis konsumen dan analisis finansial.

5.2. Strategi Pemasaran


Untuk pemasaran digunakan metode pengembangan pemasaran (marketing mix)
diantaranya adalah: Product, Price, Place, dan Promotion. Keempat hal tersebut dinilai akan
mempengaruhi kesuksesan pemasaran bakso ikan patin. Strategi Diferensiasi dan fokus
dengan metode STP, yaitu: Segmentation, Targeting, dan Positioning juga akan dilakukan
agar pemasaran menjadi lebih efektif dan semakin menarik konsumen sehingga akan
membuat bisnis ini akan semakin menjanjikan.

5.3 Pengembangan Usaha


Pada tahap awal usaha, diawali dengan membuka outlet di kampus. Apabila usaha mulai
mengalami peningkatan produksi maka jumlah outlet ditambah. Outlet akan dibuka diseluruh
kampus yang ada di Pekanbaru. Untuk pengembangan usaha kedepannya dan diiringi dengan
semakin meningkatnya permintaan konsumen maka akan dibuat bakso ikan patin aneka rasa
dalam kondisi beku. Bakso ikan patin dalam bentuk beku ini akan di distribusikan ke seluruh
supermarket yang ada di Pekanbaru dan ke seluruh Indonesia. Sehingga, seluruh masyarakat
dapat menikmati produk ini.

5.4 Proyeksi Penjualan Produk

Gambar 2. Grafik Penjualan Mingguan


BAB VI
KEUANGAN

6.1 Analisis Aspek Finansial


Untuk membuat bakso kapasitas penjualan selama 7 hari dibutuhkan :
2 kg ikan patin (Dagingnya saja) Rp. 40.000,-
2 kg tepung tapioka Rp. 16.000,-
Bumbu+ bawang Rp. 10.000,-
Merica, garam dan penyedap Rp. 5.000,-
Minyak goreng Rp. 22.000,-
Tepung roti Rp. 20.000,-
Gula aren Rp. 8.000,-
Udang dan sosis Rp. 60.000,-
Cabe rawit Rp. 5.000,-
Asam jawa Rp. 3.000,-
Mangkuk kemasan Rp. 25.000,-
Sendok plastik Rp. 10.000,-
Kantong plastik Rp. 10.000,-
Total Rp. 234.000

Omset yang didapat dari hasil penjualan adalah Rp.430.000,- jadi didapat
keuntungan sekitar Rp.196.000,-

Dari data diatas dapat ditaksir total penjualan per bulan. Untuk lebih jelas nya dapat dilihat
pada grafik diwah ini :

Gambar 3. Grafik Penjualan per Bulan


Total biaya produksi per bulan (Bulan pertama)

10 kg ikan patin (Dagingnya saja) Rp.200.000,-


10 kg tepung tapioka Rp. 80.000,-
Bumbu+ bawang Rp. 60.000,-
Merica, garam dan penyedap Rp. 30.000,-
Minyak goreng Rp. 66.000,-
Tepung roti Rp. 80.000,-
Gula aren Rp. 32.000,-
Udang / sosis / telur puyuh Rp. 150.000,-
Cabe rawit Rp. 30.000,-
Asam jawa Rp. 10.000,-
Mangkuk steroform Rp. 106.800,-
Sendok Plastik Rp. 50.000,-
Kantong plastik Rp. 20.000,-
Total Rp. 914.800,-

6.2 Proyeksi Laba Rugi per Bulan

Penjualan di Bulan pertama (dapat dilihat di grafik) : Rp. 1.780.000,-

Harga pokok produksi : Rp. 914.800,-


Laba kotor : Rp. 865.200,-
Biaya Operasional
a. Biaya administrasi umum dan Keuangan : Rp. 200.000,-
b. Biaya Pemasaran : Rp. 200.000,-
Laba bersih usaha : Rp. 465.200,-
BAB VII
PENUTUP

Closing statement :

Melimpahnya hasil perikanan di Indonesia tidak diikuti dengan minat generasi muda dalam
mengkonsumsi ikan, maka usaha ini perlu dikembangkan untuk membuat generasi muda
yang lebih cerdas, Ayo..makan ikan
LAMPIRAN

Lampiran 1. Peralatan Pembuatan Bakso

Material Pemakaian Kuantitas

Mesin Penggiling Daging Untuk menggiling 1 buah


daging ikan patin
Mixer Adonan Bakso Untuk mencampur 1 buah
bakso dan tepung
beserta bumbu
sampai terbentuk
adonan
Mesin Pencetak Bakso Untuk mencetak 1 buah
bakso
Freezer Untuk pendingin 1 buah
bakso supaya lebih
tahan lama
Kompor Gas Untuk memasak 1 buah
bakso
Timbangan Menimbang bahan 1 buah
Tabung Gas 12 kg Bahan bakar 1 buah
Wajan Untuk menggoreng 1 buah
Panci Untuk tempat 4 buah
mengaduk
Pisau Untuk memotong 1 buah
Spatula Penggorengan 1 buah
Peniris minyak Meniris minyak 1 buah

Anda mungkin juga menyukai